Anda di halaman 1dari 15

DAFTAR ISI

BAB 1 ....................................................................................................................................... 2
Latar Belakang ........................................................................................................ 2
Tujuan ...................................................................................................................... 4
Tempat dan Waktu Pelaksanaan........................................................................... 4
BAB 2 ....................................................................................................................................... 5
Gambaran Umum Kementrian PUPR .................................................................. 5
Gambaran Umum Direktorat Jenderal Bina Konstruksi ................................... 7
Gambaran Umum Direktorat Bina Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa
Konstruksi ........................................................................................................................... 8
BAB 3 ....................................................................................................................................... 9
Identifikasi Masalah ............................................................................................... 9
Core Issue ................................................................................................................. 9
Gagasan.................................................................................................................. 10
Kegiatan ................................................................................................................. 11
Tahapan Kegiatan ................................................................................................. 11

1
BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN) dijelaskan bahwa setiap CPNS wajib menjalani masa percobaan yang
dilaksanakan melalui proses Diklat terintegrasi untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme
serta kompetensi bidang. Hal tersebut perlu dilakukan semata-mata untuk
mewujudkan visi Negara sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Untuk merealisasikan hal tersebut,
diperlukan sebuah penyeleng-garaan Pelatihan yang inovatif dan terintegrasi. Dalam
hal ini, Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 25 Tahun 2017 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Latsar Gol. III mengatur mengenai penyelenggaraan
Pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat
Pelatihan dan di tempat kerja sehingga memungkinkan peserta mampu
menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktulisasikan, serta membuatnya menjadi
kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya
sebagai karakter PNS yang profesional sesuai bidang tugas.
Pelatihan dasar akan mengajarkan nilai-nilai dasar ASN kepada peserta diklat
yang kemudian harus mampu berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik dan perekat bangsa. Setiap ASN memiliki kesempatan untuk mengembangkan
profesional kelas dunia, tidak parsial dalam pelaksanaan tugas, memperoleh
kesejahteraan dan mengembangkan nilai-nilai kebijaksanaan selaras dengan semangat
yang termuat dalam UU Nomor 5 Tahun 2014.
Untuk menjalankan peranan tersebut, diperlukan sosok ASN yang profesional,
yaitu ASN yang mampu memenuhi standar kompetensi dalam melaksanakan tugas
jabatannya secara efektif dan efisien. Oleh karena itu ASN harus memahami nilai-nilai
dasar profesi ASN yang disebut dengan ANEKA yakni :

2
1) Akuntabilitas menekankan pertanggungjawaban yang harus yang harus
dicapai sehingga jika akuntabilitas tidak dilaksanakan maka pelaksana tugas tidak akan
bertanggungjawab dalam menjalankan tupoksinya, pekerjaan dilaksanakan tidak
sesuai prosedur, memungkinkan terjadinya konflik kepentingan, tindakan
diskriminatif maupun hal-hal lain yang justru akan menghambat upaya reformasi
birokrasi dan menciptakan iklim good governance dalam pemerintahan.
2) Nasionalisme adalah rasa cinta tanah air, rasa kebangsaan dan kebersamaan
dan akan menghilang ego sektoral, primodialisme dan sikapsikap mementingkan
kepentingan individu serta golongan semata. Nilai nasionalisme dikembangkan
sehingga meminimalisir kemungkinan terjadinya konflik kepentingan, disintegrasi
bangsa dan ketidakadilan dalam akses pelayanan publik.
3) Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan
untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-
hak individu, mencakup cara-cara pengambilan keputusan untuk membantu
membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya
dilakukan sesuai nila-nilai yang dianut
4) Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Bidang apapun
yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara
optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder. Komitmen mutu
merupakan tindakan untuk menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja yang
berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
5) Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan normanorma dengan
tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara
langsung maupun tidak
Nilai-nilai dasar itu diberikan dalam pembelajaran di pembelajaran latihan
dasar yang selanjutnya akan diaktualisasikan. Aktualisasi nilai-nilai dasar diartikan
sebagai suatu proses untuk menjadikan kelima nilai dasar tersebut (ANEKA) akan
terlihat aktual, nyata dan benar-benar diaplikasikan di tempat kerja.

3
Tujuan
Adapun tujuan laporan aktulisasi ini adalah untuk mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar profesional PNS sesuai dengan tugas dan fungsi peserta Latsar Gol. III.
Pada sisi yang lebih spesifik, kegiatan aktualisasi merupakan inti dari Latsar Gol. III
karena merupakan wahana bagi peserta untuk membuktikan kemampuan dalam
menerapkan nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi.

Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Tahapan aktualisasi dilaksanakan di Subdirektorat Teknologi dan Produksi
Dalam Negeri Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi Direktorat
Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR. Waktu Pelaksanaan selama 30 hari dari
tanggal 24 Juli 2019 sampai tanggal 4 September 2019

4
BAB 2
PENGENALAN UNIT ORGANISASI

Gambaran Umum Kementrian PUPR


Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun
2018 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan perumahan
rakyat untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya
air, penyelenggaraan jalan, penyediaan perumahan dan pengembangan kawasan
permukiman, pembiayaan infrastruktur, penataan bangunan gedung, sistem
penyediaan air minum, sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta
persampahan, dan pembinaan jasa konstruksi;
b. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi
kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan
perumahan Rakyat;
c. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
d. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
e. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di daerah;
f. pelaksanaan penyusunan kebijakan teknis dan strategi keterpaduan pengembangan
infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat;
g. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pekerjaan umum dan perumahan
rakyat;
5
h. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di bidang pekerjaan umum dan
perrrmahan rakyat;
i. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di
lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; dan
j. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Presiden

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mempunyai nilai-


nilai yang harus dilaksanakan seluruh pegawai dan menunjukan jati diri sebagai
Orang PUPR yaitu :

IProVe

a. Integritas

Insan Kementerian PUPR melaksanakan tugas dengan jujur, bersikap dan


berperilaku sesuai antara perbuatan dan ucapan, konsisten, disiplin, berani dan tegas
dalam mengambil keputusan, tidak menyalahgunakan wewenang serta pro aktif
dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme serta
tidak melibatkan diri dalam perbuatan tercela.

b. Profesional

Insan Kementerian PUPR melaksanakan tugas perumusan kebijakan,


perencanaan dan program kegiatan, pengalokasian anggaran dan pelaksanaan, serta
pengawasan berdasarkan kompetensi yang dimiliki, sesuai dan patuh dengan
prosedur, bersungguh-sungguh, mandiri serta memiliki komitmen terhadap
pencapaian hasil pekerjaan yang optimal dan menghindari pertentangan kepentingan.

c. Mission Oriented

Insan Kementerian PUPR senantiasa berpijak pada visi dari Kementerian


PUPR yang merupakan acuan dalam melaksanakan tugas melalui organisasi unit
kerjanya sebagai arah dalam mencapai sasaran dan kesuksesan dalam mencapai misi
pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi tersebut.

6
d. Visioner

Insan Kementerian PUPR melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan yang


lebih besar, melihat jauh ke depan, berbuat untuk kemajuan masyarakat, bangsa dan
negara, serta memberikan makna dalam setiap kegiatan.

e. Etika Akhlakul Karimah

Insan Kementerian PUPR memiliki budi pekerti, akhlak dan tingkah laku
(tabiat) yang terpuji, baik dan yang mulia sesuai dengan ajaran agama yang harus
dimiliki oleh semua manusia yang hidup di dunia. Dengan demikian keberadaan
setiap karyawan Kementerian PUPR dapat bermanfaat dan memberikan kenyamanan
bagi lingkungan, masyarakat, bangsa dan negara

Gambaran Umum Direktorat Jenderal Bina Konstruksi


Dalam melaksanakan tugas, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
menyelenggarakan fungsi :
1. perumusan kebijakan di bidang pembinaan penyelenggaraan, kelembagaan, dan
sumber daya jasa konstruksi;
2. pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan penyelenggaraan, kelembagaan, dan
sumber daya jasa konstruksi;
3. pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan dan pengawasan
penyelenggaraan jasa konstruksi yang dilaksanakan oleh masyarakat dan
pemerintah daerah;
4. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembinaan jasa
konstruksi;
5. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan
penyelenggaraan, kelembagaan, dan sumber daya jasa konstruksi;
6. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan penyelenggaraan,
kelembagaan, dan sumber daya jasa konstruksi;
7. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi; dan
8. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

7
Gambaran Umum Direktorat Bina Kelembagaan dan Sumber
Daya Jasa Konstruksi
Direktorat Bina Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pembinaan kelembagaan dan sumber daya jasa konstruksi.
Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 828, Bina
Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi menyelenggarakan fungsi:
1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembinaan kelembagaan dan pembinaan
perijinan, rantai pasok material dan peralatan konstruksi, teknologi konstruksi dan
produksi dalam negeri, serta usaha jasa konstruksi;
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan kelembagaan dan pembinaan perijinan,
rantai pasok material dan peralatan konstruksi, teknologi konstruksi dan produksi
dalam negeri, serta usaha jasa konstruksi;
3. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembinaan
kelembagaan dan pembinaan perijinan, rantai pasok material dan peralatan konstruksi,
teknologi konstruksi dan produksi dalam negeri, serta usaha jasa konstruksi;
4. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan kelembagaan dan
pembinaan perijinan, rantai pasok material dan peralatan konstruksi, teknologi
konstruksi dan produksi dalam negeri, serta usaha jasa konstruksi;
5. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang pembinaan kelembagaan dan
pembinaan perijinan, rantai pasok material dan peralatan, teknologi konstruksi dan
produksi dalam negeri, serta usaha jasa konstruksi; dan
6. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat.

8
BAB 3
RANCANGAN AKTUALISASI

Identifikasi Masalah
Identifikasi isu merupakan tahap mengamati perilaku, fenomena, budaya yang
ada terpantau selama On Job Training. Unit kerja yang menjadi lokasi On Job Training
penulis adalah Subdirektorat Teknologi dan Produksi Dalam Negeri Direktorat Bina
Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi. Isu yang terpantau selama kegiatan
On Job Training adalah sebagai berikut:

• Kurangnya monitoring dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan di Subdit


TKPDN,
• Kurangnya informasi mengenai produk – produk yang telah dihasilkan oleh
Subdit TKPDN baik dari peraturan hukum sampai buku yang telah dibuat.
• Kurangnya efektifitas penggunaan digitalisasi arsip.

Core Issue
Pada tahapan selanjutnya dilakukan identifikasi dari beberapa isu untuk
menentukan core issue. Dalam menentukan core issu dilakukan analisis dengan
menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Metode ini dilakukan
dengan memberikan penilaian skala 1-5 terhadap isu. Isu dengan total nilai tertinggi
merupakan isu prioritas. Berikut merupakan hasil penilaian isu dengan menggunakan
metode USG :

9
No Isu Urgency Seriousness Growth Total

Kurangnya monitoring dan


1 evaluasi kegiatan di Subdit 5 4 4 13
TKPDN
Kurangnya informasi mengenai
produk – produk yang telah
2 dihasilkan oleh Subdit TKPDN baik 3 4 4 11
dari peraturan hukum sampai buku
yang telah dibuat
Kurangnya efektifitas penggunaan
3 3 3 3 9
digitalisasi arsip

Setiap isu dinilai dengan memberikan skor antara 1-5

1 = sangat tidak urgent 5 = sangat urgent

Dari penilaian yang dilakukan, core issue dengan total nilai tertinggi yaitu
Kurangnya monitoring dan evaluasi dalam kegiatan yang dilaksanakan di Subdit
TKPDN. Hal ini disebabkan dari urgensi permasalahan yang harus segera diselesaikan
agar hasil dari setiap kegiatan tetap bisa terukur capaiannya. Kemudian isu ini menjadi
sangat serius karena mempengaruhi produk yang di buat baik dari produk hukum
hinffa peroduk lainnya sehingga perlu adanya monev di dalam prosesnya untuk
menjaga setiap aspek yang ada. Yang terakhir isu ini menjadi sangat berkembang
dikarenakan tuntutan dan masalah yang berkembang di dunia jasa konstruksi sehingga
kegiatan yang dilaksanakan di subdirektorat TKPDN menjadi suatu hal yang krusial.

Gagasan
Dalam upaya mengatasi core issue yang telah ditentukan, kegiatan yang
dilakukan yaitu Peningkat Laporan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan yang
dilaksanakan di Subdit Teknologi dan Produksi Dalam Negeri.

10
Kegiatan

Dalam proses perancangan aktualisasi mengenai solusi dari isu yang ada yaitu
tentang kurangnya monitoring dan evaluasi kegiatan di Subdit TKPD, penulis telah
merancang beberapa kegiatan, yang diantaranya sebagai berikut

1. Pengumpulan data mengenai kegiatan yang sudah dilaksanakan.


2. Membuat form monitoring dan evaluasi
3. Sosialisasi penggunaan form di lingkungan Subdit TKPDN
4. Pengisian form monev disetiap kegiatan yang dilakukan.
5. Evaluasi mengenai hasil penggunaan form monitoring dan evaluasi

Tahapan Kegiatan
Keterkaitan Kontribusi
Penguatan
Tahapan Substansi Terhadap
No Kegiatan Output Nilai
Kegiatan Mata Visi - Misi
Organisasi
Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
a. Konsultasi
Mendukung
dengan
tugas
Mentor
melaksanakan
Kepala Seksi
penyiapan Integrasi,
yang ada di
Pengumpulan perumusan Profesional,
Subdit
data kegiatan Database dan Orientasi
1 TKPDN Akuntabilitas
yang akan Kegiatan pelaksanaan Misi, Etika
b.
dilaksanakan kebijakan di Aklakul
Pengumpulan
bidang Karimah
jadwal
pembinaan
kegiatan yang
kelembagaan
akan
dan sumber
dilaksanakan

11
c. Membuat daya jasa
database konstruksi
kegiatan
a. Konsultasi
dengan Mendukung
Mentor dan tugas
Kepala Seksi melaksanakan
yang ada di penyiapan
Subdit perumusan Integritas,
Akuntabilitas,
Membuat TKPDN dan Profesional,
Form Komitmen
form b. Membuat pelaksanaan Orientasi
2 monitoring Mutu,
monitoring form kebijakan di Misi, Etika
dan evaluasi Manajemen
dan evaluasi monitoring bidang Akhlakul
ASN
dan evaluasi pembinaan Karimah
sesuai dengan kelembagaan
saran dan dan sumber
masukan dari daya jasa
Mentor dan konstruksi
Kepala Seksi
a. Konsultasi
Mendukung
dengan
tugas
Sosialisasi Mentor dan
melaksanakan
penggunaan Kepala Seksi Akuntabilitas,
penyiapan Integritas,
form yang ada di SOP Komitmen
perumusan Profesional,
monitoring Subdit penggunaan Mutu,
dan Orientasi
3 dan evaluasi TKPDN form Manajemen
pelaksanaan Misi, Etika
di b. Pembuatan monitoring ASN,
kebijakan di Akhlakul
lingkungan SOP dan evaluasi Pelayanan
bidang Karimah
subdirektorat penggunaan Publik
pembinaan
TKPDN form
kelembagaan
monitoring
dan sumber
evaluasi

12
daya jasa
c. Sosialisasi
konstruksi
a. Konsultasi
dengan Mendukung
Kepala Seksi tugas
yang ada di melaksanakan
Subdit penyiapan
TKPDN perumusan Integritas,
Form
Pengisian b. Pengisian Akuntabilitas, dan Profesional,
monitoring
form form monev Komitmen pelaksanaan Orientasi
4 dan evaluasi
monitoring pada saat Mutu, Anti kebijakan di Misi, Etika
yang telah
dan evaluasi kegiatan Korupsi, bidang Akhlakul
terisi
c. Paraf dari pembinaan Karimah
Kepala Seksi kelembagaan
dan tanda dan sumber
tangan dari daya jasa
Kepala konstruksi
Subdit
a. Pembuatan Mendukung
laporan hasil tugas
penggunaan melaksanakan
Integritas,
Evaluasi form penyiapan
Akuntabilitas, Profesional,
penggunaan monitoring Laporan perumusan
Komitmen Orientasi
5 form dan evaluasi hasil dan
Mutu, Anti Misi, Etika
monitoring b. Pelaporan evaluasi pelaksanaan
Korupsi, Akhlakul
dan evaluasi terhadap kebijakan di
Karimah
coach mentor bidang
dan kepala pembinaan
seksi kelembagaan

13
c. dan sumber
Rekomendasi daya jasa
dan saran konstruksi
penggunaan
selanjutnya

14
15

Anda mungkin juga menyukai