Anda di halaman 1dari 18

TRAUMA CAPITIS

KELOMPOK 3
AYU ANDHIRA
RAFLY ALFIANSYAH
TIARA ASISA
TRIWULANSYAH

AKADEMI KEPERAWATAN BATARI TOJA


WATAMPONE
2022
KONSEP MEDIS
Definisi
 Cedera kepala atau yang disebut dengan trauma kapitis
adalah ruda paksa tumpul/tajam pada kepala atau wajah
yang berakibat disfungsi cerebral sementara.
 Cedera kepala atau yang disebut dengan trauma kapitis
adalah ruda paksa tumpul/tajam pada kepala atau wajah
yang berakibat disfungsi cerebral sementara.
 Cedera kepala merupakan kasus trauma yang paling
sering terjadi setiap harinya.Bahkan paling sering
dijumpai di unit gawat darurat di setiap rumah sakit.
Etiologi
Penyebab dari cedera keala adalah adanya trauma pada kepala meliputi
oleh benda atau serpihan tulang yang menembus jaringan otak, efek dari
kekuatan atau energi yang di teruskan ke otak dan efek percepatan dan
perlambatan (akselerasi-deselerasi) pada otak.

Trauma kepala terbuka


Kerusakan otak dapat terjadi bila tulang tengkorak masuk kedalam
jaringan otak dan melukai atau menyobek dura mater menyebabkan CSS
merembes, kerusakan saraf otak dan jaringan otak.
Trauma kepala tertutup
Keadaan trauma kepala tertutup dapat mengakibatkan kondisi komosio,
kuntosio, epidural hematoma, subdural hematoma, intracranial hematoma.
Patofisiologi
Sekunder

Primer Tahap lanjutan dari kerusakan otak


primer , berupa perdarahan edema otak,
kerusakan neuron berkelanjutan,
• Akibat langsung dari suatu iskemia, peninkatan tekanan
ruda paksa intracranial dan perubahan
• Coup dan countercoup neurokimiawi
Manifestasi klinik
1.Perdarahan kecil local/difus dengan gejala adanya
gangguan local dan adanya perdarahan
2.Ada memar otak
3.Adanya gangguan kesadaran
4.Kelainan neurologis positif
5.Refleks patologis positif, lumpuh, konvulsi
Gejala TIK (tekanan intrakranial) meningkat
Komplikasi
1. Defisit neurologi lokal
2. Kejang
3. Pneumonia
4. Perdarahan gastrointestinal
5. Disritmia jantung
6. Syndrom of inappropriate secretion of antidiuretic hormone
7. Hidrosepalus
8. Kerusakan kontrol respirasi
9. Inkontinensia bladder dan bowel
Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang Trauma Kepala:


• CT scan
• MRI dengan / tanpa menggunakan kontras
• Angiografi serebral menunjukan kelainan sirkulasi
• serebral EEG memperlihatkan keadaan atau berkembangnya
• gelombang patologis BAER menentukan fungsi korteks dan batang
otak
• PET menunjukan perubahan aktivitas metabolisme pada
otak
Penatalaksanaan Medik
Penatalaksanaan umum
a. Monitor respirasi
b. Monitor tekanan intrakranial
c. Atasi syok bila ada
d. Kontrol tanda vital
e. Keseimbangan cairan dan ekektrolit
Operasi
Dilakukan untuk mengeluarkan darah pada intraserebral, debridemen
luka, kranioplasti, prosedur shunting pada hidrocepalus, kraniotomi.
KONSEP KEPERAWATAN
Pengkajian
1. Identitas klien
• Nama : Tn “M”
• Usia : 26 tahun
• Jenis kelamin : laki-laki
• Agama : Islam
• Suku Bangsa : Bugis Indonesia
• Status Pernikahan : Menikah
• Pekerjaan : Wiraswasta
Diagnosa Keperawatan
A.Nyeri Akut Berhubungan dengan agen pencedera fisik
Ds:
1.Klien mengatakan nyeri pada kepala
2.Klien mengatakan nyeri pada alis sebelah kanan
3.Klien mengatakan nyeri tertusuk-tusuk
DO:
1.Skala nyeri 6 (sedang)
2.Klien tampak meringis
3.Terdapat luka sekitar alis

B. Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap kematian


DS:
1.Klien merasa bingung
2.Klien mengatakan pusing
DO
1.Klien tampak cemas
2.Klien tampak pusing
3.Klien tampak bertanya-tanya
Intervensi
Manajemen nyeri:
Observasi:
• Identifikasi lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,intensitas nyeri
• Identifikasi skala nyeri
• Identifikasi respon nyeri non verbal
• Identifiaksi factor yang memperberat dan memperingan nyeri
• Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
• Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
• Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
• Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
• Monitor efek samping penggunaan analgetik

Terapeutik:
• Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
• Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
• Ajarkan Teknik nonfarmakologis
• Jelaskan strategi meredakan nyeri
Kolaborasi:
• Kolaborasi pemberian analgetic, jika perlu
Reduksi Ansietas:
Observasi:
• Identifikasi saat tingkat aktivitas berubah
• Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
• Monitor tanda-tanda ansietas
Terapeutik:
• Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika
memungkinkan
• Dengarkan dengan penuh perhatian
• Gunakan pendenkatan yang tenang dan meyakinkan
• Tempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan
Edukasi:
• Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
• Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
• Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
• Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
• Latih Teknik relaksasi
Implementasi
Implementasi adalah tahap ketika perawat mengaplikasikan rencana asuhan keperawatan
ke dalam bentuk intervensi keperawatan guna membantu klien mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Kemampuan yang harus dimiliki perawat pada tahap implementasi
adalah komunikasi yang efektif, kemampuan untuk menciptakan hubungan saling percaya
dan saling membantu, kemampuan melakukan teknik psikomotor, kemampuan
melakukan observasi sistematis, kamampuan memberikan pendidikan kesehatan,
kemampuan advokasi, dan kemampuan evaluasi.
Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara
hasil, implementasi dengan kriteria dan standar telah ditetapkan
untuk melihat keberhasilan bila hasil dan evaluasi tidak berhasil
sebagian perlu disusun rencana keperawatan yang baru.
KESIMPULAN
• cidera kepala bisa menyebabkan kematian tetapi penderita
bisa mengalami penyembuhan total
• Kerusakan otak sering kali menyebabkan kelainan fungsi
yang menetap, yang bervariasi tergantung kepada kerusakan
yang terjadi , apakah terbatas (terlokalisir) atau lebih
menyebar (difus). Kelainan fungsi yang terjadi juga
tergantung kepada bagian otak mana yang terkena
Jika ada yang belum jelas silahkan tanyakan
TAPI JANGAN MINTA KEPASTIAN
karena kami hanya PRESENTASI bukan
mengisi HATIMU yang SUNYI

Anda mungkin juga menyukai