Anda di halaman 1dari 3

17

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


RELAKSASI NAFAS
AREA
KOMPETENSI

PROSEDUR TINDAKAN/BUKTI
1 2 3 4 5
Pengertian Memberikan tindakan manajemen nyeri dengan menarik
nafas tenang, lambat dan mengeluarkan nafas dengan
perlahan
Kebijakan Pasien yang mengalami nyeri
Menyiapakan -
peralatan
Pra Interaksi 1. Verifikasi/validasi pasien* yang akan dilakukan
manajemen nyeri relaksasi

Tahap Orientasi 1. Memberikan salam terapetik*


2. Menjelaskan kepada klien beserta keluarga mengenai
tujuan & prosedur tindakan yg akan segera dilakukan.
3. Menjamin atas pemenuhan kebutuhan privacy klien.
4. Mengatur ketinggian tempat tidur, posisi senyaman
mungkin untuk memudahkan tindakan yang akan
dilakukan.

Tahap Kerja 1. Mencuci tangan.

2. Ciptakan lingkungan tenang


3. Berikan posisi nyaman pasien
4. Anjurkan pasien untuk mengikuti instruksi perawat
5. Tarik nafas dari melalui hidung dan mengisi paru-paru
dengan hitungan 1 2 3
6. Hembuskan aliran nafas perlahan melalui mulut dengan
hitungan 1 2 3
7. Ulangi langkah tersebut sampai merasakan relaks pada
ektremitas atas dan bawah .

8. Anjurkan menarik nafas normal sebanyak 3 kali

9. Menarik nafas dari hidung dan hembuskan melalui muut

10. Biarkan telapak kaki dan tangan rileks

11. Usahakan konsentrasi dengan mata terpejam

12. Pada saat konsentrasi, pusatkan pada area nyeri

13. Meminta pasien untuk nafas seperti biasa dan membuka


mata

14. Anjurkan pasien mengulangi tindakan ini sampai nyeri


berkurang

18
15. Cuci tangan
Tahap Terminasi 1. Mengevaluasi respon serta toleransi klien selama, &
sesudah prosedur
DOKUMENTASI Mencatat tanggal dan waktu pemberian obat pada lembar
catatan perawat

Keterangan.

5 : Mandiri
4 : Supervisi (sekali-kali diarahkan)
3 : Dibantu (sering diingatkan)
2 : marjinal (sering di arahkan)
1 : tergantung ( sering diingatkan dan diarahkan)

PENILAIAN: ∑TOTAL ITEM X BOBOT NILAI x 100%


100

nILAI : > 70: LULUS

REFLEKSI NAMA MAHASISWA

PENGUJI :
TANDA TANGAN :

19

Anda mungkin juga menyukai