Anda di halaman 1dari 53

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA IBU HAMIL DENGAN

HIPEREMISIS GRAVIDARUM

PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktik Belajar Lapangan Maternitas

Disusun Oleh
Andre Reza Dirgantara AK.1.17.005
Bagas Dwi Septianto AK.1.17.007
Dahlia Nafasari AK.1.17.009
Dian Ayu Sasi AK.1.17.013

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DAN NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah
“Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil” yang dapat diselesaikan dengan sebaik
mungkin dan sebagaimana mestinya.

Tujuan disusunnya proposal ini adalah untuk memenuhi tugas Praktik Belajar
Lapangan Maternitas pada Tingkat 4 Semester 8 di Fakultas Sarjana Keperawatan
Universitas Bhakti Kencana Bandung.

Kami menyadari dalam pembuatan proposal ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, kami mengharapkan sebuah kritikan dan saran yang bersift membangun
dalam rangkat memperbaiki segala kesaahan dan serta kekurangan yang ada pada
proposal ini.

Bandung, 26 juli 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Heperimisis Gravidarum ......................................................... 6


2.1.1 Definisi ....................................................................................... 6
2.1.2 Etiologi ....................................................................................... 6
2.1.3 Patologi ....................................................................................... 7
2.1.4 Patofisiologi ................................................................................ 7
2.1.5 Tanda dan Gejala ........................................................................ 8
2.1.6 Pathway ....................................................................................... 9
2.1.7 Pemeriksaan ............................................................................... 10
2.1.8 Penanganan ................................................................................ 11
2.2 Asuhan Keperawatan ........................................................................... 13
2.2.1 Pengkajian .................................................................................. 13
2.2.2 Diagnosa Keperawatan .............................................................. 15
2.2.3 Intervensi Keperawatan ............................................................. 15
2.2.4 Implementasi Keperawatan ....................................................... 18
2.2.5 Evaluasi Keperawatan ............................................................... 18

ii
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Kasus .................................................................................................. 20
3.2 Pengkajian ........................................................................................... 22
3.3 Diagnosa Keperawatan ........................................................................ 31
3.4 Implementasi Keperawatan ................................................................. 34
3.5 Evaluasi Keperawatan ......................................................................... 38

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ......................................................................................... 40
4.2 Saran ................................................................................................... 41

DAFTAR PUSTAKA

iii
iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan merupakan kondisi yang fisiologis, ibu hamil adalah ibu yang

sehat. Perubahan yang terjadi, pada umumnya berhubungan dari perubahan

hormonal selama kehamilan. Beberapa ibu menyatakanbahwa ada perubahan

yang nyata dalam dirinya, bertambah besar perutnya, mual-muntah, tidak enak

makan, cepat merasa lelah, dan lain sebagainya. Semua perubahan dan keluhan

itu masih relatif dapat ditoleransi oleh ibu hamil, sehingga ibu tetap dapat

melakukan aktivitas sehari-sehari dengan mandiri. Tetapi, sebagian dari ibu

hamil merasakan ketidak nyamanan dalam skala yang cukup besar, misalnya

mual muntah hebat, nyeri kepala, dan badannya menjadi bengkak (Rohmah,

2010).

Kehamilan merupakan proses alamiah bagi kehidupan seorang ibu dalam

usia produktif. Bila terjadi gangguan dalam proses ini, baik itu gangguan

fisiologis maupun psikologis, dapat menimbulkan efek yang buruk tidak hanya

terhadap kesehatan ibu sendiri, tetapi membahayakan bagi bayi yang

dikandungnya, bahkan tidak jarang mengakibatkan kematian ibu. Sedangkan

Menurut WHO (World Health Organization) setiap tahun lebih dari dua puluh

juta wanita di seluruh dunia mengalami masalah kesehatan selama kehamilannya.

Lebih dari lima ratus ribu mengalami kematian akibat dari penyebab yang

1
berkaitan dengan kehamilan dan melahirkan. Gangguan yang mungkin terjadi

selama kehamilan salah satu adalah mual dan muntah (Khumaira, 2012).

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan masalah Kesehatan masyarakat

yang masih belum dapat diselesaikan. Menurut (WHO) tahun 2018, sekitar 830

ibu di dunia meninggal setiap harinya akibat komplikasi pada kehamilan dan

persalinan. Sekitar 99% kematian ibu terjadi negara-negara berkembang

(Kemenkes, 2018).

Di Provinsi Riau jumlah kematian ibu tahun 2016 sebanyak 153 kasus.

Pada tahun 2017 AKI mengalami penurunan menjadi 1 45 kasus. Pada tahun 201

8 mengalami penurunan menjadi 1 30 kasus kematian ibu. Sekitar 50% kematian

ibu disebabkan oleh perdarahan, hipertensi 1 6%, infeksi 1 %, lain-lain 32%

(Dinkes Provinsi Riau, 2018).

Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Kabupaten Pelalawan (2018),

diketahui bahwa jumlah kematian ibu di Kabupaten Pelalawan tahun 2018

tercatat sebanyak 1 2 orang dari 1 2.980 sasaran ibu hamil, dengan penyebab

perdarahan sebanyak 4 orang, hipertensi dalam kehamilan sebanyak 4 orang,

infeksi 1 orang dan tanpa diketahui penyebabnya sebanyak 3 orang.

Salah satu cara yang paling efektif menurunkan AKI adalah dengan

melaksanakan Antenatal Care (ANC) minimal 4 kali selama kehamilan, agar

komplikasi yang dijumpai pada saat kehamilan dapat segera dicegah. ANC

merupakan kunjungan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksakan keadaan

2
ibu dan janin secara berkala yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap

penyimpangan yang ditemukan (Puspita, 2011).

Kematian pada ibu dapat terjadi selama masa kehamilan, pada saat

bersalin serta masa nifas yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan untuk

mengenali adanya tanda bahaya yang dialami seperti mual dan muntah yang

berlebih, perdarahan, ketuban pecah dini, demam, bengkak pada kaki tangan

bahkan wajah disertai tekanan darah tinggi dan gerakan janin yang berkurang.

Pengetahuan terkait tanda bahaya pada masa kehamilan penting untuk diketahui

oleh ibu hamil secepat mungkin agar dapat meminta bantuan atau pertolongan

apabila menemui tanda-tanda bahaya tersebut. Ketidaktahuan akan hal tersebut

menyebabkan keterlambatan dalam menangani tanda bahaya dalam kehamilan

yang sangat membahayakan jiwa ibu maupun janin (Puspita, 2011).

Berdasarkan dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk menyusun

Makalah Asuhan Keperawatan yang judul ”Asuhan Keperawatan Maternitas

Pada Ibu Hamil Ny. R Dengan Hiperemesis Gravidarum”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Bagaimanakah Asuhan Keperawatan Maternitas Pada Ibu

Hamil Ny. R Dengan Hiperemesis Gravidarum?”.

