OLEH :
Hari :
Tanggal :
Disetujui Oleh :
Mengetahui,
Kepala Ruangan
(……………………………………..)
LAPORAN PENDAHULUAN
A. KONSEP DASAR
1. Definisi
2. Etiologi
Menurut Tarwoto (2007), penyebab dari Cedera Kepala adalah
:
a. Kecelakaan lalu lintas.
b. Terjatuh
c. Pukulan atau trauma tumpul pada kepala.
d. Olah raga
e. Benturan langsung pada kepala.
f. Kecelakaan industry
3. Patofisiologi
6. Komplikasi
7. Pemeriksaan diagnostik
a. Spinal X ray
Membantu menentukan lokasi terjadinya trauma dan efek yang
terjadi (perdarahan atau ruptur atau fraktur).
b.CT Scan
Memeperlihatkan secara spesifik letak oedema, posisi hemato
ma, adanya jaringan otak yang infark atau iskemia serta posisinya s
ecara pasti.
b. Myelogram
Dilakukan untuk menunjukan vertebrae dan adanya bendungan
dari spinal aracknoid jika dicurigai.
c. MRI (magnetic imaging resonance)
Dengan menggunakan gelombang magnetik untuk menentukan
posisi serta besar/ luas terjadinya perdarahan otak.
d. Thorax X ray
Untuk mengidentifikasi keadaan pulmo.
e. Pemeriksaan fungsi pernafasan
Mengukur volume maksimal dari inspirasi dan ekspirasi yang p
enting diketahui bagi penderita dengan cidera kepala dan pusat pernafa
san (medulla oblongata).
f. Analisa Gas Darah
Menunjukan efektifitas dari pertukaran gas dan usaha pernafas
an.
8. Pengobatan
Penderita trauma saraf spinal akut yang diterapi dengan metilpredn
isolon (bolus 30 mg/kg berat badan dilanjutkan dengan infus 5,4 mg/kg be
rat badan per jam selama 23 jam), akan menunjukkan perbaikan keadaan n
eurologis bila preparat itu diberikan dalam waktu paling lama 8 jam setela
h kejadian (golden hour). Pemberian nalokson (bolus 5,4 mg/kg berat bada
n dilanjutkan dengan 4,0 mg/kg berat badan per jam selama 23 jam) tidak
memberikan perbaikan keadaan neurologis pada penderita trauma saraf spi
nal akut.
Metilprednisolon yang diberikan secara dini dan dalam dosis yang aku
rat, dapat memperbaiki keadaan neurologis akibat efek inhibisi terjadinya reak
si peroksidasi lipid. Dengan kata lain, metilprednisolon bekerja dengan cara:
a. Menyusup masuk ke lapisan lipid untuk melindungi fosfolipid dan ko
mponen membran lain dari kerusakan.
b. Mempertahankan kestabilan dan keutuhan membran.
c. Mencegah perembetan kerusakan sel-sel lain di dekatnya.
d. Mencegah berlanjutnya iskemia pascatrauma.
e. Memutarbalikkan proses akumulasi kalsiun intraseluler.
f. Menghambat pelepasan asam arakhidonat.
9. Penatalaksanaan
a. Kontusio ringan atau sedang biasanya diterapi dengan observas
i dan tirah baring.
b.Mungkin diperlukan ligasi pembuluh darah yang pecah dan eva
kuasi hematoma searah bedah.
c. Untuk cedera kepala terbuka diperlukan antibiotik
d.Pemberian diuretik obat inflamasi.
B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. identitas klien
Nama, jenis kelamin, alamat, pekerjaan. Terdapat identitas
lengkap penderita CKR
b. Keluhan utama
Sering terjadi alasan klien untuk meminta pertolongan kese
hatan tergantung seberapa jauh dampak dari trauma kepala disertai
penurunan tingkat kesadaran.
c. Riwayat penyakit sekarang
Adanya riwayat trauma yang mengenai kepala yang akibat
dari kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian, trauma langsung
ke kepala. Pengkajian yang didapat, meliputi tingkat kesadaran me
nurun, konfulse, muntah, sakit kepala, lemah, liquor dari hidung da
n telinga serta kejang.
d. Riwayat penyakit dahulu
Pengkajian yang perlu dipertanyakan meliputi adanya riwa
yat hipertensi, riwayat cidera sebelumnya, DM, dan penggunaan o
bat-obatan.
e. Riwayat penyakit keluarga
Adanya anggota generasi terdahulu yang menderita hipertens
i dan DM
f. Pengkajian pola aktifitas sehari-hari
- Pola makan atau cairan
Kaji pola nutrisi sebelum MRS dan saat MRS biasanya
pada klien CKR timbul mual dan muntah serta mengalami seler
a makan
- Pola istirahat tidur
Kaji perubahan pola tidur sebelum dan saat sakit. Biasa
nya klien mengalami perubahan pada pola istirahat tidur karen
a nyeri dan ansietas
- Pola eliminasi
Kaji bagaimana pola defekasi sebelum dan saat sakit
- Pola katifitas dan latihan
Klien dengan CKR biasanya mengalami kelemahan, leti
h, dan terkadang terjadi perubahan kesadaran.
- Pola presepsi dan konsep diri
Kaji bagaimana klien mamandang dirinya serta penyakit
yang dideritany
- Pola peran hubungan
kaji bagaimana peran dan fungsi serta hubungan dengan
masyarakat - Pola nilai dan kepercayaan
Kaji bagaimana pengaruh agama terhadap penyakit yan
g dialami klien
- Pola kebersihan diri
Kaji bagaimana tidankan klien dalam menjaga kebersi
han dirinya
2. Diagnose keperawatan
Berdasarkan data pengkajian, diagnosa keperawatan yang mungkin ti
mbul meliputi :
1. Kerusakan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan adan
ya edema serebri
2. Intake nutrisi tidak adekuat berhubungan dengan mual muntah
3. Gangguan pola nafas berhubungan dengan difusi oksigen terha
mbat
4. Resiko gangguan intregitas kulit berhubungan dengan tirah bari
ng lama
5. Gangguan rasa nyaman nyeri kepala berhubungan dengan peni
ngkatan TIK
3. Intervensi
A. Diagnosa 1.
Tujuan : perfusi jaringan serebral kembali normal
Kriteria hasil (KH) :
Vital sign membaik
Fungsi motorik dan sensorik membaik
Intervensi :
Monitor vital sign
Mengetahui adanya resiko peningkatan TIK
Monitor status neurologi dan haemodinamik
Memantau perkembangan keadaan
Posisikan kepala klien head up 30 derajat
Mengurangi edema cerebri
Kolaborasi pemberian manitol sesuai advice dokter
Menutrisi otak
B. Dagnosa 2.
Tujuan: intake nutrisi adekuat
Kriteria hasil (KH) :
Makan sesuai porsi yang disediakan
Mual muntah berkurang
Intervensi :
Kaji makanan kesukaan klien
Meningkatkan nafsu makan klien
Anjurkan makan dengan porsi sedikit namun sering
Menghindari mual muntah
Kolaborasi pemberian antiemetik
Menghilangkan mual dan muntah
C. Diagnosa 3
Tujuan : Tidak terjadi gangguan pola nafas
Kriteria hasil (KH) :
Memperlihatkan pola nafas efektif
Tidak menggunakan otot bantu pernafasan
Intervensi :
Monitor vital sign
Memantau keadaan klien
Berikan posisi semi foler
Memudahkan ekspansi paru
Ajarkan teknik nafas dalam
Mencegah atau menurunkan atelektasis
Kolaborasi pemberian oksigen
Mencegah hipoksia.
D. Diagnosa 4
Tujuan : klien mampu mempertahankan keutuhan
Kriteria hasil (KH) :
Klien mau berpartisipasi terhadap pencegahan luka, mengetahu
i enyebab dan cara pencegahan luka, tidak ada tanda kemerahan ata
u luka, kulit kering.
Intervensi :
Anjurkan untuk melakukan latihan ROM
Meningkatkan aliran darah ke semua tubuh
Ubah posisi setiap 2 jam
Menghindar tekanan dan meningkatkan aliran darah
Bersihkan dan keringkan kulit.jaga linen tetap kering
Meningkatkan integritas kulit.
E. Diagnosa 5
Tujuan: Nyeri teratasi
Kriteria Hasil (KH) :
Klien tidak mengeluh nyeri
TTV normal
Grimace (-)
Intervensi :
Observasi TTV
Mengetahui perkembangan keadaan klien
Observasi nyeri
Mengetahui jenis nyeri yang dirasakan
Berikan suasana lingkungan yang nyaman
Mempercepat penyembuhan
Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi
Mengurangi nyeri secara non farmakologis
Kolaborasi pemberian analgetik
Mengurangi nyeri secara farmakologis
4. Implementasi
Tindakan keperawatan adalah tindakan yang diberikan oleh perawat ke
pada klien dengan tujuan mengatasi masalah yang terjadi pada manusia denga
n berdasar kepada perencanaan yang telah dibuat pada catatan intervensi