MAKALAH
PELAYANAN KB & KESEHATAN REPRODUKSI
DOSEN PENGAMPU : ADRIANA M.S. BOIMAU, SST., M.KES
DISUSUN OLEH :
YASINTA ADI INA GALLA
PO530324019496
TINGKAT 2B
1
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Ber
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan, karena berkat rahmat dan anugerah-
Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana tentang “Deteksi Dini
Kesehatan Reproduksi dan Asuhan Kebidanan yang Berkaitan dengan
Kesehatan Reproduksi dalam Perspektif Gender”.
Makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu serta
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan dan
pengetahuan tentang deteksi dini kesehatan reproduksi dan asuhan kebidanan yang
berkaitan dengan kesehatan reproduksi dalam perspektif gender.
Saya menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, kritikan dan
masukan dari pembaca makalah ini sangat saya harapkan demi perbaikan makalah ini.
Akhirnya, saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat. Dan semoga kita
selalu berada dalam lindungan Tuhan dari penularan COVID-19.
Penulis
2
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Ber
DAFTAR ISI
BAB I.............................................................................................................................6
PPENDAHULUAN......................................................................................................6
A. Latar Belakang........................................................................................................6
B. Tujuan.....................................................................................................................6
BAB II...........................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................7
1. Pengertian Skrining.................................................................................................7
3. Diskriminasi Gender.............................................................................................14
BAB III........................................................................................................................18
PENUTUP...................................................................................................................18
A. Kesimpulan...........................................................................................................18
B. Saran.....................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................19
3
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Ber
BAB I
PPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah kesehatan reproduksi muncul dan terjadi akibat pengetahuan
dan pemahaman serta tanggung jawab yang rendah. Akses untuk mendapatkan
informasi yang benar dan bertanggung jawab mengenai alat-alat dan fungsi
reproduksi juga tidak mudah didapatkan.
Secara garis besar periode daur kehidupan wanita meliputi beberapa tahap: pra
konsepsi, konsepsi, pra kelahiran, pra pubertas, pubertas, reproduksi,
menopause/klimakterium, pasca menopause dan senium/lansia. Setelah lahir
kehidupan wanita dapat dibagi dalam beberapa masa yaitu masa bayi, masa
pubertas, masa reproduksi, masa klimakterium dan masa senium. Masing-
masing masa itu mempunyai kekhususan, karena itu gangguan dapat terjadi
pada setiap masa tersebut, misalnya munculnya penyakit.
Untuk mengurangi morbiditas dan mortilitas dari penyakit tersebut dapat
dilakukan skrining/deteksi dini. Skrining tersebut dapat dilakukan untuk
penyakit yang berkaitan dengan Kesehatan Reproduksi, seperti kanker
payudara, kanker serviksd dan kanker endometrium. Sehingga, masalah
kesehatan reproduksi pada setiap fase kehidupan dapat diperkirakan, yang bila
tidak ditangani dengan baik maka hal ini dapat berakibat buruk pada masa
kehidupan selanjutnya.
Banyaknya perempuan tidak mendapat kesempatan yang sama dengan
laki-laki dalam menjaga kesehatan mereka, termasuk dalam kesehatan
reproduksi. Kondisi ini terjadi terutama karena adanya (ketidakadilan dan
ketidaksetaraan gender) dalam pelayanan kesehatan. Saat ini tenaga kesehatan
makin sadar tentang pentingnya mempertimbangkan isu gender dalam
pemberian pelayanan kesehatan. Terutama untuk mengurangi kemungkinan
ketidakadilan dan ketidaksetaraan peran dan tanggung jawab dalam
lingkungan tempat mereka bekerja.
B. Tujuan
Makalah ini bertujuan memberikan kemampuan kepada mahasiswa
khususnya mahasiswa kebidanan untuk dapat mengetahui deteksi dini/skrining
untuk kesehatan reproduksi serta mengetahui pengertian dari budaya yang
4
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Ber
5
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Ber
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Skrining
Skrining adalah deteksi dini atau pencegahan sekunder, mencakup
pemeriksaan (tes) pada orang-orang yang belum mempunyai simptom-simptom
penyakit untuk menemukan penyakit yang belum terlihat atau pada stadium praklinik.
Test skrining dapat dilakukan dengan melalui pertanyaan/ questioner, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan laboratorium dan X-ray.
2. Tujuan Dari Skrining
a) Untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas dari penyakit dengan
pengobatan dini terhadap kasus-kasus yang ditentukan.
b) Mengetahui diagnosis sedini mungkin agar cepat terapinya
c) Mencegah meluasnya penyakit
d) Mendidik masyarakat melakukan general check up
e) Memberi gambaran kepada tenaga kesehatan tentang suatu penyakit
(waspada mulai dini)
f) Memperoleh data epidemiologis, untuk peneliti dan klinis
Jenis penyakit yang tepat untuk skrining adalah :
- Merupakan penyakit yang serius
- Pengobatan sebelum gejala muncul harus lebih untung dibandingkan
dengan
- Setelah gejala muncul
- Prevalens penyakit preklinik harus tinggi pada populasi yang di skrening
3. Keuntungan Dan Kerugian Dari Skrining Adalah :
a) Keuntungan: skrining dapat mendeteksi kondisi medis pada tahap awal
sebelum gejala menyajikan sedangkan pengobatan lebih efektif daripada
untuk nanti deteksi. Dalam kasus terbaik dari kehidupan diselamatkan.
b) Kekurangan:
― Seperti tes medis, tes yang digunakan dalam penyaringan tidak
sempurna. Hasil pengujian tidak tepat dapat menunjukkan positif untuk
6
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Ber
mereka yang tanpa penyakit (positif palsu), atau negatif bagi orang yang
memiliki kondisi (negatif palsu).
