Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KB IUD

 
Topik : Keluarga Berencana
Subtopik : Alat kontrasepsi IUD
Sasaran : Ibu post partum dan Ibu menyusui
Pemateri : Dita Fitri Yunita
Waktu : 25 Menit
Hari / tanggal : Rabu, 08 Mei 2019
Tempat : Puskesmas Serang Kota

A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan ibu mampu memahami tentang KB IUD.
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu dapat mengetahui tentang :
1. Pengertian KB, IUD dan Jenis IUD.
2. Indikasi dan kontraindikasi IUD
3. Keuntungan dan kerugian IUD
4. Efek samping IUD
5. Waktu pemasangan IUD

C. Materi
Terlampir

D. Metode
Ceramah dan Tanya Jawab
E. Media
1. Satuan Acara Penyuluhan
2. Leaflet
3. Streoform

F. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan
Waktu
Kegiatan Penyuluh Sasaran
5 Menit Pendahuluan  Membuka acara  Menjawab salam
dengan mengucapkan  Mendengarkan
salam kepada peserta penyuluh
 Menyampaikan topic,  Menyetujui
maksud dan tujuan kesepakatan
penkes kepada peserta waktu
 Kontrak waktu untuk pelaksanaan
kesepakatan penkes
pelaksanaan penkes
dengan peserta
10 Menit Kegiatan Penyuluh menjelaskan  Mendengarkan
Inti tentang : penyuluh
 Pengertian KB, IUD menyampaikan
dan Jenis IUD. semua materi
 Indikasi dan sampai selesai
kontraindikasi IUD
 Keuntungan dan
kerugian IUD
 Efek samping IUD
 Waktu pemasangan
IUD

10 Menit Evaluasi /  Tanya Jawab  Menanyakan yang


Penutup  Menyimpulkan dan belum jelas
mengklarifikasi materi  Menjawab
penyuluhan yang telah pertanyaan
disampaikan kepada  Mendengarkan
peserta  Mendengarkan
 Menutup acara dan penyuluh
mengucapkan salam menutup acara
serta terimakasih dan menjawab
kepada sasaran salam
G. Kriteria Evaluasi
a Evaluasi Struktur
Semua masyarakat hadir dalam kegiatan.
b Evaluasi Proses
 masyarakat antusias terhadap materi yang disampaikan pemateri.
 masyarakat tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan
berlangsung.
c Evaluasi Hasil
 masyarakat memahami materi yang telah disampaikan.
 Ada umpan balik positif dari masyarakat seperti dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan pemateri.
MATERI PENYULUHAN
KB IUD
I. Pengertian KB
KB (Keluarga Berencana) adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan
sejahtera dengan membatasi kelahiran. Itu bermakna adalah perencanaan jumlah
keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat
kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan
sebagainya.
II. Pengertian Kontrasepsi IUD
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan yang bersifat sementara atau
menetap. Kontrasepsi dapat dilakukan tanpa menggunakan alat, secara mekanis,
menggunakan alat atau dengan operasi. (Saefuddin, 2009).
IUD (Intra Uterine devices) atau AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) adalah alat
kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang dimasukan kedalam rongga rahim,
yang harus diganti jika sudah digunakan selama periode tertentu.
IUD (Intra Uterine device) adalah alat kontrasepsi yang disisipkan kedalam rahim,
terbuat dari bahan semacam plastik, ada pula yang dililit tembaga, dan bentuknya
bermacam-macam. (Subrata, 2012).
Jadi Alat Kontrasepsi IUD merupakan alat yang dimasukan kedalam rahim yang
bersifat sementara yang terbuat dari plastik yang lentur dan ada pula yang dililit
tembaga yang berntuknya bermacam-macam.
III. Jenis-jenis IUD

IV. Penjelaan Metode


Sebuah IUD dimasukan melalui saluran serviks dan dipasang dalam uterus. IUD
memiliki benang yang menggantung turun kedalam vagina. Yang dapat diperiksa oleh
wanita guna memastikan alat tersebut pada posisi yang benar. IUD mencegah
kehamilan dengan merusak kemampuan hidup sperma dan ovum melalui perubahan
tuba falopi dan cairan uterus, ada reaksi terhadap benda asing disertai peningkatan
leukosit. Kondisi ini mngurangi kesempatan ovum dan sperma bertemu dan
menghambat pembuahan. Tembaga pada IUD bersifat toksik terhadap sperma dan
ovum.( Saefuddin, 2009).

CARA KERJA
 Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopi
 Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
 AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun
AKDR membuat sperma sulit masuk kedalam alat reproduksi perempuan dan
mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi.
 Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.
V. Prosedur Pemasangan
Sebelum pemasangan, masa menstruasi terakhir diambil untuk menyingkirkan
kehamilan yang telah ada, dan test kehamilan bila dibutuhkan. Wanita harus
mengosongkan kandung kemih karena akan membuat pemasangan lebih mudah
meraba uterus pada abdomen dan lebih nyaman bagi wanita. (Notoatmodjo, 2010).
Selama pemasangan IUD/AKDR, klien anda mungkin menggenggam
tangannya dan membuat dirinya merasa nyaman. Sebelum dipasang pemeriksaan
bimanual sangat diperlukan untuk memastikan ukuran, posisi dan arah uterus dan
huna memeriksa bahwa tidak ada nyeri tekan. (Notoatmodjo, 2010).
Keterampilan dan pengalaman pemasangan akan membantu mengurangi
masalah efek samping. Namun bila wanita ingin mendapat anestesi lokal guna
mengurangi nyeri atau pernah mengalami pengalaman masa lalui, amak AKDR dapat
dipasang dengan memberikan gel lidokain atau blok paraservikal. (Notoatmodjo,
2010).
Pemasangan AKDR dilakukan dengan suatu “tehnik tanpa sentuhan” sehingga
harus menggunakan sepasang sarung tangan bersih setelah pemeriksaan bimanual.
Spekulum steril dimasukan kedalam vagina dan letak serviks dicari, spekulum ini
dibersihkan dengan bol kapan steril dan larutan antiseptik. Sonde uterus dimasukan
kedalam uterus melalui saluran serviks untuk mengukur panjang, arah, dan potensi
uterus. Tindakan ini dapat menyebabkan kram seperti nyeri menstruasi yang
seharusnya berkurang saat sonde uterus dikeluarkan. Serviks dapat distabilkan dengan
korsep allis atau tenakulum sehingga AKDR dapat dipasang lebih mudah, hal ini
dapat menyebabkan rasa tidak nyaman karena serviks sangta peka. Selanjutnya
AKDR dimasukan melalui canalis secvikasli kedalam uiterus. Benang AKDR
dipendekan saat telah berada diposisinya dan dilipat keatas kebelakang serviks.
Apabila ada masalah dengan pemasangan, klienharus dirujuk ke spesialis AKDR.
(Notoatmodjo, 2010).
Setelah pemasangan, anda harus menganjurkan klien berbaring terlentang dan
beristirahat. Analgetik dibutuhkan selama nyeri menstruasi. Handuk santasi harus
digunakan sejak awal guna mengurangi resiko infeksi. Klien dapat mengalami
pendarahan, ini adalah waktu yang baik untuk mengingatkan tentang masalah awal
dan kapan harus kembali. Anda harus mengajariklien anda cara memeriksa benang
AKDR dan menganjurkan klien untuk melakukan hal ini setiap menstruasi.
(Notoarmodjo, 2010).
VI. Pasca Pemasangan
Setelah pemasangan AKDR, wanita harus dianjurkan datang kembali lebih awal dari
janji pertemuan 4-6 minggu bila mereka mengalami tanda-tanda infeksi, karena 20
hari pertama setelah pemasangan adalah masa infeksi paling tinggi. Apabila klien
menderita neyri abdomen bawah atau pireksia, ia harus kembali lebih awal.
Menganjurkan wanita pantang koitus selama 48 jam merupakan tindakan yang tepat
sehingga lendir serviks dapat kembali normal, yang membantu memberi perlindungan
dari infeksi yang lebih berat.

VII. Efektifitas
IUD sangat efektif,(efektifitasnya 92-94%) dan tidak perlu diingat setiap hari seperti
halnya pil. Tipe multiload dapat dipakai sampai 3 tahun, Nova T dan Copper T 200
(CuT-200) dapat dipakai 3-5 tahun, Cu T380 A dapat dipakai 8 tahun. Kegagalan
rata-rata 0,8 kehamilan per 100 pemakai wanita pada tahun pertama pemakaian.

VIII. Indikasi
Prinsip pemasangan adalah menempatkan IUD setinggi mungkin dalam rongga rahim
(cavum uteri). Saat pemasangan yang paling baik ialah pada waktu mulut peranakan
masih terbuka dan rahim dalam keadaan lunak. Misalnya, 40 hari setelah bersalin dan
pada akhir haid. Yang boleh menggunakan IUD adalah :
a Usia reproduktif
b Keadaan multi para
c Mengiginkan kontrasepsi jangka panjang
d Perempuan menyususi yang menginginkan kontrasepsi jangka panjang
e Setelah melahirkan dan sedang menyusui
f Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
g Resiko rendah dari IMS
h Tidak menghendaki metoda hormonal
i Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari
j Tidak boleh menggunakan alat kontrasepsi hormonal
k Gemuk ataupun kurus
Pemasangan IUD dapat di lakukan oleh dokter ataupun bidan yang telah di latih
secara khusus. Pemeriksaan secara berkala harus di lakukan setelah pemasangan 1
minggu, lalu setiap bulan selama tiga bulan berikutnya. Pemeriksaan selanjutnya di
lakukan setiap 6 bulan sekali.
AKDR dapat di gunakan pada ibu dalam segala kemungkinan keadaan misalnya :
 Perokok
 Pasca keguguran atau kegagalan kehamilan apabila tidak terlihat adanya
infeksi
 Sedang memakai anti biotik atau anti kejang
 Gemuk ataupun kurus
 Sedang menyusui
Begitu juga dalam keadaan seperti di bawah ini dapat menggunakan AKDR :
 Penderita tumor jinak payudara
 Penderita kanker payudara
 Pusing-pusing atau sakit kepala
 Tekanan darah tinggi
 Varises di tungkai atau di vulva
 Penderita penyakit jantung
 Pernah menderita stroke
 Penderita diabetes
 Menderita penyakit hati
 Malaria

IX. Kontraindikasi
Yang tidak di perkenankan menggunakan IUD adalah:
a Belum pernah melahirkan
b Hamil atau di duga hamil
c Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang tidak normal
dari alat kemaluan, perdarahan di leher rahim dan kanker rahim
d Perdarahan vagina yang tidak di ketahui
e Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis,serviksitis)
f Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering mengalami abortus septik
g Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat
mempengaruhi kavum uteri
h Penyakit trofoblas yang ganas
i Di ketahui menderita TBC pelvik
j Kanker alat genital
k Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
l Sering ganti pasangan (Notoadmodjo: 2010)
X. Keuntungan
 Efektif dengan proteksi jangka panjang
 AKDR dapat epektif segera setelah pemasangan
 Dapat di gunakan setelah menopouse (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir)
 Tidak ada interakdi dengan obat-obat
 Tidak mengganggu hubungan suami istri
 Tidak berpengaruh terhadap ASI
 Kesuburan kembali setelah IUD di angkat
   Epek sampingnya sangat kecil
 Memiliki epek sistemik yang sangat kecil
XI. Kerugian
 Menoragie
 Dismenorea
 Sedikit peningkatan resiko kehamilan ektopik apabila ada kegagalan IUD
 Peningkatan resiko infeksi radang panggul
 IUD terlepas keluar
 Perforasi uteru, usus dan kandung kemih
 Malposisi IUD
 Kehamilan yang di sebabkan oleh pengeluaran perforasi atau malposisi
XII. Efek samping dan komplikasi
Efek samping umum terjadi:
 Perubahan siklus haid (umum pada 3 bulan pertama dan akan berkurang
setelah 3 bulan )
 Haid lebih lam dan banyak
 Perdarahan (spotting) antar menstruasi
 Saat haid lebih sakit
 Komplikasi lain: merasa sakit dan kejang selama 3sampai 5 hari setelah
pemasangan, perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang
memungkinkan penyebab anemia, perforasi dinding uterus (sangat jarang
apabila pemasangan benar)
 Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
 Tidak baik di gunakan pada perempuan dengan IMS atau yang sering berganti
pasangan
 Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai
IUD,PRP dapat memicu infertilitas
 Prosedur medis termasuk pemeriksaan pelvik di perlukan dalam pemasangan
IUD
 Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangn IUD,
biasanya menghilang dalam 1-2 hari
 Klien tidak dapat melepas IUD oleh dirinya sendiri, petugas terlatih yang
dapat melepas
 Mungkin IUD dapat keluar dari uterus tanpa di ketahui (sering terjadi apabila
IUD di pasang segera setelah melahirkan )
 Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi IUD mencegah
kehamilan
 Perempuan harus memeriksa posisi benang IUD dari waktu ke waktu
XIII. Waktu pemasangan
 2-4 hari setelah melahirkan
 40 hari setelah melahirkan
 Setelah terjadinya keguguran
 Hari ke 3 haid sampai hari ke 10 di hitung dari hari pertama haid
 Menggantikan metode KB lainnya
 Pada akhir masa menstruasi karena servik agak terbuka pada waktu ini setelah menderita
abortus (segera atau dalam waktu hari apabila tidak ada gejala infeksi)
XIV. Keadaan yang memerlukan perhatian khusus
Keadaan Anjuran
Kram Pikirkan kemungkinan terjadi infeksi dan beri pengobatan
yang sesuai. Jika tidak parah dan tidak di temukan
penyebabnya,cukup beri analgetik saja. Jika penyebabnya
tidak dapat di temukan dan menderita kram berat, cabut
AKDR kemudian ganti AKDR baru, atau cari metode
kontrasepsi lain
Menderita nyeri Paling sering di temukan pada AKDR yang mengandung
kepala atau migrain progestin. Bila sakitnya berat, rujuk klien dan cabut AKDR,
keluhan ringan berikan analgetik
Penyakit jantung sebaiknya jangan di beri AKDR yang mengandung progestin
karena progestin mempengaruhi lipid dan vasokontriksi
Stroke/riwayat stroke Sebaiknya jang di beri AKDR yang mengandung progestin
Nyeri haid hebat Dapat di sebabkan oleh AKDR klien perlu di rujuk.
Umumnya terjadi pada permulaan pemakaian
Riwayat kehamilan Jelaskan pada klien tanda-tanda kehamilan ektopik dan bila
ektopik ada segera mencari pertolongan di rumah sakit
Gejala penyakit katup Berikan anti biotik saat insersi AKDR bila anemia (hb<9),
jantung ganti dengan metode kontrasepsi lain

XV. Kunjungan Ulang


 1 bulan pasca pemasangan
 3 bulan kemudian
 Setiap 6 bulan berikutnya
 1 tahun sekali
 Bila terlambat haid 1 minggu
 Pendarahan banyak dan tidak teratur
PENUTUP

Alat kontrasepsi dalam rahim ( AKDR/IUD) merupakan alat kontrasepsi yang di


pasang dalam rahim yang relatif lebih epektif bila di bandingkan dengan metode pil, suntik,
dan kondom. Alat kontrasepsi dalam rahim terbuat dari pelastik elastik, dililit tembaga atau
campuran tembaga dengan perak. Lilitan logam menyebabkan reaksi anti fertilitas dengan
waktu penggunaan dapat mencapai 2-10 tahun, dengan metode kerja mencegah masuknya
spermatozoa/sel mani ke dalam saluran tuba. Pemasangan dan pencabutan alat kontrasepsi ini
harus di lakukan oleh tenaga medis (dokter/bidan terlatih) dapat di pakai oleh semua
perempuan usia reproduktif namun tidak boleh di pakai perempuan yang terpapar IMS. Jenis-
jenis IUD yaitu: Copper-T, Copper-7, multi load, lippes loap.
Jadi penulis berharap dengan adanya satuan acara penyuluhan ini masyarakat dapat
lebih mengerti mengenai alat kontrasepsi IUD baik dari manfaatnya maupun keefektipannya.

Anda mungkin juga menyukai