Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI LAPORAN RANCANGAN

AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
GELOMBANG IV GOLONGAN II ANGKATAN LXXXIX

“UPAYA PENINGKATAN KESADARAN WBP DALAM MENJAGA KESEHATAN DAN


KEBERSIHAN DIRI MELALUI PENGADAAN POSTER SEHAT BERSIH PADA LAPAS
NARKOTIKA KELAS IIA LANGKAT TAHUN 2022“

disusun oleh:

NAMA : DOLLY ANUGRAH ARITONANG

NIP : 200205272022031003

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI


BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA HUKUM DAN HAM
BALAI DIKLAT HUKUM DAN HAM KEPULAUAN RIAU
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN/RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM DI


BADIKLAT HUKUM DAN HAM KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2022

“UPAYA PENINGKATAN KESADARAN WBP DALAM MENJAGA


KESEHATAN DAN KEBERSIHAN DIRI MELALUI PENGADAAN
POSTER SEHAT BERSIH PADA LAPAS NARKOTIKA KELAS IIA
LANGKAT TAHUN 2022”

Nama : Dolly Anugrah Aritonang

NIP : 200205272022031003

Pangkat/Golongan : Pengatur Muda/IIa

Jabatan : Penjaga Tahanan

Unit Kerja/Instansi : LAPAS Narkotika Kelas IIA Langkat

disampaikan pada Seminar Hasil/Rancangan Aktualisasi

Hari/Tanggal : ( )

Tempat :()

Menyetujui,

Coach, Mentor,

Deswina Wulandini, S.H. Harry Wibowo, A. Md.I.P.


NIP. 19861207 201901 2 001 NIP. 19840505 200212 1 002
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN...............................................................................i

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................iii

DAFTAR TABEL................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................3
I.1 LATAR BELAKANG...............................................................................3
I.2 ANALISIS ISU..........................................................................................5
I.2.1 Environmental Scanning............................................................................6
I.2.2 Alat Bantu Analisis....................................................................................7
I.3 RUMUSAN ISU........................................................................................9
I.4 IDENTIFIKASI SUMBER ISU...............................................................11
I.5 RUANG LINGKUP.................................................................................15
I.6 LEMBAR KONFIRMASI ISU................................................................16
I.7 JUDUL AKTUALISASI..........................................................................17
BAB II PELAKSANAAN AKTUALISASI.....................................................18
II.1 RANCANGAN AKTUALISASI.............................................................18
II.1.1 Unit Kerja.................................................................................................19
II.1.2 Identifikasi Isu..........................................................................................21
II.1.3 Isu yang Diangkat....................................................................................22
II.1.4 Gagasan Pemecahan Isu...........................................................................24
II.1.5 Rancangan Kegiatan................................................................................25
II.1.6 Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi Mata Pelatihan Agenda II.......28
II.2. JADWAL KEGIATAN............................................................................29
BAB III PENUTUP
III.1 SIMPULAN
III.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2021 tentang
Pengadaan Pegawai Negeri Sipil dan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 716 Tahun 2021
tentang Penetapan Kebutuhan Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun Anggaran 2021, memberikan
kesempatan kepada Warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat untuk
mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia dan yang ditindaklanjuti dengan Surat Pernyataan
Melaksanakan Tugas yang ditandatangani oleh bapak Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara yang menyatakan
bahwa penulis ditempatkan di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas II A
Langkat sebagai Penjaga Tahanan.

Sesuai dengan surat keputusan bahwasanya penulis ditempatkan di


Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Langkat. Penulis bertugas sebagai
anggota pengamanan pada Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan
(KPLP). Berdasarkan peraturan rencana kerja jabatan struktural dan jabatan
fungsional umum pada Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Langkat.
Penulis ditugaskan sebagai satuan pengamanan Narapidana/Tahanan dengan
atasan langsung Ka.KPLP (Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan) dan
Ka. Rupam (Kepala regu pengamanan) dengan uraian sebagai berikut :
1. Menghitung jumlah WBP dengan melaksanakan apel WBP
2. Membuka dan mengunci kamar-kamar hunian
3. Mengantar/mengambil anak kunci kamar hunian di ruang Ka. Rupam
4. Menyerahkan narapidana yang melanggar tata tertib ke Karupam
5. Melaksanakan penggeledahan barang bawaan bagi penghuni
6. Melaksanakan penggeledahan fisik setiap penghuni
7. Menjaga agar tidak ada orang yang mendekati tembok keliling
8. Menjaga narapidana yang sedang dirawat dirumah sakit
9. Melaksanakan penggeledahan fisik setiap WBP

Berdasarkan Pasal 1 Ayat 1 UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil


Negara, Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi
bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah. Untuk menjadi seorang abdi Negara
sebagaimana yang diharapkan, maka sesuai dengan Peraturan LAN Nomor 12
Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
Golongan II, ditetapkan bahwa salah satu jenis diklat pelatihan dasar, melalui
pelatihan dasar CPNS dilatih tidak hanya mengenai pentingnya menjadi PNS
berkarakter, tetapi juga menguasai substansi pada unit kerja masing-masing.
Pelatihan dasar ini dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi
PNS yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif . Kompetensi inilah yang kemudian berperan dalam
membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS yang mampu bersikap dan
bertindak profesional sebagai abdi Negara dalam melayani masyarakat.

Saat melakukan pelatihan dasar ini seorang CPNS melaksanakan kegiatan


orientasi di UPT (Unit Pelaksanaan Teknis) masing-masing, melalui pelaksanaan
tugasnya CPNS selama orientasi diharapkan dapat mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar ASN di instansi tempat bekerja masing-masing demi meningkatkan mutu
dan kualitas pelayanan bagi masyarakat. Kondisi lingkungan kerja penulis saat
orientasi, penulis masih menemukan beberapa hal yang membuat pelayanan
sedikit terhambat, hal tersebut patut dipelajari penulis dan didiskusikan dengan
pimpinan agar mewujudkan nilai-nilai dasar ASN terutama pada pelayanan oleh
karena itu dengan adanya proses pembelajaran aktualisasi ini setiap peserta harus
menemukan dan mengungkapkan makna dibalik penerapan nilai-nilai dasar dan
kedudukan peran ASN tersebut pada pelaksanaan setiap kegiatan yang telah
dirancang oleh peserta pelatihan dasar di tempat tugas dimana penulis akan
menerapkan nilai-nilai dasar dan kedudukan peran ASN sebagai seorang penjaga
tahanan di UPT (Unit Pelaksanaan Teknis) Lembaga Pemasyarakatan Narkotika
Kelas IIA Langkat.
Sesuai dengan hasil pengamatan penulis selama melaksanakan orientasi di
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Langkat bahwasanya terdapat isu-
isu yang kurang berkenan salah satunya masih Kurangnya kedisiplinan WBP
dalam melaksanakan apel penghitungan jumlah WBP. Isu ini jika tidak segera
diatasi nantinya dapat menimbulkan ketidaktertiban WBP bahkan menimbulkan
ganggungan keamanan di Lembaga Pemasyarakatan tersebut. Kedisiplinan apel
penghitungan jumlah WBP ini adalah hal yang sangat penting dalam mewujudkan
lingkungan Lapas yang aman, tertib, dan kondusif .

INSTANSI KEMENKUMHAM
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atau
yang biasa disebut dengan Kemenkumham RI merupakan kementerian didalam
pemerintahan yang bertugas untuk mengurus semua urusan yang berhubungan
dengan hukum dan hak asasi manusia. Berdasarkan Pasal 2 Peraturan Presiden
Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
telah dijelaskan mengenai tugas Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia,
yaitu: “Kemenkumham mempunyai tugas untuk menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia untuk membantu presiden
dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.”
UNIT PELAYANAN TEKNIS

Lembaga Pemasyarakatan adalah tempat untuk melakukan pembinaan


terhadap narapidana dan anak didik pemasyarakatan yang sedang menjalani masa
hukuman. Dahulu istilah lapas masih dikenal dengan penjara, sistem
pembinaannya pun juga berbeda dengan sekarang. Lembaga Pemasyarakatan
Narkotika Kelas IIA Langkat merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia tepatnya UPT ini ditanggungjawabi
oleh kantor wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Sumatera Utara.
Adapun struktur organisasi dari UPT, Lapas ini di kepalai oleh bapak Alexander
Lisman Putra, AM.d.I.P.,S.H.,M.H. kemudian turut dibantu dengan 5 seksi yaitu
subbagian tata usaha (TU), Seksi Administrasi Keamanan dan Ketertiban (Adm.
Kamtib), Seksi Kegiatan Kerja (Giatja), Seksi bimbingan Narapidana Anak Didik
(Binadik), dan Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) setiap
seksi-seksi ini memiliki tugas dan fungsi kerjanya masing-masing untuk
mewujudkan pelayanan yang prima.

Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Langkat terletak di jalan


Cempa, Kec. Hinai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara 20853. Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Langkat dapat dikatakan dibagi menjadi
dua bagaian gedung, dimana ada gedung 1 untuk bagian perkantoran dimana
disana terdapat aula, ruang kalapas dan ruang kerja seksi tata usaha. Di gedung 2
terdapat pintu P2U, 6 pos menara, 5 blok hunian yaitu Blok T1, Blok T3, Blok
T5, Blok T7, dan Blok Rehab atau straffcell. Di dalam gedung 2 Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Langkat juga memiliki fasilitas kerohanian
seperti Mesjid, Gereja dan Vihara. Selain itu terdapat ruangan bimbingan kerja.
Terdapat fasilitas keolahragaan seperti lapangan futsal, lapangan bulutangkis,
voli, basket dan takraw. Ada juga kebun dan ternak ayam. Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Langkat memiliki klinik untuk perawatan
kesehatan Warga Binaan Pemasyarakatan. Terdapat juga ruang kerja untuk seksi-
seksi bagian kerja di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Langkat ini.
Adapun jumlah kapasitas penghuni lapas ini adalah 915 orang. Untuk jumlah
pegawai yang bekerja diUPT ini ada 115 pegawai.

Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas II A Langkat berupaya untuk


membina masyarakat yang telah melanggar hukum serta selalu memaksimalkan
keamanan dan ketertiban dengan memantau, mencegah, dan menangkal gangguan
keamanan dan ketertiban. Dalam melaksanakan tugas didalam hendaklah selalu
mengutamakan tanggungjawab terkhusus dalam bertugas diLembaga
Pemasyarakatan yang notabenenya merupakan tempat orang yang dirampas hak
kemerdekaannya dalam melaksanakan aktivitas seperti orang biasanya.

Menurut penulis untuk kondisi ideal yang penulis inginkan dimana kondisi
ideal atau sikap perilaku yang baik seorang petugas yang dapat meminimalisasi
tingkat pelarian narapidana/tahanan, memelihara keharmonisan kehidupan dalam
sebuah Lembaga Pemasyarakatan, menjaga dan memelihara seluruh sarana dan
prasarana kantor dan dapat melaksanakan sistem administrasi merupakan hal yang
harus dipedomani saat bertugas. Hal terpenting dalam sebuah organisasi adalah
seorang pemimpin, dimana pemimpin bertugas untuk melakukan pengawasan
bagi anggota-anggotanya . Pengawasan ini merupakan suatu hal penting dalam
setiap pekerjaan, dengan adanya pengawasan yang baik, maka pekerjaan berjalan
lancar dan dapat menghasilkan kerja optimal.

I.2 ANALISIS ISU


I.2.1 Environmental Scanning

Berdasarkan pengamatan yang penulis dapatkan selama tahap orientasi di


Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Langkat, terdapat beberapa isu
yang perlu diperhatikan secara serius sehingga akan dibahas penulis saat ini
dimana setiap isu yang didapatkan terkait dengan materi agenda 3 yaitu materi
manajemen ASN dan Smart ASN. Adapun sumber isu yang diangkat nantinya
akan ditentukan mekanisme penyelesaiannya dengan memenuhi faktor APKL
(Aktual, Priblematik, Kekhalayakan, dan Layak). Setelah melalui tahapan analisis
isu berdasarkan faktor APKL tadi, kemudian isu-isu tersebut diseleksi kembali
alam ruang lingkup analisis yang lebih kecil dengan menggunakan metode USG
(Urgency, Seriousness, Growth).

Adapun isu-isu yang akan diidentifikasi dengan menghubungkan


manajemen ASN dan Smart ASN adalah sebagai berikut:
1. Belum maksimalnya fasilitas pelayanan diruang tunggu bagi
pengunjung keluarga WBP
Gambar 1.1
Fasilitas yang ada diruang tunggu merupakan penunjang terhadap
pelayanan, fasilitas-fasilitas tesebut bertujuan agar seorang yang sedang
menunggu antrian itu tidak merasa bosan. Adanya fasilitas diruang tunggu
sangat berdampak untuk menciptakan pelayanan maksimal bagi
masyarakat. Di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Langkat
sebenarnya sudah memiliki beberapa fasilitas yang ada diruang tunggu
tersebut seperti adanya televisi dan speaker, tetapi menurut saya masih ada
beberapa yang kurang seperti kipas angin dan pojok baca. Fasilitas
penunjang pelayanan ini seharusnya dilengkapi karena berkaitan dengan
manajemen asn yaitu pada kewajiban asn dimana memberikan pelayanan
yang profesional dan berkualitas.
2. Belum adanya marka atau papan petunjuk arah di Lembaga
Pemasayarakatan Narkotika Kelas IIA Langkat

Gambar 1.2

Papan petunjuk arah adalah hal yang sangat berguna untuk


memberikan arah ke suatu tempat, yang biasanya terdiri atas beberapa arah
seperti kedepan, kanan, dan kiri. Apabila tidak ada maka seseorang yang
baru mengetahui suatu tempat akan keliru dan kebingungan. Dilembaga
pemasyrakatan narkotika kelas IIA langkat belum adanya papan petunjuk
arah bagian-bagian dalam tersebut. Adanya papan petunjuk arah ini sangat
berguna terhadap terciptanya pelayanan yang berkualitas. Hal ini berkaitan
dengan manajemen asn dimana papan petunjuk arah merupakan suatu hal
untuk meningkatkan pelayanan agar pengunjung tidak susah payah dalam
mencari ruangan, hal ini berhubungan dengan pelayanan yang berkualitas

dan professional sesuai dengan kewajiban ASN.


