Anda di halaman 1dari 5

Keterampilan Pengkajian Nyeri Pada Anak

Petunjuk :
Nilai 1 : Perlu perbaikan
Prosedur keterampilan tidak dikerjakan dengan benar dan tidak berurutan
Nilai 2 : Mampu
Prosedur keterampilan dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi kurang tepat,
pembimbing perlu membantu atau mengingaatkan
Nilai 3 : Mahir
Prosedur keterampilan dikerjakan sesuai dengan langkah kerja.

No Aspek Yang Dinilai Nilai Ket


1 2 3

I Tahap Pra Interaksi


1.Pastikan tindakan sesuai dengan advis
dalam catatn medis pasien
2.Siapkan alat
 Kertas pengkajian nyeri
 Alat tulis
3.Cuci tangan

II. Sikap dan Perilaku


1.Beri salam dan memperkenalkan diri
2.Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan
pada pasien dan keluarga
3.Posisikan pasien dengan baik
(berbaring/duduk)
4.Tanggap terhadap reaksi pasien
5. Sabar dan teliti

III. Tahap Kerja


1.Melakukan pengkajian awal terhadap nyeri
pada pasien untuk
a. QUESTT
Q : question the child (tanyakan pada anak)
U: use a pain rating scale (tanyakan pada
anak)
E : evaluate behavioral and physiologic
changes (evalusi perubahan sikap dan
psikologis)
S : secure parents involvement (pastikan
keterlibatan orangtua)
T : take the cause of pain into account
(pertimbangkan penyebab nyeri)
T : take action and evaluate results (lakukan
tindakan dan evaluasi hasilnya)
b. PQRST
P : provokatif
Q : qualitas
R : region
S : skala
T : timing

2. Penilaian rasa sakit/nyeri dilakuan dengan


menggunakan instrument pengkajian nyeri
yang sesuai untuk masing-masing pasien
a. NIPS : untuk neonatus-usia 1 tahun
b. FLACC : untuk anak usia <3 tahun atau
dengan anak gangguan kognitif atau pasien-
pasien anak yang tidak dapat dinilai dengan
skala
c. Wong Baker Faces Pain Rating Scale :
untuk pasien anak >3 tahun atau lebih besar
yang tidak dapat menggambarkan intensitas
nyeri dengan angka
d.NRS : untuk anak >8 tahun atau lebih yang
dapat menggunakan angka untuk
melambangkan intensitas nyeri yang dirasaka
e. Comfort Scale : untuk menilai derajat
sedasi pada anak dan dewasa dengan terapi
sedasi yang dirawat diruang intensif/kamar
operasi/rawat inap.

IV Tahap Terminasi
1.Evaluasi hasil yang dicapai
2.Beri reinforcement positif pada pasien
3.Akhiri pertemuan dengan baik
4.Cuci tangan

V Dokumentasi
Dokumentasikan tindakan yang sudah
dilakukan beserta respon pasien
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
JUDUL :
PEMERIKSAAN FISIK PADA BAYI
Pengertian Pengkajian fisik adalah proses berkelanjutan yang dimulai selama
wawancara, terutama dengan menggunakan inspeksi atau observasi.
Selama pemeriksaan yang lebih formal,alat-alat utuk perkusi,palpasi
dan auskultasi ditambahkan untuk memantapkan dan menyarig
pengkajian sistem tubuh. Seperti pada riwayat kesehatan, obyektif
dari pengkajian fisik adalah untuk merumuskan diagnose
keperawatan dan mengevaluasi keefektifan intervensi terapeutik
Tujuan 1.Untuk mengetahui stastus kesehatan bayi
2.Untuk menentukan keadaan fisik bayi dalam keadaan normal atau
abnormal
3.Untuk mendeteksi kelainan dan dapat menjelaskan pada keluarga

Indikasi Bayi usia >28 hari sampai dengan 1 tahun


kontraindikasi Bayi memiliki resiko
Alat dan bahan 1.timbangan bayi
2.Stetoskop
3.Penlight
4.Termometer
5.Pita ukur
6.Kain bedong
7.Baju bayi
8.Popok bayi
9.Kerincingan bayi
10.Format pemeriksaan fisik
11.Dokumentasi
Persiapan ibu dan 1.Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan
perawat 2.Mengkaji riwayat ibu dan bayi
3.Melengkapi riwayat medis.
-mendokumentasikan data pada saat masuk:nama,tanggal lahir
-mendokumentasikan riwayat persalinan
-mendokumentasikan riwayat pasca kelahiran
Persiapan 1.Ciptakan lingkungan yang tenang dan pencahayaan yang cukup
lingkungan 2.Suhu ruangan yang baik (sesuai dengan NTE,atau tidak memicu
hipotermi)
Prosedur 1.Jelaskan tujuan yang akan dilakukan
2.Cuci tangan
3.Beri penerangan
4.Buka bedong,baju, dan popok bayi
5.Pemeriksaan kesadaran
6.Mengukur tanda-tanda vital : suhu , frekuensi
7.Mengukur antropometri
8.Pemeriksaan fisik sistematis : inspeksi,palpasi fontanela
9.Pasang baju ,popok dan bedong bayi
10.Evaluasi respon bayi dan keluarga
11.Rapihkan alat
12.Cuci tangan
13.Mendokumentasikan hasil pemeriksaan
14.Interpretasikan hasil pemeriksaan dan rencakan tindakan
selanjutnya
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
JUDUL :
Manajemen Nyeri
Pengertian Cara meringankan atau mengurangi nyeri sampai tingkat
kenyamanan yang dapat diterima pasien
Tujuan Unutk menjaga pasien dalam kondisi senyaman mugkin
Kebijakan  Setiap pasien dewasa yang merasakan nyeri dinilai dari
skala 0-10
1. 0 = tidak nyeri
2. 1-3 = nyeri ringan(pasien dapat berkomunikasi dengan
baik)
3. 4-6 = nyeri sedang (pasien mendesis,menyeringai,dapat
menunjukan lokasi nyeri,mendeskripsikan dan dapat
mengikuti perintah)
4. 7-9 = nyeri berat (pasien terkadang tidak dapat mengikuti
perintah tapi masih bisa merespon terhadap
tindakan,tidak dapat mendeskripsikan,tidak dapat diatasi
dengan alih posisi,nafas panjang dan distraksi)
5. 10 = nyeri sangat berat( pasien tidak mampu lagi
komunikasi,memukul)
Prosedur  Lakukan pengkajian
skala,lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi dan kualitas
nyeri
 Observasi reaksi non verbal
 Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengatahui
pengalaman nyeri pasien
 Control lingkungan yang dapat mempengaruhi seperti
suhu ruangan,pencahayaan dan kebisingan
 Pilih dan lakukan penanganan nyeri(farmakologi,non
farmakologi dan interpersonal)
 Ajarkan tentang teknik non farmakologi seperti :
1. Kompres dingin
2. Massage kulit
3. Buli-buli panas
4. Relaksasi seperti lingkungan yang tenang,posisi yang
nyaman dan nafas dalam
5. Teknik distraksi yakni mengalihkan perhatian ke
stimulus lain seperti menonton tv,membaca
koran,mendengarkan music
 Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
 Evaluasi keefektifan control nyeri
Unit teraik  Unit Gawat Darurat (UGD)
 Unit Rawat Inap
 Unit Rawat Jalan

Anda mungkin juga menyukai