MANAJEMEN NYERI
Oleh:
Kelompok 13 / Kelas 5D
Alma Amorous 1130017127
Fatimahtuzzahro Salsabila 1130017158
Dosen Pembimbing:
PRODI S1 KEPERAWATAN
2019
1
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
MANAJEMEN NYERI RELAKSASI NAFAS DALAM
2
mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan,
tidak dapat mendeskripsikan, tidak dapat diatasi dengan
alih posisi, nafas panjang dan distraksi)
10 = nyeri sangat berat ( pasien sudah tidak mampu lagi
berkomunikasi, memukul)
Sama dengan VNRS namun penggunaan Wong Baker Face
Pain Scale Dapat diukur berdasarkan ekspresi wajah yang
terjadi pada klien sebagai manifestasi dari terjadinya nyeri.
3
b. Mencuci tangan dengan metode
6 langkah
1. Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya jika
ada ynag kurang jelas
2. Atur posisi pasien agar rileks tanpa beban fisik
3. Instruksikan pasien untuk tarik nafas dalam sehingga
rongga paru berisi udara
4. Intruksikan pasien secara perlahan dan
menghembuskan udara membiarkanya keluar dari
setiap bagian anggota tubuh, pada waktu bersamaan
minta pasien untuk memusatkan perhatian betapa
nikmatnya rasanya
5. Instruksikan pasien untuk bernafas dengan irama
normal beberapa saat ( 1-2 menit )
Tahap Kerja 6. Instruksikan pasien untuk bernafas dalam, kemudian
menghembuskan secara perlahan dan merasakan saat
ini udara mengalir dari tangan, kaki, menuju keparu-
paru kemudian udara dan rasakan udara mengalir
keseluruh tubuh
7. Minta pasien untuk memusatkan perhatian pada kaki
dan tangan, udara yang mengalir dan merasakan keluar
dari ujung-ujung jari tangan dan kai dan rasakan
kehangatanya
8. Instruksiakan pasien untuk mengulani teknik-teknik
ini apa bila ras nyeri kembali lagi
9. Setelah pasien merasakan ketenangan, minta pasien
untuk melakukan secara mandiri
Tahap Terminasi 1. Evaluasi hasil kegiatan
2. Lakukan kontrak untuk kegistsn selanjutnya
3. Akhiri kegiatan dengan baik
4
4. Cuci tangan
1. Catat waktu pelaksanaan tindakan
Dokumentasi 2. Catat respons pasien
3. Paraf dan nama perawat jaga
Kontraindikasi
5
b. 1-3 = nyeri ringan ( pasien dapat berkomunikasi
dengan baik )
c. 4-6 = nyeri sedang ( pasien mendesis, menyeringai,
dapat menunjukan lokasi nyeri, mendeskripsikan dan
dapat mengikuti perintah )
d. 7-9 = nyeri berat ( pasien terkadang tidak dapat
mengikuti perintah tapi masih respon terhadap
tindakan, tidak dapat mendeskripsikan, tidak dapat
diatasi dengan alih posisi, nafas panjang dan distraksi)
e. 10 = nyeri sangat berat ( pasien sudah tidak mampu
lagi berkomunikasi, memukul)
Sama dengan VNRS namun penggunaan Wong Baker Face
Pain Scale Dapat diukur berdasarkan ekspresi wajah yang
terjadi pada klien sebagai manifestasi dari terjadinya nyeri.
Indikasi
6
3. Edema noninflamasi,panas meningkatkan permeabilitas
kapiler dan edema
4. Tumor ganas terlokalisasi,karena panas mempercepat
metabolismsel,pertumbuhan sel dan meningkatkan
sirkulasi,panas dapat mempercepatmetastase (tumor
sekunder)
5. Gangguan kulit yang menyebabkan kemerahan atau
lepuh,panas dapat membakaratau menyebabkan
kerusakan kulit lebih jahat
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Memposisikan klien senyaman
Pasien mungkin
4. Menjelaskan tujuan
5. Menjelaskan langkah – langkah
yang akan dilakukan
1. Menutup tirai untuk privasi
Persiapan Tindakan
klien
2. Mengatur suhu ruangan agar
Lingkungan
tidak terlalu dingin dan tidak
terlalu panas
3. Mengatur pencahayaan
1. Botol / baskom berisi air hangat
Perawat (37- 40° C) / air hangat
2. Waslap / kain pembungkus
Tahap Kerja 1. Isi botol dengan air hangat
2. Tutup botol yang telah diisi air hangat kemudian
dikeringkan.
3. Masukan botol ke dalam kantong kain, atau bila
menggunakan kain masukan kain pada air hangat lalu
diperas.
7
4. Tempatkan botol/kain yang sudah diperas pada daerah
yang akan dikompres.
5. Angkat botol setelah 20 menit, lalu isi lagi botol dan
taruh pada daerah yang akan dikompres lagi.
6. Evaluasi hasil kegiatan
7. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
Tahap Terminasi
8. Akhiri kegiatan dengan baik
9. Cuci tangan
10. Catat waktu pelaksanaan tindakan
Dokumentasi 11. Catat respons pasien
12. Paraf dan nama perawat jaga
8
7-9 = nyeri berat ( pasien terkadang tidak dapat
mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan,
tidak dapat mendeskripsikan, tidak dapat diatasi dengan
alih posisi, nafas panjang dan distraksi)
10 = nyeri sangat berat ( pasien sudah tidak mampu lagi
berkomunikasi, memukul)
Sama dengan VNRS namun penggunaan Wong Baker Face
Pain Scale Dapat diukur berdasarkan ekspresi wajah yang
terjadi pada klien sebagai manifestasi dari terjadinya nyeri.
9
kadang spasme otot), yang dapat membahayakan
jika orang tersebut hipersensitif.
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Memposisikan klien senyaman
Pasien mungkin
4. Menjelaskan tujuan
5. Menjelaskan langkah – langkah
yang akan dilakukan
1. Menutup tirai untuk privasi
Persiapan Tindakan
klien
2. Mengatur suhu ruangan agar
Lingkungan
tidak terlalu dingin dan tidak
terlalu panas
3. Mengatur pencahayaan
1. Kantong es atau sejenisnya
Perawat 2. Waslap / kain pembungkus
3. Air dingin
1. Ukur suhu tubuh
2. Asupan air dingin pada kantong es atau bila
menggunakan kain asupan kain pada air dingin lalu
10
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
MANAJEMEN NYERI TERAPI MUSIK
11
Pain Scale Dapat diukur berdasarkan ekspresi wajah yang
terjadi pada klien sebagai manifestasi dari terjadinya nyeri.
12
6. Cuci tangan
1. Menetapkan ketertarikan klien terhadap music
2. Identidikasi pilihan music klien
3. Berdiskusi dengan klien dengan tujuan berbagi
pengalaman dalam music
4. Pilih pilihan music yang mewakili pilihan music klien
5. Bantu klien untuk memilih posisi yang nyaman
Tahap Kerja
6. Batasi stimulasi eksternal seperti cahaya, suara,
pengunjung, panggilan telfon salaam mendengarkan
music
7. Hindari menghidupkan music dan meninggalkannya
dalam waktu yang lama
8. Pastikan volume music sesuai dan tidak terlalu keras
9. Evaluasi hasil kegiatan
10. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
Tahap Terminasi
11. Akhiri kegiatan dengan baik
12. Cuci tangan
13. Catat waktu pelaksanaan tindakan
Dokumentasi 14. Catat respons pasien
15. Paraf dan nama perawat jaga
DAFTAR PUSTAKA
Djohan. 2006. Terapi Musik: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Buku Baik
13
Young & Koopsen. 2007. Spritualitas, Kesehatan dan Penyembuha. Medan : Bina
Media Perintis
14