3. Masih kurangnya sarana sanitasi di pos menara atas

Gambar 1.3

Sanitasi adalah tentang suatu hal yang berkaitan dengan fasilitas


dan pelayanan berfungsi sebagai tempat pembuangan feses dan urin
dengan aman.
Kebersihan sangat mempengaruhi kegiatan seseorang, dimana jika
lingkungan dimana orang tersebut bekerja bersih maka dia pun akan

semangat bekerja. Untuk mewujudkan kebersihan tadi perlu adanya sarana


sanitasi yang bagus dan lengkap. Pos menara atas Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Langkat dapat dikatakan masih
kurang. Adapun sarana sanitasi yang kurang tadi seperti tempat toilet,
tempat sampah, dan ketersediaan air bersih. Hal ini tentu saja sangat
berpengaruh terhadap seseorang yang bekerja dipos menara tersebut. Jika
pos menara kurang bersih tentunya akan mempengaruhi kefokusan dalam
memantau sekeliling pos menara tersebut. Maka dari itu sarana sanitasi
harus segera dibenahi karena berkaitan dengan unsur manajemen ASN
dimana ASN dalam bekerja
4. Belum terwujudnya pemanfaatan teknologi seperti aplikasi belanja
online untuk mempromosikan hasil karya WBP

Gambar 1.4

Diera digital zaman sekarang kemudahan untuk menjangkau dunia


luar sangatlah luas salah satunya dengan mendapatkan sesuatu yang kita
miliki. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan aplikasi belanja
online. Kegiatan jual beli pada masa sekarang dapat dilakukan hanya
dengan satu klik dengan menggunakan jari saja. Namun sayangnya
pemanfaatan teknologi diera zaman digital sekarang belum dimanfaatkan
dengan maksimal oleh Seksi kegiatan kerja Lembaga Pemasyarakatan
Narkotika Kelas IIA Langkat terutama dalam mempromosikan hasil karya
WBP. Pemanfaatan teknologi untuk mempromosikan hasil karya WBP
tersebut tentunya sangat berdampak besar terhadap penjualan hasil karya
tersebut. Oleh karena itu tak sedikit hasil karya wbp yang masih belum
terjual karena kurangnya promosi tadi. Hal tentang isu ini berkaitan
dengan Hal ini berkaitan dengan mata pelatihan Smart ASN terhadap
literasi digital skill cakap Bermedia Digital, yaitu “Pengetahuan dasar
tentang beragam aplikasi dompet digital dan e-commerce untuk memantau
keuangan dan bertransaksi secara digital“.

5. Kurangnya kesadaran WBP dalam menjaga kesehatan dan


kebersihan diri

Gambar 1.5

Kesehatan merupakan sesuatu yang terpenting dalam menjalankan


kehidupan, jika seseorang terus sakit-sakitan maka dia akan sulit
melaksanakan aktivitas-aktivitasnya setiap hari. Pada dasarnya kesehatan
itu didapat ketika menjaga kebersihan diri sendiri, jika seseorang tidak
teratur dan tidak menjaga kebersihannya maka datanglah penyakit yang
mengganggu kesehatan orang tersebut, oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwasanya kebersihan diri merupakan langkah awal mewujudkan pola
hidup sehat. Kebersihan diri ini merupakan perawatan terhadap diri sendiri
atau sesuai kemauan pribadinya masing-masing, ada yang mau rajin atau
tidak padahal itu untuk kepentingan kesehatan diri, begitu juga dengan
yang terjadi di Lapas Narkotika Kelas IIA Langkat dimana ada beberapa
WBP yang tidak memperhatikan kesehatan dan kebersihan diri mereka,
adapun isu tidak menjaga kebersihan diri itu sepeti WBP malas untuk
mantan sedangkan untuk kesehatan diri WBP jarang berolahraga.
Isu malasnya WBP melaksanakan kebersihan diri dan kesehatanya
ini, berdampak pada terhambatnya kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan lembaga pemsayrakatan terutama dalam hal pembinaan. Jika
seorang WBP sakit-sakitan tentunya dia tidak semangat untuk menjalanani
aktivitas.
Kaitan isu berkaitan dengan manajemen ASN dimana adanya isu
ini juga berhubungan dengan petugas yang dapat mempengaruhi isu ini
seperti membuat sosialisasi pentingnya sehat. Dimana seseorang ASN
menjalankan tugasnya dengan professional sesuai nilai dasar ASN.

I.2.2 Alat Bantu Analisis

Dari beberapa isu di atas dapat dilakukan penapisan isu untuk menemukan
Core Issue yang akan dangkat untuk menjadi isu utama dalam rancangan
aktualisasi, yaitu dengan menggunakan metode Aktual, Problematik,
Kekhalayakan dan Kelayakan (APKL).

Berikut tabel penjelasan terkait metode APKL :


Metode Penjelasan
Aktual Sedang hangat dibicarakan.
Problematik Kompleksitas masalah
Kekhalayakan Isu tersebut secara langsung menyangkut hajat hidup
Metode Penjelasan
orang banyak.
Layak (kelayakan) Realistis dan sesuai kewenangan.

Tabel 1 Penjelasan Analisa Isu dengan APKL

AKTUAL (A)
SKOR INDIKATOR DESKRIPSI INDIKATOR
Sangat Isu tersebut sedang terjadi dan hangat dibicarakan
5
Hangat saat penulisan ini dilakukan
Isu tersebut sedang terjadi dan hangat dibicarakan
4 Hangat
sejak 3 bulan sejak penulisan ini dilakukan
Cukup Isu tersebut sedang terjadi dan hangat dibicarakan
3
Hangat sejak 6 bulan sejak penulisan ini dilakukan
Kurang Isu tersebut sedang terjadi dan hangat dibicarakan
2
Hangat sejak 12 bulan sejak penulisan ini dilakukan
Tidak Isu tersebut sudah terjadi dan sudah tidak
1
Hangat dibicarakan
PROBLEMATIK (P)
SKOR INDIKATOR DESKRIPSI INDIKATOR
Sangat
5 Memiliki dimensi masalah yang sangat kompleks
Kompleks
4 Kompleks Memiliki dimensi masalah yang kompleks
Cukup
3 Memiliki dimensi masalah yang cukup kompleks
Kompleks
Kurang
2 Memiliki dimensi masalah yang kurang kompleks
Kompleks
Tidak
1 Tidak memiliki dimensi masalah yang kompleks
Komplek
KEKHALAYAKAN (K)
SKOR INDIKATOR DESKRIPSI INDIKATOR
Sangat
5 Sangat mempengaruhi hajat hidup orang banyak
Berpengaruh
Cepat
4 Mempengaruhi hajat hidup orang banyak
Berpengaruh
Cukup Cepat
3 Cukup mempengaruhi hajat hidup orang banyak
Berpengaruh
Kurang Cepat
2 Kurang mempengaruhi hajat hidup orang banyak
Berpengaruh
Tidak Cepat
1 Tidak mempengaruhi hajat hidup orang banyak
Berpengaruh
KELAYAKAN (L)
Isu tersebut sangat masuk akal, realitis, relevan dan
5 Sangat Layak
dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya
4 Layak Isu tersebut masuk akal, realitis, relevan namun sulit
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya
Isu tersebut cukup masuk akal, realitis, relevan dan
3 Cukup Layak
dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya
Layak Isu tersebut kurang masuk akal, realitis,
2 Kurang relevan dan sulit dapat dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya
Isu tersebut tidak masuk akal, realitis, relevan dan
1 Tidak Layak tidak dapat dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya

Tabel 2 Penentuan Indikator Skor Penilaian Analisa Isu dengan APKL

Berdasarkan indikator skor penilaian yang telah ditentukan, maka berikut


adalah implementasi indikator skor penilaian dengan teknik Kriteria APKL
tersebut pada isu-isu yang telah dikemukakan:

No. Identifikasi Isu A P K L Jumlah Prioritas


1 Belum maksimalnya fasilitas 3 2 3 3 11 III
pelayanan diruang tunggu bagi
pengunjung keluarga WBP
2 Belum adanya marka atau 3 2 2 2 9 V
papan petunjuk arah pada
lembaga pemasayarakatan
narkotika kelas IIA Langkat
3 Masih kurangnya sarana 3 3 3 3 12 II
sanitasi dipos menara atas
4 Belum terwujudnya 3 2 2 3 10 IV
pemanfaatan teknologi seperti
aplikasi belanja online untuk
mempromosikan hasil karya
WBP
5 Kurangnya kesadaran WBP 4 3 4 3 14 I
dalam menjaga kesehatan dan
kebersihan diri

Tabel 3. Penilaian Isu dengan APKL

Selanjutnya, dari teknik penapisan isu AKPL didapatkan tiga isu dengan
skor tertinggi untuk menjadi prioritas untuk diselesaikan. Lalu dilakukan
penapisan isu dengan alat bantu analisis teknik kriteria USG dengan pendekatan
Urgency, Seriousness dan Growth. Berikut tabel penjelasan terkait metode
analisis teknik kriteria USG :
Metode Penjelasan
Urgency seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis
dan ditindaklanjuti.
Seriousness Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan
akibat yang akan ditimbulkan.
Growth Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut
jika tidak ditangani segera.

