Anda di halaman 1dari 10

0

1. Seorang Ibu berusia 19 tahun, hamil 5 bulan, datang ke Poli KIA Puskesmas dengan
keluhan rasa nyeri di daerah vagina, disertai rasa terbakar saat berkemih sejak 1 minggu
lalu. Pada pemeriksaan ginekologis didapatkan vulva eritema, sekret vagina berwarna
putih bergumpal (yeast-like), tidak berbau. Pemeriksaan preparate basah vagina
menunjukkan adanya budding cells.
Terapi yang tepat untuk pasien ini adalah :
a. Fluconazole 150 mg dosis tunggal
b. Doxycycline 2 x 100 mg selama 5 hari
c. Clindamycin 2 x 150 mg selama 7 hari
d. Ciprofloksasin 2 x 500 mg selama 5 hari
e. Metronidazole 3 x 500 mg selama 7 hari
2. Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke PPK 1 dengan keluhan keluar cairan dari
vagina sejak 4 hari lalu, berwarna putih, berbau amis, dan terasa terbakar pada kemaluan.
Pada pemeriksaan vagina didapatkan secret putih keabu-abuan dalam jumlah banyak dan
fishy odor. Pada pemeriksaan preparat basah vagina didapatkan sel epitel vagina yang
dikelilingi kokobasil.
Standar emas untuk menegakkan diagnosis pada kasus ini adalah :
a. Whiff test
b. Pap smear
c. Pewarnaan gram
d. Preparat basah vagina
e. Inspeksi visual asam asetat
3. Seorang perempuan berusia 37 tahun dibawa ke UGD Puskesmas dengan keluhan nyeri
perut kanan bawah disertai demam sejak 4 hari lalu. Nyeri dan demam dirasakan terus
menerus. Sebelumnya pasien mengalami keputihan berwarna hijau kental dan berbau tidak
sedap. Pasien merupakan akseptor IUD. Pada pemeriksaan didapatkan TD 130/80 mmHg,
Nadi 104 x/m, lajunapas 20 x/m, temperature aksilar 39,7 oC. Pada palpasi abdomen
didapatkan massa berukuran 5x4 cm dengan nyeri tekan di regiuo inguinalis Dextra. Pada
pemeriksaan ginekologis didapatkan fluor purulent dalam jumlah banya, uterus ante fleksi
ukuran normal, teraba massa kistik adneksa dextra ukuran 5 x 4 cm, mobilitas terbatas,
dan nyeri tekan. Pemeriksaan darah rutin menunjukkan lekosit 19.000 /lp. (Dx: abses tubi
ovarial)
Pemberian antibiotika yang tepat untuk kasus ini adalah :
a. Amoxycillin 3 x 500 mg per oral selama 7 hari
b. Metronidazole 3 x 500 mg per oral selama 7 har
c. Injeksi amoxycillin 3 x 500 mg dan injeksi ceftriaxone 2 x 1 g selama 5 hari
d. Injeksi ceftriaxone 2 x 1 g dan injeksi metronidazole 3 x 500 mg selama 5 hari
e. Injeksi amoxycillin 3 x 500 mg dan injeksi chloramphenicol 1 x 1g selama 5 hari
4. Seorang perempuan berusia 39 tahun datang ke UGD Puskesmas dengan keluhan keluar
darah bergumpal dari jalan lahir sejak 1 jam lalu. Pasien sedang hamil 3 bulan, merupakan
kehamilan ke-10. Anak terkecil berusia 10 bulan, pasien masih menyusui. Pada
pemeriksaan didapatkan conjunctiva pusat. Tekanan darah 90/70 mmHg, Nadi 108x/m..
Tinggi fundus uteri 1 jari di atas simfisis pubis. Pada pemeriksaan ginekologis didapatkan
fluksus pervaginam berwarna merah segar, portio multipara terbuka, teraba jaringan.
Corpus uteri ante fleksi sesuai usia kehamilan 8-10 minggu. Pemeriksaan darah lengkap
menunnjukkan kadar hemoglobin 9,1 g%, Lekosit 17.600/lp. (Dx: abortus infeksiosa)
Penanganan yang paling tepat untuk kasus ini adalah :
a. Dilakukan kuretase
b. Diberikan injeksi antibiotika
1
c. Dilakukan stabilisasi ABC kemudian dirujuk
d. Diberikan transfusi whole blood kemudian dirujuk
e. Dilakukan stabilisasi ABC dan dipersiapkan kuretase
5. Seorang perempuan berusia 25 tahun, hamil ke-3 usia kehamilan 12-14 minggu, datang ke
UGD RSUD dengan keluhan nyeri perut disertai keluar darah dari vagina. Pada dua
kehamilan sebelumnya, pasien mengalami hal yang sama dan dilakukan kuretage. Pada
pemeriksaan, tanda vital normal. Tinggi fundus uteri 2 jari di atas simfisis, tidak terdengan
denyut jantung janin. Pemeriksaan ginekelogis ditemukan fluksus pervaginam, portuiio
uteri terbuka, teraba jaringan.
Diagnosis yang tepat untuk kasus ini adalah :
a. Missed abortion
b. Abortus insipien
c. Abortus habitualis
d. Abortus komplitus
e. Abortus inkomplitus
6. Seorang perempuan berusia 30 tahun, sedang hamil pertama dengan usia kehamilan 28-30
minggu, datang ke Puskesmas dengan keluhan pusing sejak 3 hari lalu. Pasien juga
mengeluhkan nyeri perut kanan atas dan kaki bengkak . Pada pemeriksaan didapatkan
tekanan darah 160/100 mmHg, Nadi 96 x/m. pada pemeriksaan darah lengkap didapatkan
Hemoglobin 11,8 g%, lekosit 9.800/lp. Fungsi hepar menunjukkan Peningkatan
transaminase (SGOT 89, SGPT 70). Urinalisis tidak didapatkan proteinuria.
Diagnosis yang paling tepat adalah :
a. G1 P0000 A000 gravida 28-30 minggu dengan sindroma HELLP
b. G1 P0000 A000 gravida 28-30 minggu dengan preeklampsia berat
c. G1 P0000 A000 gravida 28-30 minggu dengan impending eklampsia
d. G1 P0000 A000 gravida 28-30 minggu dengan hipertensi gestasional
e. G1 P0000 A000 gravida 28-30 minggu dengan superimposed preeclampsia
7. Seorang perempuan 21 tahun datang ke poli kebidanan, G1P0A0, gravida 37 minggu
untuk melakukan pemeriksaan kehamilan. Tanda vital TD 120/70mmHg, HR 70 kali/mnt,
RR 20 kali/mnt, suhu afebris. Dilakukan pemeriksaan Leopold dan didapatkan Leopold 1
teraba lunak besar dengan balotemen (-), Leopold 2 teraba datar dan keras disebelah kiri,
dan teraba bagian-bagian kecil di sebelah kanan. Leopold 3 teraba bulat dengan
ballotement (+), Leopold 4 hasil divergen. Pada pemeriksaan obstetri didapatkan DJJ
145x/menit regular. Pemeriksaan dalam didapati serviks terbuka 6 cm, lunak, terletak pada
posisi anterior, penipisan 70%, ketuban (+), dan UUK teraba dengan station janin pada +2.
Apakah diagnosis pada kasus ini?
a. G1P0A0 hamil 37 minggu, janin presentasi kepala, tunggal hidup, pada persalinan kala
1 fase laten
b. G1P0A0 hamil 37 minggu, janin presentasi bokong, tunggal hidup, pada persalinan kala
1 fase laten
c. G1P0A0 hamil 37 minggu, janin presentasi kepala, tunggal hidup, pada persalinan kala
2
d. G1P0A0 hamil 37 minggu, janin presentasi bokong, tunggal hidup, pada persalinan kala
1 fase aktif
e. G1P0A0 hamil 37 minggu, janin presentasi kepala, tunggal hidup, pada persalinan kala
1 fase aktif
8. Seorang perempuan berusia 26 tahun, hamil ke-2 usia kehamilan 37 – 38 minggu, sedang
proses persalinan di Kamar Bersalin RSUD. Kontraksi 10.3.40-50 detik. Kuat. Tiba-tiba

2
pasien mengeluah keluar cairan dari vagina. Pada pemeriksaan tanda vital normal, his kuat,
DJJ 98 x/m dan dari vagina keluar cairan jernih bercampur darah segar. Dilatasi cervix 3
cm.
Penatalaksanaan yan tepat untuk kasus tersebut adalah : (dx: vasa previa)
a. Operasi sesar cito
b. Pemberian tokolitik
c. Resusitasi inta uterine
d. Observasi kemajuan persalinan
e. Augmentasi persalinan dengan oksitocin drip
9. Seorang perempuan berusia 17 tahun, hamil pertama dengan usia kehamilan 26 minggu,
dirujuk oleh Bidan ke Poli KIA Puskesmas dengan keterangan berat badan tidak
bertambah dalam dua kali kunjungan antenatal. Selama hamil ini pasien mengalami
pertambahan berat badan sebanyak 2 kg. Pada pemeriksaan didapatkan tanda vital normal.
TB 155 cm, BB 40 kg. Conjunctiva pucat. Tinggi fundus uteri 1 jari di bawah pusat,
didapatkan ballottement, DJJ 155 x/m.
Penatalaksanaan yang tepat untuk kasus ini adalah :
a. Diberi tablet besi
b. Dirujuk ke Rumah Sakit
c. Pemberian multivitamin
d. Diit tinggi kalori tinggi protein
e. Dilakukan skrining laobaratorium
10. Seorang perempuan berusia 40 tahun, G6 P5005 A000 usia kehamilan 40 minggu, sedang
dilakukan induksi persalinan di Kamar Bersalin RSUD atas indikasi ketuban pecah dini.
Pasien sudah mengalami kontraksi 3 kali dalam 10 menit, masing-masing selama 60 detik
dan konsistensi kuat. Pasien mengeluh nyeri perut yang sangat secara tiba-tiba. Pada saat
diperiksa, tekanan darah 80/60 mmHg, Nadi 110 x/m, laju nafas 22 x/m. Tidak didapatkan
kontraksi, bagian besar janin mudah diraba dan teraba cairan bebas. Tidak terdengar
denyut jantung janin.Pemeriksaan vagina menunjukkan adanya fluksus pervaginam,
dilatasi cervix 6 cm, selaput ketuban negatif, tidak teraba bagian janin.
Penyebab dari komplikasi kehamilan tersebut adalah : (dx: ruptur uteri)
a. Usia ibu
b. Letak lintang
c. Induksi persalinan
d. Ketuban pecah dini
e. Grande multigravida
11. Seorang perempuan berusia 28 tahun dibawa suaminya ke UGD RS dengan keluhan sering
pusing. Pasien sudah menikah 11 bulan dan hamil 37 minggu. Pada pemeriksaan tanda
vital didapatkan denyut jantung 90x/menit, tekanan darah 190/110 mmHg, suhu tubuh
36,8ᴼC. Pada status obstetri didapatkan G1P0A0, 37 minggu, tunggal hidup. Pada
pemeriksaan laboratorium protein urin +3.
Apakah terapi yang direkomendasikan pada kasus ini?
a. ACE inhibitor, nifedipin, metildopa
b. Nifedipin, metildopa, furosemide
c. Nifedipin, metildopa, labetalol
d. Nifedipin, metildopa, propranolol
e. Captopril, metildopa, propranolol
12. Seorang perempuan berusia 25 tahun dibawa suaminya ke UGD RS dengan keluhan
kejang. Tidak ada riwayat kejang sebelumnya. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan
denyut jantung 90x/menit, tekanan darah 190/110 mmHg, suhu tubuh 36,8ᴼC. Pada status
3
obstetri didapatkan G1P0A0, 37 minggu, tunggal hidup. Pada pemeriksaan laboratorium
protein urin +3. Pasien telah diterapi obat anti kejang.
Apakah terapi yang direkomendasikan pada kasus ini?
a. Perawatan konservatif hingga 38 minggu
b. Perawatan konservatif hingga 39 minggu
c. Perawatan konservatif hingga 40 minggu
d. Terminasi kehamilan
e. Perawatan konservatif hingga terjadi inpartu spontan
13. Seorang perempuan berusia 33 tahun dibawa suaminya ke UGD RS dengan keluhan nyeri
perut kiri bawah. Pasien mempunyai riwayat keputihan. Pada pemeriksaan tanda vital
didapatkan denyut jantung 100x/menit, tekanan darah 120/80 mmHg, suhu tubuh 38 0C.
Pada pemeriksaan dalam didapatkan fluor dan nyeri goyang portio.
Apakah diagnosis kasus tersebut?
a. Vulvitis
b. Vaginitis
c. Servisitis
d. Salpingitis
e. Tubo ovarial abses
14. Seorang perempuan berusia 25 tahun dibawa suaminya ke UGD RS dengan keluhan keluar
darah dari kemaluan. Darah keluar sedikit-sedikit, merah segar, dan tidak disertai nyeri.
Pasien hamil 32 minggu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas
normal. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 11 g/dL. Pada inspeksi daerah
kemaluan didapatkan fluksus minimal sudah mengering. Pada pemeriksaan USG
didapatkan letak kepala, tunggal, hidup, BPD/FL ~ 32 minggu, plasenta menutup osteum
uteri internum. (Dx: placenta previa)
Apakah rekomendasi tatalaksana kasus tersebut?
a. Terapi konservatif
b. Terminasi pervaginam
c. Terminasi sesar
d. Drip oksitosin
e. Injeksi asam traneksamat
15. Seorang perempuan berusia 26 tahun dirujuk bidan ke UGD RS dengan kecurigaan
kehamilan ganda. Pada pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan
obstetri didapatkan hamil 5 bulan dan TFU ~ 2 jari atas pusat. Pada pemeriksaan USG
didapatkan kehamilan ganda dengan BPD/FL masing-masing sesuai 20 minggu.
Apakah tanda-tanda yang paling mendukung kehamilan tersebut?
a. Terdeteksinya denyut jantung janin pada 2 tempat yang berbeda
b. Teraba lebih dari satu bagian janin yang melenting (kepala)
c. Ukuran tinggi fundus yang lebih besar
d. Mual muntah lebih hebat
e. Kenaikan berat badan ibu
16. Seorang perempuan berusia 24 tahun dirujuk ke IGD dengan keadaan syok hipovolemik 1
jam setelah melahirkan spontan. Didapatkan perdarahan pervaginam 1500 cc, kontraksi
uterus tidak adekuat os serviks terbuka 3-4cm. Satu jam sebelumnya dilahirkan bayi
dengan umur kehamilan 34 minggu, berat janin 2000g, hidup, tidak ada robekan pada jalan
lahir. Evaluasi pada plasenta didapatkan 2 kotiledon absen.
Pertanyaan: penyebab perdarahan paska salin pada kasus ini adalah
a. Trauma jalan lahir
b. Atonia uterus
4
c. Gangguan pembekuan darah
d. Retensio plasenta
e. Persalinan premature
17. Seorang perempuan berusia 23 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan muncul mata
bisul pada payudara kiri sejak 2 hari yang lalu. Keluhan disertai nyeri dan demam. Keluhan
diawali dengan bengkak dan kemerahan pada payudara kiri sejak satu minggu yang lalu.
Pasien sedang menyusui anaknya yang berusia 1 bulan. Pasien kurang bisa menyusui
anaknya karena bekerja dan tidak memompa Air Susunya. Hasil pemeriksaan fisik:
tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 90 x/menit, frekuensi napas 20 x/menit, suhu
38,2°C. Pemeriksaan status lokalis regio mammae sinistra didapatkan kulit hiperemis pada
kuadran lateral, bengkak, puting susu teregang, kulit teraba hangat, fluktuasi. Apakah
diagnosis yang paling mungkin ?
a. Penyakit paget
b. Mastitis
c. Karsinoma payudara
d. Abses payudara
e. Kista pyloides
18. Seorang perempuan berusia 46 tahun, datang ke poli kandungan RS dengan keluhan terasa
ada benjolan pada perut bawah, benjolah terasa sejak 6 bulan yang lalu. Keluhan disertai
tubuh yang dirasakan bertambah kurus dan perut membuncit. Penderita masih mengalami
menstruasi yang teratur, mempunyai 2 anak, tanpa metode Keluarga Berencana. Hasil
pemeriksaan fisik: tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 90 x/menit, frekuensi napas
22 x/menit, suhu 36,4°C. Pemeriksaan abdomen: teraba benjolan di abdomen bawah,
diameter kurang lebih 10 cm, padat dengan pergerakan terbatas, terdapat
ascites. Pemeriksaan ekstremitas: didapatkan edema pada tungkai bawah. Pada
pemeriksaan dalam vagina (Vaginal Toucher): Porsio licin, Uterus normal, pada adneksa
didapatkan tumor padat, dengan gerak yang terbatas, berukuran 10 cm. Diagnosis yang
paling mungkin untuk kasus ini adalah ?
a. Adanya kehamilan
b. Karsinoma ovarium
c. Kistoma ovarium
d. Mioma uteri
e. Adenomiosis
19. Seorang perempuan berusia 45 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mengalami
keputihan sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan disertai darah, terutama setelah berhubungan
dengan suami. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal,
konjuntiva mata anemis. Pada pemeriksaan inspekulo didapatkan jaringan berdungkul dan
rapuh pada porsio.
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
a. Mioma uteri
b. Kehamilan ektopik
c. Kista Bartholin
d. Polip serviks
e. Carsinoma serviks
20. Seorang perempuan berusia 27 tahun datang ke klinik pratama dengan keluhan
terdapat benjolan di vagina sejak 1 minggu yang lalu. Benjolan tidak sengaja ditemukan
saat ada keluhan gatal di area kewanitaan. Benjolan tidak nyeri. Pemeriksaan tanda vital
dalam batas normal. Pemeriksaan genitalia didapatkan benjolan diameter 2 cm pada

5
dinding anterolateral vagina, konsistensi lunak, terdapat fluktuasi. Pemeriksaan
mikroskopis setelah ekstirpasi, ditemukan dinding kista dilapisi epitel kuboid selapis.
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
a. Kista Nabothi
b. Kista Bartholin
c. Kista Gartner
d. Mioma Geburt
e. Divertikulum urethra
21. Seorang perempuan berusia 25 tahun dibawa oleh suami ke UGD RS dengan keluhan
demam tinggi sejak 1 hari yang lalu. Pasien baru melahirkan 1 minggu sebelumnya.
Keluhan disertai nyeri perut bawah, keluar darah kecoklatan dari jalan lahir dengan
gumpalan dan berbau. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg,
nadi 96 x/menit, RR 24x/menit, dan suhu 38,7 ºC. Pemeriksaan tinggi fundus
uteri pertengahan pusat dan simphisis. Pemeriksaan inspekulo tampak cairan dan darah
dijalan lahir yang berbau.
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
a. Korioamnionitis
b. Endometriosis
c. Endometritis
d. Inversio uteri
e. Atonia uteri
22. Seorang perempuan berusia 13 tahun dibawa ke UGD RS oleh ibunya dengan keluhan
nyeri perut dan konstipasi. Riwayat belum pernah mengalami menstruasi. Dari
pemeriksaan fisik menunjukkan perkembangan seksual sekunder normal namun pada
pemeriksaan USG didapatkan uterus normal dan ditemukan massa kistik di bawah vesika
urinaria, berukuran 17 cm. Pada pemeriksaan panggul, genitalia eksterna normal, dan
selaput dara tertutup dan menonjol kehitaman.
Apakah tipe hymen pasien pada kasus di atas?
a. Imperforate
b. Septate
c. Microperforate
d. Cribriformis
e. Anularis
23. Seorang perempuan berusia 33 tahun P1A0 datang dibawa keluarganya ke UGD RS
dengan keluhan perdarahan dari jalan lahir. Dari anamnesis diketahui pasien tersebut telah
melahirkan anak pertama ditolong oleh dukun. Telah lahir anak perempuan 3800 gram
dengan kondisi baik. Pasien sadar, konjungtiva dalam batas normal, Tekanan darah :
120/70 mmHg, denyut nadi 100 kali per menit, pernafasan 20 kali per menit, suhu tubuh
37,20C pemeriksaan abdomen ditemukan tinggi fundus uteri sepusat, kontraksi baik. Pada
pemeriksaan vulva-vagina tampak laserasi pada jalan lahir mulai dari mukosa vagina
hingga otot perineum.
Apakah diagnosis pada kasus tersebut?
a. Ruptur perineum grade 1
b. Ruptur perineum grade 2
c. Ruptur perineum grade 3a
d. Ruptur perineum grade 3b
e. Ruptur perineum grade 3c
24. Seorang perempuan berusia 30 tahun G2P1A0 usia kehamilan 36 minggu dibawa ke
IGD dengan keluhan mengalami kejang 5 menit yang lalu. Sebelum kejang pasien sempat
6
mengeluh sakit kepala, pandangan buram, dan nyeri ulu hati. Dokter segera memeriksa
pasien, didapati kesadaran somnolen, TD 180/100 mmHg, Nadi 100x/menit, suhu 37C,
laju napas 25x/menit, T 36,7C. Ditemukan rhonki pada kedua paru, dan edema kedua
tungkai. Dokter segera memberikan magnesium sulfat pada pasien. Yang bukan
merupakan syarat pemberian MgSO4 pada pasien adalah?
a. Ada refleks patella
b. Tidak ada tanda depresi napas
c. Tersedia antidotum Ca glukonas 10%
d. Tersedia antidotum Ca glukonas 5%
e. Output urin minimal 0,5ml/KgBB/jam
25. Wanita, 29 tahun P2A0 datang dengan suaminya ke dokter praktik untuk konsultasi
kontrasepsi. Pasien belum pernah menggunakan KB sebelumnya. Pasien memiliki riwayat
hipertensi dan migraine. Keluhan nyeri haid dan riwayat hamil di luar kandungan serta
infeksi panggul sebelumnya disangkal. Pasien ingin menggunakan KB untuk
menjarangkan kehamilan. KB apa yang anda sarankan untuk pasien tersebut?
a. KB suntik 3 bulan
b. Implant
c. IUD
d. Kalender
e. KB suntik 1 bulan
26. Ny. Nofita usia 33 tahun P2A0 dirujuk ke IGD RS post partum 2 jam yang lalu dengan
keluhan perdarahan dari jalan lahir. Keluhan disertai lemas, pucat. Pasien terpasang infus
dengan drip oksitosin. Tanda vital TD 100/70 mmHg, nadi 100x/menit, RR 24x/menit T
36,7C. Pemeriksaan abdomen uterus teraba lembek. Selama eksplorasi didapatkan kesan
plasenta lahir lengkap. Tidak didapatkan laserasi jalan lahir. Apakah tindakan yang awal
untuk menangani pasien tersebut?
a. Memasang tampon uterus
b. Injeksi oksitosin
c. B-lynch Suture
d. Kompresi bimanual abdomen
e. Manual plasenta
27. Ny. Sintika usia 25 tahun, G3P2A0 UK 38 minggu datang ke IGD dengan keluhan mulas-
mulas disertai rasa kencang-kencang. Keluhan disertai keluar darah dari jalan lahir.
Riwayat persalinan sebelumnya normal. Tanda vital TD 120/80mmHg, HR 100 kali/mnt,
RR 20 kali/mnt, suhu 36.7C. Dilakukan pemeriksaan Leopold dan didapatkan Leopold 1
teraba lunak besar dengan balotement (-), Leopold 2 teraba datar dan keras disebelah kiri,
dan teraba bagian-bagian kecil di sebelah kanan. Leopold 3 teraba massa bulat dan keras.
Pada pemeriksaan obstetri didapatkan DJJ 140x/menit regular. Pemeriksaan VT
ditemukan pembukaan serviks 9 cm, teraba orbita, hidung, dagu. Dagu teraba di sacrum.
Tatalaksana kasus diatas adalah?
a. Menunggu pembukaan lengkap
b. Pimpin mengejan
c. Drip oksitosin
d. Sectio cesaria
e. Putar versi Luar
28. Ny. S, usia 34 tahun datang dengan keluhan benjolan pada vulva. Suami pasien bekerja
sebagai supir. Pasien tampak kesakitan saat berjalan. Dari pemeriksaan ginekologi

7
didapatkan: tampak pembesaran kista bartholin dan teraba kistik. Penanganan pada pasien
ini adalah?
a. Terapi antibiotik
b. Insisi
c. Eksisi
d. Eksterpasi
e. Marsupialisasi
29. Ny. Rintaka, usia 39 tahun, G2P1A0 dengan usia kehamilan 32 minggu datang ke IGD
dengan keluhan nyeri perut hebat sejak 1 jam yang lalu. Keluhan disertai keluar darah dari
vagina berwarna merah gelap. Pada pemeriksaan ANC sebelumnya, pasien memiliki
riwayat tekanan darah 150/90mmHg, riwayat SC pada partus sebelumnya atas indikasi
CTG kategori III. Pada pemeriksaan fisik : tanda vital 90/60 mmHg, HR 105kali/mnt, RR
23kali/mnt, T 37C, akral dingin. Fundus teraba keras, DJJ 90 x/menit, vertex station -1.
Apa diagnosis yang tepat pada kasus diatas?
a. Plasenta Previa
b. Vasa Previa
c. Abortus insipien
d. Mola Hidatidosa
e. Abruptio Plasenta
30. Wanita _30 tahun, P0A0 datang ke poli kandungan dengan suaminya untuk konsultasi
program kehamilan. Pasien sudah menikah 5 tahun dan belum memiliki keturunan. Pasien
sudah membawa hasil lab analisa sperma suami dan hasilnya normozoospermia.
Pemeriksaan fisik pasien didapatkan TD 120/70 mmHG, N 70x/m, RR 20x/m, T 36C, TB
150 cm BB 70kg, hirsutisme (+). Hasil USG didapatkan folikel perifer multiple. Diagnosis
pasien tersebut adalah?
a. Adenomioma
b. Kista cokelat
c. Endometriosis interna
d. Endometriosis eksterna
e. Sindrom polikistik ovarium
31. Wanita, 48 tahun P3A0 konsultasi ke dokter kandungan dengan keluhan terdapat benjolan
di payudara kanan sejak 3 minggu yang lalu. Benjolan Tumbuh dengan cepat, awalnya
sebesar bola pingpong dan saat ini 2x ukuran bola tenis. Pasien memiliki riwayat
menggunakan KB suntik 1 bulan sudah 2 tahun ini. Status lokalis mammae dextra
didapatkan massa (+) Ukuran 13x4x4 cm, mobile, batas tegas, tanda radang (-) nyeri (-).
Kemungkinan diagnosis pasien tersebut adalah?
a. Fibroadenoma mammae
b. Piloides tumor
c. Kista mammae
d. Abses mammae
e. Bendungan ASI
32. Wanita, 22 tahun G1P0A0, UK 10 minggu mengeluh BAK nyeri dan tidak tuntas 5 hari
yang lalu. Keluhan juga disertai demam. Keputihan (-). Pemeriksaan fisik didapatkan TTV
normal. Hasil UL didapatkan leukosit esterase. Terapi untuk pasien tersebut adalah?
a. Metronidazole 2x250 mg 7 hari
b. Metronidazole 2x500 mg 7 hari
c. Amoksisilin 3 x 500 mg selama 7 hari
d. Amoksisilin + clavulanic acid 3x625 mg 7 hari

8
e. Ciprofloxacin 2x500 mg 10 hari
33. Wanita, 21 tahun, belum menikah, datang ke poli kandungan dengan keluhan keputihan
berwarna putih keabuan sejak 1 minggu ini. Keluhan keputihan berbau (+) gatal (-). Pasien
memiliki riwayat sehari-hari menggunakan obat pembersih vagina. Pasien memiliki
riwayat dyspepsia. Hasil pemeriksaan didapatkan TTV dalam batas normal. Status
ginekologi didapatkan inspeksi genitalia ekstrena fluksus (+) warna putih keabuan,
homogen. Whiff test (+). Dokter kemudian melakukan pemeriksaan gram. Hasil yang
diharapkan dari pemeriksaan tersebut adalah?
a. Clue cells
b. School of fish
c. protozoa berflagel
d. Badan inklusi
e. Hifa bersepta
34. Ny. Z, usia 26 tahun, G2P1A0, UK 38 minggu datang dengan keluhan perut mulas-mulas
yang dirasakan semakin sering sejak 3 jam yang lalu. Keluhan disertai dengan keluarnya
cairan deras dari kemaluan. Berdasarkan buku KIA, pasien sempat memiliki GDS 300
mg/dL pada UK 26 minggu namun tidak menerima terapi apapun. Riwayat persalinan
pertama bayi lahir spontan pervaginam. Pada pemerikaan tanda vital TD 110/70, HR
88kali/mnt, RR 20kali/mnt, suhu 37C. Pemeriksaan antropometri didapatkan BMI
20kg/m2 . Pada pemeriksaan Leopold didapatkan presentasi kepala. TBJ 4500gr. Pada VT
didapatkan pembukaan 4 cm dengan kontraksi his yang adekuat. Setelah 18 jam, pasien
sudah memasuki kala II selama 2 jam namun bayi tidak mengalami penurunan. Apakah
kemungkinan penyebab partus macet pada kasus ini?
a. Power
b. Passenger
c. Passage
d. Psychology
e. Penolong tidak kompeten
35. Ny. S usia 26 tahun G1P0A0 hamil 16 minggu datang ke poli kandungan dengan keluhan
keluar darah dari jalan lahir sejak 2 hari yang lalu. Pada pemeriksaan tanda vital
didapatkan tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 90 x/menit, frekuensi nafas 18 x/menit,
Suhu 36,7C. Dari pemeriksaan obstetri didapatkan uterus tiga jari diatas simfisis, portio
tertutup, perdarahan minimal. Dari USG tidak didapatkan embrio dalam gestasional sac.
Diagnosis yang tepat?
a. Mola komplit
b. Blighted ovum
c. Missed abortion
d. Kehamilan ektopik
e. Abortus komplit

Anda mungkin juga menyukai