Anda di halaman 1dari 12

KONSEP DASAR DAN PRINSIP KEPERAWATAN

GAWAT DARURAT

DISUSUN OLEH:
Kelompok I Tingkat 3 Reg. I
Vira Anisawati (1914401009)
Puput Wulandari (1914401036)
Desti Nopita (1914401039)
A. Konsep Dasar Keperawatan Gawat Darurat

Keperawatan Gawat Darurat (Emergency Nursing) merupakan pelayanan


keperawatan yang komprehensif diberikan kepada pasien dengan injuri akut atau
sakit yang mengancam kehidupan. Perlu dibedakan beberapa kondisi pada gawat
dan darurat sebagai berikut:
• Gawat Darurat
Suatu kondisi dimana dapat mengancam nyawa apabila tidak mendapatkan
pertolongan secepatnya. Contoh : gawat nafas, gawat jantung, kejang, koma,
trauma kepala dengan penurunan kesadaran.
• Gawat Tidak Darurat
Suatu keadaan dimana pasien berada dalam kondisi gawat tetapi tidak
memerlukan tindakan yang darurat. Contohnya : kanker stadium lanjut .
• Darurat Tidak Gawat
Pasien akibat musibah yang datang tiba-tiba tetapi tidak mengancam nyawa atau
anggota badannya. Contohnya : fraktur tulang tertutup.
• Tidak Gawat Tidak Darurat
Contohnya pasien poliklinik yang datang ke UGD.
Adapun penyebab kematian
Tujuan penanggulangan gawat antara lain :
darurat yaitu : 1. Mati dalam waktu singkat
 Mencegah kematian dan (4-6 menit)
cacat pada pasien gawat a. Kegagalan sistem otak
darurat, hingga dapat b. Kegagalan sistem
hidup dan berfungsi pernapasan
kembali dalam masyarakat. c. Kegagalan sistem
 Merujuk pasien gawat kardiovaskuler
darurat melalui system 2. Mati dalam waktu lebih
rujukan untuk memperoleh lama (perlahan-lahan)
penanganan yang lebih a. Kegagalan sistem hati
memadai. b. Kegagalan sistem ginjal
 Penanggulangan korban (perkemihan)
bencana c. Kegagalan sistem pankreas
(endokrin)
B.Prinsip pada penanganan penderita gawat darurat

harus cepat dan tepat serta harus dilakukan segera oleh


setiap orang yang pertama menemukan/mengetahui (orang
awam, perawat, para medis, dokter), baik di dalam maupun di
luar rumah sakit karena kejadian ini dapat terjadi setiap saat
dan menimpa siapa saja. Prinsip utama gawat darurat adalah
memberikan pertolongan pertama pada korban. Pertolongan
pertama adalah pertolongan yang diberikan saat kejadian
atau bencana terjadi ditempat kejadian.
Tujuan pertolongan pertama yaitu :
a) Menyelamatkan kehidupan
b) Mencegah kesakitan makin parah
c) Meningkatkan pemulihan

1.Prinsip Gawat Darurat


a. SDM perlu disiplin yang tinggi.
b. Perlu pengetahuan dan keterampilan yang cukup dari SDM.
c. Ada antusias dan kreativitas yang tinggi dari SDM.
d. SDM mengetahui hal-hal yang dapat menyebabkan kematian dan
kecacatan dalam waktu singkat.
e. Harus dapat segera mencukupi kebutuhan oksigen dalam sel.
2.Prinsip Penanganan Gawat Darurat
a. Airway harus segera dibebaskan
b. Breathing harus adekuat
c. Circulation stabil dan adekuat
d. Mencari penyebab gangguan kesadaran dan neurologis
e. Tindakan CITO bila diperlukan
f. Ada dokumentasi, klien sebagai subyek, monitoring, manusiawi.

3.Prinsip Manajemen Gawat Darurat


a. Pertahankan jalan nafas, ventilasi yang adekuat dan lakukan respirasi
bila perlu
b. Kontrol adanya perdarahan dan resikonya
c. Evaluasi dan pertahankan curah jantung
d. Cegah dan lakukan perawatan pada keadaan syok
e. Lakukan pengkajian fisik
f. Evaluasi ukuran dan reaktifitas pupil dan respon motorik
4.Perspektif Gawat Darurat
a. Merupakan hal yang sangat mencemaskan baik pasien, keluarga dan SDM,
pemerintah serta masyarakat secara luas.
b. Keadaaan gawat darurat dapat terjadi dimana saja dan kapan saja.
c. Perlu adanya system penanggulangan gawat darurat terpadu yang jelas.
d. Keadaan gawat darurat tidak dapat diprediksi baik jumlah korban maupun
kondisi pasiennya.
e. Masyarakat perlu memahami hal-hal yang dapat menyebabkan keadaan gawat
darurat dan cara menolongnya.
f. Perlu adanya evaluasi setelah kejadian

5. Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu


Sistem penanganan gawat darurat terpadu (SPGDT) merupakan suatu metoda
yang digunakan untuk penanganan korban yang mengalami kegawatan dengan
melibatkan semua unsur yang ada. Yang perlu diperhatikan dalam Sistem
Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) mencakup :
1. Fase Pra Rs

1.1Komunikasi
Dalam komunikasi hubungan yang sangat diperlukan adalah :
a) Pusat komunikasi ambulan gawat darurat (contoh: 118)
b) Pusat komunikasi kerumah sakit
c) Pusat komunikasi polisi (contoh: 110)
d) Pusat komunikasi pemadam kebakaran (contoh:113)
Tugas pusat komunikasi adalah :
a) Menerima permintaan tolong
b) Mengirim ambulan terdekat
c) Mengatur dan memonitor rujukan penderita gawat darurat
d) Memonitor kesiapan rumah sakit yaitu terutama unit gawat
darurat dan ICU
2.1 Pendidikan
a) Orang Awam
Adalah orang pertama yang menemukan korban atau pasien yang
mendapat musibah atau trauma. Mereka adalah anggota pramuka, PMR,
guru, ibu rumah tangga, pengemudi, hansip, dan petugas hotel atau
restoran.
b) Orang Awam Khusus
Mereka adalah polisi, hansip, Search and rescue (SAR).
c) Perawat
Perawat harus mampu menanggulangi penderita gawat darurat dengan
gangguan sistem pernapasan, sirkulasi, vaskuler, saraf, pencernaan,
perkemihan, integument atau toksikologi, endokrin, musculoskeletal,
penginderaan serta gawat darurat pada anak.
3.1 Transp
Transpoortasi
rtasi
1) Penderi
Penderittaa gawat darurat siap ditransportasi bila :
a. Gangguan pernafasan dan kardiov
kardiovaaskuler
skuler telah ditanggulangi
b. Perdarahan harus dihentikan
c. Luka harus ditutup
d. Patah tulang apakah memerl
memerluukan
kan fiksasi
2) Selama transportasi harus dimoni
dimonittor
or :
a. Kesadara
Kesadarann
b. Pernafasan
c. Tekanan darah dan denyut nadi
d. Daerah perlukaan
3) Syarat kendaraan
a. Penderita
Penderita dapat terlentang
b. Cukup luas untuk lebih dari 2 pasien
c. Cukup tinggi sehingga
sehingga petugas dapat berdiri dan infus lancer
d. Dapat melakukan komunik
komunikaasi
si ke sentral komunik asi dan rumah sakit
komunikasi
e. Identitas yang jelas sehingga mudah dibedakan dari ambulan lain
4) Syarat alat yang harus ada yaitu :
Resusitasi, oksigen, alat hisap, obat-obatan dan infus, balut dan bidai, tandu, EKG
transmitter, inkubator untuk bayi dan alat-alat persalinan.
5) Syarat personal
a. Dua orang perawat yang dapat mengemudi
b. Telah mendapat pendidikan tambahan gawat darurat
c. Sebaiknya diasramakan agar mudah dihubungi

2. Fase Rumah Sakit


a. Ada kerjasama, koordinasi SPGDT/bencana
b. SDM yang terlatih dan terampil
c. Ada system triase
d. Kuantitas dan kualitas alat serta obat-obatan
e. Pembiayaan ; asuransi jasa raharja, bpjs, jamkesda, dan subsidi pemerintah (gakin)

6. Ruang Lingkup Pengkajian Gawat Darurat


a. Primer :
Airway, Breathing, Circulation, Disability, Exposure
b. Sekunder :
- Head to toe
- Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan penunjang
- Riwayat Penyakit Sekarang (RPS), Riwayat Penyakit Dahulu (RPD), Riwayat
Penyakit Keluarga (RPK)
- Biodata pasien.

Anda mungkin juga menyukai