Anda di halaman 1dari 4

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PEMBERIAN KOMPRES DINGIN

NAMA KLIEN :
USIA :
HARI & TANGGAL :

PENGERTIAN
kompres dingin adalah suatu kompres es yang dapat menurunkan prostaglandin
yang memperkuat sensitivitas nyeri dan subkutan lain pada tempat cedera dengan
menghambat proses inflamasi. Muttaqin (2011) dalam Sinaga (2017)

Agar efektif kompres dingin dapat diletakan pada tempat cidera segera setelah
cidera terjadi (Pipit siti nurlely 2016)

TUJUAN:
1) Menurunkan suhu tubuh
2) Mencegah peradangan meluas
3) Mengurangi kongesti
4) Mengurangi perdarahan setempat
5) Mengurangi rasa sakit pada daerah setempat

INDIKASI :
Kompres dingin mencegah terjadinya peradangan meluas, mengurangi kongesti,
mengurangi perdarahan setempat, mengurangi rasa sakit pada suatu daerah
setempat.

KONTRAINDIKASI:
Ibu yang alergi dingin

No Tindakan
1 PRA INTERAKSI

1. Persiapan Pasien
2. Informed Consent dan atur posisi pasien
3. Siapkan Lingkungan

2 PERSIAPAN ALAT
1. Perlak/pengalas
2. Sarung tangan bersih
3. Waslap/ kain
4. Handuk bersih
5. Baskom yang berisi air dingin
3 ORIENTASI
1. Memberi salam
2. Memperkenalkan diri
3. Kontrak waktu
4. Menjelaskan tujuan tindakan
5. Menjelaskan langkah prosedur
6. Menyiapakan alat
4 TAHAP KERJA
1. Mencuci tangan
2. Menjaga privasi
3. Memasang perlak/pengalas
4. Mengecek terlebih dahulu air dingin dengan menggunakan jari tangan
atau termoneter air
5. Memakai sarung tangan
6. Membantu pasien pada posisi yang nyaman atau dorsal recumben
7. Melakukan tindakan kompres air dingin pada area sekitar luka perineum
sebanyak 2 kali sehari selama 10 menit
8. Mengeringkan dengan handuk
9. Merapikan pasien
10. Merapikan alat
11. Cuci tangan
5 TAHAP TERMINASI
1. Evaluasi Respon Klien (Subjektif & Objektif)
2. Mengucapkan Hamdalah dan mendoakan kesembuhan klien dengan
mengucapkan Syafakillah

6 DOKUMENTASI

1. Catat hasil
2. Catat waktu saat dilakukan tindakan kembali.

(Jurnal INJEC Vol. 5 No. 1 Juni 2020: 51-59)


1. Cara Mengkaji nyeri dengan VDS :

Verbal Descriptor Scale(VDS)


Verbal descriptor scale adalah garis yang terdiri dari tiga sampai limakata
pendeskripsi yang telah disusun dengan jarak yang sama sepanjang garis.
Ukuran skala ini diurutkan dari “tidak terasa nyeri” sampai “nyeri tidak
tertahan”. Perawat menunjukkan ke klien tentang skala tersebut dan meminta
klien untuk memilih skala nyeriterbaru yang dirasakan. Perawat juga
menanyakan seberapa jauh nyeri terasa paling menyakitkan dan seberapa jauh
nyeri terasa tidak menyakitkan.Alat VDS memungkinkan klien untuk memilih
dan mendeskripsikan skala nyeri yang dirasakan (Potter & Perry, 2006).
Skala intensitas nyeri deskriptif sederhana

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Skala Intensitas Nyeri 1.

Keterangan :
0 : Tidak nyeri
1-3 (Nyeri : Hilang tanpa pengobatan, tidak mengganggu aktivitas
ringan) sehari- hari. Responden dapat berkomunikasi dengan baik.
4-6 (Nyeri : Nyeri yang menyebar ke perut bagian bawah, mengganggu
sedang) aktivitas sehari- hari, membutuhkan obat untuk
mengurangi nyerinya. Responden mendesis, menyeringai,
dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat
mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan
baik.
7-9 (Nyeri : Nyeri disertai pusing, sakit kepala berat, muntah, diare,
berat) sangat mengganggu aktifitas sehari- hari. Reponden
terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi masih
respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri,
tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi
dengan alih posisi nafas panjang dan distraksi.
10 Nyeri tidak : Menangis, meringis, gelisah, menghindari percakapan dan
tertahankan kontak social, sesak nafas, immobilisasi, menggigit bibir,
penurunan rentan kesadaran. Resposden tidak mampu
berkomunikasi dan memukul.

Anda mungkin juga menyukai