Anda di halaman 1dari 27

PEMERIKSAAN FISIK PADA ABDOMEN

KELOMPOK 1
ADAM DHIMAS KARINDA PUTRA P07220118001
AISYA NUR JANNAH P07220118002
ANANDA LUTHFI ARIF AL PASIRI P07220118003
ANANDA SYAFIQOTUL ISTIQOMAH P07220118004
ANGGIE SIRILLA P07220118005
ANNISA INDAH ROFIANI P07220118006

KEPERAWATAN
DASAR MANUSIA
DEFINISI
Pemeriksaan fisik merupakan peninjauan dari ujung rambut sampai ujung kaki pada
setiap system tubuh yang memberikan informasi objektif tentang klien dan
memungkinkan perawat untuk mebuat penilaian klinis. Keakuratan pemeriksaan fisik
mempengaruhi pemilihan terapi yang diterima klien dan penetuan respon terhadap
terapi tersebut.(Potter dan Perry, 2005).
Pemeriksaan fisik dalah pemeriksaan tubuh klien secara keseluruhan atau hanya
bagian tertentu yang dianggap perlu, untuk memperoleh data yang sistematif dan
komprehensif, memastikan/membuktikan hasil anamnesa, menentukan masalah dan
merencanakan tindakan keperawatan yang tepat bagi klien. ( Dewi Sartika, 2010).
TEKNIK-TEKNIK PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN
1. INSPEKSI
Inspeksi adalah pemeriksaan dengan menggunakan indera penglihatan,
pendengaran dan penciuman. Pemeriksaan kemudian maju ke suatu inspeksi local
yang berfokus pada suatu system tunggal atau bagian dan biasanya mengguankan
alat khusus seperto optalomoskop, otoskop, speculum dan lain-lain. (Laura A.Talbot
dan Mary Meyers, 1997)
Inspeksi adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat bagian tubuh
yang diperiksa melalui pengamatan (mata atau kaca pembesar). (Dewi Sartika,
2010)
Fokus inspeksi pada setiap bagian tubuh meliputi : ukuran tubuh, warna, bentuk,
posisi, kesimetrisan, lesi, dan penonjolan/pembengkakan.setelah inspeksi perlu
dibandingkan hasil normal dan abnormal bagian tubuh satu dengan bagian tubuh
lainnya.
TEKNIK-TEKNIK PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN
2. PALPASI
Palpasi adalah pemeriksaan dengan menggunakan indera peraba dengan
meletakkan tangan pada bagian tubuh yang dapat di jangkau tangan. Laura
A.Talbot dan Mary Meyers, 1997)
Palpasi adalah teknik pemeriksaan yang menggunakan indera peraba ; tangan dan
jari-jari, untuk mendeterminasi ciri2 jaringan atau organ seperti: temperatur,
keelastisan, bentuk, ukuran, kelembaban dan penonjolan. (Dewi Sartika,2010).
Hal yang di deteksi adalah suhu, kelembaban, tekstur, gerakan, vibrasi, pertumbuhan
atau massa, edema, krepitasi dan sensasi.
TEKNIK-TEKNIK PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN
3. PERKUSI
Perkusi adalah pemeriksaan yang meliputi pengetukan permukaan tubuh unutk
menghasilkan bunyi yang akan membantu dalam membantu penentuan densitas,
lokasi, dan posisi struktur di bawahnya. (Laura A.Talbot dan Mary Meyers, 1997)
Perkusi adalah pemeriksaan dengan jalan mengetuk bagian permukaan tubuh
tertentu untuk membandingkan dengan bagian tubuh lainnya (kiri/kanan) dengan
menghasilkan suara, yang bertujuan untuk mengidentifikasi batas/ lokasi dan
konsistensi jaringan. (Dewi Sartika, 2010)
TEKNIK-TEKNIK PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN
4. AUSKULTASI
Auskultasi adalah tindakan mendengarkan bunyi yang ditimbulkan oleh bermacam-
macam organ dan jaringan tubuh. (Laura A.Talbot dan Mary Meyers, 1997).
Auskultasi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mendengarkan
suara yang dihasilkan oleh tubuh. Biasanya menggunakan alat yang disebut dengan
stetoskop. Hal-hal yang didengarkan adalah : bunyi jantung, suara nafas, dan bising
usus. (Dewi Sartika, 2010)
PEMERIKSAAN FISIK ADOMEN
A. PERSIAPAN
1. Persiapan Alat : 2. Persiapan Perawat :
Stetoskop ♥Memperkenalkan diri
Bak instrumen ♥Menjelaskan maksud dan tujuan
pemeriksaan
Sarung tangan/handscoen
♥Memberikan posisi yang nyaman pada
Kassa steril klien
Selimut ♥Informed consent
Tissue
Bullpen
Bengkok
Lembar dokumentasi
NEXT...
3. Persiapan Lingkungan : 4. Persiapan Klien :
Ciptakan lingkungan yang nyaman Atur posisi klien senyaman mungkin dan sesuai
kebutuhan pemeriksaan.
Gunakan sketsel saat melakukan prosedur
B. PELAKSANAAN
Mengucapkan Basmallah
Perawat mencuci tangan
Meletakkan alat di dekat klien
Memakai handscoen
1. INSPEKSI
oPosisikan pasien supine (telentang) dengan nyaman
oBuka baju pasien,bantu/minta pasien untuk turunkan celana hingga simfisis
oTutup dada dan daerah simfisis pasien menunakan selimut
oAmati permukaan abdomen (rata, abdominal frog, scapoid/cekung) kesimetrisan
abdomen, kulit (warna, lesi, penyebaran pembuluh darah vena), gerakan dinding
abdomen (gelombang peristaltik, pulsasi), umbilikus, pembesaran organ, massa
2. AUSKULTASI
1. Mendengarkan Peristaltik Usus
Letakkan diafragma stetoskop pada kuadran kiri bawah dinding abdomen
Dengarkan suara peristaltik usus, hitung selama 1 menit
Normal dewasa : 5 – 35x/menit
Normal anak : 5 – 15 x/menit
2. Mendengarkan Suara Pembuluh Darah
Letakkan diafragma stetoskop, dengarkan bising yang muncul Misalnya “bruit”
hepatik terdengar pada karsinoma hepar.
3. PALPASI
Lakukan palpasi dimulai dari daerah superficial, lalu ke dalam (jika pasien
mengeluhkan nyeri, sebaiknya diperiksa paling akhir) Jika dinding abdomen tegang,
minta pasien untuk menekuk lutut. Tekan daerah muskulus rectus abdominalis, minta
pasien nafas dalam (muskulus rectus relaksasi maka ada spasme volunter, jika
kontraksi/kaku maka itu spasme sejati).
1. Palpasi Bimanual
(dilakukan dengan 2 tangan, untuk memeriksa organ dalam) Letakkan tangan kiri di
pinggang kanan atau kiri pasien, dan tangan kanan pada bagian depan dinding
abdomen.
NEXT...
Pemeriksaan Ballottement
Memberikan tekanan yang mendadak pada dinding abdomen dan dengan cepat
tangan ditarik kembali
Amati gerakan/pantulan abdomen (cairan asites akan berpindah untuk sementara
sehingga massa yang membesar dalam rongga abdomen dapat terasa saat
memantul)
Letakkan satu tangan pada satu sisi perut pasien
Tangan yang lain mendorong/menekan sisi perut yang berlawanan
Rasakan adanya tekanan gelombang cairan pada tangan pertama
4. PERKUSI
•Tentukan bagian abdomen yang akan dilakukan perkusi
•Tempatkan telapak tangan kiri pada bagian yang akan di perkusi.
•Lakukan perkusi sesuai urutan gambar di bawah ini.
•Ketuk punggung jari telunjuk/tengah tangan kiri dengan jari telunjuk/tengah tangan
kanan
•Dengarkan suara yang ditimbulkan
•(perkusi abdomen normal adalah timpani, hati berbunyi redup/dullness)
NEXT...
1. Pemeriksaan Shifting Dullnes
Miringkan pasien ke kanan
Perkusi abdomen bagian atas dan bawah (atas terdengan timpani, bawah redup)
Miringkan pasien pada sisi yang berlawanan(akan terdengar yang semula redup akan
berubah menjadi timpani)
Rapikan alat-alat yang telah digunakan
Rapikan dan berikan posisi yang nyaman pada Klien
Perawat mengucapkan “Hamdallah” kemudian menyampaikan informasi hasil pemeriksaan
kepada Klien/keluarga dan mengkomunikasikan tindakan sudah selesai.
Perawat melepaskan handscoen dan mencuci tangan
Mendokumentasikan hasil pemeriksaan di status Klien dan merapikan baju Klien
C. EVALUASI
Klien bersih, rapi dan nyaman
Tempat tidur rapi
Perawat mampu menyipulkan hasil pengkajian inspeksi, palpasi, auskultasi dan
perkusi
Perawat mampu menyimpulkan apakah ada pembesaran organ dalam, berapa
suara bising usus klien, dll
PEMERIKSAAN HEPATOMEGALI DAN
SPLENOMEGALI
A. PERSIAPAN
1. Persiapan Alat : 2. Persiapan Perawat :
@Stetoskop ≈Memperkenalkan diri
@Bak instrumen ≈Menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan
@Sarung tangan/handscoen ≈Memberikan posisi yang nyaman pada klien
@Kassa steril ≈Informed consen
@Selimut
@Tissue
@Bullpen
@Bengkok
@Lembar dokumentasi
NEXT...
3. Persiapan Lingkungan : 4. Persiapan Klien :
©Ciptakan lingkungan yang nyaman Atur posisi klien senyaman mungkin dan sesuai
kebutuhan pemeriksaan.
©Gunakan sketsel saat melakukan prosedur
B. PELAKSANAAN
*Mengucapkan Basmallah
*Perawat mencuci tangan
*Meletakkan alat di dekat klien
*Memakai handscoen
1. HEPATOMEGALI
ØMemposisikan pasien supine (telentang)
ØBuka baju pasien,bantu/minta pasien untuk turunkan celana hingga simfisis
ØTutup dada dan daerah simfisis pasien dengan selimut
ØBuat garis imajiner dari midclavikula ke arcus costa kemudian hubungkan umbilicus, bagi menjadi 3 bagian
ØBuat garis imajiner pada processus xypoideus menuju umbilicus, bagi menjadi 3 bagian pada anak dan 2
bagian pada anak > 5 tahun dan dewasa
ØMelakukan palpasi pada tepi hepar sambil memotivasi pasien untuk inspirasi (tepi yang keras menunjukkan
sirosis). Perhatikan adanya nyeri tekan dan massa.
ØMengukur jaraknya dari margin kosta pada garis mid klavikula. Dengan cara melakukan perkusi dari atas
(ICS 2 midklavikula dextra) ke arah bawah sampai didapatkan perubahan suara dari sonor ke dullness,
berikan tanda menggunakan bolpoint. Kemudian perkusi dari abdomen bagian bawah ke atas sampai
didapatkan perubahan suara dari timpani ke dullness, berikan tanda. Ukur jarak tersebut. Nilai normalnya
6-12 cm.
NEXT...
ØRapikan alat-alat yang telah digunakan
ØRapikan dan berikan posisi yang nyaman pada klien
ØMendokumentasikan hasil pemeriksaan di status Klien dan merapikan baju Klien
ØEvaluasi :
Klien bersih, rapi dan nyaman
Tempat tidur rapi
Perawat mampu menyipulkan hasil pengkajian apakah ada pembesaran hepar
atau tidak
2. SPLENOMEGALI
Melakukan perabaan pada limpa (limpa normalnya tidak teraba) dengan posisi
pasien :
a. Supine dengan kedua kaki fleksi
b. Posisi pasien berbaring miring ke kanan dengan posisi kedua tungkai fleksi pada
pinggang dan lutut.
Lakukan perabaan pada limpa (limpa normalnya tidak teraba)
Rapikan alat-alat yang telah digunakan
Rapikan dan berikan posisi yang nyaman pada klien
Perawat Mengucapkan “Hamdallah” kemudian menyampaikan informasi hasil
pemeriksaan
NEXT...
kepada klien/keluarga dan mengkomunikasikan tindakan sudah selesai.
Perawat melepaskan handscoen dan mencuci tangan
Mendokumentasikan hasil pemeriksaan di status klien dan merapikan baju klien
Evaluasi :
Klien bersih, rapi dan nyaman
Tempat tidur rapi
Perawat mampu menyipulkan hasil pengkajian apakah ada pembesaran limpa atau
tidak
SEKIAN
TERIMA KASIH
SESI TANYA JAWAB

Anda mungkin juga menyukai