RSUD SUKAMARA
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
NIP. 19760611 200604 2 028
PENGERTIAN Pemeriksaan terhadap darah pasien dengan menggunakan alat tensimeter raksa
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Tensimeter
2. Termometer
3. Stetoskop
4. Alat tulis
B. Tahap terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan dan kembalikan alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
DOKUMEN Departemen kesehatan RI, Dirjenyanmed, 1991. Prosedur perawatan dasar, direktorat
TERKAIT rumah sakit dan pendidikan
Potter, P.A.,Perry, A.G., Fundamentals of nursing, ST Louis, Mosby company
Rider, J,.et.al, 1995,Modules for basic nursing skills, Philadhelpphia, Lippincott
1
PEMERIKSAAN SUHU BADAN
RSUD SUKAMARA
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
NIP. 19760611 200604 2 028
PENGERTIAN Pemeriksaan terhadap suhu badan diaxila dengan menggunakan alat
thermometer
PETUGAS Perawat
DOKUMEN TERKAIT Departemen kesehatan RI, Dirjenyanmed, 1991. Prosedur perawatan dasar,
direktorat rumah sakit dan pendidikan
Potter, P.A.,Perry, A.G., Fundamentals of nursing, ST Louis, Mosby company
Rider, J,.et.al, 1995,Modules for basic nursing skills, Philadhelpphia, Lippinco
2
PENGUKURAN NADI DAN PERNAFASAN
RSUD SUKAMARA
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
NIP. 19760611 200604 2 028
PENGERTIAN Pemeriksaan terhadap nadi dan pernafasan
TUJUAN Mendapatkan data obyektif
PETUGAS Perawat
D. Tahap terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan dan kembalikan alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
DOKUMEN Departemen kesehatan RI, Dirjenyanmed, 1991. Prosedur perawatan dasar, direktorat
TERKAIT rumah sakit dan pendidikan
Potter, P.A.,Perry, A.G., Fundamentals of nursing, ST Louis, Mosby company
Rider, J,.et.al, 1995,Modules for basic nursing skills, Philadhelpphia, Lippincott
3
PENGISAPAN LENDIR (SUCTION)
RSUD SUKAMARA
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
NIP. 19760611 200604 2 028
PENGERTIAN Penghisapan lendir (suction) merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien
yang tidak mampu mengeluarkan sekret atau lendir secara mandiri dengan menggunakan
alat penghisap.
TUJUAN
1. Membersihkan jalan napas.
PETUGAS Perawat
PERALATAN
1. Alat penghisap lendir dengan botol berisi larutan desinfektan.
3. Pinset steril.
5. Dua kom berisi larutan aquades atau NaCl 0,9 % dan larutan desinfektan.
6. Kasa steril.
7. Kertas tissue.
8. Stetoskop.
PROSEDUR
PELAKSANAAN 1. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan.
2. Cuci tangan
3. Tempatkan pasien pada posisi telentang dengan kepala miring ke arah perawat.
4
kom berisi aquadest atau NaCl 0,9 % untuk mempertahankan kesterilan.
10. Tarik dengan memutar kateter penghisap tidak lebih dari 15 detik.
13. Setelah selesai, kaji jumlah, konsistensi, warna, bau sekret, dan respon pasien
terhadap prosedur yang dilakukan.
FISIOTERAFI DADA
RSUD SUKAMARA
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
NIP. 19760611 200604 2 028
PENGERTIAN Merupakan tindakan perawatan dengan melakukan drainage postural, clapping dan
vibrating pada pasien dengan gangguan sistem pernafasan.
Tindakan postural merupakan tindakan dengan menempatkan pasien dalam berbagai
posisi untuk mengalirkan sekret di saluran pernafasan. Tindakan drainage postural diikuti
dengan tindakan clapping (penepukan) dan vibrasi.
TUJUAN
1. Meningkatkan efisiensi pola pernafasan.
2. Kertas tisue
5. Stetoskop.
5
PROSEDUR
PELAKSANAAN 1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2. Cuci tangan
3. Atur Posisi:
o Semi fowler bersandar ke kanan, ke kiri lalu ke depan apabila daerah yang
akan di di drainage pada lobus atas bronkus apikal.
