Anda di halaman 1dari 3

Nama : Miftahul Jannah Dai

NIM : 841422170

STANDAR PROSEDUR
MANAJEMEN NYERI
OPERASIONAL

Cara meringankan atau mengurangi nyeri sampai tingkat


PENGERTIAN kenyamanan yang dapat diterima pasien.

TUJUAN Untuk menjaga pasien dalam kondisi senyaman mungkin.

 Setiap pasien dewasa yang merasakan nyeri dinilai dari


KEBIJAKAN skala 0 – 10
1. 0 = tidak nyeri
2. 1-3 = nyeri ringan (pasien dapat berkomunikasi dengan
baik)
3. 4-6 = nyeri sedang (pasien mendesis, menyeringai, dapat
menunjukkan lokasi nyeri, mendeskripsikan dan dapat
mengikuti perintah)
4. 7-9 = nyeri berat (pasien terkadang tidak dapat mengikuti
perintah tapi masih respon terhadap tindakan, tidak dapat
mendeskripsikan, tidak dapat diatasi dengan alih posisi,
nafas panjang dan distraksi.
5. 10 = nyeri sangat berat (pasien sudah tidak mampu lagi
berkomunikasi, memukul)

 Setiap pasien anak yang merasakan nyeri dinilai dari


skala wajah Wong Baker

0 1 2 3 4 5

1. Nilai 0 nyeri tidak dirasakan oleh anak


2. Nilai 1 nyeri dirasakan sedikit saja
3. Nilai 2 nyeri dirasakan hilang timbul
4. Nilai 3 nyeri yang dirasakan anak lebih banyak
5. Nilai 4 nyeri yang dirasakan anak secara keseluruhan
6. Nilai 5 nyeri sekali dan anak menjadi menangis
 Penanganan nyeri dikecualikan pada pasien dengan
kondisi nyeri HIS

PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas


( nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam
medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Lakukan kebersihan tagan 6 langkah
4. Pasang sarung tangan, jika perlu
5. Identifikasi faktor pencetus dan pereda nyeri
6. Lakukan pengkajian skala, lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi dan kualitas nyeri.
7. Observasi reaksi nonverbal
8. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
9. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
10. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non
farmakologi dan inter personal)
11.Ajarkan tentang teknik non farmakologi seperti:
Terapi relaksasi nafas dalam
12. Tempatkan pasien di tempat yang tenang dan nyaman
13. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan
pencahayaan dan suhu ruang nyama, jika memungkinkan
14. Berikan posisi yang nyaman (misal dengan duduk
bersandar atau tidur)
15. Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
16. Latih melakukan teknik napas dalam:
a. Anjurkan tutup mata dan konsentrasi penuh
b. Ajarkan melakukan inspirasi dengan menghirup udara
melalui hidung secara perlahan
c. Ajarkan melakukan ekspirasi dengan
menghembuskan udara dengan cara mulut mencucu
secara perlahan
d. Demonstrasikan menarik napas selama 4 detik,
menahan napas selama 2 detik dan menghembuskan
napas selama 8 detik
17. Monitor respons pasien selama di lakukan prosedur
18. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
19. Lepaskan sarung tangan
20. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
21.Dukumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan
respons pasien

Referensi:

Tim Pokja Pedoman SPO Keperawatan DPP PPNI. 2021. Pedoman Standar
Prosedur Operasional Keperawatan. Jakarta Selatan: DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai