Anda di halaman 1dari 136

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI SARANA SANITASI (MCK) MELALUI PETA


SEBARAN ARCGIS (APLIKASI PEMETAAN) DI WILAYAH IBU KOTA
KABUPATEN BUTON

Oleh :
ISRA SURIATMIN, ST
Nip. 19920503 201903 2 020

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III


ANGKATAN LXIX TAHUN 2020

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat, kasih
sayang dan hidayah-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan
aktualisasi dan habituasi judul “Pembuatan Sistem Informasi Sarana Sanitasi (Mck)
Melalui Peta Sebaran Arcgis (Aplikasi Pemetaan) Di Wilayah Ibu Kota Kabupaten
Buton” ini dengan baik.
Laporan aktualisasi ini bertujuan sebagai pelaksanaaan bukti habituasi nilai – nilai
dasar ASN di tempat penulis bekerja yaitu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Buton. Laporan aktualisasi ini mengandung nilai dasar PNS yang terdiri dari
Akuntabilitas, Nasinalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi yang selanjutnya
disingkat menjadi “ANEKA”.
Penulis menyadari bahwa laporan ini dapat terwujud karena bantuan dan dorongan
dari banyak pihak. Dengan sepenuh hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang
telah mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS;
2. Bapak Jufri T., S.Kom, Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Buton yang telah mendukung kegiatan aktualisasi pelatihan dasar CPNS;
3. Bapak Abd. Rahman, S.Sos, Coach yang senantiasa dengan sabar dan teliti dalam proses
pembimbingan peyusunan laporan aktualisasi ini;
4. Ibu Wa ode Arsy Rahmayani, S.T., selaku Mentor yang telah banyak memberikan arahan
dan masukan dalam penyusunan laporan aktualisasi ini;
5. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan banyak ilmu terkait nilai dasar ASN yang
sangat bermanfaat khususnya nanti pada saat kegiatan aktualisasi dan habituasi di unti
kerja;
6. Bapak Yusran, selaku walikelas angkatan LXIX yang telah mendampingi para peserta
diklatsar dengan baik.
7. Seluruh panitia, Binsuh yang telah memfasilitasi para peserta diklatsar dengan baik;
8. Segenap Pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Khususnya Bidang Cipta
Karya Kabupaten Buton yang telah mendukung berbagai kegiatan dalam laporan
aktualisasi;
9. Keluarga besar Peserta Diklatsar CPNS Golongan III Khususnya Angkatan LXIX Tahun
2020 yang selama ini telah bersama-sama dalam mengikuti semua tahapan diklatsar.

iv
Penulis menyadari banhwa laporan aktualisasi ini masih banyak kekurangan yang
disebabkan keterbatasan pengetahuan penulis. Oleh karena semua saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan guna mengoptimalkan perencanaan dan pelaporan kegiatan
aktualisasi dan habituasi dari nilai dasar ASN nantinya serta dapat memberikan manfaat untuk
semua pihak.

Kendari, 22 September 2020

ISRA SURIATMIN, ST
NIP. 19920503 201903 2 020

v
DAFTAR ISI
COVER JUDUL ................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Tujuan .............................................................................................. 2
C. Manfaat............................................................................................. 3
D. Ruang Lingkup Aktualisasi ............................................................ 3
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI .......................................................... 4
A. Deskripsi Organisasi........................................................................ 4
B. Struktur Organisasi ......................................................................... 6
1. Visi Misi Dinas PUPR Kabupaten Buton ................................... 8
2. Nilai-nilai Organisasi .................................................................. 9
3. Tugas dan Fungsi Organisasi...................................................... 11
C. Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) ............. 13
1. Akuntabilitas............................................................................... 13
2. Nasionalisme .............................................................................. 14
3. Etika Publik ................................................................................ 16
4. Komitmen Mutu ......................................................................... 17
5. Anti Korupsi ............................................................................... 18
D. Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara (ASN) ................. 19
1. Whole Of Government (WOG) .................................................. 19
2. Manajemen ASN ........................................................................ 19
3. Pelayanan Publik ........................................................................ 20
E. Identifikasi Isu dan Analisis Dampaknya ................................... 22
1. Identifikasi Isu ............................................................................ 22
2. Penetapan Isu .............................................................................. 22
3. Analisis Dampak Isu ................................................................... 23
4. Faktor Penyebab Masalah........................................................... 24
BAB III CAPAIAN AKTUALISASI ............................................................... 51
A. Kendala dan Antisipasi ................................................................ 51
B. Hasil Aktualisasi ............................................................................ 53
C. Analisis Dampak............................................................................ 80
iv
BAB IV PENUTUP............................................................................................ 84
A. Kesimpulan ..................................................................................... 84
B. Saran ............................................................................................... 84
LAMPIRAN

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut UU Nomor 5 tahun 2014, Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi
bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja
pada instansi pemerintah. ASN memiliki tiga fungsi utama yaitu sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa. Sebagai upaya untuk
mendukung reformasi birokrasi dan mengarahkan cita-cita Good Governance, maka
Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut senantiasa mampu mengembangkan nilai-nilai
dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.
Setiap ASN memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesionalisme dalam
pelaksanaan tugas, memperoleh kesejahteraan dan mengembangkan nilai-nilai
kebijaksanaan selaras dengan semangat yang termuat dalam UU Nomor 5 Tahun 2014.
Pembentukan ASN yang mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai
pelayan masyarakat secara profesional didasarkan pada penanaman nilai-nilai dasar
profesi ASN yang dilaksanakan melalui jalur pendidikan dan pelatihan dasar.
Berdasarkan Peraturan LAN Nomor 1 2 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil, pelatihan dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetisi
CPNS, dilakukan secara terintegras.yang dilaksanakan dalam bentuk pelatihan klasikal
dan non-klasikal di tempat pelatihan serta di tempat kerja, yang memungkinkan peserta
mampu menerapkan dan mengaktualisasikan serta dapat merasakan manfaatnya,
sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter ASN yang profesional.
Peserta latsar CPNS diwajibkan membuat rancangan aktualisasi yang akan
dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA. Rancangan aktualisasi ini
dimaksudkan untuk mendidik peserta menerapkan nilai-nilai dasar ASN serta kedudukan
dan peran ASN dalam menjalankan tugasnya sebagai pelayan masyarakat. Dengan
adanya nilai-nilai tersebut, seorang ASN dapat mengembangkan keilmuannya untuk
diwujudkan dikehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu
sangatlah penting nilai-nilai tersebut dipahami oleh seorang ASN.
Pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Buton Bidang
Cipta Karya sebagai staf seksi pengembangan PLP dan SPAM memiliki tugas
Penyiapan bahan penyusunan program kerja dan rencana kerja bidang penyehatan
lingkungan permukiman, pengelolaan air limbah dan pengembangan air minum. Dari
1
salah satu uraian tugas diatas, maka perlu adanya informasi mengenai data spasial sebagai
bahan penyusunan program dan rencana kerja bidang cipta karya khususnya data sebaran
sarana sanitasi. Namun dalam hal ini bidang Cipta Karya belum mempunyai data
informasi tentang sebaran sarana sanitasi (MCK), Sehingga terdapat kesulitan saat
menyiapkan bahan untuk penyusunan program kerja dan rencana kerja untuk kegiatan
kedepan.
Sistem informasi sarana sanitasi adalah suatu system informasi yang digunakan
untuk mengumpulkan, mengolah menyimpan dan menghasilkan informasi mengenai
kegiatan dan data sebaran sarana sanitasi secara menyeluruh yang bertujuan untuk
mendukung pengelolaan sarana sanitasi. Untuk memudahkan pembuatan system
informasi sarana sanitasi (MCK) diperlukan sebuah aplikasi pendukung berupa Arcgis.
Arcgis merupakan aplikasi pemetaan yang bisa digunakan untuk mengolah, menyimpan
dan menghasilkan informasi mengenai data sebaran sarana sanitasi dalam bentuk peta.
Berdasarkan uraian kondisi di atas maka penulis tertarik membuat laporan
aktualisasi dan habituasi nilai dasar ASN dengan judul ”Pembuatan Sistem Informasi
Sarana Sanitasi (MCK) Melalui Peta Sebaran Arcgis (Aplikasi Pemetaan) Di
Wilayah Ibu Kota Kabupaten Buton”.

B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi ini adalah
Mengaktualisasikan nilai – nilai dasar profesi ANEKA ( Akuntabilitas
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi) dan menjadi habituasi
dalam fungsi dan tugas sebagai Staf Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kabupaten Buton.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari kegiatan aktualisasi dan habituasi ini adalah tersedianya informasi
data sebaran sarana sanitasi (MCK) di Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Buton, yang kedepannya hasil dari aktualisasi
ini diharapkan dapat menjadi pedoman yang dapat digunakan oleh teman – teman
seprofesi di Bidang Cipta Karya Kabupaten Buton dalam melakukan perencanaan
Pekerjaan sanitasi di Dinas Pekerjaan Umum dan penataan Ruang Kabupaten Buton.

2
C. Manfaat
a. Manfaat Untuk Penulis
Meningkatkan kemampuan dan pemahaman akan implementasi nilai-nilai ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi)
sebagai pondasi disetiap pekerjaan melakukan pelayanan kepada masyarakat.

b. Manfaat Untuk Organisasi


Dapat mengoptimalkan proses perencanan pekerjaan sarana sanitasi karena adanya
system informasi yang akan lebih berdampak baik pada pengoptimalan efisiensi
biaya perencanaan, dan hal tersebut dapat digunakan sebagai pertimbangan dasar
kebijakan dan rencana kedepan. Visi misi

c. Manfaat Untuk Masyarakat


Dengan adanya system informasi sarana sanitasi (MCK) diharapkan hasil atau
outputnya meminimalisir terjadinya kesalahan pada proses perencanaan sehingga
akan mempercepat proyek, meningkatkan kualitas fisik dan tidak merugikan
masyarakat dan memberikan Kepuasan masyaratakat.

D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi


Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan terhitung mulai tanggal 10 Agustus 2020 s/d 19
September 2020 dan dilaksanakan di Kota Pasarwajo Wilayah kerja di Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Buton, Kompleks perkantoran Takawa, Gedung
D lantai 5, Pasarwajo. Pengambilan data sebaran sarana sanitasi pada rancangan
aktualisasi ini dibatasi hanya pada 4 wilayah kelurahan di kota pasarwajo yaitu Kelurahan
Awainulu, Kelurahan Kombeli, Kelurahan Takimpo dan kelurahan Holimombo.

3
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Organisasi
Kabupaten Buton saat ini, terdiri dari 7 Kecamatan dan 95 Desa/Kelurahan
tersebar dalam wilayah seluas 1.648,05 Km2, dengan pusat pelayanan pemerintahan
utama berada di wilayah Kecamatan Pasarwajo. Luas wilayah yang ada merupakan
peluang dan tantangan bagi Kabupaten Buton, dimana peluangnya adalah memperoleh
dana alokasi umum (DAU) yang lumayan besar dibandingkan dengan luas wilayahnya
kecil. Tantangannya adalah urusan pelayanan yang tidak maksimal karena jangkauan
pelayanan yang luas.

Gambar 1: Peta Wilayah Kab. Buton

Merujuk pada Peraturan Bupati Nomor 26 Tahun 2016 tentang Kedudukan,


Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Buton adalah sebagai berikut :

4
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri atas:
- Sub Bagian Perencanaan, Keuangan dan Evapor;
- Sub Bagian Tata Usaha.
c. Bidang Cipta Karya, terdiri atas:
- Seksi Perencanaan dan Pengendalian;
- Seksi Pengembangan SPAM dan Penataan Lingkungan Permukiman
- Seksi Pelaksanaan Penataan Bangunan.
d. Bidang Sumber Daya Air, terdiri atas:
- Seksi Perencanaan Sumber Daya Air (SDA);
- Seksi Bangunan Pengairan dan Bina Manfaat;
- Seksi Operasi dan Pemeliharaan.
e. Bidang Bina Marga, terdiri atas:
- Seksi Perencanaan Teknis dan Evaluasi;
- Seksi Pembangunan Jalan Jembatan;
- Seksi Preservasi Jalan dan Jembatan.
f. Bidang Tata Ruang, terdiri atas:
- Seksi Pengaturan, dan Pembinaan Penataan Ruang;
- Seksi Pelaksanaan Penataan Ruang;
- Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang.
g. Bidang Jasa Konstruksi, terdiri atas:
- Seksi Pelaksanaan dan Pemberdayaan;
- Seksi Pengendalian dan Pengawasan;
- Seksi Peralatan.

5
B. Struktur Organisasi
Suatu organisasi pemerintah yang mempunyai tanggung jawab terhadap bidang
urusan tertentu dalam pemerintahan haruslah menjadi kokoh dengan mengedepankan prinsip
kerja sebuah organisasi. Prinsip kerja dimaksud adalah membangun sebuah sistem kerja
dengan mengedepankan komunikasi dan etika birokrasi dalam tata kelola pemerintahan
(good government dan good governance). Pemerintah adalah pelayan urusan pemerintahan
yang secaran berjenjang dan terstruktur dengan urusan bidang pekerjaan yang berbeda antara
satu organisasi dengan organisasi lainnya. Masing-masing organisasi memilki peran dan
fungsi, seperti halnya urusan wajib bidang infrastruktur daerah di tangani oleh Organisasi
Perangkat Daerah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Buton, berikut
gambaran struktur organisasinya.

6
7
1. Visi Misi Dinas PUPR Kabupaten Buton
Visi berkaitan dengan pandangan ke depan menyangkut ke mana instansi
pemerintah harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten dan tetap
eksis, antisipatif, inovativ, serta produktif. Visi merupakan suatu gambaran yang
menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin
diwujudkan instansi pemerintah.
Berdasarkan aturan dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan
yang berpedoman pada RPJPD dan memperhatikan permasalahan pembangunan di
Kabupaten Buton, serta Visi, Misi, dan program unggulan yang telah disampaikan oleh
Bupati dan Wakil Bupati pada saat kampanye, maka visi pembangunan jangka menengah
Kabupaten Buton tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut:

“TERWUJUDNYA BUTON SEBAGAI KAWASAN BISNIS DAN


BUDAYA TERDEPAN”

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan


untuk mewujudkan visi. Rumusan misi menjadi penting untuk memberikan kerangka
bagi tujuan dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan menentukan jalan
yang akan ditempuh untuk mencapai visi. Misi juga menjadi alasan utama mengapa
suatu organisasi harus berdiri dengan membawa komitmen dan konsistensi kinerja yang
terus dijaga oleh segenap stakeholders pembangunan.
Dalam upaya mengoperasionalkan Visi “TERWUJUDNYA BUTON
SEBAGAI KAWASAN BISNIS DAN BUDAYA TERDEPAN”, dengan
memperhatikan perubahan paradigma pembangunan Nasional, Provinsi dan isu-isu
strategis serta kondisi yang akan dihadapi Kabupaten Buton pada masa yang akan datang
maka dirumuskan misi pembangunan Kabupaten Buton, sebagai berikut:
1. Misi 1 : Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia, yang berumpu pada
peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan jasmani dan rohani, kualitas iman dan
takwa serta kualitas pengetahuan dan teknologi.

8
2. Misi 2 : Peningkatan Daya Saing Daerah yang Berkelanjutan, dimaksudkan untuk
mendukung percepatan pembangunan ekonomi yang berdaya saing dan berwawan
lingkungan dan berkesinambungan, dengan bertumpu pada:
a. Pembangunan infrastruktur kewilayahan;
b. Pembangunan infrastruktur pedesaan; dan
c. Pemanfaatan potensi daerah secara maksimal.
3. Misi 3 : Pelestarian dan Pengembangan Nilai dan Aset Budaya, dimaksdukan
untuk merekatkan masyarakat Buton dalam kebersamaan dan memegang teguh nilai-
nilai budaya yang ditanamkan oleh leluhur (Kesultanan Buton).
4. Misi 4 : Reformasi Birokrasi, meningkatkan pelayanan publik dan menciptakan
kondisi pemerintahan yang baik (good governance), melalui penerapan sistem
pelayanan terpadu, efektif dan efisien, mendorong aparatur agar memiliki kompetensi,
professional serta menegakkan hukum dan perlindungan hak asasi manusia.
2. Nilai-nilai Organisasi
Nilai-nilai organsiasi OPD dikutip dari Nilai-nilai penyelenggaraan Infrastruktur
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, yaitu:
a. Rasional, Kementrian PUPR dalam melaksanakan pembangunan Bidang PU dan
penataan ruang selalu mengedepankan nilai-nilai yang menekankan pentingnya
tujuan, rencana dan analisis yang jelas, tidak mengutamakan pertimbangan politis
dan intuitif.
b. Kerjasama Tim, Kementrian PU sebagai organisasi pemerintah yang memiliki
jumlah sumber daya manusia yang cukup banyak merupakan potensi bagi
terbentuknya sebuah tim yang sangat besar. Oleh karenanya didalam mengemban
tugas-tugas penyelenggaraan bidang PU dan Penataan Ruang harus mengedepankan
prinsip kerjasama yang utuh dan kompak dengan menerapkan prinsip koordinasi,
integritas dan sinkronisasi serta inergitas. Dalam organisasi Kementrian PU setiap
pegawai memiliki arti penting yang sama, tidak ada satupun orang yang lebih penting
dari yang lainnya.
c. Inovasi, Dalam melaksanakan tugas-tugas pembangunan bidang PU dan Penataan
Ruang, Kementrian PU selalu mengutamakan nilai-nilai yang mendorong keinginan
untuk unggul sehingga memunculkan kreativitas yang inovatif
d. Efisiensi dan Efektivitas, menjamin terselenggaranya pelayanan bidang PU dan
Penataan Ruang kepada masyarakat yang mengedepankan keseimbangan

9
pembangunan antar wilayah dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara
optimal dan bertanggung jawab.
e. Responsif, memiliki kepekaan terhadap aspirasi masyarakat tanpa kecuali,
mengenali harapan dan kebutuhan masyarakat, tanggap terhadap perubahan dan
memiliki wawasan ke depan. Selalu memenuhi janji secara tepat waktu, bertindak
cepat dan tepat sasaran serta menunjukkan rasa hormat kepada semua dan
memelihara komitmen yang sudah disepakati.
f. Kemitraan, Kesediaan bekerjasama berdasarkan persahabatan, kooperatif,
kesejajaran dan kesetaraan dalam melaksanakan pengelolaan dan pembangunan
Bidang PU dan Penataaan Ruang. Kemitraan dilakukan baik dengan sektor publik
maupun swasta yang diselenggarakan secara sistematis dan berkesinambungan.
g. Rasa Aman dan Nyaman, terwujudnya lingkungan kerja yang kondusif dan etos
kerja yang mendukung pegawai untuk bekerja sebaik-baiknya dan menciptakan
kinerja organisasi yang optimal.

3. Tugas dan fungsi Organisasi


Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 26 Tahun 2016, tugas pokok dan fungsi
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Buton yaitu :
a. Merumuskan kebijakan Daerah, kebijakan pelaksanaan dan kebijakan teknis di
Bidang, Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang meliputi Bidang Sumberdaya
Air, Bidang Bina Marga, Bidang Cipta Karya, dan Bidang Tata Ruang,
b. Pelaksanaan urusan pemerintahan umum sesuai dengan bidang tugasnya,
c. Pengelolaan barang/kekayaan Dearah yang menjadi tanggung jawabnya,
d. Pengawasan atas pelaksanaan tugasnya,
e. Penandatanganan surat/naskah Dinas sesuai tugas dan wewenangnya,
f. Penyampaian Laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di Bidang tugas dan
fungsinya kepada Kepala Daerah dan, pelaksanaan Tugas lain yang diberikan oleh
Bupati sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Bidang Cipta Karya mempunyai fungsi:


- Penyusunan rencana program pembangunan dan perumusan kebijakan teknis
dibidang cipta karya;
- Penyusunan rencana program kerja bidang, pengendalian, perencanaan teknis

10
(desain), dan pengendalian/pengawasan pelaksanaan pembangunan dibidang cipta
karya;
- Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan dibidang cipta karya;
- Penyusunan laporan realisasi fisik dan keuangan pada kegiatan dibidang cipta karya;
- Pengidentifikasian dan pengintenventarisasian bangunan gedung, prasarana dan
sarana air bersih, serta penyehatan lingkungan permukiman;
- Penyelenggaraan dan pengikutsertaan dalam kegiatan pelatihan yang berhubungan
dengan cipta karya;
- Pengembangan SPAM;
- Pengelolaan dan pengembangan system air limbah domestic;
- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya;
- Pengelolaan dan pengembangan system drainase yang terhubung langsung dengan
sungai.

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud di atas, bidang Cipta Karya


mempunyai tugas sebagai berikut:
- Menyusun program, merumuskan kebijakan dan melaksanakan program
pembangunan dibidang cipta karya;
- Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan dibidang cipta karya;
- Menyusun laporan realisasi fisik dan keuangan pada kegiatan dibidang cipta karya;
- Mengidentifikasi dan menginventarisasi bangunan gedung, prasarana dan sarana
air bersih, serta penyehatan lingkungan permukiman;
- Mengembangkan SPAM:
- Mengelola dan mengembangkan Sistem Air Limbah Domestik;
- Mengelola dan mengembangkan system drainase yang terhubung langsung
dengan sungai.

Bidang Cipta Karya terdiri dari:


1. Seksi Perencanaan dan Pengendalian
2. Seksi Pengembangan SPAM dan Penataan Lingkungan Permukiman (PLP)
3. Seksi Pelaksanaan Penataan Bangunan

11
Seksi Perencanaan dan Pengendalian mempunyai rincian tugas sebagai berikut:
- Melakukan penyusunan program dan pembiayaan tahunan yang bersumber dari
APBD;
- Melakukan sinkronisasi program-program keciptakaryaan;
- Melakukan fasilitasi kepada Pemda dalam penguatan kapasitas perencanaan
dan penyusunan program;
- Melaksanakan penyusunan RPI2JM bidang Cipta Karya;
- Melaksanakan koordinasi dan pemantauan berkala terhadap pelaksanaan
pembangunan fisik tahun berjalan;
- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Cipta Karya sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Seksi pengembangan SPAM dan Penataan Lingkungan Permukman (PLP) mempunyai
rincian tugas sebai berikut:
- Melakukan pengelolaan dan pengembangan SPAM;
- Mengelola dan mengembangkan system air limbah domestic
- Mengelola dan mengembangkan system drainase yang terhubung langung
dengan Sungai
- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Cipta Karya sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

Seksi Pelaksanaan Penataan Bangunan mempunyai rincian tugas sebagai berikut:


- Melakukan penyelenggaraan infrastruktur pada permukiman di kawasan strategis
daerah, penetapan bangunan gedung untuk kepentingan strategis daerah;
- Melaksanakan penyelenggaraan bangunan gedung untuk kepentingan strategis
daerah
- Melaksanakan penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan di
kawasan strategis daerah dan penataan bangunan dan lingkungannya di wilayah
Pemerintah Kabupaten Buton;
- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Cipta Karya
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

12
C. Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN)
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kesadaran adanya tanggung jawab dan kemauan untuk
bertanggung jawab. ASN memiliki tugas pokok fungsi yang wajib untuk dijalankan.
Setiap ASN hendaknya sadar akan tugasnya dan harus bertanggung jawab atas apa yang
telah dilaksanakan. Sebagai abdi masyarakat, ASN memiliki tanggung jawab yang besar,
maka tidak salah jika setiap ASN melakukan perencanaan yang matang sebelum
melaksanakan tugasnya. Adanya transparansi juga penting untuk dilaksanakan, tanpa
transparansi ASN akan kesulitan dalam menjalankan tugas, ada 9 aspek akuntabilitas
antara lain:
1. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan
peranan yang penting dalam menciptakan hal tersebut.
2. Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan
yang dilakukan oleh individu maupun kelompok / institusi.
3. Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
4. Tanggungjawab
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya
yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga dapat berarti
berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
5. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda maupun orang.
6. Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini akan
melahirkan akuntabilitas.
7. Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya keseimbangan
antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas. Selain itu, adanya
harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan

13
keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang dimiliki.
8. Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan
tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem
pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
9. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai
pada tercapainya tujuan akhir
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya
sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini
jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Sedang dalam arti
luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi atau
kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan
negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa
rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama
manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;
mengembangkan sikap tenggang rasa.
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab.
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk
agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.

14
4) Membina kerukunan hidup diantara sesama umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
kepada orang lain.
b. Sila Kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradab
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap
manusia, tanpa membeda-bedakan.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7) Berani membela kebenaran dan keadilan.
c. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan serta kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial.
d. Sila Keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama.
4) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.

15
5) Dengan iktikad baik dan rasa tanggungjawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
6) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan pemusyawaratan.
e. Sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2) Sikap adil terhadap sesama.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka bekerja keras.
6) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
7) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus
dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu
pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam
kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma
yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
ASN, yakni sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
b. Setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
h. Memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;

16
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir.
4. Komitemen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi
pada kualitas hasil. Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan, yaitu:

a. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target.
Sedangkan efektivitas menunjukan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik yang menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas
organisasi tidak hanya diukur dari kuantitas dan mutu hasil kerja, melainkan
kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.

h. Efisien
Efisiensi adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil
tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan
realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilakukan sehingga dapat
diketahui ada tidaknya penggunaan sumber daya yang berlebihan, penyalahgunaan
alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang tidak sesuai dengan alur.

c. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik merupakan hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai
aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang
berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas
rutin.

17
d. Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan
konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada
pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapan.
Keberhasilan institusi pemerintah memberikan layanan kepada masyarakat akan
sangat bergantung pada mutu sumber daya manusia serta bagaimana potensi mereka
diberdayakan oleh pimpinannya.

5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas
segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma dengan tujuan
memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara
langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian
keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam
jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi. Indikator yang ada pada
nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang sehingga
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak
akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab demi
mencapai keuntungan sesaat;
b. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari suatu
pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara materil maupun
non materiil (waktu) menjadi lebih kecil;
c. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang
berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;
d. Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undung yang
mengatur;
e. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain;
f. J ujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma);
g. Tanggungjawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita kerjakan
dalam bentuk apapun;
h. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan ikhlas terhadap apa
yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan Ykepada kita;
18
i. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun
perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.

D. Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara (ASN) Dalam NKRI


1. Whole of government (WoG)
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan
sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori
hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
1. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
a. Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan dampak;
b. Dialog atau pertukaran informasi;
c. Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara.
2. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
a. Joint working, atau kolaborasi sementara;
b. Joint venture, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan
besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
c. Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai
mekanisme integratif.
3. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
a. Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu besar
yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
b. Union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak; merger,
yaitu penggabungan ke dalam struktur baru
2. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber
daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:

19
1. Kepastian hukum;
2. Profesionalitas;
3. Proporsionalitas;
4. Keterpaduan;
5. Delegasi;
6. Netralitas;
7. Akuntabilitas;
8. Efektif dan efisien;
9. Keterbukaan;
10. Non diskriminatif;
11. Persatuan;
12. Kesetaraan;
13. Keadilan;
14. Kesejahteraan.
3. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan
dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
adalah:
a. Partisipatif dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat.
Pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk
mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan
tersebut.
c. Responsif dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Pemerintah wajib mendengar
dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis
pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam
pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.

20
d. Tidak Diskriminatif. Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar
perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah. Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus
memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee, untuk memperoleh layanan yang
mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu
ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat
konstitusi.
f. Efektif dan Efisien. Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan
tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut
dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya
yang murah.
g. Aksesibel. Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat
dijangkau dalam arti non-fisik, yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus
dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel. Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat. Pertanggungjawaban di
sini tidak hanya secara formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting harus
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui media
publik.
i. Berkeadilan. Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat
melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi
kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.

21
E. Identifikasi Isu dan Analisis Dampaknya
1. Identifikasi Isu
Tabel 2.1 identifikasi ISu
Isu Kondisi saat ini Kondisi Identifikasi isu
diharapkan
Membantu Tidak adanya data Tersedianya data Belum tersedianya data
penyiapan bahan sanitasi secara baku secara sarana sanitasi yang
penyusunan spasial spasial informative secara
program kerja spasial
SPAM
Membantu Belum Tersedianya data Belum Tersedianya
Pengelolaan dan tersedianya layanan sistem data layanan sistem
pengembangan sistem terpadu terpadu terpadu
SPAM
Membantu Belum Tersedianya data Tidak tersedianya
penyiapan tersedianya data sebaran sarana data sebaran sarana
bahan sebaran sarana sanitasi (MCK) sanitasi (MCK) di
penyusunan sanitasi (MCK) di wilayah ibu wilayah ibu kota
program kerja di wilayah ibu kota kabupaten kabupaten buton.
bidang PLP kota kabupaten buton yang
buton yang dibutuhkan
dibutuhkan sebagai sumber
sebagai sumber informasi
informasi

2. Penetapan Isu
Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan selama bertugas di Dinas Pekerjaa
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Buton, penulis menemukan 3 isu berdasarkan
kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan. Setelah dilakukan konsultasi kepada
pemimpin melalui media komunikasi selama penulis mengikuti Latihan Dasar maka
ditetapkan satu core isu yang menjadi masalah utama yaitu “Tidak tersedianya data
sebaran sarana sanitasi (MCK) di wilayah ibu kota kabupaten buton”.
Kurangnya data atau informasi dapat mempengaruhi keoptimalan jalannya

22
pekerjaan. Selain itu akan berpengaruh pada usulan pekerjaan, dalam hal ini program kerja
dan rencana kerja yang akan diajukan untuk dianggaran di tahun-tahun berikutnya.
Adapun teknik analisis yang penulis lakukan sebagai pisau pemangkas yang
digunakan untuk menetapkan satu Core Isu yaitu dengan menggunakan metode analisa
APKL. Dimana mentode analisis ini digunakan untuk menentukan tingkat Aktualitas,
Problematik, Kekhalayakan dan Layak-nya dan selanjutnya menentukan skala nilai 1-5.
Isu yang memiliki total skor tertinggi setelah perankingan merupakan isu prioritas.
 Aktual : Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di masyarakat
 Problematik : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
dicarikan solusinya sesegera mungkin
 Kekhalayakan : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak
 Kelayakan : Masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalah
Tabel 2.2 Penentuan Isu Prioritas
Kriteria Skor
ISU TERIDENTIFIKASI Total Ranking
NO A P K L
Belum tersedianya data sarana
1. sanitasi yang informatif secara 4 4 3 4 15 II
spasial
Belum Tersedianya data layanan
2.
sistem terpadu 4 3 3 4 14 III
Tidak tersedianya data sebaran
sarana sanitasi (MCK) di
3. 5 4 4 5 18 I
wilayah ibu kota kabupaten
buton.
Sumber Data : Hasil Analisis (2020)

3. Analisis Dampak Isu


Dampak yang mungkin terjadi apabila isu “Tidak adanya data sebaran sarana
sanitasi (MCK) di wilayah ibu kota kabupaten buton” ini tidak dituntaskan melalui solusi
pemecahan isu adalah akan mengakibatkan bantuan yang diberikan melalui anggaran
bidang cipta karya dan anggaran program pencegahan stunting menjadi tidak tepat sasaran
bahkan bisa menimbulkan adanya penerima bantuan ganda. Selain itu juga dapat

23
menghambat proses pelaksanaan rencana kerja yang telah ditetapkan ditahun berjalan.

4. Faktor Penyebab Masalah


Setelah sebuah isu ditetapkan sebagai isu terpilih dalam rancangan aktualisasi,
maka perlu ditelusuri faktor-faktor penyebab terjadinya isu:

Kurangnya
tenaga teknis

Tidak
Belum tersedianya Keterbatasan
dilakukan data sebaran kapasitas
survey sarana sanitasi SDM
(MCK)

Minimnya
informasi

Gambar Diagram Infografis 2.3. Mind Mapping Faktor Penyebab Masal

24
Tabel 2.3 Rancangan Aktualisasi Kegiatan 1

Kontribusi visi
Keterkaitan substansi mata Penguatan nilai
No. Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil dan misi
pelatihan organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Konsultasi 1. melapor pada 1. terlaksananya  Akuntabilitas Terlaksananya Mewujudkan
kepada pimpinan/mentor kegiatan pelaporan Ketika melapor kepada kegiatan ini, dapat sikap yang
pimpinan/mentor terkait rancangan pada pimpinan, penulis akan mewujudkan misi rasional dalam
aktualisasi yang pimpinan/mentor jujur untuk menyampaikan pembangunan kab. rencana kegiatan
telah terkait rancangan seluruh kegiatan yang Buton yang selaras
dilaksanakan aktualisasi yang penulis akan laksanakan dengan reformasi
telah dilaksanakan dalam aktualisasi. birokrasi
 Nasionalisme
Ketika melapor kepada
pimpinan, penulis akan
menggunakan bahasa
yang baik dan benar
sehingga pimpinan merasa
dihargai sebagai atasan.
 Etika Publik
Ketika melapor kepada
pimpinan penulis akan
ramah dalam
menyampaikan kegiatan
yang akan penulis
aktualisasikan.

25
 Komitmen Mutu
Ketika melapor kepada
pimpinan penulis akan
efisien memanfaatkan
waktu .

 Anti korupsi
Dalam berkomunikasi
dengan pimpinan, penulis
akan selalu mengutamakan
kejujuran dalam setiap
ucapan.

 Akuntabilitas
2. meminta arahan 2. mendapat arahan Ketika meminta arahan
kepada dari dari pimpinan, penulis
pimpinan/mentor pimpinan/mentor akan bertanggung jawab
terkait aktualisasi terkait aktualisasi untuk melaksanakan
arahan tersebut sesuai
dengan apa yang
disampaikan oleh
pimpinan.
 Nasionalisme
Ketika meminta arahan
dari pimpinan, penulis
akan berkonsultasu dengan
rasa hormat sehingga akan
tercipta keharmonisan

26
antara pimpinan dan
bawahan.
 Etika Publik
Ketika meminta arahan
dari pimpinan, penulis
akan berbicara dengan
sopan sehingga pimpinan
memahami apa yang
menjadi maksud dari
penulis.
 Komitmen Mutu
Dalam meminta arahan
kepada pimpinan penulis
akan berkonsultasi dengan
baik sehingga bisa
beorientasi pada mutu
yang diharapkan.
 Anti korupsi
Ketika meminta arahan
dari pimpinan, penulis
akan disiplin dalam
mengikuti setiap arahanya.

3. meminta surat 3. adanya surat  Akuntabilitas


persetujuan persetujuan Dalam meminta surat
pelaksanaan pelaksanaan persetujuan penulis akan
aktualisasi aktualisasi melaksanakan dengan

27
penuh kejelasa agar apa
yang termuat dalam surat
persetujuan dalam
dilaksanakan.
 Nasionalisme
Dalam meminta surat
persetujuan penulis akan
menggunakan bahasa
Indonesia yang baku
sehingga pimpinan
menahamitujuan dari surat
persetujuan yang akan
diberikan.
 Etika Publik
Dalam meminta surat
persetujuan penulis akan
santun dalam berbicara
sehingga terjalin
komunikasi dua arah
antara pimpinan dan
penulis.
 Komitmen Mutu
Dalam meminta surat
persetujuan penulis akan
menggunakan waktu
dengan efektif.

28
 Anti korupsi
Dalam meminta surat
persetujuan penulis akan
jujur menyampaikan
kegiatan yang akan
dilaksanakan selama
pelaksanaan aktualisasi

29
Tabel 2.4 Rancangan Aktualisasi Kegiatan 2

Kontribusi visi
Keterkaitan substansi mata Penguatan nilai
No. Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil dan misi
pelatihan organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Melaksanakan 1. Menyiapkan 1. adanya surat  Akuntabilitas Terlaksananya Mewujudkan
rapat internal undangan rapat undangan rapat dan Pada saat menyiapkan kegiatan ini, dapat sikap yang
dalam Bidang dan menyebarkan tersebarnya surat undangan rapat penulis mewujudkan misi rasional dalam
cipta karya untuk undangan rapat undangan rapat akan bertanggung jawab pembangunan kab. rencana kegiatan
membangun untuk menyusun dan Buton yang selaras
dukungan menyebarakan undangan dengan reformasi
bersama rekan rapat agar semua undangan birokrasi
kerja dapat diterima oleh peserta
rapat.
 Nasionalisme
Pada saat menyiapkan dan
menyebarkan undangan
rapat penulis akan bersikap
adil dan tidak membeda-
bedakan antara satu
dengan yang lain.
 Etika Publik
Pada saat menyiapkan dan
menyebarkan undangan
rapat penulis akan ramah
dalam bersikap sehingga

30
tercipta rasa saling
menghargai antar sesama
rekan kerja.
 Komitmen Mutu
Pada saat menyiapkan dan
menyebarkan undangan
rapat penulis akan
memanfaatkan waktu
secara efektif sehingga
waktu yang ada dapat
dimanfatkan dengan baik .
 Anti korupsi
Pada saat menyiapkan dan
menyebarkan undangan
rapat penulis akan selalu
mengutamakan kejujuran
sehingga semua undangan
dapat tersalurkan dengan
tepat.

2. Menyiapkan ruang 2. adanya ruang rapat  Akuntabilitas


rapat yang siap Ketika menyiapkan ruang
digunakan rapat Penulis akan
bertanggung jawab
sehingga sebelum rapat
dimulai semua persiapan
rapat telah selesai

31
dirampungkan.
 Nasionalisme
Ketika menyiapkan ruang
rapat, penulis akan
bersikap professional
sehingga ruang rapat dapat
dipersiapkan dengan baik.

 Etika Publik
Ketika menyiapkan ruang
rapat, penulis akan
menyiapkan dengan tidak
diskriminatif terhadap
peserta rapat sehingga
tercipta rasa nyaman saat
pelaksanaan rapat sedang
berlangsung.
 Komitmen Mutu
Ketika menyiapkan ruang
rapat, penulis akan
mengutamakan
kenyamanan peserta rapat
agar rapat dapat
berlangsung dengan
khitmad.

32
 Anti korupsi
Penulis akan disiplin
Ketika menyiapkan ruang
rapat sehingga ruang rapat
telah selesai dipersiapkan
sebelum waktu rapat
dimulai.

3. Menyiapkan 3. adanya notulen  Akuntabilitas


notulen rapat rapat Dalam menyiapkan
notulen rapat penulis akan
melaksanakan dengan
penuh tanggung jawab
agar semua hal-ha yang
menjadi point penting
yang dibahas dalam rapat
dapat dicatat dengan baik.
 Nasionalisme
Dalam menyiapkan
notulen rapat penulis akan
menggunakan bahasa
Indonesia yang baku
sehingga apa yang di catat
pada lembar notulensi
dapat dimengerti.
 Etika Publik
Dalam menyiapkan
notulen rapat Penulis akan

33
menyiapkan notulen rapat
dengan baik sehingga
semua point penting dapat
dicatat pada lembar
notulensi.
 Komitmen Mutu
Dalam menyiapkan notulen
rapat penulis akan
menyiapkan notulen rapat
yang dapat dipercaya
sehingga apa yang termuat
dalam lembar notulensi
sesuai dengan apa yang
sebenarnya.
 Anti korupsi
Dalam menyiapkan
notulen rapat Penulis akan
jujur Mencatat yang
sebenarnya tanpa
menambahkan yang lain
sehingga apa yang termuat
dalam lembar notulen
rapat benar-benar sesuai
dengan pembahasan rapat.

34
Tabel 2.5 Rancangan Aktualisasi Kegiatan 3
Kontribusi visi
Keterkaitan substansi mata Penguatan nilai
No. Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil dan misi
pelatihan organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Membentuk tim 1. Melakukan 1. Terlaksananya  Akuntabilitas Terlaksananya Mewujudkan
survey pendataan konsultasi konsultasi dengan Pada saat melakukan kegiatan ini, dapat sikap yang
sarana sanitasi dengan pimpinan/mentor konsultasi penulis akan mewujudkan misi rasional dalam
pimpinan/mentor terkait mendiskusikan kejelasan pembangunan kab. rencana kegiatan
terkait pembentukan tim target dari rancangan Buton yang selaras
pembentukan tim survey. aktualisasi. dengan reformasi
survey.  Nasionalisme birokrasi
Dalam melakukan
konsultasi diharakan
melakukan kerjasama
dengan teman agar tujuan
dapat tercapai dengan baik
dan efisien
 Etika Publik
Pada saat melakukan
konsultasi pada pimpinan

35
Penulis akan bersikap
sopan dalam melakukan
konsultasi kepada atasan.
 Komitmen Mutu
Pada saat melakukan
konsultasi pada pimpinan
Penulis akan berkonsultasi
dengan baik sehingga bisa
beorientasi pada mutu
yang diharapkan.
 Anti korupsi
Pada saat berkonsultasi
pada pimpinan penulis
akan jujur Melakukan
konsultasi sesuai dengan
permasalahan dan kendala
yang sebenarnya terjadi.

2. Rapat 2. Terlaksananya  Akuntabilitas


pembentukan tim rapat Pada saat rapat
survey pembentukan tim survey

36
pembentukan tim Penulis akan bertanggung
survey jawab dalam menyiapkan
ruang rapat .
 Nasionalisme
ketika melakukan rapat
Penulis akan Melakukan
musyawarah dan kerja
sama dengan peserta rapat
sehingga menemukan kata
mufakat
 Etika Publik
Pada saat melaksanakan
rapat penulis akan
Menyampaikan ide
gagasan dengan sopan dan
menggunakan bahasa yang
santun
 Komitmen Mutu
Pada saat melaksanakan
rapat Penulis akan
menggunakan waktu

37
dengan efisien agar tidak
mengganggu tahapan
kegiatan yang lain.
 Anti korupsi
Dalam melakukan rapat
penulis akan peduli dengan
peserta rapat yang lain
sehingga semua peserta
rapat merasa dihargai.

3. Menyusun SK 3. Adanya SK tim  Akuntabilitas


tim survey survey Dalam menyusun SK tim
Survey penulis akan
konsisten menyusun Sk
sesuai dengan hasil
keputusan rapat.
 Nasionalisme
Dalam menyususn SK tim
survey penulis akan
menghormati hasil dan
hal-hal yang termuat

38
dalam SK tersebut.
 Etika Publik
Penulis akan menyusun Sk
tim survey dengan baik
sesuai dengan hasil rapat.
 Komitmen Mutu
Dalam menyusun SK tim
survey kreatif dalam
memberikan ide atau
gagasan.
 Anti korupsi
Dalam menyusun SK tim
survey Penulis akan jujur
Membuat yang sebenarnya
sesuai dengan hasil rapat.

39
Tabel 2.6 Rancangan Aktualisasi Kegiatan 4
Kontribusi visi
Keterkaitan substansi mata Penguatan nilai
No. Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil dan misi
pelatihan organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4. Membuat system 1. Melakukan 1. Terlaksananya  Akuntabilitas Terlaksananya Mewujudkan
informasi sarana pengambilan data pengambilan data Pada saat melaksanakan kegiatan ini, dapat sikap yang
sanitasi (MCK) sarana sanitasi di sarana sanitasi di penganbilan data penulis mewujudkan misi rasional dalam
melalui aplikasi ibu kota ibu kota kabupaten akan melakukan dengan pembangunan kab. rencana kegiatan
pemetaan Arcgis kabupaten buton. buton.. penuh tanggung jawab Buton yang selaras
agar target aktualisisasi dengan reformasi
dapat tercapai birokrasi
 Nasionalisme
Dalam melakukan
pengambilan data penulis
akan bekerja sama
dengan anggota tim yang
lainagar tujuan dapat
tercapai dengan baik.
 Etika Publik
Dalam melakukan

40
pengambilan data penulis
akan menerapkan sikap
saling menghormati
dengan anggota tim yang
lain.
 Komitmen Mutu
Dalam pengambilan data
yang dilakukan penulis
akan berorientasi pada
mutu agar data yang
diperoleh adalah data yang
berkualitas.
 Anti korupsi
Pada saat melakukan
pengambilan data penulis
akan jujur sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.

2. Mengolah data 2. Terlaksananya  Akuntabilitas


hasil survey pengolahan data Dalam mengolah data
hasil survey survey penulis akan

41
konsisten dalam
penyusunan sesuai degan
data yang dipeoleh.
 Nasionalisme
Dalam mengolah data
survey penulis akan
Konsultasi dengan atasan.
 Etika Publik
Dalam mengolah data
penulis akan melakukan
dengan cermat sesuai
dengan hasil survey di
lokasi.
 Komitmen Mutu
Dalam mengiolah data
hasil survey penulis akan
kreatif dalam memberikan
ide atau gagasan.
 Anti korupsi
Dalam mengolah data
hasil survey penulis akan

42
teliti mengolah sesuai
dengan keadaan yang
sebenarnya.

3. Membuat 3. Terlaksananya  Akuntabilitas


pemetaan dan pembuatan Pada saat membuat
memasukan pemetaan dan pemetaan penulis akan
informasi sarana pemasukan teliti dalam Membuat
sanitasi dalam informasi sarana pemetaan dan memasukan
aplikasi Arcgis sanitasi dalam informasi sarana sanitasi
aplikasi Arcgis dalam aplikasi Arcgis
 Nasionalisme
Dalam Membuat pemetaan
dan memasukan informasi
sarana sanitasi dalam
aplikasi Arcgis penulis
akan bekerja sama dengan
rekan kerja.
 Etika Publik
Dalam Membuat pemetaan
dan memasukan informasi

43
sarana sanitasi dalam
aplikasi Arcgis penulis
akan ramah dan sopan
menjalin kerja sama
dengan reka kerja.
 Komitmen Mutu
Dalam membuat pemetaan
dan memasukan informasi
sarana sanitasi dalam
aplikasi Arcgis, penulis
akan melakukannya dengan
akurat.
 Anti korupsi
Dalam Membuat pemetaan
dan memasukan informasi
sarana sanitasi dalam
aplikasi Arcgis penulis
akan melakukannya
dengan disiplin.

44
Tabel 2.7 Rancangan Aktualisasi Kegiatan 5

Kontribusi visi
Keterkaitan substansi mata Penguatan nilai
No. Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil dan misi
pelatihan organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5. Melaporkan hasil 1. Memprint hasil 1. Adanya peta data  Akuntabilitas Terlaksananya Mewujudkan
pelaksanaan pembuatan sebaran sarana Dalam memprint hasil kegiatan ini, dapat sikap yang
pembuatan system pemetaan sebaran sanitasi (MCK) pemetaan data sebaran mewujudkan misi rasional dalam
informasi sarana sarana sanitasi dalam bentuk penulis akan transparan. pembangunan kab. rencana kegiatan
sanitasi (MCK) (MCK) printout  Nasionalisme Buton yang selaras
melalui aplikasi Dalam memprint hasil dengan reformasi
pemetaan Arcgis pemetaan data sebaran birokrasi
penulis akan kerja sama
dengan tim kerja yang
lain.
 Etika Publik
Pada saat memprint hasil
pemetaan data sebaran
penulis akan saling
menghormati dengan tim
kerja yang lain.

45
 Komitmen Mutu
Dalam memprint hasil
pemetaan data sebaran
penulis akan berorientasi
pada mutu agar data yang
diperoleh adalah data yang
berkualitas.
 Anti korupsi
Dalam memprint hasil
pemetaan data sebaran
penulis akan jujur sesuai
dengan keadaan yang
sebenarnya.

2. Melakukan 2. Terlaksananya  Akuntabilitas


konsultasi hasil konsultasi hasil Dalam Melakukan
printout peta data printout peta data konsultasi hasil printout
sebaran sanitasi sebaran sanitasi peta penulis akan
(MCK) kepada (MCK) kepada transparan dan penuh
mentor mentor tanggung jawab.

46
 Nasionalisme
Dalam melakukan
konsultasi Penulis akan
Menggunakan bahasa yang
baku saat melakukan
konsultasi dengan atasan
terkait hasil printout peta
data sebaran.
 Etika Publik
Dalam Melakukan
konsultasi hasil printout
peta data sebaran sarana
sanitasi penulis akan
menggunakan tutur kata
yang santun.
 Komitmen Mutu
Dalam Melakukan
konsultasi hasil printout
peta data sebaran sanitasi
penulis akan responsive
dalam berkomunikasi.

47
 Anti korupsi
Dalam Melakukan
konsultasi hasil printout
peta data sebaran sanitasi
penulis akan jujur
menyampaikan hasil dan
masalah dari pembuatan
system informasi ini.

3. Melaporkan hasil 3. Terlaksananya  Akuntabilitas


pelaksanaan pelaporan hasil Dalam Melaporkan hasil
pembuatan pelaksanaan pelaksanaan pembuatan
Sistem informasi pembuatan Sistem Sistem informasi sarana
sarana sanitasi informasi sarana sanitasi (MCK) penulis
(MCK) yang telah sanitasi (MCK) akan bertanggung jawab
dimasukan dalam yang telah dengan apa yang telah
aplikasi pemetaan dimasukan dalam dilaksanakan dalam
Arcgis. aplikasi pemetaan rancangan aktualisasi.
Arcgis.

48
 Nasionalisme
Dalam Melaporkan hasil
pelaksanaan pembuatan
Sistem informasi sarana
sanitasi (MCK) penulis
akan menunjukan etos
kerja yang tinggi.
 Etika Publik
Pada saat Melaporkan hasil
pelaksanaan pembuatan
Sistem informasi sarana
sanitasi (MCK) penulis
akan menyampaikan
dengan cermat hasil
pelaksanaan kegiatan.
 Komitmen Mutu
Pada saat Melaporkan hasil
pelaksanaan pembuatan
Sistem informasi sarana
sanitasi (MCK) penulis
akan menyampaikan

49
dengan akurat.
 Anti korupsi
Pada saat Melaporkan hasil
pelaksanaan pembuatan
Sistem informasi sarana
sanitasi (MCK) penulis
akan menyampaikan
dengan jujur dan mandiri
sehingga laporan yamg
disusun dapat
dipertanggung jawabkan.

50
BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI

A. KENDALA DAN ANTISIPASI


Dalam melaksanakan aktualisasi di tempat kerja kemungkinan ada hal-hal yang menjadi
kendala bagi peserta. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka diperlukan strategi untuk
menghadapi kendala tersebut agar tidak menimbulkan ketidak efisienan waktu pelaksanaan
yang terbatas. Alternatif solusi dalam menghadapi perkiraan masalah dapat dilihat pada
table berikut:
Tabel 3.1 Kendala dan Antisipasi

No. Kegiatan Kendala Antisipasi

Konsultasi kepada Konsultasi kepada mentor Melakukan koordinasi


1. mentor terlambat dilaksanakan kepada mentor melalui
karena mentor berhalangan media telepon untuk
hadir di kantor pada waktu menentukan waktu
konsultasi yang telah pelaksanaan konsultasi.
direncanakan.
Melaksanakan rapat Adanya pandemic covid-19 Menghubungi rekan-
2. internal dalam Bidang menyebabkan banyak dari rekan kerja melalui media
cipta karya untuk rekan-rekan kerja yang telepon yang tidak aktif
membangun dukungan tidak hadir di kantor. masuk kantor untuk
bersama rekan kerja meminta kesediaan
mereka agar hadir
mengikuti rapat.
Membentuk tim survey Penulis tidak bisa langsung Melakukan koordinasi
3. pendataan sarana membuat SK tim survey pada atasan terkait
sanitasi dan nota tugas tim tenaga pembentukan tim survey,
survey mendengarkan arahan
dan menerima saran dari
atasan.
Membuat sistem - Penulis kesulitan dalam - Koordinasi kepada
4. informasi sarana menyiapkan alat survey pemilik alat agar
sanitasi (MCK) melalui seperti GPS. meminjamkan alat
aplikasi pemetaan - Data yang didapat dari GPS untuk kebutuhan
Arcgis GPS terkadang tidak survey dan langsung
tepat mengembalikan
setelah
menggunakannya.
- Penulis melakukan
editing dan jg

51
memanfaatkan
teknologi citra satelit
untuk memudahkan
pembuatan peta
sebaran.
Melaporkan hasil Adanya kesibukan di Melakukan koordinasi
5. pelaksanaan pembuatan kantor dan kegiatan dinas kepada mentor melalui
system informasi luar sehingga menghambat telepon untuk
sarana sanitasi (MCK) waktu pelaksanaan menentukan waktu
melalui aplikasi pelaporan. pelaksanaan konsultasi.
pemetaan Arcgis
kepada mentor

52
B. HASIL AKTUALISASI
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai dasar, peran dan kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak terlepas
dari pelaksanaan habituasi yang dilakukan oleh peserta. Implementasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam bentuk
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) yang terkandung dalam kegiatan terpilih perlu
dilakukan habituasi atau pembiasaaan dari beberapa tahapan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Dalam pelaksanaan aktualisasi di tempat tugas pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Buton dimulai sejak
tanggal 10 agustus 2020 sampe dengan tanggal 19 september 2020 telah dilaksanakan secara menyeluruh, dan diperoleh hasil aktualisasi
sebagai mana yang disajikan dalam tabel berikut:
Table 3.2 hasil aktualisasi kegiatan 1
Kontribusi visi
Keterkaitan substansi mata Penguatan nilai
No. Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil dan misi
pelatihan organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Konsultasi kepada 1. melapor pada 1. terlaksananya  Akuntabilitas Terlaksananya Mewujudkan
mentor mentor terkait kegiatan pelaporan Ketika melapor kepada kegiatan ini, sesuai sikap yang
rancangan pada pimpinan, penulis
dengan visi rasional dalam
aktualisasi yang pimpinan/mentor melaksanakan dengan
telah terkait rancangan jujur untuk menyampaikan kabupaten Buton kegiatan
dilaksanakan aktualisasi yang seluruh kegiatan yang yaitu : aktualisasi
telah dilaksanakan penulis laksanakan dalam
“TERWUJUDNYA
aktualisasi sehingga
pimpinan dapat memberi BUTON SEBAGAI

53
kepercayaan kepada KAWASAN BISNIS
penulis. DAN BUDAYA
 Nasionalisme
TERDEPAN”
Ketika melapor kepada
pimpinan, penulis
mendukung misi
menggunakan bahasa
yang baik dan benar kabupaten Buton
sehingga pimpinan merasa yaitu : “Reformasi
dihargai sebagai atasan.
Birokrasi,
 Etika Publik
Ketika melapor kepada meningkatkan
pimpinan penulis ramah pelayanan publik
dalam menyampaikan dan menciptakan
kegiatan yang penulis
kondisi
aktualisasikan sehingga
tercipta rasa saling pemerintahan yang
menghargai antara baik (good
pimpinan dan staf.
governance),

 Komitmen Mutu melalui penerapan


Ketika melapor kepada sistem pelayanan
pimpinan penulis efisien terpadu, efektif dan
memanfaatkan waktu
sehingga waktu yang ada efisien, mendorong
dapat dimanfaatkandengan aparatur agar
baik. memiliki
kompetensi,

54
 Anti korupsi professional serta
Dalam berkomunikasi menegakkan
dengan pimpinan, penulis
hukum dan
selalu mengutamakan
kejujuran dalam setiap perlindungan hak
ucapan sehingga pimpinan asasi manusia”.
dapat memberi
kepercayaam dam
dukungan penuh.

2. meminta arahan 2. mendapat arahan  Akuntabilitas


kepada mentor dari mentor terkait Ketika meminta arahan
terkait aktualisasi aktualisasi dari pimpinan, penulis
bertanggung jawab untuk
melaksanakan arahan
tersebut sesuai dengan apa
yang disampaikan oleh
pimpinan.
 Nasionalisme
Ketika meminta arahan
dari pimpinan, penulis
berkonsultasu dengan rasa
hormat sehingga tercipta
keharmonisan antara
pimpinan dan bawahan.
 Etika Publik
Ketika meminta arahan
dari pimpinan, penulis

55
berbicara dengan sopan
sehingga pimpinan
memahami apa yang
menjadi maksud dari
penulis.
 Komitmen Mutu
Dalam meminta arahan
kepada pimpinan penulis
berkonsultasi dengan baik
sehingga bisa beorientasi
pada mutu yang
diharapkan.
 Anti korupsi
Ketika meminta arahan
dari pimpinan, penulis
disiplin dalam mengikuti
setiap arahanya sehingga
pimpinan dapat melihat
antusias dari penulis.

3. meminta surat 3. adanya surat  Akuntabilitas


persetujuan persetujuan Dalam meminta surat
pelaksanaan pelaksanaan persetujuan penulis
aktualisasi aktualisasi melaksanakan dengan
penuh kejelasan sehingga
apa yang termuat dalam

56
surat persetujuan dapat
dilaksanakan.
 Nasionalisme
Dalam meminta surat
persetujuan penulis
menggunakan bahasa
Indonesia yang baku
sehingga pimpinan
menahami tujuan dari surat
persetujuan yang akan
diberikan.
 Etika Publik
Dalam meminta surat
persetujuan, penulis selalu
santun dalam berbicara
sehingga terjalin
komunikasi dua arah
antara pimpinan dan
penulis.
 Komitmen Mutu
Dalam meminta surat
persetujuan penulis
menggunakan waktu
dengan efektif sehingga
tidak mengganggu aktifitas
pimpinan yang lainnya.

57
 Anti korupsi
Dalam meminta surat
persetujuan penulis jujur
menyampaikan kegiatan
yang dilaksanakan selama
pelaksanaan aktualisasi

58
Table 3.3 Hasil aktualisasi Kegiatan 2
Kontribusi visi
Keterkaitan substansi mata Penguatan nilai
No. Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil dan misi
pelatihan organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Melaksanakan 1. Menyiapkan 1. adanya surat  Akuntabilitas Terlaksananya Mewujudkan
rapat internal undangan rapat undangan rapat dan Pada saat menyiapkan kegiatan ini, sesuai sikap yang
dalam Bidang dan menyebarkan tersebarnya surat undangan rapat penulis dengan visi rasional dalam
cipta karya untuk undangan rapat undangan rapat bertanggung jawab untuk kabupaten Buton kegiatan
membangun menyusun dan yaitu : aktualisasi
dukungan menyebarakan undangan “TERWUJUDNYA
bersama rekan rapat agar semua undangan BUTON SEBAGAI
kerja dapat diterima oleh peserta KAWASAN BISNIS
rapat. DAN BUDAYA
 Nasionalisme TERDEPAN”
Pada saat menyiapkan dan
menyebarkan undangan mendukung misi
rapat penulis bersikap adil kabupaten Buton
dan tidak membeda- yaitu : “Reformasi
bedakan antara satu Birokrasi,
dengan yang lain. meningkatkan
 Etika Publik pelayanan publik
Pada saat menyiapkan dan dan menciptakan
menyebarkan undangan kondisi
rapat penulis bersikap pemerintahan yang
dengan ramah sehingga baik (good

59
tercipta rasa saling governance),
menghargai antar sesama melalui penerapan
rekan kerja. sistem pelayanan
 Komitmen Mutu terpadu, efektif dan
Pada saat menyiapkan dan efisien, mendorong
menyebarkan undangan aparatur agar
rapat penulis memiliki
memanfaatkan waktu kompetensi,
secara efektif sehingga professional serta
waktu yang ada dapat menegakkan
dimanfatkan dengan baik . hukum dan
 Anti korupsi perlindungan hak
Pada saat menyiapkan dan asasi manusia”.
menyebarkan undangan
rapat penulis selalu
mengutamakan kejujuran
sehingga semua undangan
dapat tersalurkan dengan
tepat.

2. Menyiapkan ruang 2. Adanya ruang rapat  Akuntabilitas


rapat yang siap Ketika menyiapkan ruang
digunakan rapat Penulis melakukan
dengan penuh tanggung
jawab sehingga sebelum
rapat dimulai semua

60
persiapan rapat telah
selesai dirampungkan.
 Nasionalisme
Ketika menyiapkan ruang
rapat, penulis bersikap
professional sehingga
ruang rapat dapat
dipersiapkan dengan baik.

 Etika Publik
Ketika menyiapkan ruang
rapat, penulis menyiapkan
dengan tidak diskriminatif
terhadap peserta rapat
sehingga tercipta rasa
nyaman saat pelaksanaan
rapat sedang berlangsung.
 Komitmen Mutu
Ketika menyiapkan ruang
rapat, penulis
mengutamakan
kenyamanan peserta rapat
agar rapat dapat
berlangsung dengan
khitmad.
 Anti korupsi
Penulis akan disiplin
Ketika menyiapkan ruang

61
rapat sehingga ruang rapat
telah selesai dipersiapkan
sebelum waktu rapat
dimulai.

3. Menyiapkan 3. Adanya notulen  Akuntabilitas


notulen rapat rapat Dalam menyiapkan
notulen rapat penulis
melaksanakan dengan
penuh tanggung jawab
agar semua hal-ha yang
menjadi point penting
yang dibahas dalam rapat
dapat dicatat dengan baik.
 Nasionalisme
Dalam menyiapkan
notulen rapat penulis
menggunakan bahasa
Indonesia yang baku
sehingga apa yang di catat
pada lembar notulensi
dapat dimengerti.

 Etika Publik
Dalam menyiapkan
notulen rapat Penulis
menyiapkan notulen rapat
dengan baik sehingga

62
semua point penting dapat
dicatat pada lembar
notulensi.
 Komitmen Mutu
Dalam menyiapkan
notulen rapat penulis
menyiapkan notulen rapat
yang dapat dipercaya
sehingga apa yang termuat
dalam lembar notulensi
sesuai dengan apa yang
sebenarnya.
 Anti korupsi
Dalam menyiapkan
notulen rapat Penulis
Mencatat dengan jujur
yang sebenarnya tanpa
menambahkan yang lain
sehingga apa yang termuat
dalam lembar notulen
rapat benar-benar sesuai
dengan pembahasan rapat.

63
Table 3.4 Hasil aktualisasi kegiatan 3
Kontribusi visi
Keterkaitan substansi mata Penguatan nilai
No. Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil dan misi
pelatihan organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Membentuk tim 1. Melakukan 1. Terlaksananya  Akuntabilitas Terlaksananya Mewujudkan
survey pendataan konsultasi konsultasi dengan Pada saat melakukan kegiatan ini, sesuai sikap yang
sarana sanitasi dengan pimpinan/mentor konsultasi penulis
dengan visi rasional dalam
pimpinan/mentor terkait mendiskusikan kejelasan
terkait pembentukan tim target dari rancangan kabupaten Buton kegiatan
pembentukan tim survey. aktualisasi sehingga yaitu : aktualisasi
survey. kegiatan dapat terlaksana
“TERWUJUDNYA
sesuai dengan yang
direncanakan. BUTON SEBAGAI
 Nasionalisme KAWASAN BISNIS
Dalam melakukan DAN BUDAYA
konsultasi diharakan
melakukan kerjasama TERDEPAN”
dengan teman agar tujuan
mendukung misi
dapat tercapai dengan baik
dan efisien kabupaten Buton
 Etika Publik yaitu : “Reformasi
Pada saat melakukan
Birokrasi,
konsultasi pada pimpinan
Penulis bersikap sopan meningkatkan
pelayanan publik

64
sehingga pimpinan merasa dan menciptakan
dihargai sebagai atasan. kondisi
 Komitmen Mutu
pemerintahan yang
Pada saat melakukan
konsultasi pada pimpinan baik (good
Penulis berkonsultasi governance),
dengan baik sehingga bisa
melalui penerapan
beorientasi pada mutu
yang diharapkan. sistem pelayanan
 Anti korupsi terpadu, efektif dan
Pada saat berkonsultasi efisien, mendorong
pada pimpinan penulis
jujur Melakukan aparatur agar
konsultasi sesuai dengan memiliki
permasalahan dan kendala kompetensi,
yang sebenarnya terjadi.
professional serta
menegakkan
2. Rapat 2. Terlaksananya  Akuntabilitas
hukum dan
pembentukan tim rapat Pada saat rapat
survey pembentukan tim pembentukan tim survey perlindungan hak
survey Penulis bertanggung asasi manusia”.
jawab dalam menyiapkan
ruang rapat .
 Nasionalisme
ketika melakukan rapat
Penulis melakukan
musyawarah dan kerja

65
sama dengan peserta rapat
sehingga menemukan kata
mufakat.
 Etika Publik
Pada saat melaksanakan
rapat penulis
menyampaikan ide dan
gagasan dengan sopan dan
menggunakan bahasa yang
santun sehingga semua
peserta rapat merasa
dihargai.
 Komitmen Mutu
Pada saat melaksanakan
rapat Penulis
menggunakan waktu
dengan efisien agar tidak
mengganggu tahapan
kegiatan yang lain.
 Anti korupsi
Dalam melakukan rapat
penulis selalu peduli
dengan peserta rapat yang
lain sehingga semua
peserta rapat merasa
dihargai.

66
3. Menyusun SK 3. Adanya SK tim  Akuntabilitas
tim survey survey Dalam menyusun SK tim
Survey penulis konsisten
menyusun SK sesuai
dengan hasil keputusan
rapat sehingga peserta
rapat dapat memberikan
kepercayan pada penulis.
 Nasionalisme
Dalam menyususn SK tim
survey penulis
menghormati hal-hal yang
termuat dalam SK tersebut
sehingga apa yang menjadi
hasil rapat dapat termuat
dlam SK tim survey.
 Etika Publik
Penulis menyusun SK tim
survey dengan baik sesuai
dengan hasil rapat
sehingga penulis
memperoleh dukungan
secara penuh.
 Komitmen Mutu
Dalam menyusun SK tim
survey penulis kreatif
dalam memberikan ide
atau gagasan.

67
 Anti korupsi
Dalam menyusun SK tim
survey Penulis jujur
Membuat yang sebenarnya
sesuai dengan hasil rapat
sehingga penulis
mendapatkan dukungan
penuh dari anggota tim.

68
Table 3.5 Hasil aktualisasi kegiatan 4
Kontribusi visi
Keterkaitan substansi mata Penguatan nilai
No. Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil dan misi
pelatihan organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4. Membuat system 1. Melakukan 1. Terlaksananya  Akuntabilitas Terlaksananya Mewujudkan
informasi sarana pengambilan data pengambilan data Pada saat melaksanakan kegiatan ini, sesuai sikap yang
sanitasi (MCK) sarana sanitasi di sarana sanitasi di pengambilan data penulis
dengan visi rasional dalam
melalui aplikasi ibu kota ibu kota kabupaten melakukan dengan penuh
pemetaan Arcgis kabupaten buton. buton.. tanggung jawab agar kabupaten Buton kegiatan
target aktualisisasi dapat yaitu : aktualisasi
tercapai
“TERWUJUDNYA
 Nasionalisme
Dalam melakukan BUTON SEBAGAI
pengambilan data penulis KAWASAN BISNIS
bekerja sama dengan DAN BUDAYA
anggota tim yang lain
agar tujuan dapat tercapai TERDEPAN”
dengan baik.
mendukung misi
 Etika Publik
Dalam melakukan kabupaten Buton
pengambilan data penulis yaitu : “Reformasi
menerapkan sikap saling
Birokrasi,
menghormati dengan
anggota tim yang lain. meningkatkan
pelayanan publik

69
 Komitmen Mutu dan menciptakan
Dalam pengambilan data kondisi
yang dilakukan penulis
pemerintahan yang
berorientasi pada mutu
agar data yang diperoleh baik (good
adalah data yang governance),
berkualitas.
melalui penerapan
 Anti korupsi
Pada saat melakukan sistem pelayanan
pengambilan data penulis terpadu, efektif dan
melaksanakan dengan efisien, mendorong
jujur sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya aparatur agar
sehingga peta sebaran memiliki
dapat dibuat dengan baik. kompetensi,
professional serta
2. Mengolah data 2. Terlaksananya  Akuntabilitas menegakkan
hasil survey pengolahan data Dalam mengolah data hukum dan
hasil survey survey penulis konsisten
perlindungan hak
dalam penyusunan sesuai
degan data yang diperoleh asasi manusia”.
sehingga target kegiatan
aktulisasi dapat tercapai.
 Nasionalisme
Dalam mengolah data
survey penulis
melakukan Konsultasi

70
dengan atasan agar selalu
tercipta rasa saling
menghargai.
 Etika Publik
Dalam mengolah data
penulis melakukan dengan
cermat sesuai dengan hasil
survey di lokasi sehingga
target kegiatan aktulisasi
dapat tercapai.
 Komitmen Mutu
Dalam mengolah data
hasil survey penulis
kreatif dalam memberikan
ide atau gagasan sehingga
dapat menghasilkan sesuatu
yang berkualitas.
 Anti korupsi
Dalam mengolah data
hasil survey penulis teliti
mengolah sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya
penulis dimudahkan dalam
melaksanakan kegiatan
aktualisasi.

71
3. Membuat 3. Terlaksananya  Akuntabilitas
pemetaan dan pembuatan Pada saat membuat
memasukan pemetaan dan pemetaan penulis
informasi sarana pemasukan melakukan dengan teliti
sanitasi dalam informasi sarana dalam Membuat pemetaan
aplikasi Arcgis sanitasi dalam dan memasukan informasi
aplikasi Arcgis sarana sanitasi dalam
aplikasi Arcgis sehngga
peta dapat dibuat dengan
baik
 Nasionalisme
Dalam Membuat pemetaan
dan memasukan informasi
sarana sanitasi dalam
aplikasi Arcgis penulis
bekerja sama dengan
rekan kerja sehingga
tercipta rasa saling
menghargai sesame rekan
kerja.
 Etika Publik
Dalam Membuat pemetaan
dan memasukan informasi
sarana sanitasi dalam
aplikasi Arcgis penulis
ramah dan sopan menjalin
kerja sama dengan reka
kerja sehingga tercipta rasa

72
saling menghargai sesame
rekan kerja.
 Komitmen Mutu
Dalam membuat pemetaan
dan memasukan informasi
sarana sanitasi dalam
aplikasi Arcgis, penulis
melakukannya dengan
akurat sehingga
menghasilkan karya yang
berkualitas.
 Anti korupsi
Dalam Dalam Membuat
pemetaan dan memasukan
informasi sarana sanitasi
dalam aplikasi Arcgis
penulis melakukannya
dengan disiplin agar dapat
diselesaikan tepat waktu.

73
Table 3.6 Hasil aktualisasi kegiatan 5
Kontribusi visi
Keterkaitan substansi mata Penguatan nilai
No. Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil dan misi
pelatihan organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5. Melaporkan hasil 1. Memprint hasil 1. Adanya peta data  Akuntabilitas Terlaksananya Mewujudkan
pelaksanaan pembuatan sebaran sarana Dalam memprint hasil kegiatan ini, sesuai sikap yang
pembuatan system pemetaan sebaran sanitasi (MCK) pemetaan data sebaran
dengan visi rasional dalam
informasi sarana sarana sanitasi dalam bentuk penulis melaksanakan
sanitasi (MCK) (MCK) printout dengan transparan dan kabupaten Buton kegiatan
melalui aplikasi teliti sehingga penulis yaitu : aktualisasi
pemetaan Arcgis tidak melakukan kesalahan
“TERWUJUDNYA
dalam melaksanakan
kegiatan aktualisasi. BUTON SEBAGAI
 Nasionalisme KAWASAN BISNIS
Dalam memprint hasil DAN BUDAYA
pemetaan data sebaran
penulis bekerja sama TERDEPAN”
dengan tim kerja yang
mendukung misi
lain sehingga penulis
dapat menerima masukan kabupaten Buton
dari rekan-rekan kerja. yaitu : “Reformasi
 Etika Publik
Birokrasi,
Dalam memprint hasil
pemetaan data sebaran meningkatkan
penulis saling pelayanan publik

74
menghormati dengan tim dan menciptakan
kerja yang lain sehingga kondisi
tercipta rasa saling
pemerintahan yang
menghargai.
Penulis juga melakukan baik (good
dengan cermat sehingga governance),
kesalahan dapat
melalui penerapan
diminimalisir.
 Komitmen Mutu sistem pelayanan
Dalam memprint hasil terpadu, efektif dan
pemetaan data sebaran efisien, mendorong
penulis berorientasi pada
mutu agar data yang aparatur agar
diperoleh adalah data yang memiliki
berkualitas. kompetensi,
 Anti korupsi
professional serta
Dalam memprint hasil
pemetaan data sebaran menegakkan
penulis jujur sesuai hukum dan
dengan keadaan yang
perlindungan hak
sebenarnya sehingga
penulis memperoleh asasi manusia”.
kepercayaan dari mentor
dan pimpinan.

2. Melakukan 2. Terlaksananya  Akuntabilitas


konsultasi hasil konsultasi hasil Dalam Melakukan
printout peta data printout peta data konsultasi hasil printout

75
sebaran sanitasi sebaran sanitasi peta penulis transparan
(MCK) kepada (MCK) kepada dan penuh tanggung jawab
mentor mentor sehingga pimpinan
memberikan dukungan
penuh dan kegiatan dapat
terlaksana dengan baik.
 Nasionalisme
Dalam melakukan
konsultasi Penulis
menggunakan bahasa yang
baku saat melakukan
konsultasi dengan atasan
terkait hasil printout peta
data sebaran sehingga apa
yang disampaikan penulis
dapat dimengerti.
 Etika Publik
Dalam Melakukan
konsultasi hasil printout
peta data sebaran sarana
sanitasi penulis
menggunakan tutur kata
yang santun sehingga
pimpinan merasa dihargai
sebagai atasan.
 Komitmen Mutu
Dalam Melakukan
konsultasi hasil printout

76
peta data sebaran sanitasi
penulis responsive dalam
berkomunikasi sehingga
apa yang menjadi
masukan dari atasan dapat
diterima dengan baik.
 Anti korupsi
Dalam Melakukan
konsultasi hasil printout
peta data sebaran sanitasi
penulis jujur
menyampaikan hasil dan
masalah dari pembuatan
system informasi ini
sehingga dapat bersama-
sama mencari solusi.

3. Melaporkan hasil 3. Terlaksananya  Akuntabilitas


pelaksanaan pelaporan hasil Dalam Melaporkan hasil
pembuatan pelaksanaan pelaksanaan pembuatan
Sistem informasi pembuatan Sistem Sistem informasi sarana
sarana sanitasi informasi sarana sanitasi (MCK) penulis
(MCK) yang telah sanitasi (MCK) bertanggung jawab
dimasukan dalam yang telah dengan apa yang telah
aplikasi pemetaan dimasukan dalam dilaksanakan dalam
Arcgis. aplikasi pemetaan rancangan aktualisasi
Arcgis. sehingga apa yang

77
disajikan sesuai dengan
yang sebenarnya.
 Nasionalisme
Dalam Melaporkan hasil
pelaksanaan pembuatan
Sistem informasi sarana
sanitasi (MCK) penulis
menunjukan etos kerja
yang tinggi sehingga target
aktualisasi dapat tercapai
dengan baik.
 Etika Publik
Pada saat Melaporkan
hasil pelaksanaan
pembuatan Sistem
informasi sarana sanitasi
(MCK) penulis
menyampaikan dengan
cermat hasil pelaksanaan
kegiatan sehingga semua
kegiatan dapat
tersampaikan dan
kesalahan dapat
diminimalisir.
 Komitmen Mutu
Pada saat Melaporkan
hasil pelaksanaan
pembuatan Sistem

78
informasi sarana sanitasi
(MCK) penulis
menyampaikan dengan
akurat sehingga tujuan dari
kegiatan aktualisasi dapat
tercapai.
 Anti korupsi
Pada saat Melaporkan
hasil pelaksanaan
pembuatan Sistem
informasi sarana sanitasi
(MCK) penulis
menyampaikan dengan
jujur dan mandiri sehingga
laporan yamg disusun
dapat dipertanggung
jawabkan.

79
C. ANALISIS DAMPAK
Tidak dapat dipungkiri bahwa penerapan nilai-nilai ANEKA bukan merupakan
perkara yang mudah. Berbagai tantangan dan hambatan senantiasa menjadi kompleksitas
problema tersendiri. Namun sebagai bentuk political will untuk mendukung reformasi
birokrasi dan mengarahkan kinerja serta hasil kerja organisasi dalam konsepsi good
governance, maka seorang ASN memiliki tanggungjawab untuk mengimplementasikan
nilai dasar ANEKA tersebut.
Secara empiris terdapat potensi dampak yang terjadi jika nilai-nilai profesi PNS
yang terangkum dalam nilai dasar ANEKA tidak dilaksanakan, yakni :
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas menekankan pertanggungjawaban yang harus dicapai sehingga jika
akuntabilitas tidak dilaksanakan maka pelaksana tugas tidak akan bertanggungjawab
dalam menjalankan tupoksinya, pekerjaan dilaksanakan tidak sesuai prosedur,
memungkinkan terjadinya konflik kepentingan, tindakan diskriminatif maupun hal-hal
lain yang justru akan menghambat upaya reformasi birokrasi dan menciptakan iklim
good governance dalam pemerintahan.
Dengan demikian kepercayaan (trust) masyarakat kepada birokrasi akan semakin
memudar karena aparaturnya tidak mampu berperan sebagai kontrol demokrasi,
mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan serta meningkatkan efisiensi dan
efektivitas.
b. Nasionalisme
Apabila nasionalisme tidak dilaksanakan dalam kegiatan ketugasan PNS maka
rasa cinta tanah air, rasa kebangsaan dan kebersamaan akan hilang tergantikan oleh ego
sektoral, primordialisme dan sikap-sikap mementingkan kepentingan individu serta
golongan semata. Dengan merujuk pada peran ASN sebagai perekat dan pemersatu
bangsa, maka sudah selayaknya nilai nasionalisme dikembangkan sehingga
meminimalisir kemungkinan terjadinya konflik kepentingan, disintegrasi bangsa dan
ketidakadilan dalam akses pelayanan publik.
c. Etika Publik
Etika publik secara empiris memiliki keterkaitan dan implikasi terhadap
pelaksanaan kegiatan ketugasan PNS sehingga jika etika publik tidak diaktualisasikan
maka pelayanan publik yang berkualitas dan relevan akan sulit diwujudkan. Selain itu
nilai-nilai etis seperti tata karma, sopan santun, sikap saling menghargai dan mandiri

80
akan semakin pudar sehingga pelayanan publik yang menempatkan masyarakat sebagai
manusia yang dimanusiakan akan semakin jauh dari harapan.
d. Komitmen Mutu
Apabila komitmen mutu tidak dilaksanakan dalam kegiatan ketugasan PNS maka
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik tidak akan dapat berjalan secara
efektif, efisien dan inovatif sehingga kualitas kinerja dan hasil kerja birokrasi cenderung
bersifat stagnan.
Kondisi ini sangat tidak sesuai dengan dinamika perkembangan jaman yang telah
membentuk pola pikir masyarkat yang kritis diiringi dengan peningkatan kompleksitas
kebutuhan dan kepentingan publik. Oleh karena itu sebagai upaya untuk menjawab
tantangan perkembangan jaman tersebut, komitmen mutu menjadi nilai dasar yang
wajib diimplementasikan sehingga seluruh penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik semakin diikuti dengan naiknya indeks kepuasan masyarakat.
e. Anti Korupsi
Kebijakan hukum di Indonesia menetapkan korupsi sebagai kejahatan luar
biasa (extra ordinary crime) sehingga seluruh PNS harus mengembangkan sikap anti
korupsi. Bahkan tidak hanya korupsi yang identik dengan kerugian keuangan negara,
korupsi waktu, gratifikasi, mengharapkan pamrih dalam bekerja dan melakukan
diskriminasi pelayanan publik harus menjadi concern utama dalam sikap anti korupsi
yang perlu dikembangkan. Jika nilai anti korupsi tidak diaktualisasikan dalam
pelaksanaa tugas maka peran negara dalam alokasi, distribusi dan stabilisasi nasional
tidak dapat dilaksanakan dengan optimal.
Tabel 3.7 Analisis Dampak
Analisis Dampak
No. Kegiatan
Positif Negatif
Konsultasi kepada Dengan melakukan Jika tidak melakukan
1. mentor konsultasi kepada mentor, konsultasi maka mentor
penulis dapat tidak akan mengetahui
mendapatkan dukungan tentang kegiatan
langsung dari mentor dan aktualisasi yang
mentor akan mengetahui dilakukan oleh penulis
tentang kegiatan sehingga penulis tidak
aktualisasi yang dilakukan akan mendapat dukungan
penulis. Sehingga mentor dan kepercayaan dari
dapat memberikan mentor.

81
kepercayaan kepada
penulis.
Melaksanakan rapat Rapat internal membangun Jika rapat untuk
2. internal dalam Bidang dukungan bersama rekan membangun dukungan
cipta karya untuk kerja membuat kegiatan tidak dilakukan maka
membangun dukungan yang akan dilakukan penulis akan kesulitan
bersama rekan kerja mendapat dukungan melaksanakan ataupun
langsung dari rekan-rekan mengembangkan
kerja sehingga penulis kegiatan aktualisasi dan
dapat lebih maksimal dianggap tidak berlaku
dalam pelaksanaan sopan terhadap organisasi
kegiatan. sehingga rekan-rekan
kerja tidak akan bersedia
untuk membantu dalam
pelaksanaan kegiatan.
Membentuk tim survey Dengan membentuk tim Jika tidak membentuk tim
3. pendataan sarana survey, pekerjaan menjadi survey maka pelaksanaan
sanitasi terarah dan terkoordinasi aktualisasi akan
dengan baik. Dengan terhambat karena
adanya tim survey, maka ketidakjelasan nama-
pelaksanaan kegiatan nama tim yang akan
aktualisasi menjadi lebih membantu melakukan
mudah untuk diselesaikan. pandataan.
Membuat system Dengan membuat sistem Tanpa adanya sistem
4. informasi sarana sanitasi informasi sarana sanitasi informasi sarana sanitasi
(MCK) melalui aplikasi melalui aplikasi arcgis maka perencanaan usulan
pemetaan Arcgis maka ini dapat menjadi lokasi program menjadi
rujukan untuk menentukan tidak optimal Karena
rencana usulan lokasi tidak adanya data
sasaran program ditahun kebutuhan terpadu yang
mendatang. Selain itu, dapat menjadi rujukan
dengan adanya pemetaan perencanaan, sehingga
data sebaran sarana berdampak pada
sanitasi khususnya MCK optimalisasi pelayanan
ini maka perencanaan publik pada masyarakat
program ditahun-tahun dalam pemenuhan
selanjutnya akan dapat kebutuhan sarana sanitasi
tersusun dengan lebih khususnya MCK.
baik. Sistem informasi ini
juga berdampak positif
dalam pelayanan publik
yang berdampak langsung
pada masyarakat agar

82
sarana sanitasi khususnya
MCK dapat terpenuhi
dengan baik.
Melaporkan hasil Dengan melaporkan hasil Jika tidak melakuan
5. pelaksanaan pembuatan pelaksanaan maka penulis pelaporan maka pimpinan
system informasi sarana dapat menerima kritik, tidak dapat mengetahui
sanitasi (MCK) melalui saran dan masukan dari progres dan hasil
aplikasi pemetaan pimpinan terkait dengan pelaksanaan aktualisasi
Arcgis kepada mentor pelaksanaan kegiatan yang dilakukan penulis
aktualisasi sehingga jika sehingga pimpinan akan
masih terdapat kesalahan, merasa tidak dihargai dan
kekeliruan dan kekurangan penulis dianggap berlaku
maka penulis dapat segera tidak sopan. Penulis juga
memperbaiki kesalahan tidak aka bisa
tersebut. Pelaporan ini menyelesaikan kegiatan
juga merupakan bentuk aktualissi dengan baik
tanggung jawab penulis karena tidak dapat
terhadap pelaksanaan mempertanggung
kegiata aktualisasi jawabkan kegiatan
sehingga pimpinan dapat aktuliasasi yang
memberikn apresiasi atas dilakukan.
apa yang telah
dilaksanakan oleh penulis.

83
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan pada instansi tempat tugas telah memenuhi
nilai-nilai dasar Akuntasbilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu, dan Anti
korupsi (ANEKA). Kegiatan aktualisasi ini membawa dampak positif bagi peserta latsar
maupun rekan sejawat yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Dengan menerapkan nilai-
nilai dasar akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi
(ANEKA) maka Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat memberikan kontribusi dan gagasan
inovatif yang mengarah pada perbaikan hasil kinerja OPD, Khususnya Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Buton.
Sistem informasi spasial dengan menggunakan perangkat ArcGis adalah salah satu
gagasan kreatif dalam memberikan informasi peta sebaran sehingga kontrol sistem
pengusulan dan pengadaan bantuan sarana sanitasi dapat teridentifikasi dengan efektif
dan efisien. Tidak adanya sistem informasi spasial dapat menghambat proses pelaksanaan
rencana kerja yang telah ditetapkan ditahun berjalan dan untuk kegiatan kedepannya.

B. SARAN
Pembuatan sistem informasi sarana sanitasi ini hanya terbatas pada beberapa
wilayah kelurahan di kota pasarwajo (ibu kota kabupaten buton), olehnya itu perlu
ditindak lanjuti sampai pada daerah lainnya di luar wilayah ibu kota kabupaten buton agar
sistem informasi ini dapat mendukung perencanaan program kerja ke depan dengan lebih
baik dan menyeluruh.

84
Tabel Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

85
LAMPIRAN KEGIATAN 1

“KONSULTASI KEPADA PIMPINAN”

1. Dokumentasi Melapor dan meminta arahan


Kepada Mentor terkait rancangan kegiatan
aktualisasi.
2. Arahan-arahan mentor
3. Surat Persetujuan Aktualisasi
Dokumentasi Melapor dan meminta arahan Kepada Mentor (Wd. Arsy Rahmayani, ST)
terkait rancangan kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2020
Arahan-arahan Mentor
Surat Persetujuan Pelaksanaan Aktualisasi
LAMPIRAN KEGIATAN 2

“MELAKSANAKAN RAPAT INTERNAL DALAM


BIDANG CIPTA KARYA UNTUK MEMBANGUN
DUKUNGAN BERSAMA REKAN KERJA”

1. Dokumentasi Menyiapkan undangan rapat.


2. Undangan rapat
3. Tanda terima undangan rapat
4. Dokumentasi menyiapkan ruang rapat
5. Dokumentasi rapat
6. Daftar hadir rapat
7. Notulen Rapat
Dokumentasi Menyiapkan undangan rapat yang dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2020
Undangan Rapat
Tanda terima undangan rapat
Dokumentasi Menyiapkan ruang rapat yang dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus 2020
Dokumentasi Pelaksanaan rapat yang dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus 2020
Daftar hadir rapat
Notulen rapat
LAMPIRAN KEGIATAN 3

“MEMBENTUK TIM SURVEY PENDATAAN SARANA


SANITASI (MCK)”

1. Dokumentasi konsultasi dengan mentor terkait


pembentukan tim survey.
2. Dokumentasi rapat pembentukan tim survey
3. Daftar hadir rapat
4. Notulen rapat
5. SK tim survey
6. Nota surat tugas
Dokumentasi Konsultasi Kepada Mentor (Wd. Arsy Rahmayani, ST) terkait
pembentukan tim survey yang dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2020
Dokumentasi rapat pembentukan tim survey yang dilaksanakan pada tanggal 24
Agustus 2020
Daftar hadir rapat
Notulen rapat
SK Tim survey
Surat tugas tim survey
LAMPIRAN KEGIATAN 4

“MEMBUAT SISTEM INFORMASI SARANA SANITASI


(MCK) MELALUI APLIKASI PEMETAAN ARCGIS”

1. Dokumentasi survey pendataan sarana sanitasi


(MCK)
2. Dokumentasi pengolahan data hasil survey
3. Tampilan jendela aplikasi arcgis
4. Dokumentasi pembuatan peta sebaran ke dalam
aplikasi Arcgis
5. Tampilan jendela aplikasi Arcgis pembuatan peta
Dokumentasi survey pendataan sarana sanitasi (MCK) yang dilaksanakan pada
tanggal 26 Agustus s/d 3 september 2020
Dokumentasi pengolahan data hasil survey yang dilaksanakan pada tanggal 4
september 2020
Tampilan jendela aplikasi arcgis
Dokumentasi pembuatan peta sebaran ke dalam aplikasi Arcgis yang dilaksanakan
pada tanggal 4 s/d 9 september 2020.
Tampilan jendela aplikasi arcgis pembuatan peta
LAMPIRAN KEGIATAN 5

“MELAPORKAN HASIL PEMBUATAN SISTEM


INFORMASI SARANA SANITASI (MCK) MELALUI
APLIKASI PEMETAAN ARCGIS”

1. Dokumentasi Memprint hasil pembuatan


pemetaan sebaran sarana sanitasi (MCK)
2. Dokumentasi konsultasi hasil printout peta data
sebaran sanitasi (MCK) kepada mentor
3. Dokumentasi melaporkan hasil pembuatan
system informasi kepada mentor
4. Dokumentasi melaporkan hasil pembuatan
system informasi sarana sanitasi
Dokumentasi Memprint hasil pembuatan pemetaan sebaran sarana sanitasi (MCK)
yang dilaksanakan pada tanggal 10 september 2020
Dokumentasi konsultasi hasil pembuatan pemetaan sebaran sarana sanitasi (MCK)
kepada mentor (Wd. Arsy Rahmayani, ST) yang dilaksanakan pada tanggal 10
september 2020
Dokumentasi pelaporan hasil pembuatan pemetaan sebaran sarana sanitasi (MCK)
kepada mentor (Wd. Arsy Rahmayani, ST) yang dilaksanakan pada tanggal 14
september 2020
Dokumentasi pelaporan hasil pembuatan pemetaan sebaran sarana sanitasi (MCK)
kepada pimpinan (Jufri T, S.Kom., M.Si) yang dilaksanakan pada tanggal 15
september 2020

Anda mungkin juga menyukai