Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PRINSIP-PRINSIP ETIKA KEPERAWATAN

Dosen Pengampu : Dewi Nur Wakhidah, S.SiT,M.H,A.Md,K.

Disusun oleh :

1. 122020030137 Diyah Ayu Rini


2. 122020030153 Yesi Nur Faiqotun Nisa
3. 122020030165 Ema Saputri Kusuma W
4. 122020030168 Denok Ayu Meishinta
5. 122020030175 Dwi Novika Septiyanni
6. 122020030193 Septia Nuraini Lisna Putri

PRODI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan kami
semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata kuliah Keperawatan
Maternitas seperti waktu yang telah kami rencanakan.

Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yang telah
memberikan bantuan secara materil dan spiritual, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Semoga Tuhan
Yang Maha Pengasih dan Penyayang membalas budi baik yang tulus dan ihklas kepada semua
pihak.

Tak ada gading yang tak retak, untuk itu kamipun menyadari bahwa makalah yang telah
kami susun dan kami kemas masih memiliki banyak kelemahan serta kekurangan-kekurangan
baik dari segi teknis maupun non-teknis. Untuk itu penulis membuka pintu yang selebar-lebarnya
kepada semua pihak agar dapat memberikan saran dan kritik yang membangun demi
penyempurnaan penulisan-penulisan mendatang. Dan apabila di dalam makalah ini terdapat hal-
hal yang dianggap tidak berkenan di hati pembaca mohon dimaafkan.

Kudus, 19 April 2021

Penulis 
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I 1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................2
C. Tujuan............................................................................................................................................2
BAB II 3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
A. Pengertian Etika dalam Keperawatan.........................................................................................3
B. Prinsip-Prinsip Etika dalam Keperawatan..................................................................................4
BAB III 11
PENUTUP................................................................................................................................................11
A. Kesimpulan..................................................................................................................................11
B. Saran.............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Etika berasal dari bahasa yunani, yaitu ethos, yang menurut Araskar dan David (1987) berarti
‘’kebiasaan” model prilaku atau standar yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk suatu
tindakan. Penggunakan istilah etika sekarang ini banyak diartikan sebagai motif atau dorongan
yang mempengaruhi perilaku. (Dra.Hj.Mimin Emi Suhaemi.2002.7).
Etika adalah kode perilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi kelompok
tertentu, etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang benar. Etika
berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dan dengan kewajiban moral. Etika
berhubungan dengan peraturan untuk perbuatan atau tindakan yang mempunyai prinsip yang
benar atau dan salah serta prinsip moralitas karena etika mempunyai tanggung jawab moral.
Menyimpang dari kode etika berarti tidak memiliki perilaku yag baik dan tidak memiliki moral
yang baik.
        Etika bisa diartikan juga sebagai yang berhubungan dengan pertimbangan keputusan benar
atau tidaknya suatu perbuatan karna tidak ada undang-undang atau peraturan yang menegaskan
hal yang harus dilakukan, etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik yang bersumber dari
martabat dan hak manusia (yang memiliki sikap menerima) dan kepercayaan dari profesi. Profesi
menyusun kode etik berdasarkan penghormatan atas nilai dan situasi individu yang dilayani.
Kode etik disusun dan disahkan oleh organisasi atau wadah yang membina profesi
tertentu baik secara nasional maupun internasional. Kode etik menerapkan konsep etis karena
profesi bertanggung jawab pada manusia dan menghargai kepercayaan serta nilai individu.
Contoh benarkah dipandang dari segi etis, hak asasi, dan tanggung jawab bila profesional
kesehatan menghentikan upaya penyelamatan hidup pada pasien yang mengidap penyakit yang
pasti membawa kematian?
Faktor teknologi yang meningkat, ilmu pengetahuan yang berkembang (pemakaian mesin
dan teknik meperpanjang usia, legalisasi abortus, pencangkokan organ manusia, pengetahuan
biologi dan genetika, penelitian yang menggunakan subjek manusia) ini memerlukan
pertimbangan yang menyangkut nilai, hak-hak asasi dan tanggung jawab profesi. Organisasi
profesi diharapkan mampu memelihara dan menghargai, mengamalkan dan mengembangkan
nilai tersebut melalui kode etik yang disusunnya. Kadang-kadang perawat dihadapkan pada
situasi yang memerlukan keputusan untuk mengambil tindakan. Perawat memberi asuhan pada
klien, keluarga dan masyarakat, menerima tanggung jawab untuk membuat keadaan lingkungan
fisik,sosial dan spiritual yang memungkinkan untuk penyembuhan dan menekankan pencegahan
penyakit, serta meningkatkan kesehatan dengan penyuluhan kesehatan.
Disiplin yang mempelajari baik buruk sikap tindak manusia. Menurut Gene Blocker
merumuskan etik sebagai cabang filsafat moral yang mencari jawaban untuk menentukan serta
mempertahankan secara rasional teori yang berlaku tentang apa yang benar atau yang salah, baik
atau buruk secara umum yang didapat dipakai sebagai suatau perangkat prinsip moral yang
menjadi pedoman bagi tindakan manusia.
Etika juga bisa diartikan sebagai kebiasaan, adat, ahklak, watak, perasaan, sikap, dan
termasuk cara berfikir. Dalam bentuk jamak (taetha) berarti adat kebiasaan. Jadi, menurut
(Berten K,1997) jadi etika adalah ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat
kebiasaan.
Menurut Darr K.1997, etika sangat sulit didefinisikan karna mempunyai banyak arti, misal:
a. Ahli filosofi, menerjemahkan suatu studi formal tentang moral.
b. Ahli sosiologi, etika adalah adat istiadat kebiasaan dan budaya dalam perilaku.
c. Dokter memandang etika sebagai pemenuhan harapan profesi dan masyarakat dan dapat
melakukan kegiatan yang spesifik terhadap pasien.
d. Manager pelayanan kesehatan mengartikan etika sebagai pertimbangan terhadap semuanya
yang terkait khususnya masalah pasien.
e. Namun yang penting bagi perawat, etika adalah pedoman yang digunakan untuk tuntutan
dalam melaksanakan praktik keperawatan secara benar untuk:
1) Pengambilan keputusan.
2) Pemecahan masalah etik baik dalam lingkungan praktik pendidikan  administrasi
maupun penelitian.

Etika sebagai filsafat moral atau cabang filsafat yang bercbicara tentang tindakan manusia
bagaimana manusia bertindak sesuai dengan norma-norma nilai dan ajaran moral.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud etika dalam keperawatan?


2. Apa saja prinsip-prinsip etik dalam keperawatan?

C. Tujuan

1.  Untuk mengetahui dimaksud etika dalam keperawatan


2.  Untuk mengetahui prinsip-prinsip etika dalam keperawatan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika dalam Keperawatan


Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang menurut Araskar dan David (1978) berarti
’’kebiasaan” model perilaku atau standart yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk suatu
tindakan. Penggunaan istilah etika sekarang ini banyak diartikan sebagai motif atau dorongan
yang mempengaruhi perilaku. Menurut kamus Webster, etika adalah suatu ilmu yang
mempelajari tentang apa yang baik apa yang buruk secara moral. Dari pengertian di atas, etika
adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana sepatutnya manusia hidup didalam
masyarakat yang menyangkut aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku
yang benar, yaitu baik dan buruk serta kewajiban dan tanggung jawab (Ismani,2001).
Etika adalah kode perilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi kelompok
tertentu, etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang benar. Etika
berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dan dengan kewajiban moral. Etika
berhubungan dengan peraturan untuk perbuatan atau tindakan yang mempunyai prinsip yang
benar atau dan salah serta prinsip moralitas karena etika mempunyai tanggung jawab moral.
Menyimpang dari kode etika berarti tidak memiliki perilaku yag baik dan tidak memiliki moral
yang baik.
Etika bisa diartikan juga sebagai yang berhubungan dengan pertimbangan keputusan benar
atau tidaknya suatu perbuatan karna tidak ada undang-undang atau peraturan yang menegaskan
hal yang harus dilakukan, etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik yang bersumber dari
martabat dan hak manusia (yang memiliki sikap menerima) dan kepercayaan dari profesi. Profesi
menyusun kode etik berdasarkan penghormatan atas nilai dan situasi individu yang dilayani.
Kode etik disusun dan disahkan oleh organisasi atau wadah yang membina profesi tertentu
baik secara nasional maupun internasional. Kode etik menerapkan konsep etis karena profesi
bertanggung jawab pada manusia dan menghargai kepercayaan serta nilai individu. Contoh
benarkah dipandang dari segi etis, hak asasi, dan tanggung jawab bila profesional kesehatan
menghentikan upaya penyelamatan hidup pada pasien yang mengidap penyakit yang pasti
membawa kematian?
Faktor teknologi yang meningkat, ilmu pengetahuan yang berkembang (pemakaian mesin
dan teknik meperpanjang usia, legalisasi abortus, pencangkokan organ manusia, pengetahuan
biologi dan genetika, penelitian yang menggunakan subjek manusia) ini memerlukan
pertimbangan yang menyangkut nilai, hak-hak asasi dan tanggung jawab profesi. Organisasi
profesi diharapkan mampu memelihara dan menghargai, mengamalkan dan mengembangkan
nilai tersebut melalui kode etik yang disusunnya. Kadang-kadang perawat dihadapkan pada
situasi yang memerlukan keputusan untuk mengambil tindakan. Perawat memberi asuhan pada
klien, keluarga dan masyarakat, menerima tanggung jawab untuk membuat keadaan lingkungan
fisik,sosial dan spiritual yang memungkinkan untuk penyembuhan dan menekankan pencegahan
penyakit, serta meningkatkan kesehatan dengan penyuluhan kesehatan.
Pelayanan pada umat manusia merupakan fungsi utama perawat dan dasar adanya profesi
keperawatan, kebutuhan pelayanan keperawatan adalah universal. Pelayanan profesional
berdasarkan kebutuhan manusia karena itu tidak membedakan kebangsaan, warna kulit, politik,
status sosial dan lain-lain. Keperawatan adalah pelayanan vital terhadap manusia yang
menggunakan manusia juga, yaitu perawat. Pelayanan ini berdasarkan kepercayaan bahwa
perawat akan berbuat hal yang benar, hal yang diperlukan, dan hal yang menguntungkan pasien
dan kesehatannya. Oleh karena itu manusia dalam interaksi bertingkah laku berbeda-beda maka
diperlukan pedoman untuk mengarahkan bagaimana harus bertindak.
Etik merupakan prinsip yang menyangkut benar dan salah, baik dan buruk dalam hubungan
dengan orang lain. Etik merupakan studi tentang perilaku, karakter dan motif yang baik serta
ditekankan pada penetapan apa yang baik dan berharga bagi semua orang. Etik merupakan suatu
pertimbangan yang sistematis tentang perilaku benar atau salah, kebijakan atau kejahatan yang
berhubungan dengan perilaku.
Etika merupakan aplikasi atau penerapan teori tentang filosofi moral dalam situasi nyata dan
berfokus pada prinsip-prinsip dan konsep yang membimbing manusia berfikir dalam
kehidupannya yang dilandasi oleh nilai-nilai yang dianutnya. Banyak pihak yang menggunakan
istilah etik untuk menggambarkan etika suatu profesi dalam hubungannya dengan kode etik
profesional seperti kode etik PPNI.
Moral perilaku yang diharapkan oleh masyarakat yang merupakan standar perilaku dan nilai-
nilai yang harus diperhatikan bila seseorang menjadi anggota masyarakat.
Etiket atau datat merupakan suatu yang dikenal, diketahui, diulang serta menjadi suatu
kebiasaan di dalam suatu masyarakat, baik berupa kata-kata atau suatu bentuk perbuatan yang
nyata.
Secara umum, termonologi etik dan moral adalah sama. Etik memiliki terminologi yang
berbeda dengan moral bila istilah etik mengarahkan terminologinya untuk penyelidikan filosofis
atau    kajian tentang masalah atau dilema tertentu, moral mendeskrisikan perilaku aktual,
kebiasaan dan kepercayaan sekelompok orang atau kelompok tertentu. Etik juga dapat digunakan
untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara hidup, sehingga etik merefleksikan sifat, prinsip dan
standar seseorang yang mempengaruhi perilaku profesional. Cara hidup moral perawat telah
dideskripsikan sebagai etik keperawatan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa etik merupakan istilah yang digunakan
untuk merefleksikan bagaimana seharusnya manusia berperilaku, apa yang harusnya dilakukan
seseorang terhadap orang lain.

B. Prinsip-Prinsip Etika dalam Keperawatan


Prinsip-prinsip etika keperawatan merupakan pernyataan kolektif tentang harapan dan
standar perilaku keperawatan umtuk membantu perawat professional jika timbul pertanyaan
tentang praktik atau prilaku yang benar.
Ada enam Prinsip yang harus diketahui Perawat Profesional dalam menjalankan dan mengambil
keputusan dalam prakiknya diantaranya
– Otonomi
– Beneficience
– Justice
– Non maleficience
– Moral right
– Nilai dan norma masyarakat

1. Prinsip Etika Keperawatan “Otonomi”

Otonomi adalah suatu kekuasaan yang diberikan dari atasan kepada bawahannya (bawahan
mengatur sendiri apa yang seharusnya dijalankan tetapi tetap diawasi oleh atasan).
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu
membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat
sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang
lain. Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai
persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak kemandirian
dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan
otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan
dirinya.

