Anda di halaman 1dari 5

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1

“SPO Pengukuran Antropometri, IMT, dan Pemeriksaan saluran cerna”

Dosen Pengampu : Pak. Irhamdi Achmad, S.Kep., Ns., M.Kes

Disusun Oleh :
Kelompok 5 (2A)
Ketua Kelompok : Ningfangnan Hungan
Anggota : Dewi Rahmawati Maulani
Kristin Lilihata
Siti Rahma Yani La Aci

Kementerian Kesehatan RI
Poltekkes Kemenkes Maluku
Prodi Keperawatan Masohi
Tahun Akademik 2022/2023
POLTEKKES KEMENKES MALUKU DOKUMEN LEVEL. KODE :
JURUSAN KEPERAWATAN PROSEDUR OPERASIONAL TINDAKAN
PRODI KEPERAWATAN MASOHI KEPERAWATAN

PENGUKURAN ANTROPOMETRI Tgl Ditetapkan :

AREA : LABORATORIUM KEPERAWATAN No. Revisi : -

PENGERTIAN Antropometri adalah pengukuran pada diri pasien tetan dimensi, komposisi
dan/pembekakan tubuh termasuk: berat badan, tinggi badan, lingkar tubuh, panjang
anggota, tebal lemak, IMT, dan oedem

TUJUAN Mengetahui kondisi gizi dan status kesehatan pasien

KEBIJAKAN 1. Pasien dengan masalah nutrisi

PETUGAS Perawat

PERALATAN 1. Alat tulis


2. Timbangan BB
3. Pita LILA

A. Tahap Prainteraksi
1. Mengecek program terapi dan tempat tidur pasien
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan sapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien

PROSEDUR C. Tahap Kerja


PELAKSANAAN 1. Petugas meletakkan timbangan pada tempat yang datar dan keras
2. Petugas memastikan jarum petunjuk tepat diangka nol
3. Petugas mempersilahkan pasien naik di timbangan dan pastikan tidak ada
barang di saku pasien
4. Petugas membaca hasil dengan memperhatikan jarum petunjuk dan beritahu
hasilnya
5. Petugas mencatat hasil dan melengkapi dokumentasi
6. Petugas melakukan pengukuran lingkar lengan
7. Melakukan perhitungan IMT
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ketempat semula
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
POLTEKKES KEMENKES MALUKU DOKUMEN LEVEL. KODE :
JURUSAN KEPERAWATAN PROSEDUR OPERASIONAL TINDAKAN
PRODI KEPERAWATAN MASOHI KEPERAWATAN

MENGHITUNG INDEKS MASA TUBUH (IMT) Tgl Ditetapkan :

AREA : LABORATORIUM KEPERAWATAN No. Revisi : -

PENGERTIAN Indeks massa tubuh adalah metrik standar yang digunakan untuk menentukan berat
badan seseorang masuk dalam kategori sehat atau tidak

TUJUAN Mengetahui berat badan masuk kategori sehat atau tidak

KEBIJAKAN 1. Pasien dengan masalah nutrisi


2. Pasien yang ingin mengetahui BB dalam kategori sehat atau tidak

PETUGAS Perawat

PERALATAN 1. Buku/Kertas
2. Pena
3. Pengukur tinggi badan (jika tidak tahu TB)
4. Timbangan BB
5. Kalkulator

A. Tahap Prainteraksi
1. Mengecek program terapi dan tempat tidur pasien
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan sapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien

PROSEDUR C. Tahap Kerja


PELAKSANAAN 1. Cuci tangan
2. Menimbang dan mencatat berat badan pasien dalam kilogram
3. Bagi angka berat badan dengn hasil kuadrat tinggi badan
BMI = BB dalam Kg / TB dalam m2
4. Bandingkan angka BMI pasien dengan:
a. Dibawah 18,5 = berat badan kurang
b. 18,5 – 29,9 = berat badan normal
c. 23-29,9 = berat badan berlebih (kecenderungan obesitas)
d. 30 ke atas = obesitas
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ketempat semula
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
POLTEKKES KEMENKES MALUKU DOKUMEN LEVEL. KODE :
JURUSAN KEPERAWATAN PROSEDUR OPERASIONAL TINDAKAN
PRODI KEPERAWATAN MASOHI KEPERAWATAN

PEMERIKSAAN BISING USUS Tgl Ditetapkan :

AREA : LABORATORIUM KEPERAWATAN No. Revisi : -

PENGERTIAN Bising usus merupakan salah satu suara yang bisa didengarkan melalui stetoskop di
perut, khususnya di sekitar pusar. Suara ini dihasilkan dari bunyi udara dan cairan di
dalam usus yang bergerak karena adanya peristaltik usus.

TUJUAN 1. Mengetahui bentuk dan gerakan - gerakan perut


2. Mendengarkan suara peristaltik usus
3. Meneliti tempat nyeri tekan, organ - organ dalam rongga perut, benjolan dalam
perut, dll

PETUGAS Perawat

PERALATAN 1. Stetoskop
2. Pensil gambar
3. Pita pengukur

A. Tahap Prainteraksi
1. Mengecek program terapi dan tempat tidur pasien
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan sapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien

PROSEDUR C. Tahap Kerja


PELAKSANAAN Inspeksi
- Amati bentuk perut secara umum, warna kulit, adanya retraksi, penonjolan,
adanya ketidak simetrisan, adanya asites.
Palpasi
- Palpasi ringan: Untuk mengetahui adanya massa dan respon nyeri tekan
letakkan telapak tangan pada abdomen secara berhimpitan dan tekan secara
merata sesuai kuadran.
- Palpasi dalam: Untuk mengetahui posisi organ dalam seperi hepar, ginjal,
limpa dengan metode bimanual/2 tangan.
Palpasi hepar
- Letakkan tangan pemeriksa dengan posisi ujung jari keatas pada bagian
hipokondria kanan, kira;kira pada interkosta ke 11-12
- Tekan saat pasien inhalasi kira-kira sedalam 4-5 cm, rasakan adanya organ
hepar. Kaji hepatomegali.
Palpasi Limpa
- Metode yang digunakkan seperti pd pemeriksaan hapar
- Anjurkan pasien miring kanan dan letakkan tangan pada bawah interkosta kiri
dan minta pasien mengambil nafas dalam kemudian tekan saat inhalasi
tenntukkan adanya limpa.
- Pada orang dewasa normal tidak teraba
Palpasi Renalis
- Untuk palpasi ginjal kanan letakkan tangan pada atas dan bawah perut
setinggi Lumbal 3-4 dibawah kosta kanan.
- Untuk palpasi ginjal kiri letakkan tangan setinggi Lumbal 1-2 di bawah kosta
kiri.
- - Tekan sedalam 4-5 cm setelah pasien inhalasi jika teraba adanya ginjal
rasakan bentuk, kontur, ukuran, dan respon nyeri
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ketempat semula
4. Mencuci tangan
4. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai