Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ASI EKSLUSIF

OLEH

KELOMPOK

TINGKAT II REGULER B

RIANTINI DANGGA URRA PO.530320119186

RIZKI A.A.NUGRAHA PO.530320119187

RYAN BATMALO PO.530320119188

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

PRODI D-III KEPERAWATAN

TAHUN 2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“ASI EKSKLUSIF”

Sub Topik : ASI Eksklusif


Tempat : Puskesmas
Sasaran : Masyarakat yang berobat di Puskesmas
Tanggal :Disesuaikan
Waktu :30 menit

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan


masyarakat dapat mengerti dan memahami arti dari ASI Eksklusif serta
manfaat bagi ibu dan anak

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit,diharapkan


masyarakat dapat :
1.Memahami dan mengerti arti ASI eksklusif
2.Menjelaskan manfaat ASI eksklusif bagi ibu dan bayi
3.Menjelaskan Langka-Langkah Pembarian ASI
4.Menjelaskan Posisi menyusui
5. Menjelaskan tanda bayi cukup Asi
6. Menjelaskan masalah-masalah menyusui

C. Materi(Terlampir)

1.PengertianASI Eksklusif
2.Manfaat ASI eksklusif bagi ibu dan bagi Bayi
3.Langkah-Langkah Pemberian Asi
4.Posisi Menyusui
5.Tanda Bayi Cukup Asi
6.Masalah-Masalah Menyusui

D. Metode
1.Ceramah
2.Tanya jawab
E.Media
1.Banner

F. Kegiatan

N Tahapan waktu kegiatan peyuluh kegiatan sasaran


O
1 pembukaan 5 menit 1. Memberi salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan
2 Inti 15 menjelaskan tentang: mendengarkan dan
menit 1. Pengertian asi ekslusif memperhatikan
2. Menfaat asi eklusif
bagi bayi dan ibu
3. Langkah-langkah
peyusui yang benar
4. Posisi meyusui
5. Tanda bayi cukup asi
6. Masalah-masalah
meyusui
3. penutup 10 1. Tanya jawab 1. Bertanya
menit 2. Menyimpulkan 2. Menjawab
3. Evaluasi pertanyaan
4. Salam 3. Menjawab salam

G. Evaluasi

H. Lampiran Materi

1. Pengertian asi eksklusif

ASI eksklusif adalah pemberian ASI selama 6 bulan tanpa tambahan cairan lain,
seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa tambahan
makanan padat, seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim,
kecuali vitamin dan mineral dan obat. Selain itu, pemberian ASI eksklusif juga
berhubungan dengan tindakan memberikan ASI kepada bayi hingga berusia 6
bulan tanpa makanan dan minuman lain, kecuali sirup obat. Setelah usia bayi 6
bulan, barulah bayi mulai diberikan makanan pendamping ASI, sedangkan ASI
dapat diberikan sampai 2 tahun atau lebih.
2. Manfaat asi ekslusif bagi ibu dan bayi
 Manfaat ASI bagi bayi Sebagai nutrisi, ASI merupakan sumber gizi yang sangat
ideal dengan komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan pertumbuhan
bayi. ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas dan
kuantitasnya. Dengan tata laksana menyusui yang benar, ASI sebagai makanan
tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan tumbuh bayi normal sampai usia 6
bulan. Setelah usia 6 bulan, bayi harus mulai diberikan makanan padat, tetapi ASI
dapat diteruskan sampai usia 2 tahun atau lebih.
 Manfaat ASI Bagi Ibu
Manfaat menyusui itu dapat mengurangi perdarahan setelah melahirkan.
Apabila bayi disusui segera setelah dilahirkan maka kemungkinan terjadinya
perdarahan setelah melahirkan (post partum) akan berkurang. Karena pada ibu
menyusui terjadi peningkatan kadar oksitosin yang berguna juga untuk
konstriksi/penutupan pembuluh darah sehingga perdarahan akan lebih cepat 7
berhenti. Hal ini akan menurunkan angka kematian ibu yang melahirkan. Selain
itu juga, dengan menyusui dapat menjarangkan kehamilan pada ibu karena
menyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman, murah, dan cukup berhasil.
Selama ibu memberi ASI eksklusif 98% tidak akan hamil pada 6 bulan pertama
setelah melahirkan dan 96% tidak akan hamil sampai bayi merusia 12 bulan.
3. Langkah-Langkah menyusui yang benar
Menyusui bayi harus secara bergantian pada kedua payudara untuk
mempertahankan produksi ASI tetap seimbang pada kedua payudara. Pasca Menyusui:
 Melepas isapan bayi dengan cara jari kelingking di masukkan ke mulut bayi
melalui sudut mulut bayi atau dagu bayi ditekan ke bawah
 Setelah bayi selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada
putting susu dan aerola, biarkan kering dengan sendirinya. Menyendawakan bayi
dengan:
 Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggung
ditepuk perlahanlahan atau
 Bayi tidur tengkurap di pangkuan ibu, kemudian punggungnya di tepuk perlahan-
lahan.
4. Posisi menyusui
 Posisi Cradle Hold
Posisi menyusui bayi baru lahir dan cara menyusui bayi yang pertama adalah dengan
posisi cradle hold yang menjadi posisi paling klasik dan paling banyak dilakukan
oleh para Moms.
 Posisi Cross Over Hold
Selanjutnya ada posisi crossover hold yang merupakan posisi menyusui bayi baru
lahir yang berlawanan alias kebalikannya dari posisi cradle hold. Jadi ketika
Moms menyusui dengan payudara kanan, maka Moms harus menggunakan tangan
kiri untuk menopang tubuh dan kepala bayi, begitu juga sebaliknya. Usahakan
kepala bayi menghadap dada, sedangkan perut bayi menghadap ke tubuh Moms
 Posisi Football Hold
Cara menyusui bayi baru lahir yang benar ketiga adalah dengan posisi football
hold. Posisi ini dilakukan dengan cara mengapit bayi pada bagian sisi salah satu
tubuh Moms, tepatnya di bawah lengan.
 Posisi Berbaring Miring
Posisi menyusui bayi baru lahir terakhir adalah dengan berbaring miring. Posisi
menyusui bayi yang benar ini bisa dilakukan jika Moms merasa lelah atau bisa
juga dilakukan menjelang tidur.
5. Tanda Bayi Cukup Asi
Tanda-tanda bayi cukup ASI antara lain:
1) Jumlah buang air kecilnya dalam satu hari paling sedikit 6 kali.
2) Warna seni biasanya tidak berwarna kuning pucat.
3) Bayi sering BAB berwarna kekuningan berbiji.
4) Bayi kelihatan puas, sewaktu-waktu merasa lapar bangun dan tidur dengan cukup.
5) Bayi paling sedikit menyusu 10 kali dalam 24 jam.
6) Payudara ibu terasa lembut setiap kali selesai menyusui.
7) Ibu dapat merasakan rasa geli karena aliran ASI setiap kali bayi mulai menyusui.
8) Ibu dapat mendengar suara menelan yang pelan ketika bayi menelan ASI.
9) Bayi bertambah berat badannya.
6. Masalah-Masalah Menyusui
 Masalah Menyusui Masa Antenatal Pada masa antenatal, masalah yang sering
timbul adalah: kurang/salah informasi putting susu terbenam (retracted) atau
putting susu datar.
Sebagai contoh, banyak ibu/petugas kesehatan yang tidak mengetahui bahwa:
 Bayi pada minggu-minggu pertama defekasinya encer dan sering, sehingga
dikatakan bayi menderta diare dan sering kali petugas kesehatan menyuruh
menghentikan menyusui. Padahal sifat defekasi bayi yang mendapat
kolostrum memang demikian karena kolostrum bersifat sebagai laksans.
 ASI belum keluar pada hari pertama sehingga bayi dianggap perlu diberikan
minuman lain, padahal bayi yang baru lahir cukup bulan dan sehat
mempunyai persediaan kalori dan cairan yang dapat mempertahankannya
tanpa minuman selama beberapa hari. Disamping itu, pemberian minuman
sebelum ASI keluar akan memperlambat pengeluaran ASI oleh bayi menjadi
kenyang dan malas menyusu.
 Karena payudara berukuran kecil dianggap kurang menghasilkan ASI padahal
ukuran payudara tidak menentukan apakah produksi ASI cukup atau kurang
karena ukuran ditentukan oleh banyaknya lemak pada payudara sedangkan
kelenjar penghasil ASI sama banyaknya walaupun payudara kecil dan
produksi ASI dapat tetap mencukupi apabila manajemen laktasi dilaksanakan
dengan baik dan benar.
Informasi yang perlu diberikan kepada ibu hamil/menyusui antara lain
meliputi :
 Fisiologi laktasi
 Keuntungan pemberian ASI
 Keuntungan rawat gabung
 Cara menyusui yang baik dan benar
 Kerugian pemberian susu formula
 Menunda pemberian makanan lainnya paling kurang setelah 6 bulan
 Pada Masa Pasca Persalinan Dini Pada masa ini, kelainan yang sering terjadi
antara lain : putting susu datar, atau terbenam, putting susu lecet, payudara
bengkak, saluran susu tersumbat dan mastitis atau abses.
1. Putting susu lecet Pada keadaan ini seringkali seorang ibu menghentikan
menyusui karena putingnya saki.
2. Payudara bengkak dibedakan antara payudara penuh, karena berisi ASI,
dengan payudara bengkak. Pada payudara penuh; rasa berat pada payudara,
panas dan keras. Bila diperiksa ASI keluar, dan tidak ada demam. Pada
payudara bengkak; payudara udem, sakit, puting kencang, kulit mengkilat
walau tidak merah, dan bila diperiksa/isap ASI tidak keluar. Badan bisa
demam setelah 24 jam
3. Mastitis atau abses payudara Mastitis adalah peradangan pada payudara.
Payudara menjadi merah, bengkak kadangkala diikuti rasa nyeri dan panas,
suhu tubuh meningkat. Di dalam terasa ada masa padat (lump), dan diluarnya
kulit menjadi merah.

Anda mungkin juga menyukai