Disusun oleh:
Nim: P27905119028
Peralatan 1. Brangkar
2. Handscoon bila di perlukan
B. Tahap Orientasi
1. Memberi salam dan menyapa pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan prosedur tindakan pada pasien
4. Menanyakan persetujuan / kesiapan pasien
5. Mencuci tangan dengan benar
C. Tahap Kerja
1. Naikkan posisi tempat tidur sampai lebih tinggi
dari brankar
2. Posisikan pasien di tepi tempat tidur, tutupi
dengan selimut untuk kenyamanan privasi
3. Minta pasien memfleksikan leher jika
memungkinkan dan melekatkan kedua tangan
menyilang di atas dada
4. Melakukan persiapan untuk mengangkat pasien.
Perawat pertama meletakkan kedua tangan di
bawah bagian dada dan leher, perawat kedua
meletakkan kedua tangan dibawah pinggul, dan
perawat ketiga meletakkan kedua tangan
dibawah kaki pasien
5. Condongkantubuh ke depan, fleksikan pinggul,
lutut dan pergelangan kaki. Perawat pertama
memberikan instruksikemudian angkatpasien
bersama-sama dari tempat tidur dan pindahkan
ke tempat tidur yang lain
6. Buat pasien merasa nyaman dan angkat pagar
brankar atau kencangkan sabuk pengaman
melintang di atas tubuh pasien
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Merapikan tempat tidur
3. Berpamitan dengan pasien
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
LEMBAR OBSERVASI MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE
TEMPAT TIDUR LAIN
No KEGIATAN 0 1 2
1 Identifikasi kebutuhan pasien
2 Persiapan alat-alat:
1. Brankar
2. Handscoon bila diperlukan
3 Salam terapeutik
4 Jelaskan tujuan dan prosedur kepada pasien
5 Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
Dekatkan alat-alat ke pasien
7 Tutup sampiran
8 Cuci tangan 6 langkah (SOP cuci tangan)
9 Naikkan posisi tempat tidur sampai lebih tinggi dari
brankar
15 Rapihkan alat
16 Rapihkan pasien
17 Berpamitan kepada pasien
18 Cuci tangan
19 Dokumentasikan
Jumlah
Total Nilai
Persentase
Keterangan:
Tangerang,
Mahasiswa Penguji
STRATEGI KOMUNIKASI PEMINDAHAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE
TEMPAT TIDUR LAIN
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
Pr: selamat pagi bapak, apakah benar ini dengan bapak …. Berumur...?
Ps:…..
Pr: perkenalkan saya perawat …. yang bertugas dari jam 07:00-03:00.
Ps:……..
b. Evaluasi validasi
Pr: bagaimana keadaan bapak, apakah masih ada keluhan?
(sambil memperhatikanekspresi wajah pasien)
Ps:………..
c. Tujuan
Pr: Bapak, tujuannya adalah agar bapak merasa nyaman di tempat tidur
yang lebih besar lagi, dan membantu bapa dalam berpindah tempat
d. Menjelaskan prosedur
Baik pak saya akan menjelaskan prosedur memindahkan bapak ke tempat
tidur lain. Bapa cukup diam dan berbaring saja di tempat tidur, lalu ikuti
instruski dari saya ya pak
e. Kontrak waktu dan kesediaan pasien
Dalam memindahkannya saya butuh waktu 5-10 menit. Apakah bapak
bersedia?
2. Fase kerja
Maaf pak rilekskan badannya dan kedua tangan bapak silangkan ke dada,
Kita akan meletakan kedua tangan dibagian bawah leher,dada, pinggul dan
kaki bapa. Permisi ya pak perawat menyondongkan badan lalu diangkat dan
di pindahkan ke tempat tidur yang lain
3. Fase terminasia
1. Evaluasi respon Evaluasi subyektif
Perawat : Bagaimana pak..apakah bapak merasa nyaman
2. Evaluasi obyektif
Perawat : (memperhatikan respon pasien) pasien tampak merasa
nyaman
a. Tindak lanjut
b. Perawat : Jika bapak mengalami kesulitan atau butuh bantuan saya,
minta tolong keluarga memanggil saya di ruang perawat ya.. saya nanti
akan datang untuk melihat keadaan bapak.
B. MENGGUNAKAN ALAT BANTU WALKER
Peralatan 1. Walker
B. Tahap Orientasi
1. Memberi salam dan menyapa pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
pada pasien
4. Menanyakan persetujuan / kesiapan pasien
5. Mencuci tangan dengan benar
C. Tahap Kerja
1. Identifikasi kebutuhan klien
2. Jelaskan prosedur yang akan di lakukan
3. Tutup sampiran
4. Cuci tangan
5. Ketika klien membutuhkan bantuan
maksimal:
Gerakkan Walker kedepan kira-kira
15 cm sementara berat badan
bertumpu pada kedua tungkai
Kemudian gerakkan kaki kanan
hingga mendekati walker sementara
berat badan di bebankan pada
tungkai kiri dan kedua tangan
Selanjutnya, gerakkan kaki kiri
hingga mendekati kaki kanan
sementara berat badan bertumpu
pada tungkai kanan dan kedua
lengan
6. Jika tungkai klien lemah:
Gerakkan tungkai yang lemah
kedepan secara bersamaan sekitar
15 cm (6 inchi) sementara berat
badan bertumpu pada tungkai yang
kuat
Kemudian, gerakkan tungkai yang
lebih kuat ke depan sementara berat
badan bertumpu pada tungkai lemah
dan kedua lengan
7. Selalu siapkan diri anda di sisi klien untuk
membantu menjaga keseimbangan jika di
butuhkan.
8. Kaji setiap kemajuan yang dicapai klien dan
lakukan koreksi jika perlu.
9. Tanyakan respon pasien
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Cuci tangan
3. Dokumentasi tindakan yang telah di
lakukan
LEMBAR OBSERVASI MENGGUNAKAN WALKER
No KEGIATAN 0 1 2
1 Identifikasi kebutuhan pasien
2 Persiapan alat-alat:
1. Walker
3 Salam terapeutik
4 Jelaskan prosedur yang dilakukan
5 Tutup sampiran
6 Cuci tangan denagn 6 langkah (SOP cuci tangan)
7 Ketika klien membutuhkan bantuan maksimal:
11 Fase terminasi
13 Cuci tangan
JUMLAH
TOTAL NILAI
PRESENTASE
Keterangan:
Tangerang,
Mahasiswa Penguji
STRATEGI KOMUNIKASI MEMBANTU PASIEN MENGGUNAKAN WALKER
A. Orientasi
1. Komunikasi Terapeutik
Pr: assalamualaikum bu. Sealamat siang saya perawat rini yang dinas pada
siang ini
Ps: Wa’alaikumsalam sus
2. Evaluasi/validasi
Pr: Bagaimana kabarnya bu, apa masih ada keluhan? (sambil
memperhatikan ekspresi klien)
Ps: Alhamdulillah sus membaik, tetapi kaki masih sakit saat jalan
Pr: baik bu jika masih sakit kita akan menggunakan alat bantu jalan ya bu
yaitu walker
3. Penjelasan prosedur
Pr: disini saya akan membantu ibu untuk berjalan menggunakan alat bantu
jalan (walker). Ibu nanti tinggal ikuti instruksi dari saya ya bu.
4. Tujuannya
Untuk memudahkan ibu dalam berjalan
5. Kontrak waktu dan kesediaan pasien
Pr: Disini kita membutuhkan waktu 10-15 menit dalam belajar menggunakan
walker. Apakah ibu bersedia?
Ps: iya sus
B. Fase kerja
Pr: baik bu ikuti instruksi saya, gerakkan tungkai yang lemah kedepan secara
bersamaan 15 cm, sementara berat badan bertumpu pada tungkai yang kuat.
Kemudian, gerakkan tungkai yang lebih kuat kedepan sementara berat badan
bertumpu pada tungkai lemah dan kedua lengan.
C. Fase terminasi
1..Evaluasi respon Evaluasi subyektif Perawat : Bagaimana bu..apakah bu
ibu berjalan dengan nyaman
2..Evaluasi obyektif Perawat : (memperhatikan respon pasien) pasien tampak
merasa nyama
c. SOP, LO DAN STRATEGI KOMUNIKASI PEMBERIAN OBAT
A. PEMBERIAN OBAT PERORAL
B. Tahap Orientasi
1. Memberi salam dan menyapa pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
pada pasien
4. Menanyakan persetujuan / kesiapan
pasien
5. Mencuci tangan dengan benar
C. Tahap Kerja:
1. Identifikasi kebutuhan klien
2. Memberikan salam teraupetik
3. Menjelaskan prosedur dan tujuan
tindakkan kepada klien
4. Menutup sampiran jika perlu
5. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
6. Kaji kemampuan pasien untuk dapat di
berikan obat per oral
7. Menyiapkan obat secara benar
berdasarkan instruksi pengobatan
a. Jika obat berbentuk tablet atau kapsul
1. Letakkan tablet atau kapsul yang
telah di kemas ke dalam
cangkir/cup obat. Jangan lepaskan
pembungkusnya.
2. Jika klien mempunyai kesulitan
menelan, haluskan tablet dalam
bentuk bubuk
b. Jika obat berbentuk cair/liquid
1. Buka penutupnya
2. Pegang cangkir obat setinggi mata
dan tuang isi sesuai dengan
takaran yang di instruksikan.
8. Periksa kembali obat-obat yang sudah di
siapkan dengan dengan instruksi
pemberian obat
9. Membantu klien dalam pemberian obat
peroral
10. Rapikan alat
11. Rapikan klien
12. Lepaskan handscoon dan cuci tangan
13. Pastikan klien nyaman dengan posisi yang
diberikan
E. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Cuci tangan
3. Dokumentasi tindakan yang telah di
lakukan
4. Kembali untuk mengevaluasi respon
terhadap obat dalam 15-30 menit
LEMBAR OBSERVASI PEMBERIAN OBAT PERORAL
No KEGIATAN 0 1 2
1 Identifikasi kebutuhan pasien
2 Alat dan bahan:
1. Handscoon bersih
2. Baki berisi oabt-obatan
3. Troli
4. Kartu rencana pengobatan / catatan
terapi pengobatan pasien
5. Gelas berisi air putih
6. Sendok bersih bila perlu
7. Tisu bersih
8. Bengkok
9. Cangkis disposable untuk tempat obat
10. Martil dan lumping penggerus (bila
diperlukan)
11. Sedotan untuk minum
3 Memberikan salam teraupetik
4 Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada
klien
5 Menutup sampiran bila perlu
6 Cuci tangan dan gunakan handscoon
7 Kaji kemampuan pasien untuk dapat di berikan obat
per oral
8 Menyiapkan obat secara benar berdasarkan
instruksi pengobatan
a. Jika obat berbentuk tabel atau kapsul
1. Letakkan tablet atau kapsul yang telsh
dikemas dalam cangkir/cup obat, jangan
lepaskan pembungkusnya
2. Jika klien mempunyai kesulitan menelan,
haluskan tablet dalam bentuk bubuk
Tangerang,
Mahasiswa Penguji
STRATEGI KOMUNIKASI MEMBERIKAN OBAT PERORAL
2..Evaluasi obyektif
Perawat : (memperhatikan respon pasien) pasien tampak merasa
nyaman
B. MEMBERIKAN OBAT MELALUI SUBCUTAN
Alat dan 1. Spuit dan jarum steril (spuit 1-2 cc, jarum no. 25)
bahan 2. Handscoon
3. Kapas alcohol dalam com
4. Vial/ampuls
5. Kassa
6. Bengkok
7. Bak injeksi
8. Daftar/formulir pengobatan
C. Fase kerja
1. Identifikasi kebutuhan klien
2. Cek perencanaan keperawatan klien (dosis,
nama klien, obat, waktu pelaksanaan, tempat
injeksi).
3. Kaji riwayat alergi dan siapkan klien
4. Klien diberitahu dan dijelaskan tentang tindakan
yang akan di berikan
5. Pemilihan tempat injeksi/persiapan posisi saat di
suntik
6. Baca daftar obat klien yang menyatakan nama
obat, dosis, dan waktu pemberian.
7. Siapkan dosis obat yang tepat dari ampul atau
vial. Periksa dengan teliti. Pastikan semua udara
di keluarkan
8. Buka ampul/vial dan ambil spuit danjarum pada
tempatnya
9. Bila obat dari vial maka spuit dimasuki udara lalu
di masukkan kedalam vial
10. Isap obat sesuai kebutuhan
11. Kembalikan sisa obat pada tempatnya, tulis
tanggal membuka vial/ampul/oplosin obat
tersebut
12. Buanglah ampul kosong/vial dan kotoran lain
kedalam bengkok yang tersedia
13. Bawalah obat yang di siapkan dalam bak injeksi
kedekat klien, serta kapas alkohol dan dafar
suntikan obat.
14. Sebelum obat di berikan identifikasi klien cek
kembali instruksi pemberian obat, nama obat,
dosis, dan waktu pada lembar observasi
15. Mencuci tangan
16. Pasang handscoon dan masker
17. Tutup sampiran
18. Cara penyuntikan secara subkutan tentukan
lokasi penyuntikan, 1/3 atas lengan atas, atau 1/3
atas paha atau sekitar pusar
19. Pasang perlak dan pengalas
20. Lakukan desinfeksi pada lokasi suntikan dengan
kapas alcohol dengan cara memutar
21. Ambil spuit yang berisikan obat, pegang spuit
dengan lubang jarum menghadap ke atas
22. Suntikkan obat dengan posisi 450
23. Salam teraupetik
24. Alat-alat dibersihkan dan di kembalikan pada
tempatnya
25. Dokumentasikan tanggal, jam, obat, dosis, cara
pembrian, petugas yan memberi serta reaksi
klien dari pemberian obat
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi respon klien
2. Merencanakan tindak lanjut
3. Melakukan kontrak yang akan datang
4. Mendokumentasikan tindakan respon klien
LEMBAR OBSERVASI PEMBERIAN OBAT SUBKUTAN
No KEGIATAN 0 1 2
1 Identifikasi kebutuhan pasien
2 Alat dan bahan:
1. Spuit dan jarum steril (spuit 1-2 cc, jarum no. 25)
2. Handscoon
3. Kapas alcohol dalam com
4. Vial/ampuls
5. Kassa
6. Bengkok
7. Bak injeksi
8. Daftar/formulir pengobatan
TOTAL NILAI
PERSENTASE
Keterangan:
Tangerang,
Mahasiswa Penguji
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MEMBERIKAN OBAT SUBCUTAN
1. Fase Orientasi
A. Salam Terpeutik
2. Fase kerja
Perawat: permisi bu saya akan membenarkan posis ibu ya, tunggu
sebentar ya bu saya akan mengambil alatnya dulu, menutup
sampiran, cuci tangan,… saya letakkan alas dulu yah di bawah
lengan ibu. Saya oleskan kapas berisi alcohol dulu.
Ny. B: baik sus
Perawat: ibu ketika saya memasukan jarum suntik bantu baca
bismilah ya, dan apabila terasa sakit ibu ambil nafas dalam lalu
buang. Rapihkan alat. Rapikan pasien… permisi ya bu pembirian obat
sudah selesai, apabila ibu memanggil saya bisa pencet bel yang ada
di samping tempat tidur ibu, saya tinggal dulu ya bu
Ny. B: baik sus terimakasih
Perawat: iya bu sama-sama
3. Fase Terminasi
2..Evaluasi obyektif
Perawat : (memperhatikan respon pasien) pasien tampak merasa
nyaman
4. Tindak Lanjut
Pr: Apabila ibu memerlukan bantuan bisa pencet tombola tau ga bisa
datang ke ruang Nurse Station
C. SOP, LO dan STRATEGI KOMUNIKASI PERAWATAN JENAZAH
B. Tahap Orientasi
1. Memberi salam pada keluarga jenazah
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
pada keluarga jenazah
4. Menanyakan persetujuan / kesiapan pada
keluarga jenazah
5. Menutup sampiran
C. Tahap Kerja
1. Kenakan alat pelindung perawatan
(sarung tangan, masker, barakschort)
2. Atur posisi klien terlentang dan letakkan
kedua tangan di samping tubuh dengan
telapak mengarah ke bawah. Atau
letakkan kedua tangan di dada bagian
bawah
3. Lepaskan bantal, protese dan alat-alat
penunjang medis dari tubuh klien
4. Tutup kedua mata jenzah dengan
menekan perlahan kelopak mata agak
lama
5. Lepaskan jepit/ikat rambut, perhiasan dan
barang berharga serta simpan di amplop
besar, serta segera berikan kepada
keluarganya yang berhak
6. Tutup luka klien dengan kasa bersih jika
mengeluarkan cairan/darah
7. Rapatkan mulut klien dengan mendorong
sedikit dagu ke arah atas, jika tidak dapat
menutup, letakkan gulungan handuk kecil
di bawah dagu
8. Buka pakaian kotor dan masukkan ke
kantong plastic
9. Mandikan jenazah dengan menggunakan
waslap satu kali usapan mulai dari kepala
sampai ke kaki, dan terakhir area
reproduksi
10. Letakkan pengalas penyerap cairan di
bawah bokong jenazah
11. Berikan label pada bungkus dan
pergelangan kaki
12. Selimuti jenazah sampai dada
13. Persilakan keluarga memberikan
penghormatan terakhir pada jenazah,
kemudian tutup selimut sampai kepala
jenazah
D. Tahap Terminasi
1. Bereskan alat-alat, lepaskan sarung
tangan, kemudian cuci tangan
2. Kirimkan jenazah ke kamar jenazah
3. Dokumentasikan hasil tindakan pada
lembar kerja
LEMBAR OBSERVASI PERAWATAN JENAZAH
NO KEGIATAN 0 1 2
6 Cuci tangan
Jumlah
Total nilai
Persentase
Keterangan:
Tangerang,
Mahasiswa Penguji
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PERAWATAN JENAZAH
Fase Perkenalan/Orientasi
1. Salam terapeutik
Selamat pagi Bu..
2. Perkenalan diri dan klien
Benar dengan Ibu.... keluarga pasien? Perkenalkan saya perawat Rini safira,
ibu bisa memanggil saya Rini
3. Validasi
Ibu yang sabar ya bu, ini sudah takdirnya. Bahwa yang bernyawa pasti akan
mengalami kematian. Doakan saja agar beliau tenang di alam sana. Permisi
bu, bagaimana, apakah jenazah boleh diurus sekarang? Dan mohon maaf
sebelumnya bu jenazah bisa di urus dengan metode ajaran agama apa?
4. Tujuan
Karena ibu mengizinkan, maka saya akan melakukan perawatan jenazah
tujuannya untuk menjalankan kewajiban hukum fardhu’ain agar jenazah
bersih.
5. Kontrak
Bagaimana, apakah Ibu setuju?
Baik Bu, saya akan melakukan perawatan jenazahnya.
Fase Kerja
Baik bu, saya akan melepaskan alat-alat penunjang medis dari tubuh pasien.
Permisi bu saya akan melepaskan jepit/ikat rambut, perhiasan dan barang berharga
serta simpan di amplop besar (berikan kepada keluarga yang berhak). Selanjutnya
saya akan membuka pakaian kotor dan masukkan ke kantong plastic dan
mandikannya.
Fase Terminasi
Sriyatni cut. 2016. PRAKTIKUM KEBUTUHAN DASAR MANUSIA II. Jl. Hang jebat
III block F3, kebayoran baru Jakarta Selatan: Pusdik SDM kesehatan
https://id.scribd.com/document/393571597/SOP-WALKER-docx
https://fdokumen.com/download/201102084-sop-pemberian-obat-secara-oral
https://www.blogperawat.net/2018/07/standar-oprasional-injeksi-subcutan-
sc.html?m=1