Anda di halaman 1dari 15

1

BAB I
PENGENALAN UMUM KELEMBAGAAN

1.1 PROFIL KEMENTERIAN UMUM PEKERJAAN DAN PERUMAHAN RAKYAT

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat dan Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2018 tentang Perubahan
atas Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk
membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya air,
penyelenggaraan jalan, penyediaan perumahan dan pengembangan kawasan permukiman,
pembiayaan infrastruktur, penataan bangunan gedung, sistem penyediaan air minum, sistem
pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan, dan pembinaan jasa konstruksi;
b. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh
unsur organisasi di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat;
c. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat;
d. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
e. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat di daerah;
f. pelaksanaan penyusunan kebijakan teknis dan strategi keterpaduan pengembangan infrastruktur
pekerjaan umum dan perumahan rakyat;
g. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat;
h. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di bidang pekerjaan umum dan perrrmahan
rakyat;
i. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; dan
j. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Presiden

INTEGRITAS JORDI ANDERSON


2

1.2 PROFIL DIIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan


pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan jasa konstruksi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan di bidang pembinaan penyelenggaraan, kelembagaan, dan sumber daya jasa
konstruksi;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan penyelenggaraan, kelembagaan, dan sumber daya jasa
konstruksi;
c. pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan dan pengawasan penyelenggaraan jasa konstruksi
yang dilaksanakan oleh masyarakat dan pemerintah daerah;
d. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembinaan jasa konstruksi;

INTEGRITAS JORDI ANDERSON


3

e. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan penyelenggaraan, kelembagaan,


dan sumber daya jasa konstruksi;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan penyelenggaraan, kelembagaan, dan
sumber daya jasa konstruksi;
g. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi; dan
h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

1.3 PROFIL BALAI JASA KONSTRUKSI WILAYAH III JAKARTA

Sesuai dengan Permen PUPR Nomor 20/PRT/M/2016 tugas dari Balai Jasa Konstruksi
adalah untuk pemberdayaan dan pengawasan bidang pembinaan jasa konstruksi.

INTEGRITAS JORDI ANDERSON


4

Balai Jasa Konstruksi juga memiliki fungsi sebagai berikut :


• Penyusunan rencana kerja, pengendalian mutu, peningkatan kapasitas jasa
konstruksi dan penyelenggaraan jasa konstruksi yang diselenggarakan oleh
masyarakat dan pemerintah di wilayahnya.
• Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi rencana kerja dengan lembaga
pemerintahan dan masyarakat di wilayahnya.
• Pengelolaan data dan informasi sumber daya jasa konstruksi di wilayahnya.
• Pelaksanaan pengendalian mutu peningkatan kapasitas jasa konstruksi dan
penyelenggaraan jasa konstruksi yang diselenggarakan oleh masyarakat dan
pemerintah di wilayahnya.
• Pelaporan penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan dan pengawasan
penyelenggaraan jasa konstruksi di wilahnya; dan
• Penyusunan program dan anggaran, pengelolaan kepegawaian, keuangan, tata
persuratan dan tata kearsipan, perlengkapan, pengelolaan barang milik negara,
pengelolaan penerimaan negara bukan pajak, pelayanan sarana dan pra sarana serta
urusan rumah tangga Balai.

Balai Jasa Konstruksi memiliki struktur organisasi sebagai berikut :

Kepala Balai
Ir. Riky Aditya Nazir,
MT

Kepala Seksi Kepala Seksi


Perencanaan dan Kepala Sub Bagian Penyelenggaraan dan
Informasi Tata Usaha Pengendalian Mutu

Budianto Wihelmi, S.Sos, M.Si


Kusumawardono, S.IP, MM Yanuar Tri Kurniawan,
ST, M.Eng

INTEGRITAS JORDI ANDERSON


5

BAB II
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

2.1 RENCANA STRATEGIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

Peran infrastruktur sangat penting dalam mewujudkan pemenuhan hak dasar rakyat seperti
pangan, sandang, papan, rasa aman, pendidikan, dan kesehatan. Selain itu, infrastruktur juga
memegang peranan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan daya saing
global.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang menangani infrastruktur
pekerjaan umum dan perumahan rakyat, sebagai bagian dari bidang infrastruktur, berkewajiban
untuk mendukung hal tersebut melalui pelaksanaan pembangunan yang terpadu, efektif dan efisien
dengan memperhatikan pengarusutamaan pembangunan yang berkelanjutan, gender serta
berlandaskan tata kelola pemerintahan yang baik dalam proses pencapaian tujuan pembangunan
nasional.
Pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan merupakan upaya penerapan prinsip
pembangunan berkelanjutan secara seimbang dan sinergis dalam memenuhi kebutuhan sekarang
tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan. Dalam pelaksanaan
pembangunan berkelanjutan diperlukan keterpaduan antara 3 (tiga) pilar yaitu sosial, ekonomi
dan lingkungan yang kemudian diperkuat dengan dimensi kelembagaan. Pelaksanaan
pembangunan berkelanjutan secara umum tercermin dalam indikator–indikator antara lain: (1)
indikator ekonomi makro seperti pertumbuhan ekonomi dan dampak ekonomi; (2) tingkat
partisipasi masyarakat pelaku pembangunan, partisipasi masyarakat marginal/minoritas (kaum
miskin dan perempuan), dampak terhadap struktur sosial masyarakat, serta tatanan atau nilai
sosial yang berkembang di masyarakat; dan (3) dampak terhadap kualitas air, udara dan lahan
serta ekosistem (keanekaragaman hayati).

Dalam bidang jasa konstruksi juga memiliki rencana strategis berupa :

“MENINGKATNYA KAPASITAS DAN PENGENDALIAN KUALITAS


KONSTRUKSI NASIONAL”

Yang memiliki outcome sebagai berikut :

1. Meningkatnya kapitalisasi konstruksi oleh investor nasional

INTEGRITAS JORDI ANDERSON


6

2. Meningkatnya persentase BUJK yang berkualifikasi besar

3. Meningkatnya tertib penyelenggaraan konstruksi

4. Meningkatnya SDM penyedia jasa konstruksi yang kompeten

5. Meningkatnya Utilitas Produk Unggulan

Sasaran program pembinaan konstruksi dalam Renstra 2015-2019 PUPR adalah


“Menungkatnya Kapasitas dan Pengendalian Kualitas Konstruksi Nasional” dengan
sasaran sebagai berikut :

INTEGRITAS JORDI ANDERSON


7

BAB III
MENINGKATKAN INTERGRITAS ASN DALAM MENJALANKAN FUNGSI DALAM
PEMBANGUNAN MELALUI BALAI JASA KONSTRUKSI

Pembangunan budaya integritas di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari rencana besar Integritas Nasional yaitu
terwujudnya Indonesia yang berintegritas. Pembangunan budaya integritas yang diseleraskan
dengan tujuan nasional dan tujuan setiap Kementerian (visi dan misi) akan memberikan setiap
upayanya memiliki makna dan kekuatan spiritual sehingga akan memberikan daya tahan,
konsistensi serta keberanian yang tinggi untuk mewujudkannya. Upaya integritas nasional
merupakan upaya positif dari pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), budaya
integritas naik maka KKN akan turun dan begitupun sebaliknya. Semakin besar suatu rencana
maka semakin besar pula risikonya, salah satu risiko yang akan datang adalah risiko KKN. Ketika
risiko KKN tidak dapat diatasi maka akan menimbulkan bencana yang besar pula, untuk itu
sangatlah tepat untuk memastikan aspek-aspek strategis yang menentukan keunggulan daya saing
berkelanjutan dapat dipastikan bukan menjadi sarana untuk KKN, namun menjadi sarana untuk
integritas, dalam hal ini istilah power tend to corrupt diganti dengan power tend to integrity.
Power tend to integrity adalah upaya pengendalian strategis untuk memastikan super keeper focus
(manusia unggulan), key position (pemimpin) dan key position back up(calon pemimpin) dan
investasi atau sumber daya strategis serta lingkungannya lebih cenderung pada integritas
dibandingkan pada KKN

Dalam menghadapi tantangan – tantangan tersebut ASN Kementerian PUPR memiliki


peranan penting Maka dalam itu ASN dituntut untuk bisa meningkatkan kualitasnya salah satunya
sebagai ASN yang berintegritas. Mengapa begitu? Maka dari itu, prinsip integritas dan
profesionalisme muncul sebagai suatu kebutuhan terhadap tantangan tugas yang dihadapi ASN
PUPR, sebab tanpa prinsip tersebut tidaklah mungkin tercapai tingkat efektifitas dan produktivitas
yang tinggi dalam melaksanakan proses pembangunan infrastruktur yang tepat guna.

Bagaimana mewujudkan ASN yang berintegitas? Integritas dan profesionalisme aparatur


harus mengandung aspek, sebagai berikut :

INTEGRITAS JORDI ANDERSON


8

1. Aspek potensial, yang berkaitan dengan daya mengingat, daya berfikir, bakat
danminat, serta motivasi,

2. Aspek profesionalisme, memiliki kemampuan, keterampilan, dan kejujuran,

3. Aspek fungsional, melaksanaan pekerjaan dengan tepat guna,

4. Aspek operasional, setiap aparatur dapat mendayagunakan kemampuan dan keterampilannya


dalam proses dan prosedur pelaksanaan kegiatan kerja,

5. Aspek personal, memiliki sifat kepribadian yang menunjang pekerjaannya,


bertanggungjawab, tekun, disiplin dan dedikasi tinggi,

6. Aspek produktivitas, memiliki motif berprestasi, berupaya agar berhasil, dan memberikan
hasil dari pekerjaannya baik kuantitas maupun kualitas.

Selain hal – hal diatas ASN juga harus diproyeksikan untuk pada kemampuan dan atau
pengetahuan umum (general knowledge), teknis spesifik (technical knowledge), pengorganisasi
tugas/pekerjaan (job organizing),wawasan administrasi (administrative concept), serta kemauan
untuk selalu melakukan pengenalan diri (self knowledge). Aparatur yang memiliki
perilaku (attitude) dan atau ketertarikan (interest) dalam hal-hal: sikap percaya
diri (self confidence), berorientasi pada tindakan (action eoriented), dorongan untuk selalu
meningkatkan kualitas diri, serta sikap tanggung jawab (responsibility).

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mempunyai nilai-


nilai yang harus dilaksanakan seluruh pegawai dan menunjukan jati diri sebagai Orang PUPR
yaitu :

IProVe

a. Integritas

Insan Kementerian PUPR melaksanakan tugas dengan jujur, bersikap dan berperilaku
sesuai antara perbuatan dan ucapan, konsisten, disiplin, berani dan tegas dalam mengambil
keputusan, tidak menyalahgunakan wewenang serta pro aktif dalam upaya pencegahan dan
pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme serta tidak melibatkan diri dalam perbuatan tercela.

b. Profesional

Insan Kementerian PUPR melaksanakan tugas perumusan kebijakan, perencanaan dan


program kegiatan, pengalokasian anggaran dan pelaksanaan, serta pengawasan berdasarkan

INTEGRITAS JORDI ANDERSON


9

kompetensi yang dimiliki, sesuai dan patuh dengan prosedur, bersungguh-sungguh, mandiri serta
memiliki komitmen terhadap pencapaian hasil pekerjaan yang optimal dan menghindari
pertentangan kepentingan.

c. Mission Oriented

Insan Kementerian PUPR senantiasa berpijak pada visi dari Kementerian PUPR yang
merupakan acuan dalam melaksanakan tugas melalui organisasi unit kerjanya sebagai arah dalam
mencapai sasaran dan kesuksesan dalam mencapai misi pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi
tersebut.

d. Visioner

Insan Kementerian PUPR melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan yang lebih besar,
melihat jauh ke depan, berbuat untuk kemajuan masyarakat, bangsa dan negara, serta memberikan
makna dalam setiap kegiatan.

e. Etika Akhlakul Karimah

Insan Kementerian PUPR memiliki budi pekerti, akhlak dan tingkah laku (tabiat) yang
terpuji, baik dan yang mulia sesuai dengan ajaran agama yang harus dimiliki oleh semua manusia
yang hidup di dunia. Dengan demikian keberadaan setiap karyawan Kementerian PUPR dapat
bermanfaat dan memberikan kenyamanan bagi lingkungan, masyarakat, bangsa dan negara

Dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur oleh Kementerian Pekerjaan Umum


dan Perumahan Rakyat berdasarkan pada karakterisik yang akan dicapai yaitu : Livable,
Affordable, Reliable Integrated and Sustainable Infrastructure for INDONESIA

Semua nilai nilai yang ada nantinya mempunyai standar masing-masing yang harus bisa
diterapkan oleh seluruh ASN.

Menteri PUPR juga telah mengeluarkan “PERATURAN MENTERI PEKERJAAN


UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/PRT/M/2017
TENTANG PANDUAN PEMBANGUNAN BUDAYA INTEGRITAS DI KEMENTERIAN
PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT “ Dengan adanya Permen (Peraturan
Menteri-red) PAN dan RB tentang zona integrasi menuju wilayah bebas korupsi, langkah-
langkah ke depan akan lebih jelas.

INTEGRITAS JORDI ANDERSON


10

Kondisi yang ada sekarang di bidang jasa konstruksi dapat tergambar didalam grafik
berikut

Berbagai tantangan dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang tepat


guna dan berkelanjutan. Tantangan yang dihadapi didalam bidang jasa konstruksi seperti yang
berada di grafik berikut

INTEGRITAS JORDI ANDERSON


11

Masih banyaknya pekerja konstruksi yang belum memiliki sertifikat menjadi kendala
utama dalam pelaksanaan konstruksi. Dalam hal ini dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak
yang terlibat dalam rangka peningkatan kualitas dari pekerja konstruksi di Indonesia

ASN dapat berperan aktif dalam mengahapai permasalahan berikut dengan mengikuti
berbagai macam pelatihan dan sertifikasi yang diadakan seperti beberapa sertfikasi sebagai
berikut :

BIMTEK DAN SERTIFIKASI


1 QUALITY ASSURANCE ENGINEER
BIMTEK DAN SERTIFIKASI AHLI
PENGAWAS KONSTRUKSI BANGUNAN
2 GEDUNG
BIMTEK INOVASI TEKNOLOGI
3 PRACETAK
BIMTEK TENAGA AHLI BIDANG
ADMINISTRASI KONTRAK (ANGKATAN I
4 S/D VIII)
BIMTEK TENAGA AHLI BIDANG
MANAJEMEN KONSTRUKSI (ANGKATAN I
5 S/D VIII)
BIMTEK TENAGA AHLI BIDANG
6 SMK3 KONSTRUKSI (ANGKATAN I S/D III)
BIMTEK TENAGA AHLI BIDANG
MANAJEMEN PROYEK (ANGKATAN I S/D
7 III)
PENINGKATAN KOMPETENSI SDM
BIDANG KEAHLIAN KONTRUKSI
8 (ANGKATAN I S/D III)

Sertifikasi keahlian dibutuhkan sebagai bukti bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN)
kompeten dalam hal bidangnya. Disinilah sinergi antara pemerintah dan Lembaga Sertifikasi
terkait dibutuhkan dalam membentuk ASN yang kompeten.

INTEGRITAS JORDI ANDERSON


12

ASN harus berperan aktif sebagai agen agen integritas karena setiap upaya yang telah dan
akan dilakukan kedepan membutuhkan komitmen dari setiap individu. Integrias harus dimulai
dari suatu individu sebelum masuk ke suatu organisasi. Setiap regulasi, perencanaan dan semua
aspek yang telah dibuat akan menjadi sia-sia jika masing masing individu tidak memiliki
komitmen yang kuat dalam pelaksanaannya. Semua dimulai dari individu ASN masing – masing
yang nantinya akan bersama sama menjadi pelayan masyarakat yang berintegritas dalam
mewujudkan pembangunan infrastruktur yang tepat guna dan berkelanjutan bagi kemajuan
Indonesia.

INTEGRITAS JORDI ANDERSON


13

BAB IV
REFERENSI

o Kunjungan dan Paparan materi di Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta
o https://www.pu.go.id/source/Renstra-2015-2019.pdf
o Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
26/Prt/M/2017 tentang Panduan Pembangunan Budaya Integritas di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
o Lampiran Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 26/Prt/M/2017 tentang Panduan Pembangunan Budaya Integritas di Kementerian
Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
o https://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/risiko/infrastruktur/item381?
o Perpres-No-122-Tahun-2016-tentang-Perubahan-atas-Perpres-No-75-Tahun-2014-
tentang-Percepatan-Penyediaan-Infrastruktur-Prioritas
o http://binakonstruksi.pu.go.id
o https://www.pu.go.id

INTEGRITAS JORDI ANDERSON


14

BAB V
LAMPIRAN

Dokumentasi Kunjungan ke Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta

INTEGRITAS JORDI ANDERSON

Anda mungkin juga menyukai