oleh:
Lutviya Nilam Cahya
NIM. 1706164
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrahim…
Puji syukur mari kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penuis dapat menyelesaikan Laporan
Pelaksananaan “Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMPN 47 Kota
Bandung”.
Penyelesaian laporan ini dapat selesai dengan baik dan tepat pada waktunya.
Pelaksananaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini terhitung sejak tanggal 17
Februari 2021 sampai dengan 23 April 2021.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalitas PPL
Pendidikan merupakan salah satu sasaran pokok pemerintah dalam
meningkatkkan kesejaheraan rakyat. Pada kehidupan sekarang ini, setiap orang
berkepentingan dengan pendidikan karena sebagai wadah pembinaan tenaga kerja
agar dapat menambah lapangan pekerjaan serta memperoleh status dari kalangan
masyarakat. Dunia pendidikan sekarang diharapkan dapat menjadi tantangan
kemajuan zaman, sehingga pendidikan akan selalu mengalami perubahan yang
dapat menjadi lebih baik di masa depan. Perubahan ini berkaitan dengan sistem
pendidikan yang awalnya sistem pendidikan tradisional direformasi menjadi
sistem pendidikan enpower of people yang dapat mengembangkan kemampuan
masyarakat. Selain itu, terdapat perubahan pada orientasi pendidikan yang
berorientasi pada dunia kerja sehingga memiliki life skill yang baik.
Sekarang sudah saatnya untuk menyiapkan mahasiswa melalui pendidikan
dengan pola, konsep, dan model baru yang dapat mengembangkan kepribadian
dengan konsep life skill. Berbagai cara yang telah diupayakan oleh pemerintah
melalui dunia pendidikan, diantaranya dikembangkan pendidikan yang bercirikan
keterkaitan dan kesepadanan (link and match) dan dikembangkannya pendidikan
berbasis kompetensi. Cara ini disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja untuk
menjawab dari tantangan perubahan pendidikan setiap masanya. Oleh karena itu,
kompetensi pendidikan ini dikembangkan dalam pembelajaran praktik di lapangan
sehingga mahasiswa dapat mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada pada
dunia pendidikan serta cara mengatasi masalah tersebut.
Salah satu untuk meningkatkan kompetensi pendidikan mahasiswa dapat
ditemui pada administrasi pendidikan. Kehadiran Departemen Administrasi
Pendidikan merupakan suatu tuntutan untuk merespon tantangan pembangunan
pendidikan antara lain berkenaan dengan kebutuhan empirik dari sejumlah
pekerjaan di bidang pendidikan, seperti: manajemen penyelenggaraan pendidikan
pada satuan-satuan pendidikan, manajemen unit-unit kerja/lembaga penyelenggara
1
pendidikan, pengawasan pendidikan, penelitian dan pengembangan manajemen
sistem pendidikan serta staf pengajar bidang manajemen pendidikan.
Profil lulusan Departemen Administrasi Pendidikan dalam KKNI termasuk
ke dalam jenjang 6 yang dikelompokkan dalam jabatan teknisi dan analisis dalam
bidang administrasi pendidikan. Posisi pekerjaan lulusan adalah posisi pada tugas-
tugas perencana dan pengembang, pengelola, pengawas, dan ketatalaksanaan
kantor di lembaga pendidikan pada jalur pendidikan formal maupun non formal
baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun non-pemerintah. Setiap
lulusan Departemen Administrasi Pendidikan jenjang (S1) FIP UPI diharapkan
dapat mengerjakan tugas-tugas dalam peran sebagai:
1. Pelaksana tata kelola satuan pendidikan, tim pengembang pada tingkat satuan
pendidikan.
2. Analis, perencana, pelaksana tata kelola (pemroses), pengawas, dan
pengembang pada penyelenggaraan pendidikan di yayasan, dinas pendidikan,
lembaga/badan diklat/pusdiklat, organisasi pendidikan, dan layanan
pendidikan lainnya.
Kegiatan PPL Departemen Administrasi Pendidikan juga dibangun
berdasarkan aspek-aspek berikut:
1. Aspek substantive dari administrasi pendidikan berkenaan dengan perangkat
tugas pokok sistem administrasi dan manajemen dalam penyelenggaraan
pembangunan pendidikan yang komprehensif. Secara teoritis, aspek ini
berkenaan dengan bidang garapan administrasi dan manajemen yang
mencakup: (1) administrasi dan manajemen kurikulum, (2) administrasi dan
manajemen peserta didik (murid/kesiswaan), (3) administrasi dan manajemen
SDM (pendidik dan tenaga kependidikan), (4) administrasi dan manajemen
sarana/prasarana/asset, (5) administrasi dan manajemen keuangan, (6)
administrasi dan manajemen kemitraan, (7) administrasi dan manajemen
perpustakaan, (8) administrasi dan manajemen laboratorium, (9) administrasi
dan manajemen yang bersifat khusus sesuai dengan kebutuhan kelembagaan.
2. Apek proses dari administrasi pendidikan berkenaan dengan produktivitas,
efektivitas, dan efisiensi prosedur operasional penyelenggaraan pendidikan
dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Prosedur tersebut, secara teoritis
2
berkenaan dengan perangkat sistem administrasi dan manajemen, yaitu
perangkat kendali, perangkat operasional dan perangkat pendukung.
Perangkat kendali berkenaan dengan (1) dimensi nomotetik, seperti halnya:
hukum, kebijakan dan perundang-undangan, serta tatakerja kelembagaan; (2)
dimensi idiografik, seperti halnya: aspirasi stakeholders dan perubahan
lingkungan. Perangkat operasional berkenaan dengan serangkaian proses
kerja, seperti halnya: (1) perencanaan dan program, (2) pengorganisasian,
komunikasi dan koordinasi, (3) pengawasan dan pengendalian, (4) audit dan
evaluasi, (5) laporan dan pertanggungjawaban. Perangkat pendukung,
berkenaan dengan dimensi idiografik, seperti halnya: stakeholders dan
perubahan lingkungan politik, social, ekonomi dan budaya masyarakat.
3. Aspek konteks dari administrasi pendidikan berkenaan dengan setting
kelembagaan pendidikan yang terdiri dari dua katagori, yaitu: (1) Pengelolaan
satuan pendidikan pada setiap jalur dan jenjang pendidikan. (2)
Penyelenggara program pendidikan pada setiap dinas/instansi/lembaga
penyelenggaraan pendidikan.
Berdasarkan pada aspek-aspek tersebut, maka pendidikan disiplin ilmu
administrasi pendidikan dapat dipraktekan baik dalam konteks pengelola satuan
pendidikan dari jenjang pendidikan dasar hingga jenjang pendidikan tinggi,
maupun dalam konteks penyelenggara sistem pendidikan pada setiap
dinas/instansi pemerintah (pusat atau daerah) maupun non pemerintah.
B. Tujuan PPL
Penyelenggaraan PPL bagi mahasiswa Program S1 Administrasi Pendidikan
bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis dalam memerankan salah satu
jenis profesi administrasi dan manajemen kelembagaan satuan program
pendidikan, untuk menumbuhkan kedalaman apresiasi dan kemahiran kompetensi
bidang garapan dan proses administrasi pendidikan.
Berdasarkan tujuan tersebut, maka keluaran yang diharapkan dari PPL ini,
ialah mahasiswa praktikan dapat: (1) Mengidentifikasi kebutuhan dalam
pengembangan kelembagaan; (2) Menganalisis permasalahan dan alternatif
pemecahan manajemen kelembagaan; (3) Merumuskan disain rencana dan
program pengembangan kelembagaan.
3
Berdasarkan keluaran tersebut, maka dampak yang yang diharapkan dari
pelaksanaan PPL ini, ialah: (1) Meningkatnya profesionalisme mahasiswa dalam
bentuk apresiasi dan pengalaman praktis dalam administrasi dan pengelolaan
kelembagaan; (2) Terkumpulnya data mengenai sistem administrasi dan
manajemen kelembagaan sebagai informasi untuk pengembangan konsep, teori
dan model sistem manajemen kelembagaan; (3) Terjalinnya kerjasama kemitraan
antar lembaga pembina pendidikan disiplin ilmu dan pendidikan profesi
administrasi pendidikan dengan steakholder pendidikan.
C. Ruang lingkup Materi PPL
Ruang lingkup untuk kegiatan PPL ini meliputi bidang garapan sebagai
berikut:
1. Manajemen Implementasi Kurikulum
2. Manajemen Pendidik dan Kependidikan
3. Manajemen Keuangan Pendidikan
4. Manajemen Peserta Didik
5. Manajemen Sarana dan Prasarana
6. Manajemen Perpustakaan
7. Supervisi Pendidikan
D. Pendekatan PPL
Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan PPL antara lain sebagai berikut:
1. Partisipasi aktif, teknik pengumpulan data melalui kegiatan pengamatan
langsung, di mana praktikan ikut terlibat aktif pada kegiatan yang sedang
berlangsung. Partisipasi aktif ini dilakukan sejak praktikan melaksanakan
kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL), terhitung dari tanggal 18
Februari 2021 s.d 27 April 2021. Adapun program kerja yang dikuti selama
kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) ialah Manajemen Peserta
Didik, Manajemen Perpustakaan, dan Supervisi Pendidikan.
2. Wawancara, merupakan teknik pengumpulan data melalui komunikasi
langsung dengan narasumber. Adapun yang menjadi narasumber ialah :
Kepala Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Tata Laksana pada Bidang Sarana dan Prasarana
4
3. Observasi, merupakan teknik pengumpulan data melalui pengamatan secara
langsung oleh praktikan di lembaga kegiatan Program Pengalaman
Lapangan ini dilakukan ketika praktikan melakukan partisipasi aktif di
lembaga.
4. Studi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data melalui dokumen-
dokumen dengan cara mempelajari data-data, buku, peraturan, kebijakan,
foto dan sebagainya, yang dapat dipergunakan sebagai alat pembuktian
untuk mendukung suatu kegiatan, keterangan, penjelasan ataupun
pernyataan. Adapun dokumentasi yang diambil praktikan ialah :
a. Kebijakan atau peraturan-peraturan yang ada disekolah seperti Rencana
Strategis (Renstra) SMPN 47 Bandung tahun
b. Dokumen perencanaan seperti Kurikulum, Pedoman, Silabus dan
Modul.
c. Profil SMPN 47 Bandung.
d. Daftar guru dan tenaga kependidikan.
e. Denah lokasi SMPN 47 Bandung.
f. Daftar dan foto fasilitas SMPN 47 Bandung.
g. Serta foto-foto kegiatan.
E. Kondisi Obyektif Tempat PPL
1. Menggambarkan Profil Sekolah SMPN 47 Bandung
5
hingga kelas IX, seperti pada umumnya masa pendidikan sekolah menengah
pertama di Indonesia.
6
c. Struktur Organisasi SMP Negeri 47 Bandung
1. Kepala sekolah
Kepala sekolah di SMPN 47 Bandung yaitu Ibu Dra. Mia
Rachmiati Ratnasari, M.M.Pd. yang merupakan pimpinan tertinggi
dalam struktur organisasi sekolah. kepala sekolah memiliki peran
yang signifikan untuk membangun sekolah menjadi lebih baik. Dalam
hal ini kepala sekolah dapat berperan sebagai leader, motivator,
edukator, manajer, hingga inovator.
2. Tata Laksana
Bagian tata laksana merupakan bagian yang bertanggung jawab
terkait proses administrasi serta keuangan sekolah. Kepala tata usaha
di SMPN 47 Bandung yaitu Bapak Oman Rohman, S.Pd. yang
memiliki tugas memimpin pelaksanaan urusan ketatausahaan yang
7
meliputi rumah tangga sekolah, perlengkapan, kepegawaian,
keuangan, sarana prasarana dan kesiswaan.
3. Wakasek Kurikulum
Wakasek kurikulum di SMPN 47 Bandung yaitu Ibu Dra. Hj.
Irnani Juariah yang memiliki tugas membantu kepala sekolah dalam
mengatur kurikulum di sekolah serta memastikan proses belajar
mengajar dilakukan dengan baik sesuai dengan tujuan. Sedangkan
staff kurikulum memiliki tugas membantu wakasek dalam mengelola
kurikulum.
4. Wakasek Kesiswaan
Wakasek kesiswaan di SMPN 47 Bandung yaitu Bapak Drs.
Agus Sumantri yang memiliki tugas membantu kepala sekolah dalam
mengelola dan menangani masalah-masalah yang terjadi pada siswa
termasuk kegiatan siswa yang ada di sekolah. Sedangkan staff
kesiswaan memiliki tugas membantu wakasek dalam mengelola siswa.
5. Wakasek Sarana dan Prasarana
Wakasek sarana dan prasarana di SMPN 47 Bandung yaitu
Bapak Asep Syaipul Iman, S.E. yang memiliki tugas membantu
kepala sekolah dalam mengatur serta mengelola sarana-prasarana
yang ada di sekolah. Sedangkan staff sarana dan prasarana memiliki
tugas membantu wakasek dalam mengelola sarana dan prasarana.
6. Wakasek Humas
Wakasek humas di SMPN 47 Bandung yaitu Ibu Heni, S.Pd.
M.M.Pd. yang memiliki tugas membantu kepala sekolah dalam
mengatur dan membina hubungan masyarakat. Sedangkan staff humas
memiliki tugas membantu wakasek dalam mengelola humas.
7. Wali Kelas
Wali kelas merupakan guru yang bertanggung jawab terhadap
siswa-siswi yang berada di dalam kelas.
8. MGMP
8
MGMP adalah forum yang memfasilitasi guru mata pelajaran
yang sama untuk mengembangkan profesionalitas kerja guru yang
memiliki tanggung jawab dalam kegiatan kbm di sekolah.
9. Guru
Guru memiliki tugas untuk merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi pembelajaran yang diampunya dan memastikan bahwa
siswa dapat belajar dengan baik.
10. Siswa
Siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha meningkatkan
potensi diri melalui proses pembelajaran di sekolah.
11. Komite Sekolah
Komite sekolah/madrasah sebagai lembaga mandiri dibentuk
dan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan
pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana prasarana, serta
pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.
2. Menggambarkan Profil Unit Bidang yang ditempatkan
Nama Bidang : Tata Usaha
9
Pengarsipan
Nama Pelaksana Ade Sutedi
Administrasi Kesiswaan
Nama Pelaksana Devi Yuniar, S.T.
Administrasi Kurikulum
A. Kepala TAS
Tugas pokok dan fungsi kepala TAS adalah memimpin
pelaksanaan urusan ketatausahaan yang meliputi rumah tangga sekolah,
perlengkapan, kepegawaian, keuangan, sarana prasarana dan kesiswaan.
1. Program Pelayanan Harian a. Mengisi buku kegiatan harian. b.
Membuat Surat Instruksi Kepala Sekolah. c. Membuat surat kuasa. d.
Mengoordinasi pengadministrasian kepegawaian. e. Mengoordinasi
persuratan dan pengarsipan. f. Mengoordinasi tugas caraka (7K). g.
Memberikan pelayanan kepada masyarakat / instsansi lain.
2. Program/Pelayanan Mingguan a. Membuat Surat Keputusan Kepala
Sekolah.
3. Program /Pelayanan Bulanan a. Mengoordinasi pengadministrasian
Keuangan Sekolah. b. Mengoordinasi pengadministrasian Kehumasan.
c. Mengoordinasi pengadministrasian Kesiswaan. d. Mengoordinasi
pengadministrasian Kurikulum. e. Mengoordinasi pengadministrasian
Dapodik. f. Mengoordinasi pengadministrasian Perpustakaan. g.
Mengoordinasi pengadministrasian Laboratorium IPA, IPS dan Bahasa.
h. Mengoordinasi pengadministrasian BK.
4. Program /Pelayanan Tri Wulan Mengoordinasi pengadministrasian
sarana prasarana.
5. Program /Pelayanan Semesteran a. Mengoordinasi pelaksanaan
kegiatan sekolah (MOPDB, US, UN, UTS, UAS, TO, RAKER). b.
Melaksanakan pengawasan dan evaluasi kinerja pegawai. c. Membina
dan mengembangkan karier pegawai. d. Melaksanakan penilaian Dunia
Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
10
6. Program/Pelayanan Tahunan a. Membuat Program Kerja. b.
Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) bersama
tim. c. Menyusun pembagian tugas pelaksana urusan. d. Peraturan
Sekolah. e. Mengoordinasi kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru
(PPDB). f. Melakukan penilaian kinerja pegawai. g. Membuat laporan.
B. Pelaksana Urusan Administrasi Kepegawaian
Tugas pokok dan fungsi urusan kepegawaian adalah mengatur
administrasi kepegawaian.
1. Program Pelayanan Harian a. Mengisi buku kegiatan harian. b.
Membuat surat keterangan.
2. Program /Pelayanan Bulanan a. Membuat daftar hadir guru dan
karyawan. b. Membuat lapor bulan.
3. Program Semesteran Membuat laporan keadaan guru, jabatan di
sekolah, pengawas dan tenaga kependidikan
4. Program/Pelayanan Tahunan a. Membuat program kerja. b.
Mengusulkan kenaikan pangkat. c. Membuat analisis kebutuhan guru
dan pegawai. d. Mengusulkan pensiun guru. e. Mengusulkan pensiun
pegawai. f. Mengusulkan pembuatan Karpeg, Karir, Karsu, dan Taspen.
g. Mengusulkan asuransi pegawai (BPJS). h. Membuat penilaian
Kinerja Pegawai. i. Membuat Daftar Urut Kepangkatan (DUK). j.
Membuat laporan.
C. Pelaksana Urusan Administrasi Keuangan
Tugas pokok dan fungsi urusan keuangan adalah membantu kepala
sekolah menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah,
memproses pertanggungjawaban dan mengadministrasikan keuangan.
1. Program Pelayanan Harian. a. Mengisi buku kegiatan harian. b.
Mengelola keuangan barang dan jasa. c. Mengelola Keuangan BOS dan
BOP. d. Membuat rincian SPPD.
2. Program /Pelayanan Bulanan. a. Membuat Buku Kas Umum. b.
Membuat Buku Bantu Kas. c. Membuat Buku Bantu Bank. d. Membuat
Buku Bantu Pajak. e. Membuat usulan gaji pegawai (OL DPPKAD) f.
Membuat usulan kenaikan gaji berkala.
11
3. Program /Pelayanan Tri Wulan. Membuat laporan penggunaan dana
BOS dan BOP.
4. Program/Pelayanan Tahunan. a. Membuat Program kerja
pengadministrasian keuangan. b. Menyusun RKAS bersama tim. c.
Membuat laporan pajak tahunan (OL lewat Effin). d. Membuat laporan.
D. Pelaksana Urusan Administrasi Sarana dan Prasarana
Tugas pokok dan fungsi urusan sarana dan prasarana adalah
menyusun kebutuhan, mengatur bahanperalatan sekolah serta
memelihara dan merawatnya
1. Program Pelayanan Harian a. Mengisi buku kegiatan harian. b.
Membuat buku pencatatan penerimaan dan pengeluaran Barang
Inventaris dan Non inventaris. c. Membuat buku peminjaman dan
pengembalian barang inventaris.
2. Program/Pelayanan Mingguan. Menandatangani semua faktur belanja
barang yang diterima dari dana APBD/APBN.
3. Program /Pelayanan Bulanan. a. Mengisi buku induk/buku golongan
barang inventaris. b. Membuat Kartu Inventaris Barang (KIB, A-E). c.
Membuat Kartu Inventaris Ruang (KIR). d. Membuat buku pencatatan
penerimaan barang inventaris dan non inventaris. e. Melaksanakan
administrasi perawatan dan perbaikan barang inventaris. f.
Melaksanakan penomoran barang inventaris. g. Membuat buku barang
ATK yang harus ditambah/dibeli.
4. Program /Pelayanan Triwulan. a. Membuat Kartu Stok barang
persediaan yang ada di gudang. b. Melaksanakan stok opname barang
ATK yang ada. c. Membuat laporan triwulan dan tahunan barang
inventaris dan noninventaris.
5. Program/Pelayanan Tahunan. a. Membuat program kerja. b.
Mengusulkan kebutuhan barang untuk 1 tahun anggaran. c.
Mengusulkan penghapusan barang inventaris. d. Membuat laporan.
E. Pelaksana Urusan Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Tugas pokok dan fungsi urusan kehumasan adalah membantu
Kepala Tata Usaha dalam melaksanakan administrasi kehumasan.
12
1. Program Pelayanan Harian a. Mengisi buku kegiatan harian. b.
Membuat surat perjanjian kerja sama/MOU. c. Melaksanakan MOU
dengan masyarakat.
2. Program /Pelayanan Bulanan a. Membuat Notula. b. Membuat
pengumuman.
3. Program/Pelayanan Tahunan a. Membuat Program Kerja Humas. b.
Membuat daftar hadir DUDI/Prakerin. c. Membuat laporan.
F. Pelaksana Urusan Administrasi Persuratan dan Pengarsipan
Tugas pokok dan fungsi urusan persuratan dan kearsipan adalah
membantu kepala TAS melaksanakan administrasi ketatausahaan
sekolah.
1. Program Pelayanan Harian a. Mengisi buku kegiatan harian. b.
Mengagendakan surat masuk dan keluar. c. Meneruskan desposisi surat
masuk. d. Membuat surat dinas. f. Membuat surat undangan. h.
Membuat surat edaran. i. Membuat surat tugas. j. Membuat SPPD. k.
Membuat surat pengantar. l. Membuat surat keterangan.
2. Program/Pelayanan Mingguan a. Mengklasifikasi surat dan sifat
surat. b. Mengarsip surat di file surat sesuai kode.
3. Program/Pelayanan Bulanan a Membauat surat pernyataan. b.
Membuat berita acara.
4. Program/Pelayanan Tahunan c. Membuat program kerja. d. Membuat
laporan.
G. Pelaksana Urusan Administrasi Kesiswaan
Tugas pokok dan fungsi urusan persuratan dan kearsipan adalah
membantu kepala TAS melaksanakan administrasi ketatausahaan
sekolah.
1. Program Pelayanan Harian a. Mengisi buku kegiatan harian. b.
Mencatat nilai rapor dan nilai ujian ke buku induk siswa. c. Melayani
guru dan masyarakat tentang data siswa . d. Membuat surat panggilan
orangtua siswa. e. Membuat surat penskorsan.
2. Program /Pelayanan Bulanan a. Membuat serat keterangan siswa. b.
Mencatat mutasi siswa masuk dan keluar. d. Membuat statistik siswa.
13
3. Program/Pelayanan Semesteran. a. Mengumpulkan leger nilai. b.
Mengumpulkan buku raport.
4. Program/Pelayanan Tahunan a. Membuat program kerja. b.
Mengumpulkan data siswa. c. Membuat daftar nama siswa. d. Membuat
nomor induk siswa. e. Membuat Buku Klaper. f. Membuat pernyataan
calon siswa. g. Menyiapkan kegiatan PPDB. h. Membuat usulan BSM.
i. Mengumpulkan data siswa peserta ujian akhir.
H. Pelaksana Urusan Administrasi Kurikulum
Tugas pokok dan fungsi urusan kurikulum dan Program
Pembelajaran adalah membantu Kepala TAS dalam melaksanakan
administrasi kurikulum dan Program Pembelajaran.
Untuk urusan terkait kurikulum, mengingat tenaga administrasi sangat
terbatas, urusan admnistrasi kurikulum dapat dilaksanakan oleh Kaur
Kurikulum/Waka Kurikulum.
1. Program Pelayanan Harian a. Mengisi buku kegiatan harian. b.
Menyiapkan dan membuat membuat perangkat guru.
2. Program/Pelayanan Mingguan a. Menyiapkan dan membuat agenda
ekskul. b. Menyiapkandan membuat agenda kerja MGMP. c.
Menyiapkan dan membuat formulir penilaian.
3. Program /Pelayanan Semesteran a. Membuat jadwal kegiatan. b.
Menyiapkan perlengkapan tes semesteran. 4. Program/Pelayanan
Tahunan a. Membuat program kerja. b. Membuat buku jurnal
pembelajaran. c. Membuat buku agenda mengajar. d. Membuat laporan
3. Kondisi Fisik
SMP Negeri 47 Bandung merupakan sekolah menengah
pertama negeri yang berada di Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia.
Berlokasi di Jalan Budi Cilember No. 19 B RT 01/04, Kelurahan Sukaraja,
Kecamatan Cicendo, Kota Bandung.
14
Gambar 2. Denah SMP Negeri 47 Bandung
Fasilitas di SMPN 47 Bandung :
a. Masjid
b. Perpustakaan
c. Ruang Kelas
d. Laboratorium Komputer
e. Laboratorium Bahasa
f. Laboratorium IPA
g. Ruang Piket
h. Ruang Kelas
i. Ruang Kepala Sekolah
j. Ruang Wakil Kepala Sekolah
k. Ruang Guru
l. Ruang Bimbingan Konseling
15
m. Ruang Kesehatan (UKS)
n. Ruang Kesenian
o. Ruang Ekstra Kulikuler
p. Ruang Serba Guna
q. Mading
r. Koperasi
s. Kantin
t. Lapangan Upacara dan Olahraga
16
BAB II
LAPORAN PELAKSANAAN PPL
17
B. Pelaksanaan Program Operasional PPL
1. Tahap Perencanaan
Tahap persiapan yang dilakukan untuk kegiatan Program Pengalaman
Lapangan yaitu sebagai berikut:
Tabel 2.1 Tahap Persiapan kegiatan Program Pengalaman Lapangan
Hari, Kegiatan
No Keterangan
Tanggal
Jumat, 25
1 Desember Pembagian kelompok Whatsapp
2020
Rabu, 10
5 Penyusunan Proposal PPL Whatsapp
Februari 2021
Senin, 15
6 Pendaftaran tempat PPL ke P2JK Web P2JK
Februari 2021
18
dengan persiapan, proposal, dan
teknis pelaksanaan kegiatan PPL
di sekolah
Jumat, 19
8 Pembelakan PPL oleh P2JK Zoom Meeting
Februari 2021
2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan PPL dimulai pada tanggal 18 Februari 2021 sampai dengan
27 April 2021. Lembaga yang menjadi tempat kegiatan PPL yaitu SMP
Negeri 47 Bandung. Pada hari pertama PPL kami disambut oleh kepala
sekolah, guru pamong, dan seluruh staff yang ada di sekolah. Setelah itu
kami diterima dan ditempatkan di bidang yang sama yaitu Tata Usaha.
Untuk rincian kegiatan yang dilakukan dan hasil yang dicapai selama
kegiatan, telampir dalam format monitoring dan kehadiran.
Selama pelaksanaan kegiatan Program Pengalaman Lapangan kami
mendapatkan bimbingan dari Kepala Sekolah, Guru Pamong, dan seluruh
staff SMP Negeri 47 Bandung.
3. Hasil Yang Diperoleh
Berikut ini hasil temuan yang diperoleh praktikan selama pelaksanaan
PPL di SMP Negeri 47 Bandung antara lain sebagai berikut:
19
Pada perencanaan pembelajaran daring dan luring praktikan
melakukan studi dokumentasi mengenai panduan pembelajaran jarak jauh,
program BDR SMPN 47 Bandung, dan jadwal BDR. Pada pendekatan
daring terdiri dari kelas 7 sebanyak 215 siswa, kelas 8 sebanyak 290 siswa
dan kelas 9 sebanyak 219 siswa.
Pada pelaksanaan PJJ praktikan berpartisipasi dalam menginput
absensi berdasarkan dari hasil google form yang diisi siswa setiap
pembelajaran berlangsung. Setelah siswa mengisi dari google form, maka
data absensi siswa akan langsung masuk ke spreedsheet sehingga dari
praktikan melakukan pendataan lagi secara berkala. Hal disesuaikan dengan
hasil absensi siswa yang telah masuk ke spreedsheet sehingga dapat
diberikan kepada guru mata pelajaran. Mengingat pembelajaran yang
dilakukan secara daring maka pengelolaannya pun dapat dilakukan secara
online sehingga pembelajaran dapat berjalan efektif. Selain itu praktikan
berpartisipasi dalam merekap tugas-tugas siswa dalam pembelajaran luring.