RSUD SUKAMARA
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
6
NIP. 19760611 200604 2 028
PENGERTIAN Pemberian obat atau cairan dengan pemberian langsung ke dalam pembuluh darah vena
TUJUAN
Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
KEBIJAKAN Pasien yang mendapatkan obat yang diberikan secara IV
PETUGAS Perawat
PERALATAN
1. Sarung tangan, Spuit, jarum
2. Bak spuit
3. Kapas alkohol
4. Desinfektan, Manset
7. Bengkok
8. Gergaji ampul
9. Plester luka
7
PEMBERIAN OBAT INTRA MUSKULER
RSUD SUKAMARA
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
NIP. 19760611 200604 2 028
PENGERTIAN Pemberian obat atau cairan dengan pemberian langsung ke dalam otot
TUJUAN
Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
KEBIJAKAN Pasien yang mendapatkan obat yang diberikan secara IM
PETUGAS Perawat
PERALATAN
1. Sarung tangan, Spuit, jarum
2. Bak spuit
3. Kapas alkohol
4. Desinfektan, Manset
7. Bengkok
8. Gergaji ampul
9. Plester luka
8
PROSEDUR A. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya
2.Mencuci tangan
3.Menempatkan alat didekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan teraupetik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum tindakan
C. Tahap Kerja
1. Mengatur posisi klien
2. Memasang perlak dan pengalas
3. Membebaskan daerah yang akan diinjeksi
4. Memasang handscoond
5. Membersihkan kulit dengan kapas alkohol
6. Mengunakan ibu jari dan telunjuk untuk meregang kulit
7. Menusuk spuit dengan sudut 90 derajat jarum masuk 2/3
8. Melukan aspirasi dan pastikan darah tidak masuk spuit
9. Memasukkan obat secara perlahan
10. Mencabut jarum dari tempat penusukan
11. Menekan kapas pada daerah tusukan
12. Membuang spuit kedalam bengkok
D. Tahap terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan dan kembalikan alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
DOKUMEN Departemen kesehatan RI, Dirjenyanmed, 1991. Prosedur perawatan dasar, direktorat
TERKAIT rumah sakit dan pendidikan
Potter, P.A.,Perry, A.G., Fundamentals of nursing, ST Louis, Mosby company
Rider, J,.et.al, 1995,Modules for basic nursing skills, Philadhelpphia, Lippincott
RSUD SUKAMARA
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
NIP. 19760611 200604 2 028
PENGERTIAN Pemberian obat atau cairan dengan pemberian langsung ke dalam kulit
TUJUAN
Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
KEBIJAKAN Pasien yang mendapatkan obat yang diberikan secara SC
PETUGAS Perawat
PERALATAN
11. Sarung tangan, Spuit, jarum
9
15. Perlak dan pengalas
17. Bengkok
DOKUMEN Departemen kesehatan RI, Dirjenyanmed, 1991. Prosedur perawatan dasar, direktorat
TERKAIT rumah sakit dan pendidikan
Potter, P.A.,Perry, A.G., Fundamentals of nursing, ST Louis, Mosby company
Rider, J,.et.al, 1995,Modules for basic nursing skills, Philadhelpphia, Lippincott
RSUD SUKAMARA
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
NIP. 19760611 200604 2 028
PENGERTIAN Pemberian obat atau cairan dengan pemberian langsung ke bawah kulit (IC)
TUJUAN
Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
KEBIJAKAN Pasien yang mendapatkan obat yang diberikan secara IC
10
PETUGAS Perawat
PERALATAN
1. Sarung tangan, Spuit, jarum
2. Bak spuit
3. Kapas alkohol
4. Desinfektan, Manset
7. Bengkok
8. Gergaji ampul
9. Plester luka
DOKUMEN Departemen kesehatan RI, Dirjenyanmed, 1991. Prosedur perawatan dasar, direktorat
TERKAIT rumah sakit dan pendidikan
Potter, P.A.,Perry, A.G., Fundamentals of nursing, ST Louis, Mosby company
Rider, J,.et.al, 1995,Modules for basic nursing skills, Philadhelpphia, Lippincott
RSUD SUKAMARA
11
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
NIP. 19760611 200604 2 028
PENGERTIAN Pemberian obat dengan cara memasukkan obat melalui anus
TUJUAN
Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
KEBIJAKAN Pasien yang mendapatkan obat yang diberikan obat melalui anus
PETUGAS Perawat
PERALATAN
1. Sarung tangan
4. Bengkok
DOKUMEN Departemen kesehatan RI, Dirjenyanmed, 1991. Prosedur perawatan dasar, direktorat
TERKAIT rumah sakit dan pendidikan
Potter, P.A.,Perry, A.G., Fundamentals of nursing, ST Louis, Mosby company
Rider, J,.et.al, 1995,Modules for basic nursing skills, Philadhelpphia, Lippincott
12
PEMASANGAN INFUS
RSUD SUKAMARA
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
NIP. 19760611 200604 2 028
PENGERTIAN Pemasangan infus untuk pemberian obat atau cairan melalui parenteral
TUJUAN
Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
KEBIJAKAN Pasien yang mendapatkan obat yang diberikan secara IV
Pasien dehidrasi untuk rehidrasi parenteral
PETUGAS Perawat
PERALATAN
1. Sarung tangan, Selang infus
3. Kapas alkohol
RSUD SUKAMARA
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
NIP. 19760611 200604 2 028
PENGERTIAN Irigasi mata adalah tindakan membilas mata dengan cairan yang bertujuan untuk
membersihkan mata dan mengeluarkan benda asing pada mata
TUJUAN
Membersihkan mata dan mengeluarkan benda asing pada mata
KEBIJAKAN 1. Inflamasi konjungtiva
2. Persiapan pasien untuk pembedahan mata
3. Mengangkat sekeresi inflamasi
4. Luka bakar pada konjungtifa dan kornea
PETUGAS Perawat
PERALATAN
1. Bak instrumen steril
4. Kom berisi NS
DOKUMEN Departemen kesehatan RI, Dirjenyanmed, 1991. Prosedur perawatan dasar, direktorat
TERKAIT rumah sakit dan pendidikan
Potter, P.A.,Perry, A.G., Fundamentals of nursing, ST Louis, Mosby company
Rider, J,.et.al, 1995,Modules for basic nursing skills, Philadhelpphia, Lippincott
SNELLEN CHART
RSUD SUKAMARA
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
NIP. 19760611 200604 2 028
PENGERTIAN Pemeriksaan mata menggunakan kartu snellen yang teridri dari gari-garis huruf yang
ukurannya semakin kecil , tiap baris diberi nomor dengan jarak dalam meter dan lebar
tiap huruf membentuk sudut satui menit dari mata
TUJUAN
Memeriksa tajam penglihatan
KEBIJAKAN Tindakan ini dapat dilakukan pada semua pasien yang mengalami sakit mata
PETUGAS Perawat
PERALATAN
Snellen chart
15
PROSEDUR A. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat didekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan teraupetik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum tindakan
C. Tahap Kerja
1. Pasien diminta berdiri jarak 6 meter dari kartu snellen
2. Pasien di minta menutup salah satu mata dengan satu telapak tangan
3. Perawat berdiri di samping kartu snellen
4. Suruh pasien membaca huruf yang ditunjuk perawat
5. Catat hasil pemeriksaan
D. Tahap terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan dan kembalikan alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
DOKUMEN Departemen kesehatan RI, Dirjenyanmed, 1991. Prosedur perawatan dasar, direktorat
TERKAIT rumah sakit dan pendidikan
Potter, P.A.,Perry, A.G., Fundamentals of nursing, ST Louis, Mosby company
Rider, J,.et.al, 1995,Modules for basic nursing skills, Philadhelpphia, Lippincott
ISHIHARA
RSUD SUKAMARA
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
NIP. 19760611 200604 2 028
PENGERTIAN Pemeriksaan cacat warna yang menggunakan titik-titik dengan bberbagai kecerahan
warna dimana orang normal mampu mengenal gambar yang dibentuk, karena titik yang
dibuat dengan batas yang jelas
TUJUAN
Memeriksa Cacat warna
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien untuk melengkapi berkas melamar pekerjaan
16
PETUGAS Perawat
PERALATAN
ishihara
PROSEDUR A. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat didekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan teraupetik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum tindakan
C. Tahap Kerja
1. Pasien diminta duduk berhadapan dengan pemeriksa
2. Pasien diminta membaca angka yang ditunjuk perawat
D. Tahap terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan dan kembalikan alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
DOKUMEN Departemen kesehatan RI, Dirjenyanmed, 1991. Prosedur perawatan dasar, direktorat
TERKAIT rumah sakit dan pendidikan
Potter, P.A.,Perry, A.G., Fundamentals of nursing, ST Louis, Mosby company
Rider, J,.et.al, 1995,Modules for basic nursing skills, Philadhelpphia, Lippincott
ISHIHARA
RSUD SUKAMARA
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
NIP. 19760611 200604 2 028
PENGERTIAN Pemeriksaan cacat warna yang menggunakan titik-titik dengan bberbagai kecerahan
warna dimana orang normal mampu mengenal gambar yang dibentuk, karena titik yang
dibuat dengan batas yang jelas
TUJUAN
Memeriksa Cacat warna
17
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien untuk melengkapi berkas melamar pekerjaan
PETUGAS Perawat
PERALATAN
ishihara