2. Prinsip Etika Keperawatan “Beneficience”


Kemurahan Hati (Benefiecence) adalah menyeimbangkan hal-hal yang menguntungkan
dan merugikan/membahayakan dari tindakan yang dilakukan. Melakukan hal-hal yang baik
untuk orang lain. Merupakan prinsip untuk melakukan yang baik dan tidak merugikan orang
lain/pasien. Prinsip ini sering kali sulit diterapkan dalam praktek keperawatan. Berbagai tindakan
yang dilakukan sering memberikan dampak yang merugikan pasien, serta tidak adanya kepastian
yang jelas apakah perawat bertanggung jawab atas semua cara yang menguntungkan pasien.
Contoh: Setiap perawat harus dapat merawat dan memperlakukan klien dengan baik dan benar.
Beneficience berarti “ berbuat baik “. Perawat wajib untuk berbuat baik, yakni melakukan
tindakan yang menguntungkan klien dan orang yang mendukung mereka. Namun, berbuat baik
juga dapat menimbulkan resiko bahaya. Sebagai contoh, perawat dapat menganjurkan klien
mengenai program latihan fisik berat untuk meningkatkan kesehatan umum, tetapi seharusnya
tidak memberi anjuran tersebut jika klien berisiko mengalami serangan jantung.

3. Prinsip Etika Keperawatan “Justice”

Prinsip keadilan (Justice) dibutuhkan untuk tercapai yang sama dan adil terhadap orang lain
yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal, dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam
praktek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar
praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.

4. Prinsip Etika Keperawatan “ Non Maleficience”

Non maleficience adalah kewajiban untuk “tidak membahayakan”. Meski tampak mudah,
pada kenyataannya prinsip ini sulit dilakukan. Bahaya dapat berarti sengaja menimbulkan
bahaya, membuat orang lain berisiko terdapat bahaya, dan secara tidak sengaja menyebabkan
bahaya. Dalam keperawatan, bahaya yang disengaja tidak berterima. Namun, membuat orang
berisiko mengalami bahaya memiliki beragam sisi. Seorang klien mungkin berisiko mengalami
bahaya sebagai konsekuensi yang diketahui sebelumnya dari suatu intervensi keperawatan yang
bertujuan membantu klien. Sebagai contoh, klien dapat mengalami efek samping terhadap obat.
Pemberi asuhan tidak selalu sepakat mengenai tingkat resiko yang secara moral diperbolehkan
untuk mencapai hasil yang bermanfaat. Bahaya yang tidak disengaja terjadi saat resiko tidak di
antisipasi sebelumnya. Sebagai contoh, saat menangkap klien yang jatuh, perawat memegang
klien dengan cukup erat sehingga menyebabkan lebam pada lengan klien. (Buku ajar
fundamental keperawatan (konsep, proses dan praktik), Kozier, Erb, Berman, Snyder, hlm : 100)

Non maleficience adalah tindakan atau perilaku yang tidak menyebabkan kecelakaan atau
membahayakan orang lain. Contoh : bila ada klien dirawat dengan penurunan kesadaran, maka
harus dipasang side driil. (Buku pintar perawat profesional teori & praktik asuhan keperawatan,
Denidya Damayanti, hlm : 29)

5. Prinsip Etika Keperawatan “Moral Right”

Moral Right dalam keperawatan menjurus kepada acuan bagi perilaku seseorang yang
berkaitan dengan tindakan yang baik yang dilakukan seseorang dan merupakan kewajiban dan
tanggung jawab moral sesuai prosedur. Karena moral right hampir sama dengan etika dalam
keperawatan, hanya saja moral right menjurus pada tindakan yang baik yang dilakukan
seseorang, sedangkan etika mengacu pada tindakan yang baik dan buruk merupakan kewajiban
dan tanggung jawab moral. Standar moral dipengaruhi oleh ajaran, agama, tradisi, norma
kelompok atau masyarakat. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan oleh perawat dalam etika
“ Moral Right ” :

a. Advokasi, adalah memberikan saran dalam upaya melindungi dan mendukung hak-hak pasien.
Hal tersebut merupakan suatu kewajiban moral bagi perawat dalam mempraktekkan keperawatan
professional.

b. Responsibilitas ( tanggung jawab ), adalah eksekusi terhadap tugas-tugas yang berhubungan


dengan peran tertentu dari perawat. Misalnya pada saat memberikan obat, perawat bertanggung
jawab untuk mengkaji kebutuhan klien dengan memberikannya dengan aman dan benar.

c. Loyalitas, adalah suatu konsep yang melewati simpati, peduli, dan hubungan timbal balik
terhadap pihak yang secara profesional berhubungan dengan perawat.

6. Prinsip Etika Keperawatan “Nilai dan Norma Masyarakat”

Nilai-nilai adalah suatu keyakinan seseorang tentang penghargaan terhadap suatu standar
atau pegangan yang mengarah pada sikap/perilaku seseorang. Sistem nilai dalam suatu organisasi
adalah rentang nilai-nilai yang dianggap penting dan sering diartikan sebagai perilaku personal.
Values (nilai-nilai) yang ideals atau idaman, konsep yang sangat berharga bagi seseorang yang
dapat memberikan arti dalam hidupnya. values merupakan sesuatu yang berharga bagi seseorang,
dan bisa mempengaruhi persepsi, motivasi, pilihan dan keputusannya. Salary dan McDonnel
(1989), values yang di sadari menjadi pengendali internal seseorang adn bertingkah, membuat
pilihan dan keputusan. Norma Masyarakat adalah kebiasaan umum yang menjadi patokan
perilaku dalam suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu. Norma akan
berkembang seiring dengan kesepakatan-kesepakatan sosial masyarakatnya, sering juga disebut
dengan peraturan sosial. Norma menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan dalam
menjalani interaksi sosialnya. Keberadaan norma dalam masyarakat bersifat memaksa individu
atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial yang telah terbentuk. Pada
dasarnya, norma disusun agar hubungan di antara manusia dalam masyarakat dapat berlangsung
tertib sebagaimana yang diharapkan.

Nilai dan norma masyarakat dapat memberi keputusan tentang tindakan yang diharapkan
benar-tepat atau bermoral, terlebih dalam profesi keperawatan. Dimana pelayanan kepada umat
manusia merupakan fungsi utama perawat dan dasar adanya profesi keperawatan, oleh karena itu
nilai dan norma keperawatan dalam penjalanan pelayanan keperawatan sangat diperlukan. Dan
dapat sebagai alat untuk mengukur perilaku moral dalam keperawatan., atau dengan kata lain
merupakan suatu ungkapan tentang bagaimana perawat wajib bertingkah laku.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang menurut Araskar dan David (1978) berarti
’’kebiasaan” model perilaku atau standart yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk suatu
tindakan. Etika bisa diartikan juga sebagai yang berhubungan dengan pertimbangan keputusan
benar atau tidaknya suatu perbuatan karna tidak ada undang-undang atau peraturan yang
menegaskan hal yang harus dilakukan, etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik yang
bersumber dari martabat dan hak manusia (yang memiliki sikap menerima) dan kepercayaan dari
profesi.
Prinsip-prinsip etika keperawatan merupakan pernyataan kolektif tentang harapan dan
standar perilaku keperawatan umtuk membantu perawat professional jika timbul pertanyaan
tentang praktik atau prilaku yang benar. Berbagai tindakan yang dilakukan sering memberikan
dampak yang merugikan pasien, serta tidak adanya kepastian yang jelas apakah perawat
bertanggung jawab atas semua cara yang menguntungkan pasien.
Prinsip keadilan (Justice) dibutuhkan untuk tercapai yang sama dan adil terhadap orang lain
yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal, dan kemanusiaan. Moral Right dalam keperawatan
menjurus kepada acuan bagi perilaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik yang
dilakukan seseorang dan merupakan kewajiban dan tanggung jawab moral sesuai prosedur.
Karena moral right hampir sama dengan etika dalam keperawatan, hanya saja moral right
menjurus pada tindakan yang baik yang dilakukan seseorang, sedangkan etika mengacu pada
tindakan yang baik dan buruk merupakan kewajiban dan tanggung jawab moral.

B. Saran

Sebagai pemula di bangku perkuliahan, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.
Karena saran dan kritik itu akan bermanfaat bagi kami untuk lebih memperbaiki atau
memperdalam kajian ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://jayasaputram.wordpress.com/2014/10/10/prinsip-prinsip-etika-keperawatan/

Anda mungkin juga menyukai