2. Bidan sedang membantu pasien yang akan dilakukan induksi persalinan pada
usia kehamilan 40 minggu. Pukul 12.30 WIB pasien mengalami kontraksi
3x/10’/40” dengan 32 tpm, DJJ 122 x/menit. Apakah tindakan prioritas pada
kasus diatas?
a. Meningkatkan jumlah tetes cairan infus
b. Menghentikan infus oksitoksin (pitocin)
c. Memberikan oksigen masker 8 sampai 10 liter
d. Menambahkan 4 tpm pukul 13.00 WIB
e. Menghubungi keluarga pasien jika keluarga belum ada di tempat
Jawaban : D
Pada kasus pemberian induksi oksitosin, awal mula berikan 2,5 – 5
unit oksitosin dalam 500 ml cairan kristaloid, lalu mulai infus dengan 8
tetes/menit. Setiap 30 menit, tambahkan 4 tetes/ menit hingga dosis
optimal untuk his adekuat tercapai. Dosis maksimum oksitosin adalah
20 mU/menit.
Maintenance tetesan infus jika kontraksi mencapai 4x dalam 10
menit lamanya 40 detik dan apabila tetesan sudah mencapai
40tpm.
Jika terjadi hiperstimulasi (lama kontraksi lebih dari 60 detik
atau lebih dari 4 kali kontraksi dalam 10 menit), hentikan infus
dan kurangi hiperstimulasi dengan:
- Terbutalin 250 μg IV perlahan selama 5 menit, atau
- Salbutamol 10 mg dalam 1 L cairan (NaCl 0,9% atau
Ringer Laktat) 10 tetes/menit
3. Seorang ibu berumur 28 tahun dilakukan rujukan ke RS, hamil cukup bulan
anak kedua, sebelumnya pernah keguguran. Hasil pemeriksaan TTV normal, DJJ
120x/menit, kontraksi 3x/10’/40” , PD : Pembukaan lengkap, panggul normal,
kepala di H III, selaput ketuban (-) sudah dipimpin meneran 2 jam. Apakah
tindakan yang dilakukan pada kasus tersebut ?
a. Augmentasi persalinan
b. Induksi persalinan
c. Ekstraksi vakum
d. Ekstraksi forcep
e. Sectio caesarea
Jawaban : A
Pada kasus tersebut diagnosanya adalah kala II memanjang, dimana
setelah 2 jam tidak ada kemajuan pada nulipara(G2P0A1). Kala II
memanjang pada kasus tersebut disebabkan power ibu tidak adekuat.
Tatalaksananya :
- Lakukan augmentasi persalinan dengan oksitosin dan/atau
amniotomi bila terdapat gangguan Power. Pastikan tidak ada
gangguan passenger atau passage.
- Lakukan tindakan operatif (forsep, vakum, atau seksio sesarea)
untuk gangguan Passenger dan/atau Passage, serta untuk
gangguan Power yang tidak dapat diatasi oleh augmentasi
persalinan
- Jika ditemukan obstruksi atau CPD, tatalaksananya adalah seksio
sesarea.
- Berikan antibiotika (kombinasi ampisilin 2 g IV tiap 6 jam dan
gentamisin 5 mg/kgBB tiap 24 jam) jika ditemukan:
Tanda-tanda infeksi (demam, cairan pervaginam berbau),
ATAU
Ketuban pecah lebih dari 18 jam, ATAU
Usia kehamilan <37 minggu
a. Lakukan SC
b. Persalinan pervaginam
c. Berikan antibiotik
d. Induksi oksitosin
e. Amniotomi
Jawaban : D
Pembahasan :
Kasus diatas termasuk solusio plasenta dengan perdarahan sedang
denga kontraksi jelek, tatalaksananya adalah :
DJJ normal, lakukan seksio sesarea
DJJ tidak terdengar namun nadi dan tekanan darah ibu normal:
pertimbangkan persalinan pervaginam
DJJ tidak terdengar dan nadi dan tekanan darah ibu
bermasalah: pecahkan ketuban dengan kokher:
o Jika kontraksi jelek, perbaiki dengan pemberian
oksitosin
o Jika serviks kenyal, tebal, dan tertutup, lakukan seksio
sesarea (lihat lampiran A.16)
DJJ abnormal (kurang dari 100 atau lebih dari 180/menit):
lakukan persalinan pervaginam segera, atau seksio sesarea bila
persalinan pervaginam tidak memungkinkan
8. Seorang perempuan G1P0 kehamilan 31 minggu datang ke RS mengeluh nyeri
perut. Hsail pemeriksaan TD 110/60 mmHg, suhu afebris, N 96 x/m, TFU 30 cm,
His (+) sekitar 35”, DJJ 132 x/m. Dilatasi 2 cm, Ket (+). Langkah awal yang tepat?
a. Lakukan SC
b. Persalinan pervaginam
c. Berikan antibiotik
d. Berikan kortikosteroid
e. Berikan tokolitik
Jawaban : E
Pembahasan :
Kasus diatas termasuk persalinan preterm. Tatalaksana ialah :
Lakukan terapi konservatif (ekspektan) dengan tokolitik,
kortikosteroid, dan antibiotika jika syarat berikut ini terpenuhi:
- Usia kehamilan antara 24-34 minggu
- Dilatasi serviks kurang dari 3 cm
- Tidak ada korioamnionitis (infeksi intrauterin), preeklampsia,
atau perdarahan aktif
- Tidak ada gawat janin
Langkah awal dengan memberikan tokolitik dalam 48 jam pertama
untuk memberikan waktu yang cukup untuk pemberian
kortikosteroid.
Obat tokolitik : Nifedipin, Terbutalin sulfat, salbutamol
Obat kortikosteroid : deksametason, betametason
10. Seorang perempuan 28 tahun G6P5A0 baru saja melahirkan di puskesmas. Saat
pemantauan kala IV, ibu tampak lemas dan pucat serta berkeringat dingin. TD
100/60 mmHg, N 105 x/m, akral pucat, CUT lembek, PD:gumpalan darah keluar
diikuti rembesan darah yang masih terus mengalir. Berapa banyak cairan yang
harus diberikan untuk mengganti kehilangan darah?
a. 1500-2000 ml
b. 2000-3000 ml
c. 3500-5500 ml
d. 6000-9000 ml
e. 2599-3500 ml
Jawaban : B
Pembahasan :