Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH KEPERAWATAN IBU HAMIL

(Askep Hyperemesis Gravidarum)

OLEH:

NAMA: 1. BETCHY AYUNITA MANILANI

2.CHERLY YUSTI NINGSI MANAPA

NIM : 1.PO 530320119109

2.PO 530320119110

NO.ABSEN : 07 dan 08

KELAS: TINGKAT II REGULER A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

PRODI DIII KEPERAWATAN

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan perkenanNya saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini berisikan tentang penjelasan “KONSEP KEPERAWATAN IBU


HAMIL dan ASKEP HYPERMESI GRAVIDUM” . Makalah ini disusun dengan maksud
untuk memenuhi tugas mata Kuliah Maternitas , makalah ini diatur secara sistematis dan
saya mengambil beberapa sumber untuk menjadi acuan dalam tugas makalah ini.

Saya berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan dapat menjadi sumber
pengetahuan kepada pembaca. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya , oleh karena itu dengan tangan
terbuka saya sangat menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat
memperbaiki makalah ini.

Kupang, Februari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................................................

KATA PENGANTAR............................................................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................

1.1Latar Belakang..................................................................................................................

1.2Tujuan................................................................................................................................

1.3Rumusan Masalah.............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................

2.1 Konsep Keperawatan Ibu Hamil....................................................................................

2.2 Pengkajian ........................................................................................................................


2.3 Masalah Perawatan..........................................................................................................
2.4 Rencana Keperawatan.....................................................................................................
2.5 Implementasi Keperawatan.............................................................................................
2.6 Evaluasi Keperawatan.....................................................................................................
2.7 Dokumentasi keperawatan..............................................................................................
2.8 Anamnesa keperawatan...................................................................................................
ASKEP HYPERMESIS GRAVIDARUM............................................................................
BAB III PENUTUP................................................................................................................
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................
3.2 Saran..................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Seiring pengetahuan dan teknologi terus berkembang, sebuah upaya dilakukan untuk
membentuk payung konseptual yang menaungi layanan kesehatan ibu dan janin
sebagai satu unit. Pada Rumah Sakit yang hanya menangani klien maternal dan
neonatus tidak dengan penyulit, harus memberikan layanan preventif yang maksimal
dan upaya deteksi dini, sehingga bila ada penyulit dapat segera dirujuk. Ibu dan bayi
baru lahir beresiko tinggi akan ditangani di Rumah Sakit yang memiliki sumber daya
manusia dan tenaga ahli untuk menangani berbagai komplikasi kehamilan atau
komplikasi yang mungkin dialami oleh bayi baru lahir.
Asumsi yang mendasari asuhan keperawatan Ibu Hamil adalah sebagai berikut:
a. Semua individu berhak lahir sehat, oleh karena itu setiap ibu hamil dan
janin berhak mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas
b. Sikap masyarakat terhadap seksualitas, hubungan peran, masa kehamilan
dan persalinan, seiring dengan kemajuan teknologi dalam mengendalikan
fertilisasi menjadikan kedudukan sebagai orang tua sebuah pilihan.
c. Reproduksi melibatkan satu atau lebih individu lain dan merupakan
proses psikofisiologis normal, dimana orang–orang yang terlibat dapat
merasakan kepuasaan fisik dan emosi.
d. Pengalaman kehamilan, melahirkan anak dan gangguan kesehatan anak
merupakan tugas perkembangan keluarga yang dapat mencegah
krisis situasi.
e. Perubahan fisiologis dan penyesuaian yang dialami ibu serta anaknya
selama proses melahirkan dapat berjalan dengan baik.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Umum
Untuk memenuhi tugas mata kuliah yang diberikan Dosen tepat waktu
1.2.2 Khusus
1. Untuk mengetahui dan memahami konsep Keperawatan Ibu Hamil
2. Untuk mengetahui pengertian pengkajian Pada Ibu Hamil
3. Untuk mengetahui Masalah Perawatan pada Ibu Hamil fisiologis dan patologis
(Hypermesis Gravidarum)
4. Untuk mengetahui Rencana Keperawatan pada Ibu Hamil
5. Untuk mengetahui Implementasi asuhan keperawatan pada Ibu Hamil
6. Untuk mengetahui Evaluasi asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil
7. Untuk mengetahui Dokumentasi asuhan keperawatan pada Ibu Hamil
8. Untuk mengetahui Anamnesa pada Ibu Hamil

1.3 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana Konsep Keperawatan Ibu Hamil ?
2. Apa pengertian Pengkajian Pada Ibu Hamil ?
3. Bagaimana Masalah Perawatan Pada Ibu Hamil ?
4. Bagaimana Rencana Keperawatan pada Ibu Hamil ?
5. Bagaimana Implementasi asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil ?
6. Bagaimana Evaluasi asuhan keperawatan pada Ibu Hamil ?
7. Bagaimana Dokumentasi asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil ?
8. Bagaimana Anamnesa pada Ibu Hamil ?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KONSEP KEPERAWATAN IBU HAMIL

Keperawatan Ibu Hamil adalah serangkaian asuhan keperawatan yang diberikan


pada Ibu Hamil yang diawali dengan pengkajian, menentukan diagnosa
keperawatan, membuat perencanaan sesuai kebutuhan ibu dengan melibatkan
keluarga, memberikan tindakan keperawatan maupun kolaborasi dengan tim
kesehatan lainnya, selanjutnya mengevaluasi keberhasilan dari tindakan.
Keberhasilan tindakan akan memberikan pengetahuan dan pengalaman ke pada ibu
dan keluarga dalam mencegah komplikasi yang tidak diharapkan, agar dapat
berjalan dengan lancar penanganan, walaupun dokter yang bertanggungjawab
dalam memberikan pengarahan kepada penatalaksana medis,anggota tim kesehatan
yang lain harus bekerja sama dalam mengelola pelayanan kesehatan keluarga dan
masing–masing anggota harus memahami tugasnya dengan baik. Perawat dapat
mengkaji riwayat kehamilan dan kesehatan,melakukan pemeriksaan fisik dan
obstetri, menginterpretasi pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan diagnostik,
merencanakan tindakan, mendiskusikan dengan dokter, serta mengkaji hubungan
keluarga dan kebutuhan psikososial. Implementasi yang diberikan berupa
memantau kemajuan kesehatan ibu hamil, menangani masalah yang
ringan,memantau penyesuaian pasangan dan masalah dalam keluarga serta
pendidikan kesehatan untuk persiapan persalinan, mengajarkan metoda keluarga
berencana yang tepat untuk menjarang kehamilan.
2.2 PENGKAJIAN PADA IBU HAMIL
Perawatan kehamilan adalah perawatan selama kehamilan. Ibu yang datang
ke Puskesmas atau ke pelayanan kesehatan, maka Anda harus melakukan
pengkajian pada ibu hamil tersebut. Beberapa tujuan dari perawatan ibu hamil
antara lain (Reeder, Martin, Griffin, 2011) adalah:
1. Pemeliharaan kesehatan janin.
2. Penentuan akurat usia kehamilan.

3. Penilaian berkelanjutan status risiko dan penerapan manajemen risiko


intervensi yang tepat.
4. Rujukan ke sumber daya yang tepat.

Pengkajian pada kehamilan terdiri atas


1) pengkajian riwayat kehamilan secara menyeluruh
2) pemeriksaan fisik,
3) pemeriksaan laboratorium (Reeder, Martin, Griffin, 2011). Berikut
penjelasannya satu per satu.
1. Riwayat kehamilan secara menyeluruh
Kaji riwayat klien meliputi (Reeder, Martin, Griffin, 2011):
a. Karakteristik pribadi (usia, pekerjaan, suku, agama, anggota keluarga
di rumah, Berat badan, tinggi badan).
b. Riwayat keluarga yang dapat mempengaruhi kehamilan (seperti
penyakit yang dapat diturunkan secara genetik).
c. Riwayat menstruasi/haid terkait penentuan Hari pertama haid terakhir
(HPHT).
d. Riwayat kehamilan sebelumnya termasuk komplikasi kehamilan,
persalinan, neonatal, dan post partum/nifas.
e. Riwayat kehamilan saat ini (apakah ada penyakit sejak awal kehamilan).
f. Kebiasaan penggunaan penggunaan obat–obatan, merokok dan kafein
(minum kopi dan teh).
g. Sikap terhadap kehamilan ini (apakah positif atau negatif).
h. Rencana persalinan.

2. Pemeriksaan fisik
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik, Anda sebagai perawat
dianjurkan untuk mengukur tanda • tanda vital (TTV) meliputi tekanan darah,
nadi, respirasi, dan suhu. Pemeriksaan fisik pada ibu hamil yang dilakukan
meliputi (Reeder, Martin, Griffin, 2011) pemeriksaan :
a. Kepala dan leher
Lakukan inspeksi (observasi) daerah konjungtiva dan mulut. Lalu
palpasi apakah terjadi pembesaran tiroid atau tidak?
b. Dada dan jantung
Lakukan auskultasi (dengarkan) menggunakan stetoskop daerah
jantung dan paru–paru.
c. Payudara
Inspeksi puting susu apakah menonjol keluar atau tidak, palpasi
area payudara dan axilla di seluruh kuadran.
d. Kulit
Inspeksi adanya linea nigra, striae gravidarum.
e. Ekstremitas
Lakukan pemeriksaan reflex patella dengan menggunakan reflex
hammer.
f. Abdomen
Lakukan pengukuran tinggi fundus uterus (TFU), lakukan palpasi
abdomen, auskultasi denyut jantung janin. Denyut jantung janin
yang diauskultasi dengan USG Doppler dalam trimester pertama,
biasanya antara kehamilan sekitar 10 dan 12 minggu. Denyut
jantung janin normal berada antara 120 x/menit sampai 160
x/menit.
g. Vagina vulva
Lakukan pemeriksaan area vulva apakah tampak warna kebiruan
pada mukosa vagina, terjadi peningkatan leukorhea/ keputihan.
h. Panggul
Komponen bimanual pemeriksaan panggul memungkinkan pemeriksa untuk
meraba dimensi pembesaran rahim internal. Informasi ini membantu
memperkirakan usia kehamilan, baik mengkonfirmasikan taksiran persalinan
(TP) berdasar HPHT atau menyediakan informasi dalam HPHT tertentu. Hal
ini penting untuk menentukan TP akurat sedini mungkin dalam kehamilan
karena banyak keputusan intervensi yang berkaitan dengan waktu dan
pengelolaan kehamilan didasarkan pada usia kehamilan yang ditentukan oleh
TP tersebut.
Pelvimetri klinis (pengukuran dimensi dari tulang panggul melalui palpasi
selama pemeriksaan panggul internal) dapat dilakukan selama pemeriksaan
awal panggul. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi setiap variasi dalam
struktur panggul yang mungkin menghambat atau menghalangi janin melewati
panggul tulang selama kelahiran vagina.

3.Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dilakukan di awal kehamilan untuk memberikan data
tentang perubahan fisiologis dalam kehamilan dan untuk mengidentifikasi risiko yang
dapat terjadi (Reeder, Martin, Griffin, 2011). Pemeriksaan laboratorium yang sering
dilakukan antara lain pemeriksaan golongan darah, ultrasonografi (USG), pemeriksaan urin
(apakah terdapat proteinuri atau glukosuria).

2.3 MASALAH PERAWATAN PADA IBU HAMIL


Masalah / Ketidaknyamanan Pada Ibu Hamil
Ketidaknyamanan kehamilan Trimester 3 adalah keadaan tidak nyaman yang dirasakan
oleh ibu hamil Trimester 3 yaitu dari mulai umur kehamilan 28 minggu sampai 40
minggu. Ketidaknyamanan kehamilan Trimester 3 meliputi:
a. Konstipasi atau Sembelit
Konstipasi atau Sembelit selama kehamilan terjadi karena Peningkatan hormone
progesterone yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus kurang efisien,
konstipasi juga dipengaruhi karena perubahan uterus yang semakin membesar,
sehingga uterus menekan daerah perut (Putri, 2012). Cara mengatasi konstipasi atau
sembelit adalah:
1) Minum air putih yang cukup minimal 6-8 gelas/hari.
2) Makanlah makanan yang berserat tinggi seperti sayuran dan buah-
buahan.
3) Lakukanlah olahraga ringan secara teratur seperti berjalan
(Jogging).
4) Segera konsultasikan ke dokter/ bidan apabila konstipasi atau
sembelit tetap terjadi (Putri, 2012).
b. Edema atau pembengkakan
Kaki bengkak terjadi pada hamil trimester ketiga. Terdapat dua gangguan kaki
bengkak yaitu retensi (penahanan) air dan garam karena gestosis dan tertekannya
pembulu darah, karena bagian terendah bayi mulai masuk pintu atas panggul
(Bandiyah, 2009). Adapun cara penangaannya adalah sebagi berikut:.
1) Hindari menggunakan pakaian ketat
2) Elevasi kaki secara teratur sepanjang hari,
3) Posisi menghadap kesamping saat berbaring,
4) Penggunaan penyokong atau korset pada abdomen maternal yang dapat
melonggarkan vena-vena panggul (Putri, 2012).
c. Insomnia
Pada trimester ketiga kehamilan, bayi sering menendang, sehingga ibu hamil akan
merasa kurang nyaman dan merasa sulit untuk tidur (putri, 2012). Bebearapa cara
untuk mengurangi gangguan insomnia, yaitu:
1) Ibu hamil diharapkan menghindari kafein yang terdapat pada kopi, soda, teh,
dan coklat..
2) Kurangi minum pada malam hari. Sebaiknya ibu lebih banyak minum pada
pagi dan siang hari untuk mengurangi frekuensi buang air kecil pada malam
hari yang berakibat juga ibu sering kencing pada malam hari.
3) Meminum segelas susu hangat akan membuat ibu hamil mudah terlelap.
d. Nyeri punggung bawah (Nyeri Pinggang)
Nyeri punggung bawah (Nyeri pinggang) merupakan nyeri punggung yang terjadi
pada area lumbosakral. Nyeri punggung bawah biasanya akan meningkat
intensitasnya seiring pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini merupakan
akibat pergeseran pusat gravitasi wanita tersebut dan postur tubuhnya (Putri, 2012).
Berikut ini adalah dua prinsip penting yang sebaiknya dilakukan oleh ibu hamil:
1) Tekuk kaki daripada membungkuk ketika mengambil atau mengangkat
apapun dari bawah
2) Lebarkan kedua kaki dan tempatkan satu kaki sedikit didepan kaki yang lain
saat menekukan kaki sehingga terdapat jarak yang cukup saat bangkit dari
proses setengah jongkok.
3) Hindari membungkuk berlebihan, mengangkat beban, dan berjalan tanpa
istirahat
4) Gunakan sepatu bertumit rendah
5) Jika masalah bertambah parah, pergunakan penyokong penyokong abdomen
eksternal dianjurkan (contoh korset maternal atau belly band yang elastic)
6) Pijatan/ usapan pada punggung
7) Untuk istirahat atau tidur; gunakan kasur yang menyokong atau gunakan
bantal dibawah punggung untuk meluruskan punggung dan meringankan
tarikan dan regangan.
e. Sering Buang Air Kecil
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan oleh uterus
yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering berkemih. Keadaan ini akan
menghilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus keluar dari rongga
panggul. Pada akhir kehamilan, jika kepala janin sudah mulai turun ke pintu atas
panggul, keluhan itu akan kembali (Prawiohardjo, 2011). Cara mengurangi
ketidaknyamanan ini adalah:

1) Ibu perlu penjelasan tentang kondisi yang dialaminya mencangkup sebab


terjadinya.
2) Kosongkan saat ada dorongan untuk kencing.
3) Mengurangi asupan cairan pada sore hari dan memperbanyak minum saat
siang hari.
4) Jangan kurangi  minum untuk mencegah nokturia, kecuali jika nokturia
sangat mengganggu tidur pada malam hari.
5) Batasi minum kopi, teh atau soda.
6) Jelaskan tentang bahaya infeksi saluran kemih dengan menjaga posisi tidur,
yaitu berbaring miring ke kiri dan kaki ditinggikan untuk mencegah diuresis
(Putri, 2012).
f. Hemorrhoids
Secara khusus ketidaknyamanan ini terjadi pada trimester II dan III. Hal ini sering
terjadi karena konstipasi. Sama halnya dengan varises, pembuluh darah vena
didaerah anus juga membesar. Diperparah lagi akibat tekanan kepala terhadap vena
di rektum (bagian dalam anus). Konstipasi berkontribusi dalam menimbulkan
pecahnya hemorid sehingga menimbulkan perdarahan (Putri, 2012). Cara
meringankan/mencegah :
1) Menghindari konstipasi,
2) Menghindari ketegangan selama defekasi,
3) Mandi air hangat/kompres hangat, air panas tidak hanya memberikan
kenyamanan tapi juga meningkatkan sirkulasi,
4) Latihan kegel, untuk mengencangkan otot-otot perineal,
5) Istirahat di tempat tidur dengan panggul diturunkan dan dinaikkan
g. Sesak nafas
Pada kehamilan 33-36 banyak ibu hamil akan merasa susah bernafas hal ini karena
tekanan bayi yang berada dibawa diafragma menekan paru ibu (putri, 2012).
Cara menangulanginya adalah :
1) jelaskan penyebab fisiologisnya,
2) Merentangkan tangan di atas kepala serta menarik nafas panjang,
3) Mendorong postur tubuh yang baik, melakukan pernafasan interkostal,
4) anjurkan untuk manarik nafas dalam dan lama.

h. Kontraksi perut
Braxton-Hicks kontraksi atau kontraksi palsu. Kontraksi berupa rasa sakit yang
ringan, tidak teratur, dan hilang bila anda duduk atau istirahat (Putri, 2012).
i. Keluar cairan vagina
Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan biasanya
jernih, pada awal kehamilan biasanya agak kental dan mendekati persalinan lebih
cair (Putri, 2012).
2.4 RENCANA KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL
Tahap Perencanaan ini di lakukan berdasarkan atau sesuai dengan
Pengkajian. Dalam perencanaan keperawatan, perawat menetapkannya berdasarkan
hasil pengumpulan data dan rumusan diagnosa keperawatan yang merupakan
petunjuk dalam membuat tujuan dan asuhan keperawatan untuk mencegah,
menurunkan, atau mengeliminasi masalah kesehatan Ibu Hamil.
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan, maka kemungkinan diagnose
keperawatan yang akan Anda temukan pada klien ibu hamil antara lain (Chapman
& Durham, 2010) adalah:
Masalah No 1: Perubahan Pola Eliminasi

Tujuan : Kembalinya pola eliminasi bowel (BAB).


Hasil : Pasien akan melanjutkan pola eliminasi bowel (BAB) normalnya.

Masalah No 2: Perubahan asupan cairan berhubungan dengan mual dan muntah.


Tujuan : asupan cairan normal.
Hasil : asupan cairan normal dan penurunan mual dan muntah.

Masalah no 3: Penurunan motilitas lambung.


Tujuan : Peningkatan motilitas.
Hasil : Pasien memiliki gerakan usus normal.

Masalah no 4: Ketidaknyamanan dengan buang air besar karena hemoroid.


Tujuan : Penurunan nyeri saat buang air besar.
Hasil : Pasien akan mengalami penurunan nyeri dan menjaga fungsi usus (bowel) yang
adekuat.

2.5 IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL

Implementasi adalah kategori dan perilaku keperawatan dimana tindakan yang diperlukan
untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan
dilakukan dan disesuaikan (Potter & Perry, 2005). Langkah-langkah yang diperlukan
dalam pelaksanaan adalah sebagai berikut :

1. Mengkaji ulang pasien


Fase pengkajian ulang terhadap komponen implementasi memberikan mekanisme
bagi perawat untuk menentukan apakah tindakan keperawatan yang diusulkan
masih sesuai.
2. Menela dan memodifikasi rencana asuhan keperawatan yang ada sebelum
memulai keperawatan perawat menela rencana asuhan dan membandingkannya
dengan data pengkajian untuk memvalidasi diagnosa keperawatan yang
dinyatakan dan menentukan apakah intervensi keperawatan yang paling sesuai
untuk situasi klinis saat itu. Jika status pasien telah berubah dan diagnosa
keperawatan dan intervensi keperawatan harus dimodifikasi .

2.6 EVALUASI KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL


Evaluasi menurut Potter Perry (2005) yaitu membandingkan data subyek dan obyek yang
dikumpulkan dari pasien, perawat lain, dan keluarga untuk meningkatkan tingkat
keberhasilan dalam memenuhi hasl yang diharapkan ditetapkan selama perencanaan.
Langkah-langkah evaluasi dari proses perawatan mengukur respon pasien terhadap
tindakan keperawatan dan kemajuan pasien kearah tujuan Tujuan asuhan keperawatan
untuk membantu pasien menyelesaikan masalah kesehatan aktual, mencegah kekambuhan
dari masalah potensial dan pertahankan status sehat. Evaluasi terhadap asuhan menentukan
apakah tujuan ini telah dilaksanakan. Aspek dalam dari evaluasi mencakup pencukuran
kualitas asuhan keperawatan yang diberikan dalam lingkungan perawatan kesehatan (
Potter& Perry, 2005).

2.7 DOKUMENTASI KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL


Dokumentasi Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil merupakan catatan dari hasil asuhan
asuhan keperawatan yang dilaksanakan pada Ibu Hamil , dimulai dari dokumentasi saat
masuk , pemeriksaan-pemeriksaan seperti pemantauan janin, rekaman monitor janin. Pada
setiap tindakan asuhan yang diberikan kepada pasien pasti akan dilakukan sebuah
pendokumentasian. Dimana setiap pendokumentasian tersebut memiliki berbagaikeaneka ragaman
format dalam pendokumentasian yang dikaji sesuai dengan asuhanyang diberikan. Tetapi dalam
format tersebut pastinya harus sesuai yang telah ditentukan oleh aturan yang telah ada selalu
mengikuti pengetahuan yang sesuai dengan perkembangan yang ada dan validitas. Selain itu kita
harus juga memperhatikan apakahdata yang kita kaji benar-benar di perlukan untuk menunjang
diagnose. Dalam beberapa teknik pendokumentasian dalam pembuatan asuhan keperawatan pada
ibu hamil(antenatal) yaitu mengumpulkan data melakukan interpretasi data dasar,
melakukanidentifikasi diagnosa masalah potensial mengantisipasi penanganan,
menetapkankebutuhan terhadap tindakan segera atau masalah potensial, menyusun rencana asuhan
yang menyeluruh , melakukan evaluasi melalui SOAP.

2.8 ANAMNESA KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL

1. Identitas klien meliputi: umur, pendidikan, pekerjaan, suku/ budaya, agama, identitas
suami dan alamat.
2. Riwayat kesehatan sekarang
a. Keluhan utama, ditanyakan untuk mengetahui alasan klien datang, apakah
untuk memeriksakan kehamilan atau untuk memeriksa keluhan lain.
b. Riwayat kesehatan personal, ditanyakan untuk mengetahui
karakteristik personal termasuk hubungan klien dengan orang lain, riwayat
pengobatan termasuk apakah klien mempunyai riwayat penyakit menular/
keturunan.
c. Riwayat menstruasi, ditanyakan untuk mengetahui tentang faal alat
reproduksi, hal yang dikaji adalah usia menarche, siklus, lama menstruasi,
nyeri, penjendalan, perdarahan intra menstruasi, problem dan prosedur
(misal: amenorrhoe, perdarahan irreguler).
d. Riwayat seksual, ditanyakan untuk mengetahui penggunaan kontrasepsi
klien serta masalah yang dialami selama penggunaannya, penyakit transmisi
seksual jika ada.
e. Riwayat ginekologi. ditanyakan untuk mengetahui adanya
masalah/penyakit ginekologi.
f. Riwayat kesehatan keluarga, ditanyakan untuk mengetahui adanya
resiko penyakit menular atau diturunkan, kelainan-kelainan dalam
genetik.
3. Riwayat obstetrik
Ditanyakan untuk mengetahui riwayat kehamilan sebelumnya misalnya
adanya komplikasi pada kehamilan dan kelahiran, faktor resiko
 Paritas klien, dituliskan dengan G....P....A....dimana G adalah Gravida
(jumlah kehamilan sampai dengan kehamilan saat ini, P adalah paritas
(jumlah kelahiran) dan A abortus yaitu berapa kali ibu mengalami
abortus pada kehamilan sebelumnya.
 HPMT (Hari Pertama Menstruasi Terakhir) ditanyakan untuk
memperkirakan tanggal persalinan. Apabila siklus menstruasi 28 hari
HPL (Hari Perkiraan Lahir) dapat dihitung dengan menambahkan
7 pada tanggal, mengurangi 3 atau menambah 9 pada bulan, dan
menambah 1 atau tetap pada tahun (+7, -3, +1}/ (+7,+9,+1),
sementara kalau siklus menstruasi 35 hari maka tanggal ditambahkan
14(+14, - 3, +1) tahun atau tetap.

 Usia Kehamilan, dituliskan dalam minggu.


 Gerak janin pertama kali, ditanyakan untuk mengetahui gerak janin
yang pertama dirasakan ibu pada umur kehamilan berapa minggu dan
mengetahui masalah yang mungkin terjadi pada janin yang
dikandung.
 Keluhan yang dialami selama kehamilan, misal nausea(mual),
frekwensi kencing, nyeri kepala, leukorrhea (keputihan), oedema,
konstipasi, perdarahan, nyeri abdomen dan lain- lain.
 Pengobatan atau obat-obatan yang digunakan sejak kehamilan,
paparan terhadap penyakit khususnya rubella dan penyakit imun, sakit
yang dialami selama/sejak kehamilan, paparan terhadap toksin di
tempat kerja (bila bekerja/di tempat tinggal) diperlukan untuk
mengetahui efek yang dapat ditimbulkan dari masalah tersebut pada
kehamilan.
 Reaksi dan adaptasi terhadap kehamilan, reaksi dan adaptasi terhadap
kehamilan bagi pasangan dan keluarga, hubungan suami dengan klien
dan keluarga, ditanyakan untuk mengetahui penerimaan klien,
pasangan, dan keluarga terhadap kehamilan yang dapat mempengaruhi
pemeliharaan kehamilan.
4. Kebutuhan Dasar Sehari - hari
 Nutrisi
tanyakan pada klien jenis, kesukaan, pantangan, intake untuk mengetahui
pemenuhan nutrisi selama hamil.
 Eliminasi
tanyakan pada klien perubahan yang terjadi baik BAB maupun BAK selama
hamil.
 Aktivitas dan Latihan
tanyakan ada gangguan atau tidak
 Istirahat - Tidur.
tanyakan tentang pola. lama, dan gangguan tidur baik pada waktu siang maupun
malam.
 Seksualitas
tanyakan tentang pendidikan seksual dan kesiapan fungsi seksual, konsep seksual
diri dan identitas, sikap terhadap seksualitas. efek terhadap kehamilan.
 Persepsi dan Kognitif
kaji tentang status mental, pendengaran, berbicara, penciuman, perabaan,
kejang, dan nyeri
5. Persepsi diri dan konsep diri, tanyakan motivasi terhadap kehamilan, efek kehamilan
terhadap body image, orang terdekat, dan tujuan dari kehamilan.
6. Keyakinan budaya (culture)
7. Kepercayaan dan Ibadah.
8. Kebiasaan yang merugikan, seperti merokok, minum alkohol, dll

ASKEP HYPERMESIS GRAVIDARUM


A. PENGKAJIAN
I.Identitas Pasien
1) Nama : Ny Y
2) Umur : 28 tahun
3) Jenis Kelamin : Perempuan
4) Agama : Katolik
5) Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
6) Alamat : Sikumana
7) Pendidikan : Sarjana
8) Status Pernikahan : Menikah
9) Tanggal Pengkajian : 14 Februari 2021
10) Diagnosa Medis : Hypermesis Gravidarum

II. Identitas Penanggung jawab

1) Nama : Tn N
2) Umur : 30 Tahun
3) Alamat : Sikumana
4) Hubungan dengan klien : Suami

2.Riwayat Kesehatan

A. Keluhan Utama

a) Alasan kunjungan/ keluhan utama : mual muntah 5x sehari.

b) Faktor pencetus : saat setelah klien minum dan pada saat makan

c) Lamanya keluhan : dirasakan sejak < 1 minggu

d) Timbulya keluhan : setengah jam

e) Faktor yang memperberat : cium bau bakso, bawang, tumis

tumisan.

B. Riwayat Kesehatan Kehamilan Sekarang


Klien mengatakan mual dan muntah 5x sehari, Klien mengatakan malas minum air
putih, Klien mengatakan tidak nafsu makan, Klien mengatakan mual dan muntah jika ada
makanan yang masuk ke mulut. Klien mengatakan melakukan ADL ditempat tidur, Klien
mengatakan malas bekerja
C. Riwayat Penyakit Lalu

Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit sebelumnya

D. Riwayat Kesehatan Keluarga

klien mengatakan di dalam keluarganya ada yang mengalami penyakit hipertensi dan
Ibu Klien mengalami penyakit gondok.

3.Pemeriksaan Fisik

 Kesadaran Umum : Lemah/sadar


 BB sebelum sakit : 55 kg BB saat sakit : 53 kg
 Tanda – tanda vital :

(1) TD : 100/70 mmHg

(2) Nadi : 80 x/i

(3) Suhu : 36,3OC

(4) Pernafasan : 20 x/menit

 Ikhtisar pemeriksaan: G :1 P : 0 A : 0
 Kepala

Inspeksi: warna rambut hitam tampak bersih dan panjang, bentuk

muka oval, simetris kiri dan kanan, ekspresi wajah tampak baik

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada udema

 Mata

Inspeksi : tampak simetris kiri dan kanan, konjungtiva tampak anemis,

sclera berwarna putih, klien dapat melihat dengan baik tanpa

menggunakan alat bantu kaca mata.

Palpasi : tidak teraba adanya nyeri tekan, tidak ada udema

 Sistem Pernafasan

- Hidung
Inspeksi : tampak simetris kiri dan kanan, tidak ada secret, tidak

ada pernafasan cuping hidung, tidak ada perdarahan, fungsi

penciuman baik.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada udema


- Leher
Inspeksi : tidak terdapat adanya peningkatan kelenjar tiroid

Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada udema

 Mulut

Inspeksi : tidak terdapat stomatitis, bibir tampak kering

 Dada

Inspeksi : simetris kiri dan kanan, bentuk dada normal

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

Sistem Pencernaan

 Abdomen

Inspeksi : tidak ada kelainan pada perut, pembesaran perut sesuai

dengan kehamilan

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, TFU 2 JAS

 Sistem Reproduksi

- Payudara

Inspeksi : simetris kiri dan kanan, pada areola mammae berwarna

kecoklatan, menonjol keluar dan tampak bersih

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada udema

- Genetalia

Inspeksi : tidak ada perdarahan


Palpasi : tidak ada nyeri tekan

 Anus

Palpasi : tidak ada hemoroid, tidak ada nyeri tekan


 Sistem Muskuloskletal
- Ekstremitas atas

Terpasang infus di bagian tangan kiri

- Ekstremitas bawah

Tampak simetris kiri dan kanan, tidak ada odema pada kaki kiri

dan kanan

 Sistem integument

Inspeksi : Kulit berwarna kuning langsat, kuku pendek dan bersih

Palpasi : Turgor kulit jelek, tidak ada odema

Analisis Data

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DS DS: Kehilangan cairan KEKURANGAN
a. Klien mengatakan mual VOLUME CAIRAN
dan muntah 5x sehari
b. Klien mengatakan malas dehidrasi
minum air putih

DD DO: Cairan ekstra seluler dan


a. Bibir tampak kering plasma
b. Turgor kulit jelek
c. Klien tampak malas
minum air putih KEKURANGAN
d. Frekuensi : 3-4 gelas/ hari VOLUME CAIRAN
e. TTV :
TD : 100/70 mmHg N :
80 x/i
S : 36,3OC
P : 20 x/i
2 DS DS: Penigkatan estrogen KETIDAKSEMBANGAN
a. Klien mengatakan tidak NUTRISI KURANG
nafsu makan DARI KEBUTUHAN
b. Klien mengatakan mual Penurunan pengosongan
dan muntah jika ada lambung
makanan yang masuk ke
mulut
DO DO: Peningkatan tekanan gaster
a. Klien tampak tidak nafsu
makan
b. Tampak Porsi makan Faktor alergi

tidak dihabiskan ½ porsi


c. BB saat sakit : 53 kg
d. BB sebelum sakit : 55 kg Faktor predisposisi
e. Klien tampak mual dan
muntah 5x sehari
Emesis gravidarum

penyesuaian

komplikasi

Hiperemesis gravidarum

Pengeluaran nutrisi
berlebihan

Intake nutrisi menurun

KETIDAKSEMBANGAN
NUTRISI KURANG
DARI KEBUTUHAN
3 DS DS: Hemokonsentrasi INTOLERANSI
a. Klien mengatakan AKTIFITAS
melakukan ADL
ditempat tidur Aliran darah kejaringan
b. Klien mengatakan malas menurun
bekerja
DO DO:
a. Klien tampak lemah Metabolism intra sel
b. Klien tampak melakukan menurun
ADL ditempat tidur
c. TTV :
TD : 100/70 mmHg N : Otot lemah
80 x/i
S : 36,3OC
Kelemahan tubuh
P : 20 x/i
INTOLERANSI
AKTIFITAS
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
 kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan yang berlebihan.

 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan untuk


memasukkan atau mencerna nutrisi oleh karena faktor mual dan muntah.
 Intoleransi aktifitas b.d kelemahan
C. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan Intervensi


c. Klien tampak
1 Ke Kekurangan Volume malasN dehidrasi,
NOC : Elastisitas NI NIC :
minum air putih
Cairan turgorbalance
1. Fluid kulit baik, 1. Monitor masukan
d. Frekuensi dengan:
Be berhubungan : 3-4 gelas/ 2. Hydration
membran mukosa makanan/ cairan harian
hari
a. Kehilangan volume lembab, tidak
3. Nutritional ada rasa
Status : Food 2. Monitor status hidrasi
e. TTV
cairan: yang berlebihan hausFluid
and yang Intake
berlebihan (kelembaban membrane
TD
b. :Kegagalan
100/70 mmHg N : Set d.Setelah
mekanisme Orientasi terhadap
dilakukan waktu
tindakan mukosa, nadi adekuat,
80 x/i
pengaturan dan tempatselama
keperawatan baik 3x24 tekanan darah ortostatik
S : 36, 36,3OC e.
jam.Jumlah dan volume
kekurangan irama ), jika diperlukan
P : : 20 x/i
DSDS pernapasan
cairan dalam kriteria
teratasi dengan batas 3. Berikan cairan oral
a. Klien mengatakan mual hasil:normal
dan muntah 5x sehari f. Mempertahankan
a. Elektrolit, Hb, Hmt urine
b. Klien mengatakan dalam batas
output sesuainormal
dengan usia
malas minum air putih g. dan
pH urin
BB, dalam batas
BJ urine normal,
normal darah, nadi,
b. Tekanan
D DO : h. suhu
Intaketubuh
oral dan
dalamintravena
batas
a. Bibir tampak kering Adekuat
normal
2 Keketidakseimbangan N NOC:
b. Turgor kulit jelek nutrisi c. Tidak ada tanda tanda NI NIC :
kurang dari kebutuhan 1. Nutritional status: 1. Kaji adanya alergi
tubuh Berhubungan dengan Adequacy of nutrient makanan
: Ketidakmampuan untuk 2. Nutritional Status : food 2. Monitor mual dan
memasukkan atau mencerna and Fluid Intake muntah
nutrisi oleh karena faktor 3. Weight Control 3. Melibatkan keluarga
mual dan muntah Setelah dilakukan tindakan klien pada perencanaan
DS DS: keperawatan selama 3x24 makanan sesuai
a. Klien mengatakan tidak jam .nutrisi kurang teratasi
nafsu makan dengan indikator:
b. Klien mengatakan mual a. Albumin serum
dan muntah jika ada b. Pre albumin serum
makanan yang masuk c. Hematokrit
ke mulut d. Hemoglobin
D DO: e. Total iron binding
a. Klien tampak tidak capacity
nafsu makan f. Jumlah limfosit
b. Tampak Porsi makan
tidak dihabiskan ½
porsi
c. BB saat sakit : 53 kg
d. BB sebelum sakit : 55
kg
e. Klien tampak mual dan
muntah 5x sehari
3 IN INTOLERANSI N NOC : NI NIC :
AKTIVITAS berhubungan 1. Tissue Integrity : Skin 1. Jaga kebersihan kulit
dengan : and Mucous Membranes agar tetap bersih dan
Ek Eksternal : 2. Wound Healing : primer kering
- Hipertermia atau dan sekunder 2. Mobilisasi pasien (ubah
hipotermia Set Setelah dilakukan tindakan posisi pasien) setiap dua
- Substansi kimia keperawatan selam 3x24 jam jam sekali
- Kelemahan kerusakan integritas kulit 3. Monitor kulit akan
- Faktor mekanik pasien teratasi dengan kriteria adanya kemerahan
(misalnya : alat yang hasil:
dapat menimbulkan a. Integritas kulit yang baik
luka, tekanan, restraint) bisa dipertahankan
- Immobilitas fisik (sensasi, elastisitas,
- Radiasi temperatur, hidrasi,
- Usia yang ekstrim pigmentasi)
- Kelembaban kulit b. Tidak ada luka/lesi pada
- Obat-obatan kulit
Internal : c. Perfusi jaringan baik
- Perubahan status d. Menunjukkan
metabolik pemahaman dalam proses
- Defisit imunologi perbaikan kulit dan
- Berhubungan dengan mencegah terjadinya
dengan perkembangan sedera berulang
- Perubahan sensasi e. Mampu melindungi kulit
- Perubahan status nutrisi dan mempertahankan
- Perubahan status cairan kelembaban kulit dan
- Perubahan sirkulasi perawatan alami
- Perubahan turgor f. Menunjukkan terjadinya
(elastisitas kulit) proses penyembuhan
DS DS: luka
c. Klien mengatakan
melakukan ADL
ditempat tidur
d. Klien mengatakan
malas bekerja
D DO :
d. Klien tampak
lemah
e. Klien tampak
melakukan ADL
ditempat tidur
f. TTV :
TD : 100/70
mmHg
N : 80 x/i S
: 36,3OC
P : 20 x/i
D.IMPLEMENTASI

NO HARI/TGL JAM TINDAKAN Ttd

1. Jumat, 16 10.00 1. Monitor masukan makanan/


Februari cairan harian
2021
10.45 2.Monitor status hidrasi (kelembaban
membrane mukosa, nadi adekuat,
tekanan darah ortostatik
15.30 3.Memberikan cairan oral

2. Sabtu, 17 09.25 1.Mengkaji alergi makanan


Februari
2021
09.30 2.Monitor mual dan muntah

13.45
3. Konsultasi keluarga klien mengenai
perencanaan makanan

3. Minggu, 18 08.30 1. Menganjurkan pasien untuk


Februari menjaga kebersihan kulit
2021
10.30
2.Mobilisasi pasien (ubah posisi
pasien)

13.45
3.Monitor kulit akan adanya
kemerahan

E.EVALUASI

NO Waktu No Diagnosa Evaluasi TTD

1. Jumat,16 1 S : Pasien mengatakan masih sedikit


Februari mual sehabis makan
2021

1
Jam : 18.00 O : TTV Didapat RR : 20 x/menit, TD :
120/80 mmHg , N : 80x/menit

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dipertahankan

2. Sabtu, 17 2 S : Pasien mengatakan masih mual tetapi


Februari tidak muntah
2021
O : klien menghabiskan makanan dalam
Jam : 18.00 porsi banyak, TTV didapat RR :
20x/menit

A : Masalah teratasi sebagian

P : Tetap mempertahankan tindakan

3. Minggu, 18 3 S : Pasien mengatakan sudah bisa


Februari melakukan aktivitas tetapi masih
2021 dibantu

Jam: 15.00 O : Klien tampak lelah, aktivitas dibantu,


TTV didapat TD : 110/80 mmHg

A : Masalah sebagian teratasi

P : Pertahankan Intervensi

BAB III

2
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kehamilan adalah suatu keadaan yang istimewa bagi seorang wanita sebagai
calon ibu, karena pada masa kehamilan akan terjadi perubahan fisik yang mempengaruhi
kehidupannya. Aktivitasnya yang sehat dapat membantu pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim ibu. Ibu yang hamil harus mengetahui dan harus
merawat dirinya sebaik mungkin agar bayi nya juga sehat. Untuk menunjang perawatan
Ibu Hamil, tentunya diperlukan tim medis untuk membantu perawatan Ibu Hamil.
Asuhan Keperawatan yang diberikan pada Ibu Hamil tentunya dimulai dari Pengkajian
sampai Evaluasi. Selain itu perawat sebagai pemberi pelayanan keperawatan juga punya
peran sebagai kolaborator, komunikator dan koordinator pada saat bekerjasama dengan
tim kesehatan lainnya.
Banyak masalah keperawatan yang akan di alami oleh Ibu hamil selama Ibu hamil
tersebut menjalani masa kehamilannya, oleh sebab itu perawat harus meningkatkan peran
pengasuhan pada Ibu hamil agar masalah pada masa kehamilan dapat diatasi.

4.2 Saran
Kita sebagai perawat atau orang yang melaksanakan asuhan perawatan harus memiliki
ketekunan dan Keterampilan yang tinggi agar asuhan yang kita berikan dapat
menghasilkan hasil yang baik . Asuhan keperawatan yang kita berikan pada pasien akan
menentukan baik atau tidaknya peran kita sebagai perawat.

DAFTAR PUSTAKA

3
Keperawatan Komprehensif Maternitas I www.bppsdmk.kemkes.go.id.PDF
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil_repository.poltekes-kaltim.ac.id.PDF
Asuhan Keperawatan Pada Klien Hiperemesis Gravidarum.Edriyani(2017).PDF
Alit Karmini , Ni Ketut dkk - Buku Ajar Keperawatan Maternitas(2016)

elib.stikesmuhgombong.ac.id/asuhan keperawatan pada pasien PPOK_PDF

Anda mungkin juga menyukai