Oleh:
Nama: NettyT MSawoy
NIM: 41540121021
Prodi: DIII Kebidanan
Semester II
LAPORAN KASUS
sehingga Laporan Praktik Keterampilan Dasar Kebidanan ini dapat tersusun hingga selesai.
Semoga laporan ini dapat di pergunakan sebagai salah satu acuan petunjuk maupun pedoman
bagi pembaca.Dalam proses penyusunan hasil laporan kasus ini, saya mendapat bantuan dari
berbagai pihak, baik berupa dorongan semangat dan bimbingan. Untuk itu pada kesempatan
para pembaca. Saya mengakui bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu,
saya mengharapkan kepada para pembaca untuk member kritik, saran dan masukan yang
Netty T M Sawoy
DAFTAR ISI
Halaman Depan....................................................................................................................i
Halaman Persetujuan............................................................................................................ii
Kata Pengantar......................................................................................................................iii
Daftar Isi................................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
Latar Belakang.......................................................................................................................i
Tujuan.....................................................................................................................................ii
Manfaat....................................................................................................................................iii
BAB II TINJAUAN TEORI.....................................................................................................2
2.1 Definisi...............................................................................................................................i
2.2 Etiologi...............................................................................................................................ii
2.3 Tanda Dan Gejala...............................................................................................................iii
2.4 Klasifikasi...........................................................................................................................iv
2.5 Patofisiologi.........................................................................................................................v
2.6 Pemeriksaan Penunjang.......................................................................................................vi
2.7 Penatalaksana...................................................................................................................viii
BAB III TINJAUAN KASUS....................................................................................................3
Pengkajian SOAP.......................................................................................................................i
BAB IV
PENUTUP....................................................................................................................4
Kesimpulan..................................................................................................................................
i
Saran..........................................................................................................................................ii
Bagi Institusi......................................................................................................................iii
Bagi Lahan Praktek.............................................................................................................iv
Bagi Mahasiswa...................................................................................................................v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anemia adalah keadaan yang menunjukkan rendahnya hitung sel darah merah, kadar
hemoglobin, dan hematokrit di bawah normal. Anemia bukan suatu penyakit tunggal,
melainkan merupakan pencerminan terhadapkeadaan suatu penyakit atau gangguan pada
fungsi tubuh. Secara fisiologis,anemia terjadi apabila kekurangan jumlah hemoglobin untuk
mengangkat oksigen ke jaringan (Smeltzer, 2001). Prevalensi anemia di Indonesia menurut
kelompok populasi paling sering terjadi pada populasi wanita dewasa hamil dengan
prevalensi 50-70%, diikuti wanita dewasa tidak hamil 30-40%, laki-laki dewasa 20-30%, dan
anak-anak usia sekolah 25-35% (Handayani & Andi, 2008)
Berdasarkan latar belakang diatas, laporan pendahuluan ini dibuat bertujuan untuk
mengetahui pengertian, etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, jalan
, pemeriksaan penunjang,manajemen, penagkajian, diagnosa1000, dan fokus intervensi dari
anemia. Diharapkan dengan adanya laporan pendahuluan ini,dapat membantu dalam
pemberian asuhan keperawatan yang tepat pada pasien dengan diagnosa anemia
Anemia adalah keadaan rendahnya jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin (Hb)
atau hematokrit (Ht) dibawah normal. Anemia menunjukkan suatu status penyakit atau
perubahan fungsi tubuh (Smeltzer, 2001). Anemia merupakan keadaan dimana masa eritrosit
dan atau masa hemoglobin yang beredar tidak memenuhi fungsi untuk menyediakan oksigen
bagi jaringan tubuh. laboratorium kadaris, anemia sebagai penurunan hemoglobin serta
hitung eritrosit dan hematokrit di bawah normal (Handayani &Andi, 2008).
Batasan umum seseorang dikatakan anemia dapat menggunakan kriteria WHO pada tahun
1968, dengan kriteria sebagai berikut (Handayani & Andi, 2008):
Laki-laki dewasa
Perempuan dewasa tidak hamil
Hb < 13 gr/d
Hb < 12 gr/dl
Perempuan dewasa hamil Hb < 11 gr/dl
Anak usia 6-14 tahun Hb < 12 gr/dl
Anak usia 6 bulan - 6 tahun Hb < 11 gr/dl
Kriteria anemia di klinik, rumah sakit, atau praktik klinik pada umumnya dinyatakan anemia
bila terdapat nilai sebagai berikut (Handayani & Andi, 2008):
Hb < 10 gr/dl
Hematokrit < 30%
Eritrosit < 2,8 juta/mm2
Derajat anemia ditentukan oleh kadar Hb. Klasifikasi derajat anemia yang umumdipakai
adalah (Handayani & Andi, 2008):
Ringan sekali Hb10 gr/dl - 13 gr/dl
Ringan Hb 8 gr/dl - 9,9 gr/dl
Sedang Hb 6 gr/dl - 7,9 dr/dl
Berat Hb < 6 gr/dl
5.Anemia Hemolitik Anemia hemolitik adalah anemia yang disebabkan oleh proses
hemolisis,yaitu memecahkan eritrosit dalam pembuluh darah sebelum waktunya.Anemia
hemolitik adalah jenis yang tidak sering dijumpai, tetapi bila dijumpai memerlukan
pendekatan yang tepat. Anemia hemolitikdapat disebabkan oleh anemia sel sabit, malaria,
penyakit hemolitik pada bayi baru lahir, dan reaksi
transfuse.
1.2 TUJUAN
1. a.Tujuan umum
untuk mengetahui karakteristik gambaran umum tentang anemia
b. Tujuan Khusus
1.3 MANFAAT
Agar mengetahui kesenjangan antara teori dengan praktik yang terdapat dilahan
praktik.
b. Manfaat Bagi Lahan Praktik
mengetahui kesenjangan antara teori yang sudah diperoleh dan penerapannya
langsung dilahan praktik.
c. Manfaat Bagi Mahasiswa
melatih dan mengasah keterampilan mahasiswa
BAB II
TUNJAUAN TEORI
2.1 Definisi
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen
darah, elemen tak adekuat atau kurangnya nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel
darahmerah, yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah (Doenges,
1999). Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah merah dan
kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal (Smeltzer, 2002 : 935). Anemia adalah
berkurangnya hingga di bawah nilai normal sel darah merah, kualitas hemoglobin dan
volume packed red bloods cells (hematokrit) per 100 ml darah (Price, 2006 : 256). Dengan
demikian anemia bukan merupakan suatu diagnosis atau penyakit, melainkan merupakan
pencerminan keadaan suatu penyakit atau gangguan fungsi tubuh dan perubahan
patotisiologis yang mendasar yang diuraikan melalui anemnesis yang seksama,
pemeriksaanfisik dan informasi laboratorium.
2.2 . Etiologi
Anemia disebabkan oleh berbagai jenis penyakit, namun semua kerusakantersebut
secara signifikan akan mengurangi banyaknya oksigen yang tersedia untuk jaringan. Menurut
Brunner dan Suddart (2001), beberapa penyebab anemia secara umum antara lain :
a) Secara fisiologis anemia terjadi bila terdapat kekurangan jumlah
hemoglobinuntukmengangkut oksigen ke jaringan.
b) Akibat dari sel darah merah yang prematur atau penghancuran sel darah
merahyangberlebihan.
c) Produksi sel darah merah yang tidak mencukupi.
d) Faktor lain meliputi kehilangan darah, kekurangan nutrisi, faktor keturunan, penyakit
kronisdan kekurangan zat besi.
d. . Bahan baku untuk membentuk eritrosit tidak ada Ini merupakan penyebab tersering
dari anemia dimana terjadi kekurangan zat gizi yangdiperlukan untuk sintesis
eritrosit, antara lain besi, vitamin B12 dan asamfolat.
2.4 . Klasifikasi
Anemia Aplastik
a.Penyebab
Sumsum tulang yang tidak mampu memproduksi sel darah merah.
Penyinaran yang berlebihan.
Obat-obatan (kloramphenikol, insektisida, anti kejang).
b. Gejala Klinis
Cepat lelah
Pucat
Lemah
Gejala Icokopenia / trombositopeni
c. Pemeriksaan penunjang
Terdapat pensitopenia sumsum tulang kosong diganti lemak, neotrofil kurang dari
300ml, trombosit kurang dari 20.000/ml, retikulosit kurang dari 1%dan
kepadatanselulersumsum tulang kurang dari 20%.
d. Pengobatan
Berikan transfusi darah “Packed cell”, bila diberikan trombosit berikan
darahsegar/platelet concentrate.
Atasi komplikasi (infeksi) dengan antibiotic, hygiene yang baik perlu untuk
mencegahtimbulnya infeksi.
Untuk anemia yang disebabkan logam berat dapat diberikan BAC (Britis
Antilewisite Dimercaprol.
Transplantasi sumsum tulang
Prednison dan testoteron (Prednison dosis 2-5 mg/kg BB/hari per oral,
Testoterondosis 1-2 mg/kg BB/hari secara parenteral, Hemopocitik sebagai ganti
testoterondosis 1-2 mg/kg BB/hari per oral).
2.5 Patofisiologi
Anemia timbulnya mencerminkan adanya kegagalan sumsum tulang atau kehilangan
sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum tulang dapat terjadi akibat
kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor, atau akibat penyebab yang tidak
diketahui.Lisis sel darah merah terjadi dalam sel fagositi katau dalam sistem retikulo endotel,
terutama dalam hati dan limpa. Sebagai hasil sampingan dari proses tersebut, bilirubin yang
terbentuk dalam fagositi akan masuk aliran darah. Bila sel darah merah mengalami gangguan
dalam sirkulasi, maka hemoglobin akan muncul dalam plasma. Kapan konsentrasi plasmanya
melebihi kapasitas hemoglobin plasma,makan hemoglobin akan berdifusi dalam glomerulus
ginjal dan kedalam kencing.Pada dasar gejala anemia timbul karena dua hal, yaitu anoksia
target organ karena berkurangnya jumlah oksigen yang dapat dibawa oleh darah kejaringan
dan mekanisme
kompensasi tubuh terhadap anemia. Kombinasi kedua penyebab ini akan menimbulkan gejala
yang disebut sindrom anemia.
a.Anemia akibat produksi sel darah merah yang menurun atau gagal Pada anemia tipe ini,
tubuh memproduksi sel darah yang terlalu sedikit atau sel darah merah yang diproduksi tidak
bekerja dengan baik. Hal ini terjadi akibat adanya abnormalitas sel darah merah atau
kekurangan mineral dan vitamin yang dibutuhkan agar produksi dan kerja dari eritrosit
berjalan normal. Kondisi kondisi yang mengakibatkan anemia ini antara lain
sabitsel anemia, gangguan sumsum tulang dan tangkaisel , anemia defisiensi
zat besi,vitaminB12,danFolat,serta gangguan kesehatan lain yang mengakibatkan penurunan
hormon yang diperlukan untuk proseseritropoesis.
b.Anemia akibat sel darah merahBila sel darah merah yang beredar terlalu rapuh dan tidak
bertahan terhadap tekanan sirkulasi maka sel darah merah akan hancur lebih cepat sehingga
menimbulkan anemia hemolitik. Penyebab anemia hemolitik yang diketahui atara lain:
Adanya stressor seperti infeksi, obat obatan, bisa hewan, atau beberapa jenis makanan,
Toksin dari penyakit hati danginjal kronis,Autoimun,Pemasangan cangkok, pemasangan
katup buatan, tumor, luka bakar, paparan kimiawi, hipertensi berat, dan gangguan
thrombosis,
c.Anemia akibat kehilangan darah
Anemia ini dapat terjadi pada perdarahan akut yang hebat ataupun pada pendarahan yang
berlangsung perlahan-lahan namun kronis.jadi kronis umumnya muncul akibat gangguan
gastrointestinal (misal ulkus, hemoroid,gastritis, atau kanker saluran pencernaan),
penggunaan obat-obatan yangmengakibatkan ulkus atau gastritis (misal OAINS), menstruasi,
dan proseskelahiran.