Tabel 4. Penjelasan Analisa Isu dengan USG

Kriteria USG menggunakan skala 1 (tidak memenuhi) hingga 5 (sangat


memenuhi) untuk mengalisis isu-isu tersebut. Dengan Indikator skor penilaian
pada teknik Kriteria USG ini adalah sebagai berikut:
URGENCY (U)
SKOR INDIKATOR DESKRIPSI INDIKATOR
Sangat Isu tersebut sangat mendesak dan harus segera
5
Mendesak dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti
Isu tersebut mendesak dan harus dibahas, dianalisis
4 Mendesak
dan ditindaklanjuti
Cukup Isu tersebut cukup mendesak dan dibahas, dianalisis
3
Mendesak dan ditindaklanjuti
Kurang Isu tersebut kurang mendesak dan kurang perlu
2
Mendesak dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti
Tidak Isu tersebut tidak mendesak dan tidak harus dibahas,
1
Mendesak dianalisis dan ditindaklanjuti
SERIOUSNESS (S)
SKOR INDIKATOR DESKRIPSI INDIKATOR
5 Sangat Serius Sangat serius dibahas dan berdampak terhadap
Kinerja Unit/ Satuan Kerja
4 Serius Serius dibahas dan berdampak terhadap Kinerja
Unit/ Satuan Kerja
3 Cukup Serius Cukup serius dibahas dan berdampak terhadap
Kinerja Unit/ Satuan Kerja
2 Kurang Serius Kurang serius dibahas dan berdampak terhadap
Kinerja Unit/ Satuan Kerja
1 Tidak Serius Tidak serius dibahas dan tidak berdampak terhadap
apapun
GROWTH (G)
SKOR INDIKATOR DESKRIPSI INDIKATOR
5 Sangat Cepat Isu sangat cepat akan berkembang lebih luas/besar
Berkembang jika dibiarkan
4 Cepat Isu cepat akan berkembang lebih luas/besarjika
Berkembang dibiarkan
3 Cukup Isu cukup akan berkembang lebih luas/besar jika
Berkembang dibiarkan
2 Kurang Isu kurang akan berkembang lebih luas/besar jika
Berkembang dibiarkan
1 Tidak Isu tidak akan berkembang lebih luas/besar jika
Berkembang dibiarkan

Tabel 5. Penentuan Indikator Skor Penilaian Analisa Isu dengan USG


Berdasarkan indikator skor penilaian yang telah ditentukan, maka berikut
adalah implementasi indikator skor penilaian dengan teknik Kriteria USG tersebut
pada isu-isu yang telah dikemukakan:
No. Identifikasi Isu U S G Jumlah Prioritas
1 Masih kurangnya sarana sanitasi 3 3 3 9 II
dipos menara atas
2 Belum maksimalnya fasilitas 3 2 2 7 III
pelayanan diruang tunggu bagi
pengunjung keluarga WBP
3 Kurangnya kesadaran masing- 3 3 4 10 I
masing WBP dalam menjaga
kesehatan dan kebersihan diri
Tabel 6. Penilaian Isu dengan USG
I.3 RUMUSAN ISU

Berdasarkan analisis isu dengan alat bantu analisis teknik penapisan isu di
atas, maka ditemukan bahwa yang menjadi isu utama atau core issue adalah
Kurangnya kesadaran masing-masing WBP dalam menjaga kesehatan dan
kebersihan diri, dengan total skor : 10 menjadi isu yang akan dibahas dan
ditemukan akar penyebab isu tersebut.

I.4 IDENTIFIKASI SUMBER ISU

Pembahasan isu utama atau core issue mengenai Kurangnya kesadaran


masing-masing WBP dalam menjaga kesehatan dan kebersihan diri memiliki
keterkaitan dengan mata pelatihan Agenda III Pelatihan Dasar CPNS Kementerian
Hukum dan HAM TA 2022 dimana pada isu Kurangnya kesadaran masing-
masing WBP dalam menjaga kesehatan dan kebersihan diri berkaitan dengan
manajemen ASN dimana isu ini dapat diatasi dengan adanya membuat sosialisasi
pentingnya sehat. Pada Nilai dasar ASN, dimana seorang petugas yang
merupakan ASN harus bertugas secara professional untuk membuat arahan-arahan
kepada WBP yang tidak menjaga kebersihan tadi.
Setelah ditemukannya core isu, untuk mencari penyebab, solusi, dan
kegiatan-kegiatan rancangan aktualisasi maka isu yang terpilih perlu dianalisis
menggunakan alat analisis fishbone. isuberdasarkan sebab-akibat.

PENYEBAB AKIBAT
MATERIAL METHOD

Belum adanya Kurangnya


banner/poster sosialisasi
yang berisi dampak buruk
tentang ajakan tidak menjaga
pentingnya kesehatan dan Kurangnya
menjaga kebersihan diri kesadaran
kesehatan diri kepada WBP masing-
masing WBP
dalam
Banyak WBP Masih kurangnya menjaga
yang sarana dan kesehatan dan
menanamkan prasarana kebersihan diri
prilaku malas- kebersihan blok
malasan tidak hunian
peduli sekitar

MACHINE
MAN

Tabel 7. Implementasi Isu Utama dengan Fishbone Diagram

Bedasarkan teknik analisis isu Fishbone Diagram tersebut di atas maka


ditemukan dan disimpulkan akar penyebab masalah dari Kurangnya kedisiplinan
WBP dalam melaksanakan apel penghitungan jumlah WBP yaitu berkaitan
dengan :
1. Material
Belum adanya banner/poster yang berisi tentang ajakan pentingnya menjaga
kesehatan diri
2. Method
Kurangnya sosialisasi dampak buruk tidak menjaga kesehatan dan kebersihan
diri kepada WBP
3. Man
Petugas masih - Banyak WBP yang menanamkan prilaku malas-malasan tidak peduli
kurang
memberikan
arahan kepada
WBP
sekitar

- Petugas masih kurang memberikan arahan kepada WBP

4. Machine
Masih kurangnya sarana dan prasarana untuk kebersihan blok hunian

I.5 RUANG LINGKUP

Pelaksanaan gagasan kreatif dalam upaya menyelesaikan isu/permasalahan yang


di angkat dalam kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Langkat dengan lingkup kegiatan pada
Latihan dasar CPNS tahun 2022. Kegiatan aktualisasi berasal dari
SKP/Kreativitas penulis. Adapun isu Kurangnya kesadaran WBP dalam menjaga
kesehatan dan kebersihan diri ini merupakan isu yang harus segera
diselesaikan,hal ini sangat berkaitan kesehatan semua WBP sehingga tidak ada
WBP yang sakit agar aktivitas seperti kegiatan pembinaan dapat terlaksana untuk
merealisasikan tujuan Lapas. Isu ini bisa diselesaikan dengan membuat poster
berisi ajakan menjaga kesehatan dan kebersihan diri warga dan dampak buruk jika
mengalami sakit. Pelaksanaan gagasan kreatif dalam upaya menyelesaikan
isu/permasalahan yang diangkat dalam kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Langkat dengan lingkup kegiatan
pada Blok Hunian diLapas tersebut, dan kegiatan tersebut berasal dari Kreativitas
penulis.

I.6 LEMBAR KONFIRMASI ISU

Persetujuan Coach dan Mentor


Tanggal : xx Juli 2022
Coach, Mentor,

Deswina Wulandini, S.H. Harry Wibowo, A. Md.I.P.


NIP. 19861207 201901 2 001 NIP. 19840505 2002121002

Tabel 1.3 Tabel Persetujuan Coach & Mentor

I.7 JUDUL AKTUALISASI

Judul Rencana Aktualisasi yang penulis buat berdasarkan rumusan isu dan
identifikasi isu yaitu “Upaya Peningkatan Kesadaran WBP Dalam Menjaga
Kesehatan Dan Kebersihan Diri Melalui Pengadaan Poster Sehat Bersih
Pada Lapas Narkotika Kelas Iia Langkat Tahun 2022”.

BAB II PELAKSANAAN AKTUALISASI

II.1 RANCANGAN AKTUALISASI

II.1.1 Unit Kerja

Penulis bertugas di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA


Langkat sebagai penjaga tahanan

II.1.2 Identifikasi Isu


Dari pengalaman saat penulis bertugas, penulis melihat ada beberapa isu
yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Langkat, antara
lain :
1. Belum maksimalnya fasilitas pelayanan diruang tunggu bagi pengunjung
keluarga WBP

2. Belum adanya marka atau papan petunjuk arah diLembaga


Pemasayarakatan Narkotika Kelas IIA Langkat

3. Masih kurangnya sarana sanitasi di pos menara atas

4. Belum terwujudnya pemanfaatan teknologi seperti aplikasi belanja online


untuk mempromosikan hasil karya WBP

5. Kurangnya kesadaran masing-masing WBP dalam menjaga kesehatan dan


kebersihan diri

II.1.3 Isu yang Diangkat


Berdasarkan identifikasi isu diatas, maka isu yang akan diangkat
adalah Kurangnya kesadaran masing-masing WBP dalam menjaga
kesehatan dan kebersihan diri.

II.1.4 Gagasan Pemecahan Isu


Berdasarkan isu yang diangkat dalam kegiatan aktualisasi ini, maka jenis
dan sumber kegiatan yang dapat dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut :

No. Jenis Kegiatan Sumber Kegiatan


Mengajukan permintaan persetejuan dan izin
1 serta berkonsultasi tentang kegiatan rancangan SKP
aktualisasi dengan mentor ataupun atasan

2 Membuat banner/poster yang berisi ajakan


untuk selalu menjaga kesehatan dan Kreativitas
kebersihan diri
Membuat sosialisasi tentang pentingnya
3 menjaga kesehatan dan kebersihan diri Kreativitas
kepada WBP

4 Memperlengkapi alat-alat kebersihan dan


Kreativitas
obat-obatan untuk WBP yang sakit
No. Jenis Kegiatan Sumber Kegiatan

5 Membuat kegiatan olaharaga kepada WBP Kreativitas


untuk meningkatan kesehatan

Tabel 2.1 Jenis dan Sumber Kegiatan

Gagasan pemecahan isu :


Membuat poster sehat bersih yang isinya tentang ajakan untuk hidup
sehat dan berih serta berisikan dampak buruk jika tidak menjaga
kesehatan dan kebersihan diri kepada WBP
2.1.5 Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan tabel berikut :
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai
Substansi Mata terhadap Visi dan Organisasi
Pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Mengajukan 1. Membuat 1. Jadwal  Ketepatan dan Adanya kegiatan ini Dalam kegiatan ini akan
kepastian dalam seperti dalam menguatkan nilai
permintaan persetejuan perjanjian perjanjian pembuatan perjajian melaporkan rencana PROFESSIONAL,
dan izin serta pertemuan terkait dengan mentor dalam pertemuan atau kegiatan ini kepada AKUNTABEL,
tidak diundur-undurnya mentor, mendukung SINERGI DAN
berkonsultasi tentang pelaksanaan pertemuan tersebut visi dan misi INOVATIF
merupakan cerminan organisasi yaitu
kegiatan rancangan kegiatan aktualisasi nilai (Akuntabel) mewujudkan aparatur
aktualisasi dengan Kementrian Hukum
 Jadwal pertemuan akan dan Ham yang
mentor dilaksanakan sesuai professional dan
dengan jadwal yang berintegritas.
telah dibuat dengan
teliti dan cermat
(Akuntabel)
2. Melakukan 1. Mendapat  Melaksanakan
masukan ide wawancara tanya jawab
konsultasi dengan kepada mentor
menyampaikan dan koreksi masalah kesehatan dan
atas kegiatan mencoba memahami
gagasan ide dan kondisi dan kebutuhan
tujuan kegiatan dari mentor WBP atau pemecahan
atas masalah tersebut
aktualisasi yang 2.Foto (Berorientasi
akan dilaksanakan pertemuan Pelayanan)
 Saat berdiskusi dengan
kepadan mentor dengan mentor mentor seluruh gagasan
kegiatan disampaikan
dengan jelas,
transparan, dan penuh
rasa tanggung jawab
(Akuntabel)
 Menghargai dan
menghormati pendapat
dan masukan dari
koreksi mentor atas ide
yang dibuat
(Harmonis)
 Sikap hormat dan
menhargai mentor
dalam penetapan
jadwal mentoring
(Loyal)
 Melakukan diskusi
terkait gagasan dalam
kegiatan aktualisasi
bersama mentor untuk
mendapat solusi
penyelesaian masalah
(Kolaboratif)
 Dibuatnya target kerja
dan jadwal kerja yang
jelas dan tepat
membuat pekerjaan
menjadi lebih efektif
dan efisien
(Kompeten)
 Menggunakan bahasa
yang sopan dan santun
saat menyampaikan ide
gagasan pemecahan isu
kepada mentor
(Harmonis)
 Mencari solusi yang
inovatif apabila terdapat
permasalahan saat
berdisukusi mengenai
kegiatan tersebut
(Adaptif)
3. Meminta 1.Persetujuan  Dalam meminta
menjalankan persetujuan kepada
persetujuan kepada atasan dengan
atasan untuk kegiatan dan mengutamakan sikap
bantuan terkait hormat (Harmonis)
melaksanakan  Berkata dengan sopan
kegiatan dan bertutur kata
kegiatan
dengan baik
(Berorientasi
pelayanan)
 Bertanggungjawab atas
segala kegiatan setelah
mendapat persetujuan
atasan (Akuntabel)
 Melaksanakan kegiatan
aktualisasi sesuai
dengan standar
prosedur sehingga akan
mendapatkan hasil yang
optimal dan penuh
totalitas (Loyal)
2 Membuat 1. Merancang 1. Referensi  Merancang desain Kegiatan membuat Kegiatan konsultasi yang
banner/poster dengan banner/poster dan dilakukan dengan
banner/poster yang desain model
teliti dan melihat menginventarisasinya profesional dan akuntabel
berisi ajakan untuk banner/poster rancangan referensinya dari dapat memberikan akan menguatkan nilai
internet (Adaptif) kontribusi pada misi organisasi yaitu :
poster
selalu menjaga dengan mencari  Memanfaatkan organisasi yaitu: PROFESIONAL,
teknologi dalam Mewujudkan layanan AKUNTABEL,
kesehatan dan referensi modelnya manajemen TRANSPARAN dan
kegiatan ini
kebersihan diri dari berbagai (Kompeten) administrasi SINERGI.
 Berkomitmen untuk Kementerian Hukum
sumber mendapatkan informasi dan Hak Asasi
yang terbaik agar nanti Manusia
informasinya dapat
digunakan pada
pembuatan
banner/poster ini
sehingga sangat
berguna (Loyal)
 Dalam mencari ide
tulisan dan pembuatan
desain banner/poster
dilakukan dengan
totalitas dan teliti
(Akuntabel)
 Membuat banner/poster
tadi dengan
bekerjasama dengan
orang lain yang
mengerti tentang desain
(Kolaboratif)
 Mengembangkan
kreativitas dalam
membuat desain
banner/poster tadi
(Adaptif)
 Membuat desain
banner/poster dengan
kualitas terbaik
(Kompeten)
2.Meminta 1. Pendapat  Menghargai dan
atau saran dari menghormati pendapat
pendapat ataupun dan saran dari mentor
saran kepada mentor terkait terkait banner/poster
poster tadi (Harmonis)
mentor terkait  Menggunakan bahasa
yang sopan dan baik
banner/poster yang
dalam penggunaan kata
akan dicetak dalam poster kesehatan
dan kebersihan diri
tersebut (Harmonis)
3. Mencetak serta 1.  Banner/poster yang
memasang Banner/poster ditujukkan untuk warga
binaan dan pastinya
banner/poster telah selesai
untuk kepentingan
tentang ajakan mereka dicetak dengan
tidak memungut biaya
untuk menjaga sama sekali pun
(Berorientasi
kesehatan dan pelayanan)
kebersihan diri  Dalam mencetak poster
tersebut dilakukan
dengan teliti dan
cermat (Akuntabel)
 Dalam memasang
poster dilakukan
dengan kerjasama yang
baik antar sesama WBP
(Harmonis)
 Memantau pemasangan
banner/poster sampai
selesai (Akuntabel)
 Menggunakan bahasa
yang sopan saat
memerintah warga
binaan untuk
memasang
banner/poster
(Harmonis)

3 Melaksanakan 1. Merancang 1. Bahan  Bertanggungjawab atas Kegiatan sosialisi Kegiatan sosialisasi


sosialisasi tentang bahan sosialisasi sosialisasi telah sosilaisasi yang dibuat tentang pentingnya yang dilaksanakan
(Akuntabel) menjaga kesehatan ini dengan profesional dan
pentingnya menjaga yang akan dirancang dan
 Membuat kegiatan mendukung ataau akuntabel ini
kesehatan dan disampaikan diberi kepada sosialisasi dengan sejalan visi dan misi menguatkan nilai
kreativitas berbagai organisasi yaitu
mentor untuk organisasi yaitu :
kebersihan diri kepada kepada warga macam kegiatan melakukan
dikoreksi penghormatan dan
PROFESIONAL,
(Adaptif)
WBP binaan dan pemenuhan Hak Asasi AKUNTABEL,
 Dalam menyusun
rancangan pesan Manusia yang TRANSPARAN dan
menyampaikan
sosialisasi tersebut, berkelanjutan serta SINERGI.
bahan tersebut disusun dengan teliti mewujudkan
dan cermat agar kementrian yang
kepada mentor Terutama pada nilai
runtutan kegiatan professional, inovatif,
sinergi yaitu komitmen
tersebut dapat berjalan dan berintegritas
dalam pelayanan. untuk membangun dan
sesuai dengan yang
memastikan hubungan
direncanakan
(Akuntabel) kerja sama yang
 Mencari bahan produktif serta kemitraan
sosialisasi diInternet yang harmonis dengan
(Adaptif) para pemangku
 Menerima saran dan kepentingan untuk
masukkan dari mentor menemukan dan
(Harmonis) melaksanakan solusi.
2. Membuat 1. jadwal  Membuat runtutan
sosialisasi kegiatan jadwal
runtutan kegiatan sosialisasi dengan
saat pelaksanaan cermat dan teliti agar
kegiatan tersebut dapat
sosialisasi terarah (Akuntabel)
 Membuat runtutan
kegiatan jadwal
kegiatan dengan
sederhana namun
kompleks agar mudah
diketahui warga binaan
(Kompeten)
3. Menyusun 1. Undangan  Merancang undangan
telah selesai yang diberikan kepada
undangan mentor dan atasan
sosialisasi yang dibuat dengan teliti dan cermat
(Akuntabel)
diberikan kepada  Menggunakan kata-kata
yang sopan dalam
atasan
menyusun undangan
(Harmonis)
 Dalam memberikan
undangan sekaligus
meminta izin kepada
atasan, saya akan
bersikap dengan sopan
dan santun
(Berorientasi
pelayanan)
 Melaksanakan
sosisalisasi pengarahan
yang terbaik
(Kompeten)
 Melakukan pengarahan
kepada warga binaan
untuk selalu disiplin
dengan professiona,
inovataif, dan
berintegritas dalam
pelayanan
(Berorientasi
pelayanan)
 Menggunakan bahasa
yang sopan dalam
menyampaikan ide
sosialisasi kepada
atasan (Harmonis)
 Menghargai dan
menghormati masukkan
atasan jika diberikan
masukkan dan saran
ketika memberi
undangan (Harmonis)
4. Berkonsultasi 1. saran dan  Menghargai dan
masukkan menghormati saran dan
kepada mentor masukkan dari mentor
terkait undangan kegiaatan terkait undangan
sosialisasi (Harmonis)
yang akan  Menyampaikan bahan
ide bahan sosialisasi
diberikan kepada
dengan cermat, jelas,
atasan dan lugas (Akuntabel)
 Menggunakan bahasa
yang sopan dan santun
(Berorientasi
pelayanan)
5. Melakukan 1. Notula  Saat mrelaksanakan
sosialisasi dan sossialisasi bersikap
sosialisasi tentang responsif apabila ada
pengarahan dokumentasi pertanyaan mengenai
kegiatan sosialisasi
pentingya sehat tersebut. (Adaptif)
 Menyampaikan pesan
kepada warga
sosialisasi dengan jelas
binaan bersikap ramah, sopan,
dan santun dalam
penyampaiannya
(Berorientasi
Pelayanan)
 Menyampaikan
sosialisasi dengan
cermat dan teliti
(Akuntabel)

4 Memperlengkapi alat- 1. Melakukan 1.Data alat  Melakukan pendataan Kegiatan ini sangat Kegiatan menyediakan
kebersihan dengan cermat dan teliti berkontribusi dalam barang-barang yang
alat kebersihan yang pendataan alat-alat (Akuntabel) mewujudkan visi dari dibutuhkan ini
kurang kebersihan yang  Menanyakan kepada organisasi yaitu dilakukan dengan
warga binaan terkait “pulihnya kesatuan
profesional dan
masih kurang alat kebersihan apa hubungan hidup,
kehidupan dan
akuntabel akan
yang kurang
penghidupan warga menguatkan nilai
(Berorientasi
pelayanan) binaan organisasi yaitu :
 Dalam mendata pemasyarakatan PROFESIONAL,
perlengkapan sebagai individu, AKUNTABEL,
kebersihan yang kurang anggota masyarakat TRANSPARAN dan
dilakukan dengan dan makhluk Tuhan SINERGI.
bertanya kepada warga yang Maha Esa” dan
binaan dengan cara misi organisasi yaitu Terutama dalam nilai
sopan dan santun “melaksanakan inovatif dimana seluruh
(Harmonis) perawatan tahanan,
pegawai mendukung
 Menghargai masukkan pembinaan, dan
pembimbingan warga
pengembangan inisiatif
wargan binaan terkait
alat kebersihan dan binaan untuk melakukan
kesehatan yang masih pemasyarakatan serta pembaharuan dalam
kurang (Harmonis) pengelolaan benda penyelenggaraan tugas
sitaan negara dalam dan fungsi guna
2. Membuat 1. Laporan data  Dalam membuat kerangka penegakan keberhasilan instansi.
menggunakan bahasan hukum pencegahan Dan pada nilai
laporan kepada alat kebersihan dan penanggulangan
yang sopan dan santun professional dimana
yang kurang (Berorientasi kejahatan serta pegawai dituntut
atasan mengenai
pelayanan) pemajuan dan bekerja keras sesuai
alat-alat kebersihan  Menghargai masukkan perlindungan hak asasi
pengupenguasaan
dan saran dari atasan manusia.
yang masih kurang dalam bidang tugasnya.
saat melakukan
pelaporan (Hamonis)
 Laporan tentang alat-
alat kebersihan dan
obat-obatan yang
dibutuhkan dikerjakan
secara tepat dan jelas
(Akuntabel)

