Anda di halaman 1dari 30

MASALAH KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI PATOLOGIS


PADA SYSTEM PENCERNAAN (2)

Ani Susiani
PENGERTIAN KOLITIS ULSERATIF

Kolitis ulseratif adalah penyakit radang usus yang


menyebabkan peradangan dan bisul (luka), yang bertahan
lama di saluran pencernaan  memengaruhi lapisan
terdalam usus besar (kolon) dan rektum
KLASIFIKASI KOLITIS ULSERATIF

• Proktitis ulseratif : peradangan pada rectum  tanda: perdarahan rektal


• Proctosigmoiditis : peradangan pada rectum dan kolon sigmoid  tanda: diare
berdarah, kram perut, nyeri
• Kolitis sisi kiri : peradangan memanjang dari rectum melalui kolon sigmoid hingga
ujung bawahnya  tanda: diare h usus besar  berdarah, kram perut, nyeri di sisi
kiri dan penurunan BB
• Pancolitis : peradangan pada seluruh usus besar  tanda: diare berdarah yang parah,
kram perut dan terasa sakit, kelelahan, penurunan BB
• Kolitis ulseratif akut: mempengaruhi seluruh usus besar  sakit parah, diare parah,
perdarahan, demam, ketidakmampuan untuk makan
ETIOLOGI KOLITIS ULSERATIF

Penyebab pasti belum diketahui, namun terdapat beberapa faktor yang berperan:
• Sistem kekebalan usus terlalu aktif  bakteri dan virus memicu system kekebalan
untuk menyerang lapisan dalam usus besar
• Gen  gen abnormal tertentu dapat muncul pada pasien colitis
• Lingkungan
• Kemungkinan akan meningkat pada: Obat anti-inflamasi non steroid antibiotic,
kontrasepsi oral, diet tinggi lemak
PATOFISIOLOGI KOLITIS ULSERATIF

• Kolitis ulseratif biasanya berawal di rectum  terlokalisasi di rectum atau


memanjang secara proksimal  seluruh usus besar
• Peradangan  mempengaruhi mukosa dan submucosa  membentuk batas yang
jelas antara yang normal dan yang mengalami peradangan
• Pada awal penyakit, terdapat eritrmatosa dan granula halus pada selaput lendir 
pola vascular yang normal menghilang  daerah hemoragik tersebar  ulkus
mukosa membesar dengan eksudat purulent yang berlebihan (ciri penyakit yang
parah)
MANIFESTASI KLINIS KOLITIS ULSERATIF

• Diare disertai darah atau nanah


• Nyeri perut dan kram
• Nyeri rektal
• Perdarahan rectum
• Urgensi untuk BAB
• BB turun
• Kelelahan
• Demam
• Pada anak-anak adanya indikasi gagal tumbuh
FAKTOR RISIKO KOLITIS ULSERATIF

• Usia : dapat tejadi pada usia berapapun, namun paling sering tejadi pada lansia (> 60
tahun)
• Ras atau etnis: ras kulit putih
• Riwayat kesehatan keluarga
KOMPLIKASI KOLITIS ULSERATIF

• Perdarahan hebat
• Usus brlubang
• Dehidrasi berat
• Penyakit hati
• Osteoporosis
• Radang kulit, sendi dan mata
• Peningkatan risiko kanker usus besar
• Kolon yang cepat membengkak
• Peningkatan risiko pembekuan darah di pembuluh darah arteri
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIC KOLITIS ULSERATIF

• Tes darah
• Sampel feses
• Kolonoskopi
• Sigmoidoskopi, lebih direkomendasikan apabila pasien mengalami perdarahan usus
besar yang parah
• X ray
• cT scan
PENATALAKSANAAN MEDIS KOLITIS ULSERATIF

• Obat anti inflamasi


• Immunosupresan
• Antibiotik
• Obat anti diare
• Analgetik
• Suplemen zat besi
• Pembedahan
HEMOROID
DEFINISI HEMOROID/ WASIR

• Hemoroid adalah pelebaran pembuluh darah pada rektum bagian distal. Penyakit ini dikenal
oleh masyarakat dengan sebutan ambeien / wasir.

• Peningkatan tekanan di pembuluh darah anorectal menyebabkan wasir

• Tekanan ini dapat terjadi akibat kehamilan, sering mengangkat benda berat, mengejan
berulang saat BAB (biasanya pada konstipasi)

• Hemoroid dapat tebentuk di dalam rectum (intenal) maupun di bawah kulit (eksternal).

• Gangguan ini dapat menyerang semua kelompok usia


ETIOLOGI HEMOROID

Pembuluh darah di sekitar anus cenderung meregang di bawah tekanan dan bisa
membengkak. Hal-hal yang dapat meningkatkan tekanan di rectum:
• Sering BAB
• Duduk untuk waktu yang lama
• Diare kronis atau konstipasi
• Kegemukan
• Kehamilan
• Hubungan seks anal
• Diet rendah serat
PATOFISIOLOGI HEMOROID

• Pergeseran abnormal bantalan anal  dilatasi vena  distorsi wasir  disregulasi


vaskuler
• Peningkatan tekanan pada rectum  menyebabkan kerusakan patologis bantalan
anal  dilatasi vena abnormal, thrombosis vascular, proses degenerative serabut
kolagen dan jaringan fibroelastik, distorsi dan pecahnya otot subepitel dubur
MANIFESTASI KLINIS HEMOROID

• Perdarahan tanpa rasa sakit saat buang air besar


• Gatal atau iritasi di daerah anus
• Nyeri atau krtidaknyamanan
• Pembengkakan di sekitar anus
• Benjolan dekat anus yang mungkin sensitive atau menyakitkan
KOMPLIKASI HEMOROID

• Anemia
• Hemoroid strangulate  menyebabkan rasa sakit yang luar biasa
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK HEMOROID

Prosedur diagnostk biasanya hanya dilakukan pada hemoroid internal.pemeriksaan


yang dilakukan meliputi:
• Pemeriksaan colok dubur/ digital rectal examination  untuk mengetahui apakah
ada pertumbuhan masa atau kelainan lain pada rectum
• Inspeksi visual --> dengan anuscope, proctoscope atau sigmoidoscope
• Kolonoskopi jika diduga terdapat gejala penyakit sistemik pencernaan atau kanker
kolorektal
PENATALAKSANAAN MEDIS HEMOROID

Pengobatan di Rumah:
• Konsumsi makanan berserat tinggi
• Menggunakan perawatan topical  krim wasir/ supositoria yang mengandung
hidrokortison
• Sit bath/ merendam dubur secara teratur dalam air hangat  10 sampai 15 menit,
dua hingga tingga kali sehari
• Menjaga kebersihan area anal  bersihkan dengan air hangat, hindari penggunaan
tisu berbahan dasar alkohol atau parfum
• Menempatkan kompres es atau kompres dingin pada daerah anus untuk
menghilangkan bengkak
• Mengonsumsi Pereda nyeri oral
OBSTRUKSI INTESTINAL
DEFINISI OBSTRUKSI INTESTINAL

• obstruksi intestinal adalah gangguan aliran darah normal isi usus paa traktus
intestinal

• Obstruksi usus adalah penyumbatan yang membuat makanan atau cairan tidak bisa
melewati usus kecil atau usus besar
ETIOLOGI OBSTRUKSI INTESTINAL

• Kanker usus besar dan adhesi usus, yaitu saat pita jaringan fibrosa di rongga perut
terbentuk setelah operasi perut atau panggul.

• Hernia, yaitu menonjolnya organ dalam tubuh keluar.

• Penyakit usus inflamasi, seperti penyakit Crohn

• Divertikulitis, yaitu suatu kondisi kantung menonjol (diverticula) di saluran


pencernaan menjadi meradang atau terinfeksi.

• Memutarnya usus besar (volvulus).


PATOFISIOLOGI OBSTRUKSI INTESTINAL

• Bagian usus distal dari tempat obstruksi mengalami kolaps  bagian usus proksimal
mengalami distensi  edema  cairan dan elektrolit terakumulasi di dinding dan
lumen  bakteri berploriferasi  usus tersumbat

• Kondisi diperparah dengan adanya peregangan pada pembulih darah intramural dan
aliran darah yang teganggu pada saat usus mengalami distensi  nyeri
KOMPLIKASI OBSTRUKSI INTESTINAL

• Obstruksi usus yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius yang
mengancam jiwa seperti kematian jaringan dan infeksi.

• Obstruksi usus dapat memotong suplai darah ke bagian usus. Hal tersebut
menyebabkan dinding usus mati akibat kekurangan darah.

• Kematian jaringan ini menyebabkan robekan (perforasi) di dinding usus yang dapat
menyebabkan infeksi.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIC OBSTRUKSI INTESTINAL

• X-ray
• CT scan
• USG
• Barium enema
PENATALAKSANAAN OBSTRUKSI INTESTINAL

• Nothing per Oral (NPO)


• Resusitasi volume cairan dan koreksi ketidak seimbangan elektrolit
• Pemasangan selang nasogastric melalui hidung dan masuk ke perut untuk menghisap
udara/ cairan dan mengurangi pembengkakan perut
• Setelah stabil: diet rendah serat untuk mengoptimalkan penyerapan makanan
• Pada obstruksi total : pembedahan untuk menghilangkan sumbatan
HEPATITIS

Anda mungkin juga menyukai