Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN

STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR


LEMBAR OBSERVASI DAN STRATEGI KOMUNIKASI
Disusun Untuk memenuhi Ujian Praktek Mata kuliah KDM II
Dosen Pembimbing: Ani Fadmawaty, S.Kep, Ners, MKM

Disusun oleh:

Nama: Rini Safira

Nim: P27905119028

Tingkat 1 Prodi Ners

POLTEKKES KEMENKES BANTEN


JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS
2020
1. SOP, LO dan STRATEGI KOMUNIKASI MOBILISASI DAN
TRANSPORTASI
A. MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KETEMPAT TIDUR
LAIN

STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR (SOP)

MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE TEMPAT TIDUR LAIN

Pengertian Memindahkan pasien dari satu tempat tidur ke tempat tidur


lain

Tujuan Memudahkan perawat memindahkan pasien ke tempat lain

Indikasi Pasien mengalami mobilisasi perawat

Peralatan 1. Brangkar
2. Handscoon bila di perlukan

Prosedur A. Tahap Pra Interaksi


Pelaksanaan 1. Melakukan verifikasi data
2. Menyiapkan alat
3. Mencuci tangan

B. Tahap Orientasi
1. Memberi salam dan menyapa pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan prosedur tindakan pada pasien
4. Menanyakan persetujuan / kesiapan pasien
5. Mencuci tangan dengan benar

C. Tahap Kerja
1. Naikkan posisi tempat tidur sampai lebih tinggi
dari brankar
2. Posisikan pasien di tepi tempat tidur, tutupi
dengan selimut untuk kenyamanan privasi
3. Minta pasien memfleksikan leher jika
memungkinkan dan melekatkan kedua tangan
menyilang di atas dada
4. Melakukan persiapan untuk mengangkat pasien.
Perawat pertama meletakkan kedua tangan di
bawah bagian dada dan leher, perawat kedua
meletakkan kedua tangan dibawah pinggul, dan
perawat ketiga meletakkan kedua tangan
dibawah kaki pasien
5. Condongkantubuh ke depan, fleksikan pinggul,
lutut dan pergelangan kaki. Perawat pertama
memberikan instruksikemudian angkatpasien
bersama-sama dari tempat tidur dan pindahkan
ke tempat tidur yang lain
6. Buat pasien merasa nyaman dan angkat pagar
brankar atau kencangkan sabuk pengaman
melintang di atas tubuh pasien

D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Merapikan tempat tidur
3. Berpamitan dengan pasien
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
LEMBAR OBSERVASI MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE
TEMPAT TIDUR LAIN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN


JURUSAN KEPERAWATAN
TANGERANG LEMBAR OBSERVASI
UJIAN PRAKTEK LABORATORIUM

Nama : Rini Safira


NIM : P27905119028
Hari/Tanggal : Selasa, 16 juni 2020
Tindakan: Memindahkan Pasien Dari Tempat Tidur ke Tempat Tidur Lain

No KEGIATAN 0 1 2
1 Identifikasi kebutuhan pasien
2 Persiapan alat-alat:
1. Brankar
2. Handscoon bila diperlukan
3 Salam terapeutik
4 Jelaskan tujuan dan prosedur kepada pasien
5 Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
Dekatkan alat-alat ke pasien
7 Tutup sampiran
8 Cuci tangan 6 langkah (SOP cuci tangan)
9 Naikkan posisi tempat tidur sampai lebih tinggi dari
brankar

10 Posisikan pasien di tepi tempat tidur, tutupi dengan


selimut untuk kenyamanan privasi

11 Minta pasien memfleksikan leher jika memungkinkan


dan melekatkan kedua tangan menyilang di atas dada

12 Melakukan persiapan untuk mengangkat pasien.


Perawat pertama meletakkan kedua tangan di bawah
bagian dada dan leher, perawat kedua meletakkan
kedua tangan dibawah pinggul, dan perawat ketiga
meletakkan kedua tangan dibawah kaki pasien

13 Condongkantubuh ke depan, fleksikan pinggul, lutut


dan pergelangan kaki. Perawat pertama memberikan
instruksikemudian angkatpasien bersama-sama dari
tempat tidur dan pindahkan ke brankar

14 Buat pasien merasa nyaman dan angkat pagar brankar


atau kencangkan sabuk pengaman melintang di atas
tubuh pasien

15 Rapihkan alat
16 Rapihkan pasien
17 Berpamitan kepada pasien
18 Cuci tangan
19 Dokumentasikan
Jumlah
Total Nilai
Persentase

Keterangan:

- Nilai 2 = Tindakan sempurna


- Nilai 1 = Tindakan tidak sempurna
- Nilai 0 = Tindakan tidak di lakukan sama sekali
- Persentase = Total nilai x 100%
_______
38
- Lulus ujian praktek:
 Apabila mahasiswa melakukan perasat denganpersentase minimal
75 (3.25)

Tangerang,

Mahasiswa Penguji
STRATEGI KOMUNIKASI PEMINDAHAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE
TEMPAT TIDUR LAIN

1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
Pr: selamat pagi bapak, apakah benar ini dengan bapak …. Berumur...?
Ps:…..
Pr: perkenalkan saya perawat …. yang bertugas dari jam 07:00-03:00.
Ps:……..
b. Evaluasi validasi
Pr: bagaimana keadaan bapak, apakah masih ada keluhan?
(sambil memperhatikanekspresi wajah pasien)
Ps:………..
c. Tujuan
Pr: Bapak, tujuannya adalah agar bapak merasa nyaman di tempat tidur
yang lebih besar lagi, dan membantu bapa dalam berpindah tempat
d. Menjelaskan prosedur
Baik pak saya akan menjelaskan prosedur memindahkan bapak ke tempat
tidur lain. Bapa cukup diam dan berbaring saja di tempat tidur, lalu ikuti
instruski dari saya ya pak
e. Kontrak waktu dan kesediaan pasien
Dalam memindahkannya saya butuh waktu 5-10 menit. Apakah bapak
bersedia?

2. Fase kerja
Maaf pak rilekskan badannya dan kedua tangan bapak silangkan ke dada,
Kita akan meletakan kedua tangan dibagian bawah leher,dada, pinggul dan
kaki bapa. Permisi ya pak perawat menyondongkan badan lalu diangkat dan
di pindahkan ke tempat tidur yang lain
3. Fase terminasia
1. Evaluasi respon Evaluasi subyektif
Perawat : Bagaimana pak..apakah bapak merasa nyaman
2. Evaluasi obyektif
Perawat : (memperhatikan respon pasien) pasien tampak merasa
nyaman
a. Tindak lanjut
b. Perawat : Jika bapak mengalami kesulitan atau butuh bantuan saya,
minta tolong keluarga memanggil saya di ruang perawat ya.. saya nanti
akan datang untuk melihat keadaan bapak.
B. MENGGUNAKAN ALAT BANTU WALKER

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


MENGGUNAKAN ALAT BANTU WALKER
Pengertian Walker adalah alat bantu yang hampir sama dengan
kruk, tapi alat bantu ini lebih mudah untuk di gunakan

Indikasi 1. Pasien yang mengalami kelemahan otot kaki


2. Post stroke

Tujuan 1. Meningkatkan kekuatan otot


2. Pergerakan sendi dan kemampuan mobilisasi
3. Menurunkan resiko komplikasi dan mobilisasi
4. Menurunkan ketergantungan pasien dan orang
lain

Peralatan 1. Walker

Prosedur A. Tahap Pra Interaksi


Pelaksanaan 1. Melakukan verifikasi data
2. Menyiapkan alat
3. Mencuci tangan

B. Tahap Orientasi
1. Memberi salam dan menyapa pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
pada pasien
4. Menanyakan persetujuan / kesiapan pasien
5. Mencuci tangan dengan benar

C. Tahap Kerja
1. Identifikasi kebutuhan klien
2. Jelaskan prosedur yang akan di lakukan
3. Tutup sampiran
4. Cuci tangan
5. Ketika klien membutuhkan bantuan
maksimal:
 Gerakkan Walker kedepan kira-kira
15 cm sementara berat badan
bertumpu pada kedua tungkai
 Kemudian gerakkan kaki kanan
hingga mendekati walker sementara
berat badan di bebankan pada
tungkai kiri dan kedua tangan
 Selanjutnya, gerakkan kaki kiri
hingga mendekati kaki kanan
sementara berat badan bertumpu
pada tungkai kanan dan kedua
lengan
6. Jika tungkai klien lemah:
 Gerakkan tungkai yang lemah
kedepan secara bersamaan sekitar
15 cm (6 inchi) sementara berat
badan bertumpu pada tungkai yang
kuat
 Kemudian, gerakkan tungkai yang
lebih kuat ke depan sementara berat
badan bertumpu pada tungkai lemah
dan kedua lengan
7. Selalu siapkan diri anda di sisi klien untuk
membantu menjaga keseimbangan jika di
butuhkan.
8. Kaji setiap kemajuan yang dicapai klien dan
lakukan koreksi jika perlu.
9. Tanyakan respon pasien
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Cuci tangan
3. Dokumentasi tindakan yang telah di
lakukan
LEMBAR OBSERVASI MENGGUNAKAN WALKER

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN


JURUSAN KEPERAWATAN
TANGERANG LEMBAR OBSERVASI
UJIAN PRAKTEK LABORATORIUM

Nama : Rini Safira


NIM : P27905119028
Hari/Tanggal : Selasa, 16 Juni 2020
Tindakan : Membantu Pasien Menggunakan Walker

No KEGIATAN 0 1 2
1 Identifikasi kebutuhan pasien
2 Persiapan alat-alat:
1. Walker
3 Salam terapeutik
4 Jelaskan prosedur yang dilakukan
5 Tutup sampiran
6 Cuci tangan denagn 6 langkah (SOP cuci tangan)
7 Ketika klien membutuhkan bantuan maksimal:

 Gerakkan Walker kedepan kira-kira 15 cm


sementara berat badan bertumpu pada kedua
tungkai
 Kemudian gerakkan kaki kanan hingga
mendekati walker sementara berat badan di
bebankan pada tungkai kiri dan kedua tangan
 Selanjutnya, gerakkan kaki kiri hingga
mendekati kaki kanan sementara berat badan
bertumpu pada tungkai kanan dan kedua lengan

Jika tungkai klien lemah:

 Gerakkan tungkai yang lemah kedepan secara


bersamaan sekitar 15 cm (6 inchi) sementara
berat badan bertumpu pada tungkai yang kuat
 Kemudian, gerakkan tungkai yang lebih kuat ke
depan sementara berat badan bertumpu pada
tungkai lemah dan kedua lengan

8 Selalu siapkan diri anda di sisi klien untuk membantu


menjaga keseimbangan jika di butuhkan

9 Kaji setiap kemajuan pasien yang di capai dan lakukan


koreksi jika perlu

10 Tanyakan respon pasien

11 Fase terminasi

12 Melakukan evaluasi tindakan

13 Cuci tangan

14 Dokumentasikan tindakan yang telah di lakukan

JUMLAH

TOTAL NILAI

PRESENTASE

Keterangan:

- Nilai 2 = Tindakan sempurna


- Nilai 1 = Tindakan tidak sempurna
- Nilai 0 = Tindakan tidak di lakukan sama sekali
- Persentase = Total nilai x 100%
_______
28
- Lulus ujian praktek:
 Apabila mahasiswa melakukan perasat denganpersentase minimal
75 (3.25)

Tangerang,

Mahasiswa Penguji
STRATEGI KOMUNIKASI MEMBANTU PASIEN MENGGUNAKAN WALKER

A. Orientasi

1. Komunikasi Terapeutik

Pr: assalamualaikum bu. Sealamat siang saya perawat rini yang dinas pada
siang ini
Ps: Wa’alaikumsalam sus
2. Evaluasi/validasi
Pr: Bagaimana kabarnya bu, apa masih ada keluhan? (sambil
memperhatikan ekspresi klien)
Ps: Alhamdulillah sus membaik, tetapi kaki masih sakit saat jalan
Pr: baik bu jika masih sakit kita akan menggunakan alat bantu jalan ya bu
yaitu walker
3. Penjelasan prosedur
Pr: disini saya akan membantu ibu untuk berjalan menggunakan alat bantu
jalan (walker). Ibu nanti tinggal ikuti instruksi dari saya ya bu.
4. Tujuannya
Untuk memudahkan ibu dalam berjalan
5. Kontrak waktu dan kesediaan pasien
Pr: Disini kita membutuhkan waktu 10-15 menit dalam belajar menggunakan
walker. Apakah ibu bersedia?
Ps: iya sus

B. Fase kerja
Pr: baik bu ikuti instruksi saya, gerakkan tungkai yang lemah kedepan secara
bersamaan 15 cm, sementara berat badan bertumpu pada tungkai yang kuat.
Kemudian, gerakkan tungkai yang lebih kuat kedepan sementara berat badan
bertumpu pada tungkai lemah dan kedua lengan.
C. Fase terminasi
1..Evaluasi respon Evaluasi subyektif Perawat : Bagaimana bu..apakah bu
ibu berjalan dengan nyaman
2..Evaluasi obyektif Perawat : (memperhatikan respon pasien) pasien tampak
merasa nyama
c. SOP, LO DAN STRATEGI KOMUNIKASI PEMBERIAN OBAT
A. PEMBERIAN OBAT PERORAL

STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR (SOP)


PEMBERIAN OBAT PERORAL
Pengertian Memberikan pengobatan melalui mulut, guna
mendapatkan hasil yang optimal

Indikasi pasien yang memerlukan pemberian obat melalui


oral

Tujuan Memberikan obat tertentu yang pemberiannya


dengan cara oral agar mendapatkan hasil yang
optimal

Alat dan Bahan 1. Handscoon bersih


2. Baki berisi oabt-obatan
3. Troli
4. Kartu rencana pengobatan / catatan terapi
pengobatan pasien
5. Gelas berisi air putih
6. Sendok bersih bila perlu
7. Tisu bersih
8. Bengkok
9. Cangkis disposable untuk tempat obat
10. Martil dan lumping penggerus (bila
diperlukan)
11. Sedotan untuk minum

Prosedur A. Tahap Pra Interaksi


Pelaksanaan 1. Melakukan verifikasi data
2. Menyiapkan alat
3. Mencuci tangan

B. Tahap Orientasi
1. Memberi salam dan menyapa pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
pada pasien
4. Menanyakan persetujuan / kesiapan
pasien
5. Mencuci tangan dengan benar

C. Tahap Kerja:
1. Identifikasi kebutuhan klien
2. Memberikan salam teraupetik
3. Menjelaskan prosedur dan tujuan
tindakkan kepada klien
4. Menutup sampiran jika perlu
5. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
6. Kaji kemampuan pasien untuk dapat di
berikan obat per oral
7. Menyiapkan obat secara benar
berdasarkan instruksi pengobatan
a. Jika obat berbentuk tablet atau kapsul
1. Letakkan tablet atau kapsul yang
telah di kemas ke dalam
cangkir/cup obat. Jangan lepaskan
pembungkusnya.
2. Jika klien mempunyai kesulitan
menelan, haluskan tablet dalam
bentuk bubuk
b. Jika obat berbentuk cair/liquid
1. Buka penutupnya
2. Pegang cangkir obat setinggi mata
dan tuang isi sesuai dengan
takaran yang di instruksikan.
8. Periksa kembali obat-obat yang sudah di
siapkan dengan dengan instruksi
pemberian obat
9. Membantu klien dalam pemberian obat
peroral
10. Rapikan alat
11. Rapikan klien
12. Lepaskan handscoon dan cuci tangan
13. Pastikan klien nyaman dengan posisi yang
diberikan

E. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Cuci tangan
3. Dokumentasi tindakan yang telah di
lakukan
4. Kembali untuk mengevaluasi respon
terhadap obat dalam 15-30 menit
LEMBAR OBSERVASI PEMBERIAN OBAT PERORAL

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN


JURUSAN KEPERAWATAN
TANGERANG LEMBAR OBSERVASI
UJIAN PRAKTEK LABORATORIUM

Nama : Rini Safira


NIM : P27905119028
Hari/Tanggal : Selasa, 16 Juni 2020
Tindakan : Pemberian Obat Peroral

No KEGIATAN 0 1 2
1 Identifikasi kebutuhan pasien
2 Alat dan bahan:
1. Handscoon bersih
2. Baki berisi oabt-obatan
3. Troli
4. Kartu rencana pengobatan / catatan
terapi pengobatan pasien
5. Gelas berisi air putih
6. Sendok bersih bila perlu
7. Tisu bersih
8. Bengkok
9. Cangkis disposable untuk tempat obat
10. Martil dan lumping penggerus (bila
diperlukan)
11. Sedotan untuk minum
3 Memberikan salam teraupetik
4 Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada
klien
5 Menutup sampiran bila perlu
6 Cuci tangan dan gunakan handscoon
7 Kaji kemampuan pasien untuk dapat di berikan obat
per oral
8 Menyiapkan obat secara benar berdasarkan
instruksi pengobatan
a. Jika obat berbentuk tabel atau kapsul
1. Letakkan tablet atau kapsul yang telsh
dikemas dalam cangkir/cup obat, jangan
lepaskan pembungkusnya
2. Jika klien mempunyai kesulitan menelan,
haluskan tablet dalam bentuk bubuk

b. Jika obat berbentuk cair/liquid


1. Buka penutupnya
2. Pegang cangkir obat setinggi mata dan
tuang isi sesuai takaran

9 Periksa kembali obat-obat yang sudah disiapkan


dengan intruksi pemberian obat
10 Membantu klien dalam pemberian obat peroral
12 Rapikan alat
13 Rapikan pasien

14 Lepaskan handscoon dan cuci tangan


15 Pastikan klien nyaman dengan posisi yang di
berikan
16 Dokumentasi tindakan
17 Kembali untuk mengevaluasi respon terhadap obat
dalam 15-30 menit
JUMLAH
TOTAL NILAI
PERSENTASE
Keterangan:

- Nilai 2 = Tindakan sempurna


- Nilai 1 = Tindakan tidak sempurna
- Nilai 0 = Tindakan tidak di lakukan sama sekali
- Persentase = Total nilai x 100%
_______
34
- Lulus ujian praktek:
 Apabila mahasiswa melakukan perasat denganpersentase minimal
75 (3.25)

Tangerang,

Mahasiswa Penguji
STRATEGI KOMUNIKASI MEMBERIKAN OBAT PERORAL

A. Proses pelaksanaan tindakan


1. Fase Orientasi
A. Salam Terpeutik

Pr: Selamat pagi ibu, sudah sarapan belum... Perkenalkan saya


perawat…. Saya bertugas pada pagi ini

B. Verifikasi data pasien, (nama, dosis, jenis obat)


Pr: apakah benar dengan Ny.B, boleh saya lihat gelang nya bu
C. Evaluasi validasi
Perawat: bagaimana keadaan ibu, apa sudah membaik? (sambil
memperhatikan wajah pasien
D. Kontak (topic, waktu, tempat)
Topik : pemberian obat peroral
Perawat: saya akan membantu ibu dalam memberikan obat
melalui mulut ibu, apakah ibu ada kesulitan menelan?...ibu
melakukannya dalam posisi duduk di atas temapt tidur, waktunya
sekitar 3-5 menit. Apakah ibu bersedia?
2. Fase kerja
Perawat: baik bu, mari saya bantu untuk duduk, ibu ikuti instruksi dari
saya ya, letakkan obat (tablet) di atas lidah ibu lalu telan dan bantu
dengan air minum ya buu..
3. Fase Terminasi

1..Evaluasi respon Evaluasi subyektif


Perawat : Bagaimana bu..apakah sudah mendingan

2..Evaluasi obyektif
Perawat : (memperhatikan respon pasien) pasien tampak merasa
nyaman
B. MEMBERIKAN OBAT MELALUI SUBCUTAN

STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR (SOP)


MEMBERIKAN OBAT MELALUI SUBCUTAN
Pengertian Pemberian obat secara subcutan ialah pemberian obat
melalui suntikan ke area bawah kulit yaitu pada jaringan
konektf atau lemak di bawah dermis. (Aziz, 2006)

Lokasi yang di anjurkan untuk suntikan ini merupakan


lengan bagian atas, kaki bagian atas, dan daerah sekitar
pusar

Indikasi 1. Pasien tidak sadar


2. Pasieen tidak memungkinkan untuk di berikan obat
secara oral

Tujuan Pemberian obat subcutan ialah untuk memasukkan


sejumlah toksin atau obat kepada jaringan subcutan di
bawah kulit untuk proses di absorbs

Alat dan 1. Spuit dan jarum steril (spuit 1-2 cc, jarum no. 25)
bahan 2. Handscoon
3. Kapas alcohol dalam com
4. Vial/ampuls
5. Kassa
6. Bengkok
7. Bak injeksi
8. Daftar/formulir pengobatan

Prosedur A. Tahap pra interaksi


pelaksanaan 1. Mengecek program terapi medic
2. Mencuci tangan
3. Mempersiapkan alat
B. Fase interaksi
1. Mengucapkan salam terpeutik
2. Melakukan evaluasi/validasi
3. Melakukan kontrak waktu
4. Menjelaskan langkah-langkah tindakan
5. Menjaga vrivacy klien

C. Fase kerja
1. Identifikasi kebutuhan klien
2. Cek perencanaan keperawatan klien (dosis,
nama klien, obat, waktu pelaksanaan, tempat
injeksi).
3. Kaji riwayat alergi dan siapkan klien
4. Klien diberitahu dan dijelaskan tentang tindakan
yang akan di berikan
5. Pemilihan tempat injeksi/persiapan posisi saat di
suntik
6. Baca daftar obat klien yang menyatakan nama
obat, dosis, dan waktu pemberian.
7. Siapkan dosis obat yang tepat dari ampul atau
vial. Periksa dengan teliti. Pastikan semua udara
di keluarkan
8. Buka ampul/vial dan ambil spuit danjarum pada
tempatnya
9. Bila obat dari vial maka spuit dimasuki udara lalu
di masukkan kedalam vial
10. Isap obat sesuai kebutuhan
11. Kembalikan sisa obat pada tempatnya, tulis
tanggal membuka vial/ampul/oplosin obat
tersebut
12. Buanglah ampul kosong/vial dan kotoran lain
kedalam bengkok yang tersedia
13. Bawalah obat yang di siapkan dalam bak injeksi
kedekat klien, serta kapas alkohol dan dafar
suntikan obat.
14. Sebelum obat di berikan identifikasi klien cek
kembali instruksi pemberian obat, nama obat,
dosis, dan waktu pada lembar observasi
15. Mencuci tangan
16. Pasang handscoon dan masker
17. Tutup sampiran
18. Cara penyuntikan secara subkutan tentukan
lokasi penyuntikan, 1/3 atas lengan atas, atau 1/3
atas paha atau sekitar pusar
19. Pasang perlak dan pengalas
20. Lakukan desinfeksi pada lokasi suntikan dengan
kapas alcohol dengan cara memutar
21. Ambil spuit yang berisikan obat, pegang spuit
dengan lubang jarum menghadap ke atas
22. Suntikkan obat dengan posisi 450
23. Salam teraupetik
24. Alat-alat dibersihkan dan di kembalikan pada
tempatnya
25. Dokumentasikan tanggal, jam, obat, dosis, cara
pembrian, petugas yan memberi serta reaksi
klien dari pemberian obat

D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi respon klien
2. Merencanakan tindak lanjut
3. Melakukan kontrak yang akan datang
4. Mendokumentasikan tindakan respon klien
LEMBAR OBSERVASI PEMBERIAN OBAT SUBKUTAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN


JURUSAN KEPERAWATAN
TANGERANG LEMBAR OBSERVASI
UJIAN PRAKTEK LABORATORIUM

Nama : Rini Safira


NIM : P27905119028
Hari/Tanggal : Selasa, 16 Juni 2020
Tindakan : Memberikan Obat Subcutan

No KEGIATAN 0 1 2
1 Identifikasi kebutuhan pasien
2 Alat dan bahan:
1. Spuit dan jarum steril (spuit 1-2 cc, jarum no. 25)
2. Handscoon
3. Kapas alcohol dalam com
4. Vial/ampuls
5. Kassa
6. Bengkok
7. Bak injeksi
8. Daftar/formulir pengobatan

3 Cek perencanaan keperawatan klien (dosis, nama


klien, obat, waktu pelaksanaan, tempat injeksi).

4 Kaji riwayat alergi dan siapkan klien


5 Klien di beritahukan dan dijelaskan tentang tindakan
yang akan diberikan
6 Pemilihan tempat injeksi
7 Baca daftar obat klien yang menyatakan nama obat,
dosis dan waktu pemberian
8 Siapkan dosis obat yang tepat dari ampula atu vial.
Periksa dengan teliti. Pastikan semua udara di
keluarkan
9 Buak ampul atau vial dan ambil spuit dan jarum
pada tempatnya
10 Bila obat dari vial maka spuit dimasuki udara lalu
dimasukkan kedalam vial
11 Isap obat sesuai dengan kebutuhan
12 Kembalikan sisa obat paad tempatnya, tulis tanggal
membuka vial/ampul/oplosing obat tersebut
13 Buanglah ampul kosong / vial dan kotoran lain
kedalam bengkok yang tersedia
14 Bawalah obat yang di siapkan dalam spuit dan
masukkan dalam bak injeksi ke dekat klien, serta
kapas alkohol dan daftar suntikan obat
15 Sebelum obat diberikan identifikasi klien cek kembali
instruksi pemberian obat. Nama obat, dosis obat,
dan waktu pada lembar observasi
16 Mencuci tangan
17 Pasang handscoon dan masker
18 Tutup sampiran
19 Cara penyuntikan secara subkutan tentukan lokasi
penyuntikan, 1/3 atas lengan atas, atau 1/3 atas
paha atas sekitar pusar
20 Pasang perlak dan pengalas pada daerah lokasi
penyuntikan
21 Lakukan desinfeksi pada lokasi suntikan dengan
kapas alkohol dengan cara memutar
22 Ambil spuit yang berisikan obat, pegang spuit
dengan lubang jarum menghadap ke atas
23 Suntikkan obat dengan posisi 450
24 Salam terapeutik
25 Alat-alat dibersihkan dan di kembalikan pada
tempatnya
24 Dokumentasikan tanggal, jam, obat, dosis, cara
pemberian obat, petugas yang memberi serta reaksi
klien dari pemberian obat
JUMLAH

TOTAL NILAI
PERSENTASE

Keterangan:

- Nilai 2 = Tindakan sempurna


- Nilai 1 = Tindakan tidak sempurna
- Nilai 0 = Tindakan tidak di lakukan sama sekali
- Persentase = Total nilai x 100%
_______
48
- Lulus ujian praktek:
 Apabila mahasiswa melakukan perasat denganpersentase minimal
75 (3.25)

Tangerang,

Mahasiswa Penguji
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MEMBERIKAN OBAT SUBCUTAN

1. Fase Orientasi
A. Salam Terpeutik

Pr: Asalamu’alaikum.. Selamat pagi ibu, sudah sarapan belum...


Perkenalkan saya perawat…. Saya bertugas pada pagi ini

B. Verifikasi data pasien, (nama, dosis, jenis obat)


Pr: apakah benar dengan Ny.B, boleh saya lihat gelang nya bu
C. Evaluasi validasi
Perawat: bagaimana keadaan ibu, apa sudah membaik? (sambil
memperhatikan wajah pasien)
D. Kontak (topic, waktu, tempat)
Topik : pemberian obat subcutan
Perawat: saya akan membri ibu obat dengan cara memberikan
obat melalui suntikan, baik ibu melakukannya dalam posisi
berbaring di atas temapt tidur, waktunya sekitar 10-15 menit.
Apakah ibu bersedia?

2. Fase kerja
Perawat: permisi bu saya akan membenarkan posis ibu ya, tunggu
sebentar ya bu saya akan mengambil alatnya dulu, menutup
sampiran, cuci tangan,… saya letakkan alas dulu yah di bawah
lengan ibu. Saya oleskan kapas berisi alcohol dulu.
Ny. B: baik sus
Perawat: ibu ketika saya memasukan jarum suntik bantu baca
bismilah ya, dan apabila terasa sakit ibu ambil nafas dalam lalu
buang. Rapihkan alat. Rapikan pasien… permisi ya bu pembirian obat
sudah selesai, apabila ibu memanggil saya bisa pencet bel yang ada
di samping tempat tidur ibu, saya tinggal dulu ya bu
Ny. B: baik sus terimakasih
Perawat: iya bu sama-sama
3. Fase Terminasi

1..Evaluasi respon Evaluasi subyektif


Perawat : Bagaimana bu..apakah sudah mendingan

2..Evaluasi obyektif
Perawat : (memperhatikan respon pasien) pasien tampak merasa
nyaman

4. Tindak Lanjut
Pr: Apabila ibu memerlukan bantuan bisa pencet tombola tau ga bisa
datang ke ruang Nurse Station
C. SOP, LO dan STRATEGI KOMUNIKASI PERAWATAN JENAZAH

STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR (SOP)


PERAWATAN JENAZAH

Pengertian Perawatan pasien setelah meninggal, perawatan


termasuk menyiapkan jenazah untuk
diperlihatkan pada keluarga, transportasi ke
kamar jenazah dan melakukan disposisi
(penyerahan) barang-barang milik klien
Indikasi Perawatan jenazah dimulai setelah dokter
menyatakan kematian pasien. Jika pasien
meninggal karena kekerasan atau dicurigai
akibat kriminalitas, peraawatan jenazah
dilakukan setelah pemeriksaan medis lengkap
melalui autopsy
Tujuan 1. Penghormatan terhadap jenazah
2. Menjalankan kewajiban hukum fardhu’ain
3. Jenazah dalam keadaan bersih

Peralatan 1. Air hangat dalam baskom


2. Dua buah waslap
3. Kantong plastic untuk peralatan habis
pakai
4. Amplop besar
5. Kassa bersih dan selotip
6. Alat pengaman bagi perawat : sarung
tangan bersih, masker, dan barakschort
7. Label tanda pengenal jenazah
8. Selimut untuk menutup jenazah
9. Baju jenazah yang bersih (jika
memungkinkan)
10. Pengalas yang menyerap cairan
11. Alat cukur (jika klien laki-laki)
Prosedur Pelaksanaan A. Tahap Prainteraksi
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya
2. Menyiapkan alat
3. Mencuci tangan

B. Tahap Orientasi
1. Memberi salam pada keluarga jenazah
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
pada keluarga jenazah
4. Menanyakan persetujuan / kesiapan pada
keluarga jenazah
5. Menutup sampiran

C. Tahap Kerja
1. Kenakan alat pelindung perawatan
(sarung tangan, masker, barakschort)
2. Atur posisi klien terlentang dan letakkan
kedua tangan di samping tubuh dengan
telapak mengarah ke bawah. Atau
letakkan kedua tangan di dada bagian
bawah
3. Lepaskan bantal, protese dan alat-alat
penunjang medis dari tubuh klien
4. Tutup kedua mata jenzah dengan
menekan perlahan kelopak mata agak
lama
5. Lepaskan jepit/ikat rambut, perhiasan dan
barang berharga serta simpan di amplop
besar, serta segera berikan kepada
keluarganya yang berhak
6. Tutup luka klien dengan kasa bersih jika
mengeluarkan cairan/darah
7. Rapatkan mulut klien dengan mendorong
sedikit dagu ke arah atas, jika tidak dapat
menutup, letakkan gulungan handuk kecil
di bawah dagu
8. Buka pakaian kotor dan masukkan ke
kantong plastic
9. Mandikan jenazah dengan menggunakan
waslap satu kali usapan mulai dari kepala
sampai ke kaki, dan terakhir area
reproduksi
10. Letakkan pengalas penyerap cairan di
bawah bokong jenazah
11. Berikan label pada bungkus dan
pergelangan kaki
12. Selimuti jenazah sampai dada
13. Persilakan keluarga memberikan
penghormatan terakhir pada jenazah,
kemudian tutup selimut sampai kepala
jenazah

D. Tahap Terminasi
1. Bereskan alat-alat, lepaskan sarung
tangan, kemudian cuci tangan
2. Kirimkan jenazah ke kamar jenazah
3. Dokumentasikan hasil tindakan pada
lembar kerja
LEMBAR OBSERVASI PERAWATAN JENAZAH

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN


JURUSAN KEPERAWATAN
TANGERANG LEMBAR OBSERVASI
UJIAN PRAKTEK LABORATORIUM

Nama : Rini Safira


NIM : P27905119028
Hari/Tanggal : Selasa, 16 Juni 2020
Tindakan : Perawatan Jenazah

NO KEGIATAN 0 1 2

1 Pastikan bahwa klien perlu perawatan jenazah

2 Persiapan keluarga yang sedang berduka

1. Ungkapkan perasaan berduka/simpati atas


kematian klien pada keluarga
2. Tanyakan kebutuhan keluarga tentang
perawatan jenazah yang dinginkan (sesuai
dengan agama, keyakinan dan budaya klien)
3. Buatkan berita acara kematian
3 Persiapan alat :

1. Air hangat dalam baskom


2. Dua buah waslap
3. Kantong plastic untuk peralatan habis pakai
4. Amplop besar
5. Kassa bersih dan selotip
6. Alat pengaman bagi perawat : sarung tangan
bersih, masker, dan barakschort
7. Label tanda pengenal jenazah
8. Selimut untuk menutup jenazah
9. Baju jenazah yang bersih (jika memungkinkan)
10. Pengalas yang menyerap cairan
11. Alat cukur (jika klien laki-laki)
4 Persiapan lingkungan :

1. Siapkan lingkungan dengan menutup gorden


atau memasang sampiran
2. Atur pencahayaan ruangan
5 Dekatkan alat-alat yang dibutuhkan

6 Cuci tangan

7 Kenakan alat pelindung perawatan (sarung tangan,


masker, barakschort)

8 Atur posisi klien terlentang dan letakkan kedua tangan


di samping tubuh dengan telapak mengarah ke
bawah. Atau letakkan kedua tangan di dada bagian
bawah

9 Lepaskan bantal, protese dan alat-alat penunjang


medis dari tubuh klien

10 Tutup kedua mata jenzah dengan menekan perlahan


kelopak mata agak lama

11 Lepaskan jepit/ikat rambut, perhiasan dan barang


berharga serta simpan di amplop besar, serta segera
berikan kepada keluarganya yang berhak

12 Tutup luka klien dengan kasa bersih jika


mengeluarkan cairan/darah

13 Rapatkan mulut klien dengan mendorong sedikit dagu


ke arah atas, jika tidak dapat menutup, letakkan
gulungan handuk kecil di bawah dagu

14 Buka pakaian kotor dan masukkan ke kantong plastic

15 Mandikan jenazah dengan menggunakan waslap satu


kali usapan mulai dari kepala sampai ke kaki, dan
terakhir area reproduksi

16 Kenakan pakaian bersih . atau bungkus jenazah (jika


terdapat penyakit menular, maka jenazah
memberikan penanganan yang khusus sesuai dengan
kebijakan RS)

17 Letakkan pengalas penyerap cairan di bawah bokong


jenazah

18 Berikan label pada bungkus dan pergelangan kaki

19 Selimuti jenazah sampai dada

20 Persilakan keluarga memberikan penghormatan


terakhir pada jenazah, kemudian tutup selimut sampai
kepala jenazah

21 Bereskan alat-alat, lepaskan sarung tangan,


kemudian cuci tangan

22 Kirimkan jenazah ke kamar jenazah

23 Dokumentasikan hasil tindakan pada lembar kerja

Jumlah

Total nilai

Persentase
Keterangan:

- Nilai 2 = Tindakan sempurna


- Nilai 1 = Tindakan tidak sempurna
- Nilai 0 = Tindakan tidak di lakukan sama sekali
- Persentase = Total nilai x 100%
_______
46
- Lulus ujian praktek:
 Apabila mahasiswa melakukan perasat denganpersentase minimal
75 (3.25)

Tangerang,

Mahasiswa Penguji
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

PERAWATAN JENAZAH

Kepada Keluarga Klien

Fase Perkenalan/Orientasi

1. Salam terapeutik
Selamat pagi Bu..
2. Perkenalan diri dan klien
Benar dengan Ibu.... keluarga pasien? Perkenalkan saya perawat Rini safira,
ibu bisa memanggil saya Rini
3. Validasi
Ibu yang sabar ya bu, ini sudah takdirnya. Bahwa yang bernyawa pasti akan
mengalami kematian. Doakan saja agar beliau tenang di alam sana. Permisi
bu, bagaimana, apakah jenazah boleh diurus sekarang? Dan mohon maaf
sebelumnya bu jenazah bisa di urus dengan metode ajaran agama apa?
4. Tujuan
Karena ibu mengizinkan, maka saya akan melakukan perawatan jenazah
tujuannya untuk menjalankan kewajiban hukum fardhu’ain agar jenazah
bersih.
5. Kontrak
Bagaimana, apakah Ibu setuju?
Baik Bu, saya akan melakukan perawatan jenazahnya.

Fase Kerja

Baik bu, saya akan melepaskan alat-alat penunjang medis dari tubuh pasien.
Permisi bu saya akan melepaskan jepit/ikat rambut, perhiasan dan barang berharga
serta simpan di amplop besar (berikan kepada keluarga yang berhak). Selanjutnya
saya akan membuka pakaian kotor dan masukkan ke kantong plastic dan
mandikannya.

Permisi bu, selanjutnya saya akan meletakkan pengalas penyerap cairan di


bawah bokong jenazah dan merikan label pada bungkus dan pergelangan kaki lalu
menyelimuti jenazah sampai dada.
Baik bu, saya sudah selesai melakukan perawatannya, dipersilakan kepada
keluarga untuk memberikan penghormatan terakhir pada jenazah, selanjutnya saya
akan menutup selimut sampai kepala jenazah.

Fase Terminasi

1. Evaluasi respon klien


 Evaluasi subjektif : bagaimana sekarang bu? Apakah ibu merasa lebih
tenang?
 Evaluasi objektif : (observasi respon klien)
2. Rencana tindakan lanjut
Baik bu, karena perawatannya sudah selesai, maka jenazah akan
dipulangkan.
3. Kontrak yang akan datang
Bu, setelah saya selesai mempersiapkan kepulangan jenazah, saya akan
kembali menemui ibu. Terimakasih atas kerjasamanya, jika ibu butuh
bantuan, saya ada di ruang perawat. Permisi bu.
DAFTAR PUSTAKA

Sriyatni cut. 2016. PRAKTIKUM KEBUTUHAN DASAR MANUSIA II. Jl. Hang jebat
III block F3, kebayoran baru Jakarta Selatan: Pusdik SDM kesehatan

Perry, Peterson, Potter; Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar

Azis Alimul Hidayat, S.Kp; Buku Saku Praktik KDM

Kementrian Kesehatan RI. 2007. Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas

https://id.scribd.com/document/393571597/SOP-WALKER-docx

https://fdokumen.com/download/201102084-sop-pemberian-obat-secara-oral

https://www.blogperawat.net/2018/07/standar-oprasional-injeksi-subcutan-
sc.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai