Anda di halaman 1dari 88

LAPORAN RANCANGAN

AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR

PEGAWAI NEGERI SIPIL

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
GOLONGAN II ANGKATAN XCVIII

MENINGKATKAN KESADARAN PETUGAS JAGA LAPAS KELAS


IIB BIREUEN DALAM MEMANFAATKAN ALAT PELINDUNG DIRI
SAAT BERTUGAS

Disusun Oleh:

Sulthan Maulidan
NIP. 19990705 202203 1 004

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUKUM
DAN HAM
BALAI DIKLAT HUKUM DAN HAM
KEPULAUAN RIAU TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM

DI BADIKLAT HUKUM DAN HAM KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2022

MENINGKATKAN KESADARAN PETUGAS JAGA LAPAS KELAS IIB BIREUEN


DALAM MEMANFAATKAN ALAT PELINDUNG DIRI SAAT BERTUGAS

Nama : Sulthan Maulidan

NIP :199907052022031004

Pangkat/Golongan : Pengatur Muda/IIA

Jabatan : Penjaga Tahanan

Unit Kerja/Instansi : Lapas Kelas IIA Bireuen/Kementrian Hukum dan Hak


Asasi Manusia

Disampaikan pada Seminar Hasil/Rancangan Aktualisasi

Hari/Tanggal : 2022

Tempat : Lembaga Pemasyaraktan Kelas IIA Bireuen

Menyetujui,
Coach Mentor

Nuroma, S.IP., M.Si Handri Maswar


NIP. 19760508 200901 1 009 NIP. 197612012001121001

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................................................... i


LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI ......................................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................................1
B. ANALISIS ISU......................................................................................................................2
C. RUMUSAN ISU .................................................................................................................11
D. IDENTIFIKASI SUMBER ISU ...........................................................................................11
E. RUANG LINGKUP .............................................................................................................13
F. LEMBAR KONFIRMASI ISU ............................................................................................14
G. JUDUL AKTUALISASI ......................................................................................................14
BAB II PELAKSANAAN AKTUALISASI .........................................................................................15
A. RANCANGAN AKTUALISASI ..........................................................................................15
a. Unit Kerja .....................................................................................................................15
b. Identifikasi Isu ..............................................................................................................15
c. Isu yang diangkat..........................................................................................................15
d. Gagasan Pemecah Isu ...................................................................................................16

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan
Rancangan Aktualisasi yang berjudul “MENINGKATKAN KESADARAN
PETUGAS JAGA LAPAS KELAS IIB BIREUEN DALAM MEMANFAATKAN
ALAT PELINDUNG DIRI SAAT BERTUGAS ”, yang akan dilaksanakan di tempat
penulis bertugas yakni di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bireuen.
Penyusunan Rancangan Aktualisasi ini sebagai syarat untuk melakukan aktualisasi
nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara pada Latihan Dasar CPNS Golongan II
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini, penulis telah meminta


dukungan, bimbingan, dan saran, serta bantuan dari berbagai pihak sehingga
rancangan ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:

1. Bapak
2. Bapak Rinto Gunawan Sitorus, S.H., M.H., selaku Kepala Badiklat Hukum dan
Hak Asasi Manusia Kepulauan Riau.
3. Bapak Ramli, S.H Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bireuen;
4. Bapak Handri Maswar selaku coach dan Kepala Kesatuan Pengamanan
Lembaga Pemasyarakatan (Ka. KPLP) Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA
Bireuen dan Mentor yang telah membimbing dan memberikan arahan,
serta masukan;
5. Bapak/ibu Widyaiswara selaku Tenaga Pengajar yang telah memberikan
ilmu dan pembinaan selama Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
Gelombang III Kementerian Hukum dan HAM tahun 2022;

iii
6. Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Hak Asasi Manusia Kepulauan
Riau yang telah menjadi penyelenggara atas Pelatihan Dasar CPNS pada
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada Tahun 2022;
7. Kedua orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan berupa material dan
immaterial;
8. Seluruh rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS Kemenkumham tahun
2022, terutama pada rekan gelombang V atas kerjasamanya melalui
kegiatan pelatihan dasar;

Demikianlah kata pengantar yang dapat penulis berikan pada rancangan


aktualisasi ini, semoga rancangan aktualisasi yang telah disusun ini dapat
memberikan manfaat untuk para pembaca.

Bireuen, 12 Oktober 2022


Peserta

Sulthan Maulidan
NIP. 199907052022031004

iv
v
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Aparatur Sipil Negara (AN) adalah Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah.
Pegawai AS meaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dapat
memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas dan mempererat
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Setelah disahkannya
peraturan baru tentang AS yang tertuang dalam Undang-undang (UU) No. 5 Tahun
2014, negara menghendakiny a terciptanya ASN yang memiliki integritas, profesional,
netral-bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme,
serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat, dan mampu
menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan kesatuan bangsa. Untuk
membentuk figur AS yang profesional dilakukan pembinaan melalui Diklat
Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Diklat ini dilaksanakan dalam rangka membentuk karakter pribadi ASN,
membentuk kemampuan bersikap dan bertindak profesional dalam mengelola
tantangan dan masalah keragaman sosial kultural dengan menggunakan perspektif
whole of government atau one government, yang didasari nilai-nilai dasar profesi ASN
yaitu, Ber Orientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif (BERAKHLAK), berdasarkan kedudukan dan peran ASN dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada setiap pelaksanaan tugas dan fungsi
jabatannya sebagai pelayan masyarakat, seta sebagai wujud nyata bela negara seorang
ASN. Sejalan dengan peraturan Undang-Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (UU AN) dan merujuk pada pasal 63 ayat 3 dan 4, yang menyebutkan
CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses Diklatsar
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat, motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan

1
bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme sera kompetensi bidang.
Setelah mempelajari ketujuh nilai dasar, peserta diklat dituntut untuk
memiliki nilai-nilai dasar tersebut sebagai prinsip yang menjadi landasan dalam
menjalankan profesi sebagai ASN. Agar aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN
dapat dilaksanakan dengan baik, maka peserta diklat perlu membuat rancangan
aktualisasi ketujuh dasar tersebut yang dituangkan di dalam suatu dokumen
rancangan aktualisasi yang kemudian akan aktualisasikan di tempat tugas masing-
masing. Adapun alasan judul isu berikut diangkat karena ada kurang perhatian nya
pertugas jaga terhadap penting nya menggunakan alat pelindung diri Ketika di
bertugas di dalam blok. Sehingga perlu adanya Tindakan untuk meningkatkan
kepekaan terhadap keselamatan diri.

B. ANALISIS ISU

a. Environmental Scanning
Isu merupakan suatu hal yang terjadi baik di dalam maupun di luar
organisasi yang apabila tidak ditangami secara baik akan memberikan efek
negatif terhadap organisasi bahkan dapat berlanjut pada tahap krisis.
Dari hasil pengamatan saya selama kurang lebih 4 (empat) bulan
menjalani masa menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil di Lembaga
Permasyarakatan Kelas IIA Bireuen, saya mendapatkan 5 (lima) isu yang terjadi
di Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Bireuen yang berkaitan dengan materi
Manajemen ASN dan Smart ASN adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya Pengetahuan Pegawai Lapas Kelas IIB Bireuen dalam


Menggunakan Bahasa Asing
Dengan memahami bahasa asing akan mempermudah dalam
mendapatkan informasi, serta meningkatkan kepercayaan diri. Beberapa
pegawai di Lapas Kelas IIB Bireuen kurang menguasai bahasa asing
sehingga dapat mengakibatkan kesulitan dalam mengoperasikan
tekhnologi yang menggunakan bahasa asing, serta sulitnya berkomunikasi

2
dengan tamu yang menggunakan asing atau tamu yang berasal dari luar
negeri.

2. Kurangnya Kelayakan Penggeledahan Badan dan Barang WBP


Penggeledahan badan dan barang adalah kegiatan rutin yang
dilakukan oleh petugas guna mencegah terjadinya penyeludupan barang-
barang yang dilarang untuk masuk. Penggeladahan badan dan barang
wajib dilakukan terutama kepada warga binaan pindahan, barang titipan
keluarga warga binaan, maupun pengunjung atau keluarga warga binaan.
Namun penyediaan sarung tangan medis sangat minim di Lapas Kelas
IIB Bireuen dimana petugas memeriksa badan dan barang warga binaan
dengan tangan kosong. Padahal alat pelindung diri sangat berperan dalam
proses penggeledahan terutama penggeledahan badan, agar mencegah
terjadinya penularan virus dari tubuh maupun keringat warga binaan.
Dalam penggeledahan sarung tangan juga diperlukan guna agar petugas
lebih jeli dan teliti dalam melakukan penggeledahan baik badan maupun
barang.

3
3. Kurangnya penggunaan teknologi dalam pemeriksaan barang yang
hendak masuk ke dalam Lapas
Tenaga Kesehatan di perlukan di Lapas Kelas IIB Bireuen untuk
memberikan pelayanan Kesehatan kepada narapidana. Di butuhkan
tenaga Kesehatan yang dapat saling berkoordinasi.Tidak adanya tenaga
khusus untuk pelayanan Kesehatan narapidana mengakibatkan
penanganan Kesehatan narapidana di ambil alih oleh Tamping / Tahanan
Pendamping yang memiliki skill Kesehatan di alihkan ke klinik.
Pelayanan Kesehatan narapidana sering tertunda di karenakan tidak
adanya tenaga Kesehatan yang selalu ada di lapas.

4. Kurangnya pemahaman mengenai pengisian jurnal, izin, dinas luar, cuti


pada aplikasi SIMPEG
Kurangnya pemahaman mengenai pengisian jurnal, izin, dinas luar
maupun cuti pada aplikasi SIMPEG, kondisi ini terjadi karena masih
kurangnya inisiatif dan pemahaman pegawai tentang penggunaan
komputer/handphone serta penggunaan aplikasi SIMPEG. Khususnya
bagi CPNS pemahaman tentang pengisian SIMPEG masih sangat minim,
apabila tidak segera ditindak lanjuti maka akan terjadi ketidak efektifan
dan ketidak efisiennya CPNS dan pegawai dalam melaksanakan tugas

4
sehari-hari seperti saat pembuatan jurnal, izin, dinas luar, ataupun ketika
ingin mengajukan cuti.

5. Kurangnya Kesadaran Petugas jaga Lapas Kelas IIB Bireuen Dalam


Menggunakan alat pelindung diri saat bertugas.
Inventaris pelindung diri banyak yang terlantarkan karena petugas
jaga jarang menggunakan nya ketika bertugas. Perlunya sosialisasi untuk
meningkatkan kewaspadaaan petugas jaga untuk menggunakan bubuk
merica, tongkat, and gas air mata.

b. Alat Bantu Analisis

5
Alat bantu analisis merupakan pilihan metode yang dapat digunakan untuk
memilih atau menentukan isu utama yang akan diangkat, atau yang lebih dikenal
dengan istilah core isu. Dalam menentukan core isu dapat digunakan beberapa
metode, salah satu yang dapat digunakan adalah metode AKPK (Aktual,
Kekhalayakan, Problematik, , dan Kelayakan) dan USG (Urgency, Seriousness,
dan Growth) yang dapat dipilih untuk melakukan penapisan isu. Teknik analisis
isu AKPK digunakan untuk menapis dari ke-lima isu sehingga hasilnya
didapatkan 3 isu, dari ketiga isu tersebut kemudian akan di lakukan penapisan
kembali menggunakan teknik analisis USG sehingga didapatkan core isu.

1. Teknik AKPK
a. Aktual : Isu yang sedang terjadi atau dalam proses kejadian, sedang
hangat dibicarakan di kalangan masyarakat.
b. Kekhalayakan : isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup
orang banyak, masyarakat pelanggan pada umumnya dan bukan
hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil.
c. Problematik : Isu yang menyimpang dari harapan standar, yang
menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan
pemecahannya.
d. Kelayakan : isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat
dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab.

Penentuan kualitas kriteria isu dengan metode AKPK dilakukan dengan


pembobotan 1 sampai dengan 5 untuk setiap kriterianya, adapun keterangan
dari setiap bobot nilai, yaitu sebagai berikut :

Penentuan kualitas kriteria isu dengan metode AKPK dilakukan dengan


pembobotan 1 sampai dengan 5 untuk setiap kriterianya, adapun keterangan
dari setiap bobot nilai, yaitu sebagai berikut :

Tabel 1.1 Kriteria Penetapan Metode AKPK

6
METODE APKL SKAL INDIKATOR
A
1 Belum pernah terjadi
2 Jarang terjadi
Aktua 3 Cukup sering terjadi
l 4 Sering terjadi
5 Sangat sering terjadi
Tidak menyangkut hajat
1 hidup
orang banyak
Sedikit menyangkut hajat
2 hidup
Kekhalayakan
orang banyak
Cukup menyangkut hajat
3 hidup
orang banyak
Menyangkut hajat hidup
4 orang
banyak
Sangat menyangkut hajat
5 hidup
orang banyak
Pengaruh yang ditimbulkan
1 sangat
kecil
Pengaruh yang ditimbulkan
2 kurang
Problematik besar
Pengaruh yang ditimbulkan
3 cukup
besar
4 Pengaruh yang ditimbulkan besar
Pengaruh yang ditimbulkan
5 sangat
besar
1 Tidak layak
2 Kurang layak

7
3 Cukup layak
Kelayakan 4 Layak
5 Sangat layak

Dari identifikasi isu utama maka didapatkan hasil perhitungan


menggunakan metode AKPK dengan ketentuan nilai sebagai berikut :

Tabel 1.2 Identifikasi Isu berdasarkan Teknik AKPK

No Isu A P K L Jumla Priorita


h s
1 Kurangnya Kelayakan 4 5 4 4 17 II
Penggeledahan Badan dan
Barang WBP dengan
Menggunakan AlatPelindung
Diri
2 Kurangnya Kesadaran 5 5 4 4 18 I
Petugas jaga Lapas Kelas IIB
Bireuen Dalam Menggunkan
Inventaris pelindung diri.

3 4 4 3 4 15 III
Kurangnya Pengetahuan Pegawai
Lapas Kelas IIB Bireuen dalam
Menggunkan Bahasa Asing

4 Kurangnya penggunaan 3 4 3 4 14 IV
teknologi dalam pemeriksaan
barang yang hendak masuk
ke dalam Lapas

8
5 Kurangnya pemahaman 3 3 3 3 12 V
mengenai pengisian jurnal,
izin, dinas luar, cuti pada
aplikasi SIMPEG

Berdasarkan hasil analisa teknik APKL terhadap isu aktual di lingkungan


Lapas Kelas IIB Bireuen, didapatkan bahwa isu prioritas yang saat ini terjadi dan
memiliki dampak yang lebih luas adalah:

1. Kurangnya Kesadaran Petugas jaga Lapas Kelas IIB Bireuen Dalam


Menggunkan Inventaris pelindung diri.

2. Kurangnya Kelayakan Penggeledahan Badan dan Barang WBP.

3. Kurangnya Pengetahuan Pegawai Lapas Kelas IIB Bireuen dalam


Menggunkan Bahasa Asing.

2. Teknik USG (Core Isu)


Dari Isu yang sudah telah diidentifikasi menggunakan metode AKPK
maka didapatkan tiga isu yang memiliki nilai tertinggi dan akan diseleksi
kembali menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) untuk
mendapatkan isu utama yang paling membeutuhkan untuk diperbaiki
dengan segera. Adapun kriteria penilaian dengan metode USG dijabarkan
dalam tabel berikut :
Tabel 1.3 Kriteria menggunakan metode USG

METODE USG SKALA INDIKATOR


1 Tidak penting
2 Kurang penting
Urgency 3 Cukup penting
4 Penting
5 Sangat penting

9
1 Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 Akibat yang ditimbulkan kurang serius
Seriousness 3 Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4 Akibat yang ditimbulkan serius
5 Akibat yang ditimbulkan sangat serius
1 Tidak berkembang
2 Kurang berkembang
Growth 3 Cukup berkembang
4 Berkembang
5 Sangat berkembang

Tabel 1.4 Identifikasi Isu berdasarkan Teknik USG

No Isu Kriteria Jumlah Peringkat


U S G Nilai Kualitas
1 Kurangnya Kesadaran Petugas jaga 5 4 5 14 I
Lapas Kelas IIB Bireuen Dalam
Menggunkan alat pelindung diri

2 Kurangnya Kelayakan 4 5 4 13 II
Penggeledahan Badan dan Barang
WBP dengan Menggunakan Alat
Pelindung Diri
3 Kurangnya Pengetahuan Pegawai 4 4 4 12 III
Lapas Kelas IIB Bireuen dalam

10
Menggunkan Bahasa Asing

C. RUMUSAN ISU
Berdasarkan hasil analisis, dengan menggunakan metode AKPK dan USG, dapat
dirumuskan Core Isu rancangan aktualisasi ini yaitu “Kurangnya Kesadaran Petugas
jaga Lapas Kelas IIB Bireuen Dalam Menggunkan alat pelindung diri”.

D. IDENTIFIKASI SUMBER ISU


Isu yang diangkat dalam rancangan aktualisasi merupakan hasil dari
environmental scaning yang di dapatkan setelah menjaylani masa orientasi selama
kurang lebih 4 (empat) bulan. Dalam rangka membina narapidana di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIA Bireuen agar nanti setelah habis masa pidana para
narapidana dapat membaurkan diri di tengah masyarakat dibutuhkan sebuah tata tertib
yang mengatur kehidupan narapidana dimulai dari dirinya sendiri dan lingkungannya
kearah yang lebih baik. Selama masa orientasi penulis masih menemukan adanya
WBP yang tidak teratur dalam kehidupan sehari-hari sehingga dibutuhkan sebuah
aturan yang diharapkan mampu membuat WBP menjadi lebih disiplin. Isu ini
berhubungan dengan Manajemen ASN sebagaimana peran ASN dalam membina dan
menciptakan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang madani, taat hukum dan
berperadaban modern.
Teknik yang digunakan dalam mengidentifikasi sumber isu adalah Teknik
diagram Fishbone. Diagram tulang ikan atau fishbone diagram adalah salah satu metode
untuk menganalisa penyebab dari sebuah masalah atau kondisi. Dikatakan Diagram
Fishbone (Tulang Ikan) karena memang berbentuk mirip dengan tulang ikan yang
moncong kepalanya menghadap ke kanan. Diagram ini akan menunjukkan sebuah
dampak atau akibat dari sebuah permasalahan, dengan berbagai penyebabnya. Efek
atau akibat dituliskan sebagai moncong kepala. Sedangkan tulang ikan diisi oleh sebab-
sebab sesuai dengan pendekatan permasalahannya. Sering juga diagram ini disebut

11
dengan diagram sebab-akibatatau cause effect diagram. Dikatakan diagram Cause and
Effect (Sebab dan Akibat) karena diagram tersebut menunjukkan hubungan antara
sebab dan akibat. Berkaitan dengan pengendalian proses statistikal, diagram sebab-
akibat dipergunakan untuk untuk menunjukkan faktor-faktor penyebab (sebab) dan
karakteristik kualitas (akibat) yang disebabkan oleh faktor-faktor penyebab itu
Fishbone Diagram atau Cause and Effect Diagram dipergunakan untuk :
1. Mengidentifikasi akar penyebab dari suatu permasalahan
2. Mendapatkan ide-ide yang dapat memberikansolusi untuk pemecahaan
suatu masalah
3. Membantu dalam pencarian dan penyelidikan fakta lebih lanjut

Berikut akan ditampilkan diagram fisbone terkait isu yang dipilih dengan
kategori

12
Gambar 1.1 Diagram Fishbone
SEBAB AKIBAT

MATERIA
MAN
L
Kurangnya perhatian
Tidak tersedianya
petugas terhadap
APD yang cukup
WBP untuk
untuk semua
mengenakan alat
petugas yang
pelindung diri
berjaga

Kurangnya
Kesadaran
Petugas jaga untuk
Menggunakan alat
Pelindung diri
Ketika bertugas

METHOD SURROUNDING
Belum adanya Belum adanya sikap
sosialisasi mengenai komandan jaga untuk
penting nya mengingatkan
menggunakan APD anggota jaga untuk
mengenakan APD

E. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pada rancangan aktualiasi ini pada implementasi nilai-
nilai BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adapatif, dan Kolaboratif) dengan mempertimbangkan
aspek Manajemen ASN dan Smart ASN, serta laporan rancangan aktualisasi ini
dibuat dalam rangka menjawab isu yang akan diangkat. Penyelesaian masalah
13
isu tersebut dilakukan dengan beberapa kegiatan yang berasal dari tugas
pokok, tugas kreatifitas dan inisiatif sendiri. Berdasarkan pengalaman selama
bekerja di instansi Lembaga Pemasyarkatan Kelas IIA Bireuen yang mana
penulis telah bertugas kurang lebih selama 4 (empat) bulan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi. Rancangan aktualisasi ini akan diterapkan di Lembaga
Pemasyarkatan Kelas IIA Bireuen pada saat masa habituasi latsar cpns
kemenkumham 2022.

F. LEMBAR KONFIRMASI ISU


Tabel 1.5 Lembar Konfirmasi Isu
Persetujuan Coach dan Mentor
Coach Mentor

Nuroma, S.IP., M.Si Handri Maswar


NIP. 19760508 200901 1 009 NIP. 197612012001121001

G. JUDUL AKTUALISASI

Berdasarkan analisis, rumusan, dan identifikasi yang penulis lakukan, maka judul
aktualisasi ini adalah “MENINGKATKAN KESADARAN PETUGAS JAGA LAPAS
KELAS IIB BIREUEN DALAM MEMANFAATKAN ALAT PELINDUNG DIRI SAAT
BERTUGAS
”.

14
BAB II
PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. RANCANGAN AKTUALISASI

a. Unit Kerja
Unit Pelaksana Teknis Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Bireuen
pada Seksi Kesatauan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan.

b. Identifikasi Isu
Isu yang diangkat dalam rancangan aktualisasi merupakan hasil dari
environmental scaning yang penulis dapatkan setelah menjalani masa orientasi
selama kurang lebih 4 (empat) bulan. Pada saat ini penulis ditempatkan pada
UPT Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bireuen. Selama bekerja, ternyata
banyak menemukan masalah yang ada di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA
Bireuen. salah satunya yaitu masih kurangnya pemeliharaan kebersihan di kamar
blok Khusus, dimana masih banyak sampah yang berserakan, kamar penghuni
yang belum rapi dan bersih yang disebabkan kurangnya pengawasan dan belum
adanya jadwal petugas pelaksanaan kebersihan kamar blok sehingga
menyebabkan pelaksanaan kebersihan tidak terlaksana dengan baik.
Isu ini berhubungan dengan Manajemen ASN sebagaimana peran
ASN dalam membina dan menciptakan Warga Binaan Pemasyarakatan
(WBP) yang madani, taat hukum dan berperadaban modern.

c. Isu yang diangkat


Isu yang diangkat dalam kegiatan aktualisasi adalah

15
d. Gagasan Pemecah Isu
Tabel 2.1 Jenis dan Sumber Kegiatan
NO JENIS KEGIATAN SUMBER
KEGIATAN
1. Melakukan persiapan terkait kegiatan Kreativitas
rancangan aktualisasi

2. Kreativitas
Melakukan sosialisasi kepada petugas
M
jaga terkait penting nya menggunakan
e
alat pelindung diri

3. Memberikan sanksi verbal kepada Kreativitas


petugas jaga yang tidak menggunakan
alat pelindung diri
4. Kreativitas
Membiasakan petugas jaga untuk
menggunakan alat pelindung diri
ketika masuk ke dalam blok
5. Kreativitas
Memberikan reward kepada petugas
jaga yang menggunakan alat pelidung
diri
6. Kreativitas
Mengvaluasi setiap kegiatan

16
KONTRIBUSI
TAHAPAN KETERKAITAN PENGUATAN
TERHADAP
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI NILAI
KEGIATAN
VISI DAN MISI
MATA ORGANISASI
ORGANISASI
PELATIHAN
1. Melakukan 1.Melakukan Adanya saran Berorientasi Kegiatan ini Kegiatan ini
Pelayanan:
persiapan terkait konsultasi kepada yang masuk berkontribusi mendukung nilai-nilai
kegiatan rancangan mentor terkait dari mentor Kegiatan tersebut dengan Misi organisasi yang
aktualisasi judul aktualisasi bertujuan demi organisasi yaitu Profesionalisme,
meningkatkan dengan Akuntabel, dan
mutu pelayanan pengelolaan Sinergis.
yang terbaik di pemerintahan
lingkungan Lapas yang bersih,
Kelas IIA Bireuen efektif dan
terpercaya.
Akuntabel :
Bertanggung jawab atas

17
rencana aktualisasi yang
akan dilakukan di
lingkungan Lapas Kelas
IIA Bireuen

Kompeten :

Dengan konsultasi ini,


akan meningkatkan
mutu dan
perkembangan diri
dalam hal meminta
bantuan saran dari
mentor demi kelancaran
kegiatan aktualisasi.

Harmonis :

Membangun komunikasi
yang baik dengan
mentor demi
terwujudnya

18
kenyamanan dalam
melakukan aktualisasi
ini.

Loyal :

Memberikan
kontribusi yang lebih
maksimal dalam
melakukankegiatan
aktualisasi di Lapas
Kelas IIA Bireuen.

Adaptif :
Menyesuaikan
diridengan kondisi yang
ada di lapangan disaat
pembahasan aktualisasi
bersama mentor
merupakan salah satu

19
kunci kelancaran
kegiatan ini.

Kolaboratif : Bekerja
sama dengan mentor
demi kelancaran
kegiatan aktualisasi ini
dengan konsultasi

kegiatan ini.
2. Meminta Atasan Berorientasi
persetujuan menandatangani
Pelayanan :
mentor lembar
Mentor
persetujuan
memberikan
aktualisasi dan
turut serta dalam pelayanan yang

monitoring baik
proses aktualisasi kepada penulis begitupun
sebaliknya.

Akuntabel :

20
Mempertanggung
jawabkan atas
kepercayaan mentor
kepada saya.

Loyal :

Penulis dan mentor


sama sama
memberikan
kontribusi lebih
terhadapkegiatan ini.

Harmonis :

Kegiatan yang
berdampak positif dan
komunikasi yang baik
membuat mentor siap
memberikan dukungan

21
2. 1. Mengundang Pegawai Kompeten : Kegiatan ini Kegiatan ini
Melakukan
pegawai yang menerima Meminta arahan dan berkontribusi mendukung nilai-
sosialisasi kepada
petugas jaga terkait terkait mengenai undangan untuk masukan kepada mentor dengan Misi nilai organisasi yang

penting nya pemakaian APD melakukan uji dan pegawai agar rencana organisasi yaitu Profesionalisme,

menggunakan alat di dalam blok coba dengan di pelaksaaan kegiatan ini dengan Akuntabel, dan

pelindung diri buktikan bisa berjalan dengan baik pengelolaan Sinergis.


tangakapan layar pemerintahan
chat WA yang bersih,
Harmonis : efektif dan
Meminta arahan dan
terpercaya.
masukan kepada mentor
dan pegawai agar rencana
pelaksaaan kegiatan ini
bisa berjalan dengan baik

Loyal :
ditunjukkan dengan
melaksanakan kegiatan
unit kerja yang lebih
baik

22
Adaptif :

Kolaboratif
ditunjukkan
Dengan berkomunikasi
dengan atasan dan
pegawai senior

Kolaboratif
melibatkan mentor dan
pegawai dalam
melakukan uji coba
rencana aktualisasi yang
akan dilakukan di
lingkungan Lapas Kelas
IIA Bireuen

Kompeten :

Dengan konsultasi ini,


akan meningkatkan
mutu dan

23
perkembangan diri
dalam hal meminta
bantuan saran dari
mentor demi kelancaran
kegiatan aktualisasi.

Harmonis :

Membangun komunikasi

yangbaik dengan mentor


demi terwujudnya

24
2. Melakukan Mendapat hasil Akuntabel :
rapat review dan mengenai
Bukti berupa gambar
penetapan sistem penerpan APD
WA
atrean di dalam di
Loyal :
buktikan dengan ditunjukkan dengan
foto kegiatan melaksanakan Uji coba
untuk kepentingan unit
kerja yang lebih baik

Loyal
melakukan uji coba
penerpan no antiran
dengan ikhlas dan
sepenuh hati

Kompeten ditunjukkan
dengan berpatisipasi
penub dalam melakukan
kegiatan

Nilai Kompeten

25
Mampu menyampaikan
bagaimana rencana uji
coba APD pegawai

Nilai Adaptif
melakukan uji coba
dengan penerapan no
antrian guna beradaptasi

Nilai Adaptif
Memanfaatkan teknologi
berupa aplikasi Chat
Whatsapp untuk
membuat janji
pertemuan dengan
mentor dan pegawai
penitipan barang

Berorientasi pelayanan
Melakukan perbaikan
jika terdapat masukan
dari mentor dan pegawai

26
3. Memberikan sanksi 1. Berdiskusi Mendapatkan Berorientasi Kegiatan ini Kegiatan ini
Pelayanan:
verbal kepada dengan kesimpulan. berkontribusi mendukung nilai-
petugas jaga yang pejabat yang Kegiatan tersebut dengan Misi nilai organisasi yang
tidak menggunakan memberikan bertujuan demi organisasi yaitu Profesionalisme,
alat pelindung diri sanksi meningkatkan mutu Menyelenggarak Akuntabel, Sinergis,
pelayanan yang a n Pelayanan dan Inovatif
terbaik di lingkungan Publik di
Lapas Kelas IIA Bidang Hukum
Bireuen yang berkualitas

Akuntabel :
Bertanggung jawab atas
rencana aktualisasi yang
akan dilakukan di
lingkungan Lapas Kelas
IIA Bireuen

Kompeten :

Dengan konsultasi ini,


akan meningkatkan
mutu dan
perkembangan diri

27
dalam hal meminta
bantuan saran dari
mentor demi kelancaran
kegiatan aktualisasi.

Harmonis :

Membangun komunikasi
yangbaik dengan mentor
demi terwujudnya
kenyamanan dalam
melakukan aktualisasi
ini.

Loyal :

Memberikan
kontribusi yang lebih
maksimal dalam
melakukankegiatan
aktualisasi di Lapas
Kelas IIA Bireuen.

Adaptif :
Menyesuaikan

28
diridengan kondisi yang
ada di lapangan disaat
pembahasan aktualisasi
bersama mentor.

Kolaboratif :

Bekerja sama dengan


mentor demi
kelancaran kegiatan
aktualisasi ini dengan
konsultasi kegiatan ini.

29
2. Berkoordina Terealisasikan Berorientasi
Pelayanan:
si dengan kegiatan
pejabat pemberian sanksi Kegiatan tersebut
pemberi bertujuan demi
sanksi meningkatkan mutu
pelayanan yang
terbaik di lingkungan
Lapas Kelas IIA
Bireuen

Akuntabel :

Bertanggung jawab atas


rencana aktualisasi yang
akan dilakukan di
lingkungan Lapas Kelas
IIA Bireuen

30
Kompeten :

Dengan konsultasi ini,


akan meningkatkan
mutu dan
perkembangan diri
dalam hal meminta
bantuan saran dari
mentor demi
kelancaran kegiatan
aktualisasi.

Harmonis :

Membangun komunikasi
yangbaik dengan mentor
demi terwujudnya
kenyamanan dalam
melakukan aktualisasi
ini.

Loyal :

Memberikan

31
kontribusi yang lebih
maksimal dalam
melakukankegiatan
aktualisasi di Lapas
Kelas IIA Bireuen.

Adaptif :
Menyesuaikan
diridengan kondisi yang
ada di lapangan disaat
pembahasan aktualisasi
bersama mentor.

Kolaboratif : Bekerja
sama dengan mentor

Kolaboratif : Bekerja
sama dengan mentor
demi kelancaran
kegiatan aktualisasi ini
dengan konsultasi
kegiatan ini.

32
3. Memberikan Petugas jaga
Kompeten:
sanksi kepada mendapatka
Tidak mengikuti
petugas jaga n sanksi
petugas jaga yang
yang tidak verbal
tidak teladan
teladan
Akuntabel:

Mencatat petugas
jaga yang tidak
teladan

Adaptif:

Tidak mengulang
hal yang sama

Kolabiratif:
Bekerja sama
dengan pejabat
yang bersangkutan

33
4. Membiasakan 1.Berkoordinasi Mendapatkan Beriorentasi Pelayanan Kegiatan ini Kegiatan ini
masukan dari
petugas jaga untuk dengan mentor Berkomunikasi dengan mendukung nilai-
atasan berkontribusi
menggunakan alat terkait sopan dan santun kepada nilai organisasi yang
dengan Misi
pelindung diri penjadwalan atasan Profesionalisme,
ketika masuk ke kegiatan organisasi yaitu
dalam blok pengecekan Adaptif
dengan
kelengkapan alat Menyampaikan ide-ide
pengelolaan
pelindung diri yang akan diterapkan

petugas terkait APD di dalam pemerintahan


blok
yang bersih,

efektif dan
Kompeten
Berdiskusi dengan atasan terpercaya.
dan mencatat setiap
masukan dari atasan

Akuntabel
Menentukan jadwal yang
akan dilaksanakan untuk
kegiatan hari baca
bersama

34
Loyal
Menghargai setiap
masukan dari atasan

Harmonis
Menjalin hubungan baik
dengan atasan

Kolaboratif
Memadukan ide dengan
ide ide yang
disampaikan atasan.

35
2. Melibatkan Pejabat membantu Kolaboratif:
Bekerjasama dengan
pejabat dalam pengawasan
pejabat dalam
pengawasan kegiatan
pengawasan kegiatan
petugas untuk
meningkatkan kesadaran
menggunakan
menggunakan APD di
APD
dalam blok.

Akuntabel:
Melakukan pengawasan
dengan baik

Harmonis:
Menjaga hubungan baik
dengan pejabat yang
melakukan pengawasan

Akuntabel
Bertanggungjawab penuh
atas kegiatan yang
dilakukan

36
5. Memberikan 1. Berdiskusi Mendapatkan Akuntabel : Kegiatan ini Kegiatan ini
reward bagi dengan atasan masukan saran Bertanggung jawab atas
berkontribusi mendukung nilai-
petugas jaga yang reward apa yang dari atasan kepercayaan yang
dengan Misi nilai organisasi yang
teladan akan diberikan diberikan
kepada petugas organisasi yaitu Profesionalisme,
jaga yang teladan dengan Akuntabel, Sinergis,

pengelolaan Transparan, dan

pemerintahan Inovatif

yang bersih,

efektif dan

terpercaya.

37
Harmonis :
Saling peduli dan
menghargai perbedaan

Kompeten :
Terus belajar dan
mengembangkan
kapabilitas

Loyal
Berdedikasi dan
mengutamakan
kepentingan bangsa
dan negara

Adaptif
Terus berinovasi dan
mengembangkan
kreatifitas

38
Kolaboratif
Membangun Kerjasama
yang sinergi

2. Penyerahan Reward dibagikan Loyal :


reward bagi kepada petugas
Memberikan dengan rasa
petugas jaga jaga yang teladan ikhlas kepada petugas
jaga yang teladan
yang teladan membaca

Harmonis :

Menjalin hubungan
baik dengan petugas
jaga yang teladan

39
Kompeten :
Mengecek petugas
jaga yang selalu
menggunakan alat
pelindung diri

Kolaboratif:
Mengumpulkan wbp
untuk penyerahan reward
kepada wbp teladan

40
6. Mengevaluasi 1.Berkoordinasi Mendapatkan data Akuntabel: Kegiatan ini Kegiatan ini
Bertanggung jawab
setiap kegiatan dengan mentor berupa masukan berkontribusi mendukung nilai-
ataskegiatan aktualisasi
dari mentor dengan Misi nilai organisasi yang
kepada mentor dengan
organisasi yaitu Profesionalisme,
saran dan masukkannya
dengan Akuntabel, Sinergis,
pengelolaan Transparan, dan
Harmonis: pemerintahan Inovatif
Bersikap sopan kepada yang bersih,
mentor dalam hal efektif dan
meminta arahan dan terpercaya.
masukkan
2. Memantau Dokumentasi Akuntabel :
dan melihat hasilaktualisasi
Bertanggung jawab
dampak setelah berupa foto
dengan hasil
melakukan monitoring
kegiatan mengenai aktualisasi
aktualisasi
Adaptif :

41
Menyesuaikan kondisi
dengan dampak yang
muncul terhadap
kegiatan aktualisasi yang
sudah dilaksanakan
3. Membuat Laporan hasil Akuntabel :
hasil laporan kegiatan
Bertanggung jawab
aktualisasi
akan membuat hasil
laporan

Kompeten :

Meningkatkan
kompetensi diri
dengan membuat
laporan hasilkegiatan
aktualisasi
4. Akuntabel :
4.Mencetak hasil
Laporan dicetak Bertanggung jawab
laporan aktualisasi
dengan hasil
percetakan
laporan

42
Kolaboratif :

Bekerja sama dengan


kepegawaian untuk
meminjam printer dalam
proses percetakan
laporan

43
5. Melaporkan Mendapatkan Akuntabel :
hasil aktualisasi saran dan Bertanggung jawab

kepada mentor masukan dari penuh dengan hasil

mentor laporan yang diberikan


kepada mentor

Harmonis :
Menyampaikan hasil
laporan kepada mentor
dengan jelas dan
menggunakan bahasa
yang sopan

Adaptif :

Menyesuaikan kondisi
terhadap arahan dari
mentor mengenai
laporan aktualis

44
Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi Mata Pelatihan Agenda II

Kegiatan
Jumlah
No. Mata Perlatihan
Aktualisasi
1 2 3 4 5 6
1. Berorientasi Pelayanan 2 1 2 2 2 2 11
2. Akuntabel 2 3 3 2 2 2 14
3. Kompeten 2 2 2 2 3 2 13
4. Harmonis 3 2 2 2 1 2 12
5. Loyal 2 2 2 2 2 2 12
6. Adaptif 2 3 3 2 2 2 14
7. Kolaboratif 2 2 1 2 1 2 10
Jumlah Aktualisasi 15 15 16 14 14 14 86

45
Rencana Aktualisasi
Output Hasil Oktober November
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan II III IV I II III

1. Melakukan persiapan
terkait kegiatan Meminta saran kepada Adanya saran yang
mentor terkait judul aktualisasi masuk dari mentor
rancangan aktualisasi

Atasan
menandatangan
i lembar
persetujuan
Meminta persetujuan dan dukungan
aktualisasi dan
mentor dalam realisasi rancangan
turut serta
aktualisasi
dalam
Monitoring
proses
aktualisasi
2. Melakukan sosialisasi Pegawai menerima
kepada petugas jaga Mengundang pegawai yang terkait mengenai undangan untuk
terkait penting nya pemakaian APD di dalam blok melakukan uji coba
dengan di buktikan

