PERSIAPAN PRAKEHAMILAN
Dosen Pengampu : Ibu Rahayu Khairiah, SKM, M.keb
KELOMPOK 17 :
Puji syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas untuk mata kuliah ASKEB PADA REMAJA,PRANIKAH, DAN PRA
KONSEPSI yang di bimbing oleh dosen Pengampu ibu Rahayu Khairiah, SKM, M.keb dengan
judul “PERSIAPAN PRAKEHAMILAN”.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari banyak pihak sangat kami harapkan untuk menyempurnakan
makalah ini.
Akhir kata kami ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini, kami harap makalah ini dapat bermanfaat dan mampu menambah
wawasan bagi semua orang.
DAFTAR ISI
2.3 Intervensi………………………………….............................. 6
1.3 TUJUAN
Pengaruh peran Bidan terhadap perencanaan prakehamilan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.3 Intervensi
Berbagai intervensi terbukti dapat menurunkan kejadian kelainan kongenital,
gangguan pertumbuhan janin dan beberapa komplikasi kehamilan seperti persalinan
preterm, solusio plasenta atau pencegahan eklamsi.6,7
Intervensi yang telah dilakukan antara lain1:
1. Suplementasi asam folat 400-800 microgram terbukti menurunkan kejadian
NTD8,9.
2. Penilaian medis mengenai obat-obatan yang dikonsumsi saat ini dapat sangat
berguna untuk menghindarkan kelainan kongenital, misalnya pemakaian warfarin
untuk individu dengan penyakit autoimun seperti sindroma antifosfolipid, dapat
diganti dengan heparin yang tidak teratogenik.
3. Kontrol Glikemik pada wanita dengan diabetes dapat mengurangi risiko
keguguran dan embriopati. Pada wanita diabetes yang diberi obat (ACE)
inhibitor angiotensin-converting, angiotensin receptor blocker (ARB), statin, dan
beberapa obat anti-hiperglikemia oral harus menghentikan penggunaannya dan
beralih ke obat alternatif yang dapat menghasilkan keamanan janin lebih baik
(misalnya, metildopa, labetalol, calcium channel blocker, insulin, glyburide
4. Menghentikan alkohol dan obat-obatan terlarang. Belum ada takaran yang
aman dari asupan alkohol dan obat telarang selama kehamilan, oleh karena itu
ibu yang ingin hamil mutlak harus menghentikannya
17. Penyakit jiwa ibu harus diidentifikasi dan diobati dengan adekuat dan ibu
harus menunggu untuk hamil agar dapat menghindari efek obat, efek kejiwaan,
dan gangguan hubungan ibu dengan bayinya. Support suami dan keluarga harus
baik, karena penyakit yang tidak diobati atau diobati tidak adekuat akan
mengakibatkan berbagai konsekuensi. 11 Idealnya, pasien harus menunggu sampai
ia telah menjadi euthymic, yang mungkin memakan waktu 6 sampai 12 bulan,
sebelum ia mencoba untuk hamil 12
18. Megavitamin, suplemen makanan yang tidak penting, dan obat-obat herbal
harus dihentikan, mengingat bahwa risiko terhadap janin dari zat-zat tersebut
umumnya belum dievaluasi. Dosis vitamin A yang terlalu tinggi selama awal
kehamilan telah dikaitkan dengan cacat lahir 13,14. Persiapan multivitamin yang
mengandung lebih dari 5000 unit internasional vitamin A harus dihindari
(peningkatan risiko teratogenesis pada dosis pemberian > 10.000 internasional
unit / hari).
BAB 3
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Sackey JA, Haug WL, Barss VA. The preconception office visit, UpToDate, Mar
19,2015.
2. Moos MK, Dunlop AL, Jack BW, et al. Healthier women, healthier reproductive
outcomes: recommendations for the routine care of all women of reproductive age.
Am J Obstet Gynecol 2008; 199:S280.
3. Mazza D, Chapman A, Michie S. Barriers to the implementation of preconception
care guidelines as perceived by general practitioners: a qualitative study. BMC Health
Serv Res 2013; 13:36.
4. Bernstein PS, Sanghvi T, Merkatz IR. Improving preconception care. J Reprod Med
2000; 45:546.
5. Leuzzi RA, Scoles KS. Preconception counseling for the primary care physician. Med
Clin North Am 1996; 80:337.
6. Korenbrot CC, Steinberg A, Bender C, Newberry S. Preconception care: a systematic
review. Matern Child Health J 2002; 6:75.
7. Chandranipapongse W, Koren G. Preconception counseling for preventable risks. Can
Fam Physician 2013; 59:737.
8. De-Regil LM, Fernández-Gaxiola AC, Dowswell T, Peña-Rosas JP. Effects and
safety of periconceptional folate supplementation for preventing birth defects.
Cochrane Database Syst Rev. 2010
9. De Wals P, Tairou F, Van Allen MI, Uh SH, Lowry RB, Sibbald B, Evans JA, Van
den Hof MC, Zimmer P, Crowley M, Fernandez B, Lee NS, Niyonsenga T.Reduction
in neural-tube defects after folic acid fortification in Canada. N Engl J Med.
007;357(2):135
10. Dunlop AL, Jack BW, Bottalico JN, et al. The clinical content of preconception care:
women with chronic medical conditions. Am J Obstet Gynecol 2008; 199:S310.
11. Frieder A, Dunlop AL, Culpepper L, Bernstein PS. The clinical content of
preconception care: women with psychiatric conditions. Am J Obstet Gynecol 2008;
199:S328.
12. Yonkers KA, Wisner KL, Stewart DE, et al. The management of depression during
pregnancy: a report from the American Psychiatric Association and the American
College of Obstetricians and Gynecologists. Obstet Gynecol 2009; 114:703.
13. Oakley GP Jr, Erickson JD. Vitamin A and birth defects. Continuing caution is
needed. N Engl J Med 1995; 333:1414.
14. Rothman KJ, Moore LL, Singer MR, et al. Teratogenicity of high vitamin A intake. N
Engl J Med 1995; 333:1369.