DENGAN NEFROLITIASIS
Disusun Oleh:
RAHMI FERDILLA RAFLI (2141312060)
KELOMPOK S
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
BAB I
KONSEP TEORITIS
3. Etiologi
Menurut Wijayaningsih (2013) Terdapat beberapa faktor yang
menyebabkan terbentuknya batu pada ginjal yaitu diantaranya
a. Faktor intrinsik, seperti keturunan, usia (lebih banyak pada usia 30-50
tahun), dan jenis kelamin laki-laki lebih banyak dari pada perempuan.
b. Faktor ekstrinsik seperti geografi, cuaca asupan air (bila jumlah air dan
kadar mineral kalsium pada air yang diminum kurang), dan suhu, diet
banyak purin, oksalat (teh, kopi, minuman soda, dan sayuran berwarna
hijau terutama bayam), kalsium (daging, susu, kaldu, ikan asin, dan
jeroan), dan pekerjaan (kurang bergerak).
c. Menurut Arif (2011) Berapa penyebab lain adalah :
Stasis obstruksi urine
Adanya obstruksi dan stasis urine akan mempermudah pembentukan
batu saluran kencing.
Suhu
Tempat yang bersuhu panas menyebabkan banyak mengeluarkan
keringat sedangkan asupan air kurang dan tingginya kadar mineral
dalam air minum meningkatkan insiden batu saluran kemih.
Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kencing dapat menyebabkan nekrosis jaringan ginjal
dan akan menjadi inti pembentukan batu saluran kencing.
Idiopatik
5. Manifestasi Klinis
Keluhan yang sering ditemukan pada pasien batu ginjal adalah sebagai
berikut :
a) Polakisuria/fregnancy
b) Urgency
c) Hematuria
d) Piuria
e) Nyeri pinggang menjalar ke daerah pingggul, bersifat terus menerus pada
daerah pinggang.
f) Anorexia, muntah dan perut kembung
g) Kolik ginjal yang terjadi tiba-tiba dan menghilang secara perlahan-lahan.
h) Rasa nyeri pada daerah pinggang, menjalar ke perut tengah bawah,
selanjutnya ke arah penis atau vulva.
Obstruksi/Penyumbatan di ginjal
Nyeri akut
Intoleransi Aktivitas
BAB II
LANDASAN TEORITIS ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah utama dan dasar utama dari proses
keperawatan yang mempunyai dua kegiatan pokok, yaitu :
a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi tentang klien yang di
lakukan secara akurat dan sistematis untuk menentukan status kesehatan,
mengidentifikasikan, kekuatan dan kebutuhan penderita yang dapat di
peroleh melalui anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium,
serta pemeriksaan penunjang lainnya.
1) Anamnesa
Identitas klien
Meliputi : Nama, umur, tempat tanggal lahir, jenis kelamin,
alamat, pekerjaan, suku/bangsa, agama, status perkawinan, tanggal
masuk rumah sakit (MRS), nomor register, dan doagnosa medik.
Identitas Penanggung Jawab
Meliputi : Nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, serta
status hubungan dengan pasien.
2) Keluhan Utama
Keluhan utama adalah keluhan yang dirasa sangat mengganggu saat
ini. Menurut (Arif Muttaqin, 2011) keluhan utama yang lazim
didapatkan adalah nyeri pada pinggang. Untuk lebih
komprehensifnya, pengkajian nyeri dapat dilakukan dengan
pendekatan PQRST.
Analgesic
Administration
Tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas,
dan derajat nyeri
sebelum pemberian
obat
Cek instruksi dokter
tentang jenis
obat,dosis dan
frekuensi
Cek riwayat alergi
Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesik
pertama kali
Berikan analgesik
tepat waktu terutama
saat nyeri hebat
Evaluasi efektifitas
analgesik, tanda dan
gejala
4. Implementasi Keperawatan
tindakan keperawatan atau Implementasi dilakukan sesuai dengan
intervensi atau rencana yang telah disusun.
5. Evaluasi Keperawatan
Sednagkan Evaluasi adalah penilaian dengan cara membandingkan
perubahan keadaan pasien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria
hasil yang dibuat pada tahap perencanaan.
Daftar Pustaka
Hanley JM, Saigal CS, Scales CD, Smith AC. (2012). Prevalences of kidney
stone in the United States. Journal European Association of Urology.
Mutaqqin, Arif dan Kumala Sari. 2011. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem
Perkemihan. Jakarta : Salemba Medika.