Pada evaluasi PJJ praktikan berpartisipasi dalam merekap nilai ujian
sekolah kelas 9A sampai 9G mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Bahasa Sunda, Matematika, IPA, Prakarya, PJOK, PAI, PPKN, dan
Seni Budaya.
b. Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pertama, berikut wawancara dengan Ibu Dra. Mia Rachimiati, M.M.Pd.
selaku kepala sekolah SMPN 47 Bandung :
Setiap tahun diadakan analisis kebutuhan guru dan tenaga
kependidikan. Jika terdapat kekurangan atau peggantian karena ada yang
akan pensiun maka diadakan pengadaan guru dan tenaga kependidikan. Hal
tersebut dilakukan dengan melaporkan kepada dinas pendidikan mengenai
kekurangan personil. Setelah melaporkan, dinas pendidikan menindaklanjuti
dengan penempatan guru honorer, guru PNS atau tenaga kependidikan yang
akan mutasi (untuk saat ini system zonasi).
Setelah guru atau tenaga kependidikan ditempatkan di sekolah, kepala
sekolah memberikan program pembinaan. Untuk pengembangan karirnya
20
diadakan pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan guru dan
tendik.
Penggajian GTT dan TU honorer berasal dari BOS Pusat bagi yang
memiliki NUPTK dan dari pemkot bagi yang belum memiliki NUPTK. Di
SMPN 47 Bandung terdapat 9 orang guru yang digaji oleh sekolah
menggunakan dana BOS sedangkan 20 orang yang digaji oleh pemkot
melalui dinas pendidikan.
Apabila kinerja guru/tendik kurang maka diberikan pembinaan.
Sedangkan pemberhentian guru dilakukan apabila guru melakukan tindakan
pidana yang berat. Untuk guru pensiun pada umur 60 tahun dan guru PNS
mendapatkan tunjangan pensiun dari pemerintah.
Kedua, berikut ini hasil wawancara dengan Pak Oman Rohman, S.Pd
selaku Kepala Tata Usaha yang menyatakan bahwa:
Kenaikan pangkat pendidik dan tenaga kependidikan. Dalam kenaikan
pangkat pada pendidik dan tenaga kependidikan memiliki beberapa
ketentuan/syarat dari pemerintah. Ketentuan/syarat tersebut diantaranya
yaitu pembuatan makalah dengan pengajuan 3 judul, adanya PTK
(penelitian tindakan kelas) sesuai dengan bidang studi, fotocopy SK 80 %
100%, fotocopy NIP, fotocopy kartu pegawai, dan fotocopy SK berkala
terakhir yang dilegalisir Kepala Sekolah. Pada kenaikan pangkat ini terdapat
perbedaan antara pendidik dengan tenaga kependidikan, jika pengajuan
kenaikan pangkat pada pendidik berlangsung setiap 2,5 tahun sekali
sedangkan pengajuan pada tenaga kependidikan berlangsung setiap 4 tahun
sekali. Perbedaan ini terjadi dikarenakan adanya perbedaan fungsional
antara pendidik dan tenaga kependidikan. Proses dalam kenaikan pangkat
yaitu bermula dari pengumpulan syarat-syarat yang telah ditetapkan lalu
melakukan pengambilan tiket pengajuan secara online yang dapat di
download langsung melalui sekolah. Setelah melengkapi semua persyaratan
maka dapat diajukan ke Dinas Pendidikan yang kemudian disalurkan ke
BKPP dan terakhir ke BKN. Proses berkas pengajuan awalnya akan
diseleksi oleh Dinas Pendidikan, namun pada penyeleksian ini akan ada
beberapa tanda BTL (barang tidak lengkap) sehingga sulit untuk
21
mengajukan ke tingkat selanjutnya. Hambatan-hambatan ini yang menjadi
pemicu pendidik dan tenaga kependidikan enggan untuk mengajukan
kenaikan pengkat lagi. Sehingga banyak yang kekurangan motivasi untuk
meperbaiki makalah dan PTK. Sedangkan dalam perhitungan kenaikan
pangkat ini dilihat dari angka kredit 400 yang diambil dari program-
program dengan jumlah jamnya minimal 30 jam berdasarkan kegiatan
pelatihan, workshop, seminar, dan lain sebagainya. Namun, untuk kenaikan
pangkat di SMPN 47 Bandung sudah terbilang bagus karena termasuk dalan
beberapa golongan atas sehingga pengelolaan pendidik dan tenaga
kependidikan berjalan secara efektif dan efesien.
c. Manajemen Keuangan Pendidikan
Pada pelaksanaan program manajemen keuangan pendidikan praktikkan
mengikuti sosialisasi penyusunan RKAS serta membantu mengedit
dokumen RKAS.
Berdasarkan hasil rapat penyusunan RKAS, dapat disimpulkan bahwa
RAKS merupakan rencana anggaran keuangan sekolah yang dianggarkan 1
tahun. Dalam penyusunan RKAS terdapat tim pengembang sekolah yang
terdiri dari wakasek, koordinator, bendahara, dan operator. Setiap tahunnya
penyusunan RKAS berbeda sesuai dengan kebutuhan. Panduan RKAS
berdasarkan RKJM yang menjadi guide dalam penyusunan RKAS. Selain
itu berdasarkan analisis EDS (evaluasi diri sekolah) yang di dalamnya
terdapat kelebihan dan kekurangan untuk menentukan prioritas program.
Dari EDS misalnya kompetensi guru kurang dalam TIK maka dalam
rencana dibuat untuk peningkatan kompetensi diadakan suatu kegiatan
program diklat TIK. Dari ke 8 standar dianalisis mana saja yang masih
kurang.
Terdapat SIM RAKS yang bernama cekas dalam web
rkas.disdikkota.bandung.co.id untuk membuat perencanaan dan pelaporan.
Dalam rencana belanja berdasarkan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP)
yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, standar penilaian pendidikan.
22
d. Manajemen Peserta Didik
Pada pelaksanaan program manajemen peserta didik, praktikan
berpartisipasi aktif selama kegiatan PPLSP berlangsung.
Pencatatan dan pendataan buku induk siswa kelas VII secara manual.
Pencatatan dan pendataan buku induk siswa dilakukan dengan mengisi
biodata dan hasil nilai semester ganjil siswa kelas VII yang terdapat 9 kelas,
mulai dari kelas VII A sampai dengan kelas VII I. Sehingga dalam
penulisan data dibagi menjadi beberapa kelas dimana praktikan memegang
kelas VII A sampai VII C dengan jumlah 200 siswa. Pengisian data ini
disesuaikan dengan hasil pengumpulan data siswa yang terdiri dari data
ijazah, kartu keluarga, dan akta kelahiran. Sedangkan hasil penilaian siswa
pada semester ganjil disesuaikan dengan nilai raport.
Penginputan data absensi siswa di komputer. Penginputan absensi
siswa dilakukan berdasarkan dari hasil google form yang diisi siswa setiap
pembelajaran berlangsung. Setelah siswa mengisi dari google form, maka
data absensi siswa akan langsung masuk ke spreedsheet sehingga dari
praktikan melakukan pendataan lagi secara berkala. Hal disesuaikan dengan
hasil absensi siswa yang telah masuk ke spreedsheet sehingga dapat
diberikan kepada guru mata pelajaran. Mengingat pembelajaran yang
dilakukan secara daring maka pengelolaannya pun dapat dilakukan secara
online sehingga pembelajaran dapat berjalan efektif.
e. Manajemen Sarana dan Prasarana
Berikut ini hasil wawancara dengan Asep Syaiful, S.E selaku wakil kepala
sekolah bidang sarana dan prasarana yang menyatakan bahwa:
Terdapat beberapa tahapan dalam pengelolaan sarana dan prasarana
sekolah yaitu analisis kebutuhan, pengadaan, pemeliharaan,
penataan/inventarisasi, dan penghapusan. Sekolah menganalisis kebutuhan
sarana dan prasarana apa saja yang diperlukan berdasarkan prioritas. Setelah
itu dilakukan pengadaan barang dan jasa. Dalam pemeliharaan barang-
barang seperti komputer, printer, dsb sicek selama minimal 1 tahun sekali.
Jika nilai guna suatu barang 0 maka dilakukan penghapusan.
23
Hambatan yang terjadi yaitu bangunan yang kerusakan merata dari
tidak dapat dibenahi sekaligus karena terkait dengan dana. Maka tindak
lanjut dari sekolah dilakukan perbaikan berdasarkan prioritas. Jika
kerusakannya berat maka dilakukan perbaikan oleh sekolah bertahap.
Pendanaan untuk sarana dan prasarana terdiri dari 2 dari BOS Pusat
dan DAK (Dana Alokasi Khusus). Pengajuan proposal dilakukan untuk
membenahi kerusakan yang sedang sampai berat. Pelaporan dilakukan
melalui web untuk dana dari BOS pusat. Untuk yang menggunakan DAK
dilaporkan ke dinas pendidikan dan diaudit oleh tim inspektorat.
f. Manajemen Perpustakaan
Pada pelaksanaan program manajemen perpustakaan, praktikan
berpartisipasi aktif selama kegiatan PPLSP berlangsung.
Pendataan pengembalian dan peminjaman buku paket siswa.
Pengembalian dan peminjaman buku paket siswa dilakukan/diantarkan oleh
orang tua siswa, namun jika terdapat orang tua siswa yang berhalangan
hadir maka perlunya pernyataan surat ijin dari orang tua siswa. Hal ini
mengingat adanya pembatasan sosial yang ditetapkan pemerintah selama
masa pandemi. Untuk pengembalian dan peminjaman buku paket siswa,
tidak semua buku mata pelajaran diperlukan karena masih terdapat beberapa
buku yang berlangsung sampai dengan semester genap. Selain itu, pada saat
pengembalian dan peminjaman buku berlangsung dibagi menjadi beberapa
kelas dimana perharinya terdapat tiga kelas yang telah ditentukan oleh
petugas perpustakaan dan diberitahukan secara online. Pencatatan
pengembalian dan peminjaman buku awalnya ditulis secara manual pada
kartu perpustakaan setiap siswa. Setelah dilakukan penulisan secara manual,
data-data pengembalian dan peminjaman buku di data kembali melalui
komputer agar tersistem. Jika terdapat buku paket siswa yang hilang maka
dari pihak siswa harus mengganti rugi sesuai dengan buku yang dihilangkan
dikarenakan buku paket merupakan salah satu bentuk fasilitas dari
pemerintah.
Pengelolaan arsip buku baca perpustakaan. Pengelolaan buku baca ini
dilakukan dengan menata ulang buku-buku baca yanag disesuaikan dengan
24
kelompoknya. Hal ini dilakukan agar setiap buku baca di perpustakaan
dapat tertata dengan rapih sehingga jika terdapat siswa yang ingin membaca
atau meminjam dapat ditemukan dengan mudah. Selain itu, pengelolaan
arsip buku baca dilakukan dengan menempelkan kartu peminjaman dan
pengembalian buku yang terdapat di dalam buku. Pengelolaan ini bertujuan
agar tidak tertukar setiap buku baca yang dipinjam serta dalam mendata juga
akan lebih mudah dan efektif.
g. Supervisi Pendidikan
Pada pelaksanaan program supervisi pendidikan, praktikan berpartisipasi
aktif selama kegiatan PPLSP berlangsung. Praktikan mengikuti rapat
sosialisasi supervise, pelaksanaan supervise akademik, dan wawancara
menganai supervisi pendidikan.
Pelaksanaan supervisi pendidikan pada guru mata pelajaran bahasa
Inggris. Pelaksanaan supervisi pendidikan dilakukan oleh kepala sekolah
dengan melihat hasil dari setiap perencanaan pembelajaran sampai dengan
evaluasi pembelajaran. Kegiatan supervisi dilakukan per individu sehingga
kepala sekolah dapat mengevaluasi langsung setiap pembelajaran yang
dilakukan guru. Pada saat kegiatan supervisi pendidikan, guru mata
pelajaran bahasa Inggris mempresentasikan hasil dari perencanaan
pembelajaran yang akan dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Mulai
dari RPP, Silabus, bahan pembelajaran, metode pembelajaran, tahapan-
tahapan, dan lain sebagainya. Jika terdapat penugasan siswa dibatasi hingga
jam 3 sore serta setiap pembelajaran mata pelajaran bahasa Inggris belum
ada kesulitan yang dihadapi siswa. Sehingga antara kegiatan pembelajaran
dan penugasan siswa yang diberikan guru dapat dikatakan baik karena tidak
ada kesulitan siswa. Namun kendala yang dihadapi guru yaitu kurangnya
kedisiplinnya siswa saat pembelajaran berlangsung. Pada akhir kegiatan
supervisi kepala sekolah memberikan solusi terhadap kendala tersebut.
Pelaksanaan supervisi pendidikan pada guru mata pelajaran
Matematika. Dalam kegiatan supervisi pendidikan pada guru mata pelajaran
Matematika sama halnya dengan supervisi pendidikan dengan guru bahasa
Inggris. Dimulai dengan mempresentasikan kegiatan pembelajaran yang
25
akan dilakukan yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Pada mata pelajaran
Matematika ini, pembelajaran yang akan dilakukan terkait dengan materi
garis dan sudut. Modul yang digunakan menggunakan e-modul pada web
bookcreator. Jika dilihat, hal ini sangat unik dan baru yang berbeda dengan
metode pembelajaran lainnya. Pada bookcreator ini berisi terkait materi,
latihan, dan juga video pembelajaran yang ingin ditampilkan. Perbedaan
dengan aplikasi lainnya yaitu pada saat video pembelajaran dibuka tidak
membutuhkan banyak data sehingga memudahkan siswa pada saat
pembelajaran berlangsung. Teknik penilaian ditentukan berdasarkan
pengetahuan dan ketrampilan yang dilakukan secara daring dan luring.
Hambatan pada saat pembelajaran daring mata pelajaran matematika yaitu
hp siswa dan kuota yang kurang memadai, pada saat penggabungan 4 kelas
via zoom yang masuk hanya sekitar 40 siswa serta kurangnya respon pada
siswa. Terdapat siswa yang menghilang dalam pelaksanaan pembelajaran.
Hambatan ini sangat perlu diperhatikan karena mata pelajaran matematika
bagian dari perhitungan yang sering untuk dilakukan latihan. Pada akhir
kegiatan supervisi kepala sekolah memberikan solusi agar absensi siswa
dilakukan bukan di awal dan di akhir pelajaran saja, tetapi di tengah
pembelajaran guru melakukan absensi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah SMPN 47 Bandung
Ibu Dra. Mia Rachmiati M.M.Pd. Supervisi yang dilakukan di sekolah yaitu
supervisi akademik dan supervisi manajerial. Supervisi akademik
merupakan pembinaan yang dilakukan oleh supervisor kepada guru.
