A. Deskripsi Kasus
Pasien berinisial Ny. S terinfeksi Covid-19 . Pasien sudah masuk hari
rawatan ke 5 di ruang rawat Eboni Rs Unand. Keluhan yang dirasakan pasien
saat ini ialah sesak nafas, batuk kering dengan tingkat ketergantungan partial
care, selain itu pasien juga mengalami mual muntah sehingga terjadi
penurunan nafsu makan. Terapi pasien saat ini ialah pasien aff IVFD Nacl 0,9
% 12 jam/kolf, pasien terpasang NRM 15l/i, terpasang kateter 10/14,vit. C 3x1
(po), ondansentron (IM), diet ML TKTP. TD : 120/90 mmHg HR : 90 x/i
RR : 29 x/i S : 37,7°C. Ny.S sudah diberikan asuhan keperawatan sesuai
dengan SOP. Diagnosa keperawatan yang diangkat adalah ketidak efektifan
pola napas dan katidakseimbangan nutrisi.
Terapi yang telah diberikan
1. Monitor TTV
2. Aff IVFD Nacl 0,9%,
3. Terapi NRM 15l/I
4. ondansentron
5. Vit. C 3x1
6. Diit ML TKTP
Yang menarik dari kasus pasien ini adalah pasien sudah hari rawatan
ke-5 namun pasien tidak menunjukan perubahan signifikan pada pola
nafasnya, pasien sudah diberikan terapi NRM 15l/i, terapi lanjutan yang akan
diberikan yaitu pasien dapat diit ML TKTP namun pasien mengalami mual
dan muntah sehingga pasien mengalami penurunan nafsu makan.
B. Keadaan emosi
Positif : Perawat menyadari kurang optimalnya dalam memberikan
asuhan keperawatan dan mengetahui bagaimana intervensi selanjutnya yang
akan dilakukan pada Ny.S yang terinfeksi virus Covid-19, Untuk
mempercepat pemulihan pasien dan mencegah komplikasi lanjut.
Negatif : perawat sudah memberikan intervensi yang sesuai dengan
keadaan pasien namun perawat tidak melakukannya dengan maksimal, yang
mengakibatkan tidak ada perubahan yang berarti pada pasien.
C. Evaluasi
Berdasarkan kasus tersebut didapatkan bahwa kurang maksimalnya
pemberian asuhan keperawatan pada pasien Ny.S meskipun sudah dilakukan
intervensi yang sesuai namun belum adanya perkembangan pada pasien
setelah diberikan asuhan keperawatan 5 hari rawatan. Ny.S masih
mengeluhkan sesak maka perlu ditingkatkannya lagi asuhan keperawatan pada
pasien dengan dilakukan pemantauan TTV, cek TCM, cek kultur darah pada
Ny.S dan juga pemberian oksigen serta lingkungan yang nyaman diperhatikan
sehingga membantu untuk mempercepat pemulihan dan mencegah
kompilikasi lebih lanjut.
D. Analisis
Dari kasus Ny.S pembelajaran yang bisa diambil adalah bagaimana
cara menegakkan diagnosa keperawatan yang benar dan melaksanakan asuhan
keperawatan yang tepat pada pasien sesuai dengan kebutuhan pasien. Perawat
berperan penting memberikan pelayanan kesehatan pada pasien, perawat
memperhatikan kebutuhan dasar pasien melalui pemberian asuhan dengan
menggunakan proses keperawatan. Dimulai dari pengkajian lalu menentukan
diagnosa keperawatan, diimplementasikan sesuai dengan tindakan atau
intervensi dengan tujuan yang tepat sehingga dapat dievaluasi (Smaltzer &
Bare 2015).
Dalam kasus ini pasien terinfeksi virus Covid-19. Virus Covid-19
adalah virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai
berat. Seperti demam, sesak nafas, batuk kering, kehilangan bau penciuman
serta menyebabkan kematian. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang
diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti
Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS) (WHO,2020). Upaya untuk peningkatan keperawatan pada
Ny.S yaitu dengan pemberian terapi oksigen, pemberian vitamin dan reklasasi.
E. Kesimpulan
a. Perawat dan dokter perlu memberikan asuhan sesuai disiplin ilmu masing-
masing dan diperlukannya tindakan medis secara komprehensif dan
berkala kepada pasien.
b. Perawat dan dokter perlu memberikan pendidikan kesehatan pada pasien
mengenai penyakitnya dengan instruksi yang singkat dengan bahasa yang
sederhana dan mampu dimengerti oleh pasien. Membuat pasien menjadi
tenang dengan rileksasi yang telah dipraktekkan atau diajarkan oleh
perawat dan juga support keluarga adalah hal terpenting bagi kesembuhan
si pasien dengan memberi tahu keluarga mengenai kondisi pasien saat ini.
Sehingga pasien mendapatkan semua support baik dari tenaga kesehatan
dan juga support dari keluarga yang akan membuat perubahan kesehatan si
pasien lebih cepat membaik.
F. Tindak lanjut
a. Mengajarkan rileksasi dengan cara tarik nafas dalam atau distraksi dengan
cara mendengarkan musik rohani, serta menjelaskan manfaat dari edukasi
yang kita / perawat lakukan sehingga pasien memahami dan mampu
menduplikasi edukasi yang telah diajarkan.
b. Perawat harus selalu mengkaji ulang permasalahan dan evaluasi tindakan
yang diberikan sehingga dapat dicarikan solusi jika tindakan yang
dilakukan sebelumnya tidak efektif .
c. Fungsi perawat sebagai pemberi asuhan bagi pasien dan keluarga harus
berjalan dengan baik, menjelaskan dan memberikan pendidikan kesehatan
mengenai cara perawatan pasien yang benar dan sesuai prosedur.
ROLE PLAY DISKUSI REFLEKSI KASUS (DRK)
ASUHAN KEPERAWATAN
N Diagnosa Hasil Intervensi
o
1 Ketidakefektifan NOC NIC
pola nafas d.d
Status pernapasan : Terapi Oksigen
keluhan sesak napas,
ventilasi
batuk kering Bersihkan mulut,
Monitor peralatan
oksigen ntuk
memastikan
bahwa alat
tersebut tidak
mengganggu
upaya pasien
untuk bernapas
Konsultasi dengan
tenaga Kesehatan
lain mengenai
penggunaan
oksigen tambahan
selama kegiatan
dan/ atau tidur.
Monitor Pernapasan
Monitor
kepatenan, irama,
kedalaman dan
kesulitan napas.
Monitor suara
napas tambahan
Monitor kelelahan
otot-otot
diapragma dengan
pergerakan
parasoksikal
Auslutasi suara
napas, catat area
dimana suara
napas tambahan
Monitor
peningkatan
kelelahan,
kecemasan dan
kekurangan udara
pada pasien
Monitor
kemampuan batuk
efektif
Monitor sekresi
pernapasan
Ajarkan pasien
bagaimana membuat
catatan makanan
harian.
Monitor jumlah
nutrisi dan
kandungan kalori
Berikan informasi
tentang kebutuhan
nutrisi
Kaji kemampuan
pasien untuk
mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan
Nutrition Monitoring
BB pasien dalam
batas normal
Monitor adanya
penurunan berat
badan
Monitor lingkungan
selama makan
Jadwalkan
pengobatan dan
tindakan tidak selama
jam makan
Monitor kekeringan,
rambut kusam, dan
mudah patah
Monitor kadar
albumin, total
protein, Hb, dan
kadar Ht
Monitor makanan
kesukaan
Monitor
pertumbuhan dan
perkembangan
Monitor pucat,
kemerahan, dan
kekeringan jaringan
konjungtiva
PEMBAGIAN PERAN :
1. Karu:
2. Katim:
3. Moderator:
4. Perawat 1:
5. Perawat 2:
6. Perawat 3:
(Diruangan Karu)
Karu : Untuk diagnosa nya apa yang diambil dan apa intervensi yang sudah
dilakukan ?.
Katim : Diagnosa pasiennya yaitu ketidak efektifan pola napass dan sudah di
intervensi dengan pemberian terapi NRM 15l/I tapi pasien masih mengeluh napas
sesak dan batuk kering bu.
Karu : Saya sangat setuju untuk kita tampilkan kasus ini saat diskusi refleksi
kasus nanti. Untuk diskusinya kita mulai jam berapa nanti ners ?
Karu : Baiklah kalau begitu silakan beritahu kepada perawat yang lain terlebih
dahulu untuk kita melakukan diskusinya nanti.
Moderator : Assalamualaikum wr wb
Katim : Terima kasih untuk kesempatan yang diberikan disini saya akan
menyampaikan kasus untuk diskusi refleksi kasus kita pada hari ini. Jadi pada hari
ini kita akan membahas kasus pada pasien Ny.S yang terinfeksi virus Covid-19.
Pasien sudah hari rawatan ke-5 dengan keluhan yang dirasakan yaitu sesak napas,
batuk kering, kehilangan bau penciuman, mual muntah, mengalami penurunan nafsu
makan dan tingkat ketergantungan partial care. Terapi yang telah diberikan yaitu aff
IVFD Nacl 0,9 % 12 jam/kolf, pasien terpasang NRM 15l/i, dekstrometrofan 3x1
dan ondansentron (IM). Untuk pembahasan kasus saat ini, pasien sudah hari rawatan
ke-5 namun pasien tidak menunjukkan perubahan signifikan pada pola napasnya.
Perawat juga sudah berkolaborasi dengan ahli gizi untuk mendukung dan
memotivasi pasien agar nafsu makannya bertambah, namun pasien sering tidak
mendengarkan anjuran dari perawat. Oleh karena itu, untuk diskusi refleksi kasus
saat ini diminta kepada teman-teman memberikan saran rencana tindak lanjut
bagaimana sebaiknya yang akan dilakukan pada Ny.S.
Moderator : baiklah sebelum saya menanyakan pendapat dari perawat 1, apa saja
implementasi untuk hari ini yang sudah dilakukan?
Moderator : baiklah itu penjelasan dari perawat.... Dari perawat 1 ada saran?
Perawat 1: baiklah, saran dari kami yaitu karena pasien masih mengalami sesak
napas maka terapi NRM tetap dilanjutkan. Lalu tambahan bisa dilakukan pengaturan
posisi semi fowler serta tetap dipantau oksigenasinya.
Perawat 2 : baiklah saya .... ingin memberikan saran, tadikan perawat .... bilang
bahwa pasien kadang masih tidak mau makan karena pasien merasa mual dan
muntah setelah makan. Nah, saran dari saya mungkin perawat bisa berkolaborasi
dengan ahli gizi, apa saja yang perlu diperhatikan agar nafsu makan pasien
meningkat. Atau meminta dari salah satu keluarga yang bisa memotivasi pasien
untuk makan dengan catatan keluarga yang diutus harus dalam keadaan fisik yang
sehat dan jangan lupa memakai APD.
Perawat 3 : kalau dari saya sih, kita sebagai perawat harus menjalin hubungan trust
agar pasien dapat percaya pada kita dengan menggunakan komunikasi terapeutik.
Penjelasan kita kepada pasien juga harus singkat dan jelas step by stepnya dengan
bahasa yang ringan dan mudah dimengerti oleh pasien dan keluarga, sehingga dapat
tumbuh rasa percaya dan pemahaman yan baik dari pasien dan keluarga. Kita juga
harus selalu melibatkan keluarga dalam hal ini.
Perawat 1: karena pasien masih sesak, mungkin untuk terapi oksigennya NRM 15 l/i
dapat ditambah/ditingkatkan lagi dengan kolaborasi pada dokter.
Moderator : termakasih kepada karu atas saran dan penjelasannya. Selanjutnya untuk
perawat ...(katim) diharapkan dapat mengambil semua saran dan menyesuaikan
kembali saran-saran tersebut dengan kondisi pasien Ny.S apakah ada tambahan lagi?
Moderataor : baiklah, sepertinya untuk DRK pada pagi hari ini bisa kita selesaikan.
Terimakasih atas waktunya pada perawat 1, perawat 2, perawat 3 beserta karu.
Semoga hasil dari diskusi ini dapat membuahkan hasil dan kondisi pasien dapat
segera membaik. Tetap semangat untuk kita semua. Saya akhiri dengan
mengucapkan Assaamualaikum...
Semua : waalaikumssalam...