― Penyaringan melibatkan biaya dan penggunaan sumber daya medis pada
sebagian besar orang yang tidak membutuhkan pengobatan.
― Dampak buruk dari prosedur penyaringan (misalnya stres dan
kecemasan, ketidaknyamanan, paparan radiasi, paparan kimia).
― Stres dan kecemasan yang disebabkan oleh hasil skrining positif palsu.
― Tidak perlu investigasi dan pengobatan hasil positif palsu.
― Rasa aman palsu yang disebabkan oleh negatif palsu, yang dapat
menunda diagnosis akhir.
7
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Ber
8
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Ber
9
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Ber
10
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Ber
11
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Ber
presiden.
12
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Ber
h) Peran gender diajarkan secara turun temurun dari orang tua ke anaknya.
Sejak anak berusia muda, orang tua telah memberlakukan anak
perempuan dan laki-laki berbeda, meskipun kadang tanpa mereka sadari.
i) Pengaruh teman sebaya.
j) Pengaruh media.
k) Pengaruh kognitif.
3. Diskriminasi Gender
Diskriminasi gender adalah ketidakadilan gender yang merupakan akibat
dari adanya sistem (struktur) sosial dimana salah satu jenis kelamin (laki-laki
atau perempuan) menjadi korban. Hal ini terjadi karena adanya keyakinan dan
pembenaran yang ditanamkan sepanjang peradaban manusia dalam berbagai
bentuk dan cara yang menimpa kedua belah pihak, walaupun dalam kehidupan
sehari-hari lebih banyak dialami oleh perempuan.
Bentuk-bentuk diskriminasi gender, antara lain :
1) Marginalisasi (peminggiran)
Peminggiran banyak terjadi dalam bidang ekonomi. Misalnya banyak
perempuan hanya mendapatkan pekerjaan yang tidak terlalu bagus, baik
dari segi gaji, jaminan kerja ataupun status dari pekerjaan yang
didapatkan. Hal ini terjadi karena sangat sedikit perempuan yang
mendapatkan peluang pendidikan. Peminggiran dapat terjadi di mana
saja yang bersumber keyakinan, tradisi/kebiasaan, kebijakan pemerintah,
maupun asumsi-asumsi ilmu pengetahuan (teknologi).
2) Subordinasi (penomorduaan)
Anggapan bahwa perempuan lemah, tidak mampu memimpin, cengeng
dan lain sebagainya, mengakibatkan perempuan jadi nomor dua setelah
laki-laki.
3) Stereotip (citra buruk)
Pandangan buruk terhadap perempuan. Misalnya perempuan yang
pulang larut malam adalah pelacur, jalang dan berbagai sebutan buruk
lainnya.
4) Violence (kekerasan)
Serangan fisik dan psikis. Perempuan, pihak paling rentan mengalami
kekerasan, dimana hal itu terkait dengan marginalisasi, subordinasi
13
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Ber
14
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Ber
2. Keluarga Berencana
Hal-hal yang sering dianggap sebagai isu gender sebagai berikut:
- Kesertaan ber-KB, diketahui bahwa 98% akseptor KB adalah
perempuan.partisipasi laki-laki hanya 1,3%. Ini berarti bahwa dalam
program KB perempuan selalu objek/target sasaran.
- Perempuan tidak mempunyai kekuatan untuk memutuskan metode
kontrasepsi yang diinginkan, antara lain karena ketergantungan kepada
keputusan suami (laki-laki lebih dominan).
- Pengambilan keputusan partisipasi kaum laki-laki dalam program KB
sangat kecil dan kurang, namun control terhadap perempuan dalam hal
memutuskan untuk ber-KB sangat dominan.
3. Kesehatan Reproduksi Remaja
15
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Ber
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Skrining adalah deteksi dini suatu penyakit atau usaha untuk
mengidentifikasi penyakit dan kelainan yang secara klinis belum jelas dengan
menggunakan tes, pemeriksaan, atau prosedur tertentu yang dapat digunakan
secara tepat untuk membedakan orang-orang yang kelihatannya sehat tetapi
16
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Ber
B. Saran
Pentingnya bagi tenaga kesehatan, khususnya bidan untuk benar-benar
memahami deteksi dini kesehatan reproduksi yaitu skrining untuk melakukan
pencegahan penyakit ganas dalam memberikan asuhan kebidanan yang
berkaitan dengan kesehatan reproduksi dalam perspektif gender.
17
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Ber
DAFTAR PUSTAKA
18