3
1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan Maternitas Pada Ibu

Hamil Ny. R Dengan Hiperemesis Gravidarum

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk melakukan pengkajian keperawatan maternitas pada ibu hamil

Ny. R dengan hiperemesis gravidarum

2. Untuk menyusun diagnosa keperawatan maternitas pada ibu hamil

Ny. R dengan hiperemesis gravidarum

3. Untuk membuat intervensi keperawatan maternitas pada ibu hamil

Ny. R dengan hiperemesis gravidarum

4. Untuk membuat implementasi keperawatan maternitas pada ibu

hamil Ny. R dengan hiperemesis gravidarum

5. Untuk membuat intervensi keperawatan maternitas pada ibu hamil

Ny. R dengan hiperemesis gravidarum

6. Untuk membuat evaluasi keperawatan maternitas pada ibu hamil Ny.

R dengan hiperemesis gravidarum

7. Untuk membuat dokumentasi keperawatan maternitas pada ibu hamil

Ny. R dengan hiperemesis gravidarum

4
1.4 Manfaat Penulisan

1.4.1 Bagi Penulis


Dapat menambah ilmu pengetahuan serta wawasan bagi peneliti
dalam mengaplikasikan ilmu yang didapat selama masa perkeliahan.
1.4.2 Bagi Puskesmas
Dapat dijadikan informasi tambahan dan sebagai data dalam
memberikan asuhan keperawatan secara menyeluruh dan
berkesinambungan khususnya dalam memberikan asuhan pada ibu hamil.
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penulisan studi kasus ini dapat dijadikan sebagai bahan
informasi dan sumber bacaan bagi institusi pendidikan untuk menguatkan
dan mengembangkan ilmu tentang asuhan keperawatan khususnya pada
ibu hamil.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Konsep Hiperemesis Gravidarum

2. 1. 1 Pengertian

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita


hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi
buruk karena terjadi dehidrasi (Rohmah, 2010). Mual dan muntah biasanya terjadi
pada pagi hari, tetapi dapat timbul setiap saat bahkan malam hari. Gejala-gejala ini
kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid dan berlangsung selama
kurang lebih 10 minggu. Hiperemesis Gravidarum (Vomitus yang merusak dalam
kehamilan) adalah nousea dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang
sedemikian luas sehingga menjadi efek sistemik, dehidrasi dan penurunan berat
badan (Sulistyoningsih. 2011). Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi
secara berlebihan selama kehamilan (Farrer, 2011).

2. 1. 2 Etiologi

Penyebab Hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Frekuensi


kejadian adalah 2 per 1000 kehamilan. Faktor- faktor predisposisi yang dikemukakan
(Farrer, 2011) : Umumnya terjadi pada Primigravida, mola hidatidosa, diabetes dan
kehamilan ganda akibat peningkatan kadar HCG. Faktor organik, yaitu karena
masuknya viki khoriales dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabollik akibat
kehamilan serta resitensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan-perubahan
ini serta adanya alergi yaitu merupakan salah satu respon dari jaringan ibu terhadap
janin.

6
Faktor ini memegang peranan penting pada penyakit ini. Rumah tangga yang retak,
kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap
tanggungan sebagai ibu dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat
mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil
atau sebagai pelarian kesukaran hidup. Faktor endokrin lainnya : hipertyroid,
diabetes dan lain-lain.

2. 1. 3 Patologi

Pada otopsi wanita meninggal karena Hiperemesis gravidarum diperoleh


keterangan bahwa terjadinya kelainan pada organ-organ tubuh adalah sebagai
berikut :

Hepar : pada tingkat ringan hanya ditemukan degenerasi lemak sentrilobuler tanpa
nekrosis

Jantung : jantung atrofi, menjadi lebih kecil dari biasa. Kadang


kala dijumpai perdarahan sub-endokardial
Otak : terdapat bercak-bercak perdarahan otak dan kelainan seperti pada ensepalopati
wirnicke

Ginjal : ginjal tampak pucat dan degenerasi lemak dapat ditemukan pada tubuli
kontorti (Sulistyoningsih. 2011).

2. 1. 4 Patofisiologi

Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa
terjadi pada trimester I. bila perasaan terjadi terus-menerus dapat mengakibatkan
cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena
oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam
aseto-asetik, asam hidroksida butirik dan aseton darah. Muntah menyebabkan
dehidrasi, sehingga caira ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan klorida
darah turun. Selain itu dehidrasai menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran

7
darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen
ke jaringan berkuang pula tertimbunnya zat metabolik yang toksik. Disamping
dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit. Disamping dehidraasi dan
gangguan keseimbangan elektrolit, dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus
dan lambung, dengan akibat perdarahan gastrointestinal (Mochtar, 2012).

2. 1. 5 Tanda dan gejala

Batas mual dan muntah berapa banyak yang disebut Hiperemesis gravidarum
tidak ada kesepakatan. Ada yang mengatakan bila lebih dari sepuluh kali muntah.
Akan tetapi apabila keadaan umum ibu terpengaruh dianggap sebagai Hiperemesis
gravidarum (Mochtar, 2012). Menurut berat ringannya gejala dibagi menjadi tiga tingkatan
yaitu :

Tingkatan I (ringan)

Mual muntah terus-menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita

a. Ibu merasa lemah


b. Nafsu makan tidak ada
c. Berat badan menurun
d. Merasa nyeri pada epigastrium
e. Nadi meningkat sekitar 100 per menit
f. Tekanan darah menurun
g. Turgor kulit berkurang
h. Lidah mengering
i. Mata cekung

Tingkatan II (sendang)

a. Penderita tampak lebih lemah dan apatis


b. Turgor kulit mulai jelek
c. Lidah mengering dan tampak kotor

8
d. Nadi kecil dan cepat
e. Suhu badan naik (dehidrasi)
f. Mata mulai ikterik
g. Berat badan turun dan mata cekung
h. Tensi turun, hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi
i. Aseton tercium dari hawa pernafasan dan terjadi asetonuria

Tingkatan III (berat)

a. Keadaan umum lebih parah (kesadaran menurun dari somnolen sampai


koma), Dehidrasi hebat. Nadi kecil, cepat dan halus
b. Suhu badan meningkat dan tensi turun
c. Terjadi komplikasi fatal pada susunan saraf yang dikenal dengan enselopati
wernicke dengan gejala nistagmus, diplopia dan penurunan mental
d. Timbul ikterus yang menunjukkan adanya payah hati Mochtar, 2012).

2. 1. 6 Pathways

9
2. 1. 7 Pemeriksaan

Ketika seorang wanita dating dengan keluhan mual dan muntah, riwayat
berikut harus dikaji untuk membantu membedakan antara mual dan muntah akibat
kehamulan atau kondisi patologis ini.

1. Riwayat
a. Frekuensi muntah
b. Riwayat pola makan (jenis makanan dan minuman , jumlah, waktu
pemberian, dan reaksinya)
c. Riwayat pengobatan (termasuk reaksi obat)
d. Riwayat gangguan makan

10
e. Riwayat diabetes
f. Pembedahan abdomen sebelumnya
g. Frekuensi istirahat
h. Kecemasan dalam kehamilan
i. Dukungan keluarga
j. Hubungan muntah dengan asupan makanan (jenis dan jumlah)
2. Pemeriksaan fisik
a. Berat badan ( dan hubungannya dengan berat badan sebelumnya)
b. Suhu badan , denyut nadi, dan pernafasan
c. Turgor kulit
d. Kelembapan membrane mukosa
e. Kondisi lidah ( bengkak, kering, pecah-pecah)
f. Palpasi abdomen untuk melihat pembesaran organ , dan nyeri tekan.
g. Pengkajian pertumbuhan janin.
3. Laboratorium
a. Pemeriksaan keton dalam urine
b. Urinalis
4. Pengkajian
Kondisi yang mengindikasikan bahwa wanita mengalami dehidrasi meliputi
turgor kulit buruk, peningkatan frekuensi nadi dan oernapasan, penurunan
pengeluaran urine. (Mochtar, 2012).

2. 1. 8 Penanganan

1. Pencegahan

Pencegahan terhadap Hiperemesis gravidarum diperlukan dengan jalan


memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang
fisiologis. Hal itu dapat dilakukan dengan cara :

11
a. Memberikan keyakinan bahwa mual dan muntah merupakan gejala yang
fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan berumur 4
bulan.
b. Ibu dianjurkan untuk mengubah pola makan sehari-hari dengan makanan
dalam jumlah kecil tetapi sering.
c. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan
untuk makan roti kering arau biskuit dengan teh hangat.
d. Hindari makanan yang berminyak dan berbau lemak
e. Makan makanan dan minuman yang disajikan jangan terlalu panas atau terlalu
dingin
f. Usahakan defekasi teratur.

2. Terapi obat-obatan

Apabila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak berkurang maka
diperlukan pengobatan :

a. Tidak memberikan obat yang terotogen


b. Sedativa yang sering diberikan adalah phenobarbital
c. Vitamin yang sering dianjurkan adalah vitamin B1 dan B6
d. Antihistaminika seperti dramamine, avomine
e. Pada keadaan berat, anti emetik seperti diklomin hidrokhoride atau
khlorpromazine.
1. Hiperemesis gravidarum tingkatan II dan III harus dirawat inap di rumah sakit.
Adapun terapi dan perawatan yang diberikan adalah sebagai berikut :
a. Isolasi : Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan
peredaran udara baik. Jangan terlalu banyak tamu, kalau perlu hanya perawat
dan dokter saja yang boleh masuk. Catat cairan yang keluar dan masuk.
Kadang-kadang isolasi dapat mengurangi atau menghilangkan gejala ini tanpa
pengobatan

12
b. Terapi psikologik : Berikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal
yang wajar, normal dan fisiologik. Jadi tidak perlu takur dan khawatir.
Yakinkan penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan dan dihilangkan
masalah atu konflik yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
c. Terapi mental: Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan
protein dengan glukosa 5 %, dalam cairan gram fisiologis sebanya 2-3
liter sehari. Bila perlu dapat ditambah dengan kalium dan vitamin
khususnya vitamin B kompleks dn vitamin C dan bila ada kekurangan protein,
dapat diberikan pula asam amino esensial secara intravena. Buat dalam daftar
kontrol cairan yang amsuk dan dikeluarkan. Berikan pula obat-obatan seperti
yang telah disebutkan diatas.
Terminasi kehamilan : Pada beberapa kasus keadaan tidak menjadi
baik, bahkan mundur. Usahakan mengadakan pemeriksaan medik dan
psikiatrik bila keadaan memburuk. Delirium, kebutaan, takikardia, ikterik,
anuria, dan perdarahan merupakan manifestasi komplikasi organik. Dalam
keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan.
Keputusan untuk melakukan abortus terapeutik sering sulit diambil, oleh
karena disatu pihak tidak boleh dilakukan terlalu capat dan dipihal lain tidak
boleh menunggu sampai terjadi irreversible pada organ vital (Sulistyoningsih.
2011).

2. 2 Asuhan Keperawatan

2.2.1 Pengkajian
1. Data Subjektif

Nausea dan vomitus merupakan gejala-gejala utama. Pasien tidak dapat


menahan makanan dan kehilangan berat badan. Beberapa pasien mengeluh air
liurnya berlebihan/ hipersalivasi. Riwayat haid: sebagian besar pasien sadar akan

13
haid yang tidak datang dan mengetahui bahwa mereka hamil. Tetapi kadang- kadang
pasien tidak dapat memberikan informasi yang penting ini, sehingga mengaburkan
diagnosis.

2. Data Objektif
Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan umum: kulit dan membrane mukosa sering tampak kering
dan turgor menurun. Pasien dapat menjadi kurus. Vomitus yang iritatif
dapat membuat erosi pada bibir dan wajah; lidah tampak merah, kering
dan pecah-pecah. Faring kering dan merah, dan pernapaan berbau busuk
dengan bau seperti buah-buahan yang khas untuk ketoasidosis. Takikardia
dan hipotensi dapat menunjukkan dehidrasi hipovolemia. Pada penyakit
yang berat dan berkepanjangan, aberasi mental, delirium, sakit kepala,
stupor dan koma dapat terjadi
b. Pemeriksaan abdomen: temuan ini biasanya normal, meskipun rasa sakit
dihepar dapat ditemukan
c. Pemeriksaan pelvis: uterus lunak dan membesarkan sesuai dengan umur
gestasi

Kebutuhan Dasar Khusus

a. Aktifitas istirahat : Tekanan darah sistol menurun, denyut na d i

meningkat (> 100 kali per menit).

b. Integritas ego: Konflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi,


perubahan persepsi tentang kondisinya, kehamilan tak direncanakan.
c. Eliminasi: Perubahan pada konsistensi; defekasi, peningkatan
d. frekuensi berkemih Urinalisis : peningkatan konsentrasi urine.
e. Makanan/cairan: Mual dan muntah yang berlebihan (4 – 8 minggu) ,
nyeri epigastrium, pengurangan berat badan (5 – 10 Kg), membran

14
mukosa mulut iritasi dan merah, Hb dan Ht rendah, nafas berbau
aseton, turgor kulit berkurang, mata cekung dan lidah kering.
f. Pernafasan: Frekuensi pernapasan meningkat.
g. Keamanan: Suhu kadang naik, badan lemah, icterus dan dapat jatuh
dalam koma
h. Seksualitas: Penghentian menstruasi, bila keadaan ibu
membahayakan maka dilakukan abortus terapeutik.
i. Interaksi sosial: Perubahan status kesehatan/stressor kehamilan,
perubahan peran, respon anggota keluarga yang dapat bervariasi
terhadap hospitalisasi dan sakit, sistem pendukung yang kurang.

Tes Laboratorium

a. Pemeriksaan darah lengkap dengan apusan darah: nilai hemoglobin dan


hematokrit yang meningkat menunjukkan hemokosentrasi berkaitan dengan
dehidrasi. Anemia mungkin merupakan konsekuensi dari mal nutrisi.
b. Urinalisis: urin biasanya hanya sedikit dan mempunyai kosentrasi tinggi
sebagai akibat dehidrasi. Aseton menunjukkan asidosis starvasi.

2. 2. 2 Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan data pengkajian, diagnosa keperawatan yang mungkin


muncul pada pasien hiperemesis gravidarum adalah meliputi :

1. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d pemasukan


yang tidak adekuat d/d klien mual dan muntah
2. Cemas b/d kurang pengetahuan dan psikologi kehamilan d/d klien mengeluh
takut dengan kondisi mual muntahnya.
3. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan umum dan kurangnya intake nutrisi klien
dalam d/ melakukan aktivitas sehari-hari mengalami penurunan.

2. 2. 3 Intervensi Keperawatan

15
Tabel 2. 1 Intervesi Keperawatan

N Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


o keperawatan
1. Ketidakseimbanga Dalam waktu 1. Timbang dan 1. Untuk
n nutrisi … catat berat mendapatkan
kurang dari x24 jam badan pasien pembacaan
kebutuhan tubuh setelah pada jam yang yang paling
berhubungan diberikan sama setiap hari akurat
dengan anoreksia tindakan 2. Pantau asupan 2. Karena berat
mual-muntah pemenuhan dan haluaran badan dapat
nutrisi klien pasien meningkat
terpenuhi 3. Kaji dan catat sebagai akibat
bising usus dari retensi
Dengan pasien satu kali cairan
kriteria setiap ergantian 3. Untuk
hasil : Berat tugas jaga memantau
badan ideal, 4. Auskultasi dan peningkatan
Bising usus catat suara dan
normal dan napas pasien penurunanny
Membrane setiap 4 jam 4. Untuk
mukosa memantau
lembab aspirasi

2. Cemas Dalam waktu 1. Kaji tingkat 1. Merencanaka


… kecemasan n
x24 jam klien intervensi
setelah 2. Dengar keluhan dengan
diberikan klien dengan tepat.
tindakan penuh perhatian 2. Untuk
cemas klien 3. Dampingi klien mengetahui
berkurang untuk bagaimana
mengurangi keluhan klien.
Dengan kecemasan dan 3. Memberikan
kriteria meningkatkan rasa
hasil kenyamanan. aman dan
1. Klien 4. Motivasi klien nyaman
mampu untuk pada klien.
mengont ol menyampaikan 4. Mengurangi
cemas tentang isi perasaan
2. Cemas perasaanya. cemas
berkurang 5. Bantu klien pada klien.

16
3. Klien menjelaskan 5. Untuk
dapat keadaan yang mengetahui
menurunka bisa tingkat
n stimulus menimbulkan kecemasan.
lingkungan kecemasan. 6. Mengetahui
ketika 6. Bantu klien solusi
cemas untuk apa yang
4. Klien mengungkapka dapat
melaporka n hal-hal yang menurunkan
n tidur membuatnya kecemasan
adekuat cemas. klien.
5. Ekspresi 7. Ajarkan klien 7. Dapat
wajah teknik relaksasi mengurangi
klien dengan perasaan
tenang (menarik nafas cemas
dalam dan yang klien
tahan sebentar rasakan.
lalu perlahan 8. Untuk
buang mengurangi
udaranya). rasa cemas
yang
klien alami

3. Intoleransi Setelah 1. Kaji tingkat 1. Komunikasi


aktivitas dilakukan berfungsi pasien diantara
berhubungan tindakan dengan anggota
dengan kelemahan keperawatan menggunakan staf dapat
fisik selama … x24 skala mobilitas meyakinkan
jam terjadi fungsional. kontiunitas
peningkatan komunikasikan perawatan dan
toleransi tingkat ini pada mempertahan
aktivitas staf kan
2. Kecuali kemandirian
Dengan dikontraind 2. Latihan ROM
kriteria hasil : kasikan, lakukan dapat
Melaporkan ROM setiap 2 mencegah
dan sampai 4 jam. kontraktur
mendemonstra Tingkatkan dari sendi
s pasif ke aktif, dan atrofi otot
ikan sesuai toleransi 3. Menunjukkan
peningkatan pasien. perubahan
aktivitas fisik 3. Kaji neurologi

17
yang dapat kehilangan/gang karena
diukur Skala guan defisiensi
mobilitas 0-1 , keseimbangan vitamin
Skala kekuatan gaya jalan, B1mempenga
otot 5 (dapat kelemahan otot ruhi
melawan 4. Awasi TD, nadi, kamanan
pernapasan, pasien
selama dan /resiko cedera
sesudah 4. Manifestasi
aktivitas. Catat kardiopulmon
respon terhadap al
tingkat aktivitas dari upaya
(mis. jantung
Peningkatan dan paru
denyut untuk
jantung/TD, membawa
disritmia, jumlah
pusing, dispnea, oksigen
takipnea, dan adekuat
sebagainya) ke jaringan

2. 2. 4 Implementasi Keperawatan

Implementasi atau pelaksanaan adalah pelaksanaan dari apa yang sudah


direncanakan dari setiap diagnose yang muncul (Haryanto & Rini, 2015).

2. 2. 5 Evaluasi Keperawatan

Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan, proses yang cont inueyang
penting untuk menjamin kualitas dan ketetapan perawatan yang diberikan dan
dilakukan dengan meninjau respon pasien untuk menentukan keaktifan rencana
perawatan dan memenuhi kebutuhan pasien (Haryanto & Rini, 2015).

Beberapa teknik penulisan dokumentasi asuhan keperawatan dengan SOAP pada


pasien hiperemesis gravidarum antara lain sebagai berikut:

18
1. S: Mengumpulkan data Subjektif
a. Menanyakan biodata pasien
b. Menanyakan riwayat penyakit pasien sebelumnya seperti catatan
perkembangan penyakit, mengetahui suhu, denyut nadi, pernapasan,
tekanan darah, pemeriksaan laboratorium dan laporan pemeriksaan
tambahan.
c. Menanyakan keluhan yang dirasakan oleh pasien

2. O : Mengumpulkan data Objektif


a. Mengumpulkan data hasil observasi melalui pemeriksaan fisik pada pasien
seperti TTV dan lainnya.
3. A : Analisis dan Interpretasi Berdasarkan data yang terkumpul kemudian
dibuat kesimpulan meliputi diagnosa, antisipasi atau masalah potensial, serta
perlu tidaknya dilakukan tindakan segera.
4. P : Perencanaan
Membuat rencana dari tindakan yang akan diberikan termasuk asuhan
mandiri, kolaborasi, tes diagnosis atau laboratorium serta konseling untuk
tindak lanjut.

19
BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 Kasus
Pengakajian keperawatan dilakukan pada Ibu R, dilaksanakan pada
tanggal 7 April 2021 pukul 08.00 WIB. Data diperoleh langsung dari klien,
wawancara dengan klien dan keluarga, pemeriksaan fisik serta dari catatan medis
baik catatan keperawatan maupun catatan dokter. Dari pengkajian tersebut
didapatkan data antara lain identitas pasien, Nama Ibu R, umur 20 tahun, jenis
kelamin perempuan, pendidikan tamat SMP, status menikah, alamat Pangkalan
Kuras, agama islam, pekerjaan IRT, suku Jawa, kebangsaan Indonesia, tanggal
kunjungan 2 April 2021, diagnosa hiperermisis gravidarum. Indentitas
penanggung jawab, nama Bapak F, umur 21 tahun, pendidikan SMA, pekerjaan
supir, suku Jawa, agama islam dan hubungan dengan pasien adalah suami.
Klien saat ini sedang hamil trimester pertamanya itu usia kehamilan 12
minggu. Klien mengatakan belum pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya. Pa
sien belum pernah melakukan terapi sebelumnya. Klien mengatakan di dalam
keluarga tidak ada yang memiliki penyakit menular dan penyakit keturunan. Saat
ini klien sedang hamil yang pertama dengan G:1P:0A:0, Klien belum memiliki
anak sebelumnya, usia kehamilan saat ini adalah 12 minggu. HPHT pada tanggal
25 Februari 2021 dan TTP 23 November 2021. Pasien belum pernah
memeriksakan kehamilannya ke bidan atau petugas kesehatan lainnya. Klien
mengatakan belum pernah menggunakan KB sebelumnya. Klien berencana
setelah kelahiran ini, akan menggunakan KB. Klien mengatakan haid teratur,
menarche pada usia 12 tahun, lamanya 7 hari, dan jumlah haid nya banyak pada
4 hari pertama dan 3 hari teakhir sedikit sedikit, dan siklus teratur 30 hari.
Klien mengatakan berencana ingin mempunyai anak, sehingga mereka
senang menerima nya namun suami klien sering berpergian karena harus bekerja.

20
Klien mengatakan keadaan yang dialaminya saat ini sangat mengganggu
aktivitasnya. Didalam keluarga klien berperan sebagai ibu rumah tangga, selama
ia sakit pada kehamilannya sebagian besar aktivitas klien dibantu oleh ibu mertua
dan adik iparnya. Keadaan emosi klien saat ini tidak stabil, terkadang klien susah
diajak berinteraksi dengan orang lain, dan berbicarapun hanya seperlunya saja.
Saat ini orang yang paling berarti baginya adalah suaminya. Hubungan klien
dengan keluarganya tampak baik. Hubungan klien dengan orang lain baik. Klien
menganut agama islam dan kegiatan ibadah dilakukan ketika keadaannya merasa
sanggup untuk melakukannya. Dari hasil pengkajian didapat tingkat kesadaran
klien compos mentis, penampilan rapi, berbicara singkat dan cepat, alam
perasaan letih, afek datar, dan interaksi selama wawancara kontak mata pasien
baik. Respirasi, pernafasan klien kadang meningkat. Untuk nutrisi, produksi
kelenjar saliva meningkat, klien sering mual muntah yang berlebihan, nafsu
makan menurun. Eliminasi, klien mengalami obstipasi. Istirahat/tidur, klien sulit
tidur dikarenakan sering mual dan muntah serta pusing yang dialaminya.
Kebutuhan Berpakaian, Klien dibantu oleh mertua dan juga suaminya untuk
kebutuhan keamanan, Klien dilindungi oleh keluarganya, dan klien juga mampu
melindungi diri dari bahaya. Klien mampu berkomunikasi dengan orang lain, dan
mampu mengekspresikan kebutuhan dan opininya tentang yang dialaminya, dan
untuk Aktivitas, pekerjaan dan aktivitas klien sehari-hari terganggu, tidak mampu
melakukan secara maksimal karena keadaan yang semakin lemah. Pada
pemeriksaan fisik secara umum didapati pasien sadar, letih dan tampak
kelelahan, dan tidak bisa melakukan aktivitas sehari-harinya sebagai ibu
rumahtangga. Sehingga ia hanya bisa terbaring ditempat tidur dan klien dibantu
oleh keluarganya dengan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 78x/menit,
pernafasan 24x/menit, Suhu tubuh 36, 7oC, Frekuensi muntah dalam satu hari
>dari 10 kali, tinggi badan 150cm, berat badan dahulu 59 kg dan berat badan
sekarang 55 kg. Usia kehamilan 12 minggu, TFU (3jari diatas simfisis). Dalam
pemeriksaan kepala dan rambut di dapat bentuk kepala oval dan simetris, ubun-

21
ubun ditengah tidak ada benjolan. Penyebaran rambut merata, berwarna hitam,
tidak berbau, warna kulit klien kuning langsat, dengan struktur wajah simetris.
Mata simetris, palpebra merah muda, lembab, konjungtiva merah muda, sklera
putih, pupil isokor, dancoklat muda, kornea dan iris bening. Pada pemeriksaan
hidung, tulang hidung simetris, lubang hidung normal, bersih dan tidak ada
sumbatan, tidak ada pernafasan cuping hidung, Bentuk daun telinga normal dan
simetris, ukuran telinga simetris kiri dan kanan, lubang telinga bersih, dan
ketajaman pendengaran baik. Pada pemeriksaan mulut dan faring didapati bahwa
bibir kering dan simetris, keadaan lidah dan mulut kurang bersih, ia juga jarang
menyikat gigi dikarenakan mual muntah yang berlebihan ia rasakan dan sulit
beraktivitas. pita suara baik, posisi trakea lmedial, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid, suara normal, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, denyut nadi karotis
teraba. Pada gigi kurang bersih tidak ada peradangan gusi, caries ada, dan tidak
ada gigi palsu. Pada leher, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. Pada payudara
klien menjadi lebih besar, areola mamae hiperpigmentasi, dan puting susu
semakin menonjol. Pemeriksaan punggung, Posisi punggung normal, tidak ada k
eluhan nyeri, Pada pemeriksaan paru, kadang mengeluh sesak dan nafas pendek.
Pada pemeriksaan jantung, tekanan darah sistole menurun dan nadi meningkat.
Pada pemeriksaan anogetalia, tidak ada keputihan & perdarahan, Pada abdomen,
tidak ada distensi abdomen, tidak ada nyeri tekan, klien mual dan muntah
berlebihan yaitu > dari 10 kali dalam sehari. Pada ekstremitas tidak ada
ditemukan udema, dan kekuaatan tonus otot menurun.

3.2 Pengkajian Keperawatan


No. RM :-
Ruang :-
Tanggal Kunjungan : 2 April 2021
Tanggal Pemeriksaan : 7 April 2021 pukul 08.00 WIB

22
IDENTITAS
Klien
Nama : Ny. R
Tgl Lahir/ Usia : 20 Tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Jawa
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Pangalan Kuras
Dx. Medis/ GPA : Hiperemesis Gravidarum (G:1, P:0, A:0)

Penanggung Jawab
Nama : Tn. F
Tgl Lahir/ Usia : 21 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Supir
Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Jawa
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Pangalan Kuras
Hub. dengan Klien : Suami

RIWAYAT KESEHATAN
Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluhan Utama : Mengeluh mual dan muntah pada masa kehamilannya
Keluhan Saat Dikaji : Ny. R mengeluh mual dan muntah pada masa
kehamilannya dengan keadaannya tersebut Ny. R megatakan tidak nafsu makan

23
dan badan terasa letih dan ia juga tidak dapat melakukan aktivitas dengan
kondisinya tersebut

Riwayat Kesehatan Dahulu


Riwayat Operasi :
Tidak ada riwayat operasi sebelumnya
Riwayat Perawatan :
Klien mengatakan belum pernah dirawat dirumah sakit sebelumnya
Riwayat Penyakit :
Klien tidak memiliki Riwayat penyakit sebelumnya
Riwayat Alergi :
Klien tidak memiliki Riwayat alergi
Riwayat Penggunaan Obat :
Riwayat Kesehatan Keluarga
Penyakit Keturunan :
Klien mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang memiliki dan penyakit
keturunan
Penyakit Menular :
Klien mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang memiliki penyakit menular
Genogram :-

RIWAYAT OBSTETRI
Riwayat Menstruasi
HPHT : 25 Februari 2021
HPL : 3 Desember 2021
Menarche : 12 tahun
Siklus : Teratur 30 hari
Lama haid : 7 Hari

24
Banyaknya haid : Jumlah haidnya banyak pada 4 hari pertama
dan 3 hari terakhir sedikit-sedikit
Keluhan haid : Tidak ada

Riwayat Perkawinan
Status pernikahan : Menikah
Menikah ke : Pertama
Riwayat Infertil : Tidak ada riwayat infertil

Riwayat Penggunaan Kontrasepsi


Jenis :
Klien mengatakan belum pernah menggunakan KB sebelumnya.
Waktu dan Durasi/Lamanya : -
Keluhan :-
Perencanaan KB selanjutnya :
Klien berencana setelah kelahiran ini, akan menggunakan KB.

Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas Sebelumnya


Ini merupakan kehamilan pertama pasien
Riwayat Kehamilan Sekarang
Penerimaan Kehamilan :
Klien mengatakan berencana ingin mempunyai anak, sehingga mereka senang
menerima nya namun suami klien sering berpergian karena harus bekerja
Kelas Pre natal :-
Riwayat ANC (brp kali, dmna) : Pasien belum Pasien belum
pernah memeriksakan kehamilannya ke bidan
atau petugas kesehatan lainnya.
Riwayat Imunisasi :-
Konsumsi Tab.Fe :-

25
Riwayat Trimester I : Kehamilan klien masih berusia 12 minggu
Riwayat Trimester II :-
Riwayat Trimester III :-

PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI/ ADL


Nutrisi :
klien sering mual muntah yang berlebihan, nafsu makan menurun.
Cairan :
Produksi kelenjar saliva meningkat, klien tampak lemah
Eliminasi (BAB BAK) :
klien mengalami obstipasi
Aktivitas :
Pekerjaan dan aktivitas klien sehari-hari terganggu, tidak mampu melakukan
secara maksimal karena keadaan yang semakin lemah
Istirahat (Tidur) :
Klien sulit tidur dikarenakan sering mual dan muntah serta pusing yang
dialaminya.
Seksualitas :
Suami klien sering berpergian karena harus bekerja
Rekreasi :
Klien tampak sangat lemah sehingga sangat sulit beraktivitas termasuk rekreasi
Kebersihan Diri/Personal Hygiene :
Klien dibantu oleh mertua dan juga suaminya

PEMERIKSAAN FISIK
KU : Pasien sadar, letih dan tampak kelelahan, dan tidak bisa
melakukan aktivitas sehari-harinya sebagai ibu rumahtangga.
Sehingga ia hanya bisa terbaring ditempat tidur dan klien
dibantu oleh keluarga nya

26
Kesadaran : compos mentis
TTV :
Tekanan darah 110/70 mmHg,
Nadi 78x/menit,
Pernafasan 24x/menit,
Suhu tubuh 36,7C
Antopometri
TB : 150 cm
BB sebelum hamil dan sekarang : 59 kg – 55 kg
IMT : 24.4
LLA : 24 cm
Nyeri, ada/tdk, bila ada PQRST : Tidak ada nyeri tekan
Risiko Jatuh :
Klien dibantu oleh mertua dan juga suaminya untuk kebutuhan keamanan
Kepala :
bentuk kepala oval dan simetris, ubun-ubun ditengah tidak ada benjolan,
penyebaran rambut merata, berwarna hitam, tidak berbau
Wajah :
Warna kulit klien kuning langsat, dengan struktur wajah simetris
Mata :
Mata simetris, palpebra merah muda, lembab, konjungtiva merah muda, sklera
putih, pupil isokor, dancoklat muda, kornea dan iris bening
Hidung :
Tulang hidung simetris, lubang hidung normal, bersih dan tidak ada sumbatan,
tidak ada pernafasan cuping hidung, Bentuk daun telinga normal dan simetris
Mulut (bibir, lidah) dan gigi :
Bibir kering dan simetris, keadaan lidah dan mulut kurang bersih, ia juga jarang
menyikat gigi dikarenakan mual muntah yang berlebihan ia rasakan dan sulit

27
beraktivitas, gigi kurang bersih tidak ada peradangan gusi, caries ada, dan tidak
ada gigi palsu
Telinga :
Ukuran telinga simetris kiri dan kanan, lubang telinga bersih, dan ketajaman
pendengaran baik
Leher :
Pita suara baik, posisi trakea lmedial, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, suara
normal, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, denyut nadi karotis teraba
Dada (jantung, paru, payudara: warna, bentuk, massa, putting, areola, ASI/
kolostrum) :
Pada payudara klien menjadi lebih besar, areola mamae hiperpigmentasi, dan
puting susu semakin menonjol. Pada pemeriksaan paru, kadang mengeluh sesak
dan nafas pendek. Pada pemeriksaan jantung, tekanan darah sistole menurun dan
nadi meningkat.
Punggung dan Pinggang (posisi, keluhan nyeri) :
Posisi punggung normal, namun terkadang mengeluh nyeri
Abdomen (bekas luka, linea, striae, TFU, TBJ & UK, kontraksi, Leopold, ja
nin tunggal/kembar, DJJ, pergerakan janin) :
Tidak ada distensi abdomen, tidak ada nyeri tekan, klien mual dan muntah
berlebihan yaitu > dari 10 kali dalam sehari, TFU 3 jari diatas simfisis
Anogenetalia (hemoroid, perineum/vulva, keputihan, lesi, perdarahan, dsb) :

Tidak ada keputihan & perdarahan


Ekstremitas (atas dan bawah) :
Pada ekstremitas tidak ada ditemukan udema, dan kekuaatan tonus otot menurun.

DATA PSIKOSOSIAL
Psikologis (konsep diri) : .
Keadaan emosi klien saat ini tidak stabil,

28
Sosial :
Terkadang klien susah diajak berinteraksi dengan orang lain, dan berbicarapun
hanya seperlunya saja, hubungan klien dengan keluarganya tampak baik.
Hubungan klien dengan orang lain baik
Ekonomi :
Klien saat ini bekerja sebagai ibu rumah tangga, suami klien merupakan seorang
supir

KEYAKINAN, BUDAYA, DAN SPIRITUAL


Klien suku jawa, dan klien menganut agama islam dan kegiatan ibadah dilakukan
ketika keadaannya merasa sanggup untuk melakukannya

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Ini merupakan pemeriksaan pertama klien

TERAPI
Pasien belum pernah melakukan terapi sebelumnya

Analisis Data
No. Data Penyebab Masalah
1 Data Subjektif : Kehamilan Neusea
- Klien mengatakan bahwa ia
sering mual dan muntah.
- Klien juga mengeluh tidak
nafsu makan
- Klien mengatakan setiap
harinya ia hanya minum jus
kuini dan camilan.
- Klien juga mengatakan bahwa
ia lemah dan tidak dapat
melakukan aktivitasnya sehari-
hari

29
Data Objektif:
- Frekuensi mual dan muntah
>10 x/hari,
- Porsi makan tidak habis,
- BB sebelum hamil 59 kg
- BB saat ini 55 kg
- TB:150cm,
- Keadaan tampak lemah,
- Intake pemasukan makanan
tidak adekuat,
- TTV:
- TD:110/70mmHg
- N: 78x/i
- S:36,7C,
- RR:24x/m,
- Bibir tampak kering
2. Data Subjektif: Kurang terpapar Ansietas
- Klien mengatakan ini informasi
merupakan kehamilan pertama
- Klien mengatakan baru
pertama kali memeriksakan
kehamilannya
- Klien mengatakan bahwa ia
khawatir dan cemas dengan
keadaannya dikarenakan mual
muntah yang sering ia alami

Data Objektif:
- Keadaan umum lemah
- Tampak wajah khawatir
- Pernafasan klien kadang
meningkat
- Keadaan emosi klien saat ini
tidak stabil
- Alam perasaan letih
3. Data Subjektif : Kehamilan Keletihan
- Klien mengatakan bahwa klien
sulit dalam melakukan
aktivitas sehari-hari

Data Objektif:

30
- Tidak ada tenaga untuk
beraktivitas sehari-hari
- Klien tampak lemah & letih
- Kesulitan dalam beraktivitas.

3.3 Diagnosa Keperawatan


1. Neusea berhubungan dengan kehamilan dibuktikan dengan klien
mengatakan bahwa ia sering mual dan muntah, klien juga mengeluh tidak
nafsu makan, klien mengatakan setiap harinya ia hanya minum jus kuini dan
camilan, klien juga mengatakan bahwa ia lemah dan tidak dapat melakukan
aktivitasnya sehari-hari, frekuensi mual dan muntah >10 x/hari, porsi makan
tidak habis, BB sebelum hamil 59 kg, BB saat ini 55 kg, TB:150cm,
keadaan tampak lemah, intake pemasukan makanan tidak adekuat, bibir
tampak kering
2. Ansietas berhubungan dengan kurangnya terpapar informasi dibuktikan
dengan klien mengatakan ini merupakan kehamilan pertama, klien
mengatakan baru pertama kali memeriksakan kehamilannya, klien
mengatakan bahwa ia khawatir dan cemas dengan keadaannya dikarenakan
mual muntah yang sering ia alami, keadaan umum lemah, tampak wajah
khawatir, pernafasan klien kadang meningkat, keadaan emosi klien saat ini
tidak stabil, alam perasaan letih
3. Keletihan berhubungan dengan kelemahan dibuktikan dengan klien
mengatakan bahwa klien sulit dalam melakukan aktivitas sehari-hari, tidak
ada tenaga untuk beraktivitas sehari-hari, klien tampak lemah & letih,
kesulitan dalam beraktivitas

31
1.4 Intervensi Keperawatan
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Defisit Nutrisi Status Nutrisi Manajemen Nutrisi
D.0019 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan Observasi:
keperawatan 2x24 jam status nutrisi membaik.  Identifikasi status nutrisi
Pengertian : Kriteria Hasil:  Identifikasi alergi makanan
Asupan nutrisi 1. Porsi makanan yang dihabiskan meningkat  Monitor asupan makanan
tidak cukup 2. Berat badan atau IMT ideal  Monitor berat badan
untuk 3. Frekuensi makan meningkat Terapeutik:
memenuhi 4. Nafsu makan meningkat  Lakukan oral hygiene sebelum makan
kebutuhan  Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang
metabolisme. sesuai
Edukasi
 Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan

Promosi Berat Badan


Observasi
 Identifikasi kemungkinan penyebab BB kurang
 Monitor adanya mual dan muntah
Terapeutik
 Berikan pujian kepada pasien untuk peningkatan
yang dicapai
Edukasi
 Jelaskan jenis makanan yg bergizi tinggi, terjangkau

32
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Ansietas Tingkat Ansietas Reduksi Ansietas
D.0080 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan Observasi:
keperawatan 2x24 jam diharapkan tingkat  Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
ansietas menurun  Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
Pengertian : Kriteria Hasil:  Monitor tanda-tanda ansietas
Kondisi emosi 1. Anoreksia menurun Terapeutik:
dan 2. Konsentrasi membaik  Ciptakan suasana teraupetik untuk menumbuhkan
pengalaman 3. Perilaku gelisah menurun kepercayaan
subjektif 4. Verbalisasi kebingungan menurun  Temani pasien untuk mengurangi kecemasan
individu 5. Varbalisasi khawatir akibat kondisi yang  Pahami situasi yang membuat ansietas
terhadap objek dihadapi menurun  Dengarkan dengan penuh perhatian
yang tidak 6. Perilaku tegang menurun  Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
jelas dan  Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu
spesifik akibat kecemasan
antisipasi Edukasi
bahaya yang  Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin
memungkinka dialami
n individu  Informasikan secara faktual mengenai diagnosis,
melakukan pengobatan, dan prognosis
tindakan untuk  Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
menghadapi  Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi
ancaman ketegangan

Diagnosa Perencanaan Keperawatan


Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi

33
Keletihan Tingkat Keletihan Edukasi Aktivitas
D.0057 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan Observasi:
keperawatan 2x24 jam diharapkan tingkat  Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
keletihan membaik informasi terapeutik
Pengertian : Kriteria Hasil: Terapeutik:
Penurunan 1. Verbalisasi kepulihan energi meningkat  Sediakan materi dan media pengaturan aktivitas
kapasitas kerja 2. Tenaga meningkat  Jadwalkan pemberian pendidikan kesehatan sesuai
fisik dan 3. Kemampuan melakukan aktivitas rutin kesepakatan
mental yang meningkat  Berikan kesempatan kepada pasien dan keluraga untuk
tidak pulih 4. Verbalisasi lelah menurun bertanya
dengan Edukasi
istirahat  Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik /
olahraga secara fisik
 Anjurkan menyusun jadwal aktivitas dan istirahat
 Ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat
 Ajarkan cara mengidentifikasi target dan jenis aktivitas
sesuai kemampuan

34
1.4 Implementasi Keperawatan
Berdasarkan diagnosa keperawatan dan perencanaan diatas, maka segala
perencanaan yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah yang ada harus
dilaksanakan. Adapun implementasi keperawatan dilaksanakan adalah :

Hari 1
Diagnosa Tanggal/Pukul Implementasi Keperawatan Evaluasi
Keperawatan
Dx : 07 April 2021 Mengidentifikasi status nutrisi S : Klien mengatakan
Neusea 09.00 WIB Dengan cara: bahwa nafsu
makannya tidak ada
O : - klien masih Mual
Dengan hasil: muntah – tidak ada
nafsu makan
A : Masalah belum
09.10 WIB Mengidentifikasi alergi makanan teratasi
Dengan cara: P : Intervensi
Menanyakan kepada pasien apakah dilanjutkan dengan
memiliki riwayat alergi makanan menganjurkan
atau tidak makan sedikit tapi
sering.
Dengan hasil:
Pasien mengatakan tidak memiliki
riwayat alergi makanan

09.15 WIB Memonitor asupan makanan


Dengan cara:

Dengan hasil:

Memonitor berat badan


Dengan cara:

Dengan hasil:

35
Melakukan oral hygiene sebelum
makan
Dengan cara:

Dengan hasil:

Menyajikan makanan secara


menarik dan suhu yang sesuai
Dengan cara:

Dengan hasil:

Mengajarkan diet yang


diprogramkan
Dengan cara:

Dengan hasil:

Berkolaborasi dengan ahli gizi


untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrien yang dibutuhkan
Dengan cara:

Dengan hasil:

36
Dx : 07 April 2021 Mengidentifikasi saat tingkat S : Klien mengatakan
Ansietas Pukul 12.30 WI ansietas berubah bahwa ia merasakan
B Dengan cara: cemas .
O : Klien tampak
tidak tenang
Dengan hasil: A : Masalah belum
teratasi
P : Intervensi
dilanjutkan
Megidentifikasi kemampuan
mengambil keputusan
Dengan cara:

Dengan hasil:

Memonitor tanda-tanda ansietas


Terapeutik
Dengan cara:

Dengan hasil:

Menciptakan suasana teraupetik


untuk menumbuhkan kepercayaan
Dengan cara:

Dengan hasil:

37
Menemani pasien untuk
mengurangi kecemasan
Dengan cara:

Dengan hasil:

Memahami situasi yang membuat


ansietas
Dengan cara:

Dengan hasil:

Mendengarkan dengan penuh


perhatian
Dengan cara:

Dengan hasil:

Menggunakan pendekatan yang


tenang dan meyakinkan
Dengan cara:

Dengan hasil:

Memotivasi mengidentifikasi situasi


yang memicu kecemasan
Dengan cara:

38
Dengan hasil:

Menjelaskan prosedur, termasuk


sensasi yang mungkin dialami
Dengan cara:

Dengan hasil:

Menginformasikan secara faktual


mengenai diagnosis, pengobatan,
dan prognosis
Dengan cara:

Dengan hasil:

Menganjurkan keluarga untuk tetap


bersama pasien
Dengan cara:

Dengan hasil:

Melatih kegiatan pengalihan untuk


mengurangi ketegangan
Dengan cara:

Dengan hasil:

Dx : 07 April 2021 Mengidentifikasi kesiapan dan S : Keluarga klien


Keletihan kemampuan menerima informasi mengatakan bahwa
terapeutik klien belum bisa
beraktivitas secara

39
Dengan cara: mandiri, seperti
makan dan ke kamar
mandi.
Dengan hasil: O : - Aktivitas kecil
belum bisa dilakukan
secara mandiri oleh
klien.
Menyediakan materi dan media A : Masalah belum
pengaturan aktivitas teratasi
Dengan cara: P : Intervensi
dilanjutkan

Dengan hasil:

Menjadwalkan pemberian
pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
Dengan cara:

Dengan hasil:

Memberikan kesempatan kepada


pasien dan keluraga untuk bertanya
Dengan cara:

Dengan hasil:

Menjelaskan pentingnya melakukan


aktivitas fisik / olahraga secara fisik
Dengan cara:

Dengan hasil:

Menganjurkan menyusun jadwal


aktivitas dan istirahat
Dengan cara:

40
Dengan hasil:

Mengajarkan cara mengidentifikasi


kebutuhan istirahat
Dengan cara:

Dengan hasil:

Mengajarkan cara mengidentifikasi


target dan jenis aktivitas sesuai
kemampuan
Dengan cara:

Dengan hasil:

41
Hari 2
Tanggal/Pukul Implementasi Keperawatan Evaluasi
08 April 2021 S : Klien mengatakan
Pukul 09.00 WIB bahwa nafsu
makannya bertambah
Dx : sedikit demi sedikit.
Neusea O : - Mual muntah
berkurang -Nafsu
makan sedikit
bertambah
A : Masalah sebagian
teratasi (nafsu makan
bertambah sedikit
demi sedikit).
P : Intervensi
dilanjutkan dengan
menganjurkan makan
sedikit tapi sering.
08 April 2021 S : Klien mengatakan
Pukul 12.30 WIB bahwa cemas yang ia
rasakan sedikit
Dx : berkurang
Ansietas O : Klien tampak
tenang
A : Masalah sebagian
teratasi (Klien sudah
merasa sedikit tenang

42
dan nyaman).
P : Intervensi
dilanjutkan yaitu
dengan memotivasi
klien agar mengerti
keadaanya.
08 April 2021 S : Keluarga klien
Pukul 15.00 WIB mengatakan bahwa
klien sudah mulai bisa
Dx : beraktivitas sedikit
Keletihan demi sedikit, seperti
makan dan ke kamar
mandi.
O : - Aktivitas kecil
sedikit demi sedikit
dilakukan oleh klien.
A : Masalah sebagian
teratasi (klien sudah
bisa melakukan
aktivitas kecil seperti
makan dan ke kamar
mandi).
P : Intervensi
dilanjutkan dengan
memotivasi klien
untuk melakukan
aktivitas secara
mandiri sedikit demi
sedikit

43
1.5 Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan langkah akhir dalam proses keperawatan yang
meliputi hasil dari penerapan asuhan keperawatan langsung kepada klien. Tahap
evaluasi berpedoman pada kriteria tujuan yang tercantum pada rencana
keperawatan dan merupakan proses umpan balik dari tindakan yang diberikan
selama 2 hari mulai tanggal 7 s/d 8 April 2021. Evaluasi yang menunjang adanya
kemajuan dan dari masalah yang dihadapi oleh klien. Adapun evaluasi setelah
melakukan asuhan keperawatan selama 2 hari mulai dari tanggal 7 s/d 8 April
2021 penulis berharap evaluasi kasus pada Ibu R adalah : 1. Kebutuhan nutrisi
terpenuhi. 2. Cemas berkurang. 3. Dapat melakukan aktivitas secara mandiri

44
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Bab ini penulis akan menguraikan tentang kesimpulan dan saran dari

pemberian asuhan keperawatan pada Ibu R dengan Hiperemisis Gravidarum.

Setelah melakukan asuhan keperawatan selama dua hari dan melakukan

pengkajian kembali baik secara teoritis maupun secara tinjauan kasus didapatkan

simpulan sebagai berikut:

Hasil pengkajian pada Ny. R didapatkan keluhan utama yang

dirasakanadalah klien mengatakan sering mengeluh mual dan muntah pada masa

kehamilannya sehingga dengan keadaannya tersebut ia menjadi tidak nafsu

makan dan badan terasa letih, klien juga tidak dapat melakukan aktivitas dengan

kondisinya tersebut. Klien saat ini sedang hamil trimester pertama yaitu usia

kehamilan 12 minggu.

Berdasarkan pengkajian dapat diperoleh data subjektif yaitu klien sering

mual dan muntah yang membuat ia tidak nafsu makan,berat badan klien juga

menurun dan keadaan letih. Sehingga, menyebabkan ia tidak dapat melakukan

aktivitasnya sebagai ibu rumah tangga. Klien juga mengatakan bahwa ia cemas

dengan keadaannya tersebut. Kemudian, didapatkan juga data objektif yaitu

frekuensi mual muntah >dari 10 x/hari dan porsi makan tidak habis, keadaan

klien tampak lemah, dan bb sebelum hamil 59 kg dan saat ini 55 kg. TD : 110/70

45
mmHg, N : 78 x/i, T : 36,7o C, dan RR : 24 x/i.

Setelah dilakukan analisa data penulis mendapatkan prioritas masalah

keperawatan dengan diagnosa keperawatan gangguan pemenuhan nutrisi

kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pemasukan yang tidak

adekuat ditandai dengan mual muntah yang berlebihan dengan frekuensi > dari

10 x/hari dan tidak nafsu makan, berat badan klien menururun yaitu sebelum

hamil 59 kg dan setelah hamil 55 kg, usia kehamilan : 12 minggu. Kemudian

klien diberikan intervensi dan implementasi selama 3 hari.

4.2 Saran

4.2.1 Diharapkan bagi pelayanan kesehatan tidak hanya melaksanakan asuhan

keperawatan di tempat pelayanan kesehatan saja, tetapi bisa juga

dilakukan dengan home care.

4.2.2 Untuk perawatan pasien dengan hiperemisis gravidarum, harus ada

kerjasama antara perawat ruangan dan keluarga agar selalu memberikan

informasi tentang perkembangan kesehatan pasien dan memberi

pendidikan kesehatan pada keluarga yang paling sederhana dan

senantiasa memotivasi pasien dan keluarga untuk selalu menjaga pola

makan seperti mengkonsumsi makanan yang bergizi dan jangan terlalu

banyak pikiran.

4.2.3 Perawat sebagai tim kesehatan yang paling sering berhubungan dengan

pasien sangat perlu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan agar

mampu merawat pasien secara komprehensif dan optimal. Dan perawat

46
juga harus bekerjasama dengan tim kesehatan lain (dokter, ahli gizi)

dalam melakukan perawatan / penanganan pasien dengan hiperemisis

gravidarum

47
DAFTAR PUSTAKA

Depkes. 2013. Penyediaan Fasilitas Program Kesehatan Ibu dan Anak.


Farrer, 2011 . Deteksi Kehamilan Ibu. Yogyakarta: Administration Press.
Kementerian Kesehatan RI. 2015. Pedoman Pelaksanaan Pencegahan Penularan
HIV dan Esfilis dari ibu ke Anak bagi tenaga kesehatan . Jakarta : Kem
enkes.
Kemenkes, 2018. Pusat Data dan Informasi. Jakarta : Kemenkes
Kemenkes. 2010. Analisis Faktor Ibu Hamil Terhadap Pemanfaatan Buku
Khumaira, 2013. Penentu Rendah Pemanfaatan Buku KIA di Betaya. Southern. U
niversal Journal of 3 Kesehatan Masyarakat 2015.
Riskesdas, 2018. Pusat Data dan Informasi. Jakarta : Kemenkes
Rohmah, 2010. Pedoman Penatalaksanaan Hiperemisis Gravidarum . Jakarta : K
emenkes.
Manuaba, 2016. Kesehatan Reproduksi Wanita. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mochtar, 2012. ANC Fokus. Yogyakarta: Nuhamedika
Mahesa. 2013. Persiapan Kehamilan dan Menghadapi Persalinan. Yogyakarta:
Mitra Usaha
Puspita, 2011 . Asuhan Kehamilan. Jakarta: Dutabaya
Sulistyoningsih. 2011 . Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta : Binapustaka

48

Anda mungkin juga menyukai