Anda di halaman 1dari 2

SOLUSIO PLASENTA

No Dokumen

No Revisi

Halaman

00

1/2

Ditetapkan,
Direktur RSUD BANTEN
SPO

Tanggal Terbit
drg. Dwi Hesti Hendarti, M.Kes
NIP. 196102091989112001

PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR

Terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya yang normal pada


uterus, sebelum janin di lahirkan
Sebagai acuan penanganan solusio plasenta

Dokter spesialis kandungan


i.

iii.

darah yang keluar dari kanalis servikalis ialah darah encer


dan tanda-tanda lain solutio plasenta
Bila penderita dalam syok atau pre-syok secepatnya diberi
terapi yang adekuat
Selekasnya dilakukan pemeriksaan yang perlu :

iv.

1. Hb, Hematokrit,, lekosit dan trombosit


2. Pemeriksaan pembekuan darah : Uji beku darah (Clot
observation test) tiap 2 jam, kadar fibrinogen (critical
level) tiap 2 jam, masa perdarahan, masa pembekuan,
masa protombin,
3. Golongan darah dan faktor rhesus
4. Urin lengkap
Penanganan

ii.

1. Jika terjadi perdarahan hebat (nyata atau tersembunyi)


dengan tanda-tanda awal syok pada ibu lakukan
persalinan segera :
a. Jika pembukaan serviks lengkap,lakukan persalinan
dengan ekstraksi vakum
b. Jika pembukaan serviks belum lengkap, lakukan
persalinan dengan SC
2. Waspada terhadap kemungkinan perdarahan pascasalin.
3. Jika perdarahan ringan atau sedang dan belum terdapat
tanda-tanda syok, tindakan bergantung denyut jantung
janin (DJJ):
a. DJJ normal, lakukan SC
b. DJJ tidak terdengar namun nadi dan tekanan darah
ibu normal : pertimbangkan persalinan pervaginam
c. DJJ tidak terdengar dan nadi dan tekanan ibu
bermasalah :
d. pecahkan ketuban dengan amniotomi :

SOLUSIO PLASENTA
No Dokumen

UNIT TERKAIT

No Revisi

Halaman

00

2/2

jika kontraksi jelek, perbaiki dengan pemberian


oksitosin
jika serviks kaku, tebal, dan tertutup, lakukan SC
e. DJJ abnormal (kurang dari 100 atau lebih dari
180/menit): lakukan persalinan pervaginam segera,
atau SC bila persalinan tidak memungkinkan
4. Anemia akut diobati dengan tranfusi darah (kalau bisa
dengan darah segar)
5. Lakukan uji pembekuan darah, Gangguan pembekuan
darah (kalau ada)
a. Hipofibrinogenemia diberi infus fibrinogen (2,5
5 gr) atau darah segar secukupnya (1000-2000ml)
b. Hiperfibrinolisis diobati dengan transamin (250500 mg) atau trasyol (100000-200000 K.I.U =
kallikrein Inactivator Unit) secara intra vena
c. Heparin dapat diberikan untuk mencegah
pembekuan intravaskuler, dengan cara infus NaCl
dalam dosis 5000-10000 I.U.
d. Tranfusi
trombosit
diberikan
apabila
trombositopenia < 50000 per mm3 yang penting
ialah
keadaan
darah
sudah
harus
diperbaikisebelum anak.
Selalu waspada akan komplikasi
Anemia akut
Syok
Kelainan pembekuan darah
Uterus couvelaire
Nekrosis ginjal (tubulkar dan kortikal)
VK, IGD VK, NIFAS

Anda mungkin juga menyukai