Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH GIZI DAN DIET

“PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PADA CACINGAN”

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 5

1. PUTRI RAHMA WATI (1914401002)


2. VERRY KUMALADEWI (1914401021)
3. MITA NOVITA (1914401029)
4. RISA RIVITA AR RIF’AT (1914401035)
5. PUPUT WULANDARI (1914401036)
6. RIYAN (1914401051)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

PROGRAM STUDI DIII - KEPERAWATAN TANJUNGKARANG

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur kita haturkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan perlindungannya yang
telah memberikan kekuatan lahir maupun batin sehingga penulisan makalah ini dapat
terselesaikan.

Tak lupa salawat beriringkan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa
umatnya dari zaman yang tidak berilmu pengetahuan ke zaman yang berilmu pengetahuan
seperti pada saat ini.

Adapun penulisan makalah ini berjudul “PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PADA


CACINGAN” Rasa dan terima kasih kami sampaikan kepada pihak yang telah membantu
dalam penulisan makalah ini. Makalah ini mempunyai banyak kekurangan. Untuk itu kami
meminta kritik dan saran agar makalah ini menjadi lebih baik dan dapat digunakan
sebagaimana fungsinya. Akhir kata kami mengucapakan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung,10 september 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................2

C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Cacingan ............................................................................................3

B. Macam-Macam Jenis Cacing yang Menyebabkan Cacingan................................3

C. Pencegahan Cacingan............................................................................................6

D. Penangan Cacingan...............................................................................................7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................................................8

B. Saran......................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Infeksi cacing atau dikenal dengan nama cacingan merupakan salah satu masalah
kesehatan yang insidensinya masih tinggi. Terutama di Indonesia, penyakit ini sangat
erat berkaitan dengan status sosial ekonomi penduduk. Prevalensi tertinggi masalah
kesehatan ini ditemukan pada negara-negara sedang berkembang terutama di daerah
tropis dan subtropis. WHO memperkirakan ada lebih dari 1 milyar penduduk dunia
terinfeksi Ascaris lumbricoides, 795 juta terinfeksi Trichuris trichiura, dan 740 juta
terinfeksi cacing tambang (WHO,2006). Pada tahun 2005, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia (Depkes RI) mencatat bahwa di Jawa Barat angka kejadian cacingan
masih cukup tinggi yaitu antara 40%-60%.
Di Indonesia, pada tahun 1987 angka kejadian masih sangat tinggi yaitu sebesar 78,6%.
Tahun 2010 angka kejadian menurun cukup drastis, yaitu kisaran 30%. Sejak tahun 1995
pemerintah bergiat melakukan pemberantasan infeksi cacing, dan cukup terbukti dalam
menurunkan kejadian infeksi cacing (Depkes RI, 2010). Infeksi cacing disebabkan oleh
berbagai cacing yang berada di dalam usus yang menyebabkan terjadinya infeksi. Cacing
yang hidup dalam rongga usus diantaranya adalah kelas nematoda.
Dari berbagai nematoda, spesies yang dapat masuk ke rongga usus salah satunya adalah
Soil Transmitted Helminths (STH). Cara penularannya terjadi dengan berbagai cara,
tetapi semua memerlukan tanah untuk media penularannya. Penyakit ini dapat mengenai
semua usia, hal ini berhubungan erat dengan higiene individu. Permasalahan utama
muncul ketika penyakit ini mengenai anak-anak, sebab dapat mengganggu pertumbuhan
dan perkembangan anak. Anak-anak usia 5-14 tahun termasuk kelompok masyarakat
yang mempunyai risiko tinggi terkena infeksi cacing karena belum bisa menjaga
kebersihan diri dengan baik (Onggowaluyo, 2002).
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu cacingan ?
2. Macam-macam jenis cacing yang menyebabkan cacingan ?
3. Bagaimana cara mencegah agar tidak cacingan ?
4. Bagaimana cara penanganan cacingan ?

C. Tujuan Penulisan
1. Dapat mengetahui apa itu cacingan.
2. Dapat mengetahui macam-macam jenis cacing yang menyebabkan cacingan.
3. Dapat mengetahui bagaimana cara mencegah agar tidak cacingan.
4. Dapat mengetahui bagaimana penanganan cacingan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Cacingan
Penyakit cacingan adalah penyakit infeksi cacing atau parasit yang tinggal dalam usus
manusia. Cacing yang menetap di usus ini akan bertahan hidup dengan mengambil sari-
sari makanan yang masuk ke usus. Ternyata, tidak hanya anak-anak yang bisa mengalami
cacingan. Orang dewasa pun masih bisa mengalami infeksi cacingan.

B. Macam-Macam Jenis Cacing yang Menyebabkan Cacingan


1. Gejala cacingan akibat cacing gelang
Cacing askariasis atau cacing gelang adalah infeksi yang disebabkan oleh Ascaris
lumbricodes. Ascaris termasuk parasit dalam tubuh manusia dari jenis roundworms.
Cacing ini seringnya berada pada lingkungan yang tidak bersih dan tinggal di wilayah
yang beriklim hangat.
Infeksi awal dari cacing ini biasanya tidak ada gejalanya. Gejala akan muncul seiring
pertumbuhan cacing yang semakin berkembang. Terdapat dua gejala yang dapat
terjadi, tergantung ke bagian tubuh mana cacing itu menginfeksi. Organ tubuh yang
biasa diserang adalah paru-paru dan usus.

Gejala yang akan muncul saat terjadi infeksi cacing gelang di paru-paru yaitu:
 Batuk-batuk.
 Napas terasa semakin pendek.
 Ada darah di dalam mukus.
 Dada terasa tidak nyaman.
 Demam.

Gejala yang akan muncul saat cacing ini menyerang bagian usus adalah:
 Mual.
 Muntah.
 Diare.
 Perut terasa tidak nyaman.
 Penurunan berat badan.
 Selera makan menurun.
 Penyumbatan usus sehingga perut bisa terasa nyeri dan terjadi muntah parah.

2. Gejala Cacingan Akibat Cacing Tambang 


Cacing tambang termasuk parasit jenis hookworm yang akan masuk ke dalam tubuh
manusia dalam bentuk telur atau larva yang berada pada tempat yang terkontaminasi
feses. Kotoran bekas feses ini bisa ditemukan di mana-mana, mulai dari semak-
semak, kebun, atau lapangan. Kebiasaan bertelanjang kaki (nyeker) dan menginjak-
tempat-tempat terkontaminasi akan sangat memudahkan larva atau telur cacing
tambang masuk ke kulit.
Saat masuk pertama kali menembus kulit, larva cacing akan membuat gatal dan
muncullah ruam. Selanjutnya orang akan mengalami diare setelah merasa gatal dan
ruam sebagai akibat dari pertumbuhan parasit ini di dalam usus.

Gejala lain yang akan muncul adalah:


 Kehilangan nafsu makan.
 Penurunan berat badan.
 Kelelahan.
 Anemia.
 Demam.
 Perut nyeri.
 Ada darah ketika buang air besar.

3. Gejala Cacingan Akibat Cacing Kremi 


Cacing kremi merupakan cacing yang berukuran sangat kecil, pipih, berwarna putih
yang akan menginfeksi bagian sistem pencernaan manusia. Cacing kremi termasuk
dalam kelompok parasit pinworm.
Orang dewasa memang lebih jarang mengalami infeksi cacing kremi. Dewasa yang
paling berisiko mengalami infeksi cacing kremi adalah anggota keluarga atau perawat
yang mengurus anak yang sedang terinfeksi cacing kremi. Jika perawat anak ini
terkontaminasi cacing kremi, ia berisiko juga menularkan cacing ini pada
pasangannya saat berhubungan seksual.

Gejala-gejala cacing kremi yang perlu diwaspadai antara lain adalah:


 Sering gatal di bagian anus, gatalnya terasa sangat kuat. Apalagi saat di malam
hari. Pada malam hari, spesies betina cacing ini akan menetaskan telur-telurnya
di bagian anus.
 Tidur gelisah sebab bagian rektum (anus) terasa tidak nyaman.
 Nyeri, ruam, atau iritasi di kulit sekitar anus.
 Adanya cacing kremi di feses.
 Ditemukan cacing di daerah anus.

4. Gejala Cacingan Akibat Cacing Pita 


Cacing pita adalah salah satu jenis parasit dari kelompok tapeworm. Cacing pita akan
menginfeksi usus manusia. Cacing pita tidak dapat hidup bebas di alam, cacing ini
membutuhkan inang untuk bernaung, yakni di tubuh binatang atau di tubuh manusia.
Biasanya telur cacing ini memasuki tubuh manusia karena makan daging mentah atau
setengah matang. Namun, infeksi juga bisa terjadi akibat kontak antara manusia
dengan feses binatang dan air yang sudah tercemar.
Saat awal cacing pita masuk ke dalam tubuh manusia, tidak ada gejala cacingan yang
muncul. Meski demikian, lama-lama pertumbuhan telur cacing di dalam tubuh akan
menimbulkan berbagai gejala seperti:
 Sakit perut.
 Muntah dan mual.
 Merasa lemas.
 Diare.
 Penurunan berat badan.
 Perubahan selera makan.
 Kesulitan tidur, diduga akibat gejala-gejalanya.
 Pusing.
 Bisa kejang pada kasus yang parah.
 Kekurangan vitamin B12 pada beberapa kasus.
5. Gejala Cacingan Akibat Cacing Cambuk 
Cacing cambuk, salah satu jenis parasit dari kelompok whipworms, seringnya terdapat
di lingkungan beriklim hangat dan lembap yang tidak bersih. Tanah di wilayah ini
berisiko terkontaminasi dengan feses.
Jika orang pada wilayah ini mengonsumsi buah dan sayur yang masih terkontaminasi
tanah sebab belum dicuci bersih, belum dikupas, dan belum dimasak, maka sangat
berisiko cacing ini masuk ke dalam tubuh.
Pada awalnya, orang yang terinfeksi ringan biasanya tidak mengalami gejala atau
tanda apa pun. Jika semakin parah, orang yang mengalami infeksi berat karena cacing
ini akan mengalami gangguan buang air besar.
Buang air besar terasa sakit dan bercampur lendir, air, dan darah. Feses akan berbau
tajam, berbeda dengan bau feses pada umumnya. Selain itu, gejala umum lainnya
antara lain:
 Diare
 Mual dan muntah
 Sakit kepala
 Berat badan turun secara tidak terduga

C. Pencegahan Cacingan

Tips Mencegah Infeksi Cacing

Salah satu cara efektif mencegah penyakit cacingan yaitu dengan menjaga kebersihan diri dan
lingkungan. Selain itu, ada beberapa langkah lain yang dapat dilakukan untuk mencegah
penyakit cacingan, yaitu:
 Menyimpan daging mentah dan ikan dengan baik, kemudian masak hingga
matang.
 Mencuci buah dan sayur dengan benar sebelum dikonsumsi.
 Jika terkena infeksi cacing, basuh bagian anus Anda pada pagi hari untuk
mengurangi jumlah telur cacing, karena cacing biasa bertelur pada malam hari.
 Ganti pakaian dalam dan seprei setiap hari selama terinfeksi.
 Cuci pakaian tidur, seprei, pakaian dalam, dan handuk dengan air panas untuk
membasmi telur cacing.
 Hindari menggaruk daerah di sekitar anus yang gatal. Gunting kuku agar tidak
ada tempat untuk telur cacing. Jangan menggigit kuku.
 Cuci tangan secara teratur, terutama setelah buang air, mengganti popok bayi,
sebelum memasak dan sebelum makan.
 Hindari berjalan tanpa alas kaki dan menyentuh tanah atau pasir tanpa sarung
tangan.

D. Penanganan Cacingan
Cacingan bisa diobati dengan konsumsi obat cacing. Pemilihan obat yang akan digunakan
tergantung dari jenis cacing yang menjadi penyebab cacingan tersebut. Ada beberapa
antiparasit atau antibiotik yang bisa didapat di pasaran. Namun, apabila ada anak atau
anggota keluarga lain menderita cacingan, lebih baik segera berkonsultasi dengan dokter.
Hal itu penting mengingat pengobatan yang cepat dapat memutuskan rantai penyebaran
infestasi cacing tersebut.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyakit cacingan adalah penyakit infeksi cacing atau parasit yang tinggal dalam usus
manusia. Jenis jenis cacingan yang menginfeksi adalah cacing gelang, cacing tambang,
cacing kremi, cacing pita, cacing cambuk.
Gejala umumunya yang terinfeksi cacingan adalah timbulnya rasa mual ,lemas , hilang
nya nafsu makan , rasa sakit dibagian perut ,diare dan turun nya berat badan karena
penyerapan nutrisi yang tidak mencukupi dari makanan. Tips mencegah infeksi cacing
adalah satu cara efektif mencegah penyakit cacingan yaitu dengan menjaga kebersihan
diri dan lingkungan.

B. Saran
Sebaik nya pengobatan Cacingan bisa diobati dengan konsumsi obat cacing. Pemilihan
obat yang akan digunakan tergantung dari jenis cacing yang menjadi penyebab cacingan
tersebut. Ada beberapa antiparasit atau antibiotik yang bisa didapat di pasaran. Namun,
apabila ada anak atau anggota keluarga lain menderita cacingan, lebih baik segera
berkonsultasi dengan dokter.atau menjaga kebersihan diri adalah salah satu untuk
mencegah timbul nya cacingan kembali.
DAFTAR PUSTAKA

Darwanto. Atlas parasitology kedokteran. Edisi 6. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.2006. 5-


6

Faridan K, Marlina L, Al-Audhah N, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian


Kecacingan pada siswa sekolah Dasar Negeri Cempaka 1 Kota Banjar Baru, Jurnal
BUSKI Vol 4, No 3 (2013)

Gandahusada S. Parasitologi kedokteran. Jakarta: Balai Penerbit FK-UI.1992

Kemenkes RI. Permenkes RI, Nomor 15 Tahun 2017. Penanggulangan Cacingan. Menteri
Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor 15, 2017, Penanggulangan


Cacingan.

Sumanto D. Faktor risiko infeksi cacing tambang pada anak sekolah. Diunduh dari
https://core.ac.uk/download/file/379/11722932.pdf pada 15 Desember 2015

Anda mungkin juga menyukai