Anda di halaman 1dari 6

KEPERAWATAN KLIEN DEWASA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN FISIK PENCERNAAN

Dosen Fasilitator
Lailatun Ni’mah, S.kep., Ns., M.kep

Disusun Oleh
Kelompok 1 Kelas A3

RANI PUTRI PERMATASARI 132111133183


LULU HILYATUN NISA 132111133176
AUDREY TIURMA RAFLESIA 132111133225
CHILDA NAFISAH RAHMAH 132111133026
CANDRA FEBIKA AYUNINGTYAS 132111133171
NONY KRISTIANDA 132111133033
INTAN AYU SAFITRI 132111133090
SHOVI ADELIA TRISNANDA 132111133173
KHARISMA DAMAYANTI 132111133180

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2023
SOP (STANDARD OPERATION PROCEDURE)

A. Pemeriksaan Fisik Sistem Pencernaan


1. Definisi:
Pemeriksaan fisik yang dilaksanakan untuk melakukan pengkajian adanya
gangguan pada sistem pencernaan yang mencakup teknik inspeksi, perkusi,
palpasi dan auskultasi.
2. Tujuan :
a. Melakukan pemeriksaan inspeksi pada sistem pencernaan
b. Melakukan pemeriksaan perkusi pada sistem pencernaan
c. Melakukan pemeriksaan palpasi pada sistem pencernaan
d. Melakukan pemeriksaan auskultasi pada sistem pencernaan
e. Mengidentifikasi kelainan yang ditemukan pada pemeriksaan sistem
pencernaan
3. Indikasi :
Ketika klien memiliki berbagai keluhan dan penyakit yang melibatkan organ
dan struktur di sistem pencernaan
4. Prosedur
a. Persiapan alat dan bahan :
1) Sarung tangan/handscoon
2) Stetoskop
3) Pulpen
4) Penlight
5) Lembar dokumentasi

b. Persiapan perawat :
1) Memperkenalkan diri
2) Menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan
3) Memberikan posisi yang nyaman pada klien

c. Persiapan lingkungan :
1) Ciptakan lingkungan yang nyaman
2) Gunakan sketsel saat melakukan prosedur

d. Pelaksanaan :
1. Cuci tangan.
2. Pakai sarung tangan.
3. Menanyakan Riwayat kesehatan pasien
a) Keluhan/ riwayat kesehatan yang dirasakan atau dialami
(misal nyeri perut).
b) Pasien tidak jarang datang dengan keluhan yang
beragam misalnya; mual, muntah dan diare. Perlu
ditanyakan keluhan mana yang paling menonjol yang
menjadi alasan pasien datang berobat utamanya yang
menjadi keluhan
c) Keluhan utama yang sudah disampaikan oleh pasien
harus dipertegas dengan beberapa pertanyaan yang
dapat mempertajam analisa dan dilengkapi dengan
pertanyaan tentang riwayat penyakit sekarang, riwayat
penyakit dahulu, riwayat pengobatan, riwayat penyakit
keluarga, riwayat pekerjaan sosial ekonomi.

A. MULUT DAN FARING

Inspeksi
a. Inspeksi area mukosa bibir
b. Inspeksi area mukosa rongga mulut
c. Inspeksi keadaan gigi dan gusi
d. Inspeksi permukaan lidah dan area bawah lidah
e. Inspeksi area faring

Palpasi
a. Letakkan 3 jari tangan kanan dan kin ke area leher pasien
dengan posisi dari belakang pasien

B. ABDOMEN

Inspeksi
a. Observasi area abdomen sesuai region atau kuadran pembagian
abdomen
b. Perhatikan adanya lesi, jejas, massa yang tampak, warna,
dilatasi vena dan bentuk abdomen

Auskultasi
a. Dengarkan suara bising usus pada daerah kuadran kiri atas,
kuadran kiri bawah dan kuadran kanan bawah 10. Hitung
frekuensi bising usus (Hitung normal 5-30/mnit)

Palpasi
a. Pastikan keluhan abdomen yang mengalami keluhan nyeri.
Lalu mulai palpasi dari area abdomen yang terjauh dari keluhan
nyeri.
b. Palpasi dangkal untuk setiap kuadran regio pada daerah
abdomen untuk menemukan adanya massa.
c. Palpasi dalam dilakukan untuk area kuadran kanan atas
abdomen untuk palpasi organ hepar
d. Pada pasien dengan abdomen yang distensi, perlu dilakukan
adanya tes untuk menentukan apakah distensi disebabkan oleh
cairan intraperitoneal atau karena jaringan lemak dengan
meletakkan salah satu telapak tangan di satu sisi abdomen dan
memberikan tekanan mendadak pada sisi abdomen yang
berlawanan.

Kuadran Abdomen

Perkusi
a. Lakukan perkusi dari daerah torak sebelah kanan sampai pada
daerah dibawah terakhir Temukan suara dullness pada daerah
IC9 sampai akhir costae
b. Lanjutkan perkusi ke daerah abdomen di bawah costae terakhir
sebelah kanan untuk menemukan suara tympani lalu beri tanda
untuk mengukur adanya pembesaran organ hati
C. REKTAL

Inspeksi
a. Minta/bbantu klien untuk mengatur posisi berbaring menjadi
posisi sim 18 Gunakan tangan untuk meregang bokong agar
daerah anal terlihat 19. Amati adanya missa, rupture dan lesi

Palpasi
a. Lakukan tes untuk dubur dengan menggunakan salah satu jari
tangan yang sudah diberi lubrikan, masukkan jari ke dalam
lubang anal secara perlahan
b. Palpasi adanya tahanan masa pada saat memasukkan jari
sepanjang rectum 22 Lakukan putaran ke arah depan secara
perlahan lalu palpasi adanya massa di sebelah rectum
c. Keluarkan jari secara perlahan. dengan tangan yang satu
membersihkan area anus dengan tisu
d. Amati jari yang digunakan untuk melakukan tes, catat temuan

4. Rapikan alat-alat yang telah digunakan


5. Rapikan dan berikan posisi yang nyaman pada klien
6. Perawat melepaskan handscoen dan mencuci tangan
7. Perawat Mengucapkan “Hamdallah” kemudian menyampaikan
informasi hasil pemeriksaan kepada klien/keluarga dan
mengkomunikasikan tindakan sudah selesai.
8. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan di status klien dan
merapikan baju klien
REFERENSI :

Monika, T. (2012). SOP Sistem Pencernaan. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Husada
Mulia Madiun

Anda mungkin juga menyukai