Disusun oleh:
Mia Oktaviani
201914401030
Kasus:
Klien Nn. K usia 19 tahun, pendidikan hanya sampai SD, agama islam, klien tinggal bersama
kedua orang tua dan kedua kakaknya, klien berasal dari indramayu suku jawa, klien mengatakan
mengalami keputihan tidak seperti biasanya karena keputihannya banyak, bau dan gatal, klien
mengatakan mengalami keputihan sudah 2 minggu, klien mengatakan mendapat informasi dari
ibunya bahwa untuk menghilangkan keputihan yang banyak bau dan gatal menggunakan rebusan
daun sirih, menurut ibunya rebusan daun sirih digunakan untuk cebok dan dipakai setiap hari sampai
keputihannya hilang, supaya vagina klien kering, tidak berbau dan tidak gatal, ibunya mengatakan
bahwa budaya atau tradisi suku jawa terutama daerah indramayu menggunakan tanaman herbal jika
sakit dan tradisi ini masih dipercayai karena khasiatnya sangat mujarab untuk menyembuhkan segala
macam penyakit.
Klien mempercayai apa yang ibunya katakan, dengan rebusan daun sirih untuk cebok keputihannya
akan sembuh.
Klien mengatakan menggunakan air rebusan daun sirih untuk cebok sudah lebih dari 2 minggu, klien
mengatakan tidak memeriksakannya kedokter, karena klien mempercayai apa yang ibunya katakan,
dengan rebusan daun sirih untuk cebok keputihannya akan sembuh, karena itu menurut klien tidak
perlu periksa kedokter, dan jika penyakitnya semakin parah klien pergi kedukun untuk meminta
kesembuhannya
A. Pengkajiann
1. Faktor Tekhnologi ( Technological Factors )
a. Persepsi klien tentang penggunaan dan pemanfaatan teknologi untuk mengatasi
permasalahan kesehatan saat ini : klien menggunakan air rebusan daun sirih untuk
cebok, yang dipercayai bisa menyembuhkan keputihan klien
b. Alasan mencari bantuan kesehatan : klien mengatakan tidak pergi kedokter atau
faskes lainnya untuk memeriksakan kesehatananya karena klien mempercai dengan
menggunakan rebusan daun sirih saja sudah cukup mujarab untuk penyakitnya.
c. Persepsi sehat sakit : klien mengatakan sehat itu klien mampu melakukan
aktivitasnya sehari-hari,dan mengangap bahwa dirinya sakit jika merasa lemas,
demam,batuk dan pilek.
d. Kebiasaan berobat atau mengatasi masalah kesehatan : klien lebih sering meminum
jamu tanaman herbal dan periksa ke dukun jika sakitnya parah
2. Faktor Agama dan Falsafah Hidup ( Religious and Phylosophical Factors )
a. Agama yang dianut : Agama Islam
b. Kebiasaan yang berdampak positif terhadap kesehatan : kebiasaan dari adat ini
masih mempercai menggunakan tanaman herbal sebagai jamu bisa menyembuhkan
berbagai macam penyakit, contohnya seperti rebusan daun sirih untuk cebok bisa
menyembuhkan keputihan.
c. Berikhtiar untuk sembuh tanpa mengenal putus asa : klien percaya akan sembuh
dengan menggunakan rebusan daun sirih
d. Mempunyai konsep diri yang utuh :
1) Gambaran diri : Klien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya
2) Ideal diri : Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan bisa melakukan aktivitas
seperti biasanya
3) Harga diri : Klien mengatakan merasa malu, takut dijauhi oleh teman-temanya
karena bau keputihan
4) Peran diri : Klien berperan sebagai anak terakhir
5) Identitas diri : Klien seorang perempuan berusia 19 th
e. Status pernikahan : Belum
f. Persepsi klien terhadap kesehatan dan cara beradaptasi terhadap situasinya saat
ini: Klien masih percaya pada dukun dan adat istiadat suku jawa
g. Cara pandang klien terhadap penyebab penyakit : Klien mengatakan tidak
mengetahui penyebab klien mengalami keputihan yang banyak berbau dan gatal.
h. Cara pengobatan dan penularan terhadap orang lain : Klien menganggap bahwa
penyakitnya tidak menular
3. Faktor Sosial dan Keterikatan Kekeluargaan ( Khinsip and Social Factors )
a. Nama lengkap : Nn. Karni
b. Nama panggilan dalam keluarga : Karni
c. Umur : 19 tahun
d. Tempat dan tanggal lahir : Indramayu, 23 September 2003
e. Jenis kelamin : Perempuan
f. Status : Wiraswasta
g. Tipe keluarga : Inti ( tinggal sekeluarga tanpa ada keluarga lain )
h. Pengambilan keputusan dalam anggota keluarga : Ayah (Tn. P)
i. Hubungan klien dengan kepala keluarga: Anak
j. Kebiasaan yang dilakukan rutin oleh keluarga : Klien mengatakan memakan lalapan
dan meminum jamu adalah kebiasaan dikeluarganya
k. Kegiatan yang dilakukan bersama masyarakat : kerja bakti dan Arisan
4. Faktor Nilai – Nilai Budaya dan Gaya Hidup ( Cultural Values and Lifeways )
a. Posisi dan jabatan : Tidak memiliki jabatan
b. Bahasa yang digunakan : Bahasa Indramayu dan Bahasa Indonesia
c. Kebiasaan membersihkan diri : klien rajin membersihakan diri, mandi 3x sehari
d. Kebiasaan makan : Makan-makanan pedas dan makanan atau minuman yang manis
e. Makan pantang berkaitan dengan kondisi sakit : Klien mengatakan tidak ada
pantangan.
f. Sarana hiburan yang bisa dimanfaatkan dan persepsi sakit berkaitan dengan
aktivitas sehari – hari : selama sakit klien tidak pernah pergi jauh dari rumah,
klien hanya diam dirumah menonton TV.
5. Faktor Kebijakan dan Peraturan Rumah Sakit yang Berlaku ( Pollitical and Legal
Factors )
a. Peraturan dan kebijakan berkenaan dengan jam berkunjung : Sesuai dengan jam
besuk rumah sakit
b. Jumlah anggota keluarga yang boleh menunggu : 2 orang
c. Hak dan kewajiban klien yang harus dikontrakkan klien oleh rumah sakit: tidak ada
d. Cara pembayaran untuk klien yang dirawat : BPJS
6. Faktor Ekonomi ( Economical Factors )
a. Sumber ekonomi yang dimanfaatkan oleh klien : BPJS dan tabungan pribadi
b. Tabungan dan patungan antar anggota keluarga : Pasien menggunakan tabungan
pribadi
c. Pekerjaan klien : Wiraswasta
d. Sumber biaya pengobatan : BPJS
e. Kebiasaan menabung dan jumlahnya dalam sebulan : Pasien biasa menabung
priabdi di rumah , hasil tabungan dalam sebulan tidak menentu kadang bisa
mencapai Rp 500.000
7. Faktor Pendidikan ( Educational Factors )
Latar belakang pendidikan klien, meliputi :
a. Tingkat pendidikan klien : SD
b. Tingkat pendidikan keluarga : SD
c. Jenis pendidikan : Sekolah Dasar
d. Kemampuan klien belajar secara aktif mandiri tentang pengalaman sakitnya
sehingga tidak terulang kembali : Klien belajar tentang cara menangani
penyakitnya dari dokter atau perawat
8. Pemeriksaan fisik (Head to toe)
Penampilan umum
Keadaan umum : Baik
Tingkat kesadaran : composmethis
Tanda-tanda vital :
TD : 110/80 mmHg
N : 95x/menit
R : 20x/menit
S: 36,9℃
Berat badan : 50 Kg
Tinggi badan : 158 cm
Kepala : bentuk simetris, tidak ada lesi dan nyeri tekan, keadaan rambut bersih
Mata : simetris, konjungtiva anemis, pupil isokor, reflek cahaya baik
Hidung : simetris, tidak nyeri tekan, tidak terdapat secret, tidak ada pernafasan cuping
hidung
Mulut : mukosa bibir lembab, fungsi pengecapan baik
Telinga : simetris, tidak ada secret, tidak ada nyeri tekan, fungsi pendengaran baik
Leher : tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat peningkatan JVP, tidak terdapat kelenjar
tiroid
Dada : simetris, tidak terlihat pernafasan tambahan
Abdomen : simestris, terdapat strethmark, tidak ada nyeri tekan
Genetalia : vagina mengeluarkan lendir banyak, berbau, dan terlihat kemerahan
disekitar vagina
Ekstremitas : ektremitas atas dan bawah bebas
9. Pemeriksaan penunjang
Analisa Data
No. Pengelompokan Data Etiologi Diagnosa Keperawatan
1. DS : System nilai yang di Ketidakpatuhan dalam
Klien mengatakan yakini pengobatan
mendapat informasi dari
ibunya bahwa untuk
menghilangkan keputihan
yang banyak bau dan
gatal menggunakan
rebusan daun sirih,
menurut ibunya rebusan
daun sirih digunakan
untuk cebok dan dipakai
setiap hari sampai
keputihannya hilang,
supaya vagina klien
kering, tidak berbau dan
tidak gatal,
Ibunya mengatakan
bahwa budaya atau tradisi
suku jawa terutama
daerah indramayu
menggunakan tanaman
herbal jika sakit dan
tradisi ini masih
dipercayai karena
khasiatnya sangat
mujarab untuk
menyembuhkan segala
macam penyakit.
Klien mengatakan tidak
memeriksakannya
kedokter dan jika
penyakitnya semakin
parah klien pergi kedukun
untuk meminta
kesembuhannya
DO :
TD : 110/90 mmHg
N : 95x/menit
R : 20x/menit
S: 36,9 C
2. DS : Informasi yang kurang Defisit pengetahuan
Klien mengatakan
menggunakan air rebusan
daun sirih untuk cebok
sudah lebih dari 2
minggu, karena klien
mempercayai apa yang
ibunya katakan, dengan
rebusan daun sirih untuk
cebok keputihannya akan
sembuh, karena itu
menurut klien tidak perlu
periksa kedokter, dan jika
penyakitnya semakin
parah klien pergi kedukun
untuk meminta
kesembuhannya
Klien mengatakan tidak
mengetahui penyebab
klien mengalami
keputihan yang banyak
berbau dan gatal
DO:
Klien tidak pergi
kepelayanan kesehatan
untuk memeriksakan
penyakitnya
Klien hanya lulusan SD
B. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan dengan system nilai yang diyakini.
2. Defisit pengetahuan berhubungan dengan Informasi yang kurang
C. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Rencana
NO TT
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. Ketidakpatuhan Setelah dilakukan Identifikasi 1. Untuk mengetahui
dalam pengobatan Tindakan asuhan kepatuhan tingkat kepatuhan
berhubungan dengan keperawatan selama menjalani klien dalam
system nilai yang di 1x24 jam diharapkan program pengobatan
yakini tingkat kepatuhan pengobatan 2. Untuk mengetahui
pengobatan klien Buat perilaku klien dalam
meningkat dengan komitmen kepatuhan program
kriteria hasil : menjalani pengobatan
Verbilisasi program 3. Untuk memudahkan
kemauan pengobatan klien dalam proses
mematuhi dengan baik pengobatan
program Buat jadwal 4. Untuk
perawatan pendampingan mempermudah
atau keluarga untuk menjalin
pengobatan bergantian komunikasi dengan
meningkat menemani baik pada klien
Verbilisasi pasien selama 5. Untuk mengetahui
mengikuti menjalani perbedaan yang
anjuran program dimiliki oleh klien
meningkat pengobatan 6. Untuk mengetahui
Resiko kesenjangan budaya
komplikasi yang dimiliki klien
penyakit atau Melakukan
masalah pendekatan dengan
Kesehatan cara Cultural Care
membaik Preserventation/maint
enance :
Pelihara
komunikasi
yang sedang
terjalin dengan
baik
Identifikasi
perbedaan
konsep antara
perawat dan
klien
( perbedaan
konsep
perawat dan
klien terletak
pada
kepercayaan
klien karena
klien masih
percaya
adanya sihir
dan hal-hal
ghaib )
Diskusikan
kesenjangan
budaya yang
dimiliki klien
yang masih
percaya
kepada dukun
dan hal-hal
ghaib
D. Implementasi
4. Mengidentifikasi penyebab
kurangnya pengetahuan klien
RESPON: Klien mengatakan hanya lulusan
SD, dan mendapatkan informasi untuk
menyembuhkan keputihannya yang
abnormal dari ibunya yang mempercayai
adat istiadat ditempat tinggalnya atau suku
jawa
P : Lanjutkan intervensi
2 Jumat 20-05-22 Defisit S: Mia.O
pengetahuan Pasien mengatakan
berhubungan memahami penjelasan
dengan yang diberikan oleh
Informasi yang perawat
kurang pasien mengatakan mau
berkomunikasi dengan
Bahasa jawa
pasien mengatakan
bersedia pergi ke rumah
sakit
Klien mengatakan
bersedia mencari tahu dan
mendengarkan informasi
tentang merawat atau
menjaga kebersihan miss
v dari dokter atau perawat.
Klien mengatakan sudah
mulai memahami tentang
cara mengatasi keputihan
yang abnormal dan klien
akan menerapkannya.
O:
- Klien terlihat memahami
informasi yang diberikan
oleh perawat.
- Klien terlihat bersemangat
untuk mencari informasi
tentang tentang merawat
atau menjaga kebersihan
miss v
- Klien juga bersedia untuk
menerapkan cara
mengatasi keputihan