RS Nene Mallomo
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
1/2
Ditetapkan
Tanggal Terbit :
Direktur
Standar Prosedur
Operasional
Drg. Hj. Hasnani Rapi, M.Kes
NIP. 19630310 199203 2 007
Pengertian :
Menerima pasien baru masuk untuk dirawat di ruang perawatan kebidanan sesuai
dengan criteria dan prosedur yang berlaku.
Tujuan :
Pasien segera memperoleh pelayanan sesuai kebutuhan
Prosedur :
Persiapan Alat
Tiang infus
Partus set
Suction
Jam
Tensimeter
Stetoskop
Thermometer
Daptone
Lenec
Persiapan Pasien
Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang keadaan ibu, janin, proses kelahiran,
peraturan dan tata tertib ruang perawat
Lingkungan
Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.
Pelaksanaan
a. Pasien yang baru masuk kamar bersalin diberi penjelasan untuk buang air kecil
(BAK) dan cuci kaki, kemudian ke tempat tidur
b. Mengatur posisi yang nyaman/baik
c. Menyiapkan alat
d. Mengukur tensi, nadi, suhu, pernapasan, tingkat kesadaran dan TFU.
e. Palpasi : L1 L2
Ditetapkan
Direktur
Standar Prosedur
Operasional
drg. Hj. Hasnani Rapi, M.Kes
NIP. 19630310 199203 2 007
Pengertian :
Memasukkan cairan atau obat langsung ke dalam pembuluh darah vena dalam jumlah
banyak dan dalam waktu lama dengan menggunakan infus set.
Tujuan :
- sebagai tindakan pengobatan
-
Prosedur :
1. Persiapan
- Persiapan Pasien
- Persiapan Alat
Plester
Gunting verband
Bengkok (nierbekken)
2. Pelaksanaan
Botol
cairan
dipasang
pada
standar infus
Tutup
jarum
dibuka,
cairan
dialirkan sampai keluar sehingga udara tidak ada dalam slang saluran infus,
selanjutnya dijepit atau diklem dan jarum ditutup kembali. Tabung tetesan jangan
sampai penuh.
Lengan
pasien
bagian
atas
dibendung dengan karet pembendung. Daerah permukaan kulit yang akan ditusuk
didseinfeksi, lalu jarum ditusukkan ke vena dengan lubang jarum menghadap ke
atas.
Peralatan
dibereskan
dan
3. Indikasi
Pasien
yang
memerlukan
untuk
pemberian selanjutnya
Perhatikan
teknik
septic
dan
aseptic
RS Nene Mallomo
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
1/2
Ditetapkan
Tanggal Terbit :
Direktur
Standar Prosedur
Operasional
Drg. Hj. Hasnani Rapi, M.Kes
NIP. 19630310 199203 2 007
Pengertian :
1. Sektio cesar adalah melahirkan janin melalui insisi pada dinding abdomen (laparotomi)
dan dinding uterus (histerektomi).
2. Menyiapkan pasien : sebelum ke kamar operasi pasien harus disiapkan dan pemasangan
infus, cateter tetap, cukur dan kelengkapan lainnya.
Tujuan :
Untuk memberikan pertolongan segera pada pasien
Prosedur :
1. Persiapan
Pasang infus
Antibiotik
Siapkan darah
Oxytocin
Induksin
Metyl-ergometrin
Antibiotik
2. Pelaksanaan
Setelah pasien dan keluarga siap untuk tindakan maka persetujuan operasi segera
disiapkan sebagai bahan pendokumentasian, memastikan infus terpasang, gunting
rambut pubis dan abdomen, cateter + urine bag, antibiotik dan memastikan keadaan ibu
dan janin dalam keadaan baik atau tidak, memastikan pemeriksaan laboratorium dan
siap darah, kamar operasi siap.
MEMANDIKAN PASIEN
RS Nene Mallomo
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
1/2
Ditetapkan
Tanggal Terbit :
Direktur
Standar Prosedur
Operasional
Drg. Hj. Hasnani Rapi, M.Kes
NIP. 19630310 199203 2 007
Pengertian :
Membersihkan pasien dengan air hangat atau air dingin, dilakukan pada pasien :
Tujuan :
Menyegarkan pasien
Prosedur :
A. Persiapan
Persiapan Pasien
daerah-daerah lipatan diberi talk tipis dan rata yaitu pada ketiak, leher ,
mammae pada wanita.
Membersihkan Punggung
Pasien dimiringkan, handuk dibentangkan dibawah punggung sampai bokong
dibasahi, disabuni, dibilas dan dikeringkan dengan handuk. Lalu digosok/diberi
comfort spritus terutama bagian yang menonjol. Lalu diberi talk tipis, pasien
diterlentangkan kembali. Pakaian atas dipasang/dipakaikan dengan rapi.
Mencuci Kaki
Kaki yang terjauh dikeluarkan dari selimut mandi, handuk dibentangkan
dibawahnya, lutut ditekuk, kaki dibasahi, disabuni, dibilas sampai bersih dan
dikeringkan dengan handuk kemudian kaki yang satu lagi.
Membersihkan Lipatan Paha dan Genitalia
Handuk dibentangkan dibawah bokong, perut, lipatan paha dan genitalia
dibasahi, disabuni, dibilas dan dikeringkan. Lipatan paha diberi talk.
( Membersihkan daerah genitalia sebaiknya oleh pasien sendiri bila pasien
tesebut mampu melakukan ) Pada pasien yang dapat mandi sendiri, perawat
menyiapkan alat dan mengawasi/mendampingi sampe selesai.
Pakaian bawah dipakaikan, selimut pasien dipasang kembali, bantal diatur,
tempat tidur dan pasien dirapikan kembali. Pakaian dan alat-alat tenun kotor
serta alat dibereskan.
Perawat mencuci tangan
No. Revisi :
Halaman :
1/2
Ditetapkan
Tanggal Terbit :
Direktur
Standar Prosedur
Operasional
Drg. Hj. Hasnani Rapi, M.Kes
NIP. 19630310 199203 2 007
Pengertian :
Adalah memasukkan darah dari seseorang (donor) kepada orang lain (Resipien) ke dalam
vena dengan menggunakan perangkat infus.
Tujuan :
Kadar Hb meningkat
Prosedur :
A. Persiapan
Persiapan Pasien
Warna darah
Identitas pasien
Tanggal kadaluarsa
Memindahkan selang infus ke darah (setelah NaCl 0,9% masuk kurang lebih 15
menit)
Mengatur tetesan darah
Perawat mencuci tangan
Mencatat dalam formulir observasi khusus :
Jam pemasangan
Kantong berapa
Nomor kantong
1/2
Ditetapkan
Direktur
Standar Prosedur
Operasional
Drg. Hj. Hasnani Rapi, M.Kes
NIP. 19630310 199203 2 007
Pengertian :
a. Pre eklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai dengan proteinurin dan atau
edema setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan.
b. Eklampsia adalah kelainan akut pada wanita hamil dalam persalinan atau masa nifas
atau ditandai dengan timbulnya kejang atau koma, dimana sebelumnya sudah
menunjukkan gejala-gejala pre eklampsia
Tujuan :
Untuk memberikan pertolongan segera kepada pasien.
Prosedur :
A. Persiapan
Persiapan Alat
Spatel
Persiapan infus
Cateter dan urin bag
Suction
Stetoskop
Tensimeter
Persiapan Obat-obatan
Catapres injeksi
Catapres tab
Diazepam
Valizonbe tab
Pemberian cairan
B. Pelaksanaan :
Pre-eklampsia
Eklampsia
Sama dengan pre-eklmpsia kecuali bila timbul kejang, pemberian obatobatan dengan tambahan dosis dan pemasangan spatel lidah, konsul dengan
perawatan di kamar isolasi cukup terang/ICU.
PEMBERIAN OKSIGEN
RS Nene Mallomo
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
No. Revisi :
Halaman :
1/2
Ditetapkan
Direktur
Standar Prosedur
Operasional
Drg. Hj. Hasnani Rapi, M.Kes
NIP. 19630310 199203 2 007
Pengertian :
Memasukkan oksigen tambahan dari luar ke paru melalui saluran pernapasan dengan
menggunakan alat khusus.
Tujuan :
Mencukupi kebutuhan oksigen pasien yang tidak dapat dipenuhi sendiri.
Prosedur :
A. Persiapan
Persiapan pasien
Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan
Persiapan alat
Satu set terapi oksigen lengkap, terdiri dari :
-
Plester
Gunting balutan
Lingkungan
Menghindari sumber api dekat dengan oksigen
Mengatur letak tabung oksigen untuk kelancaran kerja
B. Pelaksanaan
Pemberian terapi oksigen dengan nasal kanul
Membebaskan jalan napas dengan mengisap sekresi
Posisi pasien diatur dengan kepala ektensi
Masukkan nasal kateter ke dalam hidung
Membuka regulator untuk menentukan tekanan oksigen sesuai
kebutuhan
Mengatur volume oksigen sesuai kebutuhan
Memfiksasi nasal kanul kateter di belakang kepala melewati bagian
atas telinga
Memberikan oksigen dengan nasal kateter dengan konsentrasi
2-5 liter/menit
Pemberian terapi oksigen dengan memasang sungkup (masker oksigen)
Membebaskan jalan napas dengan cara mengisap sekresi
Mengatur posisi pasien
Membuka regulator untuk menentukan tekanan oksigen sesuai
kebutuhan
Mengatur aliran oksigen sesuai dengan kebutuhan
Memasang masker oksigen pada daerah lubang hidung dan mulut
Pasien hipoksia
konsentrasi tinggi
rendah
Aliran yang sudah ditentukan dan tekanan oksigen dan lamanya pemberian
harus tepat dan benar sesuai dengan program pengobatan
Humidifier harus selalu terisi aquades sebatas garis bertulisan batas aqua
dan harus diganti/dibersihkan setiap hari
Perhatikan kemungkinan adanya tanda-tanda sianosis pada bibir, ujung jarijari tangan dan ujung jari-jari kaki.
Pada pasien yang sadar, anjurkan untuk tidak banyak bicara selama
pemberian oksigen
RS Nene Mallomo
No. Dokumen :
Standar Prosedur
Tanggal Terbit :
Operasional
MENYIAPKAN PASIEN
POST SECTIO CAESAR
No. Revisi :
Halaman :
1/2
Ditetapkan
Direktur
Pengertian :
Pasien yang telah melahirkan janin melalui insisi dinding abdomen dan dinding uterus.
Tujuan :
Memberikan pertolongan/perawatan post sectio caesare.
Prosedur :
1. Persiapan
Arteri klem
Pinset
Gaas steril
Plester
Bethadine
Cairan NaCl
Gurita Ibu
2. Pelaksanaan
Observasi TTV
Anjurkan ibu untuk banyak gerak, berusaha untuk beraktivitas sendiri
Anjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi
Peras & ganti verband setiap hari
Mencuci bekas luka dengan larutan NaCl
Kompres bethadine
Aff hecting (selang-seling) pada hari ke-6 bila luka kering
Aff hecting sisa pada hari ke-7 bila luka kering
Memberikan antibiotik sesuai instruksi dokter
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
RS Nene Mallomo
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
1/2
Ditetapkan
Tanggal Terbit :
Direktur
Standar Prosedur
Operasional
Drg. Hj. Hasnani Rapi, M.Kes
NIP. 19630310 199203 2 007
Pengertian :
Bayi rawat gabung adalah bayi yang lahir fisiologi yang dirawat dalam satu ruangan
dengan ibunya.
Tujuan :
Menciptakan kedekatan pada ibu dan bayinya secara dini.
Prosedur :
1. Persiapan
Baskom mandi
Kasa steril
Termometer
Antiseptik (betadine)
Sabun
2. Pelaksanaan
Lengan kiri menghimpit badan bayi, tangan kiri menahan kepala
Bersihkan kepala dan muka dengan kain yang cukup halus
Pakai sabun mandi bayi
Kepala bayi dipergelangan tangan petugas
Ibu jari kiri memegang bahu bayi yang jauh
Daun telinga dilipat untuk mencegah air masuk ke telinga bayi
Balikkan badan bayi hingga bayi tertelungkup tangan kiri menyangga badan bayi
bertumpu pada ketiak bayi.
Keringkan badan dan tali pusat bayi dengan handuk bersih
Bungkus tali pusat dengan kasa steril yang sebelumnya telah diberi betadine
Hangatkan bayi dengan memakaikan pakaian dan selimutnya
Berikan pada ibunya untuk disusui
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
1/2
Ditetapkan
Direktur
Standar Prosedur
Operasional
Drg. Hj. Hasnani Rapi, M.Kes
NIP. 19630310 199203 2 007
Pengertian :
Keluhan-keluhan yang dirasakan pasien menyangkut adanya kelainan pada
payudara setelah melahirkan, misalnya kelainan pembentukan ASI dan pembengkakan
payudara.
Tujuan :
ASI dapat lancar dan pembengkakan dapat teratasi.
Prosedur :
1. Persiapan
Alkohol
2.Pelaksanaan
Atur posisi ibu
Ukur suhu badan
Bagi ibu dengan pembentukan ASI kurang persilahkan ibu agar minum dan makan
yang banyak mengandung lemak
Bagi ibu dengan pembentukan ASI berlebhan agar mengurangi minum
Bagi ibu dengan buah dada bengkak, mempersilahkan ibu untuk mengeluarkan
dengan menyusui bayinya atau dengan pompa serta kompres payudara
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Tanggal Terbit :
Direktur
Standar Prosedur
Operasional
Drg. Hj. Hasnani Rapi, M.Kes
NIP. 19630310 199203 2 007
Pengertian :
Kehilangan darah 500 cc atau lebih dijalan lahir setelah melahirkan
Tujuan :
Memberikan pertolongan dengan segera secara tepat.
Prosedur :
1. Persiapan
Alat
Tabung O2
Selang O2
Ambu bag
Cairan
Plester
Tiang infus
Cateter nelaton
Neirbekken
Urin bag
Tensimeter
Stetoskop
Termometer
Obat-obatan
Oxytocin
Induksin
Pospargin
Multivitamin
Antibiotik
Cairan
Dextroser
RL
NaCl
Darah (kalau perlu)
2. Pelaksanaan
Atur posisi pasien dengan baik
Cari penyebab pendarahan
Pasang O2 2-3 liter/I
Bila tekanan darah turun drastic guyur dengan cairan RL
Pasang kateter tetap
Observasi jumlah pendarahan
Panatalaksanaan obat-obatan sesuai dengan instruksi dokter
Pasang infus ganda bila keadaan umum makin menurun
Lakukan transfusi darah bila Hb 8 gr
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
RS Nene Mallomo
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
Standar Prosedur
Operasional
Drg. Hj. Hasnani Rapi, M.Kes
NIP. 19630310 199203 2 007
Pengertian :
Cara mengosongkan/membersihkan hasil konsepsi dari dalam rahim dengan memakai alat
kuretase untuk diagnostik adalah mengambil jaringan endometrium.
Tujuan :
Memberikan pertolongan segera pada pasien.
Prosedur :
1. Persiapan
terpasang
Perut bawah dan lipat paha sudah
fungsi
dan
kelengkapan
anestesi)
Larutan antiseptik
Oksigen
Instrumen
Cunam tampon
Cunam peluru/tenakulum
Sendok kuret
Cateter karet
Penolong
Pelapis plastik
Penampung urine
Pencegahan Infeksi
Penolong (operator)
Cuci tangan & lengan hingga siku dengan sabun dan air mengalir kemudian
keringkan dengan handuk kering.
Pemberian
b.
c.
d. Pasang speculum sims/L sampai pada posisinya dan minta asisten untuk menahan
speculum atas pada posisinya.
e.
f.
Jepit serviks dengan cunam peluru pada posisi jam 11 dan jam 13
g.
h. Bersihkan jaringan yang tertahan pada kanalis servikalis dan kavum uteri dengan
cunam ovum yang lengkung.
i.
j.
Keluarkan semua jaringan yang masih ada dalam kavum uteri dengan cunam ovum
yang lengkung.
Kontraksi uterus
Jumlah perdarahan
Keadaan umum
RS Nene Mallomo
No. Dokumen :
1/2
Ditetapkan
Tanggal Terbit :
Direktur
Standar Prosedur
Operasional
Drg. Hj. Hasnani Rapi, M.Kes
NIP. 19630310 199203 2 007
Pengertian :
Serotinus
adalah
kehamilan
lewat
bulan,
yang
dapat
Meteran O2
Tabung
Suction
Tensimeter
Stetoskop
Tiang infus
Persiapan Obat
Oxytocin
Induksin
Metyl-ergometrin
Antibiotik
menyebabkan
keadaan
2. Pelaksanaan
Menjelaskan kepada pasien tentang keadaan ibu dan janin
Memastikan HPHT dan TPL
Memantau DJJ
Bila menemukan keadaan jantung janin lewat dari batas normal segera
memberitahukan ibu dan keluarga dan segera memberikan O2 dan menjelaskan
kepada ibu dan keluarga tentang kegunaan dari O2 tersebut sampai pelaksanaan
selesai.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
No. Revisi :
Halaman :
1/2
Ditetapkan
Direktur
Standar Prosedur
Operasional
Drg. Hj. Hasnani Rapi, M.Kes
NIP. 19630310 199203 2 007
1. Alat kesehatan/kedokteran
Partus set
Busi dilatator
Cocor bebek
Spekulum sims
Spatel lidah
Tenakulum
Sonde uterus
Sonde kuret
Abortus tang
Tampon tang
Kateter metal
Kanule oksigen
Meteran oksigen
Trolley
Tromol
Tensimeter
Stetoskop
Termometer
Pispot
Lampu sorot
Nierbekken
Gunting verband
Pinset sirurgis
Pinset anatomis
Kom kecil
Sarana Pendukung
Standar infus
Celemek
Jam dinding
Transfusi set
Sterilizator
Lemari obat
Meja kuret
Timbangan bayi
Meja alat
2. Alat tenun
Seprei
Kasur tempat tidur bayi
Kasur tempat tidur besar
Gorden
Perlak
3. Obat-obatan
Koagular
Vitamin K
Uterustonika
- Oxytocin 10 unit
- Ergometrin
Relaksasi bronkus
Aminophilin
Anti alergi
- Dexametazone
- Delladryll
Anestesi local
Lidokain
Meningkatkan denyut jantung
Sulfas atropik
Mengatasi kembung
Alinamin F
Mengatasi kejang pada pasien pre-eklampsia/eklampsia
MgSO4
MENCUCI TANGAN
RS Nene Mallomo
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
No. Revisi :
Halaman :
1/2
Ditetapkan
Direktur
Standar Prosedur
Operasional
Drg. Hj. Hasnani Rapi, M.Kes
NIP. 19630310 199203 2 007
Peralatan :
Bak cuci dengan kran air mengalir
Sabun atau desinfektan dalam dispenser yang dioperasikan dengan kaki (atau sabun
batangan)
Handuk kering
Prosedur :
Lepaskan cincin, arloji dan perhiasan yang lain di tangan kemudian lipat lengan
baju
Basahi tangan dan lengan bawah secara menyeluruh di bawah air mengalir
Pakailah sabun
Cuci telapak kedua tangan, pungung kedua tangan, jari-jari dan persendian tangan,
ibu jari dan area sekitarnya, bersihkan ujung jari dan kuku tangan
Cuci pergelangan tangan
Bilas tangan dan pergelangan tangan secara menyeluruh dengan air mengalir
Tutuplah kran tanpa menyentuh dengan tangan yang sudah dicuci
Keringkan tangan dangan handuk kering dan bersih
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
1/2
Ditetapkan
Direktur
Standar Prosedur
Operasional
Drg. Hj. Hasnani Rapi, M.Kes
NIP. 19630310 199203 2 007
Pengertian :
Memberi perawatan pada tali pusat bayi
Tujuan :
a) Mencegah terjadinya infeksi
b) Mempercepat proses penyembuhan tali pusat
c) Mempercepat lepasnya tali pusat
Prosedur :
a. Persiapan
Pasien
Setelah bayi dimandikan dan dikeringkan, bayi dibaringkan di atas meja bayi
Alat :
Bethadine 10% dalam tempatnya
Kapas lidi steril dalam tempatnya
Gaas steril dalam tempatnya
Korentang dalam tempatnya
Perlengkapan pakaian bayi (loyor, baju, selimut)
Pengikat tali pusat
Nierbekken
Sabun cuci tangan
Handuk lap tangan
Alat tulis
Lembaran untuk menulis
b. Pelaksanaan
Cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir, keringkan dengan handuk
Kasa pembungkus tali pusat yang masih melengket ditetesi dengan aqua lalu
dibuka
1/2
Ditetapkan
Direktur
Standar Prosedur
Operasional
Drg. Hj. Hasnani Rapi, M.Kes
NIP. 19630310 199203 2 007
Pengertian :
Membersihkan alat kelamin wanita bagian luar dan sekitarnya pada pasien yang
mengalami gangguan tirah baring.
Tujuan :
Menjaga kebersihan, mencegah infeksi dan memberikan rasa nyaman pada pasien.
Prosedur :
a. Persiapan :
b.
Pasien :
Pasien diatas tempat tidur
Pasien diberi penjelasan tentang tujuan tindakan yang akan dilakukan
Pasien diberitahu tentang posisi dan sikap yang harus dilakukan selama pemberian
tindakan
Alat :
Kapas desinfektan/kapas savlon dalam kom
Handscoon steril satu pasang
Botol berisi larutan desinfektan
Bengkok
Pispot
Perlak
Kain kasa steril
Betadine 5 cc dalam tempatnya
Pelaksanaan :
Tutup pintu/sampiran
Perawat cuci tangan
Tanggal Terbit :
Direktur
Standar Prosedur
Operasional
Drg. Hj. Hasnani Rapi, M.Kes
NIP. 19630310 199203 2 007
Peralatan :
Sarung tangan steril
Sarung tangan sekali pakai
Set balutan (gunting, pinset, forsep)
Piala ginjal
Kasa besar, kasa kecil, bantalan kasa
Balutan kasa ekstra dan surgipad atau bantalan ABD
Basin untuk larutan antiseptic atau larutan pembersih
Salep anti septic (jika diperlukan)
Larutan pembersih yang diresepkan dokter
Larutan garam faal atau H2O steril
Plester
Aseton
Beri salep antiseptic bila diresepkan, gunakan tehnik seperti pada pembersihan.
Jangan dioleskan di atas tempat drainase
Pasang balutan steril kering pada insisi atau letak luka
Gunakan plester di atas balutan
Lepaskan sarung tangan dan buang pada tempat yang telah disediakan
Rapikan semua alat dan bantu klien kembali pada posisi nyaman
Cuci tangan
RS Nene Mallomo
No. Dokumen :
SUNTIKAN INTRAVENA
No. Revisi :
Halaman :
Tanggal Terbit :
1/2
Ditetapkan
Direktur
Standar Prosedur
Operasional
Drg. Hj. Hasnani Rapi, M.Kes
NIP. 19630310 199203 2 007
Pengertian
Suntikan intravena adalah menyuntikkan cairan obat ke dalam pembuluh darah vena
Tempat penyuntikan :
Pada vena yang dangkal dan dekat dengan tulang, misalnya :
Tujuan :
Mempercepat reaksi karena obat langsung masuk ke peredaran darah
Prosedur :
Persiapan alat :
Karet pembendung
Pengalas (perlak kecil)
Bak steril didalamnya spoit 1 10 cc dan jarum no. 12, 14, 16, 18 berisi cairan
suntikan dan kapas alcohol
Nierbekken
Daftar/buku suntikan
Sampiran
Pelaksanaan :
Menjelaskan kepada pasien tindakan yang akan dilakukan
Membawa alat-alat ke dekat pasien
Memasang sampiran bila perlu, mengatur posisi pasien
Mencuci tangan
Membebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian
Memasang pengalas di bawah daerah/tempat yang akan disuntik
Mengikat bagian di atas daerah yang akan disuntik dengan karet pembendung agar
vena mudah diraba/dilihat. Untuk dibagian lengan pasien dianjurkan untuk
mengepalkan tangan
Menghapushamakan kulit dengan kapas alcohol, membuang kapas bekas ke dalam
bengkok, tunggu sampai kulit kering
Menegangkan kulit pasien dengan tangan kiri, menusukkan jarum ke dalam vena
dengan lubang jarum menghadap ke atas sejajar dengan vena
Menarik pengisap sedikit untuk memeriksa apakah jarum sudah masuk ke dalam
vena, yang ditandai dengan masuknya darah ke dalam spoit
Menganjurkan pasien membuka kepalannya sambil membuka karet pembendung,
kemudian secara perlahan-lahan memasukkan cairan ke dalam vena sampai habis
Meletakkan kapas alcohol di atas jarum, kemudian menarik spoit + jarum dengan
cepat sambil memegang pangkal jarum. Bekas tusukan ditekan dengan kapas
alcohol sampai darah tidak keluar lagi
Merapikan pasien
Merapikan alat
Mencuci tangan
Jangan menggunakan spoit yang bocor, retak, pangisapnya longgar serta jarum yang
ujungnya tumpul, bengkok dan tersumbat
Bila obat dalam flakon pakailah 2 jarum ; 1 jarum besar ditusukkan ke dalam flakon
untuk mengisap cairan suntikan ke dalam spoit dan 1 jarum untuk menyuntik pasien