PROSEDUR E. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 4. Melakukan verifikasi data sebelumnya
5. Mencuci tangan
6. Menempatkan alat didekat pasien dengan benar
F. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan teraupetik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum tindakan
G. Tahap Kerja
1. Pasien diminta duduk berhadapan dengan pemeriksa
2. Pasien diminta membaca angka yang ditunjuk perawat
H. Tahap terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan dan kembalikan alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
DOKUMEN Departemen kesehatan RI, Dirjenyanmed, 1991. Prosedur perawatan dasar, direktorat
TERKAIT rumah sakit dan pendidikan
Potter, P.A.,Perry, A.G., Fundamentals of nursing, ST Louis, Mosby company
Rider, J,.et.al, 1995,Modules for basic nursing skills, Philadhelpphia, Lippincott
MUSCLE STRECHING
RSUD SUKAMARA
Jl.Tjilik Riwut
Km.5,5 No. 35
Sukamara
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
NIP. 19760611 200604 2 028
PENGERTIAN Sekelompok gerakan yang secara penuh di lalukan dan didirikan sendiri atau dengan
bantuan orang lain
18
TUJUAN
1. Mengembalikan kemampuan otot
4. Mencegah kontraktur
KEBIJAKAN Tindakan ini di lakukan pada pasien dengan keluah kekakuan sendi dan otot
PETUGAS Perawat, Petigas Fisioterapi
PERALATAN
Sketsel
PROSEDUR A. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Memberi tahu dan menjelaskan tujuan tindakan
2. Atur posisi yang nyaman bagi pasien
B. Persiapan Lingkungan
1. Ciptakan lingkungan yang tenang
2. Gunakan sketsel saat melakukan tindakan
C. Pelaksanaan tindakan
Latihan pada persendian
1. Leher
a. Menunduk
b. Menengadah
c. Kepala miring ke kanan dan ke kiri
d. Kepala memutar
2. Bahu
a. Menekuk lengan belakang
b. Menekuk lengan ke depan
c. Menekuk lengan ke atas
d. Menggerakan lengan menjauhi dan mendekati garis lengan tubuh
e. Memutar lengan ke arah dalam dan luar
3. Siku
a. Menekuk siku ke atas/kedepan
b. Meluruskan siku
4. Pergelangan tangan
a. Menekuk pergelangan tangan ke arah dalam dan ke arah luar
b. Meluruskan pergelangan tanagan
5. Jari-jari tangan
a. Menekuk jari tangan ke dalam dan ke luar
b. Meluruskan pergelangan tangan tangan kiri dan ke kanan
6. Pangkal paha
a. Menekuk paha ke depan lalu di luruskan
b. Menggerakan paha ke kanan dan kekiri
c. Memutar panggul pinggang ke arah luar dan dalam
7. Lutut
a. Menekuk lutut dan meluruskannya
8. Tumit
a. Menggerakan telapak kaki ke depan dan ke belakang
b. Memutar telapak kaki ke arah dalam dan luar
9. Jari-jari kaki
a. Menekuk jari kaki ke depan dan kebelakang
b. Memutar jari kaki ke arah dalam dan ke luar
DOKUMEN Departemen kesehatan RI, Dirjenyanmed, 1991. Prosedur perawatan dasar, direktorat
TERKAIT rumah sakit dan pendidikan
Potter, P.A.,Perry, A.G., Fundamentals of nursing, ST Louis, Mosby company.
RSUD SUKAMARA
20
Jl.Tjilik Riwut
Km.5,5 No. 35
Sukamara
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
NIP. 19760611 200604 2 028
PENGERTIAN Pemberian obat yang di lakukan dengan cara obat di letakan di bawah lidah sampai obat
menjadi hancur terserap
TUJUAN
Agar aksi kerja obat lebih cepat yaitu setelah hancur di bawah lidah maka obat segera
mengalami absobsi ke dalam pembuluh darah
KEBIJAKAN Pasien mengalami nyeri dada akibat angina pektoris
PETUGAS Perawat
PERALATAN
1. Baki atau kereta dorong
3. Cangkir disposible
INHALASI MANUAL
21
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD SUKAMARA
Jl.Tjilik Riwut
Km.5,5 No. 35
Sukamara
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
NIP. 19760611 200604 2 028
PENGERTIAN Pemberian inhalasi uap dengan obat/ tanpa obat
TUJUAN
1. Mengencerkan secret agar mudah di
3. Handuk 1 buah
4. Bengkok 1 buah
5. Peniti 2 buah
6. Tissue
22
MEMBERSIHKAN MULUT PADA PASIEN TIDAK SADAR
RSUD SUKAMARA
Jl.Tjilik Riwut
Km.5,5 No. 35
Sukamara
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
NIP. 19760611 200604 2 028
PENGERTIAN Membersihkan rongga mulut, lidah dan gigi dari semua kotoran/ sisa makanan dengan
menggunakan kain kasa kapas
TUJUAN
1. Mencegah infeksi baik setempat ataupun penularan melalui mulut
4. Kapas lidi
5. Kain kasa
6. Pinset
7. Borak gliserin
DOKUMEN Departemen kesehatan RI, Dirjenyanmed, 1991. Prosedur Perawatan Dasar, Direktorat
TERKAIT Rumah Sakit dan Pendidikan.
Potter, P.A, Perry, A.G, 1996, Fundamental of Nursing, St. Louis, Monsby Company.
Rider, J.et, 1995, Mudules For Basic Nursing Skills, Philadelphia, Lippincott.
Smeltzer, S.C, Bare, B.G, 2002, Keperawatan Mdikal Bedah Brunner dan suddarth, alih
bahasa indonesia
23
MEMBANTU PASIEN MEMBERSIHKAN MULUIT
RSUD SUKAMARA
Jl.Tjilik Riwut
Km.5,5 No. 35
Sukamara
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
NIP. 19760611 200604 2 028
PENGERTIAN Membersihkan rongga mulut, lidah dan gigi dari semua kotoran/ sisa makanan dengan
menggunakan kain kasa kapas
TUJUAN
1. Mencegah infeksi baik setempat ataupun penularan melalui mulut
3. Bengkok nierbekken
DOKUMEN Departemen kesehatan RI, Dirjenyanmed, 1991. Prosedur Perawatan Dasar, Direktorat
TERKAIT Rumah Sakit dan Pendidikan.
Potter, P.A, Perry, A.G, 1996, Fundamental of Nursing, St. Louis, Monsby Company.
Rider, J.et, 1995, Mudules For Basic Nursing Skills, Philadelphia, Lippincott.
Smeltzer, S.C, Bare, B.G, 2002, Keperawatan Mdikal Bedah Brunner dan suddarth, alih
bahasa indonesia
24
MENGGANTI ALAT TENUN KOTOR PADA TEMPAT TIDUR TANPA
MEMINDAHKAN PASIEN
DOKUMEN Departemen kesehatan RI, Dirjenyanmed, 1991. Prosedur Perawatan Dasar, Direktorat
TERKAIT Rumah Sakit dan Pendidikan.
Potter, P.A, Perry, A.G, 1996, Fundamental of Nursing, St. Louis, Monsby Company.
Rider, J.et, 1995, Mudules For Basic Nursing Skills, Philadelphia, Lippincott.
Smeltzer, S.C, Bare, B.G, 2002, Keperawatan Mdikal Bedah Brunner dan suddarth, alih
bahasa indonesia
MENYISIR RAMBUT
RSUD SUKAMARA
Jl.Tjilik Riwut
Km.5,5 No. 35
Sukamara
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
NIP. 19760611 200604 2 028
PENGERTIAN Merapikan rambut pasien
TUJUAN
Agar rambut pasien bersih dan rapi
KEBIJAKAN Di lalukan pada pasien yang memerlukan bantuan menyisir rambut
PETUGAS Perawat
PERALATAN
1. Sisir
6. Bengkok berisi larutan disinfektan khusus untun pasien yang berkutu/ kelainan
kulit
26
8. Cuci tangan
DOKUMEN Departemen kesehatan RI, Dirjenyanmed, 1991. Prosedur Perawatan Dasar, Direktorat
TERKAIT Rumah Sakit dan Pendidikan.
Potter, P.A, Perry, A.G, 1996, Fundamental of Nursing, St. Louis, Monsby Company.
Rider, J.et, 1995, Mudules For Basic Nursing Skills, Philadelphia, Lippincott.
Smeltzer, S.C, Bare, B.G, 2002, Keperawatan Mdikal Bedah Brunner dan suddarth, alih
bahasa : Monica Ester, ECG; Jakarta
RSUD SUKAMARA
Jl.Tjilik Riwut
Km.5,5 No. 35
Sukamara
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
NIP. 19760611 200604 2 028
PENGERTIAN Membantu pasien melaksanakan ambulasi dini nturun dari tempat tidur
TUJUAN
Agar pasien dapat melakukan ambulasi mandiri
27
KEBIJAKAN Di lakukan pada pasien yang memerlukan bantuan ambulasi dini
PETUGAS Perawat
PERALATAN
Alat bantu : Kursi / Kursi roda
PROSEDUR B. Kriteria periapan :
PELAKSANAAN C. Kriteria pelaksanaan :
DOKUMEN Departemen kesehatan RI, Dirjenyanmed, 1991. Prosedur Perawatan Dasar, Direktorat
TERKAIT Rumah Sakit dan Pendidikan.
Potter, P.A, Perry, A.G, 1996, Fundamental of Nursing, St. Louis, Monsby Company.
Rider, J.et, 1995, Mudules For Basic Nursing Skills, Philadelphia, Lippincott.
Smeltzer, S.C, Bare, B.G, 2002, Keperawatan Mdikal Bedah Brunner dan suddarth, alih
bahasa : Monica Ester, ECG; Jakarta
Vulva higiene
RSUD SUKAMARA
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
NIP. 19760611 200604 2 028
28
TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
PETUGAS Bidan
DOKUMEN Departemen kesehatan RI, Dirjenyanmed, 1991. Prosedur perawatan dasar, direktorat
TERKAIT rumah sakit dan pendidikan
Potter, P.A.,Perry, A.G., Fundamentals of nursing, ST Louis, Mosby company
Rider, J,.et.al, 1995,Modules for basic nursing skills, Philadhelpphia, Lippincott
Smeltzer, S C., Bare, B.G., 2002, keperawatan medikal bedah brunner dan suddarth, Alih
bahasa: Monica Ester, EGC; Jakarta
RSUD SUKAMARA
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
NIP. 19760611 200604 2 028
PENGERTIAN Perawatan luka jahitan efisiotomi
29
TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
Pasien yang mengalami luka efisiotomi pada post partum
RSUD SUKAMARA
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
NIP. 19760611 200604 2 028
30
D. Tahap terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan kebidanan
DOKUMEN Departemen kesehatan RI, Dirjenyanmed, 1991. Prosedur perawatan dasar, direktorat
TERKAIT rumah sakit dan pendidikan
Potter, P.A.,Perry, A.G., Fundamentals of nursing, ST Louis, Mosby company
Rider, J,.et.al, 1995,Modules for basic nursing skills, Philadhelpphia, Lippincott
Smeltzer, S C., Bare, B.G., 2002, keperawatan medikal bedah brunner dan suddarth, Alih
bahasa: Monica Ester, EGC; Jakarta
RSUD SUKAMARA
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
31
NIP. 19760611 200604 2 028
PENGERTIAN Kehamilan adalah suatu proses terbentuknya janin yang dimulai dari perkembangan
zygote,embrio dan perkembangan fetus.
TUJUAN Untuk mengetahui umur dan tuanya kehamilan dan untuk deteksi dini serta adanya
penyimpangan-penyimpangan yang muncul dalam kehamilan.
PETUGAS Bidan,perawat
RSUD SUKAMARA
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
32
Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
NIP. 19760611 200604 2 028
RSUD SUKAMARA
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
33
NIP. 19760611 200604 2 028
TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter ,mengetahui kesejahteraan janin di dalam
kandungan
B. Tahap Orientasi
C. Tahap Kerja
1. Cuci tangan
2. Mengatur posisi pasien terlentang
3. Pakaian bawah pasien diturunkan sampai bagian atas simpisis
4. Melakukan palpasi untuk meraba punggung janin
5. Menentuka tempat meletakan lenek/ dopler
6. Meletakan stetoskop/ dopler dengan tepat
7. Mendengarkan detak jantung janin dengan lenek/ dopler
8. Membandingkan pendengaran ditempat lain
D. Tahap terminasi
DOKUMEN Departemen kesehatan RI, Dirjenyanmed, 1991. Prosedur perawatan dasar, direktorat
TERKAIT rumah sakit dan pendidikan
Potter, P.A.,Perry, A.G., Fundamentals of nursing, ST Louis, Mosby company
Rider, J,.et.al, 1995,Modules for basic nursing skills, Philadhelpphia, Lippincott
Smeltzer, S C., Bare, B.G., 2002, keperawatan medikal bedah brunner dan suddarth, Alih
bahasa: Monica Ester, EGC; Jakarta
RSUD SUKAMARA
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
34
PROSEDUR
TUJUAN Mengatur posisi yang nyaman untuk pasien saat dilakukan tindakan kebidanan
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai tindakan Theraupetik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Mencuci tangan
2. Pasien berbaring terlentang dan pakaian bagian bawah dibuka
3. Kedua kaki ditekuk dan dibantu oleh perawat untuk meletakan pada penahan lutut.
D. Tahap terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Mencuci tangan
4. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
DOKUMEN Departemen kesehatan RI, Dirjenyanmed, 1991. Prosedur perawatan dasar, direktorat
TERKAIT rumah sakit dan pendidikan
Potter, P.A.,Perry, A.G., Fundamentals of nursing, ST Louis, Mosby company
Rider, J,.et.al, 1995,Modules for basic nursing skills, Philadhelpphia, Lippincott
Smeltzer, S C., Bare, B.G., 2002, keperawatan medikal bedah brunner dan suddarth, Alih
bahasa: Monica Ester, EGC; Jakarta
RSUD SUKAMARA
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
35
NIP. 19760611 200604 2 028
PENGERTIAN Melakukan pemeriksaan dalam vagina dengan menggunakan dua jari tangan.
KEBIJAKAN Tindakan ini dlakukan untuk memantau pembukaan servik baik pada pasien ibu hamil dan
dalam proses persalinan
PERALATAN
1. Sarung tangan steril
2. Kom berisi kapas sublimat
3. Betadine / pelican
4. Kateter
5. Bengkok
6. Sketsel
RSUD SUKAMARA
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
36
Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
NIP. 19760611 200604 2 028
PENGERTIAN Suatu keadaan kehamilan yang memiliki resiko lebih besar dari biasany baik ibu maupun
bayinya yg dapat mengancam kesehatan jiwa ibu maupun janin yg dkandungnya.
TUJUAN Sebagai acuan dalam menentukan factor resiko dan resiko tinggi pada ibuhamil
KEBIJAKAN Semua ibu hamil yang datang ke poliklinik
RSUD SUKAMARA
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
37
NIP. 19760611 200604 2 028
1. HB kurang dari 8 gr %
2. Tekanan darah tinggi (Sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg)
3 .Eklampsia
4 . Oedema yang nyata
5 . Perdarahan pervaginam
6. Ketuban pecah dini
7 . Letak lintang pada usia kehamilan lebih dari 32 minggu
8. Letak sungsang pada primigravida
9. Infeksi berat / sepsis
10. Persalinan premature
11 .Kehamilan ganda
12 .Janin yang besar
13 .Penyakit kronis pada ibu ; Jantung, paru, ginjal, dll
14. Riwayat obstetric buruk, riwayat bedah sesar dan komplikasi kehamilan .
PETUGAS Bidan
PERALATAN Bak instrument steril berisi :
Spuit , jarum , bisturi / bayonet ukuran 11 15, kapsul KB susuk,trokar, pinset, duk
berlobang, sarung tangan, lidi kapas.
Betadin, bengkok, obat anastesi local, pembalut, larutan klorin 0,5%
PROSEDUR A. Persiapan pasien
PELAKSANA 1. Jaga privasacy pasien
2. Pasien dalam keadaan rilexs
B. Persiapan lingkungan
1. Memasang sketsel
2. Menutup pintu dan jendela
C. Pelaksanaan
Langkah langkah pemasangan
1. Tidurkan pasien terlentang dengan lengan kiri pad tempat yang datar
2. Tentukan tempat pemasangan 3 jari atas lipatan siku kiri, suci hamakan
3. Pasang duk berlubang
4. Lakukan anastesi local menyeluruh di daerah yang akan dipasang AKBK
5. Lakukan sayatan di bawah kulit dengan bisturi jangan terlalu dalam atau dangkal,
sepanjang 1 cm
6. Dengan trokar masukkan AKBK dibawah kulit, lalu dorong dengan mandrinya
mulai dari tengah terus disamping kanan dan kiri sehingga berbentuk seperti
kipas.
7. Suci hamakan lagi lalu tutup dengan plester dan kasa steril lalu dibalut, jangan
sampai basah selama 2 hari, boleh diberi analgesic
8. Control dilakukan bila :
a. 1 minggu setelah pemasangan
b. 1 bulan setelah pemasangan
c. Bila ada keluhan
MELEPAS AKBK
Indikasi :
a. Bila sudah habis masa berlakunya
b. Ingin punya anak lagi
c. Ada keluhan atau efek samping yang tidak bias dibatasi dengan pengobatan
d. Metode pencabutan AKBK
Metode standar
1. Tempat pencabutan didesinfeksi kemudian dipasang duk lobang
2. Lakukan anastesi local
3. Insisi dibuat pada sekitar tempat insersi susuk KB
4. Kapsul dicabut dengan teknik
Blind / buta dengan kapsul langsung dijepit dengan arteri klem dan
ditarik keluar
Avue dengan ujung kapsul dibersihkan dari jaringan ikat lalu dipegang
dengan arteri klem dan ditarik keluar
Teknik U
1. Langkah 1 dan 2 sama
2. Jaringan penusuk susuk KB dibersihkan
3. U klem dipakai memegang kapsul ditarik kearah insisi keluar
Teknik tusuk Ma pencabutan susuk KB
1. Langkah 1 dan 2 sama
2. Setelah kapsul diarahkan ke tempat insisi lalu dijepit dengan
klem, dibersihkan dari jaringan ikat lalu ujung kapsul ditusuk
dengan Ma
RSUD SUKAMARA
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
40
PROSEDUR NIP. 19760611 200604 2 028
PENGERTIAN Alat kontrasepsi yang terbuat dari polyetelin yang dipasang dalam rahim.
KEBIJAKAN Wanita yang pernah melahirkan tapi ingin menunda kehamilan berikutnya.
PETUGAS Bidan
PERALATAN Alat steril : duk, sarung tangan, kapas sublimate, speculum, tenakulum, AKDR dan
inserter, gunting, lidi kapas, pinset panjang, sonde rahim, tampon tang.
Alat non steril : bengkok, merchurochrom, khlorin 0,5 %
B. Persiapan lingkungan
1. Memasang sketsel
2. Menutup pintu dan jendela
C. Pelaksanaan tindakan
Waktu pemasangan IUD :
Saat menstruasi
Hari ke 2 atau ke 3 post partum, akhir puerpurium
Tiga bulan pasca persalinan
Barsamaan dengan seksio caesaria
Bersamaan dengan abortus dan curettage
Langkah pemasangan
Vulva hygiene, memasang dok steril dibawah bokong
Vaginal toucher untuk menentukan posisi dan ukuran fetus
Memasang speculum cocor bebek untuk melihat posisi mulut rahim
Melakukan sonde untuk memeriksa panjang rahim, ukuran normal 6-8 cm,
kecuali post partu 3 4 hari
Bila perlu dilakukan penjepitan portio dengan tenakulum
Menyesuaikan ukuran AKDR dengan ukuran sonde panjang rahim, ebatas cairan
lender atau darah yang ada dipangkal sonde yang masuk didalam rahim.
Memasukkan AKDR ke dalam rahim dengan mendorong tabung inserter sampai
batas panjang ukuran rahim kemudian didorong dengan inserter sehingga AKDR
lepas dari tabungnya dan sudah berada di kavum uteri
Mengeluarkan tabung dan inserter dari uterus dan vagina
Memotong benang AKDR dengan menyisakan sedikit untuk control
Speculum dilepas sisa benang diselipkan diforniks
Alat alat dilakukan dekontaminasi dengan khlorin 0,5% selama 10 menit
Pemasangan selesai pasien boleh turun dari meja ginekologi dengan pesan
control, 1 minggu setelah pemasangan, 1 bulan berikutnya, 3 bulan kemudian,
tiap 6 bulan atau setiap ada keluhan
RSUD SUKAMARA
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
41
PROSEDUR
Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
NIP. 19760611 200604 2 028
Langkah pencabutan AKDR
Vulva hygiene, memasang dok steril dibawah bokong
Pasang speculum vagina untuk melihat servik,usap vagina dan servik dengan
larutan
Jepit benang yang dekat servik dengan klem
Tarik benang keluar secara mantap dengan hati hati untuk mengeluarkan AKDR
Tunjukan AKDR tersebut kepada klien kemudian rendam dalam larutan klorin
Keluarkan speculum dengan hati hati
Rendam alat alat dilakukan dekontaminasi dengan khlorin 0,5% selama 10
menit
RSUD SUKAMARA
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
NIP. 19760611 200604 2 028
42
PENGERTIAN Suatu keadaan kehamilan yang memiliki resiko lebih besar dari biasany baik ibu maupun
bayinya yg dapat mengancam kesehatan jiwa ibu maupun janin yg dkandungnya.
TUJUAN Sebagai acuan dalam menentukan factor resiko dan resiko tinggi pada ibuhamil
KEBIJAKAN Semua ibu hamil yang datang ke poliklinik
RSUD SUKAMARA
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
NIP. 19760611 200604 2 028
Kriteria Faktor Resiko Tinggi Ibu Hamil diantaranya :
43
1. HB kurang dari 8 gr %
2. Tekanan darah tinggi (Sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg)
3 .Eklampsia
4 . Oedema yang nyata
5 . Perdarahan pervaginam
6. Ketuban pecah dini
7 . Letak lintang pada usia kehamilan lebih dari 32 minggu
8. Letak sungsang pada primigravida
9. Infeksi berat / sepsis
10. Persalinan premature
11 .Kehamilan ganda
12 .Janin yang besar
13 .Penyakit kronis pada ibu ; Jantung, paru, ginjal, dll
14. Riwayat obstetric buruk, riwayat bedah sesar dan komplikasi kehamilan .
KONTRASEPSI KB SUNTIK
RSUD SUKAMARA
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
NIP. 19760611 200604 2 028
PENGERTIAN Suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan melalui suntikan hormonal.
44
TUJUAN Mencegah terjadinya ovulasi
KEBIJAKAN Wanita yang pernah melahirkan tapi ingin menunda kehamilan berikutnya.
PETUGAS Bidan
KONTRASEPSI KB PIL
RSUD SUKAMARA
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Direktur RSUD Sukamara
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. EFLIN N.M SIANIPAR
NIP. 19760611 200604 2 028
PENGERTIAN Suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan
45
TUJUAN Mencegah terjadinya ovulasi
KEBIJAKAN Wanita yang pernah melahirkan tapi ingin menunda kehamilan berikutnya.
PETUGAS Bidan
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69