Oleh :
Adityas Ramadhani
210070200011091
Pembimbing :
dr. Subandi Rekso Husodo, Sp.OG(K)Onk
LABORATORIUM OBSTETRI-GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
2023
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KASUS
SINDROM OVARIUM POLIKISTIK
PERIODE
2 Januari – 7 Januari 2023
Disusun Oleh :
Adityas Ramadhani
210070200011091
Mengesahkan,
Pembimbing
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................ii
DAFTAR TABEL..............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan..........................................................................................2
1.3 Manfaat Penulisan........................................................................................1
1.3.1 Manfaat Keilmuan.....................................................................................2
1.3.2 Manfaat Praktis.........................................................................................2
BAB V PEMBAHASAN...............................................................................................13
BAB VI KESIMPULAN................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................18
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Model Hubungan Kompleks antara Faktor Genetik dan Lingkungan
Terhadap Kejadian SOPK..................................................................................................8
v
BAB I
PENDAHULUAN
seluruh wanita dan pria usia reproduktif di dunia. Kondisi infertilitas dapat
disebabkan oleh faktor perempuan, laki-laki, keduanya, maupun yang belum dapat
serta pasikologis.
ketidakmampuan seorang wanita yang sebelumnya dapat hamil, untuk memiliki anak
yang telah menjalani pemeriksaan standar meliputi tes ovulasi, patensi tuba, dan
analisis semen namun ditemukan hasil normal (HIFERI, PERFITRI, IAUI, POGI,
2013).
merupakan kondisi yang meliputi kelainan metabolic dan reproduksi, dimana terjadi
1
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan laporan kasus ini adalah untuk mengetahui:
1. Mengetahui definisi sindrom ovarium polikistik
2
BAB II
LAPORAN KASUS
No. RM : 0084xx
Umur : 29 tahun
Pendidikan : Sarjana
Keluhan Utama
Keluhan utama: menstruasi yang tidak teratur, menstruasi cenderung memanjang
cenderung memanjang sejak awal tahun 2022. Pasien juga mengeluh nyeri ketika
menstruasi. Pasien juga mengeluhkan tumbuh banyak jerawat pada wajah serta
dada.
Riwayat Pengobatan
Rutin konsumsi obat-obatan hipertensi sejak tahun 2020, yakni :
- Spironolactone
- Candesartan
- Amlodipin
Riwayat Keluarga
Hipertensi (+)
Tidak ada anggota keluarga dengan keluhan serupa Tidak
ada riwayat keganasan pada keluarga
3
Riwayat Sosial
Pasien sedang menempuh pendidikan S2
Riwayat Perkawinan
Belum menikah
Riwayat Menstruasi
- Menarche : 12 tahun
- Siklus tidak teratur, lama haid 6-7 hari, dengan jumlah ganti pembalut 2-3
kali sehari
Riwayat Persalinan
– – – – – – – –
Riwayat KB : –
4
Kepala Anemia (-), ikterik (-)
Abdomen
Soefl, bising usus (+) normal, massa (-), nyeri tekan (-)
Ektremitas Akral hangat kering merah, CRT <2 detik, edema (-),
sianosis (-)
Pemeriksaan -
Penunjang
2.4 Asesmen
Sindrom Ovarium Polikistik, Hipertensi
2.5 Planning
PDx : USG
PTx : Diphten (Clomiphine citrate), Cyclo – Progynova (Estradiol valerate + Norgestrol)
selama 3 bulan
PMo : Keteraturan siklus menstruasi
PEd : Pasien kontrol setiap hari 1-3 pertama haid selama 3 bulan berturut- turut
5
BAB III
RUMUSAN MASALAH
6
BAB IV
TINJAUAN PUSTAKA
Hingga saat ini, penyebab SOPK masih belum dipahami sepenuhnya. Pengaruh
lingkungan terhadap terjadinya SOPK dapat dibagi menjadi in utero (selama
kehamilan) dan post natal (setelah dilahirkan). Selain itu, faktor genetik juga dapat
berpengaruh terhadap mainfestasi klinis (resistensi insulin, obesitas,
hiperandrogenisme, dan dislipidemia) (HIFERI, POGI, 2016).