Pemeriksaan sumsum tulang: dilakukan pada kasus anemia dengandiagnosis pasti meskipun
ada beberapa kasus diagnosisnya tidakmemerlukan pemeriksaan sumsum tulang.
2.Pemeriksaan laboratorium non hematologi
Faal ginjal
Faal endokrin
asam urat
Fat hati
Biakan kuman
2.7 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang tepat dilakukan untuk pasien anemia sesuai jenisnya,
dapatdilakukan dengan:
1.Anemia Aplastik
Transplantasi sumsum tulang.
Pemberian terapi imunosupresif dengan globulin antitimosit (ATG).
Hentikan semua obat yang menyebabkan anemia tersebut.
Cegah timbulnya gejala-gejala dengan melakukan transfuse sel-sel darahmerah dan
trombosit.
Lindungi pasien yang rentan terhadap leukopenia dari kontak denganorang-orang yang
menderita infeksi.
Pathway
BAB III
TINJAUAN KASUS
Nama : Nn N
Umur : 18 Tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Buton/Indonesia
Pendidikan :SMK
Pekerja : Belum bekerja
Alamat : Kilo 14
No Telepon :0813XXXXXXXX
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan pusing-pusing,sering merasa lemah, kurang konsentrasi
3. Riwayat Kesehatan
a.Penyakit Sistemik Yang Pernah Di/Sedang Diderita
- Tidak Ada
c,Pola Aktifitas
Kegiatan sehari-hari : Main HP
Istirahat /tidur : Kurang
d,Personal hygiene
Mandi : 2 hari sekali
Mencuci rambut : seminggu sekali
OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a.Keadaan umum : Lemas kesadaran : Kompos Mentis
b.Tanda vital
Tekanan darah : 110/84….. mmHg
Suhu : 37,4. oC
c.Antropometri
TB : 150 cm
BB : 53 kg
2.Pemeriksaan Fisik
a. Kepala dan leher
Muka :Agak Pucat
Mata : Pucat
Hidung :Normal
Mulut :Normal
Leher : Normal
b.Dada :
Bentuk : Simetris
Retraksi dinding dada: ada/tidak
Abdomen
Bentuk :Normal
b.Anogenital :
Pemeriksaan penunjang :
Hasil Lab :
RBC - 2. 39 x10/ll
HBG - 6. 2 9/dl
HCT - 18.9%
MCV -79.1 fl
MCH - 25.9 pg
ASESSMENT
PLANNING
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Kurang darah atau anemia merupakan kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang
sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, organ tubuh tidak
mendapat cukup oksigen sehingga membuat penderita anemia pucat dan mudah lelah.
Anemia bisa terjadi sementara atau dalam jangka panjang dengan tingkat keparahan ringan
sampai berat. Anemia merupakan gangguan darah atau kelainan hematologi yang terjadi
ketika kadar hemoglobin (bagian utama dari sel darah merah yang mengikat oksigen)
berada di bawah normal.
Saran
1.Bagi Istitusi
Diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam penggunaan perpustakaan agar
menjadi fasilitas bagi mahasiswa untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan
keterampilannya dalam menjalani praktek dan pembuatan asuhan kebidanan.
2.Bagi Lahan Praktek
Pada saat memberikan asuhan kebidanan pada klien dengan Anemia hendaklah perawat
ruangan memberikan pembekalan penanganan dirumah supaya keluarga dapat merawat
pasien saat pasien sudah pulang seperti menasehati pasien untuk selalu menjaga kebutuhan
istirahatnya dengan baik.
3.Bagi mahasiswa
Hasil penelitian membuat pengalaman dalam meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan berkaitan dengan pasien Anemia.Dan menambah wawasan sebagai pengetahuan
bagi peneliti selanjutnya dalam mengembangkanpenelitian lanjutan terhadap pasien dengan
Anemia.