OLEH:
NIM : P031814401080
JURUSAN KEPERAWATAN
TA. 2020/2021
SOP FISIOTERAPI DADA
Pengertian : Tindakan untuk melepas sekret dari saluran nafas bagian bawah
Tujuan : -Membebaskan jalan nafas dari akumulasi sekret
-Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi sekret
1. Perkusi
a. Persiapan Alat :
1) Handuk (jika perlu)
2) Peniti (jika perlu)
3) Tempat sputum
b. Prosedur Pelaksanaan:
1) Ikuti protokol standar umum dalam intervensi keperawatan seperti
perkenalkan diri perawat, pastikan identitas klien, jelaskan prosedur
dan alasan tindakan, cuci tangan.
2) Tutup area yang akan dilakukan perkusi dengan handuk atau pakaian
tipis untuk mencegah iritasi kulit dan kemerahan akibat kontak
langsung.
3) Anjurkan klien untuk tarik napas dalam dan lambat untuk
meningkatkan relaksasi
4) Jari dan ibu jari berhimpitan dan fleksi membentuk mangkuk.
5) Secara bergantian lakukan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan
secara cepat untuk menepuk dada.
6) Perkusi pada setiap segmen paru selama 1-2 menit.
7) Perkusi tidak boleh dilakukan pada daerah dengan struktur yang
mudah cedera seperti mamae, sternum,kolumna spinalis, dan ginjal.
8) Cuci tangan
2. Vibrasi
a. Persiapan Alat: sama seperti pada perkusi.
b. Prosedur Pelaksanaan:
1) Ikuti protokol standar umum dalam intervensi keperawatan seperti
perkenalkan diri perawat, pastikan identitas klien, jelaskan prosedur
dan alasan tindakan, cuci tangan.
2) Letakkan tangan, telapak tangan menghadap ke bawah di area dada
yang akan didrainase, satu tangan di atas tangan yang lain dengan
jari-jari menempel bersama dan ekstensi. Cara lain tangan bisa
diletakkan secara bersebelahan.
3) Anjurkan klien tarik napas dalam dan lambat untuk meningkatkan
relaksasi
4) Selama masa ekspirasi, tegangkan seluruh otot tangan dan lengan
serta siku lalu getarkan, gerakkan ke arah bawah.Perhatikan agar
gerakan dihasilkan dari otot-otot bahu.Hentikan gerakan jika klien
inspirasi.
5) Vibrasi selama 3 - 5 kali ekspirasi pada segmen paru yang terserang.
6) Setelah setiap kali vibrasi ,anjurkan klien batuk dan keluarkan
sekresi ke tempat sputum.
7) Cuci tangan
3. Postural Drainase
a. Persiapan Alat:
1) Bantal ( 2 atau 3 buah)
2) Tisue
3) Segelas Air hangat
4) Sputum Pot
b. Prosedur Pelaksanaan:
1) Ikuti protokol standar umum dalam intervensi keperawatan seperti
perkenalkan diri perawat, pastikan identitas klien,jelaskan prosedur
dan alasan tindakan, cuci tangan.
2) Pilih area tersumbat yang akan didrainase berdasarkan pada
pengkajian semua bidang paru, data klinis dan gambaran foto dada.
Agar efektif, tindakan harus dibuat individual untuk mengatasi
spesifik dari paru yang tersumbat.
3) Baringkan klien dalam posisi untuk mendrainase area yang
tersumbat. Bantu klien untuk memilih posisi sesuai kebutuhan.
Ajarkan klien untuk mengatur postur, posisi lengan dan kaki yang
tepat. Letakkan bantal sebagai penyangga dan kenyamanan. Posisi
khusus dipilih untuk mendrainase setiap area yang tersumbat.
4) Minta klien mempertahankan posisi selama 10-15 menit.
Pada orang dewasa, pengaliran setiap area memerlukan waktu.
Anak-anak, prosedur ini cukup 3-5 menit.
5) Selama 10-15 menit drainase pada posisi ini, lakukan perkusi dan
vibrasi dada atau gerakan iga di atas area yang
didrainase.Memberikan dorongan mekanik yang bertujuan
memobilisasi sekresi pada jalan napas.
6) Setelah drainase pada posisi pertama, minta klien duduk dan batuk.
Tampung sekresi yang dikeluarkan dalam sputum pot. Jika klien
tidak bisa batuk, harus dilakukan pengisapan. Setiap sekresi yang
dimobilisasi ke dalam jalan napas harus dikeluarkan melalui batuk
atau pengisapan sebelu klien dibaringkan pada posisi drainase
selanjutnya.Batuk akan sangat efektif bila klien duduk dan
membungkuk ke depan.
7) Minta klien istirahat sebentar, bila perlu.
Periode istirahat sebentar di antara drainase postural dapat mencegah
kelelahan dan membantu klien menoleransi terapi dengan lebih baik.
8) Minta klien minum sedikit air.
Menjaga mulut tetap basah sehingga membantu ekspetorasi sekresi.
9) Ulangi langkah 3 hingga 8 sampai semua area tersumbat yang dipilih
telah terdrainase. Setiap tindakan tidak lebih dari 30-60 menit.
Drainase postural digunakan hanya untuk mengalirkan area yang
tersumbat dan berdasarkan pada pengkajian individual.
10) Ulangi pengkajian dada pada setiap bidang paru.
Memungkinkan anda mengkaji kebutuhan drainase selanjutnya atau
mengganti program drainase.
11) Cuci tangan.
Mengurangi transmisi mikroorganisme.
SOP ROM AKTIF DAN PASIF PADA LANSIA YANG MENGALAMI
KELUMPUHAN
Indikasi ROM
Pasien yang bedrest lama dan beresiko untuk terjadi kontraktur persendian.
Tujuan ROM
Memperbaiki tingkat mobilitas fungsional ekstremitas klien, mencegah kontraktur
dan pengecilan otot dan tendon, serta meningkatkan sirkulasi darah pada
ekstremitas, menurunkan komplikasi vaskular imobilisasi dan meningkatkan
kenyamanan klien.
Persiapan Pasien
1. Menjelaskan tujuan pelaksanaan
2. Mengatur posisi lateral lurus (terlentang biasa)
Persiapan Lingkungan
1. Menutup pintu dan jendela
2. Memasang tabir dan tirai
Evaluasi ROM
1. Tidak terjadi cedera
2. Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan
3. Peningkatan rentang gerak sendi.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/33473747/STANDAR_OPERASIONAL_PROSE
DUR_RANGE_OF_MOTION
https://www.academia.edu/8457234/Fisioterapi_Dada
file:///C:/Users/acer/Downloads/STANDAR_OPERASIONAL_PROSEDUR_
RANGE_OF_MO.pdf