Anda di halaman 1dari 13

Nama

NIM
OSCE

:
:
:

Format Penilaian OSCE KEGEL EXERCISE


Prosedur
Persiapan Alat
1. Arloji
2. Matras/Karpet
3. Tape Recorder + lagu (pelengkap)
4. Ruangan yang nyaman, tenang
TAHAP PRA INTERAKSI
1. Melakukan verifikasi program pengobatan klien
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat didekat pasien
TAHAP ORIENTASI
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga atau klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum dilakukan
TAHAP KERJA
1. Mengatur posisi klien dengan tepat
2. Membebaskan daerah yang akan dilakukan pemeriksaan
1. Persiapan Pasien dan lingkungan:
a. Pasien diberi penjelasan dan dianjurkan untuk buang air kecil dulu
b. Pasien dipersiapkan untuk mengikuti senam
c. Pasien dipersilahkan duduk diatas matras/karpet
2. Pelaksanaan :
a. Pasien dianjurkan untuk mengambil posisi duduk atau berbaring
b. Anjurkan pasien untuk mengontraksikan otot panggul dengan cara yang
sama ketika menahan kencing (Pasien harus dapat merasakna otot
panggul) meremas uretra dan anus.
c. Bila otot perut atau pantat juaga mengeras maka pasien tidak berlatih
dengan otot yang benar.
d. Putar musik/ lagu-lagu yang bernada lembut
e. Jika pasien sudah menemukan cara yang tepat untuk mengkontraksikan
dalam hitungan (1-10) atau selama 10 detik, kemudian istirahat selama
10 detik.
f. Lakukan latihan ini berulang-ulang sampai 10-15 kali per sesi

g. Latihan ini dilakukan 3 kali sehari.


h. Latihan Kegel hanya efektif bila dilakukan secara teratur dan baru
terlihat hasilnya 8-12 minggu
3. Terminasi :
a. Setelah waktu latihan Senam Kegel sudah cukup, pasien diberitahu
untuk mengakhiri latihan.
b. Pasien dipersilahkan untuk istirahat
c. Latihan senam kegel tidak perlu lama, asal rutin setiap minggunya.

Total Score
Total Nilai

Nama
NIM
OSCE

:
:
:

Format Penilaian OSCE PEMERIKSAAN FISIK SISTEM


PERKEMIHAN
Prosedur

Persiapan Alat
1. Stetoskop
2. Sarung tangan
TAHAP PRA INTERAKSI
1. Melakukan verifikasi program pengobatan klien
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat didekat pasien
TAHAP ORIENTASI
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga atau klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum dilakukan
TAHAP KERJA
1. Mengatur posisi klien dengan tepat
2. Membebaskan daerah yang akan dilakukan pemeriksaan
Inspeksi :
1. Atur posisi yang tepat, Pasien tidur terlentang pemeriksaan disebelah
kanan.
2. Kaji daerah abdomen pada garis midklavikula kiri dan kanan atau
daerah costovetebralangle (CV A) atau lower edge rib cage
3. Perhatikan simetris atau tidak, apakah tampak adanya masa atau pulsasi
4. D id ae r ah
s ub ra pi b is
a pa k ah ta mpa k a da n ya
di s t en s i
Perhatikan bagian abdomen bagian bawah, kandungan kemih adalah
organ berongga yang mampu membesar untuk mengumpulkan dan
mengeluarkan urin yang dibuat ginjal.
Auskultasi :
1. Siapkan

stetoskop,

hangatkan tangan

dan

bagian

diafragma

stetoskop
2. Tentukan bagian stetoskop yang akan digunakan
3. Letakkan bagian bell (sungkup) stetoskop didaerah epigastrik (aorta), arteri
renalis dan bagian arteri iliaka. Apakah ada bunyi desiran (Bruits)

Perkusi:
1. klien posisi terlentang, lakukan pengetukan pada daerah kandung kemih,
daerah supra pubis (penuh akan tedengar redup)
2. untuk perkusi ginjal, klien dalam keadaan terlungkup atau duduk
3. Perkusi ginjal dilakukan dari arah belakang, karena posisi ginjal berada di daerah
belakang
4. Letakkan tangan kiri diatas CVA dan lakukan perkusi diatass tangan kiri
dengan menggunakan kepalan tangan untuk mengevaluasi nyeri ginjal
Palpasi :
1. Hangatkan tangan sebelum palpasi
2. Lakukan palpasi kandung kemih pada daerah suprapubis. Laporkan hasil
3. Ginjal kiri : posisi pemeriksa ada disebelah kiri dan
klienpadaposisi terlentang, pemeriksa meletakkan tangan kiri dibawah
pinggan di daerah CVA kiri, tangan kanan berada dibawah lengkung iga kiri
padagaris midklavikula
4. Instruksikan klien untuk menarik napas dan mengeluarkannya
5. Pada saat klien mengeluarkan napas, angkat bagian CVA kiri dengan tangan
kiri dan tangan kanan melakukan palpasi dalam
6. Bila ginjal teraba, rasakan kontur (bentuk) ukuran adanya nyeri tekan
7. Ginjal kanan : pemeriksaa dada bagian kanan klien
8. Tempatkan tangan kiri dibawah pinggang di daerah CVA kanan, tangan kanan
berada dibawah lengkung iga kanan
9. Lakukan manuver yang sama seperti pada palpasi ginjal kiri

TAHAP TERMINASI
1. Lakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Total Score

Total Nilai

Nama
NIM
OSCE

:
:
:

Format Penilaian OSCE BLADDER TRAINING


Prosedur
Persiapan Alat
1. Jam
2. Air minum dalam tempatnya
3. Handscoon
4. Arteri Klem
5. Kassa
TAHAP PRA INTERAKSI
1. Melakukan verifikasi program pengobatan klien
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat didekat pasien
TAHAP ORIENTASI
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga atau klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum dilakukan
TAHAP KERJA
1. Mengatur posisi klien dengan tepat
2. Membebaskan daerah yang akan dilakukan pemeriksaan
Tingkat masih dalam kateter :
Prosedur 1 jam :
1. Cuci tangan
2. Klien diberi minum setiap 1 jam sebanyak 200cc dari jam 07.00 s.d jam
19.00. setiap kali habis diberi minum kateter di klem
3. Kemudian setiap jam kandung kemih dikosongkan mulai jam 08.00 s.d
jam 20.00 dengan cara klem dibuka

4. Pada malam hari (setelah jam 20.00) kateter dibuka (tidak diklem) dan
klien boleh minum tanpa ketentuan sepeti pada siang hari.
5. Prosedur tersebut diulang untuk hari berikutnya sampai program tersebut
berjalan lancar dan berhasil.
Prosedur 2 jam :
1. Cuci tangan.
2. Klien diberi minum setiap 2 jam sebanyak 200 cc dari jam 07.00 s.d, jam
19.00. Setiap kali habis diberi minum kateter klem.
3. Kemudian setiap 2 jam kandung kemih dikosongkan mulai jam 09.00 s.d,
jam 21.00 dengan cara klem kateter dibuka.
4. Pada malam hari (setelah jam 20.00) katete dibuka (tidak diklem) dan
klien boleh minum tanpa ketentuan seperti pada siang hari.
5. Prosedur tersebut diulang untuk hari beikutnya sampai program tesebut
bejalan lancar dan berhasil.
Tingkat bebas kateter prosedur ini dilaksanakan apabila prosedur 1
sudah berjalan lancar selama 3-7 hari :
1. Cuci tangan
2. Klien diberi minum setiap 1 jam sebanyak 200 cc dari jam 07.00 s.d, jam
19.00, lalu kandung kemih dikosongkan
3. Kemudian kateter dilepas
4. Atur posisi yang nyaman untuk klien, bantu klien untuk konsentrasi BAK,
kemudian lakukan penekanan pada area kandung kemih dan lakukan
pengosongan kandung kemih setiap jam dengan menggunakan urinal atau
komode
5. Berikan minum terakhir jam 19.00, tidakboleh diberi minum sampai jam
07.00 pagi untuk menghindari klien dari basahnya urine pada malam hari
6. Beri tahu klien bahwa pengosongan kandung kemih selanjutnya
dijadwalkan setiap 2 jam sekali, apabila ada rangsangan BAK sebelum 2
jam klien diharuskan menahannya
TAHAP TERMINASI
1. Lakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Total Score

Total Nilai

Nama
NIM
OSCE

:
:
:

Format Penilaian OSCE PENGAMBILAN SPESIMEN URIN


Prosedur
Persiapan Alat
1. Bokal/botol/wadah tempat urine
a. Bokal/botol/wadah steril utuk pemeriksaan urine kultur dan sensitifitas
b. Bokal/botol/wadahbersih untuk pemeriksaan urine rutin atau urine
lengkap.
2. Handscoon bersih
3. Pot/urinal
4. Nierbeken/bengkok
5. Perlak/alas
6. Etiket
7. Formulir pemeriksaan
8. Menurut pengambilan sampel urine :
a. Melaui kateter:
1) Spuit 10 cc bila kateter mempunyai port menggunakan jarum no 21
G atau 22 G.
2) Klem penjepit.
3) Kapas alcohol 70 %
b. Dengan cara mid stream
1) Baskom berisi air hangat, sabun, washlap dan handuk
2) Pinset steril dan kapas betadine
TAHAP PRA INTERAKSI
1. Melakukan verifikasi program pengobatan klien
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat didekat pasien
TAHAP ORIENTASI
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik

2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga atau klien


3. Menanyakan kesiapan klien sebelum dilakukan
TAHAP KERJA
1. Mengatur posisi klien dengan tepat
2. Membebaskan daerah yang akan dilakukan pemeriksaan
1. Melakukan pengambilan sample urine:
a. Melalui kateter
1) Mengklem selang urine bag selama kurang lebih 30 menit
2) Meletakan perlak/pengalas dibawah tempat pengambilan urine
3) Melakukan pengambilan urine:
Kateter dengan port :
Mendesinfeksi lokasi penusukan dengan kapas alcohol 70 %.
Menusukan jarum dengan sudut 90 derajat pada port.
Melakukan aspirasi urine sebanyak lebih kurang 3 5 cc
untuk pemmeriksaan kultur urine, atau lebih kurang 10 20
cc untuk pemeriksaan urine lengkap.
Memindahkan urine dari spuit kedalam bokal/botol steril.
Kateter tanpa port:
Membuka tutup bokal/botol urine dan meletakannya diatas
perlak/pengalas.
Mendesinfeksi sambungan kateter - selang urine bag dengan
kapas alcohol 70 %.
Membuka sambungan tersebut dengan hati-hati, pegang
selang diatas sambungan lebih kurang 5 cc, jaga jarak agar
tidak terkontaminasi.
Memasukan urine kedalam bokal/botol urine (jangan sampai
bersentuhan dengan ujung kateter).
Mendesinfeksi selang kateter dengan kapas alcohol 70 %
kemudian urine bag dengan kateter.
4) Membuka klem penjepit.
b. Dengan cara midstream :
1) Meletakan perlak/pengalas dibawah bokong klien, lepaskan pakaian
bawah klien dan atur posisi yang sama seperti saat membersihkan
vulva/perineum (bila klien harus dibantu).
2) Membersihkan daerah perineum dan alat genetalia dengan
menggunakan air hangat + sabun dan washlap, kemudian keringkan
dengan handuk.
3) Membersihkan daerah meatus urethra eksternus dengan
menggunakan kapas betadine dan pinset steril.
4) Menganjurkan kepada klien untuk berkemih dan tamping urine yang
pertama keluar dalam pot/urinal, kemudian tamping urine yang
keluar selanjutnya kedalam bokal/botol urine sampai 10-20 cc dan
anjurkan klien untuk menuntaskan berkemihnya kedalam pot/urinal.

2. Menempatkan bokal/botol urine ditempat yang aman, setelah urine untuk


pemeriksaan ditampung
3. Menutup bokal/botol urine
4. Merapikan klien dan alat
5. Melepaskan handscoon
6. Menempatkan etiket pemeriksaan urine pada bokal/botol urine dan
buatkan formulir pemeriksaannya.
7. Membuat formulir pemeriksaan
8. Membawa sampel urine beserta formulir pemeriksaannya ke
laboratorium.
9. Mengevaluasi hasil pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui hasil
test.
10. Mengevaluasi respon klien selama pelaksanaan prosedur.
11. Mengobservasi karakteristik urine: warna, kepekatan, dan bau.
12. Mencatat jumlah, warna, baud an konsistensi urine.
13. Mencatat waktu dan cara pengambilan sampel urine.
14. Mencatat respon klien selama prosedur.
TAHAP TERMINASI
1. Lakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Total Score
Total Nilai

Nama
NIM
OSCE

:
:
:

Format Penilaian OSCE CATETER


Prosedur
Persiapan Alat
1. Set kateter
2. Sarung tangan steril
3. Set bengkok + pinset steril
4. Spuit
5. Alas / perlak alas
6. Handuk kecil + baskom
7. Sampiran
8. Lampu
9. Duk bolong
10. Perban
11. Urine bag
12. Kapas + cairan sublimate
13. Jelly

14. Plester
15. + aqua steril
16. isi air hangat + sabun
TAHAP PRA INTERAKSI
1. Melakukan verifikasi program pengobatan klien
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat didekat pasien
TAHAP ORIENTASI
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga atau klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum dilakukan
TAHAP KERJA
1. Mengatur posisi klien dengan tepat
2. Membebaskan daerah yang akan dilakukan pemeriksaan
a. Pada Perempuan
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan pada pasient mengenai prosedur yang akan dilakukan.
3. Atur ruangan.
4. Pasang perlak / alas.
5. Gunakan handscoon.
6. Pasang duk steril.
7. Bersihkan vulva dengan kapas sublimat dari atas ke bawah (3 kali
hingga bersih)
8. Buka labia mayor dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri. Bersihkan
bagian dalam.
9. Kateter diberi minyak pelumas atau jelly pada ujungnya, lalu asupkan
pelan-pelan sambil anjurkan untuk tarik napas, asupan (2,5-5 cm) atau

hingga urune keluar.


10.Setelah selesai, isi balon dengan cairan aquades atau sejenisnya
dengan menggunakan spuit untuk yang dipasang tetap. Bila tidak
dipasang tetap, tarik kembali sambil pasient disuruh napas dalam.
11.Sambung kateter dengan urineal bag dan fiksasi kearah samping.
12.Rapikan alat.
13.Cuci tangan.
b. Pada Laki Laki
1. Jelaskan prosedur
2. Cuci tangan
3. Pasamng sampiran
4. Pasang perlak
5. Gunakan sarung tangan steril
6. Pasang duk steril
7. Tangna kiri memegang penis lalu prepusium ditarik sedikit
kepangkalnya dan bersihkan dengan kapas sublimat
8. Kateter diberi minyak pelumas atau jeli pada ujungnya (kurang lebih
12,5-17,5 cm) lalu masukkan perlahan (kurang lebih 17,5-20 cm) dan
sambil anjurkan pasien menarik napas dalam
9. Jika tertahan jangan dipaksa
10. Setelah kateter masuk, isi balon dengan cairan aquades atau sejenisnya
untuk kateter menetap, dan bila intermiten tarik kembali ambil pasien
diminta menarik napas dalam.
11. Sambung kateter dengan kantung penampung dan viksasi kearah atas
paha/abdomen.
12. Rapikan alat.

13. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan


TAHAP TERMINASI
1. Lakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Total Score
Total Nilai

Anda mungkin juga menyukai