7
Gambar 4.1 Model Hubungan Kompleks antara Faktor Genetik dan
Lingkungan Terhadap Kejadian SOPK
4.2.2 Hiperandrogenisme
8
Berdasarkan konsenss Rotterdam, SOPK didefinisikan dengan adanya
2 dari 3 kriteria: oligo-anovulasi, hiperandrogenisme, dan polikistik ovarium
(> 12 folikel dengan ukuran diameter 2-9 mm serta volume ovarium > 10 mL
pada setiap ovarium), dengan disertai deskripsi fenotipe SOPK sebagai berikut
(Smet, ME., McLennan, A. 2018):
9
Gambar 4.2 Skor Ferriman-Gallwey yang dimodifikasi
8 – 15 Hirsutisme sedang
10
4.4.1 Intervensi Gaya Hidup
Tatalaksana gangguan menstruasi pada pasien SOPK yang tidak hamil adalah
dengan menggunakan kontrasepsi kombinasi. Regimen ini akan menginduksi
siklus haid teratur dan menekan pertumbuhan endometrium (HIFERI, POGI,
2016).
11
Merupakan terapi lini pertama induksi ovulasi pada siklus anovulasi
yang memiliki angka keberhasilan sebesar 70-80%. Angka
keberhasilan kehamilan pada pasien SOPK yang berespon terhadap
klomifen sitrat yaitu rata-rata 15% per siklus. Pemberian klomifen
sitrat diawali dengan dosis 50 mg/hari melalui rute oral selama 5 hari
yang dimulai pada hari ke-2 hingga ke-5 siklus menstruasi. Dosis
dapat ditingkatkan hingga 100 mg/hari jika tidak terdapat respons atau
dikurangi menjadi 25 mg/hari jika respons terlalu berlebihan.
12
BAB V
PEMBAHASAN
TEORI KASUS
GEJALA, FAKTOR RESIKO GEJALA, FAKTOR RESIKO
Beberapa faktor risiko yang sering
Dari kasus ini, beberapa penjelasan
dikaitkan dengan munculnya kejadian
dari kemungkinan faktor risiko yang
sindrom ovarium polikistik, di antaranya
yaitu: ada pada pasien yaitu:
● Peningkatan faktor pertumbuhan
● Pasien memiliki BMI overweight (TB:
menyebabkan peningkatan respon
160 cm, BB: 70 kg, BMI: 27,34 kg/m2)
ovarium terhadap Luteinizing Hormone
(LH) dan Follicle Stimulating Hormone ● Pasien menarche usia 12 tahun,
(FSH).
saat ini belum menopause
● Adanya hubungan antara obesitas dan
Riwayat pernikahan : belum menikah
peningkatan resiko polikistik ovarium
melalui peningkatan resistensi insulin Riwayat kehamilan dan persalinan :
yang menyebabkan sel teka
-
memproduksi androgen dan Riwayat penyakit dahulu : DM (-),
menghambat Sex Hormone Binding
HT (+), alergi(-), asma (-), keganasan (-),
Globulin (SHBG) sehingga androgen
autoimun (-). Terdiagnosis overweight
bebas meningkat.
● Hiperandrogen, anovulasi dan
polikistik ovarium disebabkan oleh factor
genetic terkait kromosom X
13
Pasien mengeluhkan nyeri pada saat haid
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
(Gambar 4.2). pemeriksaan USG dapat ringan, compos mentis (GCS 456)
normal
TATALAKSANA TATALAKSANA
14
menstimulasi ovulasi pada kasus Planning treatment
gonadotropin-releasing hormone
15
hormone (FSH).
4. Kontrasepsi Oral
menstruasi.
(HMG).
Terapi pembedahan
- Laparoskopi ovarium
16
BAB VI
KESIMPULAN
adalah perubahan pola hidup dengan mengurangi berat badan dan berolahraga.
Pasien yang belum berencana hamil dapat menggunakan pil kontrasepsi untuk
17
DAFTAR PUSTAKA
Benson, R. C. 2009. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: EGC. Ezechi,
Lord M, Sahni M. Secondary Amenorea. 2022. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island
(FL): StatPearls Publishing. PMID: 28613709.
Morgan, G., &., Hamilton, C. 2009. Obstetric Dan Ginekologi: Panduan Praktik.
Jakarta: EGC.
Sirait, B.I. 2018. Sindroma Ovarium Polikistik dan Infertilitas. Jurnal Ilmiah WIDYA
(5): 3.
Smet ME, McLennan A. Rotterdam criteria, the end. Australas J Ultrasound Med. 2018
May 17;21(2):59-60.
WHO. 2017. World Health Statistics 2017 : Monitoring Health for The SDGs.
18