KELOMPOK 3 :
Handoko (P00320121023)
Dosen Pengampu :
Yossy Utario,S.Kep,Ns,M.Kep
TAHUN AKADEMIK
2022
KATA PENGANTAR
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan
dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karenanya kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami sebagai penyusun sangat berharap semoga saja dengan
adanya penulisan makalah tentang Asuhan Keperawatan Post Natal Care ini bisa
memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
TINJAUAN TEORI...............................................................................................3
2.1.1 Pengertian.............................................................................................................3
2.2.1 Pengkajian............................................................................................................6
2.2.5 Evaluasi................................................................................................................8
ii
2.3 Asuhan Keperawatan Post Natal Care................................................................8
2.3.1 Pengkajian............................................................................................................8
2.3.5 Evaluasi..............................................................................................................20
BAB III..................................................................................................................23
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................23
3.2 Saran.....................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................24
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Post Natal Care atau Masa nifas (puerperium), berasal dari bahasa Latin,
yaitu puer yang artinya bayi dan parous yang artinya melahirkan atau berarti masa
sesudah melahirkan.
Post partum atau dapat juga diartikan masa nifas (puerperineum) adalah masa
sesudah persalinan atau persalinan yang diperlukan untuk pulihnya alat
kandungan kembali yang lamanya sekitar 6 minggu. Post partum merupakan 6
minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi kembali dengan normal
sebelum atau sesudah hamil.
Persalinan normal menurut WHO persalinan adalah yang dimulai secara
spontan, beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian setelah proses
persalinan, bayi lahir secara spontan dalam prensatasi belakang kepala pada usia
kehamilan 37-42 minggu lengkap dan setelah persalinan ibu maupun bayi berada
dalam kondisi sehat.
Dalam persalinan ada beberapa macam persalinan seperti persalinan buatan,
persalinan anjuran. Persalinan buatan adalah jika persalianan bantu tenaga dari
luar, misalnya ekstraksi foersef atau operasi section caesarea. Persalianan anjuran
adalah persalianan yang tidak di mulai dengan sendirinya, tetapi baru berlangsung
setelah pemecahan ketuban, pemberian oksitoksin atau progtalandin.
Umumnya waktu masa nifas yang paling lama pada wanita adalah 40 hari,
dimulai sejak melahirkan (yang disertai tanda-tanda kelahiran). Jika sudah selesai
masa 40 akan tetapi darah tidak berhenti-henti atau tetap keluar darah, maka itu
darah haid. Akan tetapi jika darah keluar terus dan tidak pada masa- masa haidnya
dan darah uterus dan tidak berhenti mengalir, perlu diperiksakan ke bidan atau
dokter.
Kehamilan dan proses persalinan merupakan suatu proses alamiah yang terjadi
pada seseorang perempuan. Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil
1
2
konsepsi berupa janin dan plasenta dari rahim dan melalui jalan lahir . Pada
periode paska persalinan, sulit untuk menentukan terminology berdasarkan
batasan kala persalinan yang terdiri dari kala 1 sampai kala 7. Pada periode paska
persalinan, dapat terjadi berbagai macam komplikasi seperti pendarahan karena
atonia uteri, retensio plasenta, dan rupture perineum. Ruptur perineum adalah
perlukaan jalan lahir yang terjadi pada saat kelahiran bayi baik menggunakan alat
maupun tidak menggunakan alat. Ruptur perineum pada hampir semua persalinan
pertama dan tidak jarang juga terjadi pada persalinan berikutnya. Ruptur perineum
umumnya terjadi digaris tengah dan bisa menjadi luas apabila kepala janin lahir
terlalu cepat. Ruptur perineum dibagi atas 4 tingkat yaitu derajat I sampai IV.
1.3 Tujuan
TINJAUAN TEORI
2.1.1 Pengertian
Post Natal Care atau Masa nifas (puerperium), berasal dari bahasa
Latin, yaitu puer yang artinya bayi dan parous yang artinya melahirkan atau
berarti masa sesudah melahirkan.
Post partum (nifas) secara harafiah adalah sebagai masa persalinan
dan segera setelah kelahiran, masa pada waktu saluran reproduktif kembali
kekeadaan semula (tidak hamil). Dan plasenta adalah masa sesudah
persalinan dimulai setelah kelahiran sebelum berakhirnya ketika alat-alat
kandungan kembali seperti semula.
Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah keluarnya plasenta
sampai alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal
masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari.
Periode post partum (puerperium) ialah masa enam minggu sejak bayi
lahir sampai organ-organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum
hamil.
a) Puerperium dini
Puerperium dini merupakan masa kepulihan, yang dalam hal ini ibu
telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama islam,
dianggap bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.
b) Puerperium intermedial
Puerperium intermedial merupakan masa kepulihan menyeluruh
3
4
demam, ibu cukup mendapatkan makanan dan cairan, serta ibu dapat
menyusui dengan baik.
2.2.1 Pengkajian
2.2.5 Evaluasi
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah mengkaji respon klien
setelah dilakukan intervensi keperawatan, membandingkan respon klien
dengan kriteria hasil, memodifikasi asuhan keperawatan dengan hasil
evaluasi, dan mengkaji ulang asuhan keperawatan yang telah di berikan.
2.3.1 Pengkajian
a. Identitas klien
Identitas klien meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, status, suku
bangsa, bahasa, pendidikan, pekerjaan, dan alamat.
b. Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan dengan cara mengumpulkan data-data tentang
respons pasien terhadap kelahiran bayinya serta penyesuaian selama masa
post partum. Pengkajian awal mulai dengan review prenatal dan intranatal
meliputi :
9
ditunjang dengan adanya data yang lain seperti hipertermi, nyeri dan
bengkak.
7) Telinga, kaji apakah ibu menderita infeksi atau ada peradangan pada telinga.
3. Pemeriksaan thorak
1) Inspeksi payudara
Kaji ukuran dan bentuk tidak berpengaruh terhadap produksi asi, perlu
diperhatikan bila ada kelainan, seperti pembesaran masif, gerakan yang
tidak simetris pada perubahan posisi kontur atau permukaan.
Kaji kondisi permukaan, permukaan yang tidak rata seperti adanya
depresi,retraksi atau ada luka pada kulit payudara perlu dipikirkan
kemungkinan adanya tumor.
Warna kulit, kaji adanya kemerahan pada kulit yang dapat menunjukan
adanya peradangan.
2) Palpasi Payudara
Pengkajian payudara selama masa post partum meliputi inspeksi
ukuran, bentuk, warna dan kesimetrisan serta palpasi apakah ada nyeri tekan
guna menentukan status laktasi. Pada 1 sampai 2 hari pertama post partum,
payudara tidak banyak berubah kecil kecuali sekresi kolostrum yang
banyak. Ketika menyusui, perawat mengamati perubahan payudara,
menginspeksi puting dan areola apakah ada tanda tanda kemerahan dan
pecah, serta menanyakan ke ibu apakah ada nyeri tekan. Payudara yang
penuh dan bengkak akan menjadi lembut dan lebih nyaman setelah
menyusui.
4. Pemeriksaan abdomen
1). Inspeksi Abdomen
- Kaji adakah striae dan linea alba.
- Kaji keadaan abdomen, apakah lembek atau keras. Abdomen yang keras
menunjukan kontraksi uterus bagus sehingga perdarahan dapat
diminimalkan. Abdomen yang lembek menunjukan sebaliknya dan dapat
dimasase untuk merangsang kontraksi.
2). Palpasi Abdomen
12
1). Varises, melihat apakah ibu mengalami varises atau tidak. Pemeriksaan
varises sangat penting karena ibu setelah melahirkan mempunyai
kecenderungan untuk mengalami varises pada beberapa pembuluh darahnya.
Hal ini disebabkan oleh perubahan hormonal.
2). Edema, Tanda homan positif menunjukan adanya tromboflebitis sehingga
dapat menghambat sirkulasi ke organ distal. Cara memeriksa tanda homan
adalah memposisikan ibu terlentang dengan tungkai ekstensi, kemudian
didorsofleksikan dan tanyakan apakah ibu mengalami nyeri pada betis, jika
nyeri maka tanda homan positif dan ibu harus dimotivasi untuk mobilisasi
dini agar sirkulasi lancar. Refleks patella mintalah ibu duduk dengan
tungkainya tergantung bebas dan jelaskan apa yang akan dilakukan. Rabalah
tendon dibawah lutut/ patella. Dengan menggunakan hammer ketuklan
rendon pada lutut bagian depan. Tungkai bawah akan bergerak sedikit
ketika tendon diketuk. Bila reflek lutut negative kemungkinan pasien
mengalami kekurangan vitamin B1. Bila gerakannya berlebihan dan capat
maka hal ini mungkin merupakan tanda pre eklamsi.
3). Perineum, kebersihan Perhatikan kebersihan perineum ibu. Kebersihan
perineum menunjang penyembuhan luka. Serta adanya hemoroid derajat 1
normal untuk ibu hamil dan pasca persalinan.
- REEDA
REEDA adalah singkatan yang sering digunakan untuk menilai kondisi
episiotomi atau laserasi perinium. REEDA singkatan (Redness /kemerahan,
Edema, Ecchymosisekimosis, Discharge/keluaran, dan
Approximate/perlekatan) pada luka episiotomy. Kemerahan dianggap
normal pada episiotomi dan luka namun jika ada rasa sakit yang signifikan,
diperlukan pengkajian lebih lanjut. Selanjutnya, edema berlebihan dapat
memperlambat penyembuhan luka. Penggunaan kompres es (icepacks)
selama periode pasca melahirkan umumnya disarankan.
- Lochia
Kaji jumlah, warna, konsistensi dan bau lokhia pada ibu post partum.
Perubahan warna harus sesuai. Misalnya Ibu postpartum hari ke tujuh harus
14
memiliki lokhia yang sudah berwarna merah muda atau keputihan. Jika
warna lokhia masih merah maka ibu mengalami komplikasi postpartum.
Lokhia yang berbau busuk yang dinamankan Lokhia purulenta menunjukan
adanya infeksi disaluran reproduksi dan harus segera ditangani.
- Varises
Perhatikan apakah terjadinya varises di dalam vagina dan vulva. Jika ada
yang membuat perdarahan yang sangat hebat.
e. Pengkajian status nutrisi
Pengkajian awal status nutrisi pada periode post partum didasarkan
pada data ibu saat sebelum hamil dan berat badan saat hamil, bukti
simpanan besi yang memadai (misal : konjungtiva) dan riwayat diet yang
adekuat atau penampilan. Perawat juga perlu mengkaji beberapa faktor
komplikasi yang memperburuk status nutrisi, seperti kehilangan darah yang
berlebih saat persalinan.
f. Pengkajian tingkat energi dan kualitas istirahat
Perawat harus mengkaji jumlah istirahat dan tidur, dan menanyakan apa
yang dapat dilakukan ibu untuk membantunya meningkatkan istirahat
selama ibu di rumah sakit. Ibu mungkin tidak bisa mengantisipasi kesulitan
tidur setelah persalinan.
g. Emosi
Emosi merupakan elemen penting dari penilaian post partum. Pasien
post partum biasanya menunjukkan gejala dari ”baby blues” atau
“postpartum blues” ditunjukan oleh gejala menangis, lekas marah, dan
kadang-kadang insomnia. Postpartum blues disebabkan oleh banyak faktor,
termasuk fluktuasi hormonal, kelelahan fisik, dan penyesuaian peran ibu. Ini
adalah bagian normal dari pengalaman post partum. Namun, jika gejala ini
berlangsung lebih lama dari beberapa minggu atau jika pasien post partum
menjadi nonfungsional atau mengungkapkan keinginan untuk menyakiti
bayinya atau diri sendiri, pasien harus diajari untuk segera melaporkan hal
ini pada perawat, bidan atau dokter.
15
menurun ( 5 ) bertanya
3. Putting tidak
Edukasi :
lecet setelah 2
minggu - Berikan konseling
melahirkan menyusui
menurun ( 5 ) - Ajarkan 4 posisi
4. Lecet pada menyusui dan
puting menurun perlekatan dengan
(5) benar
- Ajarkan
perawatan
payudara
pospartum
dihadapi Edukasi :
menurun ( 5)
- Jelaskan faktor
4. Persepsi yang
risiko yang dapat
keliru terhadap
mempengaruhi
masalah
kesehatan
menurun ( 5 )
- Ajarkan perilaku
hidup bersih dan
sehat
nyeri
5. Mengidentifikasi
pengaruh nyeri
pada kualitas
hidup
6. Menjelaskan
penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
7. Memberikan
kesempatan untuk
bertanya
2.3.5 Evaluasi
A:
1. Keluhan nyeri
menurun ( 5 )
2. Meringis
menurn ( 5 )
3. Sikap protektif
21
menurn ( 5 )
4. Gelisah menrn
(5)
5. Kesulitan tidur
menurun ( 5 )
P : intervensi
dihentikan
(5)
P : intervensi
dihentikan
3.1 Kesimpulan
Post Natal Care atau Masa nifas (puerperium), berasal dari bahasa Latin, yaitu
puer yang artinya bayi dan parous yang artinya melahirkan atau berarti masa
sesudah melahirkan. Post partum atau dapat juga diartikan masa nifas
(puerperineum) adalah masa sesudah persalinan atau persalinan yang diperlukan
untuk pulihnya alat kandungan kembali yang lamanya sekitar 6 minggu. Post partum
merupakan 6 minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi kembali
dengan normal sebelum atau sesudah hamil.
Masa nifas dibagi menjadi 3 tahap, yaitu puerperium dini, peurperium intermedial
dan remote puerperium. Tujuan Perawatan Masa Nifas/Post Partum adalah
Memonitor adaptasi fisiologis dan psikologis, Meningkatkan pemulihan fungsi
tubuh, Meningkatkan istirahat dan kenyamanan, Meningkatkan hubungan
orang tua dan bayi, Memberikan pendidikan kesehatan tentang self care
postpartum dan bayi.
3.2 Saran
Bagi ibu calon ibu hendaknya mempersiapkan gizi yang baik untuk bayi
sehingga dapat terhindar dari penyakit. Bagi ibu hamil hendaknya
memeriksakan kehamilan secara teratur di fasilitas pelayanan kesehatan untuk
meminimalisir faktor risiko yang dimiliki sehingga ibu dan bayi sehat.
23
DAFTAR PUSTAKA
24