KELOMPOK 7
Disusun Oleh:
1. Lisa Fika Arifianti (19105241020)
2. Rieska Anviani (19105241029)
3. M. Attariq Hafidz (19105244011)
4. Rivaldo Afdillah (19105244014)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-Nya makalah ini dapat penulis selesaikan sesuai yang diharapkan.
Dalam makalah ini membahas tentang ”Pengelolaan Kurikulum di Sekolah”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kurikulum dan
Pembelajaran serta mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya penulis mendapatkan bimbingan,
arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya
kami sampaikan kepada :
1. Prof. Dr. Anik Ghufron M.Pd., selaku dosen mata kuliah “Kurikulum dan
Pembelajaran”.
2. Rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak memberikan masukan untuk
makalah ini.
Materi yang penulis paparkan dalam makalah ini tentunya jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik yang bersifat membangun sangat penulis
butuhkan untuk kesempurnaan makalah ini. Demikian makalah ini saya buat
semoga bermanfaat.
Kelompok 7
ii
iii
DAFTAR ISI
JUDUL......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
F. Penyajian Silabus..........................................................................................8
A. Kesimpulan...................................................................................................9
B. Saran..............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
demikian, daerah atau sekolah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan
menentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar, cara
mengajar, dan menilai keberhasilan suatu proses belajar mengajar.
Dengan demikian, sekolah yang dikategorikan dapat mengelola kurikulum
sendiri tentu saja sekolah yang sudah mampu melakukan manajemen berbasis
sekolah karena telah memenuhi persyaratan sebagai sekolah yang sudah mandiri,
mampu mengembangkan program-program yang sesuai dengan kebutuhan dan
potensi yang dimilikinya, memiliki fleksibilitas dalam mengelola dan
memanfaatkan sumber daya sekolah secara optimal, serta sudah melibatkan warga
sekolah dan masyarakat secara langsung dalam penyelenggaraan sekolah.
Suatu sekolah dikatakan telah mampu melaksanakan program MBS, antara
lain sekolah tersebut telah mandiri dalam program-program berikut: perencanaan
dan evaluasi, ketenagaan, fasilitas, keuangan, kurikulum, kesiswaan, hubungan
sekolah dan masyarakat, serta iklim sekolah. Dengan demikian, pengelolaan
kurikulum dapat dilakukan dengan cara berbasis sekolah jika sekolah tersebut
telah memiliki syarat-syarat di atas. Dengan melibatkan unsur masyarakat berati
pula suatu sekolah telah siap dengan manajemen transparansi/keterbukaan dan
mau melaksanakan akuntabilitas publik untuk mempertanggungjawabkan semua
aktivitas sekolah kepada masyarakat. MBS bertujuan untuk meningkatkan semua
kinerja sekolah (efektivitas, kualitas/mutu, efisiensi, inovasi, relevansi,
pemerataan, sertaakses pendidikan), sedangkan pengelolaan kurikulum di tingkat
sekolah dimaksudkan untuk mengembangkan isi kurikulum disesuaikan dengan
kebutuhan sekolah dan daerah dengan tetap mengacu pada peningkatan mutu
pembelajaran sesuai dengan standar nasional.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kegiatan perencaan;
3. Kegiatan penilaian.
3
khusus dan ketentuan yang ada belum mengakomodir kebutuhan peserta
didik yang berhak memperoleh pendidikan khusus karena itulah
diperlukan pengelolaan kurikulum.
4
Mengacu pada pengembangan kompetensi sesuai dengan standar
nasional.
Berderisifikasi.
Desentralistik artinya kurikulum bersifat merata artinya kurikulum
tidak hanyadisusun oleh pusat saja tapi juga pemerintah daerah hingga
guru pun diberiwewenang untuk menyusun kurikulum.
1. Isi kurikulum
Kurikulum harus terdiri atas berbagai mata pelajaran yang
urutannya harus disusun secara logis dan terperinci.
Kurikulum harus mencakup seperangkat masalah-masalah yang
berkaitan dengan masalah kehidupan yang selalu muncul.
Kurikulum mencakup masalah-masalah kehidupan anak-anak
sehari-hari yang berbeda-beda pada tiap kelompok umur.
Kurikulum merupakan modifikasi atau variasi dari pendapat
mengenai kurikulum
2. Bahan pelajaran
Urutan pelajaran ditentukan menurut jalan pikiran yang
terkandung dalammata pelajaran yang harus diberikan.
Urutan pelajaran dimulai dari satuan mata pelajaran yang paling
mudah dan berangsur)angsur menuju pelajaran yang sukar.
Urutan pelajara dtentukan oleh cara)cara yang paling baik
dalammengajarkan tiap mata pelajaran yang dapat ditemukan
dengan jalanmelakukan metode ilmiah.
5
C. Implikasi Pengelolaan Kurikulum di Sekolah
1. Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum menjadi dinamis dengan
pemecahan masalah yang secara langsung dapat ditangani pada tingkat
sekolah
2. Pengelolaan kurikulum sepenuhnya ditangani oleh sekolah sesuai
dengan kemampuan dan kebutuhannya
3. Tenaga-tenaga kependidikan yang potensial di sekolah dan daerah
dapat dilibatkan dalam penyusunan silabus, pelaksanaan, dan
penilaiannya
4. Sumber-sumber daya pendidikan lainnya yang terdapat di sekolah dan
daerah yang bersangkutan dapat dimanfaatkan untuk penyusunan
silabus
5. Sumber-sumber informasi lain termasuk multimedia dapat
dimanfaatkan untuk memperkaya penyusunan silabus dan
pelaksanaannya
6
kelas-kelas yang lebih sesuai dengan tidak mengurangi kesejahteraan guru
yang telah ditetapkan sebelumnya.
7
dapat dicapai oleh siswa, berarti target Kompetensi Dasar tersebut
sudah terpenuhi.
e. Materi Pokok
Merupakan bagian dari struktur keilmuan suatu bahan kajian yang
dapat berupa pengertian konseptual, gugus isi atau konteks. proses
bidang ajar, dan keterampilan.
2. Pengalaman Belajar.
Contoh:
8
guru bebas menentukan format mana yang akan digunakannya. Banyak
contoh formal dapat disusun ketika guru mengembangkan silabus.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat diketahui bahwa pendidikan sangat erat kaitannya dengan
pengelolaan kurikulum, maka Pengelolaan Kurikulum harus diarahkan
agar proses pembelajaran berjalan dengan baik, dengan tolok ukur
pencapaian tujuan oleh siswa. Untuk menghadapi perkembangan zaman
yang akan terus berubah secara dinamis kita perlu senantiasa
mempersiapkan diri kita dalam menghadapi segala perubahan terhadap
sesuatu. Sama dengan kurikulum yang setiap zamanya pasti mengalami
peruahan dan perkembangan kita harus bisa menyikapi dan
mengaplikasikan perubahan tersebut secara bijak dan fleksibel. Disini
kurikulum senantiasa berkembang dan menyelaras diri dengan kemajuan
zaman.
B. Saran
Dalam memajukan pendidikan di Indonesia perlu adanya
pengelolaan kurikulum yang lebih sistematis, fleksibel, efektif dan efisien
9
untuk menunjang kegiatan belajar dan mengajar. Perlu kerjasama berbagai
pihak untuk dapat memajukan pendidikan dengan cara menyikapi sitiap
dinamika perubahan zaman secara bijak. Karena pada hakikatnya setiap
waktu pasti akan berganti dan perubahan serta perkembangan kurikulum
serta pengelolaannya akan turut berkembang sesuai tuntutan zaman dan
tantangan zaman.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/01/pengelolaan-kurikulum-
sekolah-kategori
mandiri-sekolah-standar-nasional/
https://wahdah.or.id/pengelolaan-sekolah-swasta/
https://www.kompasiana.com/andisahtianijahrir/58e0e37b2f9373ed274e1fb3/perb
edaan
sekolah-swasta-dan-sekolah-negeri
11