STUDI LAPANGAN
PADA DINAS PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
KOTA YOGYAKARTA
OLEH;
PENGAJAR/WI :
TUGAS : TUGAS INDIVIDU ASYNCHRONOUS
NAMA : SITI MARHAMAH, S.Sos
JABATAN : SEKRETARIS
UNIT KERJA : DINAS KEPEMUDAAN, OLAHRAGA DAN PARIWISATA
KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA
NDH : 40
TAHUN 2023
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................
B. Ruang Lingkup........................................................................
B. DESKRIPSI LOKUS................................................................
A. KESIMPULAN ........................................................................
B. SARAN ..................................................................................
PENDAHULUAN
B. RUANG LINGKUP
Adapun ruang lingkup pada Laporan kegiatan Studi Lapangan ini yaitu
mengobservasi Perijinan Online DINAS PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA YOGYAKARTA yang mencakup
deskripsi lokus, deskripsi lessons learnt dan deskripsi action plan adopsi dan
adaptasi di tempat kerja.
B. DESKRIPSI LOKUS
1. Profil Organisasi Lokus
Kota Yogyakarta terletak antara 110°24'19"-110°28'53" Bujur Timur dan
antara 07°15'24"-07°49'26" Lintang Selatan, dengan luas sekitar 32,5 Km2 atau
1,02% dari luas wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jarak terjauh dari
Utara ke Selatan kurang lebih 7,5 Km dan dari Barat ke Timur kurang lebih 5,6
Km. Kota Yogyakarta memiliki luas sekitar 32,5 Km2 atau 1,02% dari luas
wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jarak terjauh dari Utara ke
Selatan kurang lebih 7,5 Km dan dari Barat ke Timur kurang lebih 5,6 Km. Kota
Yogyakarta yang terletak di daerah dataran lereng aliran Gunung Merapi
memiliki kemiringan lahan yang relatif datar antara 0 - 2% dan berada pada
ketinggian rata-rata 114 meter dari permukaan air laut (dpa). Sebagian wilayah
dengan luas 1.657 hektar terletak pada ketinggian kurang dari 100 meter dan
sisanya pada ketinggian antara 100–199 meter dpa. Sebagian besar jenis
tanahnya adalah regosol.
Terdapat tiga sungai yang mengalir dari arah Utara ke Selatan yaitu: Sungai
Gajahwong yang mengalir di bagian timur kota, Sungai Codedi Bagian tengah
dan Sungai Winongo di bagian barat kota. Secara administratif Kota Yogyakarta
terdiri dari 14 kecamatan dan 45 kelurahan. Secara garis besar Kota Yogyakarta
merupakan dataran rendah dimana dari barat ke timur relatif datar dan dari utara
ke selatan memiliki kemiringan ± 1 derajat, serta terdapat 3 (tiga) sungai yang
melintas Kota Yogyakarta, yaitu:
Sebelah timur : Sungai Gajah Wong
a. Keunggulan
Melalui program dan kegiatan yang disusun DPMPTSP Kota Yogyakarta
dengan partisipasi berbagai pihak pada tahun yang akan datang diharapkan
dapat memperbaiki kondisi Dinas PM dan PTSP Kota Yogyakarta yang ada.
Kondisi umum DPMPTSP Kota Yogyakarta secara makro yang diinginkan
atau diproyeksikan ke depan pada akhir Pembangunan Jangka Menengah
(PJM) yaitu Tahun 2022 adalah sebagai berikut:
1) Semua jenis perizinan berusaha dan non perizinan berusaha yang
ditangani sudah diatur dengan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota;
2) Semua jenis perizinan berusaha dan non perizinan berusaha sudah
terintegrasi secara elektronik;
3) Meningkatkan bandwidth untuk kelancaran pelayanan perizinan berusaha
dan non perizinan berusaha secara elektronik;
4) Didukung sarana dan prasarana yang layak dan memadai;
5) Meningkatnya investasi di Kota Yogyakarta mendorong terbukanya
lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat;
6) Adanya sistem informasi investasi yang memudahkan calon investor
merealisasikan investasinya di Kota Yogyakarta;
7) Pelaksanaan MPP dapat berjalan secara optimal dan maksimal sehingga
tercipta pelayanan yang cepat, mudah, terjangkau, aman, dan nyaman.
b. Pengahargaan
Terbaik I ILAP dengan Penyampaian Data Tercepat
dan Sesuai Kamus Data Tahun 2018 dari Kementrian
Keuangan RI Direktorat Jendral Pajak Kantor
Wilayah DJP Daerah Istimewa Yogyakarta
Role Model Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Kategori Sangat Baik dari Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Tahun 2019 :
Indonesia dengan Predikat A-
Peringkat III Penataan dan Pengelolaan kearsipan
antar SKPD/Unit Kerja se Kota Yogyakarta
Peringkat I dalam Penilaian Kinerja Penyelenggara
Pelayanan Publik Pemerintah Kota Yogyakarta
Tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Bagian
Organisasi Setda Kota Yogyakarta pada Tahun 2019
Perangkat Daerah Eselon II Kategori
Tahun 2020 : Dinas/Badan/Lemabaga Teknis Daerah Yang Telah
Berhasil Melaksanakan Pengelolaan Arsip Dengan Baik
c. Key Succes Factors
3. Strategi Pengawasan
Strategi Pengawasan atau Pengendalian Pelaksanaan Pelayanan Publik
pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Yogyakarta sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Yogyakarta Tahun 2023-2026
Kegiatan hasil evaluasi pelaksanaan Renja Perangkat Daerah tahun lalu
(2020) dan pencapaian kinerja Renstra Perangkat Daerah ditujukan untuk
mengidentifikasi sejauh mana kemampuan Perangkat Daerah dalam
melaksanakan program dan kegiatannya, mengidentifikasi terealisasi
pencapaian target kinerja program dan kegiatan Renstra Perangkat Daerah,
serta hambatan dan permasalahan yang dihadapi. Pada Tahun 2020
DPMPTSP Kota Yogyakarta sudah melaksanakan program dan kegiatan sesuai
dengan ploting dan tata kala yang sudah dibuat oleh masing-masing Bidang.
Realisasi capaian untuk masing-masing kegiatan sebagian besar sudah
mencapai 100%, namun ada beberapa kegiatan yang belum mencapai 100%
Evaluasi didasarkan atas laporan hasil evaluasi pelaksanaan Renja
Perangkat Daerah tahun-tahun sebelumnya, laporan evaluasi pelaksanaan
Renstra Perangkat Daerah dan perkiraan pelaksanaan DPA Perangkat Daerah
tahun berjalan yang baru disahkan
Analisis kinerja pelayanan Perangkat Daerah Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Yogyakarta dapat dilihat
dari faktor internal dan eksternal sebagai berikut:
a. Faktor Internal
1) Kekuatan:
a) Tersedianya regulasi dari pusat untuk melaksanakan kewenangan di
Bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
b) Adanya dukungan/komitmen pimpinan dan pegawai dalam melakukan
pelayanan kepada masyarakat/pemohon izin berusaha dan non izin
berusaha;
c) Tersedianya Sistem Informasi Manajemen (SIM) untuk mendukung
proses pelayanan perizinan berusaha dan non perizinan berusaha;
d) Tersedianya sarana dan prasarana kerja yang memadai untuk
mendukung pelayanan perizinan berusaha dan non perizinan
berusaha;
e) Koordinasi internal di DPMPTSP cukup optimal.
2) Kelemahan:
a) Kualitas/kompetensi aparatur dalam bidang penanaman modal,
perizinan berusaha dan non perizinan berusaha belum optimal dan
belum memadai;
b) Belum optimalnya tata laksana antara DPMPTSP dengan OPD teknis
terkait pelayanan perizinan berusaha dan non perizinan berusaha.
b. Faktor Eksternal
1) Peluang:
a) Dukungan goodwill dan political will yang sangat kuat untuk
meningkatkan investasi, pelayanan perizinan berusaha dan non
perizinan berusaha;
b) Adanya dukungan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi;
c) Adanya dukungan dari Pemangku Kepentingan (stakeholder);
d) Tuntutan masyarakat semakin tinggi terhadap dunia usaha atas
kemudahan layanan perizinan berusaha dan non perizinan berusaha
yang berbasis teknologi.
2) Ancaman:
a) Kebutuhan investor akan informasi yang diperlukan untuk melakukan
investasi belum terpenuhi;
b) Pemahaman penanam modal terhadap ketentuan di Bidang
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu masih rendah;
Pencapaian terhadap indikator kinerja DPMPTSP Kota Yogyakarta
yang meliputi indikator sasaran, indikator program dan SPM
1. Adopsi
A. KESIMPULAN
komitmen dari semua pejabat struktural di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Manusia (SDM) di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Digital), aplikasi SIADI (Sistem Arsip Digital) dan disediakannya ruang arsip khusus
Tersedianya data dan informasi perizinan dan non perizinan dalam cek point
jogja terkait cek point investasi dan sudah ada di JSS, adanya pendampingan para
pelaku usaha sebagai upaya sosialisasi OSS, penambahan jumlah pembinaan dan
pengawasan bagi para pelaku usaha agar dapat menjangkau seluruh pelaku usaha
di Kota Yogyakarta serta penambahan jam layanan loket PTSP untuk optimalisasi
pelayanan konsultasi, informasi dan pengaduan perizinan dan non perizinan bagi
Print From Home (PFH) untuk kemudahan dalam mengurus perizinan dan non
perizinan.
B. SARAN
Saran untuk Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Yogyakarta adalah sebagai berikut;
1. Melakukan koordinasi secara intens dengan Perangkat Daerah teknis terkait
perizinan dan non perizinan, Untuk kelancaran pemberian pelayanan perizinan
dan non perizinan;
2. Melakukan sosialisasi, konsultasi publik, pendampingan, dan konsinyering
dengan mengundang calon investor/pelaku usaha terkait kemudahan perizinan
berusaha;
3. Melakukan sosialisasi dan pendampingan dengan para calon investor/pelaku
usaha terkait dengan kewajiban pelaporan LKPM;
4. Membuka loket khusus layanan konsultasi dan pendampingan OSS (Online
Single Submission) di Mall Pelayanan Publik
5. Meningkatkan kualitas SDM dengan workshop, bimtek, dan diikutkan diklat
teknis terkait pelayanan penanaman modal danperizinan;
6. Mengusulkan penambahan sarana dan prasarana penunjang fasilitas inklusi;
7. Mengusulkan penambahan SDM sesuai kualifikasi yang dibutuhkan;
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Walikota KOTA Yogyakarta Nomor 113 Tahun 2019 tentang Sistem
Manajemen Keamanan Informasi