Anda di halaman 1dari 76

Penilaian Mutu di Fasilitas

Pelayanan Kesehatan
Ns. Dorisnita, S. Kep, M. Kep
Service Excellence

Mutu dalam
Outline Keperawatan

Penilaian Mutu di Fasilitas


Pelayanan kesehatan
Service Excellence ??
Pengertian

memenuhi
harapan/ kebutuhan
pelanggan.
INTEGRASI PENINGKATAN MUTU, KESELAMATAN PASIEN DAN
MANAJEMEN RISIKO
HOUSE OF QUALITY IMPROVEMENT AND PATIENT SAFETY RSUP FATMAWATI

SERVICE EXCELLENCE
M E
PATIENT SAFETY f I
T e T
E
f f

a f e M
e s
e
c
7 7 6
c
t p e
a
t
Patient 4 quality i
a
u i
v Risk Patient Patient
Improveme
v r
m
e
r e Management safety Safety Safety o m
standard Steps Goals nt Cycle C
e C
o o v
m m m
w m m e w
e u
u

o n
n
i Goal, Objectives, Initiatives n
i
m o
c

r t
c e
r
a

Vision, Mission a
t

s i t n
k o i
k
n
o t
leadership, good governance, Culture Transformation n
Mutu
UNIVERSAL HEALTH COVERAGE (UHC)
Universal health coverage merupakan sistem kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi
memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif
bermutu dengan biaya terjangkau ( WHO)

2005 2018
Pentahapan cakupan universal sangat dipengaruhi oleh dukungan politik konsensus penduduk, dan kemampuan keuangan suatu negara.
7
“Without quality,
universal health coverage
(UHC) remains an empty
promise.”
Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus,
(WHO, World Bank, OEDC, 2018)

Pelayanan kesehatan
yang bermutu rendah
berbahaya bagi pasien,
membuang uang dan
waktu.

https://www.thelancet.com/action/showPdf?pii=S2214-109X%2818%2930394-2

8
Poor Quality Care is bigger
PENELITIAN killer than
TENTANG MUTUInsufficient
PELAYANANaccess to
KESEHATAN
care DI 137 NEGARA

THE LANCET Global Health ( 2018)


9
TANTANGAN
PELAYANAN KESEHATAN

Jangkauan Pelayanan Kesehatan belum


merata terutama di daerah DTPK

Mutu pelayanan kesehatan

Kelas RS tidak menggambarkan


kompetensi yang sebenarnya

“Kebijakan perumahsakitan
Era UHC, Globalisasi, Disrupsi harus berkontribusi
menyelesaikan persoalan yang
menjadi prioritas nasional”

10
Donabedian Quality Framework
Struktur Proses Out come

• SDM • Interaksi antara PPA • Perubahan status


• Fasilitas dengan pasien kesehatan,
• Regulasi • Asuhan pasien pengetahuan
• Bahan • Kepuasan Pasien
• Gedung • Kualitas hidup
Keselamatan Pasien
Keselamatan Pasien di Rumah Sakit

1. Padat Sistem / Prosedur


2. Padat Profesi / Ilmu
Rumah Sakit
3. Padat Teknologi
4. Padat Keluhan/Masalah
5. Padat Error(?)

Yan 24.7.12

Rumah Sakit
Padat Risiko - High Risk

“RS = Rumit Semuanya / Rumit Semaunya”



The world is a dangerous
place to live; not because of
the people who are evil, but
because of the people who
don't do anything about it.“
(Albert Einstein)
Laporan
Institute of Medicine - IOM (Kohn LT, Corrigan JM, Donaldson MS, eds. To err is
human: building
TO ERR IS HUMAN a safer health system. Washington, D.C.: National
Academy Press, 2000.)
Building a Safer Health System

KTD/AE Jumlah
Pasien RS di Pasien tsb Mati sebab
Rumah Sakit (>50% Mati US : Admisi :Mati sb AE lain
krn ME) /year

di Utah & 44,000 - KLL :


Colorado 2.9 % 6.6 % - 43,458
(1992) 98,000 -Cancer :
33.6 juta !!! 42,297
di New Estimasi -AIDS :
3.7 % 13.6 % biaya: $17 -
York(1984) 16,516
$50 milyar

IKP adalah setiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan harm (penyakit, cedera, cacat, kematian, dll)
yang tidak seharusnya terjadi
(98.000 pasien mati / tahun)

“SATU UNIT JUMBO JET”


J A T U H !!
BERPENUMPANG

SETIAP HARI
268 ORANG
To Err is Human:
Building a Safer Health
System

(1999/2000)

Pasien Safety
IKP di Dunia
USA:
IRELAND: Failure to communicate
Failure to detect diagnosis of spinal
an excessively cancer leading to
high blood delay treatment
calcium level

UK:
MEXICO: A chemotherapy drug
Fetal distress & untreated (Vincristine) incorrectly
neonatal jaundice causing administered into
brain damage his spine instead of vein
Tujuh Standar Keselamatan Pasien

1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program
peningkatan keselamatan pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatan keselamatan pasien
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
Tujuh Langkah Keselamatan Pasien

1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien


2. Memimpin dan mendukung staf
3. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko
4. Mengembangkan sistem pelaporan
5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
7. Mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien
Enam Sasaran Keselamatan Pasien

1. Mengidentifikasi pasien dengan benar


2. Meningkatkan komunikasi yang efektif
3. Meningkatkan keamanan obat-obat yang harus diwaspadai (high alert
medications)
4. Terlaksananya proses tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien yang
menjalani tindakan dan prosedur
5. Dikuranginya risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. Mengurangi risiko cedera karena pasien jatuh
Jenis - Jenis IKP
Jenis IKP Pasien KNC
TIDAK TERPAPAR (KEJADIAN NYARIS CIDERA)

Proses of Care
TIDAK KTC
ERROR CIDERA
-Kesalahan proses (KEJADIAN TIDAK CIDERA)
-Dpt dicegah
-Pelaks Plan action tdk Pasien
komplit TERPAPAR
-Pakai Plan action yg salah
-Krn berbuat: commission
-Krn tidak berbuat: omission Pasien
CIDERA
KTD
(KEJADIAN TDK
Jenis IKP significant Pasien
KPC
potential for harm TIDAK TERPAPAR
situation (KONDISI POTENSIAL CEDERA

Proses of Care
TIDAK KTC
NON ERROR CIDERA
(KEJADIAN TIDAK CEDERA)

Pasien
TERPAPAR

Pasien
CIDERA
KTD
(KEJADIAN TDK DIHARAPKAN)
KTD yang mengakibatkan kematian atau
Kejadian cedera yang serius, kejadian yang sangat
Sentinel tidak diharapkan atau yang tidak dapat
diterima
KTD
KNC
KTC
KPC
a. Kematian yang tidak terduga, termasuk, tetapi tidak terbatas pada,
RS telah ○ Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan penyakit
menetapkan jenis pasien atau kondisi pasien (contoh, kematian setelah infeksi pasca
operasi dan emboli paru-paru);
kejadian sentinel, ○ Kematian atas bayi aterm
serta melaporkan ○ Bunuh diri;
Kehilangan permanen fungsi yang tidak terkait dengan penyakit pasien
dan melakukan b.
atau kondisi pasien;
analisis akar c. Operasi salah tempat, salah prosedur, dan salah pasien;
masalah (RCA) d. Terjangkit penyakit yang kronik atau penyakit fatal akibat transfusi darah
atau produk darah atau transplantasi organ atau jaringan
e. Penculikan anak termasuk bayi atau anak termasuk bayi yang dikirimkan
ke rumah bukan rumah orang tuanya
f. Perkosaan, kekejaman di tempat kerja seperti penyerangan (berakibat
kematian atau kehilangan fungsi secara permanen) atau pembunuhan (yang
disengaja) atas pasien, anggota staf, dokter, mahasiswa kedokteran, siswa
latihan, serta pengunjung atau vendor pihak ketiga ketika berada dalam
lingkungan rumah sakit.
Sumber: PMKP 9.1 SNARS 1.1
Rumah sakit a) Semua reaksi transfuse
menetapkan regulasi b) Semua kejadian serius akibat efek samping obat
untuk melakukan c) Semua kesalahan pengobatan yang signifikan
analisis data KTD dan d) Semua perbedaan besar antara diagnosis praoperasi dan diagnosis
pascaoperasi
mengambil langkah
e) Efek samping atau pola efek samping selama sedasi moderat atau
tindak lanjut mendalam dan pemakaian anestesi
f) Kejadian-kejadian lain; misalnya
■ Infeksi yang berkaitan dengan perawatan kesehatan atau
wabah penyakit menular
■ Pasien jiwa yang melarikan diri dari ruang perawatan ke luar
lingkungan rumah sakit yang tidak meninggal/ tidak cedera
serius. (Khusus untuk rumah sakit jiwa dan RS Umum yang
mempunyai ruang perawatan jiwa)

Sumber: PMKP 9.2 SNARS 1.1


Manajemen Risiko
Apakah Risiko?

• Setap aktivitas tentu akan


menghasilkan risiko
• Risiko adalah konsekuensi yang
dapat terjadi dari sebuah proses
yang berlangsung ataupun
kejadian yang akan datang.
• Dalam aktivitas pelayanan
kesehatan, kemungkinan
terjadinya risiko cukup besar
sehingga harus dikelola sebaik
mungkin
Sumber: Sutoto, KARS
MANAJEMEN
RISIKO
Suatu proses
identifikasi, analisis,
penilaian,
pengendalian, dan
meminimalisis, atau
bahkan menghapus
risiko yang tidak
dapat diterima.
Tujuan
1. Melindungi Rumah sakit: 4. Sebagai Peringatan untuk Berhati-Hati:
• Memberikan perlindungan terhadap RS • Mendorong semua individu di RS agar
dari tingkat risiko signifikan yang bisa bertindak hati-hati dalam menghadapi

Manajemen menghambat proses pencapaian tujuan


RS
risiko demi tercapainya tujuan yang
diinginkan bersama. RS

Risiko 2. Membantu Pembuatan Kerangka Kerja


Manajemen Risiko:
5. Meningkatkan Kinerja RS :

yang konsisten atas risiko yang ada • Membantu meningkatkan kinerja RS


pada proses bisnis dan fungsi-fungsi RS dengan menyediakan informasi tingkat
risiko yang disebutkan dalam peta
risiko/ risk map. Hal ini juga berguna
3. Mendorong Manajemen Agar Proaktif: dalam pengembangan strategi dan
perbaikan proses risk management
• dalam mengurangi potensi risiko, dan secara berkesinambungan.
menjadikan manajemen risiko sebagai
sumber keunggulan bersaing dan
6. Sosialisasi Manajemen Risiko:
kinerja RS
Membangun kemampuan individu
maupun manajemen untuk
mensosialisasikan pemahaman tentang
risiko dan pentingnya risk management.
Mutu dalam
Keperawatan
Perbedaan Perspektif Pasien dengan PPA

PASIEN

PPA
Perspektif Profesional Pemberi Asuhan (PPA)

PELAYANAN PASIEN ADALAH SESUATU YANG


STANDAR, RUTIN, HOMOGEN, SERBA JELAS.

MENJALANI PENDIDIKAN BERTAHUN-TAHUN,.

AKTIVITAS INDIVIDU PPA TIDAK 24 JAM DALAM


ASUHAN PASIEN
KOMPETEN DAN DAPAT KEWENANGAN

Sumber: KARS
Perspektif Pasien

MASUK RS SEPERTI MASUK “HUTAN”, BANYAK


YANG TIDAK JELAS, PENGALAMAN BARU

ADA RASA CEMAS, NGERI, BINGUNG, TAKUT..

PASIEN TIDAK PERNAH MELALUI PENDIDIKAN


UNTUK MENJADI PASIEN.

INDIVIDU PASIEN 24 JAM SELAMA ASUHAN.

Sumber: KARS
Perbedaan Perspektif Pasien dengan PPA

PPA
PASIEN
Proses Keperawatan

Metode asuhan keperawatan yang ilmiah,


sistematis, dinamis, dan terus- menerus serta
berkesinambungan dalam rangka pemecahan
masalah kesehatan pasien/klien, dimulai dari
pengkajian, diagnosis keperawatan,
pelaksanaan, dan penilaian tindakan
keperawatan
Proses Asuhan Keperawatan
05 Evaluasi

04 Implementasi
• Mengukur
perkembangan
Rencana dan keberhasilan
03
• Pelaksanaan rencana
Diagnosa
02 Keperawatan
• Penetapan tujuan dan
kriteria hasil (SLKI)
Pengkajian • Penyusunan
01
• Analisa intervensi (SIKI)
• Perumusan masalah
dan diagnosa
• Wawancara keperawatan (SDKI) Merupakan
• Pemeriksaan
• Pengamatan bagian dari
Asuhan Pasien
ASUHAN KEPERAWATAN SEBAGAI BAGIAN DARI
ASUHAN PASIEN
Profesional Pemberi Asuhan PPA
Dalam SNARS Ed 1.1 Clinical Team
Leader
DPJP
DPJP

PPJA
PPJA
APOTEKER
Apoteker
Profesional Pemberi Asuhan : Pasien,
• Mereka yg secara langsung Keluarga
memberikan asuhan kpd pasien,
a.l. DPJP, PPJA, Dietisien,
Apoteker, dan Lainnya.
• Kompetensi Profesi & Kolaborasi
Interprofesional Lainnya
LAINNYA DIETISEN
Dietisien
• Tugas Mandiri, Tugas Kolaboratif,
Tugas Delegatif/Mandat (KARS, 2018)
Nursing-sensitive
quality indicators

Murray, E (2017). Nursing


leadership and management: For
patient safety and quality care.
Philadelphia: F.A. Davis Company
Pengukuran Mutu di
Fasyankes
Pengertian Mutu??
• Mutu adalah PERSEPSI dan • Mutu adalah KEPATUHAN
dipahami berbeda oleh DENGAN STANDAR yang
orang yang berbeda namun ditetapkan
berimplikasi pada
SUPERIORITAS sesuatu hal Conformance to requirements

(Crosby)
Keluhan Pasien
(Tahun 2014)
Jika Mutu Merupakan Persepsi, Bagaimana
Cara Mengukur Mutu?

Persepsi Mengukur mutu


dengan Indikator
Mutu
Kualitatif Kuantitatif
Suatu cara utk mengukur mutu
dari suatu kegiatan

Merupakan variabel yg
digunakan utk menilai
perubahan

53
Setiap Indikator Harus dilengkapi
dengan
PROFIL INDIKATOR
55
DATA
DIVALIDASI

56
Data Dianalisa
57
ANALISA DATA
100

50

0
Jan

Jun
Mar

Mei
Feb

Apr

• RUN CHART • CONTROL CHART • BAR • PARETO

58
1
Tujuan analisis 2
data
3
4
59
Peningkatan Mutu
• Jika sudah mencapai standar;
pertahankan
• Jika belum mencapai standar: Cari
akar masalah →Fish bone
• Prioritaskan Masalah → Pareto
• Lakukan upaya-upaya → PDSA

61
Proses
Peningkatan
Mutu
Indikator Mutu
Nasional

• Terdapat 13 Indikator yang dipersyaratkan


oleh Kemenkes
• Wajib diukur di seluruh Rumah Sakit di
Indonesia tanpa kecuali
• Dilaporkan ke Kemenkes dan KARS
• Pelaporan ke Kemenkes menggunakan
Aplikasi SI (dalam proses pengembangan)
• Pelaporan ke KARS menggunakan
SISMADAK
Indikator Mutu Nasional
01. Kepatuhan Identifikasi Pasien
02. Waktu Tanggap Operasi Seksio Sesarea Emergensi ≤ 30 Menit
03. Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ)
04. Penundaan Operasi Elektif (POE)
05. Kepatuhan Waktu Visite Dokter Spesialis (KWV)
06. Pelaporan Hasil Kritis Laboratorium < 30 menit
07. Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional (FORNAS)
08. Kepatuhan Kebersihan Tangan
09. Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway (KTCP)
10. Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Pasien Jatuh
11. Kepuasan Pasien dan Keluarga
12. Kecepatan Waktu Tanggap Komplain
13. Kepatuhan Penggunaan APD
Pemerintah Menetapkan Penetapan Bencana Non
PANDEMI WHO Menetapkan
Covid-19 sebagai
Status Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat
Alam Penyebaran
Corona Virus Disease
Pandemik Global (Covid-19) Sebagai
COVID-19 (11 Maret 2020)
(Keppres No11/2020)
31 Maret 2020)
Bencana Nasional
(13 April 2020)
Daftar Tilik Kesiapan RS Terhadap Covid-19
No KOMPONEN KUNCI
1 Kepemimpinan dan Manajemen Insiden
2 Koordinasi dan Komunikasi
3 Manajemen Pengawasan dan Informasi
4 Komunikasi Risiko dan Keterlibatan Masyarakat
5 Administrasi, Keuangan, dan Kelangsungan Bisnis
6 Sumber Daya Manusia
7 Kapasitas Lonjakan
8 Keberlangsungan Dukungan Pelayanan Penting
9 Manajemen Pasien
10 Kesehatan kerja, Kesehatan Mental dan Dukungan Psikososial
11 Identifikasi dan Diagnosis yang cepat
12 Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Akreditasi
Rumah Sakit
Merupakan suatu pengakuan
terhadap mutu layanan Rumah
Sakit, setelah dilakukan penilaian
oleh Lembaga Independen bahwa
RS telah memenuhi standar
akreditasi
AKREDITASI
RUMAH SAKIT
1. UU. NO.44/ 2009 tentang RS Pasal 40 ayat 1 Dalam upaya
peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit wajib dilakukan akreditasi
secara berkala
2. PMK No. 12 Tahun 2020 tentang Akreditasi Rumah Sakit
3. Surat Edaran Plt Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia Nomor YM.02.02/VI/3099/2020
tentang Penundaan Kegiatan Akreditasi Rumah Sakit
Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1.1.

Jml Jml
No Bab
Std EP
1 Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) 10 37
2 Akses ke Rumah Sakit & Kontinuitas Pelayanan (ARK) 23 100
3 Hak Pasien & Keluarga (HPK) 27 99
4 Asesmen Pasien (AP) 39 163
5 Pelayanan & Asuhan Pasien (PAP) 21 81
6 Pelayanan Anestesi & Bedah (PAB) 20 70
7 Pelayanan Kefarmasian & Penggunaan Obat (PKPO) 21 80
8 Manajemen Komunikasi & Edukasi (MKE) 13 49
9 Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien (PMKP) 19 80
10 Pencegahan & Pengendalian Infeksi (PPI) 28 103
11 Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) 28 127
12 Manajemen Fasilitas & Keselamatan (MFK) 24 105
13 Kompetensi & Kewenangan Staf (KKS) 26 96
14 Manajemen Informasi & Rekam Medis (MIRM) 21 77
15 Program Nasional 12 58
16 Integrasi Pendidikan Kes dlm Pelayanan RS (IPKP) 6 21
TOTAL JUMLAH STANDAR & ELEMEN PENILAIAN 338 1346
PENGELOMPOKAN SNARS EDISI 1.1
Hasil Penilaian Akreditasi RS
Tingkat Nasional

• Lulus Perdana **
• Lulus Madya ***
• Lulus Utama ****
• Lulus Paripurna *****

Tingkat Internasional

• Lulus Internasional ******


1. Setiap kelp mencari artikel
permasalahan mutu pelayanan
yang ada di RS, bahas dari sisi
mutu dan/atau keselamatan
Tugas Kelp pasien dan/atau manajemen
Minggu Depan risiko
(buat bahan
dalam bentuk ppt) Tugas dikirimkan H-1
Wassalam

Anda mungkin juga menyukai