46
menggunakan alat tangakapan layar
pelindung diri chat WA
mendapat hasil
mengenai penerpan
melakukan rapat review dan penetapan
APD di dalam di
sistem atrean
buktikan dengan foto
kegiatan
3. Memberikan sanksi Berdiskusi dengan pejabat yang memberikan Mendapatkan
verbal kepada petugas sanksi kesimpulan.
jaga yang tidak Terealisasikan
Berkoordinasi dengan pejabat pemberi
menggunakan alat kegiatan pemberian
sanksi
pelindung diri sanksi
Petugas jaga
Memberikan sanksi kepada petugas jaga
mendapatkan sanksi
yang tidak teladan
verbal
4. Membiasakan petugas Berkoordinasi dengan mentor terkait Mendapatkan
jaga untuk penjadwalan kegiatan pengecekan masukan dari atasan
menggunakan alat kelengkapan alat pelindung diri petugas
pelindung diri ketika jaga
masuk ke dalam blok Pejabat membantu
Melibatkan pejabat dalam pengawasan
pengawasan kegiatan
petugas untuk menggunakan APD

47
5. Mendapatkan
Memberikan reward Berdiskusi dengan atasan reward apa yang masukan saran dari
bagi petugas jaga yang
akan diberikan kepada wbp teladan atasan
teladan
membaca

Reward dibagikan
kepada petugas jaga
Penyerahan reward bagi petugas jaga yang
yang teladan
teladan
membaca

6. Evaluasi atas kegiatan Memantau dan melihat Dokumentasi hasil


yang sudah di dampak setelah melakukan nnkegiatan aktualisasi berupa
laksanakan aktualisasi foto
Memberikan bukti
Memberikan bukti hasil pelaksanaan
hasil pelaksanaan
aktualisasi
aktualisasi

Mencetak hasil laporan


Laporan dicetak
aktualisasi

Mendapatkan saran
Melaporkan hasil aktualisasi kepada
dan masukan dari
mentor
mentor

48
MENINGKATKAN
KESADARAN PETUGAS
JAGA LAPAS KELAS IIB
BIREUEN TERHADAP
PENGGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI SAAT DI
DALAM BLOK
IDENTITAS DIRI
Nama : Sulthan Maulidan
NIP : 199907052022031004
Tempat/Tgl Lahir : Banda Aceh/05-07-1999
Pangkat/Golongan : Pengatur Muda II/A
Jabatan : Penjaga Tahanan
Unit Kerja/Instansi : Lapas Kelas IIB Bireuen
Tugas Fungsi
Melaksanakan perawatan terhadap 1. Melakukan pelayanan dan perawatan
tersangka atau terdakwa sesuai terhadap para tersangka/terdakwa
dengan perundangan-undangan yang 2. Melakukan pemeliharaan dan ketertiban
berlaku Rutan
3. Melakukan pengelolaan Rutan
Tugas dan Fungsi Peserta

Menjaga Keamanan dan 1. Melakukan penjagaan dan pengawasan terhadap


Ketertiban Lembaga tahanan/anak didik
Pemasyarakatan Kelas IIB 2. Melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban
Bireuen 3. Melakukan pengawalan penerimaan, penempatan,
dan pengeluaran tahanan
4. Melakukan pemeriksaan terhadap pelanggaran
keamanan
5. Membuat laporan harian dan berita acara
pelaksanaan pengamanan
ALTERNATIF PEMECAHAN ISU
1. Melakukan sosialisasi kepada petugas jaga terkait penting nya
menggunakan alat pelindung diri
2. Memberikan sanksi verbal kepada petugas jaga yang tidak
menggunakan alat pelindung diri
3. Membiasakan petugas jaga untuk menggunakan alat pelindung
diri ketika masuk ke dalam blok
4. Memberikan reward kepada petugas jaga yang menggunakan
alat pelidung diri
Gambar 1.1 Diagram Fishbone
ALAT BANTU ANALISIS
Identifikasi Isu berdasarkan Teknik AKPK
N
ISU A P K L Jumlah Priotitas
o

Kurangnya Kelayakan Penggeledahan Badan dan Barang WBP 4 5 4 4 17 II


1 dengan Menggunakan Alat Pelindung Diri

Kurangnya Kesadaran Petugas jaga Lapas Kelas IIB Bireuen 5 5 4 4 18 I


2
Dalam Menggunkan Inventaris pelindung diri.

Kurangnya Pengetahuan Pegawai Lapas Kelas IIB Bireuen dalam 4 4 3 4 15 III


3
Menggunkan Bahasa Asing

Kurangnya penggunaan teknologi dalam pemeriksaan barang 3 4 3 4 14 IV


4
yang hendak masuk ke dalam Lapas

Kurangnya pemahaman mengenai pengisian jurnal, izin, dinas 3 3 3 3 12 V


5
luar, cuti pada aplikasi SIMPEG
Identifikasi Isu berdasarkan Teknik USG
Kriteria
Jumlah Peringkat
No ISU
Nilai Kualitas
U S G

Kurangnya Kesadaran Petugas jaga Lapas Kelas IIB Bireuen


5 4 5 14 I
1 Dalam Menggunkan alat pelindung diri

Kurangnya Kelayakan Penggeledahan Badan dan Barang WBP


2 4 5 4 13 II
dengan Menggunakan Alat Pelindung Diri

Kurangnya Pengetahuan Pegawai Lapas Kelas IIB Bireuen


3 4 4 4 12 III
dalam Menggunkan Bahasa Asing
Kegiatan 1
Kegiatan 2
Kegiatan 3
Kegiatan 4
Kegiatan 5
Kegiatan 6
UK
60% of 18-34 year-old
people often feel lonely

USA
46% of the entire population
usually feel lonely

Anda mungkin juga menyukai