Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELOMPOK LANSIA DEMENSIA

Disusun Oleh :
Anggita Eka Febrianti
Mia Oktaviani
Minati Anazila

AKADEMI KEPERAWATAN SAIFUDDIN ZUHRI


Jl. Pahlawan No.45 (Bunderan Kijang)
Telp./.Fax.(0234)274357 Indramayu 45212
2021
PENJAJAKAN TAHAP I
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELOMPOK
Fasilitas Yankes Puskesmas losarang No. Register 001
Nama Perawat yang Mengkaji Alan,anggita,mia,dan minati Tanggal Pengkajian 17 november 2021
Nama Kelompok Kelompok lansia Alamat Desa losarang RT 1-4 RW 2
1. DATA DASAR ANGGOTA KELOMPOK 2. STATUS KESEHATAN ANGGOTA KELOMPOK
No. Nama J Tgl Lahir Pendidikan Pekerjaan Agama Suku Keadaan Umum TTV Status Gizi Riwayat Penyakit Alat Bantu/ Pola Ket. Lain Analisis
K TD N P S TB BB Konjungtiva Protesa Olahraga Tidur Masalah
Kesehatan
1. Ny. A P 75 th SD Petani Islam Jawa Baik 170 7 2 3 15 48 Ananemis Hipertensi Tidak ada Jalan pagi 6-7 Mengelu Hipertensi
/10 8 0 6 0c kg jam/hari h pusing
0 m dan sakit
kepala.
2. Ny. C P 69 th SMA Petani Islam Jawa Baik 135 6 2 3 15 68 Ananemis Dm Tidak ada Tidak ada 6-7 Mengelu Dm
/90 5 1 6, 6c kg jam/hari h nyeri
1 m dibagian
kaki
kanan
karena
terdapat
luka
basah,ad
a
keluaran
darah
dan
nanah.
mudah
lapar,seri
ng
minum,d
an sering
pipis
3. Ny. D P 87 th SMP IRT Islam Jawa Baik 160 8 2 3 14 38 Ananemis Hipertensi Tidak ada Senam 1 x 6-7 Mengelu hipertensi
/10 0 0 7 8 kg seminggu jam/hari h sakit
0 kepala.
4. Tn. W L 71 th SD Tidak Islam Jawa lemah 130 6 2 3 16 50 Anemis Dm Tongkat Tidak ada 5-6 Mengelu Dm
bekarja /80 9 2 6, 0c kg jam/hari h kadar
6 m gula
selalu
tinggi
dan
sering
makan,
minum,d
an pipis
terus
menerus
.
5. Tn. J L 60 th SD Petani Islam Jawa linglung 140 9 2 3 16 51 Anemis Demensia Tidak ada Jalan pagi 6-8 Selalu Demensia
/90 2 1 6 3c kg jam/hari mengula
m ngi
perkataa
n. score
spmsq 4
6. Ny. V P 69th SMA IRT Islam Jawa Lemah 120 7 2 3 15 70 Anemis Demensia Tidak ada Tidak ada 4-5 Klien Demensia
/80 7 1 7, 5c kg jam/hari selalu
2 m mengula
ngi
perkataa
n,mudah
lupa,suli
t tidur.
score
spmsq 8
7. Ny. E P 56th SMP Pedagang Islam Jawa Baik 120 6 2 3 15 60 Ananemis Dm Tidak ada Tidak ada 3-4 Mengelu Dm
/80 5 1 6, 5c kg jam/hari h sulit
5 m tidur
karena
nyeri
pada
kaki kiri
(jari
jempol
sudah
diamput
asi dan
terdapat
jahitan
kotor ).
mudah
lapar,ser
ing
minum,d
an sering
pipis
8. Tn. W P 62th SD Petani Islam Jawa Lemah 190 7 2 3 16 55 anemis Hipertensi Tidak ada Senam 1 x 5-6 Mengelu Hipertensi
/12 8 0 6, 0c kg seminggu jam/hari h pusing,
0 3 m ,lemas
dan
kurang
nafsu
makan.
9. Tn. F L 55 th SMP Petani Islam Jawa linglung 135 8 2 3 16 68 Ananemis Demensia Tidak ada Senam 1 x 6-7 Selalu Demensia
/80 8 0 6, 7c kg seminggu jam/hari megulan
3 m gi
perkataa
n,mudah
lupa dan
tersingg
ung
score
spmsq 6
10. Ny. K P 62th SMA Petani Islam Jawa Lemah 180 6 2 3 16 69 Ananemis Stroke Kursi roda Tidak ada 5-7 Mengelu Stroke
/10 6 2 6, 6c kg jam/hari h tidak
0 7 m dapat
mengger
akan
ekstremi
tas
kiri,tamp
ak
kotor,ba
u,dan
semua
aktivitas
dibantu
keluarga
11. Tn. L L 67th SD Petani Islam Jawa Baik 180 7 2 3 17 70 Ananemis Hipertensi Tidak ada Jalan pagi 6-7 Mengelu Hipertensi
/12 0 2 6, 5cn kg jam/hari h pusing
0 9 dan sakit
kepala.
12. Tn. S L 70th SMP Petani Islam Jawa Lemah 120 8 2 3 16 69 anemis Demensia Tidak ada Jalan pagi 4-5 Selalu Demensia
/90 0 3 6 0c kg jam/hari megulan
m gi
perkataa
n dan
mudah
lupa
score
spmsq 4
13. Ny. W P 62th SD Tidak Islam Jawa Lemah 160 9 2 3 15 66 Ananemis Stroke Hanya Tidak ada 9 Seluruh Stroke.
bekerja /11 5 0 7 4c kg ditempat jam/hari aktivitas
0 m tidur dibantu
keluarga
karena
klien
hanya
berbarin
g
ditempa
t tidur.
14. Ny. G P 61th SD Tidak Islam Jawa Linglung 140 6 2 3 15 55 anemis Demensia Tidak ada Tidak ada 5-6 Klien Demensia
bekarja /90 9 1 5, 0c kg jam/hari sering
9 m lupa
dengan
kegiatan
yang
sudah
dilakuka
n
,terlihat
bingung,
mengula
ng
perkataa
n. score
spmsq 7
15. Ny. H P 63th SMP Petani Islam Jawa Baik 210 9 2 3 15 56 anemis Hipertensi Tidak ada Tidak ada 6-7 Klien Hipertensi
/11 6 2 6 0c kg jam/hari mengata
0 m kan
pusing
dan sakit
kepala.
16. Ny. D P 72th SD Tidak Islam Jawa Linglung 130 6 2 3 16 70 Ananemis Demensia Tidak ada Senam 1 x 4-5 Klien Demensia
bekerja /90 7 0 7, 3 kg seminggu jam/hari sering
1 cm lupa,terli
hat
bingung,
mengula
ng
perkataa
n dan
kadang
tersesat.
score
spmsq 7
17. Tn. T L 58th SMA Tidak Islam Jawa Linglung 130 6 2 3 15 54 Ananemis Demensia Tidak ada Jalan pagi 5-6 Klien Demensia
bekerja /80 0 0 6, 8 kg jam/hari sering
8 cm lupa,me
ngulang
perkataa
n,tidak
mau
makan.
score
spmsq 5
18. Tn. Ta L 66th SD Petani Islam Jawa Baik 130 6 2 3 15 65 Ananemis Dm Tidak ada Senam 1 x 6-7 Klien Dm
/80 3 0 6 5c kg seminggu jam/hari mengelu
m h mudah
lapar,ser
ing
minum,d
an sering
pipis
bahkan
sampai
mengom
pol.
19. Tn. B L 75th SD Pedagang Islam Jawa Linglung 135 7 2 3 16 79 Ananemis Demensia Tidak ada Tidak ada 6-7 Klien Demensia
/80 5 2 6 0c kg jam/hari sering
m lupa,me
ngulang
perkataa
n. score
spmsq 3
20. Tn. S L 58 th SMA Petani Islam Jawa Baik 175 6 2 3 15 54 Anemis Hipertensi BTE Jalan pagi 7-8 Klien Hipertensi
/11 6 0 6, 9c kg jam/hari tidak
0 5 m dapat
menden
gar
apapun
jika tidak
menggu
nakan
BTE dan
mengelu
h sering
sakit
kepala
jika
tensinya
naik.
21. Tn. K L 63 th SMP Petani Islam Jawa Baik 130 6 2 3 16 75 Ananemis Dm Tidak ada Senam 1 x 6-7 Klien Dm
/80 8 1 6, 4c kg seminggu jam/hari mengata
7 m n sering
merasa
haus,seri
ng
pipis,dan
merasa
cepat
lapar.
22. Tn. C L 79th SD Petani Islam Jawa Linglung 130 7 2 3 15 57 Ananemis Demensia Tidak ada Tidak ada 4-5 Klien Demensia
/80 0 0 6 8c kg jam/hari sering
m lupa,me
ngulang
perkataa
n,sulit
tidur.
score
spmsq 8
23. Ny. K P 68th SD IRT Islam Jawa Lemah 145 6 2 3 15 60 Ananemis Demensia Tidak ada Tidak ada 6-8 Klien Demensia
/80 9 1 5, 2c kg jam/hari sering
8 m lupa dan
mengula
ng
perkataa
n. score
spmsq 5
24. Ny. R P 80th SD Tidak Islam Jawa Linglung 160 7 2 3 15 35 Anemis Demensia tongkat Tidak ada 5-6 Klien Demensia
bekerja /80 7 2 6, 0c kg jam/hari sering
9 m lupa,me
ngulang
perkataa
n,dan
bahkan
nama
sendiri
pasien
tidak
ingat.
score
spmsq 9
25. Ny. S P 77th SMA Petani Islam Jawa Baik 130 7 2 3 15 49 Ananemis Demensia Tidak ada Tidak ada 6-7 Keluarga Demensia
/80 1 1 5, 6c kg jam/hari Klien
9 m mengata
kan klien
sering
lupa
dengan
aktivitas
yang
sudah
dilakuka
nnya
dan
kalau
ditanya
dengan
pertanya
an yang
sama
jawaban
nya
selalu
berubag-
ubah.
score
spmsq 8

LANJUTAN PENJAJAKAN TAHAP I


3. UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN

No Uraian Pengkajian Penilaian Gambaran Kondisi No. Uraian Pengkajian Penilaian Gambaran Kondisi
Ada Tidak Ada Tidak
A Fasilitas pelayanan kesehatanyang tersedia untuk E Status ekonomi
kelompok
1. Posyandu √ Ada disetiap blok ,bertempat dirumah salah satu 1. Sumbangan (asal sumber pendanaan) √ Ada dari pemerintah pusat melalui pemerintah desa
kader yang dapat dijangkau oleh lansia namun bisanya berupa sembako,alat dan bahan pertanian,uang
menurut kader posyandu sebanyak tunai,dll.

 85 % lansia yang menderita


hipertensi jarang datang dengan
alasan sibuk bekerja dan malas
biasanya hanya minum obat warung
saat sakit kepala.
 50% lansia yang menderita dm jarang
datang karena tidak ada yang
mengantar keposyandu
 hampir seluruh lansia yang
menderita demensia jarang datang ke
posyandu dengan alasan tidak ada
yang menggantar atau kurang
pedulinya keluarga merawat lansia
dan mengganggap penyakit demensia
adalah hal biasa yang dialami oleh
lansia. dan sebagian lansia dengan
demensia mengatakan tidak
memeriksakan diri keposyandu takut
tersesat dijalan karena sering lupa.
2. Tenaga kesehatan yang berpraktik √ Ada 4 tenaga kesehatan yang praktik yaitu 2 2. Jenis pekerjaan √ Ada yang bekerja namun ada juga yang tidak bekerja
bidan,1 perawat, dan 1 dokter umum tapi jarang seperti petani,wiraswasta,dll.
lansia berobat ke tenaga kesehatan yang
berpraktik karena masalah biaya.
3. Puskesmas dan jaringannya √ Ada kondisinya layak, bertempat dikecamatan 3. Rata-rata pendapatan perbulan √ Rata-rata pendapatan perbulan masyarakat setempat ±
yang jaraknya tidak jauh dari tempat kelompok 500,000 – 1,000,000.
tersebut. menurut nakes dipuskesmas setempat
lansia yang datang berobat bisanya jika
penyakitnya sudah parah baru dibawa oleh
keluarganya beobat.
4. Klinik √ Ada 1 klinik kesehatan yang jaraknya cukup jauh 4. Lainnya √
untuk dijanggkau. lansia jarang berobat ke klinik
karena maslah biaya.
1. Rumah Sakit √ Ada beberapa rumah sakit namun bertempat
dikota yang jaraknya lumayan jauh. biasanya
lansia yang berobat ke rumah sakit merupakan
rujukan puskesmas.
2. Lainnya
B Pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan oleh F Status sosial budaya spiritual
kelompok
1. Imunisasi dasar lengkap √ Tidak diadakan pada kelompok lansia karena 1. Sarana ibadah √ Sarana ibadah ada masjid dan musholah (disetiap blok)
imunisasi dasar lengkap seperti hepatitis yang kondisinya baik dan biasa digunakan masyarakat
b,bcg,polio hanya untuk anak-anak. untuk kegiatan keagamaan namun sebagian lansia lebih
sering menjalankan ibadah dirumah karena sudah tua
dan mudah lupa jalan.
2. Imunisasi ibu hamil √ Tidak diadakan imunisasi untuk ibu hamil karena 2. Kegiatan keagamaan √ Ada,setiap 1 minggu sekali masyarakat mengadakn
sebagian besar lansia telah memasuki masa pengajian rutin dimasjid dan musholah.
menoupose.
3. Makanan tambahan √ Makanan tambahan biasanya diberikan saat 3. Kepercayaan yang bertentangan dengan √ Sebagian masyarakat setempat masih percaya dengan
kegiatan posyandu bisa berupa kepercayaan leluhur dan sebagian lansia masih berobat
penanggulangan masalah kesehatan
biskut,susu,bubur kacang,dll. ke orang pintar jika sakit atau lebih memilih pengobatan
tradisional dibandingkan ke fasilitas setempat.
4. Vitamin tambahan √ Vitamin bisanya diberikan saat ada kegiatan 4. Kegiatan sosial (kerjabakti, arisan, dll) √ Ada kegiatan sosial yang biasa dilakukan masyarakat
posyandu namun masyarakat juga bisa yaitu kerja bakti yang dilakukan 1 bulan sekali.
mendapatkannnya dipuskesmas setempat.
5. Pelayanan kesehatan √ Pelayanan kesehatan biasanya berupa
pemeriksaan rutin setiap bulan yang
diselenggarakan oleh pemerintah desa namun
sebagian lansia tersebut jarang ikut pemeriksaan
rutin dengan alasan tidak ada yang mengantar
dan ada juga yang sibuk bekerja jadi yang
memanfaatkannya hanya kelompok dewasa dan
anak.
6. Lainnya √

C Fasilitas pendidikan G Komunikasi


1. Fasilitas pendidikan yang tersedia untuk 1. Alat komunikasi yang digunakan dalam
kelompok kelompok sehari-hari
a. Playgroup √ Ada dan jaraknya mudah dijangkau kelompok a. Telepon √ Tidak ada lansia yang menggunakan telpon rumah.
lansia tersebut.
b. TK √ Ada dan jaraknya mudah dijangkau kelompok b. Handphone √ Minoritas lansia menggunakan handphone jadul.
lansia tersebut. lansia tidak ada yang menggunakan faximile karena
√ Ada dan jaraknya mudah dijangkau kelompok c. Faximile √ sudah digantikan oleh telpon dan handphone.
c. SD
lansia tersebut.
√ Ada namun jaraknya cukup jauh untuk dijangkau d. Lainnya
d. SMP/ MTs kelompok lansia tersebut.
√ Ada namun jaraknya cukup jauh untuk dijangkau
e. SMA/ MA kelompok lansia tersebut.
√ Ada namun berada dikota yang jaraknya cukup
f. Universitas/ Sekolah Tinggi jauh untuk dijangkau kelompok lansia tersebut.

g. Lainnya

2. Fasilitas pendidikan yang dimanfaatkan untuk √ Ada yaitu siswa SMP dan SMA biasanya diminta 2. Efektivitas proses komunikasi antar √ Adanya efektivitas komuikasi karena menggunakan
kelompok untuk kegiatan penyuluhan bantuan untuk kegiatan penyuluhan baik anggota dalam kelompok bahasa sendiri (jawa) yang mudah dipahami oleh
kesehatan, pembelajaran di kelompok, dll kesehatan maupun sosial. anggota kelompok.

D Lingkungan sekitar tempat tinggal anggota H Fasilitas rekreasi yang tersedia untuk
kelompok kelompok
1. Sumber air bersih √ kelompok lansia setempat menggunakan sumber 1. Taman √ Ada satu taman bermain kondisinya cukup baik dan
air bersih berasal dari sumur. terawat.
2. Dapur umum √ Belum ada dapur umum. 2. Pantai √ Tidak ada pantai karena jaraknya cukup jauh dari
pemukiman masyarakat setempat.
3. Tempat pembuangan sampah √ Tempat pembuangan sampah ada disetiap blok 3. Sarana olahraga √ Ada sarana olahraga berupa lapangan sepak bola.
berupa tempat sampah permanen (
4. Sarana MCK (berapa jumlahnya) √ Tidak ada mck umum biasanya masyarakat 4. Lainnya
menggunakan mck masjid atau musholah
setempat serta masyarakat sudah mempunyai
mck masing-masing dirumahnya.
5. Saluran pembuangan limbah √ Saluran pembuangan limbah berupa selokan
yang airnya berwarna hitam namun tidak berbau
dan mengalir lancar.
6. Lainnya
J Kebiasaan / Perilaku dalam kelompok
1. Pemeliharaan kebersihan diri √ Sebagian besar lansia belum mampu memelihara
kebersihan diri secara mandiri terutama pada lansia
demensia terlihat dari kondisinya yang kurang terawat.
menurut keluarga yang memiliki lansia dengan
demensia mengatakan pasien kalo disuruh mandi susah
dan menganggap dirinya sudah mandi. serta 2 lansia
penderita dm terdapat luka dan jahitan yang tampak
kotor
2. Pengelolaan makanan bersih dan sehat √ Sebanyak 80% lansia dengan dm belum mampu
mengontrol jenis makanan yang diperbolehkan dan
dipantang sesuai penyakit yang dideritanya.
MENGETAHUI :
Nama Koordinator Anggita eka p Tanggal/ Tandatangan
B. Analisis Data
No Data Etiologi Masalah
1 Ds : Kurang pengetahuan Resiko terjadinya
keluarga dan lansia
 Saat didata sebanyak 12 orang tentang demensia peningkatan
lansia mengeluh mudah lupa kejadian penyakit
dengan kegiatan yang sudah degeneratif :
dilakukan,sering tersesat,lupa demensia pada
nama orang bahkan anggota lansia
keluarganya sendiri.
 Sebagian lansia dengan
demensia mengatakan tidak
memeriksakan diri ke
posyandu takut tersesat dijalan
karena sering lupa.
Do :
 Saat dilakukan pengkajian
lansia dengan dimensia selalu
mengulang perkataan,terlihat
bingung saat ditanya.
 Score spmsq dari 12 lansia
dengan demensia yaitu
No Nama Score
kesalahan
spmsq
1 Tn.J 4
2 Ny.V 8
3 Tn.F 6
4 Tn.S 4
5 Ny.G 7
6 Ny.D 7
7 Tn.T 5
8 Tn.B 3
9 Tn.C 8
10 Ny.K 5
11 Ny.R 9
12 Ny.S 8
Ket :
1. Kesalahan 0-2 : fungsi
intelektual utuh
2. Kesalahan 3-4 : fungsi
intelektual ringan
3. Kesalahan 5-7 : fungsi
intelektual sedang
4. Kesalahan 8-10 : fungsi
intelektual berat
 Hampir seluruh lansia yang
menderita demensia jarang
datang ke posyandu dengan
alasan tidak ada yang
menggantar atau kurang
pedulinya keluarga merawat
lansia dan mengganggap
penyakit demensia adalah hal
biasa yang dialami oleh lansia
 Sebagian besar lansia belum
mampu memelihara
kebersihan diri secara mandiri
terutama pada lansia demensia
terlihat dari kondisinya yang
kurang terawat. Menurut
keluarga yang memiliki lansia
dengan demensia mengatakan
pasien kalo disuruh mandi
susah dan menganggap
dirinya sudah mandi.

2 Ds : Ketidak patuhan Risiko kekambuhan


 Saat dilakukan pengkajian 6 lansia dalam hipertensi
lansia penderita hipertensi mengikuti posyandu
mengeluh pusing dan sakit
kepala. lansia
 Kader posyandu mengatakan
sebanyak 85 % lansia yang
menderita hipertensi jarang
datang dengan alasan sibuk
bekerja dan malas biasanya
hanya minum obat warung
saat sakit kepala.
Do :
 Saat dilakukan pengkajian
terdapat 6 lansia yang
menderita hipertensi

3 Ds : Kebiasaan hidup Risiko kekambuhan


 Saat dilakuakan pengkajian 5 lansia yang tidak dm
lansia dengan dm mengeluh terkontrol
sering merasa haus,sering
pipis,dan merasa cepat lapar.
 Kader posyandu mengatakan
50% lansia yang menderita
dm jarang datang karena tidak
ada yang mengantar
keposyandu

Do :
 2 lansia penderita dm terdapat
luka dan jahitan yang tampak
kotor
 Sebanyak 80% lansia dengan
dm belum mampu
mengontrol jenis makanan
yang diperbolehkan dan
dipantang sesuai penyakit
yang dideritanya.
C. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko terjadinya peningkatan kejadian penyakit degeneratif : demensia pada lansia
berhubungan dengan kurang pengetahuan keluarga dan lansia tentang demensia.
2. Risiko kekambuhan hipertensi berhubungan dengan ketidak patuhan lansia dalam
mengikuti posyandu lansia
3. Risiko kekambuhan dm berhubungan dengan kebiasaan hidup lansia yang tidak
terkontrol

D. Kriteria Penapisan
Kriteria Penapisan
Dx. Kep
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Dx. 1 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 42
Dx. 2 4 3 4 4 3 3 2 4 3 3 3 4 40
Dx. 3 4 3 4 4 2 3 2 4 3 3 3 3 38
Keterangan:
1. Sesuai degan peran perawat komunitas. 7. Sesuai program pemerintah
2. Jumlah yang beresiko 8. Sumber daya tempat
3. Besarnya resiko 9. Sumber daya waktu
4. Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan 10. Sumber daya dana
5. Minat masyarakat 11. Peralatan
6. Kemungkinan untuk diatasi 12. Sumber daya manusia
Skor:
1 = Sangat rendah 4 = Tinggi
2 = Rendah 5 = Sangat tinggi
3 = Cukup

E. Rencana Tindakan
No Diagnosa Tujuan Intervensi
1 Resiko terjadinya Tujuan Jangka Pendek:  Terdatanya jumlah lansia
Setelah dilakukan tindakan yang memiliki penyakit
peningkatan kejadian keperawatan
demensia
penyakit selama 4 minggu, komunitas  Pelatihan kader dan
diharapkan: keluarga tentang cara
degeneratif :  Lansia rutin setiap bulannya merawat lansia yang
demensia pada lansia menghadiri kegiatan posyandu menderita dimensia
lansia yang diadakan.  Memberikan penkes pada
berhubungan dengan  lansia dan keluarga mengerti kelompok lansia dan
kurang pengetahuan pengertian,penyebab,tanda dan keluarga yang menderita
gejala demensia demensia
keluarga dan lansia  keluarga mampu merawat
tentang demensia. lansia dengan demensia
 lansia dapat meningkatkan
kebersihan dirinya

Tujuan Jangka Panjang:


Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 8 minggu,
komunitas diharapkan lansia
dengan demensia dapat
meningkatkan memori dan sering
lupa berkurang

2 Risiko kekambuhan Tujuan Jangka Pendek:  Terdatanya jumlah lansia


Setelah dilakukan tindakan yang memiliki penyakit
hipertensi keperawatan hipertensi
berhubungan dengan selama 4 minggu, komunitas  Pelatihan kader hipertensi
diharapkan: pada lansia
Ketidak patuhan  Lansia mampu mengontrol
 Memberikan penkes pada
lansia dalam tekanan darah dan dapat
melakukan sedikit aktivitas. kelompok lansia yang
mengikuti posyandu  Lansia rutin setiap bulannya menderita hipertensi
lansia menghadiri kegiatan posyandu
lansia yang diadakan.

Tujuan Jangka Panjang:


Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 8 minggu,
komunitas diharapkan tekanan
darah lansia dapat menurun/
terkontrol
3 Risiko kekambuhan Tujuan Jangka Pendek:  Terdatanya jumlah lansia
Setelah dilakukan tindakan yang memiliki penyakit dm
dm berhubungan keperawatan
 Pelatihan kader dm pada
dengan Kebiasaan selama 4 minggu, komunitas lansia
diharapkan:  Memberikan penkes pada
hidup lansia yang  Lansia mampu mengontrol
asupan makanan sehari harinya kelompok lansia yang
tidak terkontrol
dan dapat melakukan sedikit menderita dm
aktivitas.
 Lansia yang memiliki luka
dapat merawatnya dan luka
bersih untuk mencegah infeksi.
 Lansia rutin setiap bulannya
menghadiri kegiatan posyandu
lansia yang diadakan.

Tujuan Jangka Panjang:


Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 8 minggu,
komunitas diharapkan kdar gula
darah terkontrol
No. Masalah Tujuan Strategi Aktifitas Standar/Kriteria
1 Risiko terjadinya peningkatan kejadian TUPAN :  Memfasilitasi terlaksananya  Melakukan kegiatan peningkatan  kegiatan peningkatan memori
penyakit degeneratif : demensia ditandai Tidak terjadi peningkatan angka kegiatan peningkatan memori memori secara rutin melalui dilakukan
dengan : penyakit degeneratif secara rutin poskesdes.  Penyuluhan tentang demensia telah
 Saat didata sebanyak 12 TUPEN :  Memfasilitasi terlaksananya  Melakukan penyuluhan tentang dilakukan, lansia hadir dalam acara
Setelah dilakukan intervensi penyuluhan tentang demensia demensia penyuluhan tersebut
orang lansia mengeluh keperawatan komunitas selama 1  Senam otak dilakukan secara rutin
 Memfasilitasi terlaksananya  Melakukan koordinasi dengan Ibu
mudah lupa dengan bulan diharapkan minimal 1x/minggu
kegiatan senam otak secara Kader, Ibu RT, Ibu RW dan keluarga
 keluarga dan Lansia
rutin untuk penyelenggaraan senam otak
kegiatan yang sudah mengetahui
secara rutin
dilakukan,sering pengertian,penyebab, tanda-
tanda dan penanganan
tersesat,lupa nama orang penyakit demensia
bahkan anggota keluarganya  keluarga dan Lansia dapat
melakukan senam otak secara
sendiri. rutin
 Sebagian lansia dengan
demensia mengatakan tidak
memeriksakan diri ke
posyandu takut tersesat
dijalan karena sering lupa.
 Saat dilakukan pengkajian
lansia dengan dimensia
selalu mengulang
perkataan,terlihat bingung
saat ditanya.
 Score spmsq dari 12 lansia
dengan demensia yaitu
No Nama Score
kesalaha
n spmsq
1 Tn.J 4
2 Ny.V 8
3 Tn.F 6
4 Tn.S 4
5 Ny.G 7
6 Ny.D 7
7 Tn.T 5
8 Tn.B 3
9 Tn.C 8
10 Ny.K 5
11 Ny.R 9
12 Ny.S 8
Ket :
5. Kesalahan 0-2 : fungsi
intelektual utuh
6. Kesalahan 3-4 : fungsi
intelektual ringan
7. Kesalahan 5-7 : fungsi
intelektual sedang
8. Kesalahan 8-10 : fungsi
intelektual berat
 Hampir seluruh lansia yang
menderita demensia jarang
datang ke posyandu dengan
alasan tidak ada yang
menggantar atau kurang
pedulinya keluarga merawat
lansia dan mengganggap
penyakit demensia adalah
hal biasa yang dialami oleh
lansia
 Sebagian besar lansia belum
mampu memelihara
kebersihan diri secara
mandiri terutama pada
lansia demensia terlihat
dari kondisinya yang
kurang terawat. Menurut
keluarga yang memiliki
lansia dengan demensia
mengatakan pasien kalo
disuruh mandi susah dan
menganggap dirinya sudah
mandi.

2 Risiko kekambuhan hipertensi TUPAN :  Memfasilitasi terlaksananya  .Melakukan penyuluhan tentang  kegiatan peningkatan pengetahuan
Tidak terjadi peningkatan angka kegiatan penyuluhan hipertensi tentang hipertensi dilakukan
berhubungan dengan Ketidak penyakit hipertensi  pengukuran tekanan darah pada
kesehatan tentang hipertensi  Melakukan koordinasi dengan Ibu
patuhan lansia dalam mengikuti TUPEN :  Memfasilitasi terlaksananya Kader, Ibu RT, Ibu RW dan keluarga lansia dilakukan seminggu sekali
Setelah dilakukan intervensi kegiatan pemeriksaan tekanan untuk pengukuran tekanan darah  Lansia dapat mengikuti guide
posyandu lansia ditandai : keperawatan komunitas selama 1 imaginary
darah rutin seminggu sekali secara rutin seminggu sekali
bulan diharapkan  Lansia dapat menyediakan TOGA
 Saat dilakukan pengkajian 6  Memfasilitasi kegiatan guide  Adanya kegiatan guide imaginari
 keluarga dan Lansia di rumah masing-masing
lansia penderita hipertensi imaginari untuk lansia untuk lansia
mengetahui tanda-tanda dan
mengeluh pusing dan sakit  Memfasilitasi penanaman  Menggalakan kembali TOGA pada
penanganan penyakit
kepala. tanaman obat keluarga untuk tiap rt.
hipertensi
 Kader posyandu menurunkan tekanan darah
mengatakan sebanyak 85 %  Lansia dapat melakukan
lansia yang menderita pengontrolan tekanan darah
hipertensi jarang datang secara rutin
dengan alasan sibuk bekerja
dan malas biasanya hanya
minum obat warung saat
sakit kepala.
 Saat dilakukan pengkajian
terdapat 6 lansia yang
menderita hipertensi

3 Risiko kekambuhan dm TUPAN  Memfasilitasi terlaksananya  Melakukan penyuluhan tentang DM  kegiatan peningkatan pengetahuan
Tidak terjadi peningkatan angka kegiatan penyuluhan  Melakukan koordinasi dengan Ibu tentang DM dilakukan
berhubungan dengan Kebiasaan penyakit DM  pengukuran kadar gula darah pada
hidup lansia yang tidak terkontrol TUPEN kesehatan tentang DM Kader, Ibu RT, Ibu RW dan keluarga lansia dilakukan seminggu sekali
Setelah dilakukan intervensi  Memfasilitasi terlaksananya untuk pengukuran kadar gula darah  diadakan kegiatan pembuatan
keperawatan komunitas selama 1 kegiatan pemeriksaan kadar secara rutin seminggu sekali jadwal pengaturan pola makan (diit
bulan diharapkan gula darah rutin seminggu  melakuakan pembuatan jadwal rendah gula)
 keluarga dan Lansia sekali pengaturan pola makan (diit rendah
mengetahui tanda-tanda dan  Memfasilitasi pembuatan gula )
penanganan penyakit DM jadwal pengaturan pola makan
 Lansia dapat melakukan (diit)
pengontrolan kadar gula darah
secara rutin
 Lansia dapat mengatur pola
makan(diit).
Implementasi dan Evaluasi

N WAKT
MASALAH KEGIATAN TEMPAT HASIL HAMBATAN PENDUKUNG TINDAK LANJUT
O U
1 Resiko Kegiatan 20 Masjid Kegiatan diikuti oleh 12
terjadinya 1. Penyuluhan novembe setempat orang  motivasi  Dukungan  Perlu dilakukan sosialisasi
peningkatan kesehatan r 2021  Peserta yang hadir kurang peserta masih dari tokoh kegiatan posbindu dan
kejadian tentang (tingkat antusias dan kurang aktif kurang masyarakat dan pembenahan kegiatan yang lebih
penyakit Penyakit RW)  Peserta belum mampu  Peserta kurang kader cukup menarik
degeneratif : demensia dan memahami materi yang antusias dan tinggi  Adanya penyuluhan secara
demensia Latihan disampaikan aktif berkala dari pihak puskesmas dan
pada lansia. peningkatan pihak lain terkait
memori di
Posbindu rt 01-
04 rw 02

2. Kegiatan 25 Balai desa


 Kegiatan diikuti oleh 18  Motivasi  Dukungan  Perlu dilakukan sosialisasi
Senam otak di novembe losarang
orang masyarakat dari tokoh kegiatan posbindu dan
rt 01-04 rw 02 r 2021
 Peserta aktif dan antusias masih kurang masyarakat dan pembenahan tempat kegiatan
( RW)
 Peserta dapat mengikuti kader cukup  Adanya penyuluhan secara
gerakan senam otak tinggi berkala

2. Risiko 1. Kegiatan 05 Rumah  Kegiatan diikuti oleh 15  Motivasi Dukungan dari  Perlu sosialisasi lagi agar
kekambuhan penyuluhan desembe salah satu orang lansia masyarakat tokoh kegiatan pengukuran tekanan
tentang hipertensi
hipertensi r 2021 kader di rt  Semua materi diberikan masih kurang masyarakat, darah dapat diikuti oleh banyak
berhubungan 03 sesuai dengan rencana  Tempat kurang kader cukup lansia dan berkelanjutan
dengan  Peserta aktif dan antusias refresentatif tinggi  Kader dapat mengaplikasikan
Ketidak  Motivasi kader materi yang didapat
patuhan lansia masih kurang  Puskesmas memberikan
dalam bimbingan dan pengawasan
mengikuti terhadap pelaksanaan posbindu
posyandu dan pelaporan kegiatan

 Perlu ada pemeriksaan


10 SDN 02  Kegiatan diikuti oleh 23  Kurangnya
Dukungan dari
2. Kegiatan kesehatan untuk lansia secara
desembe (tingkat orang dana
pengukuran tokoh
r 2021 Keluraha) berkala, terutama mengenai
tekanan darah  Peserta aktif dan antusias masyarakat,
secara rutin hipertensi
 Peserta dapat memahami kader, pihak
seminggu sekali  Perlu terus dicari bentuk
kegiatan yang diberikan yankes setempat
kerjasama dengan berbagai
 Kegiatan dilaksanakan cukup tinggi
pihak untuk upaya pemeriksaan
bekerjasama dengan pihak
dan pelayanan kesehatan lain
puskesmas setempat
 Hasil pemeriksaan
dijelaskan pada peserta

1. 50% lansia
 Kegiatan diikuti oleh 23  Adanya  Perlunya
perawatan pada
15 Rumah tidak memiliki tanaman obat keluarga
3. Kegiatan orang lansia dukungan dari
desembe setiap lahan kosong
penanaman  Peserta aktif dan sangat pihak kepala
r 2021 yang untuk menanam
tanaman obat antusias saat menanam desa dan
memiliki TOGA
keluarga terutama TOGA keluarga lansia.
lansia 2. Sulitnya
tanaman penurun mendapatkan
bibit tanaman
TD seperti:
TOGA
Temulawak dan
jahe pada setiap
rumah yang
memiliki lansia.

 Kegiatan diikuti oleh 23


Tidak ada
Risiko orang  Perlu adanya pemeriksaan
SD Adanya
3.  Peserta aktif dan antusias kadar gula darah untuk
kekambuhan 1. Kegiatan 17 setempat dukungan dari
 Peserta dapat memahami lansia secara berkala
penyuluahan desembe tokoh
dm materi yang diberikan terutama lansia dengan DM
pengetahuan tentang r 2021 masyarakat dan
 Lansia dapat
berhubungan DM kader cukup
mengaplikasikan materi
tinggi.
dengan yang didapat.
Kebiasaan  Kegiatan diikuti oleh
Tidak ada  Perlu adanya pemeriksaan
hidup lansia Rumah 23 orang Adanya kadar gula darah untuk
2. kegiatan 19 kader dukungan dari lansia secara berkala
yang tidak  Terdapat 5 peserta
pengukuran kadar desembe setempat tokoh terutama lansia dengan DM
dengan kadar gula
terkontrol gula darah pada r 2021 masyarakat dan  Perlu adanya pengaturan
tinggi
kader cukup pola makan(diit rendah
lansia  Hasil pemeriksaan
tinggi. gula)
yang didapat
dijelaskan pada
peserta

Banyak peseta  Perlu adanya pemantauan


 Kegiatan diikuti oleh
lansia yang tidak Adanya jadwal oleh keluarga
15 orang
Masjid  Peserta sudah mampu hadir karena dukungan dari
21 setempat untuk membuat sibuk tokoh
3. Kegiatan desembe masyarakat dan
diadakan jadwal pola makan
r 2021 sendiri kader cukup
kegiatan tinggi.
pembuatan jadwal
pengaturan pola
makan (diit
rendah gula)

Anda mungkin juga menyukai