SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Komplek Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Gedung C Lantai 4
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan
Jakarta Pusat 10270
KATA PENGANTAR
Perkembangan teknologi digital dalam kehidupan bermasyarakat saat ini mendorong
terjadinya perubahan yang sangat dinamis, baik dari sisi ekonomi, budaya, politik dan lainnya.
Hal tersebut kemudian menuntut pemerintah sebagai organisasi yang memberikan pelayanan
publik untuk dapat beradaptasi kemudian bertransformasi untuk dapat memenuhi kebutuhan serta
ekspektasi masyarakat yang juga ikut berubah. Kewajiban tersebut tertuang dalam Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik terkait pemberian layanan yang
berkualitas, cepat, mudah, terjangkau dan terukur serta terkait dengan Peraturan Presiden Nomor
81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi Birokasi 2010 – 2025 yang saat ini sudah
memasuki fase ketiga dengan harapan dapat mewujudkan pemerintahan kelas dunia.
Akhir kata, kami, atas nama Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, mengucapkan
terima kasih kepada tim penulis yang telah meluangkan waktunya untuk melakukan pengayaan
terhadap isi dari modul ajar ini. Kami berharap pengembangan modul ajar ini terus dilakukan
sehingga dapat memberikan pembelajaran yang berkelanjutan bagi pegawai, selain itu, kami
membuka ruang terhadap masukan dan saran perbaikan atas isi modul ajar ini. Karena kami
memahami bahwa pengetahuan (knowledge) merupakan sesuatu yang dinamis dan terus
berkembangan seiring dengan perubahan-perubahan yang terjadi, sehingga modul ini dapat terus
digunakan sebagai salah satu yang mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia di
instansi pemerintah.
1. Bagi Widyaiswara/Narasumber/Pemateri
d. Mampu menjelaskan strategi atau tindaklanjut lanjut perbaikan atas apa yang
sudah dilakukan oleh pemerintah sehingga dapat memotivasi peserta untuk
berkontribusi lebih dalam pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi;
Pada saat dan setelah membaca modul ini sebaiknya saudara melakukan hal-hal sebagai
berikut :
a. Mampu mengaitkan materi yang and baca dalam modul ini dengan kondisi yang
terjadi pada organisasi anda masing-masing;
Sebelum pembelajaran dimulai pastikan anda telah melaksanakan hal-hal sebagai berikut
:
b. Menyediakan pengeras suara, proyektor atau perangkat lain yang dapat digunkaan
sebagai media interaktif bagi pemateri maupun bagi peserta;
A. Latar Belakang
Tranformasi digital yang terjadi saat ini menyebabkan penyebarluasan informasi di ruang
publik menjadi sesuatu yang massive, sulit untuk dikendalikan dan memiliki pengaruh yang
besar khususnya dalam pengambilan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah saat ini, hal
tersebut mengindikasikan semakin mudahnya partisipasi masyarakat terhadap tata kelola
pemerintahan dan mengawasi kinerja pemerintah.
Berdasarkan survei litbang Kompas febuari 2023 dijelaskan bahwa terdapat diferensiasi
kepuasaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah, contohnya saja pada bidang politik dan
keamanan kepuasaan masyarakat memperoleh hasil 79,2 persen, kesejahteraan sosial
memperoleh 77,3 persen yang dapat dikategorikan baik, sementara pada bidang penegakan
hukum mempeoleh hasil 55,1 persen dan bidang perekonomian memperoleh hasil 53,5
persen atau dapat dikategorikan cukup baik (Guritno, 2023).
Dalam rangka mewujudkan Core Values Berorientasi Pelayanan maka Aparatur Sipil
Negara (ASN) dituntut untuk dapat memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat terkait
dengan pelayanan publik, melakukan inovasi dengan merubah budaya pelayanan menjadi
lebih ramah, lebih cekatan, lebih solutif menyelesaikan persoalan, dan dapat diandalkan.
Pelayanan publik juga dituntut untuk adaptif dan terus melakukan perbaikan secara terus
menerus akan dapat menjaga kualitas layanan kepada masyarakat. Salah satu langkah yang
dapat dilakukan adalah dengan melakukan digitalisasi pemberian pelayanan kepada
masyarakat, oleh karena itu, pemahaman dan kompetensi ASN dalam memanfaatkan media
digital, melakukan pelayanan publik, serta pengelolaan pengaduan pelayanan publik dapat
meningkatkan kinerja organisasi dan kepercayaan publik terhadap organisasi. Biro Kerja
Sama dan Hubungan Masyarakat melalui Pendidikan dan Pelatihan Literasi Digital
memberikan muatan materi pengelolaan pengaduan pelayanan publik dengan memanfaatkan
Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SPAN) Layanan Aspirasi
Pengaduan Online Rakyat (LAPOR) di untuk memastikan pemahaman dan kompetensi
tersebut dapat terwujud sebagai bagian dari internalisasi salah satu core values ASN yaitu
Berorientasi Pelayanan.
B. Deskripsi Singkat
Modul Pendidikan dan Pelatihan ini membekali peserta dengan kemampuan untuk dapat
memanfaatkan media digital yang tersedia untuk dapat membuka ruang partisipasi dari
pemangku kepentingan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi dengan melakukan
memberikan respon dan evaluasi terhadap pengaduan pelayanan publik yang disampaikan
masyarakat, baik dalam bentuk penyampaian aduan, permasalahan, atau kritikan terhadap
program atau kebijakan yang dilakukan sehingga dapat digunakan sebagai bahan perbaikan
atau mendorong keterlibatan pemangku kepentingan dalam perencanaan,
pengimplementasian dan evaluasi program atau kebijakan yang dilaksanakan oleh organisasi.
Modul Pendidikan disajikan secara interaktif melalui dua metode sebagai berikut :
Mengacu pada deskripsi singkat dan indikator hasil belajar, maka pokok bahasan modul
ajar ini berkaitan dengan Konsep tentang Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik dan
Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SPAN) Layanan Aspirasi
Pengaduan Online Rakyat (LAPOR).
BAB II
PENGELOLAAN PENGADUAN PELAYANAN PUBLIK
A. Indikator Keberhasilan
B. Materi Pembelajaran
Kesamaan hak : pelayanan publik harus memastikan bahwa setiap masyarakat yang
meminta layanan mendapat hak yang sama, tidak ada perbedaan pemberian layanan atas
dasar apapun sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan : penyelenggara pelayanan publik
wajib menyediakan fasilitas yang dibutuhkan oleh kelompok rentan untuk memastikan
pengguna layanan dari kelompok rentan dapat memperoleh tanpa mengalami kendala
apapun, khususnya dari sisi fasilitas.
Ruang lingkup pelayanan publik meliputi pelayanan barang publik dan jasa publik serta
pelayanan administratif yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. Ruang lingkup
meliputi pendidikan, pengajaran, pekerjaan dan usaha, tempat tinggal, komunikasi dan
informasi, lingkungan hidup, kesehatan, jaminan sosial, energi, perbankan, perhubungan,
sumber daya alarn, pariwisata, dan sektor strategis lainnya.
Penyediaan jasa publik oleh suatu badan usaha yang modal pendiriannya sebagian
atau seluruhnya bersumber dari kekayaan negara dan/atau kekayaan daerah yang
dipisahkan, seperti: jasa pelayanan jasa transportasi angkutan udara/laut/darat
yang dilakukan oleh PT Garuda Indonesia, PT Merpati Airlines, PT Pelni, PT
KAI, PT DAMRI, serta jasa penyediaan air bersih yang dilakukan oleh
perusahaan daerah air minum.
Pengadaan dan penyaluran barang publik yang dilakukan oleh instansi pemerintah
yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan
belanja negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah, seperti: 1).
Penyediaan obat untuk flu burung yang pengadaannya menggunakan anggaran
pendapatan dan belanja negara di Kementerian Kesehatan, 2). Kapal penumpang
yang dikelola oleh PT. PELNI (Persero) untuk memperlancar pelayanan
perhubungan antar pulau yang pengadaannya menggunakan anggaran pendapatan
dan belanja negara di Kementerian Perhubungan, 3). Penyediaan infrastruktur
transportasi perkotaan yang pengadaannya menggunakan anggaran pendapatan
dan belanja daerah.
Pengadaan dan penyaluran barang publik yang dilakukan oleh suatu badan usaha
yang modal pendiriannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan
negara dan/ atau kekayaan daerah yang dipisahkan, yaitu listrik hasil pengelolaan
PT. PLN (Persero) dan air bersih hasil pengelolaan perusahaan daerah air minum.
Tindakan administratif pemerintah yang diwajibkan oleh negara dan diatur dalam
peraturan perundang-undangan dalam rangka mewujudkan perlindungan pribadi,
keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda warga negara, seperti: akta
kelahiran, akta kematian, izin mendirikan bangunan, izin usaha, sertifikat tanah
dan surat nikah.
Tindakan administratif oleh instansi non-pemerintah yang diwajibkan oleh negara
dan diatur dalam peraturan perundang-undangan serta diterapkan berdasarkan
perjanjian dengan penerima pelayanan, seperti: urusan perbankan, asuransi,
kesehatan, keamanan, pengelolaan kawasan industri, dan pengelolaan kegiatan
sosial.
Pelaksana pelayanan publik harus bersikap adil dan tidak diskriminatif kepada
seluruh pengguna layanan;
Pelaksana layanan harus bersikap santun dan ramah kepada seluruh pengguna
layanan, tanpa terkecuali dengan menerapkan 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan,
dan Santun);
Pelaksana layanan harus bersikap tegas, andal, dan tidak memberikan putusan
yang berlarut-larut berdasarkan ketentuan atau standar pelayanan yang telah
ditetapkan;
Pelakasana layanan harus bersikap patuh pada perintah atasan yang sah dan wajar;
Pelaksana layanan harus menjunjung tinggi nilai-nilai akuntabilitas dan Integritas
institusi penyelenggara;
Pelaksana layanan wajib untuk tidak membocorkan informasi atau dokumen yang
wajib dirahasiakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
Pelaksana layanan wajib untuk terbuka dan mengambil langkah yang tepat untuk
menghindari benturan kepentingan;
Pelaksana layanan wajib untuk tidak memberikan informasi yang salah atau
menyesatkan dalam menanggapi informasi serta proaktif dalam kepentingan
masyarakat;
Pelaksana layanan wajib bersikap dan berperilaku sesuai dengan kepantasan; dan
tidak menyimpang dari prosedur.
SP4N-LAPOR merupakan perwujudan dari kebijakan no wrong door policy atau tidak
ada masyarakat yang salah mengadukan keluhannya karena salah intansi atau salah
organisasi karena dengan adanya SP4N-LAPOR seluruh pengaduan yang masuk akan
diklasifikasi dan didistribusikan kepada instansi atau organisasi terkait tanpa harus
masyarakat bingung kemana keluhan mereka harus disampaikan.
Pengaduan pelayanan publik dapat dilakukan oleh seluruh pihak baik warga negara
maupun penduduk baik orang perseorangan, kelompok maupun badan hukum yang
menyampaikan pengaduan kepada pengelola pengaduan pelayanan publik selain itu
pengaduan pelayanan publik juga dapat dilakukan oleh Pengadu dengan kebutuhan
khusus adalah individu yang memiliki keterbatasan fisik (disable citizen), antara lain:
tuna netra, tuna rungu dan tuna daksa.
Kelembagaan.
Kode Etik
Sarana dan prasarana pengelolaan pengaduan publik yang harus disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik adalah : 1). Sarana dan prasarana pengelolaan
pengaduan pelayanan publik; 2). Sarana dan prasarana pengelolaan pengaduan
pelayanan publik yang disediakan harus memperhatikan kelompok berkebutuhan
khusus; 3). sarana dan prasarana pengelolaan pelayanan publik berupa
tempat/ruangan pengaduan, kotak pengaduan, formulir pengaduan, alat tulis, dan
perangkat teknologi informasi komunikasi yang dapat terhubung dengan SP4N-
LAPOR.
Mekanisme dan tata cara pengelolaan pengaduan meliputi : 1). Penerimaan, terdiri
dari pemeriksaan kelengkapan dokumen pengaduan dan pencatatan serta
pemberian tanggapan kepada pengadu. 2). Penelaahan dan pengklasifikasian,
terdiri dari identifikasi masalah, pemeriksaan substansi pengaduan, klarifikasi,
evaluasi bukti, dan seleksi. 3). Penyaluran pengaduan yaitu meneruskan
pengaduan kepada penyelenggara lain yang berwenang, dalam hal substansi
pengaduan tidak menjadi kewenangannya. 4). Penyelesaian pengaduan, terdiri
dan penyampaian saran penyelesaian kepada pejabat terkait di lingkungan
penyelenggara, pemantauan, pemberian informasi kepada pengadu, pelaporan
tindak lanjut, dan pengarsipan.
Penyelesaian pengaduan harus dilaksanakan secara cepat, tepat, tertib, tuntas, dan
dapat dipertanggungjawabkan. Penyelesaian pengaduan dan tindakan korektif
harus terbuka bagi publik dan diinformasikan melalui Sistem Informasi Pelayanan
Publik pada setiap penyelenggara. Penyelenggara wajib memutuskan hasil
pemeriksaan pengaduan paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak berkas
pengaduan dinyatakan lengkap. Keputusan wajib disampaikan kepada pihak
pengadu paling lambat 14 (empat belas) hari sejak diputuskan.
Evaluasi pengelolaan pengaduan pelayanan publik dilakukan terkait dua hal yaitu
alasan atau faktor yang menyebabkan adanya pengaduan dan bagaimana
penyelesaiannya, serta menetapkan tindakan korektif atau rekomendasi atas
tindaklanjut penyelesaian pengaduan, sesuai materi pengaduan. Evaluasi
dilakukan secara berkala minimal 6 (enam) bulan sekali dalam setahun dan
dipublikasikan pada sistem informasi pelayanan publik sehingga dapat diunduh
oleh publik.
e. hal-hal yang disepakati; hal-hal tambahan yang perlu disepakati oleh pihak
penyelenggara pelayanan publik, antara lain toleransi atas besaran
kapasitas yang disepakati karena keadaan tertentu yang menyebabkan
turunnya nilai tingkat pelayanan; toleransi terhadap keadaan tertentu yang
disebabkan oleh budaya setempat; serta skala tolak ukur;
g. hak dan kewajiban para pihak; merupakan hal-hal yang harus didapat dan
dipenuhi oleh unit penyelenggara pengelola pengaduan pelayanan publik.
Standar pelayanan juga merupakan bentuk kepastian bagi para pengguna layanan
khususnya pengadu untuk menjamin bahwa setiap keluhan yang disampaikan mendapat
respon dan jawaban yang dapat menyelasaikan persoalan yang sedang dihadapi oleh
pengadu. Standar pelayanan juga dapat digunakan sebagai ukuran kinerja dari pengelola
pengaduan pelayanan publik dalam memberikan respon atau tanggapan terhadap setiap
pengaduan yang masuk.
Service Delivery : 1). Persyaratan; 2). Sistem, mekanisme, dan prosedur; 3). Jangka
waktu penyelesaian; 4). Biaya/tarif; 5). Produk pelayanan; 6). . Penanganan Pengaduan,
Saran dan Masukkan/ Apresiasi.
Manufacturing : 1). Dasar hukum; 2). Sarana, prasarana, dan/atau fasilitas; 3).
Kompetensi Pelaksana; 4). Pengawasan internal; 5). Jumlah Pelaksana; 6). Jaminan
pelayanan yang memberikan kepastian pelayanan dilaksanakan sesuai dengan Standar
Pelayanan 7). Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan dalam bentuk komitmen
untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, dan risiko keragu-raguan; dan 8).
Evaluasi kinerja Pelaksana.
f. Apabila pengadu tidak mampu menulis dan/atau membaca, maka pengelola wajib
membantu pengadu mengisi formulir pengaduan.
v. Penyelesaian Pengaduan
Evaluasi dilakukan secara berkala minimal 6 bulan sekali dalam setahun dan
hasilnya digunakan untuk perbaikan pelayanan publik
a. Akses
Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N) - Layanan
Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR!) adalah layanan penyampaian
semua aspirasi dan pengaduan masyarakat Indonesia melalui beberapa kanal
pengaduan yaitu:
1) website www.lapor.go.id,
2) SMS 1708 (Telkomsel, Indosat, Three),
3) Twitter @lapor1708 serta
4) aplikasi mobile (Android dan iOS).
b. Login
Untuk melakukan login sebagai Admin Instansi / Narahubung, masuk ke website
www.lapor.go.id dan pilih tombol Masuk pada area kanan atas laman seperti pada
gambar
Pastikan Anda sudah memiliki email dan password yang diberikan oleh Admin
Kementerian, lalu masukan dalam kolom yang tersedia
Logout
Verifikasi Laporan
1. Halaman Administrasi
Setelah tampil laman diatas, pada panel sebelah kiri, akan muncul tampilan
beberapa tab menu, diantaranya:
4) Tab Arsip berisi laporan yang telah diarsipkan. Tab Terlempar berisi
pantauan tiket-tiket yang dilempar ke Admin Narahubung.
Pada bagian atas tiket-tiket laporan, terdapat tab status laporan yaitu:
2. Disposisi Laporan
Laporan yang bisa dilakukan disposisi adalah laporan yang ada pada status
“Belum Terverifikasi” dimana sudah menggunakan Bahasa Indonesia, serta
memiliki substansi dan informasi yang lengkap untuk dijawab oleh sendiri
atau Unit yang berwenang. Kriteria informasi lengkap adalah yang mencakup
informasi 5W1H.
o Kolom lain yang tidak memiliki tanda bintang tidak wajib diisi
(opsional)
3. Tunda Laporan
4. Mengarsipkan Laporan
Laporan yang dimasukkan ke dalam arsip adalah laporan yang tidak dapat
didisposisi karena memiliki kriteria sebagai berikut: 1) Laporan merupakan
saran/masukan umum dan/atau evaluasi kinerja pemerintah; 2) Laporan tidak
lengkap, tidak jelas, berulang dan/atau tidak dapat dimengerti; atau 3)
Laporan merupakan caci-maki, ancaman, tidak relevan pada kinerja
pemerintah dan/ atau mengandung SARA dan/atau pornografi.
5) Dengan memilih lebih dari satu tiket, anda dapat melakukan 3 aksi
yaitu Lempar, Tunda dan Arsipkan. Klik Arsipkan untuk
mengarsipkan tiket yang sudah dipilih. Selanjutnya akan muncul pop-
up berikut:
Dengan mengklik tautan yang ada di email maupun di notifikasi sistim, maka
Anda akan ditampilkan tiket yang berisi tindak lanjut/respon dari pelapor
Tiket yang mendapat respon balik dari pelapor memiliki tanda kuning
bertuliskan “Ditanggapi oleh Pelapor” seperti gambar diatas. Selanjutnya
Anda harus menanggapi kembali sesuai konteks tanggapan.
3. Tahan Laporan
Mengapa tahan laporan harus dilakukan?
Laporan yang sudah di-approve dan diteruskan, akan secara otomatis tertutup
atau dianggap selesai ( berubah warna menjadi hijau) dalam waktu 10 hari
kerja setelah instansi penerima penerusan memberikan respon. Hal yang
dikhawatirkan adalah respon awal dari penerima penerusan hanya merupakan
respon awal seperti “Terima kasih atas laporannya, akan segera kami
koordinasikan dengan Unit terkait.”, bukan jawaban atas laporan tersebut.
Sistem tidak dapat menilai apakah tindak lanjut yang diberikan oleh instansi
penerima penerusan telah sesuai dengan standar dalam penuntasan laporan.
Untuk mencegah laporan tertutup, Admin Narahubung perlu melakukan
Tahan Laporan dalam kurun 10 hari kerja
Setelah mengisi Alasan Tahan, lalu klik tombol Ya untuk menahan Laporan
4. Tutup Laporan
1) Klik tombol “ : Lainnya “ pada ujung kanan tiket yang akan ditutup
dan pilih “Permintaan Tutup Laporan”
2) Selanjutnya akan muncul pop-up untuk menuliskan alasan penutupan
laporan. Setelah mengisikan alasan penutupan, klik Ya
Terdapat beberapa fitur yang bisa digunakan untuk memudahkan pengelolaan dan
pemrosesan laporan di SP4N-LAPOR!
1. Pengurutan Laporan
Fitur pencarian lebih lanjut berisi banyak filter yang bisa saudara gunakan.
Dalam setiap status, filter yang diberikan berbeda-beda. Beberapa filter yang
popular digunakan antara lain sesuai jenis status tiket laporan antara lain :
Tanggal Masuk ke Lapor, Status Proses, Status selesai, dsb
3. Reporting / Pelaporan
Fitur Reporting dapat digunakan oleh petugas administrator untuk mengunduh
laporan-laporan-laporan dalam bentuk dokumen Microsoft Excel. Dokumen
excel tersebut dapat digunakan sebagai bentuk laporan tertulis mengenai
pemanfaatan sistem LAPOR! maupun analisis lebih lanjut oleh instansi yang
bersangkutan. Petugas administrator dapat menentukan laporan apa saja yang
akan diunduh (diekspor) berdasarkan pilihan-pilihan yang tersedia, kemudian
klik tombol “Unduh Excel”. Berikut beberapa tampilan data yang dapat
diunduh dari sisi Admin Instansi/Kementerian
4. Form manual. Tidak semua instansi mendapatkan disposisi tiket dari Admin
Instansi/Kementerian. Jika instansi Anda mengelola kanal/saluran pengaduan
lain yang belum ada di SP4N-LAPOR, seperti kanal telephone, whatsapp,
media social, Kemenpan-RB mengharapkan agar seluruh laporan yang
diterima tetap diinputkan pada SP4N-LAPOR. Cara untuk menginput laporan
internal ke SP4N-LAPOR adalah dengan fitur Form Manual dan Form Manual
Bulk.
a. Form Manual, fitur untuk menginput satu per satu tiket yang dikelola agar
terekap di SP4N-LAPOR. Klik tab Form Manual sampai muncul laman
seperti berikut:
Isikan semua kolom sesuai laporan yang saudara kelola lalu klik buat
Laporan. Untuk memantau tiket-tiket manual yang diinput gunakan filter
atau pencarian lebih lanjut pada status-status laporan.
c. Tidak mempersulit, tidak patuh pada perintah atasan yang sah dan wajar
e. Dalam hal pengadu tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan, pihak
pengadu dapat melaporkan hal tersebut ke Ombudsman RI
G. Rangkuman
Pelayanan Publik yang prima merupakan bagian dari Core Value ASN yaitu Berorientasi
Pelayanan yang menuntut ASN untuk dapat memberikan pelayanan secara lebih cepat,
mudah, dan murah sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat
yang terus meningkat. Salah satu komponen dalam pemberian pelayanan prima adalah
bagaimana penyelenggara pelayanan melakukan pengelolaan pengaduan pelayanan
publik secara optimal sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap pelayanan publik
yang diberikan. Penyelengggara pelayanan wajib memastikan bahwa setiap pelayanan
yang diberikan telah sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan dan bersedia untuk
mendapat hukuman apabila pelayanan tidak sesuai dengan standar yang ada.
H. Evaluasi
a. Kepentingan umum
d. Partisipatif
a. Akuntabiitas
c. Kepastian hukum
d. Partisipatif
e. Keterbukaan.
3. Dibawah ini yang bukan bagian dari Komponen dalam Standar Pelayanan (service
delivery) adalah :
a. Persyaratan
4. Dibawah ini yang bukan bagian dari Komponen dalam Standar Pelayanan
(manufacturing) adalah :
a. Saran Prasarana dan prasarana
d. Dasar hukum
5. Menurut Saudara dibawah ini yang merupakan Pengadaan dan penyaluran barang
publik yang dilakukan oleh instansi pemerintah yang sebagian atau seluruh dananya
bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran
pendapatan dan belanja daerah adalah ?
b. Pemberian Kartu Indonesia Sehat atau BPJS sebagai jaminan sosial bagi
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan.
c. Penyediaan jalan oleh pemerintah sebagai salah satu bentuk pelayanan lalu
lintas yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara
6. Menurut Saudara dibawah ini yang bukan merupakan Pengadaan dan penyaluran
barang publik yang pembiayaannya tidak bersumber dari anggaran pendapatan dan
belanja negara atau anggaran pendapatan dan belanja daerah atau badan usaha namun
menjadi bagian dari misi negara yang ditetapkan dalam peraturan perundang-
undangan adalah ?
c. Penyaluran bahan bakar minyak jenis pertalite dengan harga yang sama di
seluruh Indonesia yang dilakukan oleh PT. Pertamina atas perintah negara.
7. Menurut Saudara dibawah ini yang menjadi perwujudan dari asas penyelenggaraan
pelayanan publik terkait persamaan perlakuan/tidak diskriminatif adalah :
8. Menurut Saudara dibawah ini yang menjadi perwujudan dari asas penyelenggaran
pelayanan publik terkait keterbukaan adalah :
b. Penyelesaian pengaduan dan tindakan korektif harus terbuka bagi publik dan
diinformasikan melalui Sistem Informasi Pelayanan Publik pada setiap
penyelenggara.
10. Dibawah ini merupakan mekanisme dan tata cara pengelolaan pengaduan, kecuali :
a. Penerimaan
b. Penelaahan
c. Penyaluran Pengaduan
d. Penyelesaian pengaduan
e. Pelaporan pengaduan
12. Status laporan yang berisi permohonan untuk memindahkan tiket dari Admin
Narahubung satu ke Admin Narahubung lain adalah.
c. Status Permintaan;
d. Status Palsu;
e. Status Tertunda;
14. Anda menemukan banyak laporan Anonim yang tidak jelas, berisi caci maki atau
saran yang umum. Sebagai Admin Instansi/Kementerian, anda harus melakukan:
15. Pimpinan Anda meminta agar semua laporan Masyarakat dari Whatsapp resmi
kantor agar diarsipkan kedalam SP4N-LAPOR! untuk pemenuhan indikator Zi-
WBK/WBBM. Sebagai Admin Narahubung apa yang anda lakukan?
16. Dalam sebuah rapat dengan Kepala Kelompok Kerja, anda diminta untuk
menampilkan dan menjelaskan hasil kinerja pengelolaan pengaduan di SP4N-
LAPOR! pada instansi anda. Padahal saudara belum sempat menarik data dan
mengolahnya. Sebagai admin pengelola SP4N-LAPOR di instansi anda, apa yang
akan anda lakukan?
d. Membuat shift waktu pengerjaan tiket dengan tim agar tetap bisa
mengerjakan pekerjaan utama;
18. Terdapat sebuah tiket yang sudah anda tindak lanjuti namun terus-menerus
direspon/dipertanyakan oleh pelapor. Padahal jawaban yang anda berikan
sudah sesuai dengan ketentuan peraturan, petunjuk teknis yang berlaku bahkan
arahan pimpinan. Aksi apa yang saudara harus lakukan agar menyelesaikan
tiket tersebut?
Jawaban Anda Merupakan Refleksi dari Kondisi Pelayanan Publik dan Pengelolaan
Pengaduan Pelayanan Publik di Unit Kerja Anda. Bandingkan jawaban Anda dengan
ketentuan yang terdapat dalam modul ini. Kemudian gunakanlah rumus dibawah ini
untuk mengetahui tingkat pencapaian anda terkait materi model-model pembelajaran.
Tingkat penugasan:
Jika Anda dapat menjawab dan menjelasakan seluruh pertanyaan sesuai dengan kondisi
real di unit kerja saudara, pencapaian Sngat Baik
Jika Anda dapat menjawab dan menjelasakan 4 pertanyaan sesuai dengan kondisi real di
unit kerja saudara, pencapaian Baik
Jika Anda dapat menjawab dan menjelasakan 3 pertanyaan sesuai dengan kondisi real di
unit kerja saudara, pencapaian Sedang
Jika Anda dapat menjawab dan menjelasakan 2 pertanyaan sesuai dengan kondisi real di
unit kerja saudara, pencapaian Kurang
Jika Anda dapat menjawab dan menjelasakan 1 pertanyaan sesuai dengan kondisi real di
unit kerja saudara, pencapaian Sangat Kurang
Apabila pencapaian anda masih sedang, kurang atau sangat kurang, sebaiknya pelajari
kembali mater yang belum Anda Kuasai
BAB III
PENUTUP
Melalui Pembelajaran tentang Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik dapat ditarik kesimpulan bahwa
Pelayanan Publik merupakan aspek yang paling penting dalam instansi pemerintah, karena pada
prinsipnya tugas dan fungsi utama dari Aparatur Sipil Negara dan Instansi Pemerintah adalah
memberikan pelayanan publik kepada seluruh masyarakat.
Melalui pengelolaan pengaduan pelayanan publik, penyelenggara pelayanan dapat memperoleh masukan
dan kritik sebagai bahan masukan untuk melakukan perbaikan demi terciptanya pelayanan publik yang
prima dan birokasi berkelas dunia