Anda di halaman 1dari 17

ANAK JALANAN

Pengertian
anak jalanan adalah anak-anak berusia 7-15 tahun,
bekerja di jalanan dan tempat umum lainnya yang dapat
membahayakan keselamatan dirinya.

Soedijar (dalam Dwi Hastutik)


 kesimpulan bahwa yang dimaksud
dengan anak jalanan adalah anak yang
melewatkan atau memanfaatkan
sebagian besar waktunya untuk
melakukan kegiatan hidup sehari-hari
di jalanan. Selain itu juga ada yang
masih bersekolah dan ada yang tidak
bersekolah serta ada yang masih
berhubungan dengan keluarga dan ada
yang sudah lepas dari keluarga.
Faktor penyebab
anak jalanan
Faktor internal yang menyebabkan terjadinya anak jalanan diantaranya
adalah: 

Sifat malas dan tidak mau bekerja


Adanya cacat-cacat yang bersifat biologis- psikologis
Tidak ada kegemaran, tidak memiliki hobbi yang sehat Seseorang anak yang
tidak memiliki hobbi yang sehat atau kegemaran yang positif untuk mengisi waktu
luangnya maka dengan mudah untuk melakukan tindakan negatif.
Ketidakmampuan penyesuaian diri terhadap perubahan lingkungan yang baik
dan kreatif Ketidakmampuan penyesuaian diri atau adaptasi terhadap perubahan
lingkungan yang baik dan kreatif menimbulkan tindakan amoral atau tindakan
yang mengarah pada perubahan yang negatif.
Impian Kebebasan Berbagai masalah yang dihadapi anak didalam
keluarga dapat menimbulkan pemberotakan didalam dirinya dan berusaha
mencari jalan keluar.

Ingin memiliki uang sendiri Berbeda dengan faktor dorongan dari orang
tua, uang yang didapatkan anak biasanya digunakan untuk keperluan
sendiri.
ETIOLOGY
Faktor eksternal:

 Dorongan Keluarga Keluarga dalam hal ini biasanya adalah ibu atau
kakak mereka, adalah pihak yang turut andil mendorong anak pergi
kejalanan.
 Pengaruh Teman Pengaruh
 Kekerasan dalam keluarga 
Kasifikasi anak jalanan
 Klasifikasi anak jalanan
Anak jalanan yang turun yang ke jalan mempunyai latar belakang yang berbeda beda dari
anak yang satu dengan yang lainnya.

anak yang memiliki ciri-ciri khusus dan dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok
yaitu:
 Kelompok high risk to be street children yaitu anak jalan yang masih tinggal dengan
orang tua, beberapa jam di jalanan kemudian kembali ke rumah.
 Kelompok children on the street yaitu mereka melakukan aktivitas ekonomi di jalanan dari
pagi hingga sore hari.
 Kelompok children of the street yaitu mereka telah terputus dengan keluarga bahkan tidak
lagi mengetahui keberadaan keluarganya.
Pohon Masalah

tiga tingkat yang menyebabkan munculnya fenomena anak jalanan, yakni :

 Tingkat mikro (immediate causes) yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan


situasi anak dalam keluarga.
 Tingkat midl (underlying causes) yaitu faktor-faktor yang ada di masyarakat
tempat anak dan keluarga berada.
 Tingkat makro (basic causes) yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan
struktur makro dari masyarakat seperti ekonomi, politik dan kebudayaan.
Permasalahan anak jalanan
Adapun resiko yang dihadapi anak jalanan antara lain :
 Korban eksploitasi seks ataupun ekonomi.
 Penyiksaan fisik.
 Kecelakaan lalu lintas
 Ditangkap polisi
 Korban kejahatan dan penggunaan obat
 Konflik dengan anak-anak lain.
 Terlibat dalam tindakan pelanggaran hukum baik sengaja maupun tidak
sengaja
Pencegahan anak jalanan

 Peningkatan kesadaran masyarakat:


dengan membuat program peningkatan kesadaran
masyarakat.
Kegiatan ini dapat berupa penerbitan bulletin, poster, buku-buku,
iklan layanan masyarakat di TV, program pekerja anak di radio dan
sebagainya.
Baraja nan batua bro...

Ambo disiko baraja lo bray....


Pencegahan Anak Jalanan
 Penggalakan lembaga-lembaga penampung anak
Pemerintah juga perlu mendirikan lembaga-lembaga penampung
seperti halnya LSM maupun instansi lainnya.
 Pemberian fasilitas pendidikan yang layak
Pemerintah harus mampu memfasilitasi pendidikan dan keterampilan
yang layak bagi anak jalanan agar mereka tidak kembali lagi ke
jalan. Cth pendidikan gratis
 Pencegahan Urbanisasi
Penanganan Anak jalanan
 Secara teoritis, fokus utama pembangunan kesejahteraan sosial adalah pada
perlindungan sosial (social protection).
 Mengacu pada prinsip-prinsip profesi pekerjaan sosial, maka kebijakan dan
program perlindungan sosial mencakup bantuan sosial, asuransi kesejahteraan
sosial, rehabilitasi sosial dan pemberdayaan sosial yang dikembangkan
berdasarkan right-based initiatives; yakni memperhatikan secara sungguh-
sungguh hak-hak dasar anak sesuai dengan aspirasi terbaik mereka (the best
interest of the children) (Suharto, 2006; 2007).
Model Penanganan Anak Jalanan
 Street-centered intervention.
Penanganan anak jalanan yang dipusatkan di “jalan” dimana anak-anak jalanan
biasa beroperasi. Tujuannya agar dapat menjangkau dan melayani anak di
lingkungan terdekatnya, yaitu di jalan.
 Family-centered intervention.
Penanganan anak jalanan yang difokuskan pada pemberian bantuan sosial atau
pemberdayaan keluarga sehingga dapat mencegah anak-anak agar tidak menjadi
anak jalanan atau menarik anak jalanan kembali ke keluarganya.
 
 Institutional-centered intervention.
Penanganan anak jalanan yang dipusatkan di lembaga (panti), baik secara
sementara (menyiapkan reunifikasi dengan keluarganya) maupun permanen
(terutama jika anak jalanan sudah tidak memiliki orang tua atau kerabat).
Pendekatan ini juga mencakup tempat berlindung sementara (drop in), “Rumah
Singgah” atau “open house” yang menyediakan fasilitas “panti dan asrama
adaptasi” bagi anak jalanan.
 Community-centered intervention.
Penanganan anak jalanan yang dipusatkan di sebuah komunitas. Melibatkan
program-program community development untuk memberdayakan masyarakat
atau penguatan kapasitas lembaga-lembaga sosial di masyarakat dengan menjalin
networking melalui berbagai institusi baik lembaga pemerintahan maupun
lembaga sosial masyarakat.
contoh : Community-Centered Intervention Sebagai Model Penanganan Problema
Anak Jalanan di Kota Makassar.
Thank you
Banyak banyak

Anda mungkin juga menyukai