Anda di halaman 1dari 11

SOP PEMERIKSAAN FISIK, PERAWATAN LUKA AKUT DAN KRONIK

Anggota kelompok :

1. Imanda tri Yulianti (202302072)


2. Laila najma Rachmanti (202302080)
3. Nawal Tamam Nur Ahmad (202302102)
4. Mismala Syamsihana (202302090)
5. Mustofa Abdul Ghoffur (202302096)
SOP PERALATAN LUKA AKUT
No. Dokumen Nomor Revisi Halaman

PENGERTIAN Perawatan luka akut adalah memberikan tindakan pertolongan pada luka
baru dengan cepat dan tepat
TUJUAN 1. Mempercepat proses penyembuhan luka
2. Mengurangi nyeri
3. Mencegah infeksi
KEBIJAKAN Klien dengan luka baru
PETUGAS Perawat
PERALATAN Alat-alat steril
1. Bak Intrumen/ Set rawat luka Steril berisi
- Pinsel anatomis 1 buah
- Pinset cirurgis 2 uah
- Gunting nekrotomi (bila perlu)
- Kasa steril
- Lidi kapas
- Cucing 2 buah
2. Sarung tangan steril
3. Larutan irigasi (NaCI 0,9%)
4. Alat pengukur luka (disposable dan lentur) jika diperlukan

Alat-alat tidak steril


1. Sarung tangan disposible
2. Gunting perban
3. Kasa gulung, plester sesuai kebutuhan
4. Bengkok
5. Kom/timba kecil berisi larutan klorin
6. Perlak
7. Tempat sampah
PROSEDUR A. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya
2. Mencuci tangan

B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan mevalidasi keluhan sebagai pendekatan
terapeutik
2. Memperkenalkan diri, menanyakan nama pasien, tanggal lahir
pasien (melihat gelang pasien) dan nomor rekam medik
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien
4. Menanyakan kesiapan pasien sebelum tindakan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Mencuci tangan
2. Membaca tasmiyah
3. Mengatur posisi klien dengan nyaman sehingga permukaan luka
dekubitus dapat terlihat jelas
4. Pasang sketsel/ jaga privasi klien
5. Perawatan mencuci tangan
6. Siapkan peralatan ke dekat klien
7. Pasang perlak/ pengalas
8. Gunakan sarung tangan bersih sekall pakal, dan lepaskan plester dari
balutan dengan menggunakan pinset dengan menarik ke arah luka.
Jika masih ada sisa plester pada kulit, bersihkan dengan
menggunakan alkohol. (Bila balutan kering, basahi balutan dengan
menggunakan NaCL 0,9%).
9. Balutan kotor buang ke dalam kantong sampah medis
10. Siapkan bengkok di dekat klien
11. Siapkan peralatan sterll
12. Gunakan sarung tangan steril
13. Bersihkan luka dengan larutan NaCl 0,9% dengan kasa steril secara
lembut mulai area yang paling bersih sampai menjauhi area tersebut
(dari dalam ke luar) kemudian keringkan

D. Tahap Terminasi
1. Evaluasi subyektif: membaca tahmid dan menanyakan perasaan
setelah dilakukan Tindakan
2. Evaluasi obyektif: menyampaikan hasil tindakan
3. Rencana tindak lanjut: untuk pasien berdasarkan hasil Tindakan
4. Menyampaikan kontrak yang akan datang: tindakan apa, waktu jam
berapa
UNIT TERKAIT 1. D3 Keperawatan
2. S1 Keperawatan
3. D3 Kebidanan
SOP PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN
No. Dokumen Nomor Revisi Halaman

PENGERTIAN Pemeriksaan terhadap pasien denga cara inspeksi, auskultasi, palpasi,


perkusi pada pasien daerah perut pasien.
TUJUAN 1. Untuk mengetahui bentuk dan gerakan di dalam abdomen
2. Untuk mendengarkan bunyi peristaltik usus
3. Untuk mengetahui respon nyeri tekan pada organ dalam abdomen
KEBIJAKAN 1. Pasien baru
2. Evaluasi perkembangan kondisi pasien
PETUGAS Perawat
PERALATAN Alat-alat steril
1. Stetoskop
2. Metline
3. Alat tulis
PROSEDUR A. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Memberikan salam dan memvalidasi keluhan sebagai pendekatan
terapeutik
2. Memperkenalkan diri, menanyakan nama pasien, tanggal lahir
pasien (melihat gelang pasien) dan nomer rekam medik
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur Tindakan pada keluarga/pasien
4. menanyakan kesiapan pasien sebelum Tindakan dilakukan

B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan mevalidasi keluhan sebagai pendekatan
terapeutik
2. Memperkenalkan diri, menanyakan nama pasien, tanggal lahir
pasien (melihat gelang pasien) dan nomor rekam medik
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien
4. Menanyakan kesiapan pasien sebelum tindakan dilakukan

C. Tahap Kerja
1. Menjaga privacy pasien
2. Mencuci tangan
3. Membaca tasmiyah
4. Menempatkan diri di sebelah kanan pasien, bila mungkin
5. Membebaskan daerah abdomen
6. Melakukan inspeksi dari depan dan samping pasien
7. Melakukan auskultasi : 4 quadran (sebelum palpasi /oerkusi)
auskultasi peristaltik
8. Melakukan perkusi : 4 quadran / umbilicus ke lateral dan
pemeriksaan pekak alih
9. Mengukur lingkungan perut
10. Membereskan alat-alat

D. Tahap Terminasi
1. Evaluasi subyektif: membaca tahmid dan menanyakan perasaan
setelah dilakukan Tindakan
2. Evaluasi obyektif: menyampaikan hasil tindakan
3. Rencana tindak lanjut: untuk pasien berdasarkan hasil Tindakan
4. Menyampaikan kontrak yang akan datang: tindakan apa, waktu jam
berapa
UNIT TERKAIT 1. D3 Keperawatan
2. S1 Keperawatan
3. D3 Kebidanan
SOP PEMERIKSAAN FISIK KEPALA
No. Dokumen Nomor Revisi Halaman

PENGERTIAN Pemeriksaan terhadap pasien dengan cara inspeksi, palpasi, pada pasien
TUJUAN 1.Untuk mengetahui bentuk dan fungsi kepala pasien
2. Untu
KEBIJAKAN 1. Pasien baru
2. Evaluasi perkembangan kondisi pasien
PETUGAS Perawat
PERALATAN Penlight
Handscoon
PROSEDUR A. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya
2. Mencuci tangan

B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan mevalidasi keluhan sebagai pendekatan
terapeutik
2. Memperkenalkan diri, menanyakan nama pasien, tanggal lahir
pasien (melihat gelang pasien) dan nomor rekam medik
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien
4. Menanyakan kesiapan pasien sebelum tindakan dilakukan

C. Tahap Kerja
1. Mencuci tangan
2. Membaca tasmiyah
3. Mengatur posisi pasien
4. Menempatkan diri disebelah kanan pasien, bila mungkin
5. Membebaskan daerah dada pasien

PEMERIKSAAN PARU
6. Melakukan inspeksi dari depan dan samping pasien
7. Melakukan palpasi
8. Melakukan perkusi 10 titik
9. Melakukan auskultasi 10 titik : inspirasi dan ekspirasi secara
sistematis

PEMERIKSAAN JANTUNG
10. Melakukan inspeksi pulsasi
11. Melakukan palpasi : ictus cordis
12. Melakukan perkusi batas jantung
13. Melakukan auskultasi bunyi jantung (5 titik)
14. Membereskan alat

D. Tahap Terminasi
1. Evaluasi subyektif: membaca tahmid dan menanyakan perasaan
setelah dilakukan Tindakan
2. Evaluasi obyektif: menyampaikan hasil tindakan
3. Rencana tindak lanjut: untuk pasien berdasarkan hasil Tindakan
4. Menyampaikan kontrak yang akan datang: tindakan apa, waktu jam
Berapa
5. Mencuci Tangan
6. Dokumentasi
UNIT TERKAIT 1. D3 Keperawatan
2. S1 Keperawatan
3. D3 Kebidanan
SOP PEMERIKSAAN FISIK DADA
No. Dokumen Nomor Revisi Halaman

PENGERTIAN Pemeriksaan terhadap pasien dengan cara inspeksi, auskultasi, palpasi,


perkusi pada daerah dada pasien
TUJUAN Untuk mengetahui kondisi paru dan jantung pasien
KEBIJAKAN 1. Pasien baru
2. Evaluasi perkembangan kondisi pasien
PETUGAS Perawat
PERALATAN Stetoskop
PROSEDUR A. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya
2. Mencuci tangan

B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan mevalidasi keluhan sebagai pendekatan
terapeutik
2. Memperkenalkan diri, menanyakan nama pasien, tanggal lahir
pasien (melihat gelang pasien) dan nomor rekam medik
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien
4. Menanyakan kesiapan pasien sebelum tindakan dilakukan

C. Tahap Kerja
1. Mencuci tangan
2. Membaca tasmiyah
3. Mengatur posisi pasien
4. Menempatkan diri disebelah kanan pasien, bila mungkin
5. Membebaskan daerah dada pasien

PEMERIKSAAN PARU
6. Melakukan inspeksi dari depan dan samping pasien
7. Melakukan palpasi
8. Melakukan perkusi 10 titik
9. Melakukan auskultasi 10 titik : inspirasi dan ekspirasi secara
sistematis

PEMERIKSAAN JANTUNG
10. Melakukan inspeksi pulsasi
11. Melakukan palpasi : ictus cordis
12. Melakukan perkusi batas jantung
13. Melakukan auskultasi bunyi jantung (5 titik)
14. Membereskan alat
D. Tahap Terminasi
1. Evaluasi subyektif: membaca tahmid dan menanyakan perasaan
setelah dilakukan Tindakan
2. Evaluasi obyektif: menyampaikan hasil tindakan
3. Rencana tindak lanjut: untuk pasien berdasarkan hasil Tindakan
4. Menyampaikan kontrak yang akan datang: tindakan apa, waktu jam
Berapa
5. Mencuci Tangan
6. Dokumentasi
UNIT TERKAIT 1. D3 Keperawatan
2. S1 Keperawatan
3. D3 Kebidanan
SOP PERALATAN LUKA KRONIS
No. Dokumen Nomor Revisi Halaman

PENGERTIAN Perawatan luka kronis adalah luka yang tidak menunjukkan tanda-tanda
penyembuhan yang signifikan setelah 4 minggu pada orang dewasa yang
sehat, atau 6 minggu pada orang dengan kondisi medis tertentu.
TUJUAN 1. Mempercepat penyembuhan luka
2. Mencegah komplikasi
3. Meningkatkan kualitas hidup pasien
KEBIJAKAN Klien dengan luka baru
PETUGAS Perawat
PERALATAN Alat-alat steril
1. Bak Intrumen/ Set rawat luka Steril berisi
- Pinsel anatomis 1 buah
- Pinset cirurgis 2 buah
- Gunting lurus (bila perlu)
- Kom kecil 2 buah
- Depper 5 buah
- Kasa steril
- Lidi kapas
2. Sarung tangan steril
3. Larutan irigasi (NaCI 0,9%)
4. Alat pengukur luka (disposable dan lentur) jika diperlukan

Alat-alat tidak steril


1. Sarung tangan disposible
2. Gunting perban
3. Kasa gulung, hidrokoloid, alginat, foam dressing, film dressing,
plester sesuai kebutuhan
4. Bengkok
5. Kom/timba kecil berisi larutan klorin
6. Perlak
7. Tempat sampah
PROSEDUR A. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya
2. Mencuci tangan

B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan mevalidasi keluhan sebagai pendekatan
terapeutik
2. Memperkenalkan diri, menanyakan nama pasien, tanggal lahir
pasien (melihat gelang pasien) dan nomor rekam medik
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien
4. Menanyakan kesiapan pasien sebelum tindakan dilakukan

C. Tahap Kerja
1. Mencuci tangan
2. Membaca tasmiyah
3. Mengatur posisi klien dengan nyaman sehingga permukaan luka
dekubitus dapat terlihat jelas
4. Pasang pengalas atau perlak
5. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer.
6. Pakai sarung tangan.
7. Bersihkan luka dengan NaCl (Normal Saline) steril.
8. Gunakan kasa steril untuk membersihkan luka dari kotoran dan
jaringan mati.
9. Bilas luka dengan NaCl steril.
10. Keringkan luka dengan kasa steril.

D. Tahap Terminasi
1. Evaluasi subyektif: membaca tahmid dan menanyakan perasaan
setelah dilakukan Tindakan
2. Evaluasi obyektif: menyampaikan hasil tindakan
3. Rencana tindak lanjut: untuk pasien berdasarkan hasil Tindakan
4. Menyampaikan kontrak yang akan datang: tindakan apa, waktu jam
berapa
UNIT TERKAIT 1. D3 Keperawatan
2. S1 Keperawatan
3. D3 Kebidanan

Daftar Pustaka

Potter, Patricia A. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4.
jakarkarta: EGC, 2005
Rosdahl, C.B, Mary T.K. Buku Ajar Keperawatan Dasar. Jakarta: EGC. 2014 AIP DIII
Keperawatan Jawa tengah. Standar Operasinal
Prosedur Keperawatan Dasar. Surakarta 2006
Kusyati Eni, dkk. Keterampilan dan Prosedur Keperawatan Dasar. Semarang: Kilat Press. 2003
Laboratorium Kesehatan Stikes Muhammadiyah Gombong.Standar Prosedur
Keperawatan Dasar Gombong, 2013

Anda mungkin juga menyukai