Anda di halaman 1dari 41

Menajement gejala pada perawatan paliatif pediatrik

Oleh kelompok 1
1. annisa fauziah (1711312046)
2. Asra dewita (1711312004)


3. Dina mahira (1711312018)
4. Fatimah hanum (1711312038)
5. Nadirah (1711311032)
6. Putri mulyani (1711311034)
7. Putri rahmadini (1711311016)
8. Siti annisa irdhani (1711312030)
9. Tya rama fitri (1711311004)
Defenisi

Perawatan paliatif pada anak didefinisikan sebagai
filosofi perawatan yang bertujuan untuk meningkatkan
pelayanan yang mempengaruhi kualitas hidup, terlebih
ketika seseorang terdiagnosa dengan penyakit yang
mengancam kehidupSan. Hal ini terkait dengan gejala
fisik, psikologik, sosial, dan spiritual (Bradford,
Armfield, Young, & Smith, 2013).
Tim perawatan paliatif

Tim professional perawatan kesehatan multidisiplin
terdiri atas:
1. Dokter
2. Perawat
3. Pekerja sosial dan psikolog
4. Konselor spiritual
5. Bantuan perawatan personal
Fungsi intervensi perawatan paliatif

Intervensi perawatan paliatif tidak berfungsi untuk
mempercepat kematian, namun:
1. Memberikan penatalaksanaan nyeri dan gejala.
2. Memberi perhatian pada berbagai masalah yang
dihadapi anak dan keluarga dengan tidak
mengabaikan kematian dan menjelang ajal.
3. Meningkatkan fungsi serta kualitas hidup yang
optimal selama sisa waktu yang dimiliki anak.
(wong et al., 2009)
Pilihan terapi

1. Rumah sakit
2. Perawatan dirumah
3. Hospice care
Telemedicine dalam perawatan paliatif
pada anak

Telemedicine merupakan aplikasi medis klinis, dimana
informasi klinis disampaikan melalui teknologi
telekomunikasi, internet, atau jaringan lain, terdiri dari
kegiatan konsultasi, diagnostik, atau pelayanan medis
lainnya pada daerah pedalaman dan umum, bukan
untuk mencari keuntungan rumah sakit, dan fasilitas
pelayanan kesehatan primer bekerja sama dengan
akademik health senter dan faslitias pelayanan tersier
(Bhowmik et al., 2013). Yang merupakan bagian dari
telehealth.

Telehealth adalah penggunaan elektronik informasi
dan teknologi telekomunikasi untuk mendukung
pelayanan kesehatan jarak jauh, pasien dan tenaga
kesehatan yang professional yang berkaitan dengan
pemberian edukasi, kesehatan umum, dan masalah
administrasi (Office for The Advancement of
Telehealth, 2001).
Peralatan

 Personal komputer (desktop/laptop)
 Web kamera dan internet (fasilitas audiovisual
komunikasi antara PPCS dan keluarga di rumah)
 Software “Logitech Vid”
Hospital equipment

 Mobile trolle
 Komponen video
 Software online dengan Logitech web kamera
 Audio komponen tidak disambungkan ke internet
tetapi melalui teleconferences phone dengan
menggunakan standar telepone line untuk menjaga
kerahasian selama video link
Home eqipment

 Keluarga yang mengikuti PPCS sudah siap dengan personal
computer/laptop dengan akses internet. Bagi keluarga yang tidak
memiliki komputer bisa dipinjamkan dengan menyewa, wireless prepaid
internet bisa digunakan. Untuk bisa mengakses dengan Logitech Vid,
software keluarga harus memiliki Logitech 1,3 megapixel web selama
video call. Jika sudah memiliki, mereka bisa langsung download software
dari internet.
 Logitech Vid software memerlukan email addrees untuk create account.
 Setelah keluarga menginstall software, mereka bisa login ke Logitech Vid
menggunakan email yang sudah dikonfirmasikan dari rumah sakit.
Untuk memulai video call, waktu dan tanggal dikoordinasikan dengan
petugas kesehatan yang akan melakukan telemedicine dan anggota
keluarga melalui email.
Durasi konsultasi HTP

Untuk perawatan paliatif pada anak berkisar 10-30
menit (Bradford et al., 2014).
Efektivitas penerapan
THP

Dilihat dari
1. Keuntungan ekonomi dan kepuasan pengguna
Berdasarkan penelitian THP lebih minimum uang yang
di keluarkan dari pada konsultasi ke rumah sakit
2. Kualitas hidup dan kecemasan
Erdasarkan penelitian pada penggunaan THP terbukti
bahwa kecemasan pada anak dan keluarga menurun
Keuntungan penggunaan
TPH

Banyak keuntungan yang diperoleh dari penerapan telemedicine
yaitu:
1. menghilangkan jarak batasan secara geografis
2. meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas
kepada populasi yang tinggal jauh dari pusat akses
3. mengurangi waktu perjalanan petugas kesehatan yang tidak
terlalu penting
4. mengurangi isolasi bagi pasien dan keluarga yang tinggal di
daerah pedalaman dengan cara mengupgrade pengetahuan
mereka melalui tele-edukasi
(Bhowmik et al., 2013).
Tatalaksanan paliatif dengan
pasien anak dengan kanker

 Komunikasi dengan anak dan orang tua
Komunikasi sangat penting dan menyangkut semua
aspek yaitu melakukan komunikasi kepada anak
tentang pemahaman anak akan penyakitnya, prognosis,
perasaan anak dan keluarga. Prinsip penting dari
komunikasi yang baik adalah memberikan informasi
dan bersikap empati kepada pasien dan keluarga.

Faktor-faktor yang mempersulit komunikasi, yaitu :
 Adanya pemehanan dan kesalahpahaman
 Mekanisme koping emosi (kemampuan mengatasi
emosi)
 Adanya perbedaan informasi yang diberikan dengan
penerimaan informasi
 Kesulitan dalam mengingat informasi

Informasi yang harus anak dapatkan
 Mengetahui kondisi mereka yang sebenarnya.
 Mengetahui apa yang mungkin akan terjadi
 Berbicara mengenai perasaan mereka dan apa yang
mereka khawatirkan
 Menjelaskan tentang pilihan perawatan yang akan
diberikan
 Membantu memutuskan tentang pilihan perawatan
kesehatan ketika mereka mampu
Komunikasi disesuaikan dengan usia anak

 Bayi-3 tahun
 Konsep kematian tidak tahu
 Bisa merasakan apa yang terjadi
 Komunikasi lebih pada sentuhan
 Usia 3-6 tahun
 Konsep kematian tidak tahu
 Kematian adalah sesuatu yang bisa kembali (contoh: ibu
meninggal, tetapi anak beranggapan bahwa ibunya sedang
pergi dan akan kembali lagi)
 Perilaku bisa mundur lagi (normal karena ini mekanisme
anak)

 Usia 6-9 tahun
 Mulai mengenal kensep kematian adalah sesuatu yang
bisa kembali
 Kematian adalah sesuatu yang bisa menular
 Merasa terpisah dengan teman-teman sekolah
 Cara yang baik : menerangkan kematian dengan hal-
hal yang indah
 Kematian adalah hal-hal yang menakutkan dan
ibunya dianggap sebagi monster
 Usia 9-13 Tahun
 Secara Emosi / kognitif, kematian adalah waktu akhir
 Sangat sensitif sekali


 Hubungan teman sekolah menjadi penting
 Usia 13-18 tahun
 Sibuk dengan citra diri
 Otonomi pada pengenalan diri
 Menerima pesan yang bertentangan :Diharapkan untuk
berperilaku seperti orang dewasa, kadang-kadang
diperlakukan sebagai anak-anak
 Dapat memahami apa yang terjadi, tetapi kurangnya
kemampuan untuk dapat mengatasi emosi
Ungkapan perasaan anak
menjelang akhir kehidupannya

 Rasa marah kepada penyakitnya dan mengapa dia
mendapatkan penyakit ini
 Rasa kecewa kepada orang tua karena mereka tidak
dapat menghilangkan penyakitnya
 Rasa takut akan kehilangan fungsi tubuh seperti
berjalan dan bermain
 Rasa bersalah karena kondisinya membuat keluarga
bersedih
 Rasa malu atas kondisi fisiknya
 Rasa takut akan munculnya rasa nyeri
Saran untuk orang tua dalam menghadapi munculnya
perasaan atau emosi tersebut :
 Jujur kepada anak


 Luangkan waktu untuk bersama anak
 Mempersiapkan diri untuk dapat menerima perasaan dan
emosi anak
 Dapat mengupayakan kualitas hidup anak yang baik
 Dapat menjaga harapan, yaitu bukan harapan akan
kesembuhan tetapi harapan akan hidup yang berkualitas
dan kematian yang baik.
 Menjaga kebiasaan keluarga atau menjelaskan kepada anak
apabila kebiasaan itu berubah. Seperti nonton TV bersama atau
makan malam bersama di meja makan.
 Menghormati hal-hal yang pribadi; bagi anak remaja mereka
tetap mempunyai hal-hal yang harus orang tua sadari; seperti
adanya pacar atau teman dekat.
Tatalaksana gejala

Prinsip tatalaksana gejala
 Tatalaksana gejala harus direncanakan sebelumnya
 Dibutuhkan pendekatan yang menyeluruh, tidak hanya masalah
pengobatan saja
 Orangtua dan anak harus dipersiapkan untuk mengahadapi situasi
yang ada. Mereka harus tahhu apa yang diharapkan, bagaimana
cara menghadapinya, dan kepada siapa mereka dapat meminta
bantuan
 Penilaian harus meliputi : penggunaan instrumen bila tersedia,
gejala distres yang tidak terkontrol merupakan keadaan darurat
yang harus ditangani secara agresif
 

Tatalaksana gejala, meliputi :
 a.Penilaian terhadap gejala yang timbul
 b.Evaluasi terhadap potensi penyebab yang dapat
mengakibatkan gejala- gejala tersebut timbul
kembali
 c.Merencanakan dan memulai tatalaksana gejala
 d.Lakukan penilaian kembali setiap kali melakukan
tindakan intervensi
A.Nyeri

Hal yang perlu dilihat meliputi :
1. Intensitas nyeri
2. Lokasi nyeri
3. Durasi nyeri
4. Kualitas nyri
5. Aspek kognitif nyeri
6. Aspek afektif
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri

Tatalaksana nyeri:
Pengobatan farmakologi
Pengobatan nonfarmakologi
Renjatan nyeri

Renjatan nyeri adalah keluhan nyeri yang terjadi secara
spontan, tidak terduga timbulnya, sebelum jadwal
dosis morfin berikutnya.

Tatalaksana ranjatan nyeri
 Cara pemberian terapi renjatan nyeri
 Pastikan nyeri yang timbul bukan nyeri psikis (memastikan
renjatan nyeri)
 Berikan obat sebesar dosis awal (misal apabila pasien
mendapat 10 mg setiap sekali pemberian maka dosis untuk
renjatan nyeri juga sebanyak 10 mg)
 Tetap berikan obat analgesik sesuai jadwal , dengan dosis
obat yang ditetapkan
 Pantau timbulnya renjatan dalam 1 hari untuk menentukan
apakah diperlukan perubahan dosis analgetik pada hari
selanjutnya .
B.Gangguan sistem
pencernaan

Masalah oral
Mual dan muntah
Konstipasi
Diare
C.Gangguan sistem
pernapasan

 Sesak napas
 Sekresi berlebih
 Pernafasan cheyne stokes

D. Fatique/kelelahan
E.Gangguan kulit
F. Gangguan hematologi
G. Gangguann sistem saraf
H.Gangguan psikiatri
Aspek psikososial, spiritual dan kultural pada anak


 Dukungan di rumah, di butuhkan pemahaman tentang :
 Sosial, misalnya hubungan dengan lingkungan sekitar, situasi
keuangan
 Keluarga,misalnya komunikasi antar anggota keluarga, peran
dan hubungan setiap anggota keluarga,
 Individu, misalnya kepribadian masing-masing individu, tahap
perkembangan, riwayat penyakit dahulu dan kesedihan yang
dialamai pada masa lalu, tingkat kelelahan
 Penyakit, misalnya durasi penyakit, dampak psikologis, cacat
den gejala lainnya yang ada
 Riwayat pengalaman duka, misalnya strategi mengatasi duka ,
peristiwa duka yang dialami
 Dukungan Komunitas
a. Dukungan sekolah – Keluarga
1. Sekolah

 Merupakan lingkungan belajar yang baik selain dalam hal
akademis juga tentang hal keterampilan
 Menjadi tempat pemeliharaan kesejahteraan emosial dan
sosial anak
 Menjadi tempat utama jejaring sosial antar orangtua anak
 Sekolah mendapatkan bantuan dari tenaga kesehatan
dalam pengelolaan pelayanan paliatif pasien
 Sekolah diharapkan dapat menyampaikan perawatan
paliatif yang dibutuhkan oleh salah satu siswa yang sakit
kepada seluruf staf disekolah, siswa dan orangtua murid

2. Keluarga
 Bekerjasama dengan sekolah untuk memecahkan
masalah anak yang sakit selama mengikuti kegiatan
sekolah dengan melibatkan petugas kesehatan
 Sekolah memberikan kontribusi dalam pencapaian
kualitas hidup pasien

3. Saudara kandung
 Melibatkan saudara kandung dalam setiap kegiatan
perawatan pasien
 Saudara kandung mendapatkan dukungan teman-
temannya ketika mengalami suasana berkabung 
 Meminta petugas kesehatan untuk memberi
pengertian kepada saudara kandung agar tetap
sekolahdan membantu saudara untuk memahami
masalah proses kesedihan dan tetap melakukan
interaksi dengan anaka yang sakit
Dukungan sosial
Memelihara hubungan persahabatan,

hubungan antara pasien dan saudara
kandung
Memberikan dukungan khusus
mengenai kebutuhan tertentu
Persiapan menjelang akhir
kehidupan (Advanced directive)

 Meringankan rasa sakit dan keluhan fisik lainnya yang
dirasakan anak.
 Menjaga anak merasa nyaman dan tenang.
 Menjaga kehidupan anak dan keluarga senormal
mungkin.
 Membantu keluarga mendapatkan dukungan yang
mereka butuhkan.
 Membicarakan harapan/keinginan anak.
 Memberikan informasi yang tepat dan jujur tentang
kondisi anak
 Membantu proses berduka atas kematian anak.
Perawatan terminal pada anak

Tujuannya:
 Yakinkan bahwa tidak ada rasa nyeri dan stres - Diberi
perhatian secara penuh dan kasih saying
 Jangan merasakan kesakitan yang berkepanjangan
 Persiapkan dan dukung keluarga dalam menghadapi
kematian anaknya.
 Jangan berikan obat melalui oral tetapi jalur lain yang
dianjurkan yaitu rektal, transdermal dan subkutan.
Infus subkutan dengan semprit dapat diberikan,
volume kecil tidak melebihi 30 menit – 50 jam
Perawatan pada saat pasien meninggal


 Apa yang penting bagi seseorang yang akan
meninggal?
 Orang mungkin menjadi sangat berbeda
Sebagian orang ingin melawan penyakit mereka
sampai akhir kehidupan
 Banyak keinginan untuk mengurangi rasa sakit
 Seringkali, bertemu dengan orang yang disayangi
adalah sangat penting
 Memperoleh kedamaian dengan mendekatkan diri
pada Sang Pencpta.
Perawatan setelah pasien meninggal

Antisipasi rasa duka
Utamakan pada tugas keluarga dalam mengantisipasi
proses kesedihan, yaitu :
 Menerima kenyataan kehilangan
 Menghayati rasa sakit akan kehilangan
 Menyesuaikan diri dengan lingkungan tanpa kehadiran
anggota keluarga yang sudah meninggal
 Meredam emosi dan melanjutkan hidup
Manajemen dukacita

 Mendengarkan isi hati keluarga pasien
 Membantu orangtua untuk tetap menjaga hubungan
dengan anak lainnya,mengahadapi proses kesedihan
sebagai perjalanan hidup
 Memberi saran untuk kembali bekerja dan melanjutkan
hidup
 Mendukung saudara kandung pasien dengan
berkomunikasi mengisi waktu luang dengan kegiatan lain
 Merangkul dan berada dekat dekat keluarga besar,sekolah

Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai