Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS

DENGAN ANEMIA PADA Nn N DIRUANGAN IGD RSUD J.P


WANANE KABUPATEN SORONG
DisusunUntukMemenuhiSalah Satu Syarat Praktik Klinik Keterampilan Dasar Klinik
Kebidanan Program Studi DIII Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong

Oleh:
Nama: NettyT MSawoy
NIM: 41540121021
Prodi: DIII Kebidanan
Semester II

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES SORONG
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN KASUS

KETRAMPILAN DASAR KLINIK KEBIDANAN PADA


Nn N 18 TAHUN DENGAN ANEMIA DI RUANGAN IGD SRUD DR.J.P WANANE

Yang di susun oleh:

NAMA : NETTY TETY MERLINDA SAWOY


NIM : 41540121021

Telah dikonsultasi dan disetujui oleh:

Pembimbing klinik Pembimbing Institusi

Ns.Natalia Siahaya.S.Kep Yustitio Nora Veronica M.Keb


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat-Nya,

sehingga Laporan Praktik Keterampilan Dasar Kebidanan ini dapat tersusun hingga selesai.

Semoga laporan ini dapat di pergunakan sebagai salah satu acuan petunjuk maupun pedoman

bagi pembaca.Dalam proses penyusunan hasil laporan kasus ini, saya mendapat bantuan dari

berbagai pihak, baik berupa dorongan semangat dan bimbingan. Untuk itu pada kesempatan

ini saya menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ariani Pongoh, S.ST, M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Sorong

2. Dr. Hendrik O. T. Mansa, SP.B-KBD selaku direktur RSUD KabupatenSorong


3. Rizqi Kamalah, M.Keb selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan
4. Yustitio Nora Veronica, M.Keb selaku Wali kelas Pembimbing Intitusi yang sudah
membimbing saya dalam menyusun laporan
5.
6. Ns.Natalia Siahaya.S.Kep selaku Pembimbing Lahan
7. Nn N selaku pasien yang bersedia menjadi responden
8. Teman-teman yang dengan ikhlas membantu proses penyusunan laporan kasus ini.

Harapan saya semoga laporan ini membantu menambah pengetahuandanpengalamanbagi

para pembaca. Saya mengakui bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu,

saya mengharapkan kepada para pembaca untuk member kritik, saran dan masukan yang

bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan kasus ini.

Sorong, 06 Juli 2022

Netty T M Sawoy
DAFTAR ISI
Halaman Depan....................................................................................................................i
Halaman Persetujuan............................................................................................................ii
Kata Pengantar......................................................................................................................iii
Daftar Isi................................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
Latar Belakang.......................................................................................................................i
Tujuan.....................................................................................................................................ii
Manfaat....................................................................................................................................iii
BAB II TINJAUAN TEORI.....................................................................................................2
2.1 Definisi...............................................................................................................................i
2.2 Etiologi...............................................................................................................................ii
2.3 Tanda Dan Gejala...............................................................................................................iii
2.4 Klasifikasi...........................................................................................................................iv
2.5 Patofisiologi.........................................................................................................................v
2.6 Pemeriksaan Penunjang.......................................................................................................vi
2.7 Penatalaksana...................................................................................................................viii
BAB III TINJAUAN KASUS....................................................................................................3
Pengkajian SOAP.......................................................................................................................i
BAB IV
PENUTUP....................................................................................................................4
Kesimpulan..................................................................................................................................
i
Saran..........................................................................................................................................ii
Bagi Institusi......................................................................................................................iii
Bagi Lahan Praktek.............................................................................................................iv
Bagi Mahasiswa...................................................................................................................v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anemia adalah keadaan yang menunjukkan rendahnya hitung sel darah merah, kadar
hemoglobin, dan hematokrit di bawah normal. Anemia bukan suatu penyakit tunggal,
melainkan merupakan pencerminan terhadapkeadaan suatu penyakit atau gangguan pada
fungsi tubuh. Secara fisiologis,anemia terjadi apabila kekurangan jumlah hemoglobin untuk
mengangkat oksigen ke jaringan (Smeltzer, 2001). Prevalensi anemia di Indonesia menurut
kelompok populasi paling sering terjadi pada populasi wanita dewasa hamil dengan
prevalensi 50-70%, diikuti wanita dewasa tidak hamil 30-40%, laki-laki dewasa 20-30%, dan
anak-anak usia sekolah 25-35% (Handayani & Andi, 2008)
Berdasarkan latar belakang diatas, laporan pendahuluan ini dibuat bertujuan untuk
mengetahui pengertian, etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, jalan
, pemeriksaan penunjang,manajemen, penagkajian, diagnosa1000, dan fokus intervensi dari
anemia. Diharapkan dengan adanya laporan pendahuluan ini,dapat membantu dalam
pemberian asuhan keperawatan yang tepat pada pasien dengan diagnosa anemia

Anemia adalah keadaan rendahnya jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin (Hb)
atau hematokrit (Ht) dibawah normal. Anemia menunjukkan suatu status penyakit atau
perubahan fungsi tubuh (Smeltzer, 2001). Anemia merupakan keadaan dimana masa eritrosit
dan atau masa hemoglobin yang beredar tidak memenuhi fungsi untuk menyediakan oksigen
bagi jaringan tubuh. laboratorium kadaris, anemia sebagai penurunan hemoglobin serta
hitung eritrosit dan hematokrit di bawah normal (Handayani &Andi, 2008).

Batasan umum seseorang dikatakan anemia dapat menggunakan kriteria WHO pada tahun
1968, dengan kriteria sebagai berikut (Handayani & Andi, 2008):

Laki-laki dewasa

Perempuan dewasa tidak hamil
Hb < 13 gr/d  
Hb < 12 gr/dl

 
Perempuan dewasa hamil Hb < 11 gr/dl

 
Anak usia 6-14 tahun Hb < 12 gr/dl

 
Anak usia 6 bulan - 6 tahun Hb < 11 gr/dl
Kriteria anemia di klinik, rumah sakit, atau praktik klinik pada umumnya dinyatakan anemia
bila terdapat nilai sebagai berikut (Handayani & Andi, 2008):
 
Hb < 10 gr/dl
 
Hematokrit < 30%
 
Eritrosit < 2,8 juta/mm2

Derajat anemia ditentukan oleh kadar Hb. Klasifikasi derajat anemia yang umumdipakai
adalah (Handayani & Andi, 2008):
 
Ringan sekali Hb10 gr/dl - 13 gr/dl
 
Ringan Hb 8 gr/dl  -  9,9 gr/dl
 
Sedang Hb 6 gr/dl  -  7,9 dr/dl
 
Berat Hb < 6 gr/dl

1.Anemia Aplastik Anemia aplastik (hipoproliferatif) disebabkan oleh penurunan pada


prekusorsel sel sumsum tulang dan penggantian sumsum dengan lemak. Anemia ini dapat
disebabkan oleh kongenital atau didapat, idiopatiakibat dari infeksi tertentu, obat-obatan dan
zat kimia, serta kerusakan akibat radiasi.Penyembuhan sempurna dan cepat dapat dinikmati
jika pemajanan pada pasien dihentikan secara dini Jika pemajanan tetap berlangsung setelah
terjadi tanda-tanda hipoplasi,depresi sumsum tulang hampir dapat berkembang menjadi gagal
sumsumtulang dan ireversibel.
 
2.Anemia Defisiensi Besi Anemia defisiensi besi adalah kondisi dimana kandungan besi
dalam tubuh menurun di bawah kadar normal. Zat besi yang tidak adekuat
menyebabkan berkurang sintesis Hb jadi menghambat proses pematangan eritrosit. Ini
merupakan tipe anemia yang paling umum. Anemia ini dapat ditemukan pada pria dan wanita
pasca menopause karena perdarahan (misal,ulkus, gastritis, tumor gastrointestinal),
malabsopsi atau diit sangat tinggiserat (mencegah absorpsi besi). Alkoholisme kronis juga
dapat menyebabkan masukan besi yang tidak adekuat dan kehilangan besi melalui darah dari
saluran gastrointestinal

3.Anemia Megaloblastik (Defisiensi Vitamin B12


 dan Defisiensi Asam Folat)Anemia yang disebabkan oleh defisiensi vitamin B12
 dan defisiensi asamfolat perubahan-perubahan sumsum tulang dan darah perifer yang
identik. Defisiensi vitamin B12 sangat jarang terjadi tetapi dapat akibat ketidak adekuatan
masukan pada vegetarian yang ketat,kegagalan absorpsi saluran gantrointestinal, penyakit
yang melibatkan iliumatau pankreas yang dapat merusak absorpsi vitamin B12 Tanpa
pengobatan pasien akan meninggal setelah beberapa tahun,biasanya akibat gagal jantung
kongesti sekunder akiba tdari anemia.Sedangkan defisiensi asamfolat terjadi karena asupan
makanan yang kurang gizi asam folat, terutama dapat ditemukan pada orang tua, individu
yang jarang makan sayuran dan buah, alkoholisme, anoreksia nervosa, pasien hemodialisis.
4.Anemia Sel Sabit Anemia sel sabit adalah anemia hemolitik berat yang diakibatkan oleh
defekmolekuler Hb dan berkenaan dengan serangan nyeri. Anemia ini ditemukan pada orang
Mediterania dan populasi di Afrika, serta terutama pada orang-orang kuli thitam.Anemia sel
sabit merupakan gangguan resesifotosom yang disebabkan oleh pewarisan dua pertanyaan
gen hemoglobin defektis, satu buah dari masing-masing orang tua. Hemoglobin yang cacat
itu disebut hemoglobin S (HbS), menjadi kaku dan membentuk konfigurasiseperti sabit
apabila terpajan oksigen berkadar rendah

5.Anemia Hemolitik Anemia hemolitik adalah anemia yang disebabkan oleh proses
hemolisis,yaitu memecahkan eritrosit dalam pembuluh darah sebelum waktunya.Anemia
hemolitik adalah jenis yang tidak sering dijumpai, tetapi bila dijumpai memerlukan
pendekatan yang tepat. Anemia hemolitikdapat disebabkan oleh anemia sel sabit, malaria,
penyakit hemolitik pada bayi baru lahir, dan reaksi
transfuse.

1.2 TUJUAN
1. a.Tujuan umum
untuk mengetahui karakteristik gambaran umum tentang anemia

b. Tujuan Khusus

untuk mengatahui gambaran pengetahuan pada penderita anemia di RSUD J.P


WANANE

1.3 MANFAAT

a. Manfaat Bagi Institusi

Agar mengetahui kesenjangan antara teori dengan praktik yang terdapat dilahan
praktik.
b. Manfaat Bagi Lahan Praktik
mengetahui kesenjangan antara teori yang sudah diperoleh dan penerapannya
langsung dilahan praktik.
c. Manfaat Bagi Mahasiswa
melatih dan mengasah keterampilan mahasiswa
BAB II
TUNJAUAN TEORI
2.1 Definisi
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen
darah, elemen tak adekuat atau kurangnya nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel
darahmerah, yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah (Doenges,
1999). Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah merah dan
kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal (Smeltzer, 2002 : 935). Anemia adalah
berkurangnya hingga di bawah nilai normal sel darah merah, kualitas hemoglobin dan
volume packed red bloods cells (hematokrit) per 100 ml darah (Price, 2006 : 256). Dengan
demikian anemia bukan merupakan suatu diagnosis atau penyakit, melainkan merupakan
pencerminan keadaan suatu penyakit atau gangguan fungsi tubuh dan perubahan
patotisiologis yang mendasar yang diuraikan melalui anemnesis yang seksama,
pemeriksaanfisik dan informasi laboratorium.
2.2 . Etiologi
Anemia disebabkan oleh berbagai jenis penyakit, namun semua kerusakantersebut
secara signifikan akan mengurangi banyaknya oksigen yang tersedia untuk jaringan. Menurut
Brunner dan Suddart (2001), beberapa penyebab anemia secara umum antara lain :
a) Secara fisiologis anemia terjadi bila terdapat kekurangan jumlah
hemoglobinuntukmengangkut oksigen ke jaringan.
b) Akibat dari sel darah merah yang prematur atau penghancuran sel darah
merahyangberlebihan.
c) Produksi sel darah merah yang tidak mencukupi.
d) Faktor lain meliputi kehilangan darah, kekurangan nutrisi, faktor keturunan, penyakit
kronisdan kekurangan zat besi.

Penyebab dari anemia antara lain :


a. Fungsi sel induk (stem sel ) terganggu
 Perubahan sintesa DNA akibat kekurangan nutrient
 Perubahan sintesa Hb yang dapat menimbulkan anemia
. Gangguan produksi sel darah merah, yang dapat terjadi karena:
Inflitrasi sum-sum tulang
c. Meningkatnya pemecahan eritrosit (hemolisis) yang dapat terjadi karena
Faktor bawaan misalnya kekurangan enzim G6PD
Faktor yang didapat, yaitu bahan yang dapat merusak eritrosit

d. . Bahan baku untuk membentuk eritrosit tidak ada Ini merupakan penyebab tersering
dari anemia dimana terjadi kekurangan zat gizi yangdiperlukan untuk sintesis
eritrosit, antara lain besi, vitamin B12 dan asamfolat.

2.3 . Tanda dan Gejal


Tanda dan Gejala yang muncul merefleksikan gangguan fungsi dari berbagai
system dalam tubuh antara lain penurunan kinerja fisik, gangguan neurologik (syaraf)
yang dimanifestasikan dalam perubahan perilaku, anorexia (badan kurus), pica, serta
perkembangan kognitif yang abnormal pada anak. Sering pula terjadi abnormalitas
pertumbuhan, gangguan fungsi epitel, dan berkurangnya keasaman lambung. Cara
mudah mengenal anemia dengan5L, yakni lemah, letih, lesu, lelah, lalai. Kalau
muncul 5 gejala ini, bisa dipastikan seseorang terkena anemia. Gejala lain adalah
munculnya sklera (warna pucat pada bagian kelopak mata bawah). Anemia bisa
menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang. Jika
anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung.

AREA MANIFESTASI KLINIS


Keadaan umum Pucat, penurunan kesadaran, keletihan
berat , kelemahan, nyeri kepala, demam,
dipsnea, vertigo, sensitive terhadap dingin,
BB turun.
Jaundice (anemia hemolitik), warna kulit
pucat, sianosis, kulit kering, kuku rapuh,
Kulit koylonychia, clubbing finger, CRT > 2
detik, elastisitaskulit munurun, perdarahan
kulit atau mukosa (anemia aplastik)
Mata Penglihatan kabur, jaundice sclera,
konjungtiva pucat.
Telinga Vertigo, tinnitus
Mulut Mukosa licin dan mengkilat, stomatitis,
perdarahan gusi, atrofi papil lidah,
glossitis, lidah merah (anemia deficiency
asamfolat)
Paru-paru Dipsneu, takipnea, dan orthopnea
Kardiovaskuler Takikardia, lesu, cepat lelah, palpitasi,
sesak waktu kerja, anginapectoris dan
bunyi jantung murmur, hipotensi,
kardiomegali, gagal jantung

Gastointestinal Anoreksia, mual-muntah,


hepatospleenomegali (pada
anemiahemolitik)
Muskuloskeletal Nyeri pinggang, sendi
System persarafan Sakit kepala, pusing, tinnitus, mata
berkunang-kunang, kelemahanotot,
irritable, lesu perasaan dingin pada
ekstremitas
(Bakta, 2003:15)

2.4 . Klasifikasi
Anemia Aplastik
a.Penyebab
 Sumsum tulang yang tidak mampu memproduksi sel darah merah.
 Penyinaran yang berlebihan.
 Obat-obatan (kloramphenikol, insektisida, anti kejang).

b. Gejala Klinis
Cepat lelah
 Pucat
 Lemah
 Gejala Icokopenia / trombositopeni

c. Pemeriksaan penunjang
Terdapat pensitopenia sumsum tulang kosong diganti lemak, neotrofil kurang dari
300ml, trombosit kurang dari 20.000/ml, retikulosit kurang dari 1%dan
kepadatanselulersumsum tulang kurang dari 20%.

d. Pengobatan
Berikan transfusi darah “Packed cell”, bila diberikan trombosit berikan
darahsegar/platelet concentrate.
Atasi komplikasi (infeksi) dengan antibiotic, hygiene yang baik perlu untuk
mencegahtimbulnya infeksi.
 Untuk anemia yang disebabkan logam berat dapat diberikan BAC (Britis
Antilewisite Dimercaprol.
Transplantasi sumsum tulang
 Prednison dan testoteron (Prednison dosis 2-5 mg/kg BB/hari per oral,
Testoterondosis 1-2 mg/kg BB/hari secara parenteral, Hemopocitik sebagai ganti
testoterondosis 1-2 mg/kg BB/hari per oral).

2.5 Patofisiologi
Anemia timbulnya mencerminkan adanya kegagalan sumsum tulang atau kehilangan
sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum tulang dapat terjadi akibat
kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor, atau akibat penyebab yang tidak
diketahui.Lisis sel darah merah terjadi dalam sel fagositi katau dalam sistem retikulo endotel,
terutama dalam hati dan limpa. Sebagai hasil sampingan dari proses tersebut, bilirubin yang
terbentuk dalam fagositi akan masuk aliran darah. Bila sel darah merah mengalami gangguan
dalam sirkulasi, maka hemoglobin akan muncul dalam plasma. Kapan konsentrasi plasmanya
melebihi kapasitas hemoglobin plasma,makan hemoglobin akan berdifusi dalam glomerulus
ginjal dan kedalam kencing.Pada dasar gejala anemia timbul karena dua hal, yaitu anoksia
target organ karena berkurangnya jumlah oksigen yang dapat dibawa oleh darah kejaringan
dan mekanisme 
kompensasi tubuh terhadap anemia. Kombinasi kedua penyebab ini akan menimbulkan gejala
yang disebut sindrom anemia.

Berdasarkan proses patofisiologi terjadinya anemia, dapat digolongkan pada tigakelompok


(Edmundson, 2013 dalam Rokim dkk, 2014):

a.Anemia akibat produksi sel darah merah yang menurun atau gagal Pada anemia tipe ini,
tubuh memproduksi sel darah yang terlalu sedikit atau sel darah merah yang diproduksi tidak
bekerja dengan baik. Hal ini terjadi akibat adanya abnormalitas sel darah merah atau
kekurangan mineral dan vitamin yang dibutuhkan agar produksi dan kerja dari eritrosit
berjalan normal. Kondisi kondisi yang mengakibatkan anemia ini antara lain
 sabitsel  anemia, gangguan sumsum tulang dan tangkaisel , anemia defisiensi
zat besi,vitaminB12,danFolat,serta gangguan kesehatan lain yang mengakibatkan penurunan
hormon yang diperlukan untuk proseseritropoesis.

 
b.Anemia akibat sel darah merahBila sel darah merah yang beredar terlalu rapuh dan tidak
bertahan terhadap tekanan sirkulasi maka sel darah merah akan hancur lebih cepat sehingga
menimbulkan anemia hemolitik. Penyebab anemia hemolitik yang diketahui atara lain:

sebuah.Keturunan, seperti sel sabit  anemia dan talasemia

Adanya stressor seperti infeksi, obat obatan, bisa hewan, atau beberapa jenis makanan,
Toksin dari penyakit hati danginjal kronis,Autoimun,Pemasangan cangkok, pemasangan
katup buatan, tumor, luka bakar, paparan kimiawi, hipertensi berat, dan gangguan
thrombosis,
c.Anemia akibat kehilangan darah
Anemia ini dapat terjadi pada perdarahan akut yang hebat ataupun pada pendarahan yang
berlangsung perlahan-lahan namun kronis.jadi kronis umumnya muncul akibat gangguan
gastrointestinal (misal ulkus, hemoroid,gastritis, atau kanker saluran pencernaan),
penggunaan obat-obatan yangmengakibatkan ulkus atau gastritis (misal OAINS), menstruasi,
dan proseskelahiran.

2.6 Pemeriksaan Penunjang


Pemeriksaa penunjang yang dapat dilakukan pada pasien dengan diagnosis
anemiaadalah (Handayani & Andi, 2008):

1.Pemeriksaan laboratorium hematology


 Tes penyaring: dilakukan pada tahap awal setiap kasus anemia.Pemeriksaan ini meliputi
pengkajian pada komponen-komponen,seperti kadar hemoglobin, indeks eritrosit (MCV,
MCH, dan MCHC),asupan darah tepi.
 Pemeriksaan rutin: untuk mengetahui kelainan pada sistem leukosit
dantrombosit. Pemeriksaan yang dikerjakan meliputi laju endap darah(LED), hitung
diferensial, dan hitung retikulosit

 Pemeriksaan sumsum tulang: dilakukan pada kasus anemia dengandiagnosis pasti meskipun
ada beberapa kasus diagnosisnya tidakmemerlukan pemeriksaan sumsum tulang.

 
2.Pemeriksaan laboratorium non hematologi
 Faal ginjal
Faal endokrin
asam urat
Fat hati
Biakan kuman

3.Pemeriksaan penunjang lain


 Biopsi kelenjar yang dilanjutkan dengan pemeriksaan hispatologi.
 Radiologi: torak,bone survey, USG, atau limfangiografi.
 Pemeriksaan sitogenetik.
 Pemeriksaan biologi molekuler (PCR: polymerase chain reaction,FISH: fluorescence
insitu hybridization).

2.7 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang tepat dilakukan untuk pasien anemia sesuai jenisnya,
dapatdilakukan dengan:
1.Anemia Aplastik
 Transplantasi sumsum tulang.
 Pemberian terapi imunosupresif dengan globulin antitimosit (ATG).
 Hentikan semua obat yang menyebabkan anemia tersebut.
 Cegah timbulnya gejala-gejala dengan melakukan transfuse sel-sel darahmerah dan
trombosit.
 Lindungi pasien yang rentan terhadap leukopenia dari kontak denganorang-orang yang
menderita infeksi.

2.Anemia defisiensi besi


 Teliti sumber penyebab yang mungkin dapat berupa malignasigastro intestinal, fibroid
uteri, atau kanker yang dapat disembuhkan.
Lakukan pemeriksaan feses untuk mengetahui darah samar.
Berikan preparat besi orang yang diresepkan.
 Hindari tablet dengan salut enteric, karena diserap dengan buruk.
Lanjutkan terapi besi sampai setahun setelah perdarahan terkontrol.

3.Anemia megaloblastik (defisiensi vitamin B12 dan defisiensi asam folat)Anemia defisiensi


vitamin B12:
Pemberian suplemen vitamin atau susu kedelai difortifikasi (pada vegetarian ketat).
Suntikan vitamin B12 secara IM untuk kelainan absorpsi atau tidakterdapatnya
faktor- faktor instriksik.
Cegah kambuhan dengan vitamin B12 selama hidup untuk pasien anemia pernisiosa atau
malabsorpsi yang tidak dapat diperbaiki.

Anemia defisiensi asam folat:


Pemberian diit nutrisi dan 1 mg gram asam folat setiap hari.
Asam folat IM untuk sindrom malabsorpsi.
Asam folat oral diberikan dalam bentuk tablet (kecuali vitamin prenatal).

4.Anemia sel sabit


Arus utama terapi adalah hidrasi dan analgesia.
Hidrasi dengan 3-5L cairan intravena dewasa per hari.
Berikan dosis adekuat analgesik narkotik.
Gunakan obat anti inflamasi non steroid untuk nyeri yang lebih ringan.
Transfusi dipertahankan untuk krisis aplastik, krisis yang tidakresponsive
 terhadap terapi, pada preoperasi untuk mengencerkan darahsabit, dan kadang-kadang
setengah dari masa kehamilan untukmencegah krisis.

 
Pathway
BAB III
TINJAUAN KASUS

Nama : Nn N
Umur : 18 Tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Buton/Indonesia
Pendidikan :SMK
Pekerja : Belum bekerja
Alamat : Kilo 14
No Telepon :0813XXXXXXXX
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan pusing-pusing,sering merasa lemah, kurang konsentrasi

3. Riwayat Kesehatan
a.Penyakit Sistemik Yang Pernah Di/Sedang Diderita
- Tidak Ada

b.Penyakit yang pernah/di derita keluarga


- Kista

c.Riwayat penyakit ginekologi


-Tidak Ada

Riwayat penyakit sekarang


-Febris (Demam),Dispepsia (gangguan pencernaan), Anemia

. 4.pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari


a.Pola Nutrisi Makan Minum
Frekuensi - 3x1 5-6 gelas/hari
Macam Nasi Air Putih
Jumlah 3x1 5-6 gelas/sehari
Keluhan Tidak ada Tidak Ada

Makanan/Minuman Pantang ; Tidak Ada


Perubahan Pola Makan ( sebelum dan selama sakit)

b.Pola Eliminasi BAB BAK


Frekuensi 3x 4x
Warna Tidak Trlalu kuning Kuning
Bau Khas Khas
Konsentensi Padat Cair
Jumlah 3x 5x

c,Pola Aktifitas
Kegiatan sehari-hari : Main HP
Istirahat /tidur : Kurang

d,Personal hygiene
Mandi : 2 hari sekali
Mencuci rambut : seminggu sekali

Menggosok gigi : 3x sehari

5.Keadaan Psiko Sosial Spiritual


Pasien Mengatakan mendapatkan dukungan dari keluarga dan teman selama masa sakit,
hubungan sama keluarga baik,dan pasien juga tetap melakukan spiritualnya dengan
beribadah

OBJEKTIF

1. Pemeriksaan Umum
a.Keadaan umum : Lemas kesadaran : Kompos Mentis
b.Tanda vital
Tekanan darah : 110/84….. mmHg

Nadi : 130 kali per menit


Pernafasan : 22 kali per menit

Suhu : 37,4. oC

c.Antropometri
TB : 150 cm

BB : 53 kg

IMT : 24,5 kg/m

2.Pemeriksaan Fisik
a. Kepala dan leher
Muka :Agak Pucat

Mata : Pucat

Telinga : Normal Bersih

Hidung :Normal

Mulut :Normal

Leher : Normal

b.Dada :
Bentuk : Simetris
Retraksi dinding dada: ada/tidak

Masa /tumor : Tidak Ada

Abdomen

Bentuk :Normal

Bekas luka : Tidak Ada

Massa/tumor : Tidak Ada


a. Ekstremitas : Lengkap
Edema : Tidak Ada

Varices : Tidak Ada

Reflek patella : Normal

b.Anogenital :
Pemeriksaan penunjang :
Hasil Lab :

WBC 5.8 x10/ll

RBC - 2. 39 x10/ll

HBG - 6. 2 9/dl

HCT - 18.9%

MCV -79.1 fl

MCH - 25.9 pg

MCHC 32,8 g/dl

PLT pu* 1 1 x10/ll

ASESSMENT

Diagnosa : Febris (Demam), Dispepsia (gangguan pencernaan),Anemia

PLANNING

Tanggal :30/06/2022 Jam : 10 : 25


1,Melakukan pemeriksaan Tanda-Tanda Vital

BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Kurang darah atau anemia merupakan kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang
sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, organ tubuh tidak
mendapat cukup oksigen sehingga membuat penderita anemia pucat dan mudah lelah.
Anemia bisa terjadi sementara atau dalam jangka panjang dengan tingkat keparahan ringan
sampai berat. Anemia merupakan gangguan darah atau kelainan hematologi yang terjadi
ketika kadar hemoglobin (bagian utama dari sel darah merah yang mengikat oksigen)
berada di bawah normal.

Saran
1.Bagi Istitusi
Diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam penggunaan perpustakaan agar
menjadi fasilitas bagi mahasiswa untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan
keterampilannya dalam menjalani praktek dan pembuatan asuhan kebidanan.
2.Bagi Lahan Praktek
Pada saat memberikan asuhan kebidanan pada klien dengan Anemia hendaklah perawat
ruangan memberikan pembekalan penanganan dirumah supaya keluarga dapat merawat
pasien saat pasien sudah pulang seperti menasehati pasien untuk selalu menjaga kebutuhan
istirahatnya dengan baik.
3.Bagi mahasiswa
Hasil penelitian membuat pengalaman dalam meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan berkaitan dengan pasien Anemia.Dan menambah wawasan sebagai pengetahuan
bagi peneliti selanjutnya dalam mengembangkanpenelitian lanjutan terhadap pasien dengan
Anemia.

Anda mungkin juga menyukai