3. Berkonsultasi 1.Mendapat  Menghargai dan


saran dan menghormat masukkan
dengan dengan
masukkan dari dan mentor terkait
mentor terkait mentor terkait laporan (Harmonis)
laporan  Mencari peralatan
laporan yang akan
kebersihan dan obat-
diserahkan kepada obat yang berkualitas
atasan (Kompeten)
 Berdiskusi terkait
perlengkapan alat
kebersihan dan
kesehatan kepada
mentor (Kolaboratif)
4. Memperlengkapi 1. Mulai  Mencari alat kebersihan
lengkapnya alat- dan kesehatan yang
alat-alat kebersihan
alat kebersihan berkualitias
dan kesehatan yang dan obat-obatan (Akuntabel)
dibutuhkan  Turut kreatif dalam
pemanfaatan alat-alat
kebersihan yang
sebelumnya rusak
(Adaptif)
 Bekerja sama dengan
warga binaan dalam
memperbaiki alat
kebersihan yang
rusak(Kolaboratif)
 Rela menyisihkan
waktu sedikit untuk
membeli perlengkapan
kebersihan tersebut
(Loyal)
Mencari peralatan
kebersihan yang mudah
untuk digunakan
(Adaptif)
5 Membuat kegiatan 1. Meminta 1.Mendapat  Menghargai dan Kegaiatan membuat Dalam kegiatan ini
masukkan, menghormati pendapat suatu hal guna nilai-nilai organisasi
kebersihan dan masukkan, saran,
saran, serta dan saran dari manapun peningkatan kesehatan yang diperkuat
olaharaga kepada serta pendapat atas pendapat terkait terkait kegiatan seperti olahraga ini merupakan
pelaksanaan (Hamonis) memberikan
kegiatan olahraga PROFESIONAL,
WBP guna kegiatan  Meminta masukkan dan kontribusi pada visi
yang akan dan misi organisasi
AKUNTABEL,
saran kepada mentor
peningkatan yaitu TRANSPARAN dan
dilaksanakan kepada dengan kata sopan dan
santun (Berorientasi “Menyelenggarakan SINERGI.
kesehatan
mentor pelayanan) Pelayanan Public Di
 Menjelaskan gagasan Bidang Hukum Yang Terutama pada nilai
ide terkait kegiatan Berkualitas” professional
olahraga yang akan
dilaksanakan kepada
mentor (Akuntabel)
 Memberikan pelayanan
terkait kesehatan jasmai
kepada warga binaan
(Berorientasi
pelayanan)
Mengikut arahan dan
perintah atasan dan
perintah mentor terkait
kegiatan (Loyal)
2. Meminta izin 1. Perbantuan  Menggunakan bahasa
untuk yang sopan dan santun
kepada anggota regu
mengumpulkan ketika meminta izin
jaga untuk membantu warga binaan (Berorientasi
pelayanan)
mengarahkan warga
 Dalam mengarahkan
binaan melakukan warga binaan untuk
kegiatan kebersihan kebersihan dan
olahraga bekerja sama
dan olahraga dengan anggota regu
jaga (Kolaboratif)
3. Memerintahkan 1. foto dokumen  Melaksanakan tugas
kebersihan untuk mengarahkan
warga untuk
kegiatan kebersihan
melaksanakan kepada warga binaan
kebersihan kamar dan ini dengan baik dan
tidak berhenti begitu
blok hunian saja (Kompeten)
 Mengajak warga
binaan untuk
melaksanakan kegiatan
kebersihan dengan
kata-kata sopan dan
santun (Berorientasi
pelayanan)
 Menjalin hubungan
yang kondusif untuk
bekerja sama warga
binaan untuk
melaksanakan kegiatan
kebersihan (Harmonis)
 Melaksanakan kegiatan
kebersihan ini dengan
pengawasan ketat dan
bertanggungjawab
(Akuntabel)
4. Melaksanakan 1.Terlaksananya  Kreatif dan inovatif
kegiatan olahraga kegiatan senam dalam membuat
dilapangan seperti warga binaan kegiatan olahraga yang
senam dengan aman bermacam, seperti
dan baik sepak bola dan senam.
Serta membuat
2. Foto perlombaan kebersihan
pelaksanaan blok hunian antar
kegiatan warga binaan (Adaptif)
olahraga  Melakukan dsikusi
terkait senam kepada
mentor (Kolaboratif)
 Melaksanakan tugas
untuk mengarahkan
kegiatan olahraga
kepada warga binaan
ini dengan baik dan
tidak berhenti begitu
saja (Kompeten)
Melakukan
pengawasan ketat dan
bertanggungjawab atas
kegiatan (Akuntabel)
6 Melakukan 1. Melakukan Kuesioner  Membuat kuisioner
kuisoner tentang dibuat dengan
Kegiatan melakukan Kegiatan ini berkaitan
untuk mengetahui
monitoring dan peningkatan lembar isian evaluasi hasil dari monitoring dan dengan penguatan nilai
kebersihan dan berisi kegiatan dengan baik evaluasi atas organisasi, yaitu:
evaluasi terhadap
kesehatan setelah pertanyaan dan kegiatan upaya
kesehatan dan dilakukannya jawaban tentang (Berorientasi
kegiatan survey pelayanan)
peningkatan 1. Profesional
kebersihan diri mengenai  Membuat kuisioner kesadaran menjaga Aparatur Kementerian
pelaksanaan dengan pertanyaan kesehatan dan
warga binaan lapas Hukum dan HAM
yang sederhana dan kebersihan diri para adalah aparat yang
narkotika kelas IIA mudah dimengerti wbp ini memberikan bekerja keras untuk
(Kompeten) kontribusi pada misi
langkat mencapai
 Mendata setiap organisasi yaitu: tujuanorganisasi
jawaban yang diberikan Mewujudkan melalui penguasaan
warga binaan atas layanan manajemen
kuisioner yang telah bidang tugas,
administrasi
dijawab dengan teliti menjunjung tinggi etika
Kementerian Hukum
dan cermat dan integritas profesi.
dan Hak Asasi
(Akuntabel) 2. Akuntabel
Manusia
2. Mendata pengisian Jawaban  Dalam mendata
kuisioner melalui kuisioner yang pengisian kuisioner Setiap kegiatan dalam
tanya jawab dengan dibuat dalam dengan tanya jawab, rangka penyelenggaran
warga binaan rangkuman dilakukan dengan pemerintah dapat
bahasa yang sopan dan dipertanggungjawabkan
santun (Berorientasi sesuai dengan
pelayanan) ketentuan atau
 Menghargai jawaban- peraturan yang berlaku.
jawaban pertanyaan
yang dilontarkan 3. Sinergi
kepada warga binaan Komitmen untuk
(Harmonis)
membangun dan
 Setiap jawaban-
jawaban warga binaan
memastikan hubungan
dicatat dengan teliti kerjasama yang
agar dapat menjadi produktif serta
bahan evaluasi yang
optimal (Adaptif)
kemitraan yang
3. Membuat laporan Laporan  Laporan dibuat secara
harmonis untuk
hasil evaluasi yang Evaluasi cermat dan teliti agar menemukan dan
akan diberikan pelaksanaan isinya dapat jelas dan melaksanakan solusi
kepada atasan kegiatan terperinci serta terbaik, bermanfaat,
olahraga dan menggambarkan dan berkualitas.
kebersihan perubahan setelah
4. Transparan
adanya kegiatan ini
(Adaptif) Menjamin akses atau
 Bersifat responsive kebebasan bagi setiap
ketika atasan bertanya orang untuk
tentang laporan memperoleh informasi
(Adaptif) tentang kebijakan,
proses pembuatan dan
pelaksanaannya, serta
hasil-hasil yang
dicapai.
5. Inovatif
Mendukung kreatifitas
dan mengembangkan
inisiatif untuk selalu
melakukan
pembaharuan dalam
penyelenggaraan tugas
dan fungsinya.
II.1.6 Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi Mata Pelatihan Agenda II

Kegiatan
Jumlah
No. Mata Perlatihan Aktualisasi
1 2 3 4 5 6
1. Berorientasi Pelayanan 2 1 4 2 3 2 14
2. Akuntabel 4 3 6 3 3 1 20
3. Kompeten 1 2 2 1 2 1 9
4. Harmonis 3 4 5 3 1 1 17
5. Loyal 2 1 - 1 1 - 5
6. Adaptif 1 2 3 2 1 3 12
7. Kolaboratif 1 1 - 2 2 - 6
Jumlah Aktualisasi 14 14 20 14 13 8 83
II.2 JADWAL KEGIATAN

Rencana Aktualisasi
September Oktober
Output Hasil
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan (Saat masa (Saat masa
Kegiatan
habituasi) habituasi)
I I III IV I II III I
I V
1. Mengajukan Membuat perjanjian pertemuan terkait Persetujuan mentor
permintaan persetejuan
pelaksanaan kegiatan aktualisasi serta izin
dan izin serta
berkonsultasi tentang pelaksanaan
kegiatan rancangan
aktualisasi
aktualisasi dengan
mentor ataupun atasan Melakukan konsultasi dengan 1. Mendapat
menyampaikan gagasan ide dan tujuan
masukan ide dan
kegiatan aktualisasi yang akan
dilaksanakan kepadan mentor koreksi atas
kegiatan dari
mentor

2.Foto pertemnuan
dengan mentor
Berkoordinasi dengan Ka.rupam atau Data yang
angogota petugas regu Jaga untuk dibutuhkan
melaksanakan kegiatan didokumentasi
dalam lembar
catatan dan
dokumentasi (foto)
pertemuan
2. Membuat banner/poster Merancang desain banner/poster serta Mentor menyetujui
yang berisi ajakan menyampaikan kepada mentor banner/poster yang akan
untuk selalu menjaga dicetak
kesehatan dan Meminta pendapat ataupun saran kepada Melakukan dan
kebersihan diri mentor terkait banner/poster yang akan menerima pendapat
dicetak ataupun saran terkait
pembuatan banner/pos
Mencetak banner/poster tentang ajakan Banner/poster telah
untuk menjaga kesehatan dan kebersihan selesai
diri
3. Membuat sosialisasi Merancang bahan sosialisasi yang akan Bahan sosialisasi telah
tentang pentingnya disampaikan kepada warga binaan dan dirancang dan diberi
menjaga kesehatan dan menyampaikannya bahan tersebut kepada kepada mentor untuk
kebersihan diri kepada mentor dikoreksi
WBP Berkonsultasi dan meminta pendapat serta saran serta masukkan
saran ataupun masukkan untuk
menjalankan kegiatan kepada mentor
Meminta izin kepada Ka.rupam dan Izin telah diterima serta
anggota petugas jaga blok untuk warga binaan telah
mengumpulkan warga binaan terkumpul
Melaksanakan sosialisasi tentang Warga binaan mendapat
pengarahan pentingya sehat kepada warga pemahaman pentingnya
binaan menjaga kesehatan dan
kebersihan diri serta
dibuatnya
4. Memperlengkapi Melakukan pendataan alat-alat kebersihan Mengetahui sakit apa
alat-alat kebersihan yang sering dialami
warga binaan dan alat
kebersihan yang masih
kurang
Membuat laporan kepada atasan mengenai Atasan menyetujui
alat-alat kebersihan yang masih kurang rencana yang akan
dilaksanakan
Berkonsultasi dengan mentor terkait Mendapat saran dan
laporan yang akan diserahkan kepada masukkan dari mentor
atasan terkait laporan
Memperlengkapi alat-alat yang Mulai lengkapnya alat-
dibutuhkan tadi alat kebersihan dan
obat-obatan
5. Membuat kegiatan Meminta izin, masukkan, saran , serta Mendapat izin,
pendapat atas kegiatan olahraga yang masukkan, saran, serta
olaharaga kepada
akan dilaksanakan kepada atasan pendapat terkait
WBP untuk pelaksanaan kegiatan
meningkatan
Melakukan koordinasi serta meminta izin Mendapat izin dan
kesehatan
kepada Ka. Rupam dan anggota jaga perbantuan untuk
untuk melaksanakan kegiatan olahraga mengumpulkan warga
binaan
Mengumpulkan warga binaan kelapangan Warga binaan telah
untuk pelaksanaan kegiatan olahraga selesai membuat barisan
dan telah bersiap
Melaksanakan kegiatan olahraga 1. Terlaksananya
kegiatan senam warga
dilapangan seperti senam binaan dengan aman
dan baik

2. Foto pelaksanaan
kegiatan olahraga

6 Melakukan kuisoner tentang peningkatan Kuesioner dibuat dengan


Melakukan
lembar isian berisi
kebersihan dan kesehatan setelah
monitoring dan pertanyaan dan jawaban
dilakukannya kegiatan tentang survey mengenai
evaluasi terhadap pelaksanaan
kesehatan dan Mendata pengisian kuisioner melalui tanya
Jawaban kuisioner yang
jawab dengan warga binaan dibuat dalam
kebersihan diri
rangkuman
warga binaan lapas
narkotika kelas IIA
langkat
Membuat laporan hasil evaluasi yang akan Laporan Evaluasi
pelaksanaan kegiatan
diberikan kepada atasan
olahraga dan kebersihan
BAB III PENUTUP

III.1 SIMPULAN

Core Issue dalam rancangan aktualisasi ini adalah “Kurangnya kesadaran WBP
dalam menjaga kesehatan dan kebersihan diri ”. Untuk menyelesaikan isu ini,
penulis memiliki gagasan kreatif yaitu membuat poster sehat bersih dimana poster
ini berisi tentang ajakan untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan diri bisa
serta penulis juga akan membuat sosialisai terkait pentingnya menjaga kesehatan
dan kebersihan diri tersebut, besar harapan penulis gagasan kreatif pemecahan isu
ini dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kesadaran warga binaan
dalam menjaga kesehatan dan kebersihan diri di lingkungan Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Langkat Kelas IIA Langkat. Kegiatan penyelesaian isu
terdiri atas : 1) Mengajukan permintaan persetejuan dan izin serta berkonsultasi
tentang kegiatan rancangan aktualisasi dengan mentor, 2) Membuat poster yang
berisi ajakan untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan diri, 3)
Melaksanakan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan
diri kepada WBP, 4) Memperlengkapi alat-alat kebersihan dan kesehatan yang
kurang, 5) Membuat kegiatan kebersihan dan olaharaga kepada WBP guna
peningkatan kesehatan, dan 6) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
kesehatan dan kebersihan diri warga binaan lapas narkotika kelas IIA langkat.
Kegiatan tersebut akan dilaksanakan selama 30 hari, dimulai tanggal 14 Juli – 2
November 2022 di Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika
Kelas IIA Langkat. Adapun nilai-nilai yang diterapkan dalam rancangan yaitu
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif atau yang dikenal dengan sebutan BerAKHLAH.

III.2 SARAN
Penulis menyadari sepenuhnya jika penulisan rancangan aktualisasi
masih banyak kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, untuk memperbaiki makalah tersebut penulis meminta kritik yang
membangun dari pembaca, mentor, coach, dan penguji.

Anda mungkin juga menyukai