Sedangkan supervisi manajerial merupakan pembinaan yang dilakukan oleh
supervisor kepada tenaga TAS dan koordinator. Supervisi yang
dilaksanakan di sekolah terdiri dari 3 tahapan yaitu perencanaan,
pelaksanaan, dan tindak lanjut.
Pada tahap perencanaan, pembuatan instrument disusun oleh kepala
sekolah dan tim kurikulum. Setelah itu diinformasikan kepada guru melalui
sosialisasi maupun rapat.
Tahap kedua yaitu pelaksanaan, pada tahap ini supervisor melakukan
pemeriksaan RPP dan observasi guru ketika mengajar. Setelah itu
26
supervisor menanyakan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan kbm
dan kendala-kendala yang dihadapi guru.
Tahap terakhir yaitu tindak lanjut, supervisor memberikan masukan dan
saran kepada guru terkait dengan kendala yang dihadapinya.
27
BAB III
TEMUAN MASALAH MANAJEMEN DAN PEMECAHANNYA
28
Gambar 3.1 Format Absensi Peserta Gambar 3.2 Input Absensi Peserta
Didik di Googleform Didik secara langsung
Pada gambar 3.1 merupakan format pada google form yang digunakan
peserta didik untuk absensi pada saat pembelajaran berlangsung. Setiap peserta
didik wajib mengisi/absen melalui gform ini untuk mengetahui kehadirannya
agar tercatat oleh guru. Sedangkan pada gambar 3.2 merupakan hasil dari
penginputan absensi siswa di gform, hal ini bersifat otomatis saat siswa
mengisi absensi kehadiran.
29
Gambar 3.3 Hasil Rekap Absensi Peserta Didik
Dalam gambar 3.3 merupakan rekapan hasil semua absensi siswa yang
telah tersusun setiap harinya. Pada saat melakukan kegiatan perekapan absensi
siswa, selama proses ini dilakukan pada saat work from home (WFH). Hasil
rekapan ini akan diberikan kepada guru untuk mengetahui siswa yang hadir
selama pembelajaran berlangsung. Namun, pada saat merekap absensi siswa ini
dilakukan setelah selesai jam sekolah dikarenakan banyaknya siswa yang
mengisi absensi pada saat akan ditutup pembelajaran sehingga untuk
mengefektifkan waktu maka proses perekapan di akhir jam sekolah.
Pada perbandingan gambar diatas, dapat dilihat masih terdapat beberapa
masalah. Mulai dari penginputan absensi siswa dan terkadang siswa dalam
mengisi absensi tidak hanya satu kali sehingga dalam perekapan absensi siswa
sulit untuk mengidentifikasikannya.
30
Gambar 3.4 Rekap Nilai US Peserta Didik
Dalam gambar 3.4 merupakan hasil rekap nilai US kelas 9A – 9I,
nilainya berasal dari guru yang dikelompokkan kedalam bentuk tabel sehingga
mudah untuk mendata nilai siswa. Namun, yang menjadi permasalahnnya yaitu
maish banyaknya siswa yang tidak melakukan ujian sekolah. Hal ini sangat
dinilai penting karena ujian sekolah merupakan salah satu penentu kelulusan
siswa dan hampir setiap kelas 9 terdapat siswa yang tidak mengikuti ujian
sekolah tersebut.
Pada urutan tabel diatas menjelaskan bahwa sejak dimulainya
pembelajaran secara online kurang diminati oleh siswa karena masih banyak
siswa yang tidak mengikuti kelas saat pembelajaran dimulai. Selain itu, pada
saat ujian sekolah berlangsung pun masih banyak siswa yang kurang peduli
akan hal tersebut. Hal ini perlu dilakukan strategi belajar mengajar agar siswa
lebih tertarik untuk mengikuti pembelajaran secara daring. Sesuai yang
disampaikan oleh Engkoswara dan Aan Komariah (2010, hlm. 260) bahwa
strategi belajar mengajar merupakan suatu cara atau sistem penyampaian dan
penguasaan bahan dengan pendekatan model dan metode-metode mengajar
31
tertentu. Mengingat pada sistem pembelajaran sekarang ini bersifat daring
maka perlu inisiatif dari guru untuk membuat strategi pembelajaran yang
menarik. Selain itu, perlu dilakukan juga terkait pengelolaan kelas,pengelolaan
siswa, dan pengelolaan materi pembelajaran.
32
bersifat daring maka pengelolaan kelas dilakukan secara online dengan
memanfaatkan beberapa fitur aplikasi pembelajaran yang tepat untuk
menciptakan suasana belajar agar tetap menyenangkan dan siswa turut aktif
pada saat kelas berlangsung.
2. Pengelolaan siswa
Pengelolaan siswa dapat dilakukan secara perorangan, berpasangan,
kelompok, atau klasikal yang disesuaikan dengan jenis kegiatan,
keterlibatan siswa, interaksi pembelajaran, waktu belajar dan keragaman
karakteristik siswa. Pengelolaan siswa ini penting dilakukan oleh guru agar
terdapat interaksi pembelajaran antara guru dan siswa.
3. Pengelolaan kegiatan pembelajaran
Pengelolaan kegiatan pembelajaran dilakukan agar terdapat umpan balik
pada perilaku siswa. Hal ini juga menjadi salah satu bentuk penilaian siswa.
Pada pengelolaan kegiatan pembelajaran ini terdapat 3 hal utama yang harus
dilakukan guru yaitu penyediaan pertanyaan yang mendorong siswa berpikir
dan berproduksi, penyediaan umpan balik yang bermakna, penyediaan
program penilaian yang mendorong semua siswa melakukan unjuk kerja.
4. Pengelolaan isi/materi pelajaran
Pengelolaan isi atau materi pelajaran yang dilakukan oleh guru harus
disiapkan dan direncanakan dalam silabus dan sistem penilaian yang dibuat
oleh guru. Pada pengelolaan ini guru perlu mengembangkan isi/materi
pelajaran agar dapat menarik siswa. Selain itu, dalam penyampaiannya pun
harus inovatif karena pada saat pembelajaran secara daring akan terasa
membosankan jika hanya menggunakan fitur aplikasi yang sering dipakai
dengan yang lainnya.
5. Pengelolaan sumber belajar
Sumber belajar adalah sumber-sumber yang dapat dipergunakan secara
sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan siswa lain untuk
memudahkan siswa belajar. Guru dapat menggunakan sumber belajar dari
sekolah maupun dari luar. Sumber belajar ini dapat digunakan berdasarkan
teori-teori yang relevan sesuai dengan kebutuhan siswa.
33
Berdasarkan beberapa pemecahan masalah diatas jika dikaitkan dengan
permasalahan pada pembelajaran selama kegiatan PPL maka perlu
ditekankannya pada pengelolaan kurikulum dan pembelajaran. Melihat dari
kehadiran siswa yang masih kurang setiap pelaksanaan pembelajaran dan hasil
penilaiaan ujian sekolah siswa kelas 9. Walaupun saat ini pembelajaran masih
secara daring, guru juga harus memperhatikan secara penuh terkait
pembelajaran yang menarik siswa. Selain itu, guru juga perlu dilakukan
pengembangan kompetensi diri terkait penerapan teknologi agar lebih banyak
mengenal fitur-fitur aplikasi pembelajaran yang menarik sehingga guru dapat
membuat pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
34
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Program Pengalaman Lapangan Satuan Pendidikan (PPLSP) yang
dilaksanakan pada SMPN 47 Bandung dimulai dari tanggal 17 Februari
2021 hingga 23 April 2021. Praktikan dalam menjalankan kegiatan PPLSP
sesuai dengan program kerja yang telah disusun dan disesuaikan dengan
kegiatan di sekolah (terlampir). Kegiatan ini penting dilaksanakan untuk
memberikan pengalaman praktis dalam memerankan salah satu jenis
profesi administrasi dan manajemen kelembagaan satuan program
pendidikan, untuk menumbuhkan kedalaman apresiasi dan kemahiran
kompetensi bidang garapan dan proses administrasi pendidikan. Hal ini
dapat memberikan kompetensi kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan
semua teori-teori yang telah didapatkan selama masa perkuliahannya.
Selama pelaksanaan PPLSP, praktikan melaksanakan program
sesuai dengan bidang garapan administrasi pendidikan, diantaranya yaitu
manajemen implementasi kurikulum, manajemen pendidik dan
kependidikan, manajemen keuangan pendidikan, manajemen peserta didik,
manajemen sarana dan prasarana, manajemen perpustakaan, dan supervisi
pendidikan. Pada setiap bidang garapan tersebut memiliki permasalahan
masing-masing, namun yang menjadi fokus utama praktikan dalam
permasalahan dan pemecahannya tersebut yaitu terkait dengan manajemen
implementasi kurikulum dan pembelajaran yang dilakukan pada SMPN 47
Bandung.
B. SARAN
Saran-saran untuk peningkatan dan kemajuan pelaksanaan PPLSP di masa
mendatang yaitu :
1. Untuk SMPN 47 Bandung
Saat sudah dilakukan kerjasama harus lebih terencana lagi terkait
pekerjaan yang akan dilakukan
Terdapat pembagian work from home dan secara langsung yang
35
terstruktur
2. Untuk Program Studi Administrasi Pendidikan
Lebih ditingkatkan koordinasi antara pihak program studi dengan
sekolah dan begitu pula dengan praktikan
Lebih ditingkatkan lagi perencanaan PPL yang sesuai dengan
ketentuan program studi Administrasi Pendidikan
Terdapat monitoring antara dosen pembimbing dengan praktikan
yang terstruktur
3. Untuk Praktikan
Pada perencanaan program harus disusun lebih baik lagi dan
disesuaikan dengan kebutuhan sekolah
Praktikan harus lebih terampil dalam selama proses kegiatan PPL
Lebih ditingkatkan lagi komunikasi antara praktikan dengan dosen
pembimbing dan juga dengan pihak sekolah
36
DAFTAR PUSTAKA
37
LAMPIRAN
38
pembinaan karier) proses kenaikan n, Operator, pangkat,
c. Berpartisipasi dalam pangkat, dan pembinaan karir
menyiapkan dan merekap pembinaan karir Pembimbing pegawai, dan
berkas kenaikan pangkat pegawai, dan Lapangan kelengkapan
pendidik dan tenaga kelengkapan administrasi
kependidikan administrasi kepegawaian
d. Berpartisipasi dalam kepegawaian
mengisi buku induk
pegawai
Manajemen Peserta Didik
a. Berpartisipasi dalam
pendataan siswa Untuk Kepala Diperolehnya
b. Berpartisipasi dalam memperoleh pem Sekolah, pemahaman men
pengisian buku induk ahaman mengenai Kepala genai kegiatan
siswa, buku klapper, kegiatan TAS, kegiatan
buku legger, buku nilai, pengelolaan Wakasek pengelolaan
dan buku mutasi peserta didik Kesiswaan, peserta didik
3
Pengelola
Administras
i Kesiswaan,
Operator
Dapodik,
dan
Pembimbing
Lapangan
Manajemen Sarana dan
Prasarana
39
b. Berpartisipasi dalam dalam Wakasek kebutuhan,
merencanakan menganalisis Sarana dan prosedur
pengadaan dan kebutuhan, Prasarana, pengadaan,
perawatan sarana prosedur Pengelola proses
c. Berpartisipasi dalam pengadaan, Sarana dan pemeliharaan
penyusunan laporan proses Prasarana, sarana, dan
inventaris pemeliharaan Operator pelaporan
sarana, dan Aset, dan
pelaporan Pembimbin
g Lapangan
Manajemen Perkantoran
a. Berpartisipasi dalam
mengisi buku agenda Untuk Kepala Diperolehnya
surat masuk dan surat memperoleh Sekolah, kemampuan dan
keluar kemampuan dan Kepala pemahaman
b. Berpartisipasi dalam pemahaman TAS, mengenai
memelihara dan menata mengenai Pengelola peruratan dan
5 kearsipan dan dokumen peruratan dan Administra pengarsipan
surat pengarsipan si
c. Berpartisipasi dalam Persuratan,
pengelolaan arsip dan
perpustakaan Pembimbin
g
Lapangan
Manajemen Keuangan
Pendidikan
a. Berpartisipasi dalam Untuk Kepala Diperolehnya
6 menyusun Rencana memperoleh Sekolah, kemampuan dan
Kegiatan dan Anggaran kemampuan dan Kepala pemahaman
Sekolah (RKAS) pemahaman TAS, mengenai
mengenai PPTK, penyusunan
40
penyusunan Bendahara, Rencana Kegiatan
Rencana Operator dan Anggaran
Kegiatan dan BOS, Sekolah (RKAS)
Anggaran Pembimbin
Sekolah (RKAS) g Lapangan
Supervisi Pendidikan
a. Berpartisipasi dalam Untuk Kepala Diperolehnya
merencanakan supervisi memperoleh Sekolah, kemampuan dan
pendidikan kemampuan dan Pendidik, pemahaman
pemahaman Tenaga mengenai
7 mengenai Kependidik perencanaan
perencanaan an, supervisi
supervisi Wakasek pendidikan
pendidikan Kurikulum,
Pembimbin
g Lapangan
41
TIME SCHEDULE PPL
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
Persiapan PPL
Pengantaran Mahasiswa
PPL ke SMPN 47
Bandung oleh Dosen
Pembimbing Lapangan
42
FORMAT MONITORING KEGIATAN PPL
OLEH DOSEN LUAR BIASA/GURU PAMONG
43
7. Selasa 02 Maret Pembelajaran luring
2021
44
16. Jum’at 19 Maret Pendataan dan pencatatan buku
2021 induk siswa kelas 7A-7C
22. Jum’at 02
Maret
2021
45
27. Sabtu 10 April
2021
46
FORMAT CATATAN HASIL KONSULTASI
DENGAN DOSEN PEMBIMBING
47
berakhirnya PPL
dibolehkan pada bulan
April akhir pekan ke-
empat sudah maksimal
ujian PPL. Adapun, untuk
program PPL diskusikan
terlebih dahulu dengan
sekolah atau guru pamong.
48
FORMAT CATATAN HASIL KONSULTASI
DENGAN GURU PAMONG
Hari
Materi yang
dan Saran/Masukan Paraf
Dikonsultasikan
Tanggal
49
DOKUMENTASI
50
Peminjaman dan Pengembalian Buku Penginputan Peminjaman dan
Siswa Pengembalian Buku
Wawancara
51
Pembahasan RKAS
Penutupan PPL
52