Anda di halaman 1dari 45

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN RANCANGAN AKTUALISASI ............................ i
BERITA ACARA SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI ........................ ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Identifikasi Isu .......................................................................................... 5
C. Perumusan dan Penetapan Isu ................................................................... 6
BAB II DESKRIPSI LOKUS ............................................................................... 10
A. Deskripsi Umum ....................................................................................... 10
a. Gambaran Umum Instansi ............................................................ 10
b. Struktur Organisasi ....................................................................... 12
B. Deskripsi Khusus ...................................................................................... 15
a. Program dan Kegiatan Saat Ini ..................................................... 15
b. Role Model.................................................................................... 17
BAB III RENCANA KEGIATAN, TAHAPAN KEGIATAN DAN OUTPUT
YANG DIHARAPKAN ........................................................................................ 20
A. RANCANGAN AKTUALISASI.............................................................. 20
B. JADWAL RENCANA AKTUALISASI .................................................. 37
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 38
LAMPIRAN

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Identifikasi Isu………………………………………………………7

Tabel 1.2 Indikator Penilaian USG…………………………………………….8

Tabel 1.3 Teknik Analisa Isu…………………………………………………..9

Tabel 3.1 Tabel Rencana Kegiatan……………………………………………36

Tabel 3.2 Jadwal Rencana Kegiatan…………………………………………..37

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Dinas Sosial Kabupaten Lima Puluh Kota………………….12

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Kabupaten Lima Puluh Kota………………..15

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam penyelenggaraan pemerintahan, pemerintah negara Republik
Indonesia memiliki pegawai yang dinamakan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Berdasarkan jenisnya, ASN terbagi atas dua, yaitu Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Menurut
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, Pegawai Negeri Sipil yang
selanjutnya disebut PNS adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) secara
tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan. Sementara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang
diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam
rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
ASN memiliki fungsi dan tugas melaksanakan kebijakan publik,
memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas, dan
mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Negara Indonesia memiliki manajemen ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (Peraturan
Pemerintah Republik Indonnesia No 11 tahun 2017). Oleh karena itu,
beberapa rangkaian kegiatan telah diatur untuk menghasilkan pegawai ASN
yang diharapkan.
Sebelum diangkat menjadi PNS oleh Pejabat Pembina Kepegawaian,
Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS harus memenuhi syarat-syarat
tertentu. Menurut Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara, Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses
diklat terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat

1
dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul
dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Diklat terintegrasi yang dimaksud dalam Undang - undang ASN
adalah Pelatihan Dasar (latsar), dimana CPNS harus memenuhi persyaratan
lulus pendidikan dan pelatihan serta sehat jasmani dan rohani. Untuk
mewujudkan hal tersebut diberikan pendidikan dan pelatihan dasar kepada
calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang diselenggarakan oleh Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI).
Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara (PerLAN)
Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2021 tentang Perubahan atas PerLAN
No.1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil,
kurikulum yang digunakan dalam pembentukan karakter PNS adalah blended
learning yang dilaksanakan selama 74 (tujuh puluh empat) hari kerja.
Blended learning merupakan penggabungan antara pemanfaatan teknologi
modern dengan pembelajaran klasikan (Keputusan Kepala Lembaga
Administrasi Negara Nomor: 93/K.1/PDP.07/2021 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil). Peserta latsar
diharapkan mampu mengembangkan kompetensi sehingga membentuk PNS
yang profesional dan memiliki nilai-nilai dasar BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif). Untuk itu diperlukan penyelenggaraan pelatihan yang inovatif
dan terintegrasi sehingga memungkinkan peserta mampu menginternalisasi,
menerapkan, dan mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan
(habituasi) di tempat kerja peserta pelatihan dasar CPNS.
Salah satu tugas yang diberikan selama masa pelatihan dasar CPNS
adalah membuat rancangan aktualisasi yang akan direalisasikan pada masa
habituasi di instansi masing-masing. Rancangan aktualisasi berisikan isu-isu
yang ada di instansi serta gagasan pemecahan isu yang kongkret. Salah satu
instansi pemerintah yaitu Dinas Sosial. Dinas Sosial terdapat di tingkat
provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Dinas Sosial merupakan
pelaksana urusan pemerintah daerah di bidang sosial.

2
Pada rancangan aktualisasi ini, penulis akan membahas isu yang terjadi
di instansi tempat penulis bekerja yaitu Dinas Sosial Kabupaten Lima Puluh
Kota. Berdasarkan Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 53 tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja
Dinas Sosial, Dinas Sosial merupakan pelaksana urusan pemerintah daerah di
bidang sosial. Dinas Sosial mempunyai tugas membantu bupati dalam
melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan bidang sosial.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, salah satu misi Dinas Sosial Kabupaten
Lima Puluh Kota yaitu membangun profesionalisme Potensi Sumber
Kesejahteraan Sosial (PSKS) dalam akurasi Data Terpadu Kesejahteraan
Sosial (DTKS) dan pemenuhan kebutuhan dasar pemberdayaan sosial,
perlindungan dan jaminan sosial bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan
Sosial (PPKS).
Agar dapat melakukan tugas dan fungsinya dengan baik, sebagai mana
yang tercantum dalam misinya, Dinas Sosial membutuhkan data yang akurat
untuk setiap pelaksanaan program . Data yang digunakan untuk program
penyaluran bantuan Dinas Sosial adalah Data Terpadu Kesejahteraan Sosial
(DTKS). Berdasarkan Permensos Nomor 3 Tahun 2021 tentang pengelolaan
DTKS, disebutkan bahwa DTKS adalah data induk yang berisi data pemerlu
pelayanan kesejahteraan sosial, penerima bantuan dan pemberdayaan sosial,
serta potensi dan sumber kesejahteraan sosial. Seluruh penerima bantuan dari
Dinas Sosial harus terdata di DTKS. Jika tidak terdata di DTKS, maka
masyarakat yang bersangkutan harus diusulkan terlebih dahulu oleh operator
nagari sehingga bisa masuk data DTKS dan menerima bantuan sosial dari
pemerintah.
Dalam pengelolaan DTKS, terdapat aplikasi dari kementerian sosial
yaitu Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial-Next Generation (SIKS-NG).
Dengan menggunakan aplikasi tersebut, Dinas Sosial dibantu oleh operator
nagari dalam mengumpulkan serta memperbaiki data masyarakat yang
terdapat dalam DTKS. Namun dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa
permasalahan yang sering muncul.

3
Beberapa permasalahan yang penulis alami dan rasakan selama menjadi
operator Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial-Next Generation (SIKS-NG)
Kabupaten Lima Puluh Kota yaitu masih banyaknya kesalahan operator
nagari dalam proses usulan baru DTKS, belum tersedianya data yang lengkap
untuk pelaksanaan program, serta rendahnya partisipasi perangkat nagari
dalam melakukan verifikasi kelayakan penerima bantuan sosial.
Masalah pertama yaitu terkait proses usulan baru DTKS. Proses ini
merupakan tahap yang sangat penting untuk akurasi data. Proses usulan baru
diawali pengumpulan data hasil musyawarah nagari yang kemudian harus
diinput ke template excel yang telah disediakan aplikasi. Data yang sudah
diinput harus ditandatangani wali nagari dan pihak terkait yang
bertanggungjawab. Setelah persyaratan lengkap, maka data harus
disampaikan ke Dinas Sosial yang selanjutnya akan dimasukkan ke sistem
aplikasi SIKS-NG kementerian sosial.
Idealnya operator nagari memahami prosedur usulan baru DTKS.
Dimulai dari menginput data yang akurat hasil musyawarah nagari, penulisan
yang rapi sesuai dengan template yang diberikan, melengkapi persyaratan
yang harus dikirimkan ke Dinas Sosial, serta memahami cara melihat dan
membaca hasil usulan yang telah diinput ke aplikasi SIKS-NG. Ketepatan
dalam setiap prosedur sangat dibutuhkan untuk memperoleh data yang valid.
Namun dalam pelaksanaannya, masih banyak operator nagari yang
melakukan kesalahan dalam proses usulan baru DTKS. Kesalahan tersebut
meliputi data yang tidak valid karena tidak sesuai dengan data kependudukan,
penginputan data yang tidak rapi dan tidak sesuai template yang diberikan,
tidak lengkapnya persyaratan yang disampaikan ke dinas, serta tidak
memahami cara melihat dan mambaca hasil usulan yang telah diinput.
Kesalahan-kesalahan ini menyebabkan data tidak valid.
Setelah data diusulkan, maka data akan diperiksa oleh sistem dan
ditetapkan dalam SK yang diperbaharui setiap bulannya. Data ini akan
diunduh setiap bulannya untuk mendapatkan data yang terbaru. Namun,
dalam pelaksanaannya muncul permasalahan selanjutnya yaitu data mentah

4
DTKS yang tersedia masih belum lengkap untuk melaksanakan program.
Untuk mendapatkan data yang lengkap sesuai kebutuhan program, perlu
dilakukan pengolahan data lebih lanjut yang membutuhkan aplikasi
pendukung lainnya. Hal ini tentu juga membutuhkan waktu dalam
pengolahannya.
Disamping itu, DTKS bersifat dinamis karena harus diverifikasi
kembali terkait kelayakan masyarakat penerima bantuan. Hal ini dilakukan
agar penyaluran bantuan tepat sasaran bagi masyarakat yang benar-benar
membutuhkan. Verifikasi kelayakan dilakukan oleh operator nagari melalui
akun masing-masing operator di aplikasi SIKS-NG. Idealnya verifikasi
kelayakan data penerima bantuan sosial dilakukan setiap bulannya. Namun,
masih banyak operator nagari yang belum melakukan verifikasi kelayakan
setiap bulannya, sehingga masih adanya penyaluran bantuan yang tidak tepat
sasaran.
Adanya beberapa isu yang terjadi di instansi tempat penulis bekerja,
mendorong penulis untuk memilih isu yang paling penting untuk dicarikan
solusinya segera. Penulis menilai bahwa proses usulan baru DTKS
merupakan tahap yang sangat penting untuk mendapatkan data yang akurat.
Oleh karena itu, penulis ingin meningkatkan pemahaman operator nagari
dalam proses usulan baru DTKS, sehingga tidak terjadi lagi kesalahan dalam
prosesnya. Dengan alasan tersebut di atas maka penulis menyusun Rancangan
Aktualisasi ini dengan judul “Pembuatan Buku Saku Dan Video Tutorial
Proses Usulan Baru Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Untuk
Meningkatkan Pemahaman Operator Nagari Di Dinas Sosial Kabupaten Lima
Puluh Kota”

B. Identifikasi Isu

Penyusunan rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi


isu yang ada pada instansi kerja penulis. Berdasarkan hasil pengamatan dan
pengalaman yang dirasakan di Kantor Dinas Sosial Kabupaten Lima Puluh
Kota maka muncul beberapa isu sebagai berikut :

5
1. Masih banyaknya kesalahan operator nagari dalam proses usulan baru
Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
2. Belum tersedianya data DTKS yang lengkap untuk pelaksanaan program.
3. Rendahnya partisipasi perangkat nagari dalam melakukan verifikasi
kelayakan penerima bantuan sosial.
Isu 1 : Masih banyaknya kesalahan operator nagari
dalam proses usulan baru Data Terpadu
Kesejahteraan Sosial (DTKS)
Deskripsi Isu : Kesalahan yang dilakukan meliputi data yang
tidak valid karena tidak sesuai dengan data
kependudukan, penginputan data yang tidak
rapi dan tidak sesuai template yang
diberikan, tidak lengkapnya persyaratan yang
disampaikan ke dinas, serta tidak memahami
cara melihat dan mambaca hasil usulan yang
telah diinput. Kesalahan-kesalahan ini
menyebabkan data tidak valid
Keterkaitan isu dengan : Berkaitan dengan manajemen ASN, yaitu
materi agenda 3 kode etik dan kode perilaku ASN yang harus
melakukan tugas dengan cermat, dan disiplin.
Dampak : Banyaknya kesalahan menyebabkan tidak
efisiennya waktu dalam proses usulan karena
harus memperbaiki data, serta tidak validnya
data yang dihasilkan.
Isu 2 : Belum tersedianya data DTKS yang lengkap
untuk pelaksanaan program.
Deskripsi Isu : Belum tersedianya data yang sesuai program,
dapat memperlambat jalannya kegiatan
karena membutuhkan waktu dalam
pengolahannya.

6
Keterkaitan isu dengan : Berkaitan dengan manajemen ASN, yaitu
materi agenda 3 fungsi ASN sebagai pelayan publik. Untuk
memberikan pelayanan terbaik yang tepat
sasaran, maka harus tersedia data yang
akurat.
Dampak : Tidak efisiennya waktu, karena perlunya
waktu dan aplikasi tambahan untuk
pengelolaan data.
Isu 3 : Rendahnya partisipasi perangkat nagari
dalam melakukan verifikasi kelayakan
penerima bantuan sosial.
Deskripsi isu : DTKS bersifat dinamis karena harus
diverifikasi kembali setiap bulan untuk
mendapatkan data penerima bantuan yang
benar-benar layak. Namun, masih banyak
perangkat nagari yang belum melakukan
verifikasi kelayakan setiap bulannya.
Keterkaitan isu dengan : Berkaitan dengan manajemen ASN, yaitu
materi agenda 3 fungsi ASN sebagai pelayan publik.
Rendahnya partisipasi perangkat nagari
merupakan bentuk kurang optimalnya fungsi
sebagai pelayan data masyarakat.
Dampak : Masih adanya penyaluran bantuan yang tidak
tepat sasaran.
Tabel 1.1 Identifikasi Isu

C. Perumusan dan Penetapan Isu


Penulis menggunakan metode tapisan isu USG (Urgency, Seriousness,
dan Growth) untuk menentukan isu yang akan diangkat dalam rancangan
aktualisasi ini. Metode USG dijelaskan sebagai berikut :

7
1. U (Urgency), menunjukkan seberapa mendesak suatu isu harus
dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti;

2. S (Seriousness), menunjukkan seberapa serius suatu isu harus dibahas


jika dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan;

3. G (Growth), menunjukkan seberapa besar kemungkinan memburuknya


isu jika tidak segera diselesaikan.
Skala yang dipakai dalam menganalisa isu menggunakan skala likert,
dengan penjelasan sebagai berikut :
Skala Nilai
5 Sangat serius/mendesak/berdampak
4 Serius/mendesak/berdampak
3 Cukup serius/ cukup mendesak/ cukup berdampak
2 Kurang serius/ kurang mendesak/ kurang berdampak
1 Tidak serius/ tidak mendesak/ tidak berdampak
Tabel 1.2 Indikator Penilaian USG

Penetapan Isu dengan Teknik USG

Nilai
No. Identifikasi Isu Total Rangking
U S G
Masih banyaknya kesalahan
1 operator nagari dalam proses 5 4 4 13 I
usulan baru DTKS
2 Belum tersedianya data DTKS
yang lengkap untuk pelaksanaan 4 4 4 12 II
program.
3 Rendahnya partisipasi perangkat
nagari dalam melakukan
4 4 3 11 III
verifikasi kelayakan penerima
bantuan sosial.
Tabel 1.3 Teknik Analisa Isu

8
Berdasarkan tabel analisa isu diatas, maka isu yang terpilih adalah
“Masih banyaknya kesalahan operator nagari dalam proses usulan baru Data
Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)”. Isu ini diangkat karena berdasarkan
Urgency (Mendesak) dengan skala nilai 5(lima). Penulis memandang isu ini
sebagai hal yang mendesak untuk dibahas karena proses usulan baru DTKS
harus dilaksanakan setiap bulan. Untuk menghindari terjadinya banyak
kesalahan, dan efektifitas waktu, maka diperlukan panduan yang dapat
dipahami. Skala nilai 4 (empat) pada indikator serious dikarenakan proses
usulan baru DTKS terkait dengan kepentingan seluruh masyarakat Kabupaten
Lima Puluh Kota yang layak untuk menerima bantuan. Kelancaran proses dan
validnya data adalah hal terpenting untuk melaksanakan kegaitan yang sesuai
sasaran. Terakhir penulis memberikan skala nilai 4 (empat) pada nilai growth
yang menunjukkan bahwa jika isu tidak segera ditangani maka akan
memperlambat pekerjaan operator nagari yang juga berdampak pada
lambatnya kerja dinas sosial, serta lebih luas lagi akan berdampak pada
masyarakat yang memang membutuhkan bantuan segera.
Isu tersebut berkaitan dengan materi Agenda 3 (tiga) Pelatihan Dasar
CPNS mengenai manajemen ASN. Seorang ASN memiliki kewajiban
mengelola dan mengembangkan dirinya serta mempertanggungjawabkan
kinerjanya secara professional. Sesuai dengan kode etik dan kode perilaku
ASN, yaitu melaksanakan tugas dengan bertanggung jawab, berintegritas
tinggi, cermat, serta disiplin.
Disamping itu juga berkaitan dengan fungsi ASN sebagai pelaksana dan
pelayan publik. Tidak hanya memberikan pelayanan yang baik terhadap rekan
kerja dalam hal ini operator nagari, lebih jauh lagi diharapkan dapat
memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat. Dengan data yang DTKS
yang akurat, diharapkan program bantuan yang disediakan pemerintah dapat
terlaksana tepat sasaran.

9
BAB II
DESKRIPSI LOKUS

A. Deskripsi Umum
1. Gambaran Umum Instansi

Dinas Sosial Kabupaten Lima Puluh Kota berlokasi di Jalan


Soekarno Hatta No. 87, Koto Nan Ampek, Kec. Payakumbuh Barat,
Kota Payakumbuh. Berdasarkan Peraturan Bupati Lima Puluh Kota
Nomor 53 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas
dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Sosial, Dinas Sosial merupakan
pelaksana urusan pemerintah daerah di bidang sosial. Dinas Sosial
Kabupaten Lima Puluh Kota dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang
berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.

Berdasarkan Rencana Strategis Dinas Sosial tahun 2021-2026,


Dinas Sosial memiliki visi “Mewujudkan Pemerlu Pelayanan
Kesejahteraan Sosial yang Mandiri dan Bermartabat”. Untuk mencapai
misi tersebut, Dinas Sosial memiliki beberapa misi yaitu :

a. Meingkatkan jaminan pemenuhan kebutuhan dasar pemberdayaan


sosial, rehabilitasi sosial, perlindungan dan jaminan sosial bagi
Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).

b. Meningkatkan profesionalisme Potensi Sumber Kesejahteraan


Sosial dalam akurasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKD)
dan pemenuhan kebutuhan dasar pemberdayaan sosial,
perlindungan dan jaminan sosial bagi Pemerlu Pelayanan
Kesejahteraan Sosial (PPKS)

c. Membangun kepedulian sosial seseorang, keluarga, masyarakat,


pelaku usha dan pihak ketiga lainnya dalam pemenuhan kebutuhan

10
dasar pemberdayaan sosial, rehabilitasi sosial, perlindungan dan
jaminan sosial bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial
(PPKS).

Dinas Sosial Kabupaten Lima Puluh Kota dalam melaksanakan


tugas menyelenggarakan fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis bidang Sosial;
b. Pelaksanaan kebijakan teknis bidang Sosial;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang Sosial;
d. Pelaksanaan administrasi dinas;
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait tugas
dan fungsinya.

Gambar 2.1 Peta Dinas Sosial Kabupaten Lima Puluh

11
2. Struktur Organisasi

Dinas Sosial Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki 2 (dua) Sub


Bagian di Sekretariat, yaitu Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dan
Sub Bagian Perencanaan, Keuangan, dan Pelaporan. Memiliki 3 (tiga)
bidang, yaitu Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, Bidang
Rehabilitasi Sosial dan Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan
Fakir Miskin. Tiap bidang menjalankan tugas pokok dan fungsinya
masing-masing dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Selain itu, Dinas Sosial Kabupaten Lima Puluh Kota juga memiliki
Kelompok Jabatan Fungsional. Merujuk pada Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah,
pada BAB V mengenai Susunan Organisasi Perangkat Daerah, Dinas
Sosial Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan dinas daerah provinsi
dengan tipe B, yaitu dinas daerah provinsi yang terdiri atas 1 (satu)
sekretariat dan paling banyak 3 (tiga) bidang. Sekretariat yang
dimaksud terdiri atas 2 (dua) Kepala Sub Bagian dan bidang terdiri atas
paling banyak 3 (tiga) Seksi.

Dengan diterbitkannya Surat Kementerian Dalam Negeri Republik


Indonesia Nomor 800/8537/OTDA tanggal 24 Desember 2021 perihal
Persetujuan Penyetaraan Jabatan di Lingkungan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Barat terjadi penyederhanaan
biroksi di lingkungan Dinas Sosial Kabupaten Lima Puluh Kota, yang
mana sekarang sekretariat memiliki 1 (satu) Kepala Sub Bagian dan 1
(satu) Jabatan Fungsional dan tetap memiliki 3 (tiga) bidang dengan
membawahi Sub Koordinator dan Kepala Seksi.
Berdasarkan Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 53 tahun
2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta
Tata Kerja Dinas Sosial. Susunan Organisasi Dinas Sosial sebagai berikut:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari:

12
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
2) Jabatan Fungsional Perencana Muda
c. Bidang Perlindungan Dan Jaminan Sosial, terdiri dari:
1) Pekerja Sosial Muda Sub Koordinator Perlindungan Sosial
Korban Bencana
2) Pekerja Sosial Muda Sub Koordinator Perlindungan Sosial Bagi
Korban Tindak Kekerasan dan Orang Terlantar
3) Pekerja Sosial Muda Sub Koordinator Jaminan Sosial Keluarga
d. Bidang Rehabilitasi Sosial, terdiri dari:
1) Pekerja Sosial Muda Sub Koordinator Rehabilitasi Sosial Anak
dan Lanjut Usia
2) Pekerja Sosial Muda Sub Koordinator Rehabilitasi Sosial
Penyandang Disabilitas
3) Seksi Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban
Perdanganggan Orang.
e. Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penangan Fakir Miskin, terdiri
dari:
1) Seksi Identifikasi dan Penguatan Kapasitas
2) Penyuluh Sosial Muda Sub Koordinator Pemberdayaan
Masyarakat, Penyaluran Bantuan Stimulan dan Penataan
Lingkungan
3) Penyuluh Sosial Muda Sub Koordinator Kelembagaan,
Kepahlawanan dan Restorasi Sosial
f. Kelompok Jabatan Fungsional

13
Untuk lebih jelasnya susunan organisasi Dinas Sosial Kabupaten Lima
Puluh Kota dapat dilihat pada skema di bawah ini :

KEPALA DINAS
HARMEN, SH
NIP. 19670816 199308 1 001

SEKRETARIS
KELOMPOK JABATAN
REFNIDA, S.Sos
FUNGSIONAL
NIP. 19640915 198903 2 007

KASUBAG UMUM DAN JABATAN FUNGSIONAL


KEPEGAWAIAN PERENCANA MUDA
ISMAWARNI,S.Sos SRI GUSTI DASTINI, SP
NIP. 19721130 199202 2 001 NIP. 19830826 200701 2 001

BIDANG PERLINDUNGAN BIDANG REHABILITASI BIDANG PEMBERDAYAAN


SOSIAL & PENANGANAN FAKIR
DAN JAMINAN SOSIAL SOSIAL
MISKIN
ASMAN ANWAR, A.KS INDRA SYAMSUALIS, S.Sos
DENI HENDRA S., SKM, M.Kes
NIP. 19690317 199202 1 001 NIP. 19720104 1997 1 001
NIP. 19731016 199503 1 003

Pek Sos Muda Sub Koordinator Pek Sos Muda Sub Koordinator Seksi Identifikasi dan Penguatan
Perlindungan Sosial Korban Rehabilitasi Sosial Anak & Kapasitas
Bencana Lanjut Usia
M. SOFYAN ANADI, S.Sos
DEWI, S.ST TAFRIZAL, S.Sos NIP. 19800705 201001 1 005
NIP. 19730813 200212 2 002 NIP. 19771001 200003 1 002

Pek Sos Muda Sub Koordinator Penyuluh Sosial Muda Sub Koor.
Pek Sos Muda Sub Koordinator
Rehabilitasi Sosial Penyandang Pembdy. Masy. Penylr. Bant.
Perlindungan Sosial KTK & OT
Disabilitas Stimulan & Penataan Lingkgn.
EMI SASMITA, S.Sos
NIP. 19641216 199001 2 001
NOVRITA ASRIL, SE., MM GUSNI ELVIRA, SKM., MKM
NIP. 19691118 200212 2 005 NIP. 19730822 199603 2 002

Seksi Rehabilitasi Sosial Tuna Penyuluh Sosial Muda Sub Koor.


Pek Sos Muda Sub Koordinator
Sosial & Korban Perdagangan Kelembagaan Kepahlawanan &
Jaminas Sosial Keluarga
Orang Restorasi Sosial
WINDA RAHMI, SH
ALDASMAN, S.Pd YESI YULITA, S.Sos
NIP. 19840803 201001 2 001
NIP. 19640720 198410 1 001 NIP. 19820724 200901 2 004

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Dinas Sosial Kabupaten 50 Kota

14
B. Deskripsi Khusus
1. Program dan Kegiataan Saat ini
Program dan kegiatan penulis saat ini sesuai dengan Sasaran Kinerja
Pegawai (SKP) yaitu :
a) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Program dan Kegiatan Identifikasi
dan Penguatan Kapasitas
b) Menyiapkan dan Mengetik Bahan Program dan Kegiatan Identifikasi
dan Penguatan Kapasitas
c) Mendokumentasikan Pemantauan dan Evaluasi Tata dan Informasi
Terhadap Pelaksanaan Pendataan, Verifikasi dan Validasi DTKS dan
PPKS (PMKS)
d) Mengolah Data Verifikasi Dan Validasi Data Terpadu Kesejahteraan
Sosial
e) Mengolah Bahan Pendataan PPKS (PMKS)
f) Mengumpulkan Bahan dan Mengetik Penyusunan Laporan dan
Penyajian Data Pelaksanaan Identifikasi dan Penguatan Kapasitas
g) Mengumpulkan dan Mengetik bahan untuk Pembuatan DPA
Perubahan 2021 Dan RKA 2022
h) Menyiapkan Bahan Monitoring dan Evaluasi terhadap Pelaksanaan
Identifikasi dan Penguatan Kapasitas
i) Mengolah Data Identifikasi, Validasi, dan Usulan terhadap Data
Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) melalui Aplikasi Sistem
Informasi Kesejahteraan Sosial - Next Generation (SIKS-NG)
j) Menyiapkan Bahan Verifikasi lapangan terhadap sanggahan yang
masuk dari Aplikasi Cek Bansos

Adapun kegiatan yang akan dilakukan pada saat habituasi pada tanggal 8
Juni sampai dengan 22 Juli 2022 Adalah sebagai berikut :

1. Melakukan konsultasi dengan mentor


2. Mengumpulkan materi buku saku dan video tutorial
3. Membuat buku saku dan membuat video tutorial

15
4. Konsultasi dengan mentor mengenai draft buku saku dan video tutorial
5. Uji coba untuk mendapat masukan dari operator nagari
6. Melakukan sosialisasi kepada operator nagari melalui zoom meeting
7. Evaluasi kegiatan dan menyusun laporan aktualisasi

2. Role Model

Seorang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) harus terbiasa menerapkan


nilai-nilai dasar PNS dalam kehidupan profesinya. Salah satu cara mudah yang
bisa dilakukan dalam mengamalkan nilai-nilai BerAKHLAK adalah dengan
mencari role model atau tokoh panutan di kehidupan sehari-hari terutama di
lingkungan kerja. Tokoh yang penulis jadikan sebagai role model dalam dunia
kerja adalah bapak M.Sofyan Anadi, S.Sos yang merupakan atasan langsung
penulis. Alasan penulis memilih beliau sebagai role model adalah karena beliau
memiliki pribadi yang menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboraitf).

Nilai Berorientasi Pelayanan yang beliau tunjukkan adalah dengan selalu


berusaha memberikan pelayanan prima kepada masyarakat khususnya dalam
mengkoordinir pelayanan yang berkaitan dengan Data Terpadu Kesejahteraan
Sosial (DTKS). Setiap hari selalu ada masyarakat yang mengurus surat
keterangan DTKS dengan berbagai permasalahannya. Beliau selalu bersikap
ramah dalam melayani, berusaha mencari solusi di setiap permasalahan
masyarakat yang beragam, sehingga beliau merupakan sosok yang berusaha
memberikan kepuasan terhadap masyarakat.

Selain itu, beliau juga seorang yang menerapkan nilai Akuntabel. Hal ini
terlihat dari rasa tanggungjawab yang tinggi terhadap pekerjaan yang
diberikan oleh atasan baik oleh Kepala Dinas maupun Kepala Bidang. Beliau
juga merupakan sosok yang disiplin datang tepat waktu dan pulang sesuai
jam kerja. Beliau sering bertanya untuk memastikan tidak ada pekerjaan
yang tertunda, karena data DTKS yang dinamis, sehingga terdapat beberapa

16
pekerjaan yang rutin dilakukan setiap bulan.

Nilai kompeten juga ditunjukkan ketika beliau terus belajar untuk


memahami perkembangan aplikasi SIKS-NG yang terus mengalami
pembaharuan. Beliau juga mengajak staf untuk terus belajar bersama agar
dapat menyelesaikan tugas dengan kualitas terbaik, sehingga diperoleh data
DTKS yang akurat. Disamping itu, beliau berusaha menciptakan suasana kerja
yang harmonis baik dengan staf maupun rekan kerja yang lain dengan saling
menyapa. Beliau mau membantu mengajarkan staf yang belum memahami
pekerjaannya. Beliau membantu bidang lain yang membutuhkan bantuan
terkait dengan data DTKS, sehingga diperoleh data yang akurat untuk
digunakan dalam pelaksanaan program.

Bapak M.Sofyan Anadi, S.Sos juga menunjukkan perilaku loyal dengan


selalu menjaga nama baik ASN, pimpinan, instansi dan negara . Beliau
menjaga rahasia jabatan dan negara dengan tidak memberikan data DTKS
kepada pihak yang tidak berhak mendapatkan data tesebut. Jika memberikan
data, maka beliau berkomitmen mengikuti prosedur yang telah ditetapkan
untuk dapat bertanggungjawab terhadap data yang diberikan kepada pihak
lain. Beliau patuh kepada arahan atasan selagi atasan masih sesuai dengan
ketentuan Perundang-undangan yang berlaku.

Selanjutnya, nilai adaptif tercermin dalam tindak proaktif dan


menyesuaikan diri dalam menghadapi perubahan yang ada. Beliau memberi
ide yang dapat memudahkan pekerjaan. Hal ini terjadi ketika beliau mencoba
menerapkan ide yang didapatkan ketika mengikuti bimbingan teknis, dimana
terdapat cara untuk memudahkan birokrasi permintaan data DTKS yang cukup
memakan waktu.

Nilai terakhir yaitu kolaboratif. Data DTKS berkaitan dengan data BPJS,
Dinas Kesehatan, serta juga data Dinas Dukcapil. Untuk mendapatkan data
yang akurat, data DTKS harus dipadankan dengan data capil. Sehingga, beliau
membangun kerja sama dan komunikasi yang baik dengan pihak dukcapil

17
untuk mendapat data yang akurat. Sementara itu, data DTKS juga berkaitan
dengan Dinas Kesehatan dan BPJS terkait jaminan kesehatan bagi masyarakat
yang tidak mampu. Beliau juga membantu dan menjalin komunikasi yang
baik dengan bidang perlindungan dan jaminan sosial untuk dapat mewujudkan
tujuan bersama Dinas Sosial, yaitu adanya data yang akurat untuk penyaluran
bantuan yang tepat sasaran. Berdasarkan nilai-nilai yang dimiliki role model
diatas, penulis menjadi termotivasi untuk mengamalkan nilai-nilai
BerAKHLAK dimasa yang akan datang.

18
BAB III
RENCANA KEGIATAN, TAHAPAN KEGIATAN DAN OUTPUT YANG
DIHARAPKAN

A. RANCANGAN AKTUALISASI
Unit Kerja : Ahli Pertama Penyuluh Sosial Dinas Sosial
Kabupaten Lima Puluh Kota
Identifikasi Isu : 1. Masih banyaknya kesalahan operator
nagari dalam proses usulan baru Data
Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)
2. Belum tersedianya data Data Terpadu
Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang
lengkap untuk pelaksanaan program \
3. Rendahnya partisipasi perangkat nagari
dalam melakukan verifikasi kelayakan
penerima bantuan sosial
Isu yang diangkat : Masih banyaknya kesalahan operator
nagari dalam proses usulan baru Data
Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)
Gagasan Pemecahan : Membuat buku saku dan video tutorial
Isu prosedur Usulan Baru DTKS

19
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Hasil/Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan Terlaksananya Manajemen ASN  Konsultasi dengan
konsultasi konsultasi dan Berkonsultasi dengan mentor mengenai
dengan mendapat mentor merupakan aplikasi gagasan pemecahan
mentor persetujuan kode etik dan perilaku isu dengan sopan dan
mentor ASN yaitu melaksanakan hormat sehingga
tugas sesuai perintah menciptakan
atasan atau sejauh tidak lingkungan kerja yang
bertentangan dengan harmonis dalam
perundang-undangan dan mewujudkan
etika pemerintahan kesejahteraan sosial,
berkontribusi terhadap
1.1 Membuat janji Kesepakatan Harmonis visi Dinas Sosial yaitu
temu dengan waktu bertemu Saya akan bersikap santun “Mewujudkan
mentor (Screnshoot chat serta menggunakan bahasa Pemerlu Pelayanan
Whatsapp) yang sopan untuk Kesejahteraan
mewujudkan suasana kerja Masyarakat Sosial
yang kondusif dengan yang Mandiri dan
mentor Bermartabat”
 Disamping itu,
Adaptif kegiatan ini juga
Saya akan memanfaatkan berkontribusi
kemajuan teknologi membangun
menggunakan aplikasi chat profesionalisme
agar lebih efektif dan efisien (akuntabel) organisasi

20
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Hasil/Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1.2 Hadir tepat Video Akuntabel untuk mencapai tujuan
waktu sesuai Saya akan hadir tepat waktu yang tergambar dalam
jadwal yang untuk menunjukkan sikap misi Dinas Sosial
telah disepakati disiplin dan berintegritas Kabupaten Lima Puluh
terhadap janji yang telah Kota yaitu
dibuat “Membangun
profesionalisme
1.3 Melakukan Video Berorientasi Pelayanan Potensi Sumber
konsultasi Saya akan melakukan Kesejahteraan Sosial
dengan mentor perbaikan terhadap isu dalam akurasi Data
yang diangkat Terpadu
Kesejahteraan Sosial
Adaptif (DTKS) dan
Saya akan proaktif pemenuhan
mengemukakan inovasi kebutuhan dasar
untuk menghadapi tantangan pemberdayaan sosial,
yang dihadapi perlindungan dan
jaminan sosial bagi
Kolaboratif Pemerlu Pelayanan
Saya akan bersinergi Kesejahteraan Sosial
dengan mentor untuk hasil (PPKS)”
yang lebih baik

1.4 Meminta  Foto Akuntabel


persetujuan  Catatan hasil Saya akan mencatat hasil

21
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Hasil/Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
mentor konsultasi diskusi dengan mentor
dengan jujur dan teliti

Loyal
Adanya persetujuan mentor
merupakan bentuk
komitmen bersama demi
mengutamakan
kepentingan bersama

2 Mengumpulk Tersedianya Smart ASN  Mengumpulkan materi


an materi materi untuk Mengumpulkan materi buku saku dan video
buku saku pembuatan buku pembuatan buku saku dan tutorial merupakan
dan video saku dan video video tutorial menggunakan upaya Dinas Sosial
tutorial tutorial digital skill untuk untuk proaktif
memperoleh informasi (adaptif) dalam
mewujudkan tujuan
2.1 Mengunduh Dokumen berisi Akuntabel bersama yang
referensi Daftar referensi Saya akan menggunakan berkontribusi terhadap
terkait cara terkait cara referensi yang jelas visi “Mewujudkan
pembuatan pembuatan buku sumbernya Pemerlu Pelayanan
buku saku saku Kesejahteraan
Kompeten Masyarakat Sosial
Saya akan terus belajar dan yang Mandiri dan
meningkatkan kompetensi

22
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Hasil/Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
diri dengan mencari Bermartabat”
informasi untuk  Disamping itu,
menyelesaikan tugas kegiatan ini juga
berkontribusi
2.2 Mengunduh Dokumen Berorientasi pelayanan membangun
referensi Kumpulan Saya akan berupaya profesionalisme,
terkait materi materi buku memenuhi kebutuhan meningkatkan
buku saku saku operator nagari dengan kompetensi
mengumpulkan materi yang (kompeten) organisasi
dapat membantu untuk mencapai tujuan
pemahaman yang tergambar dalam
misi Dinas Sosial
Akuntabel Kabupaten Lima Puluh
Saya akan mengumpulkan Kota yaitu
materi sesuai dengan “Membangun
sumber yang dapat profesionalisme
dipertanggungjawabkan Potensi Sumber
Kesejahteraan Sosial
2.3 Mempelajari Video Kompeten dalam akurasi Data
cara membuat Saya akan meningkatkan Terpadu
video tutorial kompetensi dengan belajar Kesejahteraan Sosial
yang mudah cara membuat video yang (DTKS) dan
dipahami mudah dipahami pemenuhan
kebutuhan dasar
pemberdayaan sosial,

23
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Hasil/Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
perlindungan dan
jaminan sosial bagi
Pemerlu Pelayanan
Kesejahteraan Sosial
(PPKS)”
3 Membuat Tersedianya Smart ASN  Membuat buku saku
buku saku Draft buku saku Menyusun materi buku saku dan video tutorial
dan membuat dan video dan membuat video tutorial merupakan upaya
video tutorial tutorial menggunakan digital skill untuk berdedikasi
untuk menghasilkan produk (loyal), dan
dengan kualitas yang baik memberikan
pelayanan prima
3.1 Menulis draft Draft buku saku Loyal (berorientasi
buku saku Saya akan menulis buku pelayanan) dalam
saku menggunakan bahasa mewujudkan tujuan
Indonesia yang baik dan bersama yang
benar (nasionalisme) berkontribusi terhadap
visi “Mewujudkan
3.2 Menyusun Draft buku saku Berorientasi Pelayanan Pemerlu Pelayanan
draft buku saku yang tersusun Saya akan menyusun buku Kesejahteraan
saku agar sistematis dan Masyarakat Sosial
mudah dipahami pengguna yang Mandiri dan
Bermartabat”
 Disamping itu,

24
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Hasil/Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3.3 Mengatur Draft buku saku Kompeten kegiatan ini juga
layout, design, keseluruhan Saya akan menyelesaikan berkontribusi
dan cover yang draft buku saku dengan menghasilkan inovasi
menarik kualitas terbaik (adaptif) dalam
3.4 Membuat Video Berorientasi pelayanan menciptakan data yang
video tutorial Saya akan mebuat video akurat (akuntabel),
yang menarik dan mudah yang tergambar dalam
dipahami oleh pengguna misi Dinas Sosial
Kabupaten Lima Puluh
Kota yaitu
“Membangun
profesionalisme
Potensi Sumber
Kesejahteraan Sosial
dalam akurasi Data
Terpadu
Kesejahteraan Sosial
(DTKS) dan
pemenuhan
kebutuhan dasar
pemberdayaan sosial,
perlindungan dan
jaminan sosial bagi
Pemerlu Pelayanan
Kesejahteraan Sosial

25
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Hasil/Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
(PPKS)”
4 Konsultasi Terlaksananya Manajemen ASN  Konsultasi dengan
dengan konsultasi dan Berkonsultasi dengan mentor mengenai draft
mentor adanya draft mentor merupakan aplikasi buku saku dan video
mengenai buku buku saku kode etik dan perilaku tutorial merupakan
draft buku dan video ASN yaitu melaksanakan bentuk keterbukaan
saku dan tutorial final tugas sesuai perintah terhadap masukan
video tutorial atasan atau sejauh tidak (adaptif) serta upaya
bertentangan dengan untuk mengerjakan
perundang-undangan dan tugas dengan kualitas
etika pemerintahan terbaik (kompeten),
dalam mewujudkan
4.1 Membuat janji  Kesepakatan Harmonis tujuan bersama yang
dengan mentor waktu Saya akan bersikap santun berkontribusi terhadap
untuk bertemu serta menggunakan bahasa visi “Mewujudkan
berkonsultasi (Screnshoot yang sopan untuk Pemerlu Pelayanan
mengenai draft chat mewujudkan suasana kerja Kesejahteraan
buku saku dan Whatsapp) yang kondusif dengan Masyarakat Sosial
video tutorial mentor yang Mandiri dan
yang telah Bermartabat”
dibuat  Disamping itu,
4.2 Mencatat hasil  Catatan hasil Akuntabel kegiatan ini juga
konsultasi dan konsultasi Saya akan mencatat berkontribusi
masukan dari dengan masukan yang diberikan membangun
mentor mentor dengan cermat dan teliti kepedulian untuk

26
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Hasil/Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Kompeten bekerja sama
Saya akan menerima (kolaboratif) yang
masukan dan terus belajar tergambar dalam misi
untuk mencapai kualitas Dinas Sosial
kerja terbaik Kabupaten Lima Puluh
Kolaboratif Kota yaitu
Saya akan bersinergi “Membangun
dengan mentor untuk hasil kepedulian sosial
yang lebih baik seseorang, keluarga,
masyarakat, pelaku
4.3 Memperbaiki  Draft Buku Kompeten usaha dan pihak
draft buku saku saku dan Saya akan mengerjakan ketiga lainnya dalam
dan video video perbaikan dengan kualitas pemenuhan
tutorial sesuai tutorial yang terbaik kebutuhan dasar
dengan telah pemberdayaan sosial,
masukan diperbaiki rehabilitasi sosial,
mentor Video perlindungan dan
4.4 Mencetak hard  Draft Buku Kompeten jaminan sosial bagi
copy draft saku yang Saya akan dengan mencetak Pemerlu Pelayanan
buku saku telah dicetak buku saku dengan kualitas Kesejahteraan Sosia
terbaik (PPKS)

Akuntabel
Saya akan
bertanggungjawab

27
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Hasil/Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
mencetak buku saku dan
disiplin sesuai dengan
timeline yang telah disusun
4.5 Mendigitalisasi  File pdf Adaptif
buku saku buku saku Saya akan menggunakan
berbentuk file Video dan link perkembangan teknologi
pdf dan meng- youtube untuk memudahkan
upload video penyebaran buku saku dan
tutorial ke video tutorial
youtube
5 Uji coba Adanya Manajemen ASN  Uji coba untuk
untuk masukan dari Meminta masukan dari mendapatkan masukan
mendapat operator nagari operator nagari merupakan merupakan bentuk
masukan dari bentuk melaksanakan keterbukaan
operator tugas dengan cermat yang terhadap masukan
nagari termasuk dalam kode etik (adaptif) serta kerja
dan perilaku ASN sama (kolaboratif)
dalam mewujudkan
5.1 Melakukan Foto Adaptif tujuan bersama yang
penyebaran screesnshoot Saya akan memanfaatkan berkontribusi terhadap
buku saku dan whatsapp kemajuan teknologi untuk visi “Mewujudkan
video kepada penyebaran informasi secara Pemerlu Pelayanan
beberapa efektif dan efisien Kesejahteraan
operator nagari Masyarakat Sosial
melalui

28
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Hasil/Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
whatsapp Harmonis yang Mandiri dan
Saya akan berkomunikasi Bermartabat”
menggunakan bahasa yang  Disamping itu,
ramah dan santun untuk kegiatan ini juga
membangun relasi yang baik berkontribusi
membangun
5.2 Meminta Dokumen Kolaboratif kepedulian pihak
masukan catatan masukan Saya akan membangun terkait untuk bekerja
operator nagari dari operator sinergi yang baik dengan sama (kolaboratif)
nagari operator nagari untuk yang tergambar dalam
mencapai hasil yang lebih misi Dinas Sosial
baik Kabupaten Lima Puluh
Kota yaitu
Adaptif “Membangun
Saya akan proaktif dan kepedulian sosial
terbuka terhadap masukan seseorang, keluarga,
untuk perubahan yang lebih masyarakat, pelaku
baik usaha dan pihak
ketiga lainnya dalam
5.3 Melakukan Buku saku dan Kompeten pemenuhan
perbaikan video final Saya akan menyelesaikan kebutuhan dasar
sesuai dengan tugas dengan kinerja pemberdayaan sosial,
masukan yang terbaik sesuai dengan rehabilitasi sosial,
relevan masukan perlindungan dan
jaminan sosial bagi

29
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Hasil/Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Berorientasi pelayanan Pemerlu Pelayanan
Saya akan memilah Kesejahteraan Sosia
masukan yang relevan (PPKS)
sebagai bentuk perbaikan
yang tiada henti demi
kualitas hasil yang lebih
baik

6 Melakukan Terlaksananya Manajemen ASN  Melakukan sosialisai


sosialisasi sosialisasi Melakukan sosialisasi kepada operator nagari
kepada kepada operator merupakan bentuk merupakan bentuk
operator nagari pelaksanaan tugas dengan penyebaran inovasi
nagari bertanggungjawab, dan (adaptif) dalam
melalui zoom memberikan informasi mewujudkan tujuan
meeting yang benar termasuk dalam bersama yang
kode etik dan kode perilaku berkontribusi terhadap
ASN visi “Mewujudkan
Pemerlu Pelayanan
Smart ASN Kesejahteraan
Melakukan sosialisasi Masyarakat Sosial
melalui zoom meeting yang Mandiri dan
menggunakan digital skill Bermartabat”
untuk kegiatan yang lebih  Disamping itu,
efektif dan efisien kegiatan ini juga

30
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Hasil/Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
6.1 Menyiapkan - Dokumen Harmonis berkontribusi
dan mengirim undangan Saya akan melakukan membangun
undangan sosialisasi komunikasi dengan santun kepedulian pihak
sosialisasi dengan operator nagari terkait untuk bekerja
untuk operator sama (kolaboratif)
nagari Kolaboratif dan tanggung jawab
Menyiapkan undangan (akuntabel) yang
sebagai bentuk sinergi yang tergambar dalam misi
baik dengan pihak terkait Dinas Sosial
untuk mencapai tujuan Kabupaten Lima Puluh
bersama Kota yaitu
“Membangun
Loyal kepedulian sosial
Dengan menyiapkan seseorang, keluarga,
undangan, merupakan masyarakat, pelaku
bentuk upaya saya usaha dan pihak
membangun komitmen ketiga lainnya dalam
bersama dan dedikasi pemenuhan
untuk pelayanan yang lebih kebutuhan dasar
baik pemberdayaan sosial,
rehabilitasi sosial,
6.2 Menyiapkan - File buku Akuntabel perlindungan dan
bahan saku Saya akan menyiapkan jaminan sosial bagi
sosialisasi - Video bahan-bahan yang Pemerlu Pelayanan
tutorial diperlukan untuk sosialisasi Kesejahteraan Sosial

31
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Hasil/Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
- Link google dengan cermat dan teliti (PPKS)
form untuk
evaluasi
kegiatan
6.3 Melakukan Video Akuntabel
sosialisasi Saya akan bertanggung
jawab penuh atas
keberlansungan sosialisasi

Kolaboratif
Saya akan membangun
sinergi yang baik dengan
melibatkan pihak terkait
untuk mencapai tujuan
bersama

Adaptif
Saya akan memanfaatkan
kemajuan teknologi dengan
menggunakan zoom meeting
untuk kegiatan yang lebih
efektif dan efisien

Kompeten
Saya akan menyampaikan

32
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Hasil/Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
materi dengan
komunikatif agar sosialisasi
dapat berjalan dengan baik

6.4 Membagi file - Foto Adaptif


buku saku dan screenshoot Saya akan menyebarluaskan
video tutorial di whatsapp inovasi yang telah dibuat
menggunakan
perkembangan teknologi
untuk mebuat pekerjaan
lebih efektif dan efisien

6.5 Membagi link - Dokumen Adaptif


google form respon Saya akan menggunakan
untuk evaluasi google form perkembangan teknologi
kegiatan untuk mendapatkan hasil
evaluasi dari peserta

Kompeten
Saya akan terus belajar,
terbuka menerima
masukan dan melakukan
perubahan yang lebih baik

33
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Hasil/Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
7 Evaluasi Tersedianya Manajemen ASN  Melakukan evaluasi
kegiatan dan hasil evaluasi Melakukan evaluasi dan kegiatan aktualisasi
menyusun dan laporan tersedianya laporan kegiatan merupakan bentuk
laporan kegiatan merupakan bentuk upaya mengerjakan
aktualisasi aktualisasi melaksanakan tugas dengan tugas dengan kualitas
cermat, jujur, dan terbaik (kompeten)
bertanggungjawab yang serta cermat, jujur
merupakan kode etik dank dan teliti (akuntabel)
kode perilaku ASN dalam mewujudkan
tujuan bersama yang
7.1 Evaluasi Dokumen Akuntabel berkontribusi terhadap
mandiri dan catatan evaluasi Saya akan melakukan visi “Mewujudkan
merekap hasil evaluasi dengan cermat, Pemerlu Pelayanan
evaluasi respon jujur, dan teliti terhadap Kesejahteraan
di google form seluruh kegiatan yang telah Masyarakat Sosial
berlansung yang Mandiri dan
Bermartabat”
Kompeten  Disamping itu, kegiatan
Saya akan terus belajar ini juga berkontribusi
memperbaiki hal-hal yang meningkatkan
belum maksimal profesionalitas
(kompeten) dalam
7.2 Melaporkan Dokumen Adaptif menjalankan kegiatan
dan meminta Catatan Saya akan terbuka yang tergambar dalam
masukan dari masukan dari menerima masukan dan

34
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Hasil/Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
mentor mentor melakukan perubahan misi Dinas Sosial
yang lebih baik Kabupaten Lima Puluh
Kota yaitu
Kolaboratif “Membangun
Saya akan bekerja sama profesionalisme Potensi
dengan mentor untuk hasil Sumber Kesejahteraan
yang lebih baik Sosial dalam akurasi
Data Terpadu
Akuntabel Kesejahteraan Sosial
Saya akan mencatat (DTKS) dan
masukan dengan jujur, pemenuhan kebutuhan
teliti, dan cermat dasar pemberdayaan
sosial, perlindungan
7.3 Menyusun Dokumen Kompeten dan jaminan sosial
laporan laporan Saya akan mengerjakan bagii Pemerlu
aktualisasi aktualisasi laporan hingga tuntas Pelayanan
dengan kualitas terbaik Kesejahteraan Sosial
(PPKS)”
Akuntabel
Saya akan mengerjakan
laporan dengan disiplin
sesuai timeline, jujur
cermat, dan teliti dalam
pelaporan
Tabel 3.1 Tabel Rencana Kegiatan

35
B. JADWAL RENCANA AKTUALISASI

NO Rencana Pelaksanaan Aktualisasi


Kegiatan
. Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5 Minggu 6 Minggu 7
1 Melakukan konsultasi dengan mentor
2 Mengumpulkan materi buku saku dan
video tutorial
3 Membuat buku saku dan membuat
video tutorial
4 Konsultasi dengan mentor mengenai
draft buku saku dan video tutorial
5 Uji coba untuk mendapat masukan dari
operator nagari
6 Melakukan sosialisasi kepada operator
nagari melalui zoom meeting
7 Evaluasi dan menyusun laporan
kegiatan aktualisasi
Tabel 3.2 Jadwal Rencana Kegiatan

36
DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 93/K.1/PDP.07/2021


tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil
Lembaga Administrasi Negara Indonesia. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Indonesia. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Indonesia. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Analisis Isu Kontemporer. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Indonesia. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Kesiapsiagaan Bela Negara. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Indonesia. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Berorientasi Pelayanan. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Indonesia. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Akuntabel. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Indonesia. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Kompeten. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Indonesia. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Harmonis. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Indonesia.

37
Lembaga Administrasi Negara Indonesia. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Adaptif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Indonesia. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Loyal. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Indonesia. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Kolaboratif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Indonesia. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil SMART ASN. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Indonesia
Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 53 tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Sosial.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 10 tahun
2021 tentang Perubahan atas Peraturan Lembaga Administrasi Negara
Nomor 1 tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Peraturan Menteri Sosial Nomor 3 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Data Terpadu
Kesejahteraan Sosial.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
Sekretariat Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial. 2019. Buku Saku Data
Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Jakarta : Kementerian Sosial
Republik Indonesia.
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.

38
LAMPIRAN I

MATRIKS RENCANA PELAKSANAAN HABITUASI

Nilai Dasar Indikator Nilai Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Total
1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3
Berorientasi Kualitas 2
pelayanan Melakukan 2
perbaikan tiada
henti
Kepuasan 2
Akuntabel Bertanggungjawab 3
Integritas 1
Disiplin 3
Cermat dan teliti 8

Kompeten Terus belajar 5


Kualitas terbaik 7

39
Harmonis Ramah 1
Sopan & santun 4
Loyal Komitmen 2
Dedikasi 1
Nasionalisme 1
Adaptif Proaktif 2
Terbuka menerima 2
masukan
Inovasi 3
Memanfaatkan 4
kemajuan
teknologi
Kolaboratif Sinergi yang baik 6

40
LAMPIRAN II

MATRIKS KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

KETERKAITAN DENGAN KEGIATAN


TOTAL
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
1 2 3 4 5 6 7

MANAJEMEN ASN 5

SMART ASN 3

41
LAMPIRAN III

MATRIKS VISI MISI DAN TATA NILAI ORGANISASI

KEGIATAN
KETERKAITAN TERHADAP VISI MISI ORGANISASI TOTAL
1 2 3 4 5 6 7

VISI Mewujudkan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Masyarakat Sosial


yang Mandiri dan Bermartabat

Membangun profesionalisme Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial


dalam akurasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan
pemenuhan kebutuhan dasar pemberdayaan sosial, perlindungan dan
MISI jaminan sosial bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS)
Membangun kepedulian sosial seseorang, keluarga, masyarakat, pelaku
usaha dan pihak ketiga lainnya dalam pemenuhan kebutuhan dasar
pemberdayaan sosial, rehabilitasi sosial, perlindungan dan jaminan
sosial bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosia (PPKS)

42

Anda mungkin juga menyukai