Anda di halaman 1dari 12

STROKE NON HEMORAGI

Kelompok:
Pengertian Stroke Non Hemoragi

•Stroke non hemoragi yaitu tersumbatnya pembuluh darah


yang menyebabkan aliran darah ke otak. Sebagian atau
keseluruh terhenti (Nurarif Huda, 2016). Tidak terjadi
pendarahan namun terjadi iskemia yang menimbulkan
hipoksia dan timbul edema sekunder (Wijaya & Putri. 2013).
•Stroke non hemoragi adalah tanda klinis disfungsi atau
kerusakan jaringan otak yang disebabkan kurangnya aliran
darah ke otak sehingga mengganggu kebutuhan darah dan
oksigen dijaringan otak. Stroke non hemoragi dapat
disebabkan oleh pendarahan intraserebrum, hipertensi dan
pendarahan subraohnoid (Wilson & price, 2016).
Etiologi

• Menurut Pudiastuti (2011), yaitu adanya


penumpukan kolestrol pada dinding pembuluh
darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah
ke otak. Yang di karenakan oleh penyakit jantung,
diabetes, obesitas, kolesterol, merokok, stress, gaya
hidup, rusak atau hancurnya neuron motoric atas
( upper monitor neuron) dan hipertensi (muttaqin,
2011)
Tanda dan gejala

Menurut (Nurarif Huda, • Gangguan daya ingat


2013), diantaranya:
• Nyeri kepala hebat
•Tiba-tiba mengalami atau •
kelumpuhan separuh badan Vertigo
•Tiba-tiba hilang rasa peka • Kesadaran menurun
•Bicara pelo • Proses kencing terganggu
•Gangguan bicara dan Bahasa • Gangguan fungsi otak
•Gangguan penglihatan • Mulut mencong atau tidak
simetris ketika menyeringai
Patofisiologi

• Stroke non hemoragi disebabkan oleh


thrombosis akibat trombosit akibat plak
aterosklerosis yang memberi vaskularisasi pada
otak atau oleh emboli dari pembuluh darah
diluar otak yang tersangkut di arteri otak. Saat
terbentuknya plak fibrosis (ateroma) dilokasi
yang terbatas seperti di tempat percabangan
arteri. Trombosit selanjutnya melekat pada
permukaan plak bersama dengan fibrin,
perlekatan trombosit secara perlahan akan
memperbesar ukuran plak sehingga terbentuk
thrombus.
Komplikasi

Menurut (Pudiastuti, 2011), diantaranya:


•Bekuan darah
•Dekubitus
•Pneumonia
•Atrofi dan kekakuan sendi
•Depresi dan kecemasan Gangguan perasaan
Penatalaksaan medis

Pentalaksanaan umum
•Letakan kepala pasien pada posisi 30°, kepala dan dada pada
satu bidang; ubah posisi tidur setiap 2 jam; mobilisasi dimulai
bertahap bila hemodinamik sudah stabil.
•Bebaskan jalan nafas, beri oksigen 1-2 liter/menit. Jika perlu,
dilakukan intubasi.
•Demam diatasi dengankompres dan antipiretik
• Pemberian nutrisi dengan cairan isotonik
•Pantau juga kadar gula darah >150mg%
Pemeriksaan Penunjang

Menurut Rada Ningtyas (2018), diantaranya :


•Angiografi serebral
•CT- Scan
•MRI
•Electro encefalography
•Darah rutin
•Pemeriksaan kimia darah
Konsep Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian
Terdiri dari identitas pasien, Riwayat penyakit sekarang, Riwayat
penyakit dahulu, pemeriksaan fisik.
Pada pemeriksaan ekstremitas atas, biasanya (reflek bicep (-)).
Sedangkan pada pemeriksaan reflek Hoffman tromner biasanya jari
tidak mengembang ketika di beri reflek ( reflek Hoffman tromner
(+)).
2. Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan iskemik jaringan pada otak
Gangguan metabolitas fisik berhubungan dengan muskulos
Resiko perfusi serebral tidak efektif berhubungan dengan iskemik
jaringan pada otak
Resiko integritas kulit berhubungan dengan penurynan monilitas
3. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional
keprawatan hasil
Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri 1. Untuk mengetahui
tindakan 1.Identifikasi durasi, tingkat lokasi,
keprawatan selama frekuensi, kualitas nyeri karakteristik kualitas,
2x24 jam nyeri akut 2.Identifikasi skala nyeri durasi nyeri
berkurang dengan 3.Identifikasi respon nyeri 2. Untuk mengetahui
kriteria hasil : nonverbal skala nyeri yang di
1.Tekanan darah 4.Berikan posisi yang rasa pasien
membaik dalam nyaman 3. Untuk mengetahui
batas normal 5.Ajarkan teknik respon nyeri nonverbal
2.Ekspresi meringis nonvarmakologi untuk 4. Agar pasien merasa
menurun mengurangi nyeri ( misal nyaman
3.Perasaan pasien nya relaksi nafas dalam ) 5. Agar pasien
gelisah menurun 6.Kolaborasi pemberian mengetahui dan
4.Keluhan nyeri obat analgetik melakukan nya secara
menurun mandiri mis,
5.Skala nyeri melakukan nafas
dalam
6. Untuk memaksimalkan
proses